Layanan Crowdfunding untuk Investasi Startup Bigcolors Bakal Masuki Pasar Indonesia

Layanan crowdfunding yang memfasilitasi investasi startup Bigcolors bakal memperluas pasarnya ke Indonesia tahun ini. Di paruh pertama tahun 2014, seperti dikutip dari TechCrunch, Indonesia termasuk dalam negara-negara Asia Pasifik yang menjadi lahan incaran Bigcolors — yang berbasis di Hong Kong. Sebelumnya Bigcolors sudah memasuki pasar Singapura bulan Desember yang lalu dan membuka layanannya di Thailand bulan Januari ini.

Continue reading Layanan Crowdfunding untuk Investasi Startup Bigcolors Bakal Masuki Pasar Indonesia

AyoPeduli Diluncurkan Ulang, Ajak Lakukan Aksi Sosial Lewat Konsep Crowdfunding

Salah satu startup finalis INAICTA 2013 lalu AyoPeduli di awal tahun ini diluncurkan ulang sebagai bentuk komitmen menghadirkan ruang bagi siapa saja untuk berkolaborasi melakukan aksi sosial demi kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Continue reading AyoPeduli Diluncurkan Ulang, Ajak Lakukan Aksi Sosial Lewat Konsep Crowdfunding

Konsernesia Tawarkan Konsep Crowdfunding Untuk Konser Musik

Pernahkah Anda membayangkan sebuah acara konser musik di Indonesia yang tidak memiliki sponsor dengan nama-nama besar namun berasal dari sebuah penggalangan dana (crowdfunding)? Mungkin hal tersebut bagi sebagian orang bisa dibilang merupakan hal yang agak sulit diwujudkan, namun setidaknya tak lama lagi hal tersebut akan dapat terwujud. Digagas oleh sosok dibalik nama besar Rajakarcis, Konsernesia hadir sebagai situs crowdfunding pertama di Indonesia yang mengajak pengguna untuk beramai-ramai menyisihkan dana mewujudkan konser artis atau grup band favorit Indonesia secara tunggal dan eksklusif.

Continue reading Konsernesia Tawarkan Konsep Crowdfunding Untuk Konser Musik

Konsernesia Tawarkan Konsep Crowdfunding Untuk Konser Musik

Pernahkah Anda membayangkan sebuah acara konser musik di Indonesia yang tidak memiliki sponsor dengan nama-nama besar namun berasal dari sebuah penggalangan dana (crowdfunding)? Mungkin hal tersebut bagi sebagian orang bisa dibilang merupakan hal yang agak sulit diwujudkan, namun setidaknya tak lama lagi hal tersebut akan dapat terwujud. Digagas oleh sosok dibalik nama besar Rajakarcis, Konsernesia hadir sebagai situs crowdfunding pertama di Indonesia yang mengajak pengguna untuk beramai-ramai menyisihkan dana mewujudkan konser artis atau grup band favorit Indonesia secara tunggal dan eksklusif.

Continue reading Konsernesia Tawarkan Konsep Crowdfunding Untuk Konser Musik

Five Misconceptions that Asian Start-Ups Have About Crowdfunding

Last January, Iqbal analyzed Indonesia’s crowdfunding landscape noting that the concept was slow to gain traction. 8 months later, despite some massive crowdfunding wins from Asia-based start-ups on international platforms, the number of entrepreneurs turning to crowdfunding is still low compared to the level of innovation that actually exists in the region. Why is this?

Continue reading Five Misconceptions that Asian Start-Ups Have About Crowdfunding

[Manic Monday] Microsponsorship

Indonesia merupakan salah satu negara yang kemajuan ekonominya sangat dipengaruhi oleh usaha kecil dan menengah. Bayangkan, beribu-ribu usaha dengan perputaran uang yang relatif kecil, yang mendorong perputaran roda ekonomi konsumsi dan produksi. Semua tukang gorengan membutuhkan minyak goreng, gas elpiji, bahan makanan dan sebagainya, untuk membuat gorengan yang memberi makan pada pekerja kantoran maupun buruh pabrik. Pekerja kantoran dan buruh pabrik ini pun bekerja untuk menghasilkan sesuatu dari kantornya, yang kemudian akan ditawarkan pada pelanggan-pelanggannya, dan seterusnya. Saking tingginya perputaran konsumsi dan produksi ini, Indonesia malah sekarang menjadi pengimpor bahan makanan.

