Squline Masuki Pasar Australia

Startup yang bergerak di bidang edukasi, Squline, meresmikan kehadirannya di Australia. Dalam rilis disebutkan, Australia merupakan salah satu negara maju di Asia-Pasifik yang masyarakatnya secara umum dimulai dari bangku SMA mempelajari bahasa Indonesia. Minat besar negara tersebut untuk mempelajari lebih jauh bahasa Indonesia, kemudian dimanfaatkan oleh Squline, untuk menghadirkan kelas bahasa Indonesia secara online.

Di Australia sendiri pelajaran bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa yang diminati di Australia. Bahkan bahasa Indonesia pun masuk ke dalam tiga bahasa populer yang dipelajari di sekolah selain bahasa Jepang dan Mandarin.

Squline mencoba mempersiapkan kursus online bahasa Indonesia bagi mereka yang ingin mempelajari bahasa Indonesia dengan mudah dan jadwal yang fleksibel tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu bersama dengan pengajar profesional, sesuai dengan karakteristik pangsa pasar yang ditargetkan, yakni kalangan yang cukup sibuk.

Dengan memanfaatkan teknologi, Squline mulai melakukan penetrasi pasar global. Di platform ini, peminat bahasa asing akan mengikuti tes penempatan untuk mengetahui kemampuan berbahasa yang diminati.

Untuk menyediakan kurikulum bahasa asing dan menyediakan sertifikat kelulusan bagi para pelajar yang telah menyelesaikan level pembelajaran, Squline telah bekerja sama dengan institusi bahasa.

Saat ini disebutkan Squline telah memiliki lebih dari 3500 siswa di Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah.

Application Information Will Show Up Here

Squline Opens Online Course for Bahasa Indonesia

A developer of online course Squline announces new online class for Bahasa Indonesia (Indonesian). The product released due to a trend in 2018 that global markets are heading to Indonesia. Bahasa Indonesia has potential to be understood and learned by foreigners, particularly investors or businessman planning for expansion.

Tomi Yunus, Squline‘s CEO, said that it’s necessary for the creative industry and technology players planning for expansion to Indonesia, to learn the culture and the language. Therefore, it’ll be easier to decide the business steps.

The foreigners who want to join the course in Squline can access the class anywhere, anytime, using one-on-one Live Video Call method with the experts. By downloading the app and register, you can sign up for the online class with a flexible roster. The targets are those who are too busy to come to an actual class and not having much spare time.

Squline admits that the initiative is inspired by the training in Startup Grind Global Conference and Telkomsel NextDev event last March. In the biggest annual creative festival, South by Southwest (SXSW) in Austin, Texas, Squline is selected to be Indonesia’s representative and promote Bahasa Indonesia in its app.

As a local startup in education, Squline provides a portal for language learning. There are many similar services in Google Play includes Bahaso. The interesting part is its target market. While other players are targeting Indonesians to learn the foreign languages, Squline focused on covering global markets who have interest in Bahasa Indonesia.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Squline Luncurkan Kursus Bahasa Indonesia Online

Pengembang platform kursus online Squline mengumumkan peluncuran lini produk baru, yakni kelas bahasa Indonesia secara online. Varian produk ini secara dilahirkan karena melihat tren di tahun 2018, pasar global bergerak makin cepat mengarah ke Indonesia. Bahasa Indonesia dinilai memiliki potensi untuk dikenal dan dipelajari oleh warga negara asing, terutama investor atau pebisnis yang merencanakan ekspansi.

Menurut CEO Squline Tomy Yunus, para pelaku industri kreatif dan teknologi yang ingin melakukan ekspansi bisnis ke Indonesia perlu untuk mengenal budaya bangsa Indonesia dan bahasa Indonesia terlebih dahulu. Dengan begitu, langkah-langkah untuk menentukan keputusan bisnis yang tepat akan lebih mudah diambil.

Warga negara asing yang ingin kursus bahasa Indonesia di Squline dapat dengan mudah mengakses kelas kapan saja dan di mana saja melalui metode belajar one-on-one LIVE Video Call bersama pengajar profesional. Cukup dengan mengunduh aplikasi Squline dan melakukan registrasi kemudian pesan kelas online sesuai dengan jadwal yang diinginkan.

