Gigabyte Ungkap Aorus GTX 1070 Gaming Box, Ubah Ultrabook Jadi Laptop Gaming dalam Sekejap

Ultrabook dengan bodinya yang begitu tipis kerap harus berkompromi soal performa. Tanpa chip grafis yang perkasa, mustahil ultrabook bisa menyuguhkan pengalaman gaming secara mulus. Untuk itulah solusi seperti Razer Core eksis, sayang problem utamanya lagi-lagi menyangkut harga.

Razer Core dibanderol $500, dan itu sama sekali belum termasuk kartu grafisnya. Jadi kalau Anda mau menikmati VR gaming misalnya, Anda masih harus menyediakan dana ekstra paling tidak sebesar $300 untuk memboyong GPU Nvidia GeForce GTX 1060.

Di Computex 2017, Gigabyte melalui divisi gaming-nya memperkenalkan solusi serupa yang jauh lebih atraktif. Dijuluki Aorus GTX 1070 Gaming Box, secara konsep ia begitu mirip dengan Razer Core, namun harganya jauh lebih masuk akal.

$600 tapi sudah mencakup GeForce GTX 1070, bandingkan dengan Razer Core yang seharga $500 tanpa kartu grafis sama sekali / Gigabyte
$600 tapi sudah mencakup GeForce GTX 1070, bandingkan dengan Razer Core yang seharga $500 tanpa kartu grafis sama sekali / Gigabyte

Gigabyte mematok harga $600, dan sesuai nama perangkatnya, itu sudah termasuk kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1070 – yang kalau dibeli sendirian harganya berkisar $380. Sisa $200 lebih itu untuk menebus power supply 400 watt dan sasis yang lebih ringkas ketimbang Razer Core, yang dirancang untuk menampung kartu grafis dengan form factor mini-ITX.

Cara kerjanya pun sama persis, sama-sama mengandalkan konektivitas Thunderbolt 3. Jadi dengan satu kabel USB-C saja, Anda bisa menyambungkan Gaming Box ke ultrabook, dan peningkatan performanya bisa langsung dirasakan secara instan tanpa perlu me-restart sama sekali.

Aorus GTX 1070 Gaming Box bakal dipasarkan mulai Juli mendatang. Ke depannya Gigabyte juga berencana untuk menghadirkan versi GTX 1080. Pertanyaan saya sekarang: apakah ke depannya perangkat dalam kategori ini bisa terus bertahan, apalagi mengingat sebentar lagi laptop gaming seperti Asus ROG Zephyrus dan lainnya yang berlabel Max-Q juga siap meluncur ke pasaran?

Sumber: PC Gamer dan Gigabyte.

[Computex 2017] MSI Terus Tunjukkan Komitmen Dalam Mendukung Penyajian VR

Upaya MSI menunjang penyajian hiburan next-gen sudah dimulai sebelum Computex 2016 dilangsungkan dengan mengamankan gelar sebagai perusahaan produsen laptop VR ready pertama di dunia, diterapkan pada lineup gaming maupun workstation. Saat itu, MSI baru menunjukkan strategi yang mereka ambil serta mengungkap berbagai persiapan untuk mendukungnya.

Dan di ajang Computex 2017, arahan Micro-Star International terlihat semakin matang. Selain deretan laptop anyar, kini tersaji banyak perangkat spesialis virtual reality dalam berbagai wujud: komputer wearable, beberapa model mini PC unik, hingga desktop gaming mid-tower perdana sang perusahaan hardware asal Taiwan itu.

Computex 2017 MSI 20

Di sana, MSI memamerkan sejumlah wahana hiburan berbasis VR, masing-masing ditopang oleh perangkat-perangkat kebanggaan sang produsen seperti VR One, Trident 3 Arctic, Vortex G25VR, Aegis Ti3 sampai Infinite A.

VR One

Sejak awal pengumuman resminya, MSI semakin sering memamerkan VR One dalam event-event mereka. PC berkonsep tas punggung itu menjadi salah satu primadona dalam konferensi CES 2017, dan kembali mencuri perhatian di Computex 2017. Di booth, sang produsen melengkapinya dengan unit controller unik berpenampilan senapan tabur dan senapan serbu buat menunjang permainan ber-genre shooter.

Computex 2017 MSI 15

Ada sejumlah hal menarik pada penyuguhannya. Game tersebut ialah satu dari sedikit konten yang menghidangkan pengalaman VR multiplayer co-op. Dengan jenis senjata berbeda, dua orang pemain ditantang untuk bertahan hidup dari serbuan zombi. Controller HTC Vive menjadi basis dari unit pengendali, dan layaknya senjata sungguhan, mereka memiliki karakteristik berbeda: shotgun harus dikokang sebelum ditembak, sedangkan senapan serbu memberikan efek getaran ala senjata otomatis.

