Semua Game yang Nintendo Umumkan di Nintendo Direct E3 2019

Melangsungkan presentasinya secara terpisah dari event utama E3 2019 via stream Direct, Nintendo kembali fokus pada game-game andalan yang akan dihadirkan melalui Switch. Banyak di antara permainan-permainan tersebut telah diumumkan sebelumnya, dan Nintendo menggunakan kesempatan ini untuk memamerkan trailer baru serta menyingkap waktu rilis.

Dilihat dari kuantitasnya, jumlah permainan anyar untuk Switch jauh mengalahkan game-game yang ada di konferensi Square Enix dan Bethesda bahkan ketika semuanya dijumlahkan. Tentu saja selain judul-judul first-party, kekuatan Switch juga datang dari dukung permainan karya developer pihak ketiga. Khusus di artikel rangkuman Nintendo E3 2019, saya mencoba merampungkannya secara lebih padat dan singkat, menitikberatkan pada pengungkapan trailer dan tanggal/momen peluncurannya saja. Silakan menikmati…

 

Dragon Quest XI Echoes of an Elusive Age S Definitive Edition

September 2019

 

Luigi’s Mansion 3

2019

Sebelum Nintendo menyingkap porsi gameplay Luigi’s Mansion 3 secara lengkap di Treehouse Live, mereka memublikasikan satu trailer baru yang membahas latar belakang cerita.

 

Jim Hanson’s The Dark Crystal Tactics Age of Resistance

2019

 

The Legend of Zelda Link’s Awakening

20 September 2019

 

Trials of Mana

Awal 2020

Bersamaan dengan munculnya trailer ini, Nintendo turut meluncurkan tiga permainan pertamanya di Switch dalam bundel bernama Collection of Mana.

 

The Witcher 3: Wild Hunt – Complete Edition

2019

 

Fire Emblem: Three Houses

26 Juli 2019

 

Resident Evil 5 & Resident Evil 6

Musim gugur 2019

Menyusul kehadiran Resident Evil Zero, Resident Evil, dan Resident Evil 4, (serta Resident Evil 7 khusus di wilayah Jepang yang disajikan melalui metode streaming) di Switch, para pemilik console hybrid ini bisa menikmati Resident Evil 5 dan Resident Evil 6.

 

No More Heroes III

2020

 

Contra Rogue Corps

24 September 2019

Permainan didukung oleh mode multiplayer kooperatif lokal wireless dan online.

 

Contra Anniversary Collection

Sudah tersedia

Terdiri dari koleksi 10 game dan buku digital.

 

Demon X Machina

13 September 2019

 

Panzer Dragoon: Remake

Musim dingin 2019

 

Pokémon Sword & Shield

15 November 2019

Permainan turut didukung Pokéball+. Aksesori ini belum dapat dimanfaatkan sebagai unit controller, tetapi developer sudah menyiapkan ‘kejutan menyenangkan’ bagi Anda yang terus menggunakannya.

 

Astral Chain

30 Agustus

 

Empire of Sin

Musim semi 2020

 

Marvel Ultimate Alliance 3: The Black Order

19 Juli 2019

Expansion pass-nya akan tersedia pada musim gugur 2019.

 

Cadence of Hyrule

13 Juni 2019

Sebuah perpaduan unik antara Crypt of the Necrodancer dengan jagat The Legend of Zelda.

 

Mario & Sonic At the Olympic Games

November 2019

 

Animal Crossing New Horizons

20 Maret 2020

Game ini mengalami penundaan dari jadwal rilis awal di 2019 karena Nintendo butuh lebih banyak waktu untuk memoles konten permainan.

 

Super Smash Bros. Ultimate

Game brawl all-star Nintendo ini akan kedatangan event crossover, pertama-tama dengan permainan Dragon Quest XI Echoes of an Elusive Age S Definitive Edition di musim panas tahun ini, kemudian disusul Banjo-Kazooie pada musim gugur 2019.

Ini dia daftar permainan lain yang rencananya akan hadir di Nintendo Switch pada periode 2019-2020:

 

Spyro Reignated Trilogy

3 September 2019

 

Hollow Knight Silksong

Segera hadir

 

Ni no Kuni Wrath of the White Witch

20 September 2019

 

Minecraft Dungeons

Musim semi 2020

 

The Elder Scrolls: Blades

Musim gugur 2019

 

My Friend Pedro

20 Juni 2019

 

Doom Eternal

Segera hadir

 

The Sinking City

Musim gugur 2019

 

Wolfenstein: Youngblood

26 Juli 2019

 

Dead by Daylight

24 September 2019

 

Alien Isolation

2019

 

Final Fantasy Crystal Chronicles Remastered Edition

Musim dingin 2019

 

Dragon Quest Builders 2

12 Juli 2019

 

Stranger Things 3: The Game

4 Juli 2019

 

Just Dance 2020

5 November 2019

 

Catan

20 Juni 2019

 

New Super Lucky’s Tale

Musim gugur 2019

 

Dauntless

Akhir 2019

 

Super Mario Maker 2

28 Juni 2019

Di penghujung acara Direct E3 2019, Nintendo menyingkap potongan kecil dari sekuel The Legend of Zelda: Breath of the Wild. Game saat ini masih berada di tahap pengembangan.

Square Enix Jagokan Remake/Remaster di E3 2019, Juga Meriahkan Panggung Dengan Avengers

Untuk memahami signifikansi Square Enix di industri gaming, kita hanya perlu melihat rentetan franchise yang di bawah sayapnya. Banyak orang mengenalnya sebagai perusahaan pemilik seri Final Fantasy, Dragon Quest dan Kingdom Hearts, tapi mungkin Anda juga paham bagaimana Square Enix turut memegang IP-IP ‘asal Barat’ seperti Tomb Raider, Thief, Deus Ex dan Hitman.

Publisher asal Shinjuku ini juga bukan pendatang baru di pameran gaming kelas global. Sejak belasan tahun silam, Square Enix telah menjadi salah satu ‘mainstay‘ Electronic Entertainment Expo dan tradisi itu diteruskan hingga hari ini. Bagi penggemarnya, E3 2019 sediri merupakan momen yang begitu dinanti karena mereka ingin mendengar kelanjutan informasi dari sejumlah permainan menarik yang pernah diumumkan sebelumnya.

Ada lebih dari 15 game yang Square Enix pajang di E3 2019, namun jika menyimak seluruh presentasi mereka, Anda akan sadar bagaimana judul-judul remake dan remaster menjadi andalan sang publisher. Tapi jangan cemas, Square Enix tetap mengumumkan beberapa game baru, termasuk menyingkap trailer  sinematik perdana Marvel’s Avengers.

 

Final Fantasy VII Remake

Menyusul video gameplay singkat yang disingkap beberapa waktu lalu, produser Yoshinori Kitase naik ke panggung untuk mengungkap sejumlah update esensial, misalnya bagaimana game didistribusikan via dua buah disc Blu-ray dan dihidangkan dalam beberapa episode berbeda, serta memanfaatkan sistem pertempuran kombinasi real-time dengan paused-based. Kemudian kontennya diekspansi lebih jauh, dan bagian ‘pertamanya’ di-setting di kota Midgar.