(null)

[Manic Monday] Microsponsorship

Indonesia is one of those countries whose economy is very much supported by small to medium businesses. Imagine, thousands of businesses with relatively small revenue turnover, pushing the wheels of consumption and production. All fried foods vendors need cooking oil, LPG, food material and so on, to make their snacks feeding office and factory workers. These office and factory workers in turn work to produce something from their company, which is then offered to their customers, and so on. The sheer magnitude of this consumption and production cycle has made Indonesia an importer of foodstuffs.

Continue reading [Manic Monday] Microsponsorship

Fan Funding, Platform Crowdfunding untuk Penulis Buku

Kemarin kami sempat mengulas mengenai One Today, aplikasi crowdfunding untuk kegiatan amal. Sebagaimana yang telah kami ulas di sana, aplikasi dan platform crowdfunding memang sedang mengalami perkembangan yang pesat sehingga memunculkan berbagai macam platform crowdfunding yang semakin spesifik lingkupnya. Salah satunya adalah yang akan kita bahas kali ini, Fan Funding.

Dirilis oleh Wattpad, Fan Funding merupakan platform crowdfunding khusus untuk penulis buku yang menerbitkan bukunya secara self-publish. Istilah self-publishing sendiri sudah cukup lama dikenal di industri buku. Pada model self-publishing, penulis menerbitkan sendiri buku karyanya melalui penerbit-penerbit yang memang menyediakan jasa self-publishing. Dengan model ini, karya penulis tidak melalui mekanisme seleksi dan (pada sebagian besar self-publishing) penyuntingan naskah yang biasa diterapkan oleh penerbit konvensional. Peran penerbit pada model ini lebih sebagai pencetak dan distributor buku saja.

Pada model self-publishing yang sudah berlaku saat ini, biasanya penulis harus membiayai ongkos cetak buku yang diterbitkan. Resikonya, jika buku tersebut tidak laku di pasaran, penulis harus siap dengan kemungkinan tidak mendapatkan balik modal biaya pencetakan yang sudah dikeluarkannya.

Nah, dengan Wattpad, para penulis yang hendak menerbitkan buku secara self-publish bisa mendapatkan sebuah model yang lebih aman. Dengan membuka penggalangan dana di Fan Funding, penulis lebih mendapatkan kepastian dalam pendanaan buku yang akan ditulisnya. Bisa dibilang, para pendukung yang mendanai sebuah buku benar-benar menempatkan kepercayaan kepada penulis bahwa penulis tersebut akan menghasilkan karya yang baik.

Hal yang lebih menarik lagi, ternyata di platform Fan Funding ini karya yang sudah berhasil didanai akan tersedia gratis (dalam format digital) bagi anggota komunitas Wattpad saat karya tersebut dirilis. Pendukung pendanaan mendapatkan benefit berupa berbagai reward eksklusif yang disediakan oleh masing-masing penulis. Berbagai reward ini sangat bervariasi, dari mulai edisi print buku yang ditulis hingga kesempatan untuk menamai tokoh dalam cerita dengan nama yang dipilih pendukung pendanaan tersebut.

Wajar jika ada skeptisme dengan model crowdfunding seperti yang ditawarkan oleh Fan Funding ini. Saya sendiri tertarik unutk melihat bagaimana perkembangan Fan Funding nantinya. Jika model ini berhasil, industri buku self-publish bisa mengalami perubahan yang cukup drastis.

 

Sumber: Wattpad via TechCrunch.

