[DSChoice] Doktersiaga and Talkabot are in Fundraising Stage

DailySocial continues to provide recommendations for investors regarding potential early-stage startups. This startup selection is based on several criteria. In the process, each nominee asked to submit extensive information about the team and the traction. The coverage will be limited, as an overview and public notice. The explanations are written directly by each founder.

Doktersiaga (Jakarta)

Vertical, Platform & Year of Founded: Healthtech, Web & Chatbot, 2015

Doktersiaga

Doktersiaga is a virtual health assistant app to help people get doctor’s schedule information in a fast time and can be accessed for 24 hours. Through the Doktersiaga web-app, users can also find the nearest hospital and make an appointment with a medical officer at the chosen location.

In 2018 there are at least 2820 hospitals in Indonesia. The founder’s ambitious target is to embrace up to 20%. They charge a subscription fee for the platform Rp3.5 million per month. Their business model is Software as a Service, leasing the systems (chatbot + machine learning) to hospitals/clinics/health-center. The service is applied through website and messaging applications such as WhatsApp, Facebook Messenger and others.

Tractions

Monthly Active Users Partners
12.000 users in the public website and chat apps integrated with the system 3 hospitals, 1 government office implemented the SaaS

 Planning

How much do you expect to raise? How much equity are you willing to give away for this round?
US$350.000 Max. 25%

The allocation plan after obtaining funding for OPEX (64%), CAPEX (5.5%), and marketing (30.5%).

Further details:

  • Founders: Fatah Iskandar Akbar, Fadrli Yahya Polosoro, Edi Alpino, and Nani Krisnawaty
  • Funding Round: Bootstrapping
  • Competitor: SehatQ, Alodokter, Periksa.id etc.

Talkabot (Bandung)

Vertical, Platform & Year of Founded: SMEs B2B, Web & Chatbot, 2017

Talkabot

Talkabot is a chatbot platform for SMEs that specializes in managing business investment systems. This service can be applied on websites or messaging applications, from WhatsApp, Instagram, Telegram and Line. Besides having an artificial intelligence-based feature for automatic replies, Talkabot also complements with an analytics dashboard to maximize business.

Their services are distributed in a subscription model based on the completeness of the features used. For WhatsApp and Instagram services, they charge special rates, because there are APIs that must be subscribed separately. Talkabot can also be integrated into various systems, such as WooCoomerce on WordPress.

Tractions

Monthly Active Users Partners
400.000 users in chat 400 platform subscribers

 Planning

How much do you expect to raise? How much equity are you willing to give away for this round?
US$500.000 Max. 20%

The funding will be allocated for marketing activities to scale the business & improve the performance & experience of the tool, so brands/businesses can use it as easy as possible.

Further details:

  • Founders: Distra Vantari and Eka Ginting
  • Funding Round: Seed Funding with undisclosed amount.
  • Competitor: Tokotalk, Bang Joni, Kata.ai etc.

DokterSiaga Chatbot is Now Adding the Doctor’s Schedule

In 2019, a startup for doctor’s information and schedule, DokterSiaga has done some improvements and updates. One of the things is on network infrastructure and software architecture. The chatbot too.

The last version, such as find the nearest hospital through chat and voice replaced by the feature to find the doctor’s schedule. It is due to the high demand for the doctor’s schedule

“In addition, DokterSiaga also release a chatbot platform for hospital or clinic as a communication media for patients and hospitals. Patients need information and hospital services as fast,” DokterSiaga’s Founder, Fatah Iskandar Akbar said.

He added, “On the other side, hospitals have limited resources to handle all patient’s requests through social media. Therefore, the problems expected to be solved with this hospital chatbot.”

The chatbot is said to answer all the questions on the doctor’s appointment and availability, including things like, “Is the dentist available on Monday?”, “Please share the eye specialist schedule in hospital X”, and many more.

He also mentioned that they’re to partner up with stakeholder in health industry, such as Indonesia’s Doctor Association United (PDIB), Indonesian Doctors Legal Aid Institute (LBHDI).

“There are three stages for this, data collection on doctor’s schedule, and deliver it based on the medium, such as the website, android app, WhatsApp, Facebook Messenger, and other chat apps. The last step is as important, for doctor’s schedule updates,” he said.

Later, the chatbot is to be offered to the hospital in need of efficiency solution, related to the doctor’s schedule and availability in partiular. The hospital is to get charged the subscription fee of each implementation.