Kitase sendiri belum bisa mengonfirmasi akan ada seberapa banyak episode di versi remake ini. Satu hal yang pasti adalah, Final Fantasy VII Remake punya jadwal dirilis di bulan Maret 2020. Anda sudah bisa melakukan pre-order, termasuk memesan edisi 1st Class yang dibanderol seharga US$ 330.

 

Final Fantasy Crystal Chronicles Remastered Edition

Berdasarkan trailer-nya, Remastered Edition akan menyuguhkan aspek visual yang lebih baik, konten-konten baru serta dialog bersuara. Crystal Chronicles mengisahkan perjalanan para petualang dalam mencari kristal mistis demi melindungi pemukiman dari udara berbahaya. Di sana Anda bisa bermain sendiri, bersama tiga orang kawan, atau secara online. Final Fantasy Crystal Chronicles ‘remaster‘ nanti dapat dimainkan di PS4, Switch, iOS dan Android, tetapi waktu rilisnya belum diketahui.

 

The Last Remnant Remastered

Salah satu kejutan menggembirakan dari Square Enix di E3 2019 adalah pengumuman peluncuran The Last Remnant Remasted di Nintendo Switch. Mereka tak cuma memublikasikan trailer, tapi betul-betul menyediakan permainan RPG ini (yang tadinya merupakan judul eksklusif Xbox 360) di Eshop. Sebelumnya, The Last Remnant telah dihadirkan lebih dulu di PlayStation 4 pada akhir tahun lalu.

 

Dragon Quest Builders 2

Dalam konferensi persnya, Square enix memamerkan trailer baru Dragon Quest Builders 2 yang memperlihatkan mekanisme gameplay dan detail permainan ala Minecraft. Anda dipersilakan buat menjelajahi gunung, goa-goa pertambangan, hingga menyelam ke dasar laut. Terdapat pula skill crafting serta kehadiran seorang kapan NPC yang akan menemani Anda dalam bertualang dan bertempur.

Dragon Quest Builders 2 akan tiba di PlayStation 4 pada tanggal 12 Juli. Sebelum hari itu tiba, Anda diperkenankan menjajal versi demo-nya mulai tanggal 27 Juni.

 

Dragon Quest XI Echoes of an Elusive Age Definitive Edition S

Kali ini giliran pemilik Nintendo Switch yang akan mendapatkan permainan Dragon Quest – lebih tepatnya ialah ‘versi komplit’ dari Dragon Quest XI. Square Enix melepas sebuah trailer anyar dan mengabarkan akan meluncurkan game di musim gugur tahun ini’

 

Square Enix Collective

Sang publisher mendedikasikan beberapa menit di presentasi mereka untuk menjelaskan lebih jauh Square Enix Collective, yaitu program yang dipersembahkan buat mendukung developer-developer indie. Dua judul jadi sorotan di sana, yaitu game shooter kompetitif berlatar belakang Perang Dunia kedua Battalion 1944 serta permainan balap top-down Circuit Superstar – akan tiba di Steam, PS4, Xbox One dan Switch di tahun 2020.

 

Kingdom Hearts 3 Re:Mind

Square Enix turut memamerkan satu trailer buat mempromosikan downloadable content baru Kingdom Hearts III, berjudul Re:Mind. Add-on ini akan dilepas di musim dingin 2019.

 

Final Fantasy XIV Shadowbringers

Enam tahun sudah berlalu, namun Square Enix tidak mengurangi perhatian mereka pada Final Fantasy XIV. Di 2019, publisher punya agenda untuk meluncurkan expansion pack ketiga – menyusul Heavensward dan Stormblood – berjudul Shadowbringers pada tanggal 2 Juli 2019.

 

Dying Light 2

Dying Light 2 diumumkan oleh penulis kawakan Chris Avelone di E3 tahun lalu, dan kali ini permainan survival horror bertema zombie dengan bumbu parkour itu mendapatkan satu lagi trailer anyar, diiringi pemberitahuan momen peluncurannya yang jatuh pada musim semi 2020.

Wawancara eksklusif dengan lead designer Tymon Smektała dapat Anda simak di sini.

 

Romancing Saga 3 & Saga Scarlet Grace Ambitions

Kedua permainan ini akhirnya akan Square Enix hadirkan secara global. Mereka nantinya bisa dinikmati dari PlayStation 4, Xbox One, PC, Switch, hingga perangkat bergerak.

 

War of the Visions: Final Fantasy Brave Exvius

War of the Visions ialah game role-playing taktis yang digarap secara kolaboratif oleh Square Enix serta Gumi Inc., dikembangkan secara khusus untuk perangkat iOS dan Android. Permainan terinspirasi dari seri Final Fantasy Tactics, rencananya akan dirilis di tahun ini juga.

 

Outriders

Outriders merupakan franchise baru punya Square Enix yang saat ini tengah dikembangkan oleh tim People Can Fly, yakni studio di belakang terciptanya Bulletstorm dan Gears of War Judgement. Developer belum memperlihatkan porsi gameplay-nya, namun pastinya, Outriders adalah permainan action-shooter yang turut ditopang mode multiplayer kooperatif. Game akan mendarat di PC, PlayStation 4, dan Xbox One pada musim panas 2020.

 

Oninaki

Merupakan permainan baru dari tim pencipta Lost Sphear dan I Am Setsuna. Di sana, Anda berperan sebagai Watcher, yaitu orang berkemampuan magis yang ditugaskan untuk memandu jiwa-jiwa tersesat agar dapat reinkarnasi. Oninaki akan meluncur di PlayStation 4, Switch dan PC pada tanggal 22 Agustus.

 

Final Fantasy VIII Remastered

Meneruskan semangat remake dan remaster, Final Fantasy VIII juga akan dipoles agar dapat optimal ketika dinikmati dari PC, PlayStation 4, Xbox One dan Switch di tahun ini. Sayangnya, momen tepat peluncuran game masih belum diketahui.

 

Marvel’s Avengers

Square Enix akhirnya mengungkap trailer serta info lebih detail dari proyek raksasa mereka bersama Disney. Marvel’s Avengers dikerjakan secara kolaboratif oleh Crystal Dynamics dan Eidos Montreal, dimeriahkan oleh deretan pengisi suara kawakan semisal Nolan North, Troy Baker, Travis Willingham hingga Laura Bailey. Jika teliti, Anda akan menyadari bahwa video komersial berdurasi tiga menit itu juga memperlihatkan beberapa potongan gameplay.

Marvel’s Avengers dijadwalkan buat dilepas pada tanggal 15 Mei 2020 di Windows, PlayStation 4, Xbox One dan Stadia. Game kabarnya akan terus mendapatkan update berkala, satu contohnya lewat penambahan superhero baru, dan semuanya tersaji gratis tanpa microtransaction. Dua super-villain sudah dikonfirmasi, yaitu Abomination dan Taskmaster.

Selain itu, Square Enix dan Sony dikabarkan telah melakukan kesepakatan eksklusif untuk melangsungkan early beta yang cuma dapat diakses dari PlayStation 4.