Computex 2017 MSI 5

Computex 2017 MSI 4

Saya lupa menanyakan apa judul permainan yang MSI pamerkan di sana, tapi pastinya, game tersebut digarap oleh developer Taiwan. Walaupun masih banyak aspek yang bisa disempurnakan lagi, kualitas konten di versi demo tersebut sudah sangat baik.

Computex 2017 MSI 16

 

Vortex G25VR

Vortex G25 merupakan upgrade besar-besaran terhadap model terdahulu. Di varian generasi pertama, tubuh silinder Vortex dimaksudkan untuk menopang sistem pendingin yang menggerakkan angin ala pusaran (dari sini-lah namanya diambil). Namun sistem itu sudah lagi tak digunakan di Vortex G25 karena PC desktop berukuran mungil tersebut kini mengadopsi solusi pendingin VR One.

Computex 2017 MSI 10

Computex 2017 MSI 9

Kemampuannya menjalankan game VR tidak perlu dipertanyakan, dan di pameran IT tahunan terbesar se-Asia itu, MSI memanfaatkannya untuk menyuguhkan pengalaman simulasi multiplayer, kali ini megedepankan tema kompetitif. Bagi saya, permainan tersebut masih terasa seperti game arcade, tapi developer dan MSI tampaknya punya rencana buat menyempurnakan lagi kualitasnya.

Computex 2017 MSI 12

 

Trident 3

Trident 3 Arctic merupakan varian edisi spesial dari ‘PC rasa console‘ yang MSI sediakan buat menjadi pusat hiburan di ruang keluarga Anda. Terdapat pula model ‘standar’ dengan case berwarna hitam (dengan bumbu merah) dan MSI turut memamerkan model prototype ala armor Iron Man. Jika mendapatkan respons positif dari pengunjung, sang produsen kabarnya akan menghadirkan Trident ‘Iron-Man’ itu sebagai produk retail.

Computex 2017 MSI 3

Computex 2017 MSI 13

Tak jauh dari lokasi Trident 3 dipajang dalam kotak kaca, MSI memperkenankan pengunjung mencoba perangkat simulasi berbeda. Wujudnya mirip simulator mobil, namun ia dikhususkan buat menyuguhkan pengalaman roller coaster virtual.

Computex 2017 MSI 19

 

Aegis Ti3

Merupakan varian desktop Aegis paling high-end, Aegis Ti3 menampakkan diri di Computex 2017 setelah sempat dipamerkan di CES 2017. Tugasnya memang tidak buat menjalankan VR, melainkan untuk menangani permainan For Honor di tiga buah monitor. Game berjalan sangat mulus di atas PC berkonsep ala pedang katana itu berkat kehadiran prosesor Intel Core i7 i7 -7700K, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080, memori DDR4 maksimal 64GB dan penyimpanan berbasis tiga buah SSD M.2.

Computex 2017 MSI 2

Computex 2017 MSI 1

Layaknya device racikan MSI lainnya, Anda bisa mengustomisasi pencahayaan RGB Mystic Light-nya. Lalu Aegis Ti3 juga dilengkapi VR Link sehingga PC gampang disambungkan ke headset virtual reality. Ketika sudah terkoneksi, Aegis Ti3 akan menyesuaikan setting secara otomatis agar konten VR berjalan optimal.

Computex 2017 MSI 6

 

Infinite A

Infinite A adalah anggota paling baru keluarga perangkat gaming MSI dengan pendekatan yang lebih tradisional dibanding Trident dan Vortex, yaitu sebuah PC desktop mid-tower. Penampilannya mewakilkan segala hal yang ditawarkan oleh saudara-saudaranya: desain asimetris khas gaming dengan case hitam, dipadu pencahayaan RGB luar-dalam; kemudian dikombinasikan bersama kemudahan upgrade dan bongkar-pasang hardware.

Computex 2017 MSI 7

Computex 2017 MSI 11

MSI Infinite A juga telah memperoleh sertifikasi VR ready berkat dukungan prosesor Intel Core generasi ke-7 dan kartu grafis GeForce GTX seri 10, serta turut dibekali interface VR Link.

