Dukung Cannon Lake, MSI Perkenalkan Motherboard Gaming Z390

Dengan munculnya arsitektur terbaru dari Intel dengan nama Cannon Lake atau prosesor Intel generasi ke 9, tentu saja vendor motherboard harus menyediakan platform untuk menjalankannya. Begitu pula yang dilakukan MSI.

Intel pun juga sudah mempersiapkan chipset baru mereka untuk mendukung arsitektur Cannon Lake, yaitu chipset dengan seri 300. Socket yang digunakan juga sama dengan sebelumnya, yaitu socket 1151. Dan yang saat ini diperkenalkan adalah Chipset Z390.

MSI Z390 - Launch

MSI meluncurkan deretan motherboard terbarunya pada tanggal 16 Oktober 2018 yang lalu. Acara tersebut bertempat di restoran The Hook Senopati, Jakarta. MSI pun mengatakan bahwa mereka bakal menawarkan pengalaman yang lebih baik dari sebelumnya dari segala sisi.

Pada seri terbarunya ini, MSI menawarkan tiga segmen motherboard gaming serta satu buah seri Pro. Semuanya menggunakan chipset Z390. Selain mendukung arsitektur Cannon Lake, chipset ini pun juga mendukung arsitektur sebelumnya, yaitu Coffee Lake.

 

MSI Z390 - PC

Segmen pertama memiliki sebuah motherboard yang dinamakan MEG Z390 ACE GodLike. Seperti halnya kata “GodLike” setelah membunuh banyak musuh dalam sebuah game, motherboard ini memang khusus dibuat untuk bermain game dengan ekstrim.

Untuk membuat sebuah “GodLike”, MSI mempersenjatai motherboard ini dengan begitu banyak heatsink. Hal tersebut untuk melindungi VRM dan seluruh transistor di motherboard ini dari panas yang membuat sistem menjadi tidak stabil dan berdurabilitas rendah.

MSI Z390 - GodLike

Di sisi audio, motherboard ini dilengkapi dengan audio dengan Xtreme Audio DAC, platform audio onboard dibangun dengan sepasang prosesor audio khusus Hi-Fi ALC1220, AUDIO DAC ESS dengan amplifier ESS khusus, kapasitor audio WIMA, headphone 6.35mm, semua terlindungi dengan desain PCB sepenuhnya.

Segmen kedua adalah MSI Performance Gaming atau MPG. Debut di Indonesia, MSI mengeluarkan MPG Gaming Pro dan Gaming Plus. Kedua motherboard ini merupakan versi lebih rendah dari GodLike.

MSI Z390 - Gaming Plus

Gaming Pro mempertahankan kinerja kecepatan tinggi dengan heatsink yang diperluas dan M.2 SHIELD FROZR. Pengguna dapat menikmasi kecepatan unduh hingga 1,73 Gbps dengan menyambungkan ke jaringan Wi-Fi di luar kotak dengan Intel nirkabel-AC terintegrasi. Dari sisi audio, motherboard ini dilengkapi dengan Audio Boost 4, Nahimic 3, dan Voice Boost.

Segmen ketiga adalah MSI Arsenal Gaming atau MAG. Segmen ini merupakan yang paling rendah dalam kasta gaming dari MSI. Hal tersebut juga mempengaruhi bagaimana motherboard ini digunakan untuk melakukan overclocking.

Segmen terakhir yang MSI Pro dengan motherboard-nya yang bernama Z390-A Pro. MSI sendiri mengatakan bahwa motherboard ini bakal menjadi perangkat sejuta umat, karena memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan seri gaming. Namun, tentunya feature yang dibawa juga akan lebih rendah dibandingkan dengan seri Gaming.

Lebih Mudah

MSI mengatakan bahwa mereka telah membuat motherboard yang mereka jual saat ini dengan feature yang memudahkan para penggunanya. Yang pertama adalah Pre-Installed IO Shielding yang membuat pengguna tidak perlu lagi bersusah payah memasang lempengannya pada saat merakit PC. IO pada bagian belakangnya sudah terpasang langsung dari motherboard-nya.

MSI Z390 - Carbon

Selain itu, pada GodLike, MSI sudah menempelkan MEG Dynamic Dashboard yang fungsinya lebih luas daripada sebuah debug LED. Nantinya, informasi mengenai akses motherboard bakal dihadirkan dengan animasi GIF. Pengguna pun juga dapat memodifikasi sendiri animasinya tersebut.

Belum Semua Masuk

Pada sesi terpisah, Sukma Paulus, Product Manager MSI Indonesia, mengatakan bahwa belum semua motherboard MSI Z390 bisa dibawa ke Indonesia selain yang diluncurkan di atas. Hal tersebut dikarenakan ada kendala teknis.

MSI Z390 - Paulus

Produk motherboard yang masih bakal diusahakan masuk ke Indonesia adalah tiga buah seri MPG. Ketiganya adalah Z390, Z390I, dan Z390M Gaming Edge. Semoga saja ketiganya akan hadir di Indonesia dalam waktu dekat.