Serius Garap Esports, Pro Evolution Soccer Hadir Dengan Nama Baru Untuk Seri 2020

Gelaran E3 kembali menghadirkan kejutan bagi para penggemar game sepakbola. Setelah pada 8 Juni kemarin EA Sports memberi kejutan lewat FIFA 20 mode VOLTA Football, kali ini kejutan datang dari pesaingnya. Konami, dalam gelaran E3 mengumumkan seri terbaru dari game sepakbola andalannya, Pro Evolution Soccer.

Setelah lama dikenal dengan nama PES, tahun ini Konami memberikan perubahan berarti dari segi nama. Berubah nama menjadi eFootball PES 2020, tahun ini game Pro Evolution Soccer menampilkan penambahan serta perubahan fitur-fitur. Lewat trailer ditayangkan, PES 2020 menawarkan beberapa macam hal. Beberapa di antaranya seperti, mekanik gameplay yang terus berusaha dipoles agar jadi semakin baik, dan juga beberapa mode baru.

Dari segi gameplay ada beberapa hal yang dimunculkan di dalam trailer seperti finese dribble, context-sensitive kick accuracy, skill dan ability baru, serta cara baru untuk bertahan. “Kalau soal gameplay, memang kelihatan ada perubahan yang cukup signifikan bagi player, contohnya seperti penggunaan analog kanan yang akan jadi lebih responsif dan beda jika dibanding dengan seri sebelumnya. Semoga bakal lebih responsif dan kebebasannya lebih terasa dalam mengekspresikan gaya permainan kita di eFootball PES 2020.” komentar Valentinus Sanusi, selaku salah satu penggerak komunitas PES di Indonesia, atas trailer eFootball PES 2020.

Lalu kalau dari segi mode yang ditampilkan, ada beberapa hal yang sebenarnya jadi sorotan pada trailer tersebut. Salah satu yang jadi jualan Konami adalah Remastered Master League. Kini mode Master League dijanjikan akan lebih menarik dengan beberapa tambahan. Beberapa tambahan tersebut adalah, legend managers, yang memungkinkan pemain menggunakan pesepakbola legenda sebagai manajer tim. Selain itu ada juga interactive dialogue system serta sistem transfer pemain yang juga dijanjikan akan jadi lebih realistis.

Selain dari perubahan-perubahan yang ditunjukkan lewat trailer, Konami juga sebenarnya masih punya beberapa hal seputar eFootball PES 2020 yang masih “disembunyikan”. Salah satunya adalah soal esports. “Saya sangat optimis kalau bicara PES dan esports. Saat sesi developers talk, mereka juga bicara bahwa gameplay memang sengaja diubah agar jadi menarik dan kompetitif.”

Sumber: Valentinus
Sumber: Valentinus

“Lebih lanjut soal PES dan esports, sebetulnya masih banyak yang disembunyikan. Contohnya, mereka juga menyebut soal project eleven, yang belum diungkap kejelasannya. Lalu saya juga sebenarnya sudah ada bocoran soal alasan penambahan ‘eFootball’ di depan nama PES 2020, tapi nanti itu tunggu pengumuman resmi dari Konami saja deh…hehe.” Valen berbicara lebih lanjut seputar PES 2020 dan esports.

Memang sampai saat ini, Konami terbilang masih butuh perjuangan yang lebih panjang untuk menyempurnakan PES jika dibanding EA Sports dengan game FIFA miliknya. Saya sendiri, sedari dulu cukup enggan bermain PES cuma karena alasan yang cukup sepele; karena lisensi tim yang kurang lengkap. Kendati sepele, hal tersebut sebenarnya punya peran tersendiri, salah satunya adalah untuk melengkapi aspek pengalaman bermain game sepakbola yang lebih imersif.

Tetapi, sepertinya akan lebih banyak alasan untuk bermain Pro Evolution Soccer di tahun ini. Salah satunya adalah karena banyaknya penawaran yang diberikan Konami, entah lewat penambahan fitur, perbaikan gameplay, atau usaha Konami fokus di ekosistem esports lewat game eFootball PES 2020; yang tentunya membuat PES jadi semakin menarik.

 

Di E3 2019, Ubisoft Fokus Pada Franchise Game Andalan Sembari Mengekspansi Layanan

Bahkan dengan absennya Sony, E3 2019 tetap terasa seperti ajang di tahun-tahun sebelumnya: meriah, penuh hype, serta diwarnai kejadian tak terlupakan dan tidak bebas dari momen-momen canggung. Saya cukup yakin Anda sudah punya game terfavorit di E3 2019 dan boleh jadi di antaranya ialah Cyberpunk 2077, remake Final Fantasy VII, atau Star Wars Jedi: Fallen Order.

Kecuali bagi fans berat dan pemain setianya, game-game baru Ubisoft memang tidak seheboh permainan-permainan tersebut. Namun kabar gembiranya, publisher asal Perancis ini tetap berhasil memberikan presentasi secara mantap, dengan mencurahkan perhatian pada franchise-franchise andalanya, tapi tentu saja ada beberapa pengumuman permainan baru di panggung mereka.

Di luar itu, Ubisoft fokus memperkaya konten game-game yang sudah ada: For Honor, The Division 2, Rainbow Six Siege, serta menyingkap agenda peluncuran layanan berlangganan baru. Silakan simak rangkuman presentasi Ubisoft di E3 2019.

 

Watch Dogs Legion

Sempat bocor beberapa hari sebelum konferensi pers, Ubisoft akhirnya resmi mengumumkan game ketiga di seri Watch Dogs. Watch Dogs Legion mengambil latar belakang kota London di masa depan, dan seperti biasa, tetap mengedepankan formula open world dan mempersilakan kita untuk berjelajah. Namun ada satu aspek yang membuatnya sangat unik: Legion mempersilakan Anda buat merekrut NPC (non-playable character) dan bermain sebagai mereka.

Yang mengagumkannya lagi, tokoh-tokoh tersebut punya dialog dan latar belakang cerita sendiri. Anda dipersilakan memilih ahli robot, atlet MMA, hingga seorang nenek mantan pembunuh profesional. Fitur ini memang memberikan keleluasaan bermain, tapi perlu diingat bahwa kematian karakter-karakter ini bersifat permanen. Itu artinya, pemain didorong untuk menjaga mereka sebaik-baiknya.

Watch Dogs Legion akan meluncur pada tanggal 6 Maret 2020, dapat dinikmati di PC, Xbox One, PlayStation 4, dan Stadia. Anda juga sudah dipersilakan buat melakukan pre-order, baik edisi standar maupun kolektor.

 

Rainbow Six Siege

Mulai minggu ini, para gamer Rainbow Six Siege sudah bisa menikmati add-on Operation Phantom Sight. Update tersebut memperkenalkan dua operator baru, yaitu Nøkk dan Warden, serta peta Kafe Dostoyevsky yang telah disempurnakan. Selain itu, Ubisoft Montreal juga menerapkan sejumlah modifikasi pada gameplay: sistem Reverse Friendly Fire memperoleh upgrade, begitu pula bagian shop serta playlist Ranked.

