Bukalapak Partners with Tanamduit for BukaReksa

Bukalapak’s BukaReksa increased diversification of its investment product by establishing a strategic partnership with an investment service startup, Tanamduit. Bukalapak started BukaReksa based on a partnership with Bareksa.

Destya Danang Pradityo, Bukalapak’s Head of Payment & Financial Services, said the main reason behind the partnership is Tanamduit as an APERD (Mutual Fund Sales Representatives) has acquired license from OJK (Financial Services Authority). Later, there will be 5 new investment products from 3 asset management companies.

The five new investment products of BukaReksa are Bahana MES Syariah, Batavia Dana Dinamis, Sucorinvest Sharia Equity Fund, Sucorinvest Maxi Fund, and Batavia Dana Saham.

“We apply a strict KYC process within only 3-hour approval after the registration. BukaReksa and Tanamduit has no administration fees and all processes are transparent,” Pradityo said.

BukaReksa has now provided 21 mutual fund products with variant risks and return, and has managed to reach nearly 150,000 investors.

Tanamduit’s effort to expand its services

Previously, Mercato Digital Asia, a parent company of the mutual fund platform, Tanamduit, received seed funding worth of Rp44.7 billion (US$3 million) from RDN Kapital, a local venture capital affiliated with Minna Padi Group.

The fresh funding will be relocated to develop Tanamduit products, recruit new talents in IT and marketing, and launch some marketing activity initiatives. Regarding the current service, Muhammad Hanif, Tanamduit’s Business Development Director, considered the partnership with Bukalapak as a strategic move.

“Learn from our previous experience, the user experience is the most important thing for us at Tanamduit and BukaReksa. Therefore, by creating a strict KYC with an easy and fast process for users.”

Hanif added, the easy process is very relevant for retail customers who often experience difficulties and obstacles when registering to buy mutual fund in offline way. The online service technology, such as Bukalapak and Tanamduit, are expected to simplify the process.

Bank as agent is still dominating

Halim Haryono, OJK Investment Management’s Deputy Director, welcome the strategic partnership of both. As a regulator supervising directly all activities of mutual fund transactions online, he said the service provided by BukaReksa and Tanamduit has affected the public’s habit in purchasing mutual funds.

Showing a positive growth, either from increasing investors or online sales trend, OJK sees the bank as an entity that has the most customers in terms of mutual funds. The bank is considered to have clear markets and customers. However, OJK views the rise of fintech services is starting to help promote mutual fund products to the public.

Regarding its limit, the bank still has difficulty in reaching out to certain target markets. It’s the market most online mutual fund service has targeted. This is expected to help government extending the public’s interest in purchasing mutual funds.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Bukalapak Gandeng Tanamduit di BukaReksa

BukaReksa dari Bukalapak meningkatkan diversifikasi produk investasinya dengan menjalin kemitraan strategis dengan startup layanan investasi Tanamduit. Sebelumnya Bukalapak memulai BukaReksa berbasiskan kemitraan dengan Bareksa.

Head of Payment & Financial Services Bukalapak Destya Danang Pradityo mengungkapkan, alasan utama kemitraan adalah Tanamduit sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Nantinya akan dihadirkan 5 produk investasi baru dari 3 perusahaan manajemen aset.

Lima produk investasi baru yang hadir di BukaReksa adalah Bahana MES Syariah, Batavia Dana Dinamis, Sucorinvest Sharia Equity Fund, Sucorinvest Maxi Fund, dan Batavia Dana Saham.

“Kami menerapkan proses KYC yang ketat dengan proses persetujuan hanya sekitar 3 jam saja setelah pengguna melakukan pendaftaran. BukaReksa dan Tanamduit juga tidak mengenakan biaya administrasi dan semua proses berjalan secara transparan,” kata Destian.

BukaReksa kini telah menyediakan 21 produk reksa dana dengan berbagai pilihan risiko dan return serta berhasil menjaring hampir 150 ribu investor.

Upaya Tanamduit memperluas layanan

Sebelumnya Mercato Digital Asia, induk usaha platform reksa dana Tanamduit, menerima investasi tahap awal sekitar Rp44,7 miliar (US$3 juta) dari RDN Kapital, sebuah perusahaan modal ventura lokal yang terafiliasi dengan Minna Padi Group.

Dana segar tersebut akan dipakai untuk mengembangkan produk Tanamduit, merekrut talenta baru di bidang TI dan pemasaran, dan melancarkan sejumlah inisiatif kegiatan pemasaran. Terkait layanan yang diberikan, kerja sama dengan Bukalapak dinilai Direktur Pengembangan Bisnis Tanamduit Muhammad Hanif merupakan langkah yang strategis.

“Belajar dari pengalaman kami selama ini, user experience menjadi hal yang paling penting bagi kami di Tanamduit dan tentu saja BukaReksa. Untuk itu dengan mengedepankan proses KYC yang ketat namun dengan kemudahan dan kecepatan proses kepada pengguna.”

Hanif menambahkan, kemudahan ini juga sangat relevan untuk nasabah ritel yang kerap mengalami kesulitan dan kendala saat mulai mendaftarkan diri membeli produk reksa dana secara offline. Teknologi yang dihadirkan layanan online seperti Bukapalak dan Tanamduit diharapkan memangkas proses tersebut menjadi lebih efisien.

Pembelian via bank masih mendominasi

Dalam kesempatan tersebut turut hadir Deputi Direktur Pengelolaan Investasi OJK Halim Haryono yang menyambut baik kerja sama strategis antara keduanya. Sebagai regulator yang mengawasi langsung semua aktivitas transaksi reksa dana secara online, Halim menyebutkan, layanan yang diberikan BukaReksa dan Tanamduit secara langsung telah mempengaruhi kebiasaan masyarakat umum melakukan pembelian reksa dana.