“The long-term target is to develop chatbot features to be the virtual health asistant along with the DokterSiaga’s vision,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Chatbot DokterSiaga Kini Bisa Digunakan Mencari Jadwal Dokter

Di tahun 2019 ini DokterSiaga, startup yang membantu pengguna menemukan jadwal dan informasi mengenai dokter, melakukan sejumlah pembenahan dan pembaruan. Salah satu yang mereka perbarui adalah infrastruktur jaringan dan arsitektur perangkat lunak mereka. Chatbot yang mereka kembangkan juga mendapat pembaruan.

Fitur chatbot terdahulu seperti pencarian rumah sakit terdekat melalui chat dan voice digantikan fitur pencarian jadwal dokter. Hal ini mengingat kebutuhan pengguna yang cukup tinggi akan informasi mengenai jadwal dokter.

“Selain fitur jadwal dokter, DokterSiaga juga merilis platform chatbot untuk rumah sakit ataupun klinik sebagai sarana komunikasi antara pasien dengan rumah sakit. Pasien membutuhkan informasi dan layanan rumah sakit dengan cepat,” terang Founder DokterSiaga Fatah Iskandar Akbar.

Fatah melanjutkan, “Sedangkan di sisi lainnya SDM rumah sakit terbatas untuk melayani permintaan pasien melalui media sosial. Oleh karena itu dengan hadirnya platform chatbot rumah sakit ini diharapkan dapat menyelesaikan problem tersebut.”

Chatbot itu diklaim bisa menjawab secara langsung pertanyaan-pertanyaan seputar jadwal dokter dan ketersediaan dokter di waktu-waktu tertentu, termasuk percakapan seperti, “Dokter gigi hari Senin ada?”, “Mohon info jadwal dokter mata di rumah sakit X”, dan lain sebagainya.

Fatah menjelaskan, mereka saat ini juga aktif bermitra dengan para stakeholder di bidang kesehatan, seperti Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB), Lembaga Bantuan Hukum Dokter Indonesai (LBHDI), dan lainnya.

“Ada tiga tahap proses yang harus kami lakukan, yaitu collect data jadwal dokter, modeling, dan menyajikan data tersebut sesuai dengan medianya, apakah itu untuk website, aplikasi android, WhatsApp, Facebook Messenger, dan aplikasi chating lainnya. Dan proses yang terakhir dan tidak kalah pentingnya adalah pembaruan jadwal dokter,” lanjut Fatah.

Nantinya chatbot ini akan ditawarkan ke rumah sakit  yang membutuhkan solusi untuk meringankan beban resepsionis, terutama terkait informasi jadwal dan ketersediaan dokter. Rumah sakit nantinya akan dibebankan biaya sewa atau berlangganan untuk setiap implementasinya.

“Target jangka panjangnya kami akan mengembangkan fitur-fitur chatbot ini sehingga dapat menjadi virtual health asistant sesuai dengan visi DokterSiaga,” tutup Fatah.

Chatbot DokterSiaga Akomodasi Pencarian Jadwal Praktik Gunakan Pesan Suara

Sejak diluncurkan tahun 2016 silam, DokterSiaga terus mencoba berinovasi untuk menghadirkan kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya. Di tahun 2018 ini, chatbot DokterSiaga, salah satu fitur andalan mereka, mendapatkan beberapa pembaruan. Salah satunya adalah fitur informasi jadwal praktik dokter yang bisa diakses melalui pesan text chat atau pesan suara. Semua pesan yang masuk akan diterima dan diproses bot sehingga respon informasi bisa lebih cepat.

“Umumnya masyarakat bila ingin berobat menelpon ke call center rumah sakit untuk menyanyakan jadwal praktik dokter yang diinginkan. Tapi karena keterbatasan kapasitas line telepon atau karena hal lainnya, sambungan telepon tidak dapat terhubung dan bahkan terkadang setelah dicoba berkali-kali baru dijawab oleh operator. Bahkan banyak dari pengguna kami mengeluhkan karena mereka sudah mencoba menghubungi call center rumah sakit tapi tidak dapat tersambungkan,” terang Founder DokterSiaga Fatah Iskandar Akbar.

Untuk menggunakan chatbot DokterSiaga ini, pengguna harus memasang aplikasi Facebook Messenger atau mengakses tautan yang sudah disediakan. Kemudian pengguna mengetikkan atau merekam perintah dengan keyword “info jadwal dokter” atau sejenisnya.

Sejauh ini DokterSiaga sudah memiliki kurang lebih 7000 jadwal praktik dokter dari 87 fasilitas kesehatan yang berlokasi di area Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Tangerang.

