Komunitas TIK TNI AD Adakan Kompetisi Online tentang Keamanan Informasi

Pada tanggal 2-5 Maret 2018 lalu, Komunitas Teknologi Informasi Komputer TNI AD (TIK-AD) menyelenggarakan kompetisi online keamanan informasi Capture The Flag (CTF) yang pertama. Kompetisi ini memperebutkan piala Kepala Dinas Informasi dan Pengolahan Data (Kadisinfolahta) TNI AD. Dari rilis yang kami terima, acara ini berhasil diikuti oleh 297 tim yang terdiri dari kategori TNI (36 tim), pelajar dan mahasiswa (165 tim), dan kategori umum (96 tim).

“Di era informasi ini kemanunggalan TNI AD dengan rakyat dalam bidang TIK, khususnya yang berkaitan dengan sistem dan teknologi keamanan informasi, sudah seharusnya terjadi dan dikelola secara profesional dan berkelanjutan,” sambut Kepala Dinas Infolahta TNI AD Nugraha Gumilar yang juga Ketua Umum Komunitas TIK-AD.

Kompetisi ini mengusung tema “Bersama Rakyat, TNI AD Memperkuat Keamanan Informasi”. Masalah keamanan informasi menjadi salah satu perhatian pemerintah dalam beberapa tahun terakhir ini, sehingga secara resmi dibentuk Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) di akhir tahun 2017. Sebagai satuan yang bertanggungjawab terhadap kegiatan pengembangan sistem informasi di lingkungan TNI AD, Dinas Infolahta TNI AD bekerwajiban turut serta membantu pemerintah mencari solusi untuk meningkatkan keamanan informasi tidak hanya bagi kepentingan TNI AD, tetapi juga kepentingan nasional.

Staf Ahli Kasad Bidang TIK sekaligus Ketua Harian Komunitas TIK-AD Benny Ranti mengatakan, dampak positif event kompetisi TIK yang melibatkan masyarakat ini, komunitas TIK-AD akan terus menyelenggarakan event CTF dan hackathon di masa mendatang dengan topik-topik TIK yang menantang dan terkini serta melibatkan penyedia produk dan jasa TIK yang lebih luas.

Komunitas TIK-AD sendiri terbentuk sebagai hasil penyelenggaraan Hackathon Piala Kasad I tahun 2016. Anggotanya termasuk masyarakat sipil profesional di bidang TIK. Ini menunjukkan keseriusan TNI AD melalui Dinas Infolahta TNI AD untuk melibatkan masyarakat dalam membantu tugas pokok TNI AD, yaitu meningkatkan pertahanan dan keamanan negara, dalam hal ini keamanan informasi.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner untuk acara kompetisi Capture The Flag yang diadakan TNI AD

ID.Connect Berlangsung di Surabaya, Pengembang Solusi Kota Pintar Matakota Juarai Kompetisi

D~NET (PT Dutakom Wibawa Putra) bekerja sama dengan Express Wi-Fi by Facebook pada hari Minggu (19/11) mengadakan pameran teknologi bertajuk ID.Connect di Surabaya. Acara ini mengusung tema utama “Hello Digital Inspiration” dengan harapan menjadi salah satu inspirasi kawula muda untuk berkarya di bidang teknologi. Pameran ini juga didesain untuk memfasilitasi para komunitas startup untuk membagikan informasi mengenai produk dan layanannya ke target market dan saling bertukar pengetahuan dalam perkembangan teknologi terbaru, serta bertemu dengan investor.

“Dengan tema Hello Digital Inspiration, D~NET ingin mengajak generasi muda untuk jeli dalam mengamati permasalahan sosial yang ada dan menemukan solusi atas persoalan tersebut, mengonsep serta membangun ide bisnis melalui teknologi digital,” ujar Founder & CEO D~NET Caroline Gondokusumo.

Rangkaian acara ID.Connect terdiri dari kegiatan seminar, talkshow, pameran, dan juga kompetisi. Beberapa pemateri yang dihadirkan termasuk Gaurav Girotra (Business Development Manager Facebook), Bastian Purrer (CEO Lyke), Wilson Yanaprasetya (CEOO Qerja), dan beberapa lainnya. Sedangkan untuk kompetisi yang diadakan dalam ID.Connect adalah kompetisi startup yang diikuti oleh peserta dari Jawa Timur.