Paulus sendiri mengatakan bahwa saat ini pasar motherboard sedang lesu. Akan tetapi, dibandingkan dengan segmen lain, untuk seri Gaming justru sedang mengalami peningkatan. Hal tersebut tentu saja merupakan pengaruh dari tingginya animo dari esports.

Lenovo Ciptakan PC Desktop Berwujud USS Enterprise Star Trek

Ketika PC desktop pertama kali tersedia buat publik, mayoritas dari mereka punya penampilan yang polos dan membosankan. Zaman sudah berubah. Saat ini tersedia banyak pilihan case PC dari brand third-party dengan berbagai macam desain, namun untuk sebagian orang, tak ada yang lebih memuaskan dari membangun atau memodifikasi case sesuai visi mereka.

Komunitas atau turnamen modding case ialah tempat terbaik untuk menemukan desktop-desktop berdesain unik. Tapi gagasan ini ternyata juga menginspirasi sebuah perusahaan IT global buat menciptakan komputer personal berpenampilan distingtif. Di acara Lenovo Tech World Conference 2018, Lenovo memamerkan PC berwujud Starship Enterprise yang jadi primadona di film Star Trek.

Lenovo Titanium Enterprise 1

Rancangan PC bernama ‘Titanium Enterprise’ itu berkiblat pada rancangan USS Enterprise model NCC-1701 yang menjadi rumah bagi Kapten Kirk dan kawan-kawan di Star Trek: The Original Series dan Star Trek: The Motion Picture. Prhatian Lenovo terhadap detail memang luar biasa. Tim desainer memastikan garis-garis, lengkungan, dan tiap-tiap bagian di Titanium Enterprise menyerupai pesawat aslinya; memanfaatkan konstruksi logam untuk membangun tubuhnya, serta membekalinya dengan LED strip RGB.

Lenovo Titanium Enterprise 3

Namun mungkin Anda menyadari ada yang berbeda pada bagian mesip warp. Di sana, Lenovo menempatkan bukan satu, tapi dua kartu grafis Nvidia GeForce RTX 2080 8GB GDDR6. Di bagian bawahnya, tepat di tengah-tengah deflector shield, produsen memposisikan tombol power. Titanium Enterprise tersambung ke stand berengsel dengan kaki yang dibentuk menyerupai logo Starfleet, memungkinkan kita mengubah kemiringannya.

Fitur terakhir itu cukup esensial karena Titanium Enterprise dilengkapi pula dengan sistem proyektor pintar. Proyektor diletakkan di bagian atas dekat anjungan, bersembunyi dalam panel yang bisa dibuka.

Lenovo Titanium Enterprise 2

Selain sepasang kartu grafis high-end anyar Nvidia, Anda bisa menemukan sejumlah hardware mutakhir lain di dalamnya. Titanium Enterprise kabarnya diotaki oleh prosesor Intel generasi kesembilan yang telah di-overclock, lalu didukung pula oleh memori RAM DDR 4 sebesar 32GB, penyimpanan SSD M.2 t-terabyte plus sebuah hard disk 2TB. Selain itu, PC juga dibekali konektivitas fisik yang lengkap (saya melihat port USB di bagian kaki) serta Wi-Fi berkecepatan tinggi.

Hal paling menarik dari penyingkapan Titanium Enterprise adalah, ia bukan sekadar item pameran. Lenovo punya rencana untuk memasarkannya ke konsumen, meski belum diketahui kapan tepatnya PC bertema Star Trek ini akan tersedia. Harganya dibanderol di kisaran 元 15.000 sampai 20.000 atau kurang lebih US$ 2.180-2.910.

Via Digital Trends & Gizmo China.

MSI Perkenalkan ‘PC Rasa Console’ Trident X Bersenjata GeForce RTX

Di antara banyak perangkat gaming racikan MSI, Trident merupakan salah satu lini paling menarik. Ia adalah titik temu antara konsep portable dengan komitmen produsen menghidangkan kemudahan upgrade, dihadirkan dalam form factor ala console. Perjalanan Trident dimulai di tahun 2016, dan elama dua tahun ini, ia telah mendapatkan beberapa kali pembaruan dan revisi.

Micro-Star International resmi meluncurkan Trident 3 di Indonesia pada bulan April kemarin, lalu di Computex 2018, mereka memperkenalkan Trident A yang menyimpan hardware lebih canggih serta memiliki desain lebih atraktif. Dan dalam memeriahkan peluncuran kartu grafis baru Nvidia, perusahaan PC asal Taiwan itu menyingkap varian yang lebih baru lagi, dinamai Trident X, kali ini dipersenjatai GeForce RTX 2080 Ti.

Berdasarkan gambar yang MSI publikasikan, Trident X mempunyai arahan desain serupa Trident A. PC desktop small form factor ini bisa diposisikan secara berbaring atau berdiri via stand, memiliki volume hanya 10-liter – 2-liter lebih kecil dari Trident A. Di sana, MSI membubuhkan sistem pencahayaan LED RGB asimetris di sisi depan serta fan di dalam. Lalu di bagian samping, Trident X mempunyai pintu kaca tempered yang dapat dibuka.