 

Brawlhalla

Permainan fighting free-to-play ini akan kedatangan konten-konten bertema serial kartun Adventure Time. Program crossover antara Ubisoft dan Cartoon Network itu menghadirkan Finn, Jake dan Princess Bubblegum sebagai karakter yang dapat dimainkan, mode game Buddy, map ‘Tree Fort’ yang diadaptasi dari Adventure Time, bonus Gold, dan lain-lain.

 

Ghost Recon Breakpoint

Seperti dugaan kita sebelumnya, Ubisoft mengungkap lebih banyak detail terkait sekuel dari Wildlands ini di E3 2019. Di sesi pembuka, presentasi dibawakan oleh aktor Jon Bernthal. Di dalam game, ia berperan jadi tokoh antagonis Kolonel Cole D. Walker, mantan anggota tim Ghost yang disewa oleh Skell Technology untuk memimpin pasukan The Wolves. Selain prajurit musuh, para Ghost juga harus menghadapi drone tempur (hampir mirip Watch Dogs Legion).

Setelah sempat terdengar kabar bahwa Anda akan bermain sendiri tanpa bantuai AI di Breakpoint demi mengedepankan sensasi isolasi, community manager Laura Cordrey akhirnya mengabarkan kembalinya ‘AI squadmates‘. Itu berarti, di mode single-player Anda akan kembali ditemani rekan-rekan yang dikendalikan komputer.

Ghost Recon Breakpoint akan dilepas pada tanggal 4 Oktober 2019 di PC, Stadia, PS4 dan Xbox One. Sebelum momen itu tiba, Ubisoft akan melangsungkan tes beta pada bulan September.

 

Tom Clancy’s Elite Squad

Ubisoft juga sudah menyiapkan sesuatu bagi mereka yang gemar menikmati permainan di perangkat bergerak. Di E3 2019, mereka mengumumkan Elite Squad, game strategi yang dimeriahkan karakter-karakter dari beragam permainan Tom Clancy dan dihidangkan dalam arahan visual low-polygon. Di sana ada Sam Fisher (Splinter Cell), Megan dari The Division, serta Montane dan Caviera dari Rainbow Six.

 

Just Dance 2020

Seperti pendahulunya, permainan ritme versi 2020 ini menantang kita untuk mengikuti gerakan penari virtual, menggunakan controller motion atau smartphone. Just Dance 2020 rencananya akan tersedia di Switch, PlayStation 4, Xbox One dan Google Stadia pada tanggal 4 November. Itu artinya ia adalah permainan pertama di seri ini yang dirilis di platform cloud gaming.

 

For Honor

Sampai tanggal 27 Juni nanti, Ubisoft akan menggelar event in-game Shadows of the Hitokiri. Di sana ada mode Soul Rush baru yang mengadu dua tim untuk memperebutkan soul. Simak trailer-nya di sini.

 

Tom Clancy’s Rainbow Six Quarantine

Rainbow Six Quarantine mungkin boleh dikatakan sebagai permainan di jagat Tom Clancy pertama yang mengedepankan unsur survival horror. Ketika Rainbow Six Siege dititikberatkan pada pengalaman PvP, Quarantine didesain untuk menyuguhkan gameplay kooperatif. Elemen taktis kabarnya tetap dijaga (pengembangan game tetap berbasis Siege), dan di sana Anda bisa bermain bersama dua kawan lain.

Belum ada informasi kapan Rainbow Six Quarantine akan tersedia.

 

Gods & Monsters

Mencoba bermain-main dengan mitos Yunani lebih jauh, tim di belakang Assassin’s Creed terdorong untuk menggarap Gods & Monster, permainan action role-playing open world bertema fantasi. Game mengusung banyak elemen dari Odyssey, tapi terbebas dari latar belakang Assassin’s Creed dan kabarnya dirancang agar lebih mainstream. Anda juga dipersilakan untuk mengustomisasi penampilan karakter utamanya, seorang pemuda bernama Phoenix.

 

Uplay+

Mengikuti langkah Sony, Microsoft dan Electronic Arts, Ubisoft turut mengumumkan layanan berlangganannya sendiri. Sang publisher menamainya Uplay+, akan tersedia di bulan September 2019. Dengan membayarkan uang sebesar US$ 15 per bulan, Anda diberikan akses ke lebih dari 100 permainan, termasuk judul-judul terbaru semisal The Division 2, Assassin’s Creed Odyssey, Watch Dogs Legion, Ghost Recon Break Point, dan Rainbow Six Quarantine, serta permainan-permainan klasik seperti Beyond Good & Evil dan Heroes of Might and Magic.

Selain Jagokan Judul-Judul Andalan, Bethesda Juga Singkap Kejutan Menarik di E3 2019

Dalam melakukan debutnya di Electronic Entertainment Expo, Bethesda Softworks melakukan sebuah hal yang mengesankan di tengah-tengah persaingan panas Sony dan Microsoft. Saat itu tahun 2015 dan ketika E3 mulai terasa stagnan, Bethesda membuat sebuah kehebohan dengan melakukan pengumuman Fallout 4 secara mendadak. Momen seperti inilah yang hingga kini dinanti para fans.

Di E3 kali ini, Bethesda mengandalkan game-game blockbuster yang pernah mereka umumkan atau sudah dirilis sebelumnya, dipadu dengan sejumlah kejutan menyenangkan. Namun mungkin ada hal yang sedikit mengecewakan di sini: Bethesda belum memberikan update substainsial terkait Starfield dan The Elder Scrolls 6, selain bilang bahwa kedua game masih berada di tahap pengembangan dan berkomitmen untuk tidak mengambil jalan pintas dalam prosesnya.

Ini dia segala hal yang Bethesda umumkan di E3 2019:

 

The Elder Scrolls: Blades

Melalui game action role-playing spin-off dari The Elder Scrolls IV: Oblivion ini, Bethesda mencoba mengajak para penikmat permainan mobile untuk masuk ke dunia Elder Scrolls. Dalam Blades, pemain disuguhkan desain level linier dan di sana mereka bisa bertualang dengan memanfaatkan metode kendali stick virtual, serta gerakan tap dan swipe. Banyak orang menyukai aspek visual, perkembangan karakter, sistem pertempuran serta cerita permainan.

Respons yang cukup positif ini mendorong publisher untuk meluncurkan Blades di Nintendo Switch. Seperti versi mobile-nya, permainan dapat diakses secara gratis. Selain itu, game nantinya juga ditopang oleh fitur cross-play dan cross-save, yang memungkinkan kita buat meneruskan petualangan dan progres permainan di smartphone ke Switch. Blades versi Switch rencananya akan meluncur setelah periode early access di Android dan iOS-nya selesai.

 

Fallout 76

Konten yang belum rampung, serta berbagai masalah teknis dan bug menodai peluncuran game multiplayer online pertama di jagat Fallout ini, namun Bethesda terus memegang janji mereka untuk memperbaiki, menyempurnakan serta memperkaya konten. Di tahun 2019, ada rentetan agenda menarik yang Bethesda sudah siapkan buat Fallout 76.