Sebanyak 18 startup tergabung dalam kompetisi ini. Matakota selaku pengembang solusi cerdas untuk menciptakan kota yang nyaman terpilih sebagai juara pertama, Maulidan Games sebagai juara kedua, dan juara ketiga diduduki oleh The Provit. Para pemenang kompetisi, selain mendapatkan hadiah uang tunai juga akan mendapatkan sesi mentoring khusus dari para tokoh bisnis seperti Caroline Gondokusumo, Ivan Kamadjaja, Septo Anggoro, dan beberapa lainnya.

“Salah satu tujuan dari acara ID.Connect adalah D~NET ingin memfasilitasi komunitas pemilik digital startup agar dapat mengembangkan entrepreneurship skill mereka dan ajang untuk bertemu dengan investor. Dengan acara ini diharapkan juga generasi muda dapat memajukan Indonesia hingga disegani bangsa lain,” tutur Caroline.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner acara ID.Connect di Surabaya

IWIC Kembali Digelar, Tantang Pengembang Lokal Berinovasi dengan Cakupan Global

Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) akan kembali digelar untuk ke-11 kalinya. Mengusung tema utama “Digital Nation”, IWIC ingin mengajak generasi muda Indonesia dan dunia berkompetisi menciptakan ide dan aplikasi yang bermanfaat bagi masyarakat secara global.

Pada program IWIC ke-11, kategori kompetisi yang dapat diikuti yaitu: Kids & Teens, Beginner, Professional, dan Women & Girls. Kategori-kategori ini akan berkompetisi untuk ide dan aplikasi di bidang Entertainment, Utility, Media, dan juga Special Needs. Para peserta dapat membuat ide dan aplikasi untuk sistem operasi Android, iOS, atau Windows Mobile.

Sesuai dengan visinya, IWIC memiliki tujuan untuk menumbuhkan dan menemukan minat-minat baru generasi muda di dunia digital, sekaligus untuk memenuhi kebutuhan talenta digital Indonesia seiring dengan tingginya tren penggunaan aplikasi mobile. IWIC juga membuka peserta dari berbagai negara sejak tahun lalu, bertujuan untuk membuat para talenta muda Indonesia mampu hadir dan bersaing dengan pemain global.

President Director & CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli dalam penjelasannya menyampaikan:

“Di usia 50 tahun ini kami ingin menegaskan kembali komitmen kami mewujudkan Indonesia Digital Nation melalui visi kami menjadi perusahaan digital terkemuka di Indonesia. Kompetisi IWIC ke-11 ini merupakan bentuk komitmen kami mewujudkan visi tersebut, sebuah ajang kompetisi inovasi teknologi di bidang mobile pertama dan secara konsisten dilakukan sejak 10 tahun yang lalu.”

Setelah sepuluh tahun penyelenggaraannya, program unggulan Indosat Ooredoo ini telah mengumpulkan lebih dari 10.703 proposal ide dan aplikasi digital anak bangsa. beberapa dari karya inovatif pemenang IWIC telah dapat dinikmati oleh masyarakat.

“Kami berharap semakin banyak aplikasi yang bisa dinikmati masyarakat, karena ke depan para developer akan dapat berkenalan dengan API Indosat Ooredoo. API merupakan perangkat fungsi dan protokol untuk membangun aplikasi perangkat lunak. API yang disediakan Indosat Ooredoo akan memberikan akses lebih cepat terhadap sebuah aplikasi untuk dapat berinteraksi dengan pelanggan,” imbuh Alexander.

IWIC ke-11 juga dimeriahkan dengan rangkaian kegiatan roadshow dan gathering komunitas, hackathon dan bootcamp menjelang grand final IWIC. Para pemenang IWIC akan mendapatkan berbagai hadiah menarik diantaranya uang tunai senilai total ratusan juta rupiah serta kesempatan untuk mengunjungi berbagai perusahaan global.

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi http://iwic.indosatooredoo.com.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest.

IWIC Kembali Digelar, Indosat Membuka API untuk Pengembang Lokal

Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) kembali diadakan untuk yang ke-11, kali ini mengangkat tema “Digital Nation”. Acara ini menantang generasi muda Indonesia untuk berkompetisi meciptakan invoasi dalam aplikasi yang bermanfaat untuk masyarakat di Indonesia dan di dunia.