MSI menyampaikan bahwa Trident X merupakan PC desktop padat pertama berbekal power supply SFX serta kartu grafis RTX punya Nvidia. Berdasarkan keterangan produsen, Trident X ditargetkan pada gamer yang menginginkan PC berperforma paling tinggi. Hal tersebut dapat terpenuhi berkat kehadiran kartu grafis GeForce RTX yang dilengkapi ‘teknologi rendering terkini’.

Selain GPU, MSI memang belum mengungkap informasi mengenai spesifikasi Trident X lebih rinci, namun produsen telah mengonfirmasi merea memilih Intel Core seri K sebagai otaknya. Kita bisa menerka akan ada hardware high-end serta RAM berukuran raksasa di dalamnya. Di samping gaming, MSI juga menyiapkan Trident X sebagai perangkat pendukung streaming dan aktivitas produktif, serta siap menangani multi-tasking.

Untuk mendinginkan hardware-hardware yang ditempatkan cukup berdempetan di dalam, produsen mengimplementasikan sistem Silent Storm Cooling. Sdah digunakan di sejumlah produk PC desktop MSI, solusi pendingin ini memanfaatkan tiga ruang aliran udara berbeda yang difokuskan ke hardware-hardware penghasil panas utama. Jadi Anda tidak perlu cemas saat ‘perlu’ ber-gaming di waktu lama.

Trident X kabarnya sempat dipamerkan di IFA Berlin 2018 kemarin, tapi di sana MSI masih belum mengabarkan harga dan kapan produk akan tersedia. PC desktop small form ini baru akan meluncur resmi ‘beberapa bulan lagi’.

Sumber: MSI.

 

Lewat Kolaborasi Bersama BlueStacks, MSI Hadirkan Mobile Gaming di Laptop dan Desktop

Meroketnya kepoularitasan eSport di perangkat bergerak direspons oleh para produsen hardware melalui cara berbeda. Beberapa perusahaan seperti Razer dan Asus mencoba menggebrak pasar dengan meramu smartphone gaming-nya. Tapi tak semua produsen bisa memproduksi smartphone karena hal itu membutuhkan modal sangat besar. Strategi mereka harus lebih cerdik.

Sebuah langkah tak terduga sempat diungkap oleh MSI di Computex 2018 kemarin. Di sejumlah laptop yang dipajang di booth pameran, terlihat beberapa game mobile sedang dijalankan. Saat itu, sang produsen PC asal Taiwan meminta pers untuk tidak terlalu mengeksposnya karena produk digital anyar mereka masih belum rampung. Dan kurang dari dua bulan setelahnya, mereka akhirnya resmi memperkenalkan MSI App Player.

MSI App Player adalah software PC yang didesain untuk menjalankan aplikasi-aplikasi mobile, terutama game. Dalam mengembangkannya, Micro-Star International berkolaborasi bersama perusahaan teknologi spesialis produk cross-platform, BlueStacks. Namun berbeda dari BlueStacks App Player, software ini menawarkan optimalisasi dan integrasi lebih jauh dengan fitur-fitur di laptop dan PC desktop MSI.

Karena permainan dijalankan dari perangkat spesialis gaming, pengguna memperoleh performa lebih tinggi, tampilan lebih besar, serta sistem kendali yang lebih presisi. MSI App Player juga merupakan aplikasi pertama yang memungkinkan adanya dukungan penuh sistem pencahayaan RGB di keyboard terhadap permainan-permainan mobile populer – terutama genre MOBA dan shooter. MSI berjanji untuk memperluas kompatibilitasnya ke judul-judul lain.

MSI App Player 1

Dengan MSI App Player, pengendalian game mobile tak lagi mesti dilakukan di layar sentuh. Anda memperoleh solusi andal yang telah teruji selama puluhan tahun: keyboard dan mouse. Lalu Anda tak perlu lagi memicingkan mata saat bermain. Aplikasi ini memastikan game terpampang jelas di layar, tanpa adanya halangan. Lalu canggihnya performa hardware PC memperkenankan MSI App Player menjalankan beberapa game secara bersamaan.

Manfaat lain yang diberikan oleh kombinasi perangkat gaming MSI dan MSI App Player ialah dukungan penuh di sisi jaringan internet. Koneksi 4G atau bahkan Wi-Fi di smartphone kadang kurang stabil. Jalan keluarnya: gunakan sambungan LAN untuk memastikan permainan berjalan mulus tanpa kompromi.

MSI App Player 3

Supaya App Player dapat berjalan optimal, MSI menyarankan agar sistem PC Anda setidaknya telah dipersenjatai prosesor Intel generasi kedelapan, motherboard Intel seri 300 atau AMD M4 Gaming, serta GPU GeForce GTX seri 10 atau Radeon seri RX 500. MSI App Player bisa Anda unduh via laman ini.

Sumber: MSI.