“Selain dapat digunakan oleh orang awam, layanan ini juga dapat digunakan oleh rumah sakit, klinik, puskesmas dan bahkan dokter-dokter yang ingin mengotomatisasi dan meningkatkan layanannya untuk para pasiennya. Chatbot ini juga dapat berfungsi sebagai customer support bagi rumah sakit atau klinik,” terang Chief Commercial Officer DokterSiaga Fadeli Yahya Polosoro.

Di tahun 2018 ini DokterSiaga berhasil mendapatkan beberapa pencapaian. Salah satunya adalah chatbot DokterSiaga dinobatkan sebagai pemenang Facebook Ideathon Build Day 2018 yang diselenggarakan Juli silam. Saat ini fungsi chatbot DokterSiaga tengah diimplementasikan di salah satu instansi kesehatan untuk membantu instansi tersebut memberikan pelayanan yang lebih baik.

“Kami akan terus melakukan inovasi dengan memperkuat performance chatbot DokterSiaga agar dapat mewujudkan visi kami sebagai virtual health assistant,” terang Fatah.

Ia juga melanjutkan bahwa tahun 2019 persaingan di sektor kesehatan akan semakin seru mengingat Grab sudah mulai menggandeng mitra startup kesehatan.

“Tahun 2019 persaingan semakin seru dengan masuknya Grab di bidang kesehatan dengan menggandeng mitranya dari luar. Sedangkan potensinya di bidang kesehatan masih sangat besar dan belum ada pemain besar yang mendominasi seperti di sektor transportasi yang sudah ada Go-Jek dan Grab. Jadi peluangnya masih cukup besar,” tutup Fatah.

DokterSiaga Releases Chatbot for Easier Searching on Medical Facility

Innovate and facilitate simple solution are important element for startup. It is acknowledged by DokterSiaga, one of the medtech startup in Indonesia. In early 2018, DokterSiaga introduces chatbot service to help user in getting information regarding hospital or any health facilities.

DokterSiaga chatbot can be accessed through Facebook Messenger platform. DokterSiaga chatbot will also be available on other popular instant messaging platforms such as LINE and Telegram.

“Chatbot is made as natural as possible using NLP (Natural Language Processing) technology to make it sounds as we talked to human. We avoid any certain code or symbol-based responses,” DokterSiaga’s chatbot developer, Luri Darmawan, explained.

DokterSiaga chatbot will read any keyword, such as “rumah sakit”, “RS”, and cities or any locations typed by users. Chatbot will then reply with list of hospitals. The information provided consists of hospital names, addresses, and Google Maps location to ease the navigation.

This innovation is actually full of challenges. Beside educating users, chatbot should be able to give complete information faster than any search engines.

The chatbot is also expected to be used by hospitals, clinics, public health centers or doctors who wants to automate and improve patients services.

The chatbot also collects frequently asked questions (FAQs) made by patients, such as “how can I get the disease”, “what are the factors that possibly made me experience the disease”, and other similar questions. According to DokterSiaga, doctor should focus on the treatment, while education process will be taken over by chatbot.

“The chatbot is expected to provide useful service for public to get information regarding hospital or clinic location easier and faster when in need and nobody is around to be asked or contacted,” Fatah Iskandar Akbar, DokterSiaga’s Founder, said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

DokterSiaga Luncurkan Chatbot, Mudahkan Cari Lokasi Fasilitas Kesehatan

Terus berinovasi dan terus memudahkan solusi yang memudahkan adalah hal penting yang harus dimiliki oleh startup. Hal tersebut dihayati DokterSiaga, salah satu startup di bidang kesehatan asal Indonesia. Di awal tahun 2018 ini DokterSiaga mengenalkan layanan chatbot yang berfungsi memudahkan pengguna mendapatkan informasi mengenai rumah sakit atau fasilitas kesehatan.

Chatbot DokterSiaga saat ini bisa diakses melalui percakapan dengan akun DokterSiaga di platform Facebook Messenger. Tidak berhenti sampai di situ, chatbot DokterSiaga juga akan disediakan di platform pesan instan populer lainnya, seperti LINE dan Telegram.

“Chatbot ini dibuat senatural mungkin dan dibuat dengan menggunakan teknologi NLP (Natural Language Processing) sehingga layaknya kita berbicara dengan manusia. Jadi kami hindari respon yang bersifat kode atau simbol-simbol tertentu,” terang pengembang chatbot DokterSiaga Luri Darmawan.