Computex 2017 MSI 17

MSI belum menginformasikan kapan tepatnya PC-PC gaming anyar tersebut akan diluncurkan. Tapi melihat reputasi mereka, kemungkinan besar kita tak perlu menunggu terlalu lama…

Asus, Dell dan Lenovo Pamerkan Headset Windows Mixed Reality Mereka

Dalam konferensi developer Microsoft Build beberapa pekan lalu, kita sudah melihat penampakan dari headset Windows Mixed Reality besutan Acer dan HP. Namun ternyata dua pabrikan itu tidak sendirian; Asus, Dell dan Lenovo juga sudah menyiapkan headset mixed reality-nya masing-masing yang sempat dipamerkan pada ajang Computex 2017.

Microsoft sepertinya telah menetapkan sejumlah standar terkait desain. Hal ini terbukti dari desain strap yang mirip pada semua headset yang telah diumumkan, yang mengitari bagian dahi sampai ke belakang kepala, dengan distribusi berat yang seimbang.

Dell Windows Mixed Reality Headset / Microsoft
Dell Windows Mixed Reality Headset / Microsoft

Headset buatan Asus menurut saya adalah yang paling keren penampilannya, dengan motif poligon pada panel depannya. Di saat yang sama, Dell justru mengambil pendekatan yang lebih minimalis, seperti terlihat pada headset-nya yang serba putih dan simpel.

Lenovo di sisi lain mengikuti jalur yang lebih generik. Desain headset-nya kelihatan paling mirip seperti milik Acer dan HP. Microsoft tidak merincikan spesifikasi ketiganya seperti apa, akan tetapi saya kira tidak jauh berbeda dari punya Acer dan HP.

Lenovo Windows Mixed Reality Headset / Microsoft
Lenovo Windows Mixed Reality Headset / Microsoft

Satu hal yang bisa dipastikan, kelima headset ini sama-sama menawarkan kapabilitas tracking luar-dalam yang terintegrasi. Jadi tanpa bantuan perangkat eksternal, headset sudah bisa melakukan tracking six degrees of freedom (6DOF), dan beberapa model bahkan datang bersama sepasang motion controller.

Sejauh ini belum ada keterangan mengenai harga dari ketiga headset mixed reality ini. Microsoft sebenarnya baru menarget kalangan developer sebelum melepasnya ke publik dengan ekosistem konten yang sudah cukup luas.

Sumber: Microsoft via Engadget.

Intel Luncurkan Prosesor Core i9 dengan Total 18-Core

Lewat Ryzen, AMD sejatinya ingin merebut perhatian para gamer dan enthusiast yang selama ini selalu tertuju pada Intel. Namun kini giliran Intel yang menghantam balik dengan amunisi baru yang cukup mengejutkan, yakni lini prosesor baru Core i9.

Yup, Anda tidak salah baca. Core i7 sekarang tidak lagi menduduki kasta teratas di kategori prosesor desktop. Core i9 ini sejatinya adalah jawaban Intel atas tantangan AMD yang dengan bangganya menggembar-gemborkan jumlah core dan thread pada Ryzen 7.

Total ada lima model Core i9 yang akan dirilis. Core i9-7900X adalah yang paling ‘murah’ di angka $999, mengemas 10-core / 20-thread, dengan base clock 3,3 GHz dan boost clock 4,5 GHz. Selanjutnya ada Core i9-7920X dengan 12-core / 24-thread seharga $1.199, Core i9-7940X dengan 14-core / 28-thread seharga $1.399, dan Core i9-7960X dengan 16-core / 32-thread seharga $1.699.

Yang kelima adalah yang paling istimewa, yaitu Core i9-7980XE yang memiliki label “Extreme” pada boksnya. Prosesor seharga $1.999 ini mengemas total 18-core / 36-thread, dan Intel dengan bangga menyebutnya sebagai prosesor desktop untuk konsumen pertama yang datang dengan jumlah core sebanyak itu.

Kelima prosesor ini pastinya bukan untuk semua orang, melainkan mereka yang sama sekali tidak mau kompromi soal performa. Spesifiknya mereka yang menganggap kartu grafis GeForce GTX 1080 Ti itu murah, dan hendak menjalani sesi gaming dalam setting visual terbaik selagi menyiarkannya secara langsung ke Twitch.

Seri Intel Core X mencakup model baru untuk Core i5, Core i7 sekaligus Core i9 / Intel
Seri Intel Core X mencakup model baru untuk Core i5, Core i7 sekaligus Core i9 / Intel

Intel Core i9 ini sendiri sebenarnya merupakan bagian dari seri prosesor baru bernama Intel Core X, dimana Intel rupanya juga merilis model Core i5 dan Core i7 baru yang bahkan lebih perkasa ketimbang yang sudah dipasarkan saat ini.