Pertama-tama, mereka mempersilakan Anda yang belum pernah bermain buat mencicipi Fallout 76 secara gratis selama kurang lebih seminggu hingga tanggal 17 Juni. Kedua, tim Bethesda Game Studios membubuhkan mode battle royale untuk 52 orang pemain bertajuk Nuclear Winter. Dan terakhir, melalui add-on bernama Wastelanders, developer menghadirkan tokoh-tokoh NPC ala game Fallout single-player yang sebelumnya absen di 76.

Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah, seluruh update ini akan tersuguh gratis bagi pemain Fallout 76.

 

GhostWire: Tokyo

Dari atas panggung E3 2019, ‘kakek game survival horror‘ Shinji Mikami mengabarkan bahwa tim Tango Gameworks pimpinannya tengah mengembangkan game baru bertajuk GhostWire: Tokyo. Permainan dibuat agar tidak semengerikan seri The Evil Within, tapi tentu saja Mikami tidak bisa pergi jauh dari tema supernatural. Sesuai judulnya, game mengambil latar belakang kota Tokyo. GhostWire mengisahkan kejadian aneh yang menyebabkan penduduk di sana hilang dan Anda ditugaskan untuk mengeksplorasi serta menginvestigasi fenomena tersebut.

Belum diketahui kapan GhostWire: Tokyo akan dilepas.

 

The Elder Scrolls Online: Elsweyr

Setelah diumumkan di bulan Januari kemarin, Bethesda akhirnya meluncurkan expansion pack teranyar untuk RPG online ini. Elswyr membawa pemain ke kampung halaman manusia-kucing Khajiit, sembari mempersilakan kita buat bermain jadi necromancer dan menyuguhkan jalan cerita yang melibatkan naga. Di E3 2019, developer memublikasikan satu lagi trailer sinematik baru.

 

Commander Keen

Bertahun-tahun sebelum merevolusi industri dengan permainan-permainan legendaris seperti Wolfenstein 3D dan Doom, id Software memulai debutnya lewat Commander Keen in Invasion of the Vorticons dan game terakhirnya dirilis di Game Boy Color 18 tahun silam. Sebagai pemilik IP, Bethesda berniat untuk menghadirkan lagi Commander Keen dalam wujud yang sedikit berbeda: sebagai permainan perangkat bergerak free-to-play.

 

Deathloop

Deathloop ialah kreasi terbaru dari talenta di belakang seri Dishonored. Konsep permainannya tak kalah unik, mengisahkan persaingan antara dua pembunuh profesional – Colt dan Julianna – yang terjebak di sebuah pulau misterius. Tiap kali salah satu dari karakter ini tewas, mereka akan hidup lagi. Colt percaya cara untuk memecahkan siklus ini adalah dengan menghabisi Julianna, sedangkan sang gadis malah menyukai kondisi tersebut.

 

Wolfenstein: Youngblood

Youngblood merupakan sekuel sekaligus spin-off dari Wolfenstein II: The New Colossus. Game memperkenalkan dua tokoh protagonis, Jessica dan Sophia Blazkowicz, yaitu anak gadis kembar dari B.J. Blazkowicz. Anda bisa memilih satu dari karakter ini di mode single-player, atau alternatifnya, bermain berdua bersama kawan dalam mode multiplayer kooperatif. Tentu saja Bethesda tidak membuang-buang kesempatan buat memamerkan trailer gameplay Youngblood baru di E3 2019.

Wolfenstein: Youngblood siap meluncur pada tanggal 26 Juli di PC, PlayStation 4, Xbox One dan Switch.

 

Doom Eternal

Bethesda sudah lama ingin membuktikan bahwa era permainan single-player berkualitas belum berakhir. Dan dalam beberapa tahun ke belakang, mereka berhasil melakukannya lewat karya-karya berkualitas seperti remake Doom dan Wolfenstein. Tradisi itu terus mereka jaga, dan Doom Eternal menjadi salah satu unggulan sang publisher di E3 2019. Game lagi-lagi mengusung formula ‘push-forward‘ sang pendahulu demi mendorong Anda buat bermain agresif. Kali ini ada lebih banyak jenis iblis yang menghadang Anda, namun kondisi ini diimbangi dengan beragam perkakas baru untuk menumpas mereka.

Di E3 2019, Bethesda menyingkap dua buah trailer baru Doom Eternal, satu membahas jalan cerita permainan dan satu lagi adalah teaser mode multiplayer asimetris Battlemode (2 vs 1 pemain). Selanjutnya, publisher tidak lupa mengumumkan waktu rilis game, jatuh pada tanggal 22 November 2019. Doom Eternal akan tersedia di PC, PlayStation 4, Xbox One, Switch, dan Stadia.

Berlaga Tanpa Rival Utama, Microsoft Bersinar di E3 2019

2019 merupakan tahun pertama Sony Interactive Entertainment absen dari ajang Electronic Entertainment Expo. Kita tahu sang console maker Jepang tengah menjalankan strategi ‘rahasianya’ sembari mempersiapkan peluncuran console next-generation mereka. Ketiadaan Sony memang memberikan kesempatan besar bagi sang kompetitor utama, Microsoft, untuk mencuri perhatian khalayak.

Dan kabar gembiranya, di E3 2019, perusahaan pemilik Xbox ini sama sekali tidak mengecewakan. Beberapa hal yang diumumkan Microsoft memang sudah diprediksi sebelumnya, misalnya terkait xCloud dan Project Scarlett. Namun ada pula kejutan menyenangkan seperti konfirmasi karya terbaru tim pencipta Dark Souls, serta langkah pengambilalihan strategis. Dalam kesempatan itu, Microsoft memamerkan tidak kurang dari 60 judul game serta jadi medium tempat disingkapnya tanggal rilis Cyberpunk 2077.

Tak sempat menyaksikan presentasi Microsoft? Tak perlu merasa ketinggalan. Saya sudah merangkum segala hal yang publisher umumkan di E3 2019. Silakan simak di sini.

 

Xbox Scarlett

Microsoft belum memberi tahu apa nama resmi dari Scarlett, namun mereka menyingkap rencana peluncuran hardware next-gen tersebut yang jatuh pada ‘musim libur’ tahun 2020. Console ini dijanjikan punya performa empat kali lipat dibanding Xbox One X. Chip-chip AMD custom yang digunakan Scarlett memungkinkannya menghidangkan konten di resolusi 8K, 120-frame per detik, serta refresh rate yang bervariasi.

Dan seperti PlayStation 5, Xbox Scarlett turut dibekali fitur ray tracing dan penyimpanan berbasis SSD – yang dimanfaatkan pula sebagai virtual RAM. Otak dari console ini adalah prosesor AMD Zen 2, lalu ada GPU Radeon berarsitektur RDNA, serta RAM GDDR6. Bos Xbox Phil Spencer sempat menyampaikan bahwa ‘Scarlett ialah console paling bertenaga dan berperforma tercepat yang pernah mereka desain, dan merupakan sebuah lompatan terbesar ke generasi berikutnya’.

Satu hal lagi: Halo: Infinite akan menjadi permainan yang menemani peluncuran Xbox Scarlett.

 

Project xCloud

Akhirnya jelas sudah, layanan xCloud dihidangkan secara terpisah dari Xbox Scarlett dan akan tiba tidak lama lagi. Microsoft tidak banyak menyingkap detail baru mengenainya di E3 2019 tetapi sempat mengabarkan bahwa platform gaming on demand itu dapat mulai diakses ‘dari console‘ mulai bulan Oktober 2019.