Chatbot DokterSiaga akan bekerja membaca kata-kata kunci seperti “rumah sakit”,”RS”, dan juga kota atau lokasi yang diketikkan pengguna. Selanjutnya chatbot akan membalas dengan daftar rumah sakit yang ditemukan. Informasi yang diberikan meliputi nama rumah sakit, alamat, hingga lokasi Google Maps untuk memudahkan navigasi ke rumah sakit yang dituju.

Inovasi yang diharap bisa membawa perubahan ini memiliki banyak tantangan. Selain mengedukasi pengguna, layanan chatbot ini harus bisa memberikan informasi yang lebih lengkap dan cepat dibandingkan mesin pencari.

Menurut informasi yang diterima, selain untuk mencari rumah sakit dan fasilitas kesehatan, chatbot ini diharapkan ke depannya bisa dimanfaatkan rumah sakit, klinik, puskesmas, hingga dokter-dokter yang ingin mengotomasi dan meningkatkan layanan untuk pasiennya.

Chatbot ini juga menghimpun pertanyaan yang sering terlontar dari pasien seperti “kenapa saya terkena penyakit”, “apa saja faktor yang dapat membuat saya mengalami penyakit tersebut”, dan pertanyaan sejenis. Menurut DokterSiaga, idealnya pada saat pemeriksaan dokter berfokus kepada pengobatan, sementara proses edukasi kesehatan pasien dapat diambil alih chatbot.

“Seiring dengan pertumbuhan pengguna DokterSiaga yang mencapai 79,4% di tahun 2017 makan kehadiran chatbot ini diharapkan dapat memberikan layanan yang bermanfaat bagi masyarakat agar lebih mudah dan cepat untuk mendapatkan informasi mengenai lokasi rumah sakit, klinik atau pun puskesmas saat mereka membutuhkan walaupun di tengah amalan di saat kita sulit mendapatkan bantuan dari keluarga atau orang-orang di sekeliling kita,” terang Founder DokterSiaga Fatah Iskandar Akbar.

Daftar Startup Indonesia di Bidang Kesehatan

Bidang kesehatan menjadi salah satu segmen yang saat ini banyak digarap oleh para pengembang lokal di level startup. Umumnya menyediakan layanan reservasi dan direktori dokter, namun beberapa lainnya mengeluarkan inovasi baru yang siap diandalkan untuk kebutuhan medis penggunanya.

Berikut ini startup-startup di Indonesia yang telah berhasil meluncurkan layanan dan aplikasi di bidang kesehatan.

Dokter.id

Dokter.id merupakan sebuah portal online yang berisi berbagai informasi kesehatan. Portal online yang sebelumnya memiliki nama PilihDokter ini memiliki beberapa fitur utama, di antaranya forum diskusi “Tanya Dokter”, yang memungkinkan pengunjung untuk melakukan diskusi dengan dokter secara langsung, mirip dengan sebuah forum online. Selain itu pengunjung juga dapat melakukan diagnosa (pengecekan) kesehatan secara otomatis dengan memasukkan berbagai informasi seputar gejala yang dialami.

Dokter.id saat ini juga tengah menumbuhkan eksistensinya sebagai direktori dokter dan rumah sakit di Indonesia. Data sebaran dokter dan rumah sakit mulai dihimpun oleh portal ini. Untuk daftar rumah sakit bahkan Dokter.id juga menyediakan menu ulasan. Cita-citanya ingin menjadi situs-situs review populer seperti yang sudah laris di bidang perhotelan dan kuliner.

Informasi terakhir terkait dengan pendanaan, startup besutan Grace Tahir ini mendapatkan suntikan dana dari RingMD.

Doktermana

Startup di bidang kesehatan ini pada awalnya memposisikan dirinya sebagai marketplace di bidang kesehatan. Namun sesuai informasi yang tertera di websitenya saat ini, Doktermana ingin memposisikan dirinya sebagai asisten virtual pribadi di bidang kesehatan. Layanan utama Doktermana adalah menyuguhkan menghubungkan pasien dengan dokter, rumah sakit, klinik, farmasi serta layanan asuransi kesehatan sehingga memungkinkan proses pelayanan yang transparan dan bisa dilakukan secara online.

Solusi yang dihadirkan oleh Firman Siahaan dan rekan ini digagas sejak awal tahun 2015. Hingga saat ini layanan Doktermana baru mencakup untuk wilayah Jakarta dan Banten. Doktermana mencoba mengusung segala kemudahan yang ada pada konsep e-commerce ke dalam pelayanan kesehatan, sehingga pasien dapat merasakan kenyamanan saat mereka berobat ke rumah sakit atau dokter.