Acer Apresiasi Pelanggan Setianya Dengan Kembali Melangsungkan Acer Day

Acer mungkin bukanlah brand pertama yang Anda sebutkan saat membahas laptop terlaris di Indonesia, namun perusahaan Taiwan ini bangga dengan keberhasilan mereka merebut penghargaan kepuasan konsumen Indonesia (ICSA) selama sepuluh tahun berturut-turut. Dan yang mengejutkan, perangkat Acer kabarnya merupakan pilihan dari 36,6 persen gamer di kawasan Asia Pasifik.

Menurut Acer, pencapaian ini tak lain merupakan kontribusi dari para pelanggan setianya. Perusahaan memang sudah lama menggelar berbagai program dan promo menarik sebagai ungkapan terima kasih mereka pada konsumen, namun baru di tahun 2017 silam agenda tersebut dilakukan secara berbarengan di sejumlah negara melalui acara bertajuk Acer Day. Dan di tahun ini, Acer kembali melangsungkannya.

Acer Day 2018 9

Acer Day 2018 merupakan sebuah acara ‘brand experience‘ yang digelar serentak di 12 negara. Menariknya, program ini bukan hanya menguntungkan bagi pelanggan Acer, tapi juga memberikan benefit buat calon pembeli. Yang perlu mereka lakukan hanyalah berpartisipasi dalam tantangan online untuk mengumpulkan poin. Pemenangnya akan mendapatkan hadiah liburan hingga menonton konser musik.

Di Acer Day kali ini, sang produsen mengusung tema ‘Play Music Together’. Acer belum menjelaskan lebih detail terkait tantangan-tantangan yang akan mereka berikan, namun presiden direktur Herbet Ang sempat menjelaskan mengapa Acer memilih musik: karena musik ialah bahasa universal yang dimengerti orang, meski mereka dipisahkan batas negara. Dari penuturannya, saya mendapat kesan peserta akan ditantang menyanyi, kemungkinan bersama-sama.

Acer Day 2018 8

 

Produk edisi spesial Acer Day

Momen ini tentu saja juga Acer manfaatkan untuk menawarkan produk-produk edisi istimewa. Ada dua varian perangkat yang jadi andalan mereka di sana, yaitu laptop Swift 3 ‘Acer Day Edition’ dan Nitro bersenjata prosesor Intel Core generasi kedelapan. Tapi tak cuma itu. Acer turut menyingkap sebuah kejutan: masih ingatkah Anda pada laptop gaming Predator Helios 300 edisi spesial berwarna putih yang Acer perkenalkan di New York berbarengan dengan Helios 500? Mereka berencana buat membawanya ke Indonesia bulan Agustus besok.

Acer Day 2018 3

Untuk Swift 3 ‘Acer Day Edition’, keistimewaannya terletak pada lebih banyaknya pilihan warna. Setelah varian hitamnya dipasarkan, kali ini Acer menghidangkan opsi biru, pink (mirip rose gold) dan silver. Swift 3 adalah laptop ultra-thin berlayar 14-inci dengan ‘tubuh 13-inci’. Perangkat ini dibekali aspek konektivitas fisik yang luas serta mempunyai sensor sidik jari buat memudahkan akses. Di dalam, Anda akan menemukan prosesor Intel Core, penyimpanan HDD 1TB, serta RAM 4GB yang masih bisa diekspansi.

Acer Day 2018 1

Acer Day 2018 5

Seri laptop Nitro ideal bagi mereka yang mencari titik temu antara performa gaming andal serta harga masuk akal. Di Acer Day 2018, produsen telah meng-upgrade Nitro dengan chip Intel Core generasi kedelapan serta menyediakan opsi kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1060 jika Anda membutuhkan lebih banyak tenaga di segmen olah grafis. Acer kabarnya sengaja ‘menyesuaikan’ spesifikasi laptop ini agar lebih ideal buat konsumen tanah air.

Acer Day 2018 2

 

Potongan harga dan penawaran menarik

Selama Acer Day 2018 dilaksanakan, Acer menerapkan potongan harga signifikan terhadap produk-produknya. Herbet Ang bilang, Anda tidak akan menemukan penawaran yang lebih baik dari promo Acer ini. Detail harganya bisa Anda simak di bawah:

  • Predator Helios 500: Rp 60 juta
  • Predator Helios 300: mulai Rp 26 juta
  • Nitro 5: mulai Rp 11 juta, model dengan GTX 1060 dibanderol mulai dari Rp 17 jutaan
  • Swift 3 i3-7020U: Rp 7 juta
  • Swift 3 i5-5280U: Rp 8,5 juta
  • Swift 3 i7-8550U: Rp 10,9 juta

 

Fun Festival

Untuk setiap pembelian yang dilakukan hingga tanggal 18 September 2018, konsumen berhak mendapatkan voucher belanja atau bundel Microsoft Office 365 secara gratis. Transaksi juga memberikan Anda poin. Poin-poin tersebut nantinya akan diundi, dengan hadiah di antaranya notebook Swift 5, liburan ke Taiwan, hingga menonton konser Sam Smith di Singapura – sudah termasuk biaya tiket dan hotel.

Acer Day 2018 4

Perlu Anda ketahui bahwa poin bisa diperoleh dengan membeli segala produk Acer yang didistribusikan secara resmi di Indonesia – bukan cuma PC desktop dan laptop. Metode transaksinya tidak dibatasi, bisa secara offline di toko ataupun online.