Sejak tahun 2006, Indosat Ooredoo memang konsisten untuk merangsang minat generasi muda di dunia digital melalui beragam acara. Ajang kompetisi aplikasi mobile ini juga bertujuan memenuhi kebutuhan talenta digital di Indonesia di tengah tingginya tren penggunaan aplikasi online saat ini.

Kehadiran IWIC selama satu dekade ini secara konsisten telah mengumpulkan lebih dari 10.703 proposal ide dan aplikasi digital anak bangsa. Beberapa karya bahkan telah menjadi aplikasi komersial yang memudahkan masyarakat.

Indosat buka API untuk akses pengembang

Sebelumnya, di tahun ke-10 melalui tema #ChangeTheWorld, IWIC sudah mulai go-global untuk menunjukkan sikap pada dunia bahwa Indonesia tidak hanya sebagai negara pengguna, namun juga pembuat aplikasi mobile yang siap bersaing di kancah internasional. Semangat tersebut terus dipupuk, sehingga sampai tahun ke-11 ini pihaknya berkomitmen terus menumbuhkan dan menemukan minat generasi muda di dunia digital, untuk terus berinovasi memenuhi kebutuhan talenta digital Indonesia seiring dengan meningkatnya pengguna aplikasi mobile.

Presiden Direktur sekaligus CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli, berharap dengan adanya kompetisi digital bagi para talenta muda akan sangat bermanfaat di kancah lokal maupun global. Alex menegaskan, komitmen Indosat ingin mewujudkan Indonesia Digital Nation.

“Di IWIC ke-11, kami sekaligus membuka akses pengembang aplikasi pelanggan melalui API (Aplication Programming Interface). Agar pengembang lebih mudah mengidentifikasi pelanggan dengan karakter tertentu. Kami berharap pembukaan API ini mendorong pertumbuhan aplikasi lokal,” ujar Alexander.

API yang disediakan dalam program Indosat Ooredoo ini diharapkan mampu memberikan akses lebih cepat terhadap sebuah aplikasi untuk dapat berinteraksi dengan pengguna –dalam hal ini pelanggan Indosat—secara langsung.

 

 

SMART IT Fest 2017 Sajikan Ragam Acara Seputar Teknologi di Solo

Jurusan D3 Teknik Informatika Universitas Sebelas Maret bekerja sama dengan E-Mailkomp (Entitas Mahasiswa D3 Teknik Informatika) akan kembali menyelenggarakan agenda tahunan mereka. Bertajuk “SMART IT Fest 2017” atau “Sebelas Maret IT Fest 2017”, acara ini akan diselenggarakan di atrium Hartono Mall Solo Baru, Jawa Tengah, pada tanggal 15-17 September 2017 mulai dari pukul 09.00 – 21.00. SMART IT Fest 2017 membawakan tema besar “Sinergisitas Teknologi Pada Era Industri Kreatif”.

Ada beberapa agenda yang akan disajikan dalam rangkaian acara ini. Pertama ialah pameran tugas akhir mahasiswa D3 Teknik Informatika UNS. Para peserta akan memamerkan tiap produk yang dikembangkan, dan pengunjung dapat mencoba karya tersebut. Adapun produk yang dipamerkan terdiri dari tiga kategori, yang pertama sistem informasi dan mobile app, kemudian produk multimedia dan produk berbasis game.

Selain itu ada juga acara bertajuk Information Technology Competition, merupakan sebuah lomba di bidang teknologi. Ada dua hal yang dilombakan, pertama tentang server security dan yang kedua game competition. Untuk lomba Server Security bertajuk “Capture The Flag” ditujukan untuk siswa/i SMA/SMK sederajat dengan membentuk tim yang terdiri dari 3 orang. Sedangkan game competition dalam hal ini menggunakan Dota 2 ditujukan untuk umum.

Acara talkshow juga menjadi salah satu agenda dalam SMART IT Fest 2017. Bekerja sama dengan Komunitas Masyarakat Anti Hoax Solo, di sini akan didiskusikan tentang bagaimana persebaran berita hoax dan bagaimana menyikapinya. Diharapkan sesi ini dapat memberikan pemahaman dan pengertian tentang bahaya dari penyebaran berita hoax dan juga cara mengurangi penyebaran berita hoax. Acara ini akan diselenggarakan pada tanggal 16 September 2017.