DokterSehat

DokterSehat merupakan sebuah portal online di bidang kesehatan yang menyediakan informasi dan utilitas untuk membantu penggunanya hidup sehat. DokterSehat dapat diakses melalui web, aplikasi Android dan juga iOS. Selain menyajikan informasi terpadu, melalui portal DokterSehat juga memberikan kanal interaksi pasien dengan dokter.

Di awal kemunculannya DokterSehat juga bermitra dengan Internet.org yang diinisiasi oleh Facebook dan menjadi satu-satunya startup kesehatan lokal yang terdaftar di layanan ini. Pihaknya juga bermitra dengan Ciputra Healthcare Group dan Bank Mata Jakarta (Mata Bank) untuk mengumpulkan pengetahuan lokal dan meningkatkan fungsionalitas portal di Indonesia.

Startup yang diusung oleh Indra Darmawan ini awalnya didirikan sebagai situs informasi sederhana dengan beberapa dokter yang mengisi konten. Namun sejak kuartal terakhir tahun 2015, DokterSehat telah disulap menjadi sebuah portal kesehatan terintegrasi dengan lebih dari 50.000 pengunjung unik setiap hari dengan berbagai fitur kesehatan seperti direktori dokter dan rumah sakit di Indonesia, informasi kesehatan terpercaya, konsultasi online, dan platform untuk diskusi kesehatan.

Doktersiaga

Mirip dengan layanan yang dihadirkan Doktermana dan Dokter.id, Doktersiaga hadir sebagai startup baru yang memberikan layanan pemesanan jadwal dokter dan rumah sakit. Mengusung fitur berjuluk “Smart Reservation Doctor” yang dikembangkan dengan algoritma khusus, layanan Doktersiaga berharap ke depan bisa menjadi layanan utama dan melayani jutaan pengguna.

haiDokter salah satu startup lokasl di bidang kesehatan
haiDokter salah satu startup lokasl di bidang kesehatan

Startup yang didirikan oleh Fatah Iskandar Akbar menjadikan fitur Smart Reservation Doctor sebagai fondasi layanan mereka. Fitur ini memungkinkan pasien membuat jadwal kunjungan ke dokter maupun rumah sakit dengan lebih mudah dan cepat. Sehingga ada waktu tunggu yang terpangkas. Sebuah fitur yang menjadi khas layanan sejenis. Selain itu, di situs Doktersiaga juga menyediakan informasi mengenai event bertema kesehatan.

HaloDoc

Layanan kesehatan berbasis aplikasi HaloDoc resmi diluncurkan. Dikembangkan oleh MHealth Tech yang mendapat dukungan investasi dari Mensa Group, Global Digital Niaga (Blibli), Go-Jek, dan sebuah pendanaan kesehatan (health fund) dari sejumlah investor, HaloDoc hadir ingin mendekatkan dan memudahkan akses kesehatan bagi masyarakat.

Melalui HaloDoc, konsumen bisa melakukan konsultasi medis menggunakan fitur video call (teleconsultation), pembelian obat melalui Apotik Antar yang lebih dulu hadir, dan pemeriksaan lab secara on-demand. Meskipun demikian, HaloDoc tidak akan menggantikan pusat-pusat kesehatan yang sudah ada karena konsultasi dengan dokter di HaloDoc tidak boleh menghasilkan diagnosis dan pemberian resep.

Selain tiga fitur utama tersebut, HaloDoc juga memiliki Directory yang memuat informasi dokter dan pusat kesehatan di Indonesia. Mereka juga sedang mengembangkan fitur Appointment untuk memudahkan follow up pasca konsultasi dalam bentuk perjanjian bertemu dengan dokter terkait. Aplikasi HaloDoc sudah tersedia di platform iOS dan Android.

Application Information Will Show Up Here

HaiDokter

Startup haiDokter beroperasi di bawah payung AMPlified Digital Media Production bersama dengan AppsCo dan Labbaik. haiDokter diinisiasi sejak Februari 2015 sebagai portal informasi kesehatan dengan gaya penyampaian dewasa. Namun pada Oktober 2015 haiDokter memutuskan untuk pivot dan lahir sebagai portal kesehatan yang membidik generasi muda lewat gaya penyampaian yang lebih ringan.

Dengan konsep barunya ini, haiDokter juga melakukan penyebaran konten melalui berbagai saluran media sosial yang secara garis besar dihuni oleh generasi muda, seperti Facebook, Twitter, Intagram, Youtube, dan SoundCloud. Selain itu, masih ada juga layanan live streaming.