 

Fun Friends

Fun Friends di Acer Day 2018 memberikan kesempatan buat semua orang untuk mengumpulkan poin tanpa harus melakukan pembelian. Program ini akan dimulai pada tanggal 21 Juli nanti dan berlangsung sampai 31 Agustus 2018. Saat artikel ini ditulis, status dari Fun Friends di laman resmi Acer Day masih ‘coming soon‘.

Acer Day 2018 6

Dan lewat digelarnya Acer Day 2018, Acer turut mengumumkan bahwa mereka telah menambah anggota keluarga Predator Warriors dengan menggaet sejumlah gamer serta komentator profesional, di antaranya adalah Melondoto dan Franzeska Edelyn.

Silakan kunjungi situs Acerid.com untuk mengetahui informasi lebih jauh mengenai Acer Day 2018.

Desktop dan Monitor Gaming Baru MSI Siap jadi Pasangan Ideal Buat Menikmati Game Blockbuster

Selain memproduksi komponen PC dan laptop, MSi juga sudah lama menyediakan desktop gaming built-up untuk konsumen yang menginginkan kemudahaan pemakaian tanpa keterbatasan upgrade. Ada banyak pilihan desktop racikan sang produsen asal Taiwan itu, dari mulai model tower tradisional hingga varian small-form factor berkonsep ‘PC rasa console‘.

Sejak akhir tahun lalu, Micro-Star International juga tak lagi malu-malu dalam memperkenalkan monitor gaming-nya. Debut mereka di sana dimulai oleh tiga monitor berlayar melengkung Optix MAG. Tak lama, produsen memperluas lineup-nya dengan Optix MPG – monitor gaming terintegrasi sistem pencahayaan RGB Mystic Light untuk menyampaikan informasi terkait status dalam permainan.

MSI3 14

MSI3 10

Ada sejumlah monitor dan PC desktop unik baru yang MSI singkap di Computex 2018. Kedua produk berbeda ini mereka ramu agar menjadi pasangan serasi untuk menikmati permainan-permaian blockbuster. Di segmen desktop, selain me-refresh seluruh produk dengan prosesor Intel Core generasi kedelepan (termasuk Vortex, Aegis, Infinite, dan Nightblade), MSI mengungkap versi baru Trident. Lalu di ranah monitor, mereka memamerkan panel G-Sync 240Hz buat para gamer pro serta layar ‘monster’ 49-inci.

MSI3 15

 

Trident A series

Trident adalah salah satu opsi PC mungil berperforma tinggi dari MSI selain Vortex. Dan di varian anyar ini, produsen mencoba mengombinasikan desain mungil dengan kesederhanaan akses hardware layaknya desktop mid-tower. Hasilnya cukup menarik: Trident A memiliki desain asimetris yang stylish (termasuk pada penempatan pencahayaan RGB-nya), dapat berdiri manis tanpa menghabiskan banyak ruang di atas meja.

MSI3 17

MSI3 6

Hal paling menakjubkan mengenai Trident A adalah kesanggupannya menjadi rumah bagi prosesor Intel Core i7-8700, kartu grafis GeForce GTX 1080 Ti, RAM 2666MHz hingga 32GB, dua buah SSD M.2 serta Intel Optane, dan power supply SFX 450W dalam tubuh bervolume hanya 12-liter. Aspek menarik selanjutnya dari rancangan Trident A ialah pemanfaatan panel samping transparan berbahan tempered glass. Selain menjadi jendela buat memperlihatkan komponen-komponen di dalam, panel ini juga bisa dibuka seperti pintu.

MSI3 7

Untuk mendinginkan hardware-hardware yang diposisikan berdempetan, MSI mengandalkan teknologi Silent Storm Cooling. Sistem memanfaatkan tiga aliran udara terpisah buat menangani komponen-komponen utama penghasil panas ketika Trident A sedang menjalankan game.

MSI3 8

MSI3 9

 

Oculux NXG251

Jika desktop gaming sudah siap, Oculux NXG251 bisa jadi pertimbangan jika Anda membutuhkan monitor spesialis game-game kompetitif. Ia merupakan panel G-Sync pertama MSI, menyuguhkan refresh rate 240Hz serta waktu respons 0,5-milidetik, dan memiliki luas layar 24,5-inci 1920×1080. Susunan teknologi tersebut memastikan konten permainan tersaji detail dan tajam, meskipun adegan-adegan di sana berlangsung di kecepatan tinggi. Karakteristik ini sangat ideal bagi permainan eSport.

MSI3 1

MSI3 13

Oculux NXG251 memang bukanlah monitor bertubuh ramping, namun MSI tidak lupa menghiasnya dengan RGB Mystic Light dan emblem LED ‘Nvidia G-Sync’ di sisi belakang – mempersilakan Anda buat mengustomisasinya agar tampil berbeda di arena turnamen.