Yang terakhir terkait acara seminar seputar teknologi. Ada empat tema yang akan disajikan dalam rangkaian seminar ini, yakni:

  • Security: Secure Your Data From Carding
  • Android: Smart Building an Awesome App For Every People
  • Startup: Execute Locally Potential, Innovate Globally
  • IoT: Building Smart Energy With Internet Of Things

Untuk pendaftaran rangkaian acara ini dapat dilakukan secara online melalui http://bit.ly/seminarsif17.


Disclosure: DailySocial merupkan media partner SMART IT Fest 2017.

Creative Business Cup 2017 Indonesia Telah Digelar, Atnic Terpilih untuk Maju di Final Global

Seleksi finalis Creative Business Cup (CBC) telah diselenggarakan, tepatnya pada 26 Agustus 2017 lalu bertempat di Jakarta Convention Center bebarengan dengan FDGexpo 2017. Acara Creative Business Cup ini sudah berjalan selama tujuh kali, berharap dapat menumbuhkan inisiatif dari para pengusaha di industri kreatif dengan membantu mereka memvalidasi ide bisnis, menghubungkan dengan investor dan pasar global, serta meningkatkan kompetensi inovatif.

Di sini acara ini diselenggarakan untuk memilih tim yang akan merepresentasikan Indonesia dalam final global dari Creative Business Cup 2017 di Copenhagen, Denmark di bulan November nanti. Tema besar tahun ini ialah konektivitas, dengan harapan dapat menumbuhkan sinergi antara pemain industri, stakeholder di masing-masing wilayah, dan komunitas bisnis untuk mengembangkan diri.

Industri kreatif menjadi fokus dalam CBC karena dinilai dapat memberikan sumbangsih yang besar dalam pertumbuhan ekonomi global, dan membantu dalam transformasi di berbagai lini industri. CBC Indonesia sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Ciputra Foundation dan Kibar. Tahun lalu finalis terpilih “Phinisi Edubox” mewakili Indonesia dalam ajang final, dengan karyanya berupa aplikasi edukasi yang dapat membantu proses pendidikan di tempat yang sulit terjangkau konektivitas internet.

Tahun ini CBC Indonesia diselenggarakan oleh Global Entrepreneurship Network Indonesia bekerja sama dengan Ciputra Entrepreneurship Center (CEC), Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), dan Kedutaan Besar Denmark untuk Indonesia. Seleksi ini mengusung beberapa agenda, salah satunya ialah pitching yang dilakukan oleh para finalis, untuk mempresentasikan ide dan produk mereka.

Beberapa mentor yang dihadirkan termasuk David Soukhasing (ANGIN), Fajar Hutomo (Bekraf), Andi Budiman (Ideosource), dan Astrid Kusumowidagdo (CEC).

Finalis Creative Business Cup 2017 Indonesia

Ada 10 finalis dalam CBC 2017 Indonesia yang melakukan presentasi pitching di FGDexpo 2017 lalu. Pertama ada Unixon Printing dengan produknya berupa aplikasi self-service printing. Kedua ada Ezycon, memproduksi panel dinding untuk kerangka bangunan yang lebih efektif menggunakan daur ulang styrofoam. Yang ketiga ada Indexalaw, yakni sebuah platform agregator untuk menghubungkan berbagai pihak dalam urusan legal.

Kelima ada Shipper, yakni sebuah aplikasi logistik untuk membantu para pelaku e-commerce mendapatkan layanan pengiriman barang yang bagus. Keenam ada Homedika, sebuah martketplace online untuk produk dan layanan kesehatan di Indonesia. Ketujuh ada pengembang portal Siapapeduli.id, yakni sebuah layanan crowdfunding untuk pembiayaan di bidang kesehatan. Selanjutnya ada Travest.com yakni sebuah situs investasi di bidang properti.

Kedelapan ada Kinetik Medikal yang menghadirkan inovasi yang memanfaatkan teknologi 3D Printing dan Laser Cutting untuk merancang dan memproduksi peralatan medis. Selanjutnya ada Sirtanio Organic Indonesia yang memproduksi beras organik dengan misi sosial untuk meningkatkan pendapatan petani dan memperbaiki kondisi lingkungan. Dan terakhir ada Atnic yang memanfaatkan teknologi IoT untuk membantu petani udang dalam mengelola kualitas air guna menciptakan bisnis yang berkelanjutan.