Meskipun telah menunjukkan pertumbuhan yang positif, baik dari sisi jumlah kenaikan investor dan maupun tren pembelian reksa dana secara online, OJK melihat bank masih memiliki jumlah nasabah yang paling besar dalam hal penjualan reksa dana. Bank dinilai memiliki pasar dan nasabah yang sudah jelas. Namun demikian, OJK melihat kehadiran layanan fintech mulai membantu mempromosikan produk reksa dana kepada masyarakat.

Karena keterbatasan yang dimiliki, bank masih belum bisa menjangkau target pasar tertentu. Pasar ini yang disasar layanan reksa dana online. Hal ini diharapkan bisa membantu pemerintah memperluas minat masyarakat melakukan pembelian reksa dana.

“Jika kita lihat tren pembelian reksa dana pada gelombang pertama banyak dilakukan oleh Manajer Investasi (MI) secara manual, kemudian gelombang kedua bank mulai banyak menawarkan produk tersebut kemudian gelombang selanjutnya tren mulai berubah kepada layanan fintech. Di sisi lain saya melihat bank juga sudah mulai mengadopsi teknologi untuk menghadirkan layanan lebih kepada nasabah,” kata Halim.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Bukalapak Perkuat Kemitraan dengan Akulaku untuk BukaCicilan

Bukalapak dan Akulaku meresmikan kehadiran BukaCicilan guna permudah pengguna bertransaksi di aplikasi Bukalapak dengan cara mencicil tanpa menggunakan kartu kredit. Bukalapak akan terus mengembangkan solusi pembayaran lainnya agar semakin mudah orang Indonesia yang bisa terhubung dengan layanan e-commerce.

“Bukalapak mau kerja sama long term dengan Akulaku. Dari sisi kami akan ada banyak pengembangan sistem dan promosi yang lebih banyak agar semakin banyak orang Indonesia bisa berbelanja online. Tahun depan produk ini akan lebih bagus dari sekarang,” ucap Head of Payment and Financial Services Bukalapak Destya Danang Pradityo, Rabu (24/10).

Destya menerangkan, saat ini proses pendaftaran BukaCicilan memakan waktu maksimal 3 jam. Diharapkan tahun depan prosesnya bisa dipersingkat menjadi hanya 5 menit.

Bukalapak siap mempermudah proses penagihan BukaCicilan agar bisa langsung lewat aplikasi dengan berbagai opsi pembayaran yang tersedia. Saat ini pembayaran cicilan melalui BukaCicilan melalui bank transfer atau toko minimarket.

“Bukalapak terus sempurnakan sistem untuk BukaCicilan. Untuk proses collecting-nya, kami ingin bantu Akulaku untuk permudah penagihannya. Kemungkinan nanti di kuartal pertama tahun depan, pengguna BukaCicilan bisa bayar tagihan cukup dari Bukalapak saja.”

Sejak pertama kali digulirkan ke publik pada pertengahan Agustus 2018, Destya mengungkapkan setiap harinya BukaCicilan menerima sekitar 1000 aplikasi secara organik tanpa strategi pemasaran apapun. Secara kasar bisa dikatakan BukaCicilan telah memproses sekitar 71 ribu aplikasi hingga kini.

Dari angka tersebut, GMV yang datang dari BukaCicilan diklaim mencapai sekitar Rp10 miliar. Destya berharap angka ini akan terus berkembang seiring peresmian produk BukaCicilan ke publik dan dimulainya strategi pemasaran yang sudah disiapkan.

Dia menargetkan setidaknya pada Harbolnas nanti GMV melalui BukaCicilan dapat naik minimal 10 kali lipat, atau sekitar Rp100 miliar agar turut berkontribusi pada GMV Bukalapak. GMV perusahaan setiap bulannya kini telah berada di angka Rp4,5 triliun.

Harapan besar juga diungkapkan Direktur Akulaku Syeki Liang. Menurutnya, dengan peresmian BukaCicilan, Akulaku dapat kontinu menerima pengguna baru yang datang dari Bukalapak. Dia berharap jumlah aplikasi yang masuk tiap harinya dapat menembus angka 3 ribu.

“Sejak diluncurkan pada Agustus lalu, BukaCicilan disambut baik dan mendapat respons yang positif dari masyarakat. Sebab mereka kini bisa menikmati fasilitas kredit untuk transaksi online sehari-hari dan tidak mengganggu cashflow mereka,” kata Syeki.

BukaCicilan memberikan limit mulai dari Rp3 juta sampai Rp25 juta. Bunga yang dibayarkan tiap bulannya diklaim cukup kompetitif, yaitu 1,5%, dan tenornya bervariasi dari 1, 2, 3, 6, hingga 12 bulan. Pengguna Bukalapak tidak perlu membayar uang muka untuk pembelian barang dengan nominal di bawah Rp200 ribu.

Untuk mendaftar sebagai pengguna BukaCicilan, konsumen hanya membutuhkan akun Bukalapak dengan nomor ponsel yang sudah diverifikasi. Konsumen harus berstatus WNI, berusia antara 21 sampai 50 tahun, berdomisili di Pulau Jawa, dan memiliki penghasilan tetap tiap bulannya.

“Akulaku akan perluas cakupan layanan BukaCicilan sampai ke luar Pulau Jawa. Rencananya hal ini akan kami realisasikan pada tahun depan. Perlahan kami akan menyasar konsumen di Sumatera, Kalimantan, dan Bali,” tutup Syeki.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here