KlikDokter

KlikDokter adalah startup yang fokus sebagai portal informasi dan edukasi mengenai kesehatan yang dikelola oleh para dokter dan tenaga medis profesional. Sama seperti portal online kesehatan pada umumnya, KlikDokter menyediakan direktori yang berisi daftar dokter, rumah sakit, obat dan juga apotek.

Rubrik spesialis dan ulasan kesehatan menjadi salah satu pembeda KlikDokter sebagai sebuah sistem informasi kesehatan. Dalam portalnya juga menyediakan informasi seputar istilah-istilah kesehatan yang terurutkan sesuai dengan abjad. Terakhir KlikDokter bersama Lifebuoy bekerja sama mengembangkan sebuah aplikasi edukasi kesehatan berbasis mobile.

Konsula

Konsula didirikan oleh Shinta Nurfauzia, Johannes Ardiant, dan Ronald Wijaya, tiga orang Indonesia yang menempuh pendidikan di Amerika Serikat. Layanan ini didirikan berdasarkan pada fakta bahwa di Indonesia, masih sangat sulit untuk menemukan dokter handal yang sesuai dengan kebutuhan pasien, meskipun saat ini ada sekitar 160,000 dokter yang telah terdaftar di Indonesia. Karena itulah Konsula bertindak sebagai marketplace yang mempertemukan para pasien dengan dokter yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Setelah mendapatkan pendanaan dari East Ventures pada Oktober 2015, di menjelang akhir tahun pihaknya meluncurkan versi penuh dari konsula setelah sebelumnya hanya baru di versi beta. Di versi penuh Konsula menyediakan Konsula Connect, berita, dan tips sebagai bentuk perbaikan dari versi sebelumnya. Dan terakhir di awal tahun 2016, dihadirkan juga Konsula Chat untuk memberikan pengalaman lebih baik dalam konsultasi dengan dokter melalui aplikasi mobile.

Lokadok

Dilatarbelakangi pengalaman di bidang medis, pengembang perangkat lunak Dannie Yo mengembangkan layanan website listing dan sistem reservasi dokter yang diberi nama Lokadok. Portal Lokadok sendiri sudah dikembangkan sejak Juli 2015, dan saat ini telah menghimpun lebih dari 1.500 dokter. Pengembangan Lokadok memiliki visi untuk membuat pasien dan dokter dengan mudah membuat jadwal pertemuan untuk kebutuhan konsultasi atau pengobatan.

Untuk melengkapi sistemnya, belum lama ini LokaDok layanan terbarunya yang disebut dengan LokaDok OmniCare. Layanan baru ini didesain untuk dapat membantu klinik atau rumah sakit dalam mengatur antrian tunggu pasien secara lebih efisien. OmniCare juga terhubung dengan sistem booking di aplikasi Lokadok.

Medico

Medico merupakan sebuah layanan manajemen rumah sakit berbasis SaaS (Software as a Services). Medico didirikan oleh Grace Tahir dan Jonathan Susantyo. Keduanya memang sudah lama terlibat di dunia layanan kesehatan. Selain mengurusi Medico, Grace juga mendirikan Dokter.id, situs konsultasi kesehatan online yang telah mendapatkan pendanaan dari RingMD.

Belum lama ini Medico mengumumkan perolehan pendanaan awal, dengan nilai yang tak disebutkan, dari East Ventures. Pendanaan akan digunakan untuk merekrut talenta dan meningkatkan kualitas sistem supaya siap diluncurkan awal kuartal kedua tahun ini.

Dengan menawarkan layanan berbasis SaaS, Medico mencoba memberikan perspektif berbeda karena selama ini biasanya sistem dikembangkan dan dipelihara oleh konsultan pihak ketiga, tetapi server biasanya tetap diletakkan di jaringan lokal.

Mediku

Aplikasi Mediku saat ini terdiri dari 5 fitur utama, yakni First Aid, Symptom Checker, Medical History, Hospital Finder dan Pill Reminder. First Aid merupakan sebuah layanan sistem informasi kesehatan yang dapat diakses untuk mendapatkan tips melakukan tindakan cepat saat terjadi keadaan darurat kesehatan. Symptom Checker merupakan sebuah fasilitas yang dapat digunakan untuk memeriksa potensi penyakin dengan mengindikasi gejala-gejala yang dirasakan pengguna.