Dari hasil penjurian Atnic berhasil menjadi National Champion dalam ajang ini, untuk selanjutnya mewakili Indonesia dalam final Creative Business Cup 2017 di Denmark.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner Creative Business Cup 2017 Indonesia.

90K Code Hackathon Akan Diselenggarakan di Universitas Ciputra Surabaya

Sebuah hackathon bertajuk “90K Code” akan diselenggarakan oleh program studi Informatika (IMT) dan Sistem Informasi Bisnis (ISB) Universitas Ciputra. Sesuai dengan namanya 90K Code, di acara ini para peserta akan mengikuti hackathon sepanjang 90.000 detik atau 25 jam penuh, bertempat di kampus Universitas Ciputra Surabaya yang terletak di Surabaya Barat. Acara ini akan diselenggarakan pada 8-9 September 2017 mendatang.

Para developer aplikasi akan berkumpul dan merancang bangun sebuah aplikasi baru dalam waktu singkat. Tidak hanya berkompetisi, peserta juga dapat membangun networking, mendapatkan masukan untuk ide bisnisnya dari mentor yang telah banyak bergelut di dunia startup yang dihadirkan, serta dapat saling belajar dari peserta lain. Acara ini terbuka untuk kalangan mahasiswa maupun umum.

Sebagai apresiasi dari upaya para peserta, panitia dengan dukungan Accurate Accounting menyediakan hadiah yang nilainya cukup besar, yakni uang tunai Rp36 juta. Peserta akan dibagi menjadi 2 kategori, yaitu kategori umum dan kategori mahasiswa. Diharapkan dengan pembagian menjadi dua kategori ini, para mahasiswa akan bersemangat untuk berkompetisi dan belajar dari para seniornya. Pada kategori umum disediakan hadiah senilai Rp 22 juta, sedangkan untuk mahasiswa disediakan sebesar Rp14 juta.

Adapun tema dalam kompetisi ini meliputi Document Security Service, Communication Support Service, Marketplace Support Service, dan Fintech Support Service.  Juri pada hackathon ini dihadirkan dari kalangan penggiat startup, yang akan menilai semua karya yang dipresentasikan secara obyektif dan memilih karya terbaik dari segi ide hingga implementasi yang dihasilkan.

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi laman resminya melalui http://informatika.uc.ac.id/90kcode.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner 90K Code Hackathon.

Rangkaian Acara dan Pemenang Amvesindo Demo Day 2017

Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvesindo) belum lama ini menyelenggarakan rangkaian acara bertajuk Demo Day 2017. Kegiatan ini diawali dengan Amvesindo Pitch Day 2017 sejak 27 Juli lalu di Mandiri Inkubator Bisnis, dengan jumlah peserta yang mengikuti presentasi sebanyak 100 kelompok hasil seleksi dari 5000 peserta yang mendaftar. Acara ini mewajibkan peserta terdaftar untuk memiliki MVP (Minimum Viable Product).

Dari rangkaian tersebut, selanjutnya terpilih delapan startup yang berhak mengikuti pitching pada 3 Agustus 2017 di Gedung Auditorium Indosat Jakarta Pusat. Delapan startup itu adalah EVA, ShipperIndonesia, MedisOnlineIndonesia, GoCampus, Rumah Sinau, ExcellenceAsia, Billie, dan HomeGood.

Setelah proses penjurian, akhirnya diputuskan tiga pemenang utama yakni EVA, Shipper dan Medis Online Indonesia. Juara ketiga diraih oleh Medis Online Indonesia, merupakan platform layanan pemesanan tenaga kesehatan (perawat/bidan) untuk kebutuhan di rumah dan rumah sakit. Juara kedua diraih oleh Shipper Indonesia, merupakan platform logistik dan rantai pasokan, yang akan segera diperkenalkan kepada publik dalam waktu tak lama lagi.

Juara pertama diraih oleh EVA (Electronic Virtual Assistant) merupakan perangkat lunak untuk membuat ChatBot yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan dan dapat berjalan dalam beberapa aplikasi chatting seperti Facebook Messenger, Telegram dan chat widget berbasis web.