Di posisi terbawah ada Core i5-7640X (4-core / 4-thread) seharga $242, lalu disusul oleh Core i7-7740X (4-core / 8-thread) seharga $339. Khusus untuk kedua prosesor ini, arsitektur yang digunakan adalah Kaby Lake X, sedangkan yang lain (termasuk semua model Core i9 tadi) menggunakan arsitektur Skylake X.

Tepat di bawah Core i9 adalah Core i7-7820X yang mengemas 8-core / 16-thread, dibanderol seharga $599. Semua prosesor baru ini kompatibel dengan chipset motherboard X299 yang juga baru.

Benang merah semua ini adalah, Intel tidak mau posisinya sebagai produsen prosesor desktop tercepat direbut oleh AMD. Kendati demikian, hampir semua prosesor yang diumumkan ini punya banderol harga premium, jadi setidaknya AMD masih bisa bersaing dari segi rasio harga dan performa.

Sumber: Ars Technica.

Asus ROG Zephyrus Adalah Salah Satu Laptop Gaming Paling Perkasa Sekaligus Paling Tipis Saat Ini

Asus menggempur Computex 2017 dengan lima laptop baru, namun ternyata divisi gaming-nya juga punya persembahan yang tak kalah istimewa. Namanya Asus ROG Zephyrus (GX501), dan ia merupakan salah satu laptop gaming paling perkasa sekaligus paling tipis saat ini.

Tidak main-main, bodi Zephyrus hanya setebal 17,9 mm – bahkan lebih tipis lagi dari Acer Predator Triton 700, dengan bobot tidak lebih dari 2,24 kilogram. Pun begitu, Asus berhasil membenamkan salah satu kartu grafis tercepat dari Nvidia, yakni GeForce GTX 1080.

Asus ROG Zephyrus

GPU ini sama persis seperti milik Razer Blade Pro, padahal laptop besutan Razer itu punya bodi sedikit lebih tebal di angka 22 mm. Menemani GPU tersebut adalah prosesor quad-core Intel Core i7–7700HQ, RAM DDR4 24 GB, dan SSD tipe NVMe berkapasitas 1 TB pada konfigurasi tertingginya. VR gaming jelas bukan masalah bagi Zephyrus.

Rahasia di balik bodi super-tipis dan performa mutakhir ini adalah inisiatif Nvidia bernama Max-Q. Max-Q sejatinya merupakan standar desain baru yang ditetapkan Nvidia, yang mengedepankan aspek portabilitas tanpa mengorbankan performa sama sekali.

Asus ROG Zephyrus

Lalu yang mungkin menjadi pertanyaan adalah bagaimana sirkulasi udara dalam laptop setipis itu, apalagi mengingat spesifikasinya sudah sekelas PC desktop. Di sini Asus telah menerapkan sistem cerdas berupa engsel yang dapat mengangkat bodi dan membuka celah selebar 6 mm pada panel bawah laptop di belakang, meningkatkan total sirkulasi udara sebesar 30% dan sanggup menurunkan suhu hingga 10º C.

Selain ventilasi pintar tersebut, sistem pendinginnya juga melibatkan kipas berdesain baru yang sangat tipis dan terbuat dari bahan liquid-crystal polymer. Kombinasi ini tak hanya mencegah laptop kepanasan, tapi juga memastikan ia tetap hening selama sesi gaming, dengan tingkat kebisingan tak lebih dari 40 desibel.

Asus ROG Zephyrus

Keistimewaan Zephyrus rupanya belum berhenti, karena ia juga mengemas layar 15,6 inci 1080p dengan refresh rate 120 Hz dan dukungan G-Sync. Display dengan refresh rate tinggi merupakan salah satu syarat yang diutamakan gamer akhir-akhir ini, terutama untuk game yang sifatnya kompetitif.

Unik juga dari Zephyrus adalah trackpad yang diposisikan di sebelah kanan, sekali lagi mirip seperti Razer Blade Pro. Pun demikian, trackpad ini ternyata juga bisa merangkap tugas sebagai numpad saat dibutuhkan, dan tentu saja pencahayaan RGB telah Asus tambatkan pada keyboard-nya.

Asus ROG Zephyrus

Perihal konektivitas, bodi tipis rupanya tak bisa dijadikan alasan atas keterbatasan port – Apple, tolong ini dicatat baik-baik. Zephyrus membuktikannya dengan total empat port USB 3.1 tipe standar, satu port USB-C yang kompatibel dengan Thunderbolt 3 maupun DisplayPort, satu port HDMI 2.0, dan slot SD card.

Asus ROG Zephyrus rencananya akan dipasarkan mulai tanggal 27 Juni mendatang. Harganya masih belum diketahui, tapi saya kira ia bakal menjadi salah satu yang termahal dari semua lini ROG.