Squline mencoba mempersiapkan kursus online bahasa Indonesia bagi mereka yang ingin mempelajari bahasa Indonesia dengan mudah dan jadwal yang fleksibel tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu bersama dengan pengajar profesional, sesuai dengan karakteristik pangsa pasar yang ditargetkan, yakni kalangan yang cukup sibuk.

Pihak Squline mengaku inisiatif ini salah satunya didasarkan pada bekal yang diperoleh dari pelatihan yang diterima di acara Startup Grind Global Conference dan Telkomsel NextDev. Bulan Maret lalu, dalam festival kreatif tahunan terbesar, South by Southwest (SXSW) di Austin, Texas, Squline terpilih hadir mewakili Indonesia dan mempromosikan bahasa Indonesia melalui platform aplikasinya.

Squline merupakan startup lokal yang bergerak di bidang edukasi, tepatnya menyajikan portal belajar berbahasa asing. Sebenarnya layanan serupa sudah banyak ditemukan di Google Play, termasuk Bahaso. Yang menarik justru target pasarnya. Jika umumnya pemain lain menargetkan pengguna di Indonesia untuk belajar bahasa asing, Squline mencoba mulai fokus merangkul pasar global yang tertarik mempelajari Bahasa Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Rencana Penggalangan Dana HarukaEDU dan Kemitraan dengan Perguruan Tinggi

HarukaEDU sebagai startup bidang pendidikan yang fokus kepada kursus dan pelatihan secara online, tahun ini berencana untuk melakukan penggalangan dana. Kepada DailySocial, CEO HarukaEDU Novistiar Rustandi mengungkapkan, saat ini sudah ada investor yang tertarik untuk memberikan investasi kepada HarukaEDU, namun belum final siapa investor tersebut.

Sejak berdiri pada tahun 2013 lalu, HarukaEDU telah memperoleh investasi Seri A dari Cyber Agent Ventures (CAV), salah satu investor terkemuka asal Jepang.

Menambah kemitraan dengan perguruan tinggi

Masih menghadirkan materi kursus pendidikan secara online, tahun ini HarukaEDU mulai fokus kepada pendidikan lanjutan perguruan tinggi (PT), menyesuaikan minat yang cukup besar dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) yang sedang gencar-gencarnya mendorong perguruan tinggi (PT) untuk menyelenggarakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) atau pendidikan online.

“Salah satu alasannya adalah pemerintah ingin meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi yang saat ini masih sekitar 30%. Selain itu, pemerintah juga ingin memberikan akses ke pendidikan tinggi yang berkualitas kepada mereka yang karena pekerjaannya atau hal lain tidak dapat pergi ke kampus setiap hari/malam,” kata Novistiar.

Dengan alasan itu Novistiar mengklaim saat ini makin banyak perguruan tinggi yang ingin menyelenggarakan PJJ atau memanfaatkan platform online. HarukaEDU sebagai penyedia solusi teknologi informasi lengkap bagi PT yang ingin hadir secara online, kini banyak dihubungi oleh berbagai pihak yang tertarik untuk bekerja sama. Saat ini HarukaEDU sudah memiliki 12 partner perguruan tinggi dan sedang dalam tahap diskusi dengan kurang lebih 10 partner perguruan tinggi potensial.

“Yang menurut kami sangat membanggakan adalah kami turut membantu dalam menurunkan biaya pendidikan (kuliah) di Indonesia sampai dengan 50%. Contohnya biaya kuliah program blended learning di Universitas Al Azhar Indonesia hanya 50% dari biaya kuliah program reguler tatap muka. Demikian juga biaya kuliah program blended learning di Universitas Sahid lebih rendah sebesar 35% dari biaya kuliah program reguler tatap muka,” kata Novistiar.

Hal tersebut, menurut Novistiar, menjadikan biaya kuliah di perguruan tinggi berkualitas menjadi lebih terjangkau dan diharapkan akan lebih banyak orang yang mampu untuk menyelesaikan pendidikan tingginya serta mendapatkan gelar sarjana.

Meluncurkan Pintaria

Selain fokus kepada perguruan tinggi, HarukaEDU juga telah meluncurkan Pintaria. Pintaria sebagai sebuah platform menyediakan informasi tentang berbagai jenis profesi, skill yang dibutuhkan, dan menawarkan program-program training dan kuliah yang dapat mendukung seseorang memperoleh profesi yang diinginkan tersebut atau sekedar untuk memperbarui kemampuan.