Mediku dikembangkan berawal dari ide yang didapat Velta Azizah Destiana dan rekan saat mengikuti brainstorming di acara Gemastik (Pagelaran Mahasiswa TIK) UGM, startup bernama VistoWorks Studio terinspirasi untuk membuat sebuah aplikasi di bidang kesehatan. Ide tersebut diwujudkan dalam sebuah aplikasi Mediku. Aplikasi tersebut sudah tersedia di Google Play.

Application Information Will Show Up Here

MedisMap

Menampilkan user interface berbasis sitem informasi geografi, MedisMap menyediakan layanan pencarian fasilitas kesehatan dan tenaga medis berdasarkan lokasi tertentu. Pengguna juga dapat melakukan pencarian spesifik berdasarkan pelayanan atau opsi asuransi yang dapat digunakan untuk berobat ke klinik/dokter tersebut.

Sistem MedisMap juga memungkinkan pasien melakukan pendaftaran online serta mendapatkan kepastian waktu layanan dan notifikasi secara online. Saat ini aplikasi MedisMap dapat dinikmati melalui platform web, iOS dan Android. Dan sudah beroperasi di Jakarta, Surabaya, Sidoarjo, Malang, juga Gersik.

Application Information Will Show Up Here

Ovula

Kurangnya pengetahuan mendalam di kalangan perempuan Indonesia tentang kondisi tubuh dan kesuburan/reproduksi, mendorong Friesca Saputra dan Yuvensia Lidya Riyanto mendirikan situs dan aplikasi mobile yang secara lengkap berfungsi untuk mengenal dan mengamati tanda-tanda yang terjadi di dalam tubuh perempuan bernama Ovula.

Berdiri sejak tahun 2015, Ovula dikembangkan berdasarkan Metode Ovulasi Billings (MOB), suatu metode sesederhana mengenal dan mengamati tanda-tanda yang terjadi di dalam tubuh perempuan, sehubungan dengan kesuburannya.

Selain bisa diakses melalui browser, aplikasi Ovula saat ini juga bisa diunduh di platform Android. Menyasar kalangan perempuan usia 25 – 40 tahun, menggunakan aplikasi ini pengguna yang  merasakan dan mengamati sensasi pada area kewanitaan, dan juga tanda-tanda yang tampak. Hasil pengamatan tersebut akan dicatat setiap hari, sehingga menghasilkan pola-pola kesuburan yang dapat digunakan sesuai rencana pasangan atau perorangan, seperti mengusahakan kehamilan, menjarakkan kehamilan, atau memantau kesehatan reproduksi.

Application Information Will Show Up Here

Pasienia

Pasienia dikembangkan oleh empat orang mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM). Mereka adalah Fadli Wilihandarwo, Dimas Ragil Mumpuni, Haydar Ali Ismail, dan Nur Hilda. Pasienia juga merupakan salah satu produk hasil inkubator Innovative Academy, sebuah inkubator startup milik UGM. Aplikasi mobile ber-platform Android ini berkonsep layaknya media sosial Pasienia berusaha memberikan ruang digital untuk pasien berkomunikasi dengan dokter dan sesama pasien.

Pasienia sejauh ini memiliki beberapa suka relawan dokter yang membantu, berbagi, dan menjawab pertanyaan dari pasien terkait keluhan kesehatan mereka. Fadli juga menyampaikan saat ini mereka tengah mencoba menjalin kerja sama dengan lab pemeriksaan kesehatan untuk memberikan keuntungan berupa kemudahan bagi pengguna Pasienia dalam melakukan pemeriksaan kesehatan mereka.

Application Information Will Show Up Here

ProSehat

ProSehat merupakan startup Indonesia yang berfokus sebagai layanan marketplace untuk membantu konsumen dalam menemukan dan membeli obat asli lewat e-Resep dan auto refill subs. Selain melalui desktop, ProSehat juga dapat diakses melalui aplikasi mobile untuk perangkat Android. Aplikasi ProSehat ini dikembangkan oleh sebuah tim dengan latar belakang medis yang kental. Tim tersebut terdiri dari dr. Bimo, dr.Agnes, dan Wiguni. Tim ini juga sebelumnya juga menjalankan portal tanya jawab kesehatan TanyaDok.

ProSehat sendiri dikembangkan berdasarkan permasalahan-permasalahan seperti antrian obat yang lama dan ketidakjelasan proses menebus resep, stok obat yang tidak tersedia baik akibat produksi pabrik maupun distribusi, lupa beli obat resep yang harus rutin ditebus terutama bagi penderita penyakit kronis, kesadaran konsumen akan pentingnya memahami informasi dan keamanan obat dan minimnya pengetahuan mengenai harga obat.