MSI3 2

 

Optix MAG491C

Merupakan salah satu kejutan terbesar di Computex 2018. Optix MAG491C adalah monitor gaming paling high-end MSI, menyajikan panel curved seluas 49-inci, resolusi 3840x1080p, dan tingkat kelengkungan 1800R. Fitur-fitur di sana hadir demi memberikan Anda pengalaman gaming terbaik: HDR, refresh rate 144Hz, waktu respons 4-milidetik, rasio kontras 3000 banding 1 dengan tingkat kecerahan 400cd/meter persegi, serta didukung teknologi AMD Freesync sehingga output-nya bebas dari efek screen tearing.

MSI3 4

MSI3 5

 

Optix MAG271CR dan MAG241CR

Kedua model ini ialah upgrade dari monitor Optix MAG, kali ini mereka dibekali fungsi Gaming Echo: zona RGB di belakang dapat tersinkronisasi dengan pencahayaan dan audio dalam game. Optix MAG271CR/ MAG241CR juga menyimpan fitur Gaming OSD (on screen display), mempersilakan Anda langsung mengutak-atik setting monitor (kontras, kecerahan, equalizer hitam) tanpa mengganggu jalannya permainan.

MSI3 11

MSI3 12

Spesifikasi teknisnya juga tidak kalah canggih: kedua monitor Optix MAG anyar ini ditunjang oleh refresh rate 144Hz dan waktu respons 1-milidetik.

MSI3 16

 

Ketersediaan

Seperti produk baru MSI lain yang melangsungkan debut perdananya di Computex 2018, perangkat-perangkat di atas belum mempunyai harga retail. Beberapa dari mereka kemungkinan akan mulai dipasarkan pada triwulan ketiga tahun ini, ditandai dengan acara peluncuran di masing-masing negara.

Demi Dukung Kreator Konten VR, HP Upgrade Workstation Z4 Dengan Prosesor Intel 18-Core

Ketika membahas perangkat penunjang virtual reality, beberapa nama mungkin segera terbersit di benak Anda, di antaranya adalah para produsen PC gaming ‘VR ready‘ atau mungkin PlayStation. Namun seperti yang kita tahu, VR bukan hanya berguna untuk hiburan saja. Sejak beberapa tahun lalu, sejumlah brand telah mulai mengarahkan VR buat kebutuhan bisnis.

Hewlett-Packard merupakan salah satu nama yang berkomitmen di ranah penciptaan konten, dan kali ini, mereka meng-upgrade PC kelas bisnis andalan sehingga bermanfaat bagi para developer game dan pencipta simulasi. Belum lama ini, perusahaan asal Palo Alto itu memperkenalkan versi refresh dari desktop workstation Z4.

Di dalam desktop bertubuh hitam yang simpel itu tersimpan komponen-komponen tercanggih di dunia. Sebagai awalnya, versi baru Z4 dipersenjatai prosesor Intel Core i9-7980XE yang memiliki 18-core dan 36-thread, dengan kecepatan 2,6GHz sampai 4,4GHz via dukungan teknologi Turbo Boost Max. HP juga menawarkan beragam konfigurasi kartu grafis, dari mulai Nvidia Quadro, AMD Firepro, sampai Nvidia Tesla K40.

Produsen belum mengabarkan harga yang mereka patok untuk versi anyar ini, tapi yang jelas, prosesor Core i9-7980XE sendiri dibanderol US$ 2.000. Sudah pasti harga seluruh ‘paketnya’ sangat mahal. Kabar gembiranya, Hewlett-Packard turut membundel produk dengan perangkat mixed reality mereka. Andai membelinya secara terpisah, Anda harus mengeluarkan uang US$ 450.

Jika tertarik buat meminang workstation HP Z4 baru tapi khawatir akan menguras seluruh modal hidup Anda, HP menyediakan opsi yang jauh lebih terjangkau, bisa Anda beli di harga mulai dari US$ 1.500. Model ini diotaki Intel Core i7-7820X. Sebagai alternatifnya, produsen tetap memasarkan HP Z4 versi ‘lama’ yang mengusung prosesor Intel Xeon.

Seluruh varian anyar HP Z4 workstation rencananya akan mendarat di bulan Maret 2018 besok. Developer konten VR tentu saja direkomendasikan untuk sabar menunggu versi refresh karena Xeon lebih pas digunakan buat server, dan harganya juga beberapa ratus dolar lebih tinggi dibanding tipe entry-level Z4 baru.

Menariknya lagi, HP berencana untuk terus menjual headset HTC Vive Business Edition walaupun mereka sudah mempunyai perangkat Windows Mixed Reality sendiri. Business Edition diperbarui jadi ‘Professional Edition’, dengan layar beresolusi lebih tinggi, headphone build-in dan upgrade pada desain sehingga lebih nyaman.

Selain itu, HP merupakan satu dari beberapa perusahaan yang turut menyediakan PC berdesain ransel sehingga virtual reality bisa dinikmati tanpa mengikat Anda di satu tempat.

Sumber: Digital Trends.