 

Elden Ring

Di antara banyak judul-judul permainan menjanjikan yang diungkap di E3 2019, Elden Ring merupakan salah satu yang paling unik. Game ini ialah buah ide dari kolaborasi antara dua individu kreatif ternama: penulis serial A Song of Ice and Fire (Game of Thrones), George R.R. Martin, dan director FromSoftware, Hidetaka Miyazaki. Developer belum memperlihatkan porsi gameplay dari Elden Ring, namun kita bisa melihat sedikit kesamaan tema dengan karya-karya FromSoftware terdahulu.

Selain itu, latar belakang dunia dan penyampaian cerita yang menyimpan banyak pesan tersembunyi juga mungkin segera mengingatkan kita pada Dark Souls. Trailer tersebut diiringi oleh narasi misterius, dan karakter-karakter di sana mengenakan kostum ala seri Souls (salah satunya menyerupai Dragon Slayer Ornstein).

Elden Ring dijadwalkan buat meluncur di PC, Xbox One dan PS4, tapi waktu pastinya pelepasannya belum diketahui.

 

Game baru Ninja Theory

Ninja Theory adalah studio game asal Inggris yang terkenal dengan kreasi-kreasi unik seperti Heavenly Sword, DmC: Devil May Cry dan Hellblade: Senua’s Sacrifice. Mereka beroperasi sebagai tim developer independen hingga Microsoft mengakuisinya di bulan Juni 2018 – di bawah nama Xbox Game Studios. Di E3 2019, mereka mengumumkan Bleeding Edge. Sedikit berbeda dari permainan-permainan Ninja Theory sebelumnya, Bleeding Edge dirancang sebagai game action first-person berbasis tim mirip Team Fortress 2 atau Overwatch, namun dititikberatkan pada pertempuran jarak dekat.

Rencananya, Xbox Game Studios akan melaksanakan uji coba alpha Bleeding Edge pada tanggal 27 Juni 2019.

 

Akuisisi Double Fine dan nasib Psychonauts 2

Bukan cuma Ninja Theory saja yang kini jadi bagian dari Xbox Game Studios, Double Fine Productions juga mengumumkan telah diakuisisi sang raksasa teknologi asa Redmond. Dan tak lama sesudah diungkapnya informasi itu, CEO Tim Schafer naik ke atas panggung untuk memamerkan trailer gameplay baru Psychonauts 2. Di sebuah video terpisah di YouTube, Schafer kembali menyampaikan pada fans bahwa mereka akan tetap memegang komitmen dan ‘semua akan berjalan sesuai rencana’.

Begitu seluruh janji kampanye crowdfunding terpenuhi, Double Fine akan mengalihkan perhatian mereka pada platform Xbox, Game Pass dan PC.

 

Game Battletoads baru

Microsoft mengumumkan permainan Battletoads anyar di tahun lalu tapi baru sekarang gamer diperlihatkan aspek gameplay-nya. Game ini tetap mempertahankan penyajian visual dua dimensi ala tahun 90-an, namun tentu saja dibuat lebih modern dan stylish, dengan penggunaan warna-warni cerah. Battletoads turut mempersilakan Anda buat bermain bersama dua teman lain via mode kooperatif.

Sang publisher belum memberi tahu kapan game ini akan meluncur, tapi kabarnya Battletoads akan tersedia pertama kali melalui layanan Microsoft Game Pass.

 

Cyberpunk 2077

Berita gembira lain dari panggung E3 2019 Microsoft adalah, kita tidak perlu menunggu hingga tahun 2077 untuk menanti perilisan Cyberpunk 2077. Game role-playing garapan developer trilogi The Witcher ini akan tiba dalam waktu yang tak terlalu lama, yaitu pada tanggal 16 April 2020. Info tersebut disingkap lewat sebuah trailer baru yang turut dibintangi oleh Keanu Reeves. Di sana, bintang film John Wick itu memerankan seorang tokoh ‘rocker legendaris’ bernama Johnny Silverhand. Belum ada apakah ia karakter baik atau jahat.

Gerbang pre-order Cyberpunk 2077 telah dibuka, dan Anda juga dipersilakan memesan collector’s edition berisi action figure setinggi 10-inci, steelbook, dan art book, yang dibungkus packaging keren.

Star Wars Jedi: Fallen Order Jadi Andalan EA di E3 2019

Beberapa hari sebelum publisher game raksasa melangsungkan ritual tahunan di ajang E3, Google lebih dulu memulai kehebohan lewat penyingkapan detail terkini terkait layanan game stream Stadia. Singkat cerita, platform cloud gaming ini akan meluncur di bulan November 2019 dan dapat diakses via browser Chrome, dongle Chromecast Ultra TV serta smartphone Pixel 3.

Dari semua itu, hal paling istimewa dari Stadia ialah dukungan game dan developer. Sudah ada 21 publisher mengonfirmasi siap berpartisipasi di sana. Dan sampai saat ini, ada 31 permainan blockbuster masuk dalam daftarnya – salah satunya adalah sekuel RPG legendaris, Baldur’s Gate 3. Berdasarkan sentimen pribadi, mungkin tidak ada game yang bisa membuat saya lebih bersemangat dari Baldur’s Gate 3, tapi saya yakin ada banyak di antara Anda menjerit girang ketika EA Play E3 2019 dilangsungkan.

EA tidak mengumumkan banyak game baru di Electronic Entertainment Expo kali ini, namun memang ada satu judul yang begitu dinanti gamer karena waktu rilis yang pelan-pelan datang menghampiri: Star Wars Jedi: Fallen Order. Selain itu, Electronic Arts mengungkap update Apex Legends, Battlefield V, The Sims 4, Madden NFL 20 dan FIFA 20.

 

Star Wars Jedi: Fallen Order

Banyak orang merasa skeptisnya pada Jedi: Fallen Order, tetapi gameplay trailer sepanjang 13 menit persembahan Respawn Entertainment di E3 lebih baik dari harapan saya. Banyak hal memang perlu dicerna, namun ada beberapa aspek penting yang bisa dicatat. Pertama, seperti dugaan sebelumnya, Jedi: Fallen Order mengedepankan aksi pertempuran jarak dekat yang diintegrasikan pada gameplay petualangan.

Mengacu pada video tersebut, Jedi: Fallen Order mengusung gameplay linier yang dititikberatkan pada narasi dan elemen-elemen sinematik, mungkin akan mengingatkan Anda pada Uncharted atau trilogi Tomb Raide. Game merupakan bagian dari kisah canon Star Wars, dan Anda akan bertemu dengan tokoh-tokoh baru serta karakter yang ada di film – misalnya Saw Gerrera (diperankan oleh Forest Whitaker). Dalam petualangannya, sang protagonis Cal Kestis ditemani oleh robot BD-1. Ia akan membantu Kestis menyelesaikan puzzle sembari mengekspos detail pada dunia permainan.