“Salah satu tujuan kami adalah menjadikan Pintaria sebagai lifelong learning platform di mana setiap orang dapat terus belajar tanpa batas usia agar tetap relevan dengan perkembangan jaman,” kata Novistiar,

Hingga akhir tahun 2018 nanti, HarukaEDU menargetkan menambah kemitraan dengan 15 perguruan tinggi, 20 blended learning/online degree program dan lebih dari 20 partner perusahaan training dengan 60 program training.

“Kami juga ingin membangun branding Pintaria, sehingga ketika semua orang yang ingin meningkatkan pendidikan atau keahlian akan mengunjungi situs Pintaria,” tutup Novistiar.

Google App “Primer” Is Now Providing Content in Bahasa Indonesia

Google announces the latest update of a learning app “Prime” for Indonesian’s users. Currently, it has 54 content titled in Bahasa Indonesia, approximately within 5 minutes. It is done by the assumption that Primer was designed for mobile users. This app has launched in August 2017 and free to download in Android and iOS version.

“The updated version of Primer comes with the latest feature of skills, rewards, and curated methods. It’s designed to help users focus more on the ability they want to build or learn. Users will now get badges as the reward, that is expected to encourage them to learn harder,” Veronica Utami, Google Indonesia’s Head of Marketing, said.

In general, there are some content coverages include business planning, brand building, website and social media development, marketing via email, sales, business management, digital marketing in general, and content development. Primer is now providing additional lessons developed by Womenwill related to opportunities for women entrepreneurs in Indonesia.

Primer app in Android / Google Indonesia
Primer app in Android / Google Indonesia

“Our purpose is to educate and encourage the public to learn by providing relevant content, easy to understand, and capable to facilitate public in developing business and acquiring new customers,” she added.

Google’s commitment to developing Indonesia’s talent is already mentioned at “Google for Indonesia” in 2016, the education-based approach has become the main focus. One by one, the vision is being developed for Indonesia’s internet users in general.

Regarding content distribution, Google Indonesia has formed an exclusive partnership with Dicoding. The content will be distributed using Dicoding platform. There are 125 modules, 35 videos, and 24 quizzes in Bahasa Indonesia discussing the initial step for development to the publication of Android app in Google Play.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Aplikasi “Primer” Google Kini Berisi Konten Berbahasa Indonesia

Google mengumumkan pembaruan aplikasi pembelajaran “Primer” untuk pengguna di Indonesia. Disebutkan kini Primer telah memiliki 54 judul konten dalam Bahasa Indonesia. Rata-rata setiap materi disajikan dalam durasi singkat yang dapat diselesaikan dalam lima menit. Hal tersebut dilakukan dengan asumsi Primer didesain sebagai pembelajaran yang difokuskan untuk pengguna perangkat mobile. Aplikasi ini gratis untuk pengguna Android dan iOS, telah diluncurkan pertama sejak bulan Agustus 2017 lalu.

“Versi terkini dari Primer dilengkapi dengan fitur terbaru yaitu keterampilan, hadiah, dan metode belajar yang terkurasi. Ini didesain untuk membantu untuk lebih fokus terhadap kemampuan yang ingin mereka bangun atau pelajari. Pengguna sekarang akan mendapatkan badge sebagai reward mereka, yang diharapkan dapat mendorong mereka untuk terus belajar,” kata Head of Marketing Google Indonesia Veronica Utami.

Secara umum ada beberapa cakupan konten yang disediakan, meliputi pembahasan perencanaan bisnis, membangun merek dagang, pengembangan situs web dan media sosial, pemasaran via email, penjualan, manajemen bisnis, pemasaran digital secara umum, dan pengembangan konten. Aplikasi Primer kini juga dilengkapi pelajaran tambahan yang dikembangkan oleh program Womenwill, yakni seputar peluang wirausaha bagi perempuan di Indonesia.

Tampilan aplikasi Primer di Android / Google Indonesia
Tampilan aplikasi Primer di Android / Google Indonesia

“Tujuan kami adalah untuk mengedukasi dan mendorong masyarakat untuk belajar, dengan cara memberikan konten-konten yang relevan, mudah dipahami dan dapat membantu masyarakat Indonesia dalam membangun bisnis mereka dan mendapatkan pelanggan baru,” imbuh Veronica.