MSI Infinite X Ialah Desktop Gaming Built-Up Pertama Bersenjata Intel Core Generasi ke-8

MSI adalah salah satu perusahaan hardware yang menawarkan variasi model PC paling banyak. Ada laptop dengan beragam desain, bermacam-macam gaming PC small-form factor, komputer berbentuk ransel untuk mendukung konten virtual reality, hingga desktop tower tradisional yang memungkinkan pengguna memodifikasi hardware bernama Infinite Series.

Penyingkapan Infinite Series sangat menarik karena beberapa alasan: Micro-Star International memupuk reputasinya melalui berbagai eksperimen demi menciptakan terobosan dan jarang mengambil langkah ‘konservatif’. Lalu, generasi pertama PC desktop Infinite Series baru diperkenalkan tahun ini, di Computex 2017. Beberapa bulan setelah momen itu, sang produsen menyingkap varian tercanggihnya, dan resmi mengamankan gelar sebagai PC desktop gaming built-up dengan prosesor Intel Core generasi kedelapan pertama di dunia.

MSI Infinite X 2

Dinamai Infinite X, MSI menyiapkannya untuk memenuhi tuntutan gamer terhadap keleluasaan kustomisasi. Rancangan familier memastikan konsumen memperoleh segela aspek yang mereka harapkan dari sebuah PC mid-tower, yaitu performa hardware superior serta kemudahan mengakses dan meng-upgrade komponen. Tentu saja MSI juga tak lupa melengkapinya dengan fitur-fitur krusial seperti solusi pendingin eksklusif serta sistem pencahayaan RGB.

MSI Infinite X 1

Infinite X mempunyai penampilan yang identik seperti Infinite A, dengan dimensi 210x450x488-milimeter dan bobot 15-kilogram. PC mengusung desain asimetris, dan di sisi depannya, Anda disuguhkan area LED RGB serta rangkaian konektivitas fisik krusial (sepasang port audio 3,5mm, USB 3.1, USB 2.0 dan satu USB 3.1 type-C). Selanjutnya, Anda bisa memilih varian dengan jendela transparan atau panel samping tradisional.

MSI Infinite X 3

PC desktop monster ini diotaki oleh prosesor Intel Core i7-8700K, dibekali RAM DDR4 2400MHz hingga 64GB, penyimpanan berbasis dua buah SSD M.2 (mendukung Intel Optane) plus satu SSD/HDD 2,4-inci dan dua hard disk 3,5-inci, serta ditenagai unit power supply 550W 80 Plus Bronze. Untuk kartu grafisnya, Anda diberi opsi Nvidia GeForce GTX 1070 8GB, GTX 1080 8GB, atau GTX 1080 Ti 11GB.

MSI Infinite X 4

Kemudian buat menjaga hardware-hardware di dalam tetap sejuk, MSI mengandalkan teknologi Silent Storm Cooling 3. Solusi pendingin ini menangani panas yang dihasilkan komponen dengan memisahkannya ke ruang berbeda. Jadi selain lebih efektif, sistem pendingin juga mengeluarkan suara lebih hening sehingga tidak mengganggu sesi gaming Anda.

Infintie X sepertinya sudah mulai MSI pasarkan, meski produsen tidak menyebutkan harga dan wilayah ketersediaannya di press release. Di Amazon sendiri, MSI menjajakan produk ini seharga US$ 2.200 (GTX 1080 Ti).

Sumber: MSI.

Gigabyte Perkenalkan PC Bertubuh Padat yang Sanggup Tangani VR Gaming

Gigabyte menempati posisi istimewa dalam industri gaming. Komponen-komponen racikan perusahaan Taiwan ini mempersenjatai produk-produk dari brand ternama seperti Alienware, Falcon Northwest sampai Origin PC. Dan pada akhirnya, Gigabyte memutuskan untuk menyelami ranah itu secara langsung dengan memperkenalkan Aorus dan menambah opsi gaming di beberapa lineup.

Di segmen mini PC barebone, Brix Gaming merupakan salah satu andalan mereka. Gigabyte terus memperkaya koleksi produknya, dan di ‘era Pascal’, sang produsen akhirnya memutuskan untuk membenamkan teknologi Nvidia GeForce GTX seri 10 ke Brix. Hasilnya adalah dua PC desktop bertubuh padat yang sanggup menghidangkan konten virtual reality serta mengunyah game-game baru di setting grafis tertinggi.

Penampilan Gigabyte Brix Gaming GT sedikit berbeda dari anggota keluarga Brix lainnya. Dengan dimensi 276x384x128mm (volumenya kira-kira 10-liter) dan chassis ala tabung oval, device mungkin tak lagi pantas disebut mini PC. Desain tubuhnya mengingatkan saya pada penampilan power cell robot atau pesawat luar angkasa di film-film sci-fi, apalagi Gigabyte memanfaatkan kombinasi warna hitam dan hijau, dipadu sistem pencayahaan LED RGB di sisi atasnya.

Gigabyte Brix Gaming GT 2

Rancangan tabung juga merupakan bagian dari solusi pembuangan panas low noise di sana: udara dingin dialirkan dari bawah dan dibuang ke atas – kedua bagian tutup bahkan bisa diangkat untuk memaksimalkan sirkulasi udara. Kabel dan sejumlah port disembunyikan di belakang ‘kaki’ Brix Gaming GT, namun konektivitas esensialnya sendiri (seperti port LAN, USB 3.1, USB 3.1 type-C Thunderbolt, HDMI) diposisikan di samping sehingga PC mudah disambungkan ke headset VR.