Selain sesi pitching, diselenggarakan juga diskusi interaktif bersama Paul Santos (Founder & Managing Partner WaveMakerPartners Singapore), Peter Shearer (Co-Founder AR&Co) dan Natali Andrianto (Co-Founder & CTO Tiket). Mereka berbagi cerita bagaimana awalnya membangun startup hingga dapat membesarkannya bersama para partner pendiri lainnya. Ada pula sesi pelatihan bagi startup pemula, membahas berbagai permasalahan yang bakal dihadapi berdasarkan kisah kasus nyata yang telah ada.

“Amvesindo Demo Day 2017 merupakan wadah komunikasi bagi startup dengan semua stakelhoders seperti investor, inkubator, akademisi, asosiasi industri, media serta regulator. Penyelenggaraan Demo Day akan diupayakan dapat berkesinambungan dari tahun ke tahun. Amvesindo juga akan terus berkomitmen menjadi wadah teman-teman startup untuk terus dapat berinovasi dan berkontribusi positif bagi startup Indonesia,” sambut Ketua Umum Amvesindo Jeffri Sirait.

Startup digital tumbuh sangat signifikan, diproyeksikan oleh lembaga riset Center for Human Genetic Research (CHGR) akan mencapai jumlah 13 ribu startup pada tahun 2020 mendatang. Hingga tahun 2016 tercatat ada kurang lebih 2000 startup di Indonesia dan merupakan jumlah terbesar di Asia Tenggara. Amvesindo menyadari betapa perkembangan startup yang pesat merupakan hal potensial dalam meningkatkan perekonomian nasional.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Amvesindo Demo Day 2017

Creative Business Cup 2017 Ajak Pengusaha Indonesia Ikuti Kompetisi Global

Ciputra Entrepreneurship Center tahun ini kembali menyelenggarakan ajang Creative Business Cup 2017 Indonesia. Ini merupakan babak seleksi nasional dari kompetisi internasional bertajuk Creative Business Cup yang diprakarsai oleh Global Entrepreneurship Network dengan fokus pada pemberdayaan pengusaha di sektor industri kreatif.

Tujuan acara ini adalah memberikan kesempatan bagi wirausahawan di Indonesia untuk mengembangkan ide bisnis dan terhubung dengan para investor kelas dunia. Diyakini dua hal tersebut mampu memperkuat kemampuan inovatif dan daya saing mereka, dan menjadi tonggak penting dalam memajukan sektor industri kreatif di Indonesia secara umum.

Dalam prosesnya, sebanyak 10 finalis Indonesia yang lolos babak penyisihan awal akan bertanding pada babak final nasional dengan melakukan presentasi pitching selama lima menit dan akan dinilai oleh tujuh orang juri profesional di bidangnya masing-masing. Creative Business Cup Indonesia 2017 akan diselenggarakan di FGDexpo 2017 pada tanggal 26 Agustus 2017 di Jakarta Convention Center, Senayan.

Perhelatan Creative Business Cup Indonesia 2017 merupakan babak penyisihan tingkat nasional yang akan memilih kandidat entrepreneur yang akan mewakili Indonesia dalam babak final dunia yang akan diselenggarakan di Copenhagen, Denmark di bulan November nanti.

Kompetisi ini terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia yang memiliki bisnis dan telah berjalan minimal satu tahun. Di babak final nantinya, para pengusaha yang terpilih akan bertanding memperebutkan hadiah utama berupa uang pembinaan EUR 15.000 dan dukungan dari Stylus senilai EUR 18.000.

Info lebih lanjut dan pendaftaran acara ini dapat dilakukan melalui laman resminya: https://www.entrepreneurshipclass.org/creative-business-cup-2017.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner Creative Business Cup 2017 Indonesia.

Kompetisi K-Startup Grand Challenge 2017 Buka Peluang Startup Indonesia Jajal Bisnis di Negeri Gingseng

Ekspansi ke luar kota atau luar negeri adalah impian bagi setiap pengusaha, tak terkecuali startup. Ekspansi merupakan pertanda bisnis yang mulai menggurita, menghasilkan pendapatan dan keuntungan yang berlipat ganda. Hanya saja startup tidak bisa langsung serta merta ekspansi ke sembarang kota/negara, mereka perlu mempelajari struktur masyarakat dan bagaimana keseimbangan antara supply dan demand=nya.