Sumber: Microsoft dan Asus.

Dell Luncurkan Inspiron Gaming Desktop dan Dua AIO Baru

Pada acara Computex 2017 yang dihelat di Taiwan, Dell telah menyiapkan tiga amunisi baru untuk mencuri perhatian. Ketiganya adalah Inspiron Gaming Desktop, Inspiron 27 7000 AIO dan Inspiron 24 5000 AIO.

Dell Inspiron Gaming Desktop

Pertama kalinya dalam sejarah, Dell meluncurkan sebuah gaming desktop untuk lini Inspiron. Tidak tanggung-tanggung, Dell telah membekalinya dengan spesifikasi yang cukup istimewa, dengan jaminan bahwa perangkat siap menyuguhkan pengalaman VR gaming yang mulus.

Dell Inspiron Gaming Desktop / Dell
Dell Inspiron Gaming Desktop / Dell

Konfigurasi termahalnya ditenagai oleh prosesor AMD Ryzen 7, GPU Nvidia GeForce GTX 1060 atau AMD Radeon RX580, RAM DDR4 32 GB dan SSD sebagai media penyimpanannya. Semuanya disimpan dalam casing minimalis yang masih menunjukkan karakteristik gaming, terutama berkat bagian samping yang transparan dan pencahayaan serba biru.

Dell pun turut menyiapkan konfigurasi terendah yang mencakup prosesor AMD A10, GPU AMD Radeon RX560, RAM 8 GB dan HDD berkapasitas 1 TB. Dell akan memasarkannya dalam beberapa minggu ke depan seharga $600, namun untuk konfigurasi termahalnya tadi Anda harus menyiapkan mahar kira-kira di atas $2.000.

Dell Inspiron 27 7000 AIO

Dell Inspiron 27 7000 AIO / Dell
Dell Inspiron 27 7000 AIO / Dell

Perangkat ini menjadi all-in-one PC pertama yang mengadopsi layar Infinity Edge, dengan bezel super-tipis seperti seri laptop Dell XPS. Panel IPS berukuran 27 incinya bisa dikonfigurasikan hingga beresolusi 4K.

Performanya disokong oleh pilihan prosesor AMD Ryzen 5 atau Ryzen 7 dan kartu grafis Radeon RX560 atau RX580, siap menemani pengguna dalam sesi VR gaming. Soal penyimpanan, Dell menawarkan opsi dual drive yang mencakup HDD dan SSD.

Perangkat ini rencananya juga akan dipasarkan dalam beberapa minggu ke depan, dengan banderol harga mulai $1.000.

Dell Inspiron 24 5000 AIO

Dell Inspiron 24 5000 AIO / Dell
Dell Inspiron 24 5000 AIO / Dell

Sama seperti kakaknya yang lebih besar di atas, AIO ini juga mengemas layar dengan bezel super-tipis di sekitarnya. Layar sentuhnya ini masih menggunakan panel IPS dengan field of view yang sangat luas, tapi resolusinya terbatas di angka 1080p saja.

Spesifikasinya lebih malu-malu, dan tidak diperuntukkan virtual reality: prosesor AMD seri A generasi ketujuh (bukan Ryzen), didukung oleh GPU Radeon RX560. Namun demikian harganya juga lebih terjangkau di angka $700.

Sumber: Microsoft dan The Verge.

Tipis dan Ringan, Samsung Notebook 9 Pro Turut Dibekali S Pen

Samsung ikut meramaikan Computex 2017 dengan laptop baru bertipe convertible. Samsung Notebook 9 Pro ditawarkan dalam dua varian ukuran: 13,3 inci dan 15 inci, keduanya pun sama-sama memiliki layar yang bisa diputar 360 derajat untuk digunakan sebagai tablet.

Mode tablet ini penting disorot karena Samsung telah membekali Notebook 9 Pro dengan S Pen – ya, stylus kebanggaan seri Galaxy Note itu maksud saya. Dengan ujung lancip setebal 0,7 mm dan 4.000 tingkat sensitivitas terhadap tekanan, ia menjanjikan pengalaman menggambar atau menulis yang presisi sekaligus nyaman.

Fitur Air Command seperti yang ada pada seri Galaxy Note juga tersedia di sini, dan perangkat pun kompatibel dengan fitur Windows Ink bawaan OS Windows 10. Juga tidak kalah penting, Samsung mengklaim S Pen ini selalu siap digunakan dan tak perlu di-charge sama sekali.