Gigabyte Brix Gaming UHD 3

Dua tipe Brix Gaming GT yang Gigabyte singkap masing-masing mempunyai nama lengkap GB-GZ1DTi7-1070-NK-GW dan GB-GZ1DTi7-1080-OK-GW. Melihat namanya, Anda mungkin sudah bisa menerka varian chip grafis yang mentenagainya. Gigabyte memberikan pilihan GeForce GTX 1080 dan GTX 1070. Kedua model dibekali pernak-pernik dan prosesor serupa, yaitu Intel Core Skylake i7-6700K. Perbedaan lainnya hanya terletak pada jumlah RAM, yakni 16GB di GZ1DTi7-1070-NK-GW dan 32GB di GB-GZ1DTi7-1080-OK-GW.

Melihat komposisi hardware-nya, Brix Gaming GT tak hanya sanggup menyajikan konten virtual reality. Secara teori device dapat menjalankan video game di resolusi 4K – terutama tipe ber-GPU GTX 1080. Buat ruang penyimpanan, perangkat memanfaatkan storage jenis SSD M.2 SATA 240GB ditambah hardisk 1TB.

Hingga saat artikel ini ditulis, Gigabyte belum menginformasikan kapan Brix Gaming GT akan tersedia, dan berapa harga dari masing-masing produk.

Via PC Gamer.

Asus ROG G11 Dapatkan Upgrade Nvidia GeForce GTX Seri 10, Kini Sudah VR Ready

Sudah beredar cukup lama di pasar, Asus Republic of Gamers G11 ialah bukti bahwa perangkat gaming tidak selalu menuntut Anda mengeluarkan seluruh isi dompet ataupun memaksa Anda mempelajari dulu cara kerja hardware PC. Untuk sebuah produk ROG dengan spesifikasi mumpuni, G11 dijajakan di kisaran harga yang masuk akal – mulai dari US$ 800 saja.

Namun seperti perangkat ROG lain, dimulainya era Pascal tentu memacu sang produsen hardware asal Taiwan itu untuk memperbarui perangkat gaming mereka. Dan ada kabar baik bagi Anda yang sedang mengincar device ROG terjangkau, Asus belum lama meng-upgrade G11 dengan GPU-GPU anyar Nvidia, memperkenalkan tiga tipe baru yaitu G11CD-EH51-GTX1060, G11CD-WB51-GTX1070, dan G11CD-DB72-GTX1080.

Asus ROG G11 2

Nama-namanya memang panjang dan mungkin sukar diingat, tapi di sana Anda tidak akan kesulitan melihat versi kartu grafis yang mentenagai mereka. Dengan kehadiran GTX seri 10, G11 kini ‘resmi’ mengusung titel VR Ready; menjanjikan pengalaman virtual reality next-gen, kemudahan plug-and-play, dan level latency super-rendah. PC sudah pasti memperoleh dukungan penuh dari Nvidia VRWorks.

Ketiga G11 anyar tetap disertai penampilan serupa pendahulunya. Asus mendeskripsikannya sebagai desain luar angkasa yang dipadu elemen-elemen suku Maya. Perangkat ini adalah PC mid-tower berdimensi 176x440x422-milimeter, dihias rangkaian LED di empat area, menyajikan keleluasaan kustomisasi dengan delapan juta warna dan efek pencayahaan berbeda. Buat mengatasi panas, Asus menyediakan delapan ventilasi: lubang di samping untuk fokus pada CPU, lalu ventilasi di depan ialah tempat udara masuk.

Asus ROG G11 1

G11CD-EH51-GTX1060 merupakan varian Pascal paling ekonomis, dibekali GPU GTX 1060, Intel Core i5-6400, RAM DDR4-2133 8GB, penyimpanan berbasis hard disk sebesar 1TB dan unit power supply 500W. Spesifikasi tersebut telah berada di batas optimal buat menopang Vive maupun Rift. Tapi jika masih belum puas, silakan pilih G11CD-WB51-GTX1070. Setup komponen hampir identik seperti versi GTX 1060, hanya saja ia dipersenjatai GeForce GTX 1070. Masing-masing G11 dijajakan di harga US$ 1.000 dan US$ 1.200.

Model G11CD-DB72-GTX1080 sendiri adalah ROG G11 pamungkas Asus. Ditawarkan di harga US$ 1.800, sang produsen tidak mau main-main dengan komposisi hardware-nya: membenamkan prosesor Intel Core i7-6700, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080, RAM DDR4 16GB, serta penyimpanan SSD 512GB dan hard disk 1TB.

Asus ROG G11 3

Mereka semua dibundel bersama aplikasi monitoring Aegis II, GameAlive buat memudahkan proses perekaman serta editing sesi gaming, dan ada teknologi audio SonicMaster. Versi refresh G11 ini rencananya akan tersedia di awal bulan November 2016.

Sumber: Asus.