Komitmen Google untuk pengembangan talenta di Indonesia sebarnya memang sudah dicanangkan pada inisiatif “Google for Indonesia” yang diumumkan pada 2016 lalu, pendekatan berbasis pendidikan menjadi salah satu fokus. Satu demi satu visi tersebut kini terus dikembangkan untuk pengguna internet di Indonesia secara umum.

Soal distribusi konten belajar, sebelumnya Google Indonesia juga secara khusus menjalin kerja sama dengan Dicoding. Melalui platform yang dimiliki Dicoding, Google Indonesia mendistribusikan konten belajar khusus di bidang pengembangan aplikasi Android. Disediakan 125 modul, 35 video dan 24 kuis dalam bahasa Indonesia membahas tentang langkah awal pengembangan hingga publikasi aplikasi Android di Google Play.

Application Information Will Show Up Here

Pencapaian dan Rencana Layanan Edtech IndonesiaX Tahun Ini

Tidak banyak situs atau layanan lokal yang memberikan kursus kepada penggunanya dengan materi berbasis video. Salah satu yang konsisten adalah IndonesiaX. Sejak tahun 2015 silam IndonesiaX telah memproduksi 26 kursus dengan beragam topik, dengan pengajar profesional hingga dosen kepada seluruh penggunanya penggunanya.

Capaian IndonesiaX terbilang cukup lumayan. Sejak pertama kali diluncurkan dan hingga April 2018 ini masyarakat yang belajar di IndonesiaX mencapai 154.792 orang dengan mereka yang lulus mencapai 12.833 orang. Angka pengguna tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia dengan konsentrasi tertinggi di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten dan Jawa Tengah.

“Lebih dari 1.500 siswa mengakses kursus yang terdapat di platform IndonesiaX setiap harinya. Untuk mengimbangi antusiasme tersebut tentunya inovasi layanan menjadi kunci utama IndonesiaX serta beradaptasi dengan tren tekonologi konsumer,” terang CEO IndonesiaX Lucyanna Pandjaitan.

IndonesiaX masuk ke dalam kategori layanan edtech, atau layanan yang berusaha memudahkan atau memberikan akses pendidikan dengan menggunakan teknologi. Layanan ini telah menyediakan kursus yang berisi seri video yang bisa diikuti pengguna. Setiap materi atau bahasan pengguna diminta menjawab pertanyaan sebagai bahan evaluasi, dan di akhir pembelajaran akan ada tes yang menentukan pengguna lulus atau tidak.

Pihak IndonesiaX sendiri cukup optimis dengan tren “belajar online” di Indonesia. Dengan kualitas internet yang semakin baik dan kemudahan akses, bukan tidak mungkin layanan edtech akan menjadi tren  setelah layanan e-commerce dan beberapa layanan online lainnya.

“IndonesiaX melihat pangsa pasar education technology di Indonesia yang akan berkembang pesat. Pesatnya perkembangan teknologi dan minat pelajar akan teknologi terus bertumbuh memberikan peluang yang besar untuk bidang education technology. Di samping itu, online education adalah cara paling efektif untuk mencapai pembelajar hingga pelosok yang selama ini tidak mempunyai akses atas pendidikan berkualitas,” ujar Lucy.

Tahun ini IndonesiaX akan menambah kurang lebih 11 kursus. Lebih banyak dibanding penambahan tahun-tahun sebelumnya. Di tahun 2015 Indonesia X menambah 8 kursus, tahun 2016 9 kursus, dan tahun 2017 9 kursus. Angka penambahan kursus memang tidak banyak, karena pihak IndonesiaX ingin menjaga kualitas kursus yang mereka berikan.

IndonesiaX juga akan berusaha konsisten dalam usahanya mewujudkan demokrasi pendidikan.

“Usaha demokratisasi pendidikan adalah target IndonesiaX yang akan konsisten kami laksanakan di pasar yang masih belum ‘developed‘ ini. IndonesiaX juga akan terus menambah jumlah kursus dan bekerjasama dengan institusi dan perusahaan yang ada di Indonesia untuk menghadirkan kursus dengan kualitas terbaik untuk mengurangi disparitas pendidikan antar daerah untuk mencapai tujuan IndonesiaX yaitu ‘Enriching Lives Through Education’,” terang Lucy.