Varian 15 incinya dibekali kartu grafis AMD Radeon 540 / Samsung
Varian 15 incinya dibekali kartu grafis AMD Radeon 540 / Samsung

Layar sentuhnya sendiri menggunakan panel LED beresolusi 1920 x 1080, dengan field of view seluas 178 derajat dan jaminan akan reproduksi warna kelas profesional. Yup, saya tahu, sebagian dari Anda mungkin kecewa kalau resolusi layarnya bahkan lebih rendah dari Galaxy S8.

Namun kekecewaan itu setidaknya bisa diobati oleh dimensi perangkat yang amat ringkas. Tebal bodinya cuma 16 mm, dengan bobot 1,32 kg – 17 mm dan 1,72 kg untuk varian 15 inci. Konektivitasnya meliputi port USB-C, sepasang port USB 3.0, HDMI dan slot kartu microSD.

Selebihnya, Notebook 9 Pro menawarkan spesifikasi yang cukup menjanjikan: prosesor Intel Core i7 7500U, RAM DDR4 8 GB (13,3 inci) atau 16 GB (15 inci), SSD 256 GB, lalu khusus untuk varian 15 incinya ditenagai oleh kartu grafis AMD Radeon 540 dengan VRAM GDDR5 2 GB.

Samsung tidak merincikan baterainya seawet apa, tapi kapasitas 54 Wh sebenarnya sudah tergolong cukup besar. Sayangnya sejauh ini belum ada informasi soal ketersediaan Notebook 9 Pro di pasaran.

Sumber: Microsoft dan Samsung.

Asus Luncurkan Lima Laptop Baru di Computex 2017

Ada yang sedikit berbeda di konferensi pers Asus pada event Computex tahun ini. Ketimbang mengumumkan produk-produk eksperimental macam robot lucu bernama Zenbo, tahun ini mereka memilih untuk berfokus pada segmen laptop. Total ada lima laptop baru yang Asus perkenalkan, tiga di antaranya dari lini ZenBook, dan dua sisanya merupakan anggota baru keluarga VivoBook.

Asus ZenBook Flip S (UX370)

Apple sampai sekarang memang belum mempunyai MacBook berjenis convertible, akan tetapi segmen ini masih cukup banyak diminati di pasar laptop Windows. Untuk itu, Asus telah menyiapkan ZenBook Flip S, yang digadang-gadang sebagai laptop convertible paling tipis, dengan tebal hanya 10,9 mm dan bobot 1,1 kg.

Asus ZenBook Flip S / Asus
Asus ZenBook Flip S / Asus

Asus bilang bodi Flip S bahkan 20 persen lebih tipis ketimbang MacBook, akan tetapi spesifikasinya masih cukup mumpuni dengan konfigurasi tertinggi yang melibatkan prosesor Intel Core i7–7500U dan SSD 1 TB bertipe PCIe (PCI Express). Baterainya diklaim bisa bertahan sampai 11,5 jam.

Layar 13,3 incinya pun beresolusi 4K, dan tentu saja bisa diputar 360 derajat untuk digunakan layaknya sebuah tablet – plus mendukung stylus aktif. Asus tak lupa menyematkan sensor sidik jari pada Flip S, dan di sisinya terdapat port USB-C tunggal. Perangkat ini rencananya akan dipasarkan mulai musim panas, dengan banderol mulai $1.099.

Asus ZenBook Pro (UX550)

Di kasta tertinggi ada ZenBook Pro, dengan sasis unibody serba aluminium yang hanya setebal 18,9 mm dan berbobot sekitar 1,8 kg. Di baliknya, bernaung spesifikasi yang cukup istimewa: prosesor quad-core Intel Core i7–7700HQ, GPU Nvidia GeForce GTX 1050 Ti, SSD PCIe 1 TB dan RAM 16 GB DDR4.

Asus ZenBook Pro / Asus
Asus ZenBook Pro / Asus

Ya, dengan spesifikasi seperti itu, ZenBook Pro sebenarnya siap memenuhi hasrat gaming Anda meski tidak mengusung label ROG. Layar 15,6 incinya sendiri punya resolusi 4K, dan Asus juga telah membekalinya dengan empat speaker racikan Harman Kardon. Sensor sidik jari turut tersedia, sedangkan baterainya diyakini mampu bertahan sampai 14 jam lamanya.

Pemasaran ZenBook Pro juga akan berlangsung mulai musim panas ini, dengan harga mulai $1.299.

Asus ZenBook 3 Deluxe (UX490)

Berada di tengah-tengah ZenBook Flip S dan ZenBook Pro adalah ZenBook 3 Deluxe yang tak kalah istimewa. Tebal bodinya cuma 12,9 mm, dengan bobot 1,1 kg, namun yang paling istimewa, ia menyimpan layar full-HD 14 inci dalam ukuran bodi laptop 13 inci.