One Today, Aplikasi Crowdfunding untuk Kegiatan Amal

Platform crowdfunding memang sedang naik daun. Beberapa waktu lalu kami sempat mengulas bagaimana sistem crowdfunding berhasil mendanai 1 juta proyek dengan total pendanaan sebesar 2,7 miliar dolar selama tahun 2012 lalu. Tak ayal, berbagai aplikasi dan platform crowdfunding baru pun bermunculan. Salah satunya adalah One Today, aplikasi crowdfunding untuk kegiatan amal yang dikembangkan oleh Google.

One Today hadir dengan konsep yang menurut saya sangat menarik. Idenya adalah bagaimana mengajak orang untuk melakukan donasi sebesar 1 dolar saja untuk setiap proyek kegiatan amal yang ada di One Today. Dengan One Today ini Google berusaha menekankan bagaimana hal-hal yang kecil dapat membawa perubahan dan manfaat yang besar. Selain memberi donasi, pengguna One Today juga bisa membantu menyebarluaskan kegiatan amal yang didukungnya melalui media sosial Twitter dan Google+.

Ada lima kategori kegiatan amal yang bisa dibantu oleh pengguna One Today. Kelima kategori tersebut adalah Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, Kemanusiaan, dan Fauna. Setiap harinya aplikasi One Today akan mencoba untuk menampilkan kegiatan amal yang berbeda kepada penggunanya.

Pada setiap halaman kegiatan amal, One Today juga menampilkan bagaimana donasi dari pengguna bisa bermanfaat terhadap kegiatan tersebut. Misalnya pada screenshot di bawah ini disebutkan bahwa untuk setiap 8 dolar yang terkumpul akan digunakan untuk membeli lampu senter dan baterai untuk patroli pengamanan satwa liar.

Untuk bisa mendaftarkan kegiatan amal ke One Today, pengusul kegiatan harus memiliki lembaga non profit yang terdaftar. Google menjanjikan proses persetujuan sebuah usulan kegiatan amal agar bisa terdaftar di One Today hanya memakan waktu beberapa menit saja, tidak akan sampai panjang hingga berbulan-bulan.

Sayangnya sampai saat ini One Today hanya tersedia untuk pengguna di Amerika Serikat saja. Detil lengkap mengenai aplikasi One Today bisa dilihat di situs resmi One Today pada tautan ini atau di halaman Google Play aplikasi One Today di tautan ini.

 

Sumber: One Today via TechCrunch.

Ouya Sediakan Total 1 Juta Dolar untuk Para Pengembang Game

Konsol game berbasis sistem operasi Android, Ouya, semakin serius menggarap pasar game untuk platform miliknya. Tidak tanggung-tanggung, Ouya baru-baru ini mengumumkan sebuah ajang bertajuk “Free The Games Fund” dengan total dana yang dipersiapkan hingga 1 juta dolar AS.

Mekanisme ajang ini cukup unik. Pengembang game ditantang oleh Ouya untuk membuka penggalangan dana melalui situs crowdfunding Kickstarter. Kemudian pengembang harus mendaftarkan game tersebut melalui email ke [email protected]. Setelah itu, pengembang bisa melakukan penggalangan dananya seperti sedang melakukan penggalangan dana di Kickstarter biasa saja.

Perbedaannya, Ouya menjanjikan akan menggandakan jumlah yang berhasil dikumpulkan oleh pengembang tersebut di Kickstarter. Jika pengembang bisa menghimpun dana minimal sebesar 50.000 dolar, pengembang akan diberikan tambahan sebesar dana yang terkumpul tersebut oleh Ouya. Jadi, andaikan seorang pengembang aplikasi game berhasil mengumpulkan 100.000 dolar dari Kickstarter, maka pengembang tersebut akan mendapatkan tambahan 100.00 dolar lagi dari Ouya.

Tentunya ada beberapa ketentuan lain untuk mendapatkan dana dari Ouya tadi. Pertama, game yang dikembangkan harus tersedia secara eksklusif bagi platform Ouya saja selama paling sedikit enam bulan sejak game dirilis. Kedua, maksimal Ouya hanya memberi tambahan dana sebesar 250.000 dolar saja.

Tertarik dengan ajang “Free The Games Fund” ini? Kunjungi halaman resminya di situs Ouya pada tautan ini.