Empat Tahun Perjalanan Kelase

Perjalanan Kelase sebagai salah satu startup pendidikan di Indonesia sudah mencapai tahun keempat. Salah satu pembaruan yang dilakukan adalah menyiapkan fitur terbaru Kelase Live Lecture yang memungkinkan guru atau fasilitator melakukan pembelajaran online dalam bentuk siaran langsung.

Sejauh ini, menurut penuturan COO Kelase Winastwan Gora, layanan mereka sudah digunakan di lebih dari 4.000 lembaga, dengan persentase lebih dari 40%  lembaga setingkat SMA, 20% lembaga setingkat SMP, dan sisanya lembaga pendidikan non formal, seperti lembaga bimbingan belajar, perusahaan, pemerintah daerah, hingga lembaga pemerintah pusat atau kementerian.

Gora, yang terlibat dalam perjalanan empat tahun Kelase, menuliskan beberapa catatan perjalanan di blog Kelase. Di sana ia menceritakan bahwa Kelase merupakan perwujudan kampus besar yang berlokasi di “awan” atau cloud. Sebuah kampus yang dalam perjalanannya mulai dipercaya banyak pengguna.

Perjalanan Kelase terus diiringi dengan perbaikan kualitas dan penambahan fitur.

“Fitur yang banyak diminta adalah seputar penilaian, banyak permintaan berupa penambahan fitur terutama untuk fitur evaluasi (kuis dan latihan soal) termasuk untuk laporan dan analisisnya. Fitur evaluasi atau penilaian pembelajaran inilah yang paling banyak digunakan di dalam Kelase oleh para penggunanya serta paling banyak mendapatkan permintaan untuk dikembangkan terus,” terang Gora.

Perkembangan layanan edtech di Indonesia

Sebagai bagian ekosistem, pihak Kelase melihat ada tanda-tanda positif untuk industri edtech di Indonesia. Menurut Gora hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya layanan yang terus tumbuh. Ia memaknai ramainya sektor edtech di Indonesia sebagai upaya gotong-royong pihak swasta untuk sama-sama meningkatkan akses dan kualitas pendidikan dengan bantuan teknologi.

“Dengan adanya fokus pemerintah dan swasta untuk meningkatkan kualitas human capital, maka edtech menjadi enabler dan akselerator  untuk tujuan ini. Ditambah dengan ketersediaan akses internet yang semakin luas dan cepat makan ke depan kebutuhan akan pemanfaatan edtech akan semakin besar,” jelasnya.

Ia yakin bahwa ekosistem edtech akan semakin berkembang. Tinggal bagaimana pihak-pihak terkait, baik swasta maupun pemerintah bisa saling bekerja sama untuk memperkuat ekosistem edtech dengan kebijakan, insentif, akses ke permodalan, dukungan teknis dan pendampingan, dan akses ke pasar pendidikan.

Rencana Kelase selanjutnya

Menurut Gora, dari awal peluncurannya Kelase membawa semangat untuk membangun kedekatan dengan penggunanya. Kelase juga berusaha mewujudkan semua permintaan pengguna terkait fitur-fitur yang dibutuhkan.

“Dari awal sampai sekarang, banyak masukkan dan umpan balik dari pengguna tentang fitur Kelase yang telah kita eksekusi dan wujudkan, sehingga membentuk Kelase versi saat ini. Jadi apa yang dikembangkan Kelase sebagian besar adalah masukan dari pengguna-pengguna kita. Antusiasme pengguna tidak hanya pada pemanfaatannya saja, namun mereka juga antusias untuk memberi masukan dan usulan untuk pengembangan Kelase,” papar Gora.

Perjalanan Kelase masih panjang sebagai layanan edtech di Indonesia. Untuk ke depannya Kelase disebut akan fokus pada pasar Enterprise LMS (Learning Management System).

“Kami akan terus mengembangkan LMS Kelase untuk dapat memenuhi kebutuhan akan corporate e-learning yang tiap tahun angka penjualannya terus tumbuh, selain tetap memperkuat Kelase untuk kebutuhan sekolah dan perguruan tinggi,” tutup Gora.