Asus ZenBook 3 Deluxe / Asus
Asus ZenBook 3 Deluxe / Asus

Spesifikasinya pun tak kalah menarik: Intel Core i7–7500U, RAM 16 GB DDR3 dan SSD PCIe 1 TB. Terdapat sepasang port USB-C yang kompatibel dengan spesifikasi Thunderbolt 3, dan tentu saja trackpad-nya turut didampingi oleh fingerprint sensor.

Perangkat ini juga akan tersedia mulai musim panas, dengan harga mulai $1.199.

Asus VivoBook Pro 15 (N580)

Di segmen menengah, Asus punya VivoBook Pro 15 dengan layar 15,6 inci beresolusi 4K, prosesor Intel Core i7–7700HQ, GPU Nvidia GeForce GTX 1050, RAM 16 GB DDR4, dan kombinasi HDD 2 TB serta SSD 512 GB.

Asus VivoBook Pro / Asus
Asus VivoBook Pro / Asus

Sepasang speaker-nya juga merupakan racikan Harman Kardon, dengan klaim bahwa volumenya bisa tiga kali lebih keras dari biasanya. Sensor sidik jari Asus benamkan pada trackpad-nya, dan layarnya pun telah mendukung stylus aktif. Asus mematok harga mulai $799, dengan jadwal pemasaran mulai musim panas.

Asus VivoBook S15 (S510)

Laptop terakhir yang Asus umumkan ini ditujukan buat konsumen dengan budget terbatas, tapi masih menginginkan desain yang ringkas beserta spesifikasi yang mumpuni. Benar saja, bodi VivoBook S cuma setebal 17,9 mm, dengan bobot tak lebih dari 1,5 kg.

Asus VivoBook S / Asus
Asus VivoBook S / Asus

Di dalamnya ada layar 15,6 inci dengan bezel yang amat tipis, prosesor Intel Core i7–7500U, GPU Nvidia GeForce 940MX dan RAM 16 GB DDR4. Bagian terbaiknya, semua ini bisa didapat dengan modal mulai $499 mulai musim panas ini.

Sumber: The Verge dan Microsoft.

Laptop Gaming Acer Nitro 5 Ditujukan untuk Gamer Bermodal Terbatas

Computex 2017 bakal dihelat pada tanggal 30 Mei – 3 Juni, akan tetapi Acer tampaknya sudah mencuri start dengan memperkenalkan laptop gaming kelas entry yang cukup menarik. Bernama Acer Nitro 5, ia menawarkan perpaduan yang cukup seimbang antara performa dan harga.

Buka bodi dengan lekukan-lekukan dan aksen warna merah ala perangkat gaming pada umumnya, maka Anda akan disambut oleh layar IPS 15,6 inci beresolusi 1920 x 1080 pixel, keyboard bergaya chiclet dengan backlight merah, dan sebuah trackpad.

Acer Nitro 5 dibekali layar IPS 15,6 inci beresolusi 1920 x 1080 pixel / Acer
Acer Nitro 5 dibekali layar IPS 15,6 inci beresolusi 1920 x 1080 pixel / Acer

Tidak kelihatan dari luar adalah prosesor Intel Core i5 atau i7 generasi ketujuh, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 Ti, RAM DDR4 hingga 32 GB, dan opsi storage ganda yang memadukan SSD tipe PCIe (maksimum 512 GB) dan HDD sekaligus. Secara keseluruhan, gaming di resolusi 1080p bisa ia suguhkan dengan baik.

Menariknya, Acer juga menawarkan Nitro 5 dalam ‘bumbu’ merah yang mencakup prosesor AMD FX, A10 atau A12 generasi ketujuh, serta GPU Radeon RX 550. Kedua varian sama-sama ditenagai oleh sepasang kipas pendingin dengan teknologi Acer Coolboost, dimana pengguna bebas menyesuaikan kinerjanya secara manual saat membutuhkan ‘tendangan’ ekstra.

Konektivitas Acer Nitro 5 cukup melimpah meski bodinya tergolong cukup ringkas / Acer
Konektivitas Acer Nitro 5 cukup melimpah meski bodinya tergolong cukup ringkas / Acer

Mengenai konektivitas, Nitro 5 tampaknya tidak malu-malu meskipun bodinya tergolong cukup ringkas dan tidak terlalu tebal: ada satu port USB-C, satu port USB 3.0, dua port USB 2.0 dan port HDMI 2.0 yang mendukung display eksternal dengan refresh rate hingga 90 Hz.