Hal unik kedua adalah sistem pertempuran Jedi: Fallen Order. Game memang tidak meneruskan gaya bertarung lightsaber khas seri Jedi Knight, namun ada elemen menarik yang Respawn angkat di sana. Taktik, strategi dan eksekusi serangan sangat penting dalam menghadapi jenis lawan tertentu, seperti ketika Anda bermain Bloodborne atau Sekiro: Shadows Die Twice.

Star Wars Jedi: Fallen Order akan meluncur di PC, Xbox One dan PlayStation 4 pada tanggal 15 November. Permainan difokuskan pada pengalaman single-player dan Respawn juga menjamin ketiadaan microtransaction dalam bentuk apapun.

 

Apex Legends

Akan ada banyak konten yang dibawa oleh update Season 2 dari game shooter battle royale populer EA ini, di antaranya ada karakter, skin, dan senjata-senjata baru. Season 2 mengangkat judul Battle Charge dan sesuai namanya, ia akan menyodorkan sejumlah tantangan dan aktivitas (baik mingguan maupun harian) yang bisa Anda lakukan. Penyajiannya tak jauh berbeda dari Fortnite.

Lewat video animasi, EA memperkenalkan tokoh bernama Natalie ‘Wattson’ Paquette, seorang pakar teknologi dan insinyur listrik. Kemampuan-kemampuan yang dimilikinya berpotensi mengubah struktur gameplay Apex Legends karena spesialisasinya ialah bertahan dan membangun pertahanan.

Selain itu, EA dan Respawn akan menghadirkan mode Ranked yang terdiri dari enam level (Bronze sampai Apex Predator), menambahkan skin legend untuk Caustic dan Octane serta beberapa senjata (Spitfire dan R-301), dan memperkenalkan senjata baru, yaitu L-Star dari Titanfall 2. Senjata ini mematikan, tapi hanya bisa diperoleh dari air drop dan amunisinya terbatas. Kemudian, developer tak lupa ‘memperbaiki’ tingkat efektivitas Mozambique, yang selama ini jadi cemoohan pemain.

Season 2 Apex Legends akan dimulai pada tanggal 2 Juli 2019.

 

Battlefield V

Di tahun ini, EA dan tim DICE akan terus fokus memperkaya konten Battlefield V. Potongan terbesarnya terbesarnya adalah penambahan medan tempur Pasifik di game FPS berskala raksasa tersebut, yang meerupakan bagian dari update Chapter 5. Di sana akan ada medan tempur berlatar belakang daerah Iwo Jima, kendaraan-kendaraan perang amfibi dari Amerika dan Jepang, serta senjata baru: M1 Garand yang legendaris.

Seluruh konten ini tentu saja terhidang secara gratis, kabarnya siap mendarat di bulan November 2019.

 

The Sims 4

Permainan simulasi buatan Maxis yang dirilis di tahun 2014 ini akan mendapatkan konten baru bertema kehidupan pantai melalui expansion pack berjudul Island Living. Add-on tersebut membawa Anda ke sebuah pulau bernama Sulani, di mana ‘Sim’ bisa bersantai di pinggir laut, membantu membersihkan lautan, bermain dengan lumba-lumba, membuat kastil dari pasir, hingga menjadi penjaga pantai.

The Sims 4 Island Living dapat dinikmati lebih dulu di PC pada tanggal 21 Juni, lalu akan menyusul di Xbox One dan PS4 pada tanggal 16 Juli.

 

FIFA 20

Sebelum E3 dimulai, memang sudah ada desas-desus mengenai agenda diumumkannya FIFA 20. Kini setelah game resmi disingkap, diketahui pula bahwa ada sejumlah aspek yang EA perbarui, misalnya pada mekanisme menendang bola serta penyesuaian pada reaksi penjaga gawang – yang selama ini dianggap terlalu cepat. Developer juga berniat untuk membubuhkan mode game ala FIFA Street, bernama Volta, difokuskan pada pertandingan berskala kecil.

FIFA 20 dijadwalkan buat meluncur pada tanggal 27 September.

 

Madden NFL 20

Madden memang bukan seri game olahraga terpopuler di Indonesia, tetapi ia merupakan salah satu franchise andalan EA. Di judul teranyar ini, developer mencantumkan mode campaign bertajuk Longshot, memberikan keleluasaan bagi pemain buat memodifikasi gameplay, serta menambahkan skenario-skenario tantangan demi membuka konten. Madden NFL 20 juga sengaja dirancang agar lebih bersahabat bagi pemula.

Sebelum meluncur di tanggal 2 Agustus nanti, EA akan melangsungkan uji coba beta tertutup pada tanggal 14 sampai 16 Juni.

Microsoft Akan Singkap Hardware Xbox Ber-Codename Lockhart dan Anaconda di E3 2019?

Tahun ini, kompetisi antar para console maker jadi sedikit berbeda. Kita tahu, tak lama lagi Microsoft dan Sony akan mengganti hardware current-gen-nya dengan perangkat baru. Namun Sony telah membenarkan ketidakhadirannya di E3 2019, dan itu berarti sorotan akan tertuju ke panggung Microsoft. Tim asal Redmond ini sendiri kabarnya sudah menyiapkan sesuatu buat memeriahkan perhelatan itu.

Berdasarkan laporan sejumlah narasumber pada Thurrott, Microsoft punya rencana untuk mengungkap lebih banyak detail terkait console next generation mereka di E3 2019 Los Angeles. Eksistensi Project Scarlett telah dikonfirmasi oleh bos Xbox Phil Spencer pada pertengahan tahun lalu, kemudian tak lama bermunculan-lah bocoran-bocoran yang mengabarkan bahwa Microsoft berniat buat menyediakan lebih dari satu jenis perangkat.

Microsoft memang belum menyingkap agenda resminya di Electronic Entertainment Expo 2019, tapi ada peluang besar sang produsen akan mengumumkan dua produk anyar di sana, masing-masing memiliki codename Lockhart dan Anaconda. Meski demikian, hardware-hardware tersebut baru akan mulai didistribusikan pada ‘musim gugur’ 2020, dan Microsoft kemungkinkan juga tidak mau buru-buru menginformasikan harganya.

Lockhart dan Anaconda mulai jadi pembicaraan sejak bulan Desember 2018 kemarin. Menurut informasi yang sudah beredar, Lockhart ialah anggota keluarga Scarlett, disajikan tanpa unit optical disc drive agar produk bisa dijajakan ke konsumen di harga lebih murah. Pemangkasan komponen tersebut bisa dipahami karena makin banyak orang lebih mengandalkan metode digital buat mendapatkan konten.

Selanjutnya, Anaconda merupakan versi ramping dari Xbox One X – perangkat yang Microsoft klaim sebagai console paling bertenaga saat ini. Game Halo Infinite yang diumumkan pertengahan tahun lalu disebut-sebut akan menemani peluncuran kedua device tersebut. Tim 343 Industries membangun permainan ketiga di Reclaimer Saga ini berbekal engine baru, dan meraciknya agar aspek cerita dapat beradaptasi terhadap pilihan pemain – mirip RPG.