Berbicara mengenai Korea Selatan, negara tersebut terbilang memiliki struktur masyarakat yang sudah well literate karena 95% wilayahnya tersambung Wi-Fi berkecepatan tinggi. Hampir separuh populasi tergolong early adopter, menjadikan masyarakat di sana sangat terbuka dengan segala bentuk teknologi baru.

Peluang inilah yang melatarbelakangi diselenggarakannya K-Startup Grand Challenge 2017 yang didukung pemerintah Korea Selatan. Kompetisi ini kini memasuki batch kedua, setelah pertama kali diselenggarakan di tahun lalu.

“Perusahaan unicorn di generasi berikutnya kemungkinan besar adalah pemenang di pasar Asia. Kami tidak melihat kesempatan ini hanya untuk startup dari negara tertentu saja yang bisa mengambil kesempatan ini. Korea Selatan menawarkan solusi komprehensif untuk mendorong pertumbuhan startup dan semakin terlibat di pasar Asia Timur dan Tenggara yang luas, yang merupakan tempat tinggal bagi dua miliar konsumen potensial,” ucap Shift. Senior Executive Director Juno Kwon.

Kompetisi ini membidik ribuan startup dari 124 negara untuk bergabung dan mengembangkan bisnisnya di Korea Selatan. Nantinya, dari seluruh aplikasi yang masuk akan dipilih 50 startup untuk terbang ke Korea Selatan mengikuti babak final.

Mereka bakal menjalani proses bootcamp. Masing-masing tim (maksimal dua orang) juga akan mendapat hadiah uang tunai sebesar US$833 per kepala.

Proses penyaringan kembali dilakukan untuk memiliki 25 startup yang berhak mengikuti program akselerasi selama tiga bulan, dimulai dari Agustus 2017-November 2017. Mereka yang terpilih akan mendapatkan insentif beserta biaya hidup sebesar US$2.900 per bulan untuk satu tim dan tambahan dana US$27.000 jika mereka berminat untuk mendirikan badan hukum usaha di Korea Selatan.

Proses terakhir yakni Demo Day pada awal Desember 2017, memilih empat tim dengan tambahan insentif mulai dari US$6.000 sampai US$100.000. Tak hanya itu, startup juga berkesempatan mendapat tawaran investasi dari perusahaan modal ventura atau akselerator dan ekstensi masa menetap di Korea selama enam bulan.

Selama berada di Korea, startup akan mendapat fasilitas ruang kantor di Pangyo, one-on-one mentoring, sesi coaching mengenai kultur bisnis di Korea dan Asia, regulasi, pajak, hak paten, dan lainnya.

Adapun persyaratan yang harus dipenuhi startup adalah minimal sudah berdiri selama lima tahun dan memiliki minimum viable product (MVP). Startup juga diharuskan bergerak di teknologi dengan area fokus tertentu, di antaranya AI, perangkat lunak, IoT, komputasi awan, fintech, big data, biotech, gaming, beauty, dan lainnya. Pendaftaran ditutup tanggal 14 Juni 2017.

Startup Indonesia punya peluang yang sama

Sebagai gambaran, tahun lalu total aplikasi yang masuk sebanyak 2.439 startup dari 124 negara. Lewat proses seleksi yang ketat, terpilih 80 startup masuk tahap final. Untuk peserta asal Indonesia, lima startup berhasil terpilih ke tahap final. Dua di antaranya adalah iGrow dan Konsaato.

“Ada empat atau lima startup Indonesia yang dikirim ke Korea Selatan. Namun hanya satu yang berhasil lolos yakni iGrow. Konsaato tidak berhasil lolos, meski startup tersebut memiliki bisnis yang unik, tapi dewan juri lebih menyukai ide bisnis iGrow.”

Terkait peluang startup Indonesia mengikuti kompetisi ini, Juno menjelaskan bahwa semua startup, tak hanya Indonesia, didirikan karena ingin menyelesaikan masalah yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Meski, ada juga bisnis startup yang bisa diaplikasikan ke negara lain.

“Kami sering bertemu startup Indonesia di beberapa kesempatan. Menurut kami, meski pasar Indonesia yang luas ini, banyak talenta bagus yang ingin melebarkan kesempatannya di luar negeri. Untuk itu kami promosikan kompetisi ini di Jakarta dengan harapan lebih banyak partisipan startup Indonesia yang bergabung,” pungkas Juno.