Stetoskoop

Mirip dengan Mediku, portal web ini menghadirkan fitur rating, review, dan pencarian layanan kesehatan di Indonesia. Stetoskoop mulai dikembangkan pada April 2015, namun baru saja diluncurkan pada pertengahan tahun 2015.

Denistya Sagita selaku Project Manager Stetoskoop pernah berujar pada DailySocial, bahwa ada beberapa fitur yang mereka andalkan. Salah satunya adalah Reviews dan Ratings. Dengan fitur ini pengguna bisa berbagi pengalaman berkunjung di suatu fasilitas kesehatan kepada para pengguna lainnya.

TanyaDok

TanyaDok yang dikembangkan oleh PT. Atoma Medical. Layanan yang sebelumnya bernama TanyaDokterAnda ini hadir sejak tahun 2006. TanyaDok juga menjadi pemenang Echelon 2013 Jakarta Satellite pada bulan Maret 2013. Sampai saat ini layanan TanyaDok masih beroperasi dan terus dikembangkan.

TanyaDok Live menjadi salah satu fitur andalannya. Fitur ini memungkinkan pengguna TanyaDok memperoleh layanan konsultasi kesehatan online secara gratis. Interaksi dalam TanyaDok Live didukung oleh tim dokter yang solid yang terdiri dari banyak spesialisasi mulai dari dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis, hingga dokter konsulen.

Doktersiaga Tawarkan Kemudahan Membuat Janji dengan Dokter

Persaingan startup dengan niche pemesanan jadwal dokter dan rumah sakit semakin ramai. Belum adanya pemain besar di sektor ini membuat siapa saja masih berpeluang untuk mendominasi. Doktersiaga, startup yang belum genap berusia satu tahun ini mencoba hadir untuk meramaikan persaingan. Dengan mengedepankan fitur Smart Reservation Doctor miliknya Doktersiaga berharap ke depan bisa menjadi layanan utama dan melayani jutaan pengguna.

Layanan yang diusung Doktersiaga sebetulnya bukan konsep yang baru. Nama-nama seperti Practo, Doktermana, dan Dokter.id bahkan memiliki fitur yang lebih lengkap jika dibandingkan dengan Doktersiaga. Namun Fatah Iskandar Akbar, Founder Doktersiaga, kepada DailySocial mengatakan pihaknya tetap optimis mampu diterima masyarakat karena mereka sangat paham permasalahan dalam dunia kedokteran.

“Sebelum kami memulai membuat Doktersiaga, kami sering berkunjung ke beberapa rumah sakit di Jakarta. Karena sebelumnya rumah sakit tersebut sudah menjadi customer kami pada saat kami membuat software house Asacreative. Dan kami sering berdiskusi dengan mereka mengenai problem mereka sehingga kami mengerti dan merasakan problem yang dihadapi dalam dunia kedokteran dan pelayanan kesehatan,” terang Fatah.

Fatah melanjutkan, ia juga optimis karena Doktersiaga saat ini dihuni oleh tim yang solid dan terus melakukan pembenahan dengan mencoba mendapatkan feedback dari survei yang mereka lakukan.

Doktersiaga menjadikan fitur Smart Reservation Doctor sebagai salah satu fitur unggulan mereka. Fitur ini memungkinkan pasien membuat jadwal kunjungan ke dokter maupun rumah sakit dengan lebih mudah dan cepat. Sehingga ada waktu tunggu yang terpangkas. Sebuah fitur yang menjadi khas layanan sejenis. Selain itu, di situs Doktersiaga juga menyediakan informasi mengenai event bertema kesehatan.

Saat ini Doktersiaga baru bisa diakses melalui platform web, sedangkan untuk platform mobile masih dalam tahap pengembangan. Fatah menjelaskan, meski baru enam bulan beroperasi Doktersiaga menunjukan tren yang positif.

“Walaupun doktersiaga baru live selama 6 bln (juli – des 205) kami sudah  memiliki revenue dan beberapa user yang reservasi melaui web. nilainya sih memang masih kecil. Transaksi member untuk event telah mencapai nominal Rp 14 juta. Secara umum grafik pertumbuhanya sangat bagus dan beberapa target KPI berhasil dicapai,” papar Fatah.

Doktersiaga sekarang masih berfokus untuk meningkatkan performa sistem dan pengembangan aplikasi mobile. Promosi melalui media sosial juga masih terus dilakukan untuk menarik pengguna. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai target Doktersiaga yang menginginkan 50.000 pengguna dalam waktu dekat dan satu juta pengguna untuk target jangka panjang.