Pemilik Xbox One sendiri tidak perlu cemas. Game-gamelaunch title‘ buat Lockhart dan Anaconda tetap disediakan untuk perangkat current-gen. Selain hardware, perusahaan juga akan memberi update soal GamePass dan tentu saja mempresentasikan permainan-permainan baru di E3 2019.

Saya pribadi berharap agar apapun produk baru atau console next-gen yang diumumkan Microsoft nanti, mereka juga meluncurkannya secara resmi di lebih banyak negara. Dihitung dari momen peluncurannya, usia Xbox One hampir menginjak enam tahun. Tetapi hingga kini Indonesia belum masuk dalam daftar negara yang memperoleh dukungan layanan Xbox Live secara penuh.

Via GamesIndustry.

Sony Jelaskan Alasan Mereka Absen di E3 2019

Sebagai Mekah-nya segala hal yang berkaitan dengan gaming, Electronic Entertainment Expo sudah lama jadi tempat bagi para pemilik platform dan produsen hardware dalam menghimpun fans serta meluncurkan produk baru. E3 juga merupakan titik awal perang console dan persaingan antar publisher, dimeriahkan oleh nama-nama familier di industri semisal Sony, Microsoft, EA sampai Ubisoft.

Namun kira-kira lima bulan selepas event tahun lalu dilangsungkan, ESA (penyelenggara) dan Sony Interactive Entertainment telah mengonfirmasi bahwa console maker asal Jepang itu memutuskan untuk tidak menghadiri E3 2019. Saat mengumumkan hal tersebut, Sony mengatakan mereka bermaksud buat ‘mencari cara baru dalam berinteraksi dengan komunitas, sembari tetap mempertahankan tradisi’.

Berbicara pada CNET, chairman SIE Worldwide Studios Shawn Layden akhinya menjelaskan secara lebih rinci alasan mengapa mereka absen di E3 2019. Layden menyampaikan, ranah gaming telah banyak berubah sejak tersedianya internet. Di tahun 1995 di era PlayStation pertama, produsen menarik tema gaming dari CES dan memindahkannya ke E3 karena menurut mereka acara ini punya dampak lebih besar bagi pihak retailer dan jurnalis. Retailer memanfaatkannya sebagai ajang memperluas koneksi, sedang jurnalis akan melaporkan berita-berita baru terkait gaming.

Ketika itu, akses internet masih belum merata. Jadi sudah seharusnya bagi perusahaan-perusahaan seperti Sony ikut serta dalam acara-acara pemeran karena mereka membutuhkan eksposur serta perlu mengekspansi kemitraan demi mempermudah distribusi produk – baik hardware maupun software.

Namun saat ini, ketersediaan internet di mana saja mampu menyatukan setiap gamer di dunia walaupun mereka terpisah jarak. Kini masing-masing pemilik platform punya acara khusus yang dilakukan secara konsisten untuk penggemarnya – misalnya Nintendo Direct atau Destination PlayStation. Di sanalah Sony menghimpun para retailer serta partner buat meluncurkan produk. Lalu dengan aliran berita gaming yang tak ada hentinya, E3 telah kehilangan esensinya.

Dunia telah bertransformasi begitu jauh, tapi bagi Sony, E3 tak berubah. Tak ada banyak aktivitas ‘perdagangan’ di acara yang tadinya dimaksudkan sebagai trade show.

Selain itu, ada perubahan pula pada cara Sony menyajikan produk. Di fase akhir siklus hidup PlayStation 4, perusahaan ingin fokus pada judul-judul besar dan mengurangi kuantitas permainan. Itu sebabnya, mereka merasa tak ada banyak hal yang dapat diumumkan di bulan Juni 2019. Jika Sony ada di sana, fans sudah pasti menanti penyingkapan berskala besar.

Dan melihat dari pengalaman sebelumnya, ada peluang besar perangkat penerus PlayStation 4 akan diungkap di acara selain E3…

Cyberpunk 2077 Tak Akan Dirilis Dalam Waktu Dekat

Kompensasi dari ketiadaan pengumuman hardware baru (kecuali Project Scarlet) adalah melimpahnya pengungkapan game istimewa di E3 2018. Hampir semua orang berteriak girang ketika The Elder Scrolls 6, Assassin’s Creed Odyssey dan Halo Infinite disingkap. Bahkan Sony mampu menjaga animo gamer tetap tinggi terhadap judul-judul eksklusif seperti Ghost of Tsushima dan The Last of Us Part II.

Kita semua punya game favorit E3 2018, dan bagi saya pribadi, judul ‘pemenang’ yang jadi primadona di pameran gaming terbesar tahunan itu adalah Cyberpunk 2077. Sesuai prediksi sebelumnya, CD Projekt Red mengungkap lebih banyak informasi terkait permainan role-playing tersebut sembari memamerkan trailer baru Cyberpunk 207 lima tahun lebih setelah trailer perdananya.

Berbeda dari trailer terdahulu, video berdurasi 1 menit 40 detik tersebut terlihat lebih cerah tapi tetap menyimpan tema kelam yang familier khas permainan tabletop Cyberpunk 2020 – yang menjadi inspirasi game ini. Trailer baru itu juga pertama kalinya memperlihatkan aspek grafis in-game permainan. Hal ini membuat banyak orang berasumsi bahwa proses pengembangan Cyberpunk 2077 sudah mendekati bagian akhir.

Cyberpunk 2077 1

Sayangnya, dugaan ini ditampik oleh sang presiden CD Projekt Red sendiri, Adam Kicinski. Menjawab pertanyaan website Polandia Bankier tentang status pengembangan permainan, Kicinski menjelaskan bahwa Cyberpunk 2077 bahkan belum melampaui fase alpha. Apa yang mereka perlihatkan di trailer adalah bagian paling mulus dari game, sengaja disiapkan buat memberikan gambaran mengenai kontennya bagi orang di luar tim developer, dan tidak merepresentasikan produk retail-nya.

Cyberpunk 2077 2

Komentar ini memang mengecewakan, apalagi bagi kita yang berharap Cyberpunk 2077 selambat-lambatnya dirilis tahun depan. Namun perlu kita ketahui, Cyberpunk 2077 mungkin akan menjadi game terbesar dan paling ambisius buatan CD Projekt Red. Mereka punya obsesi untuk melampaui pencapaian luar biasa The Witcher 3 lewat sistem pertempuran lebih seru, narasi dan cerita yang bercabang, serta pilihan-pilihan yang menyimpan konsekuensi.

Cyberpunk 2077 3

Dan terlepas dari masih jauhnya waktu pelepasan game, banyak informasi yang telah dikonfirmasi oleh developer. Misalnya: Cyberpunk 2077 disajikan dalam perspektif orang pertama layaknya FPS dan Anda akan bermain sebagai karakter bernama V. Pemain dibebaskan untuk menentukan jenis kelamin dan penampilan V, dan seiring sesi bermain, kita dapat meng-upgrade kemampuannya melalui berbagai cara – termasuk implan. Di atas kendaraan – baik mobil ataupun motor – tampilan game beralih ke kamera third-person.

Dengan pengakuan Kicinski ini, tidak ada yang bisa menebak kapan Cyberpunk 2077 akan meluncur. Semoga saja tidak sampai tahun 2077…

Via TweakTown.