Semua ini ditawarkan dalam harga mulai $799 saja, dengan jadwal pemasaran mulai bulan Juli di Amerika dan Tiongkok. Melihat target pasarnya yakni gamer dengan budget terbatas, saya cukup yakin Acer juga akan memboyongnya ke tanah air.

Sumber: Windows Central dan Microsoft.

4 Perangkat Gaming VR Ready Ini Jadi Jagoan MSI di Computex 2017

Computex 2017 akan dimulai pada tanggal 30 Mei besok, dan sebagai tuan rumah, para produsen hardware Taiwan sedang sibuk menyiapkan perangkat-perangkat baru serta teknologi inovatif buat memukau para tamu. Hal tersebut juga berlaku untuk MSI. Lima hari sebelum acara dimulai, perusahaan spesialis device gaming itu mengumumkan apa saja yang mereka sudah siapkan.

Hari kamis kemarin, Micro-Star International mengungkap setidaknya empat perangkat bersertifikasi VR ready dalam beragam wujud. Beberapa merupakan upgrade dari versi terdahulu, ada refresh produk dengan perombakan desain, serta device gaming ‘tradisional’ baru bagi Anda yang tidak mau berkompromi soal fleksibilitas kustomisasi. Tiga dari empat produk tersebut juga memenangkan penghargaan Best Choice Computex.

MSI GT83VR Titan SLI

MSI Computex 2017 5

Notebook gaming flagship ini sudah menjadi primadona MSI sejak dipamerkan perdana di CES 2017, dan kali ini ia jadi kebanggaan sang produsen di kampung halamannya. Rancangan dasarnya sendiri mewariskan GT80, namun MSI telah menerapkan beragam pembaruan, termasuk perubahan switch mekanik ke MX Silver dan implementasi backlight RGB Per-Key di keyboard, pemanfaatan sistem audio premium (ada DAC ESS Sabre Hi-Fi, speaker Dyaudio dan software Nahimic), hingga penggunaan sepasang GTX 1080/1070. Tak heran jika ia memenangkan Computex Golden Award.

MSI VR One Backpack PC

MSI Computex 2017 2

Perjalan VR One diawali dengan penyingkapan unit prototype PC berbentuk ransel di Computex 2016, sengaja dirancang untuk mendukung penyajian konten virtual reality. Beberapa bulan setelahnya, VR One resmi diumumkan, diklaim sebagai ‘tas punggung VR’ paling tipis dan paling ringan – hanya berbobot 3,6-kilogram. Performa hardware yang mumpuni itu ditopang desain ergonomis dan keringkasan pemakaian: MSI memastikan VR One tidak membuat punggung Anda terasa panas, lalu baterainya mudah diganti berkat sistem hot swap. VR One ialah peraih penghargaan Computex Best Design.

MSI Vortex G25VR

MSI Computex 2017 3

Masih ingat dengan MSI Vortex, PC desktop yang disebut-sebut sebagai versi gaming dari Apple Mac Pro? Perangkat penerusnya jauh lebih menawan lagi. Hilang sudah body silinder Vortex generasi pertama, ia kini tampil ramping dan lebih futuristis. Hardware berperforma monster di dalam dimampatkan dalam tubuh 2,5-liter, sehingga lebih fleksibel dalam mendukung beragam skenario: solusi smart home hingga untuk diintegrasikan ke mesin VR arcade. Tentu saja, fitur-fitur eksklusif MSI ada di sana, termasuk sistem audio beresolusi tinggi.

MSI Infinite Series

MSI Computex 2017 1

Lewat pengungkapan Infinite A, MSI mencoba memperluas lineup gaming desktop mereka. Selain dipersenjatai komponen racikan sang produsen sendiri beserta sistem pendingin Silent Storm Cooling 3, Infinite A mempersilakan Anda meng-upgrade dan menggonta-ganti hardware secara leluasa. MSI belum bicara banyak soal desain, tapi berdasarkan gambar, Infinite A memiliki sisi-sisi asimetris dipadu sistem pencahayaan RGB pada bagian luar dan dalam. Ia juga telah mengusung varian baru logo Gaming G Series.

Selain perangkat-perangkat VR ready di atas, MSI juga akan memamerkan hardware baru seperti motherboard Z270 Godlike Gaming dan X370 Gaming M7, kartu grafis GTX 1080 Ti Lightning Z serta GTX 1080 Ti Gaming X 11G dengan USB type-C, headphone MSI Immerse GH70, serta PC all-in-one PRO 20EX.

Sumber: MSI.