Application Information Will Show Up Here

Yacademy “Rebranding” Jadi Edvance

Sebelumnya dikenal dengan nama Yacademy, platform edukasi digital ini melakukan rebranding dengan nama baru Edvance. Kepada DailySocial, CEO dan Founder Edvance Arne Van Looveren mengungkapkan, rebranding yang akan final minggu depan ini juga disertai pembaruan tampilan situs.

“Konsep yang diusung oleh Edvance adalah menyediakan kursus interaktif secara end-to-end untuk penggiat startup. Edvance juga menilai dan mensertifikasi individu dengan mekanisme penilaian yang kredibel untuk memajukan karir mereka di dunia digital.”

Dalam kesempatan tersebut, Edvance dan Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC), kembali memperkenalkan startup Malaysia lulusan program EXPAND Indonesia edisi ketiga. Enam startup tersebut tidak hanya memperoleh pengetahuan dan informasi untuk menjalankan bisnis di Indonesia, namun juga kesempatan bertemu langsung dengan startup lokal dan investor.

“Dari kegiatan tersebut sudah ada beberapa startup yang bakal melakukan kolaborasi dan kemitraan dengan startup di Indonesia,” kata Arne.

Tiga topik menarik yang dipelajari enam startup tersebut di antaranya adalah, macro framework, investment climate, dan consumer insight. Selain itu para pemilik startup Malaysia tersebut juga diarahkan untuk memahami consumer behavior dan lanskap bisnis di Indonesia.

“Indonesia selama ini sudah menjadi pasar terbesar bagi startup asing untuk melakukan ekspansi. Mulai dari jumlah populasi yang besar hingga tingginya penetrasi internet dan smartphone di kalangan masyarakat,” kata Arne.

Lulusan EXPAND edisi ketiga

Berikut adalah enam startup asal Malaysia yang berencana untuk melakukan ekspansi di Indonesia, lulusan program EXPAND Indonesia edisi ketiga.

Innovate Mental Arithmetic

Innovate adalah organisasi pendidikan dan pengembangan otak anak-anak. Platform ini berencana melakukan kolaborasi dengan partner di Indonesia menyediakan program belajar matematika dengan konsep khusus. Selain secara offline, Innovate juga menyediakan platform online untuk murid di tujuh negara yang sudah disambangi oleh Innovate, termasuk Indonesia.

SalesCandy

SalesCandy adalah LMS (lead management system) berbasis pada sales first-action untuk mendorong tindak lanjut yang cepat. SalesCandy mampu mengarahkan prospek langsung dari Facebook Lead Ads dan situs web menggunakan teknologi eksklusif.

Monster Alliance

Monster Alliance adalah perusahaan teknologi yang mengkhususkan pada media, data dan perdagangan. Platform mereka, MOpress, adalah platform yang memberikan kemudahan dalam menulis konten online semudah menulis email, dengan fitur tambahan yang tersedia, MOpres bisa mengoptimalkan konten dengan bantuan advanced analytic tools.

Travelog

Travelog adalah social marketplace untuk berbagai destinasi travel. Travelog memungkinkan traveler, influencer, dan blogger membuat komunitas sosial untuk berbagi pengalaman perjalanan mereka.

Epnox Technology

Epnox adalah perusahaan teknologi media sosial melalui aplikasi yang disebut Pichere. Pichere adalah aplikasi jejaring sosial yang disebut merupakan kombinasi waze, Instagram, dan Snapchat dengan time-based advertisement.

Billplz

Billplz adalah layanan bagi merchant untuk membayar dengan biaya serendah mungkin. Billplz menyediakan solusi penagihan dan pembayaran online secara real-time.

Quipper Kenalkan Fitur Belajar Online Dua Arah dengan Pembimbing Pribadi

Salah satu platform pembelajaran online Quipper memperkenalkan layanan terbaru mereka yang dinamai Quipper Video Masterclass. Layanan ini memungkinkan penggguna mendapatkan kemudahan proses belajar online dua arah dengan tutor atau pembimbing pribadi yang bisa dioptimalkan untuk persiapan Ujian Nasional dan SBMPTN.

Sebelumnya Quipper memperkenalkan Quipper Video yang diklaim mendapatkan sambutan cukup baik dari pengguna. Menurut data internal, Quipper Video telah diikuti lebih dari 500.000 pelajar dan telah berhasil membantu 41% siswa dari total pengguna Quipper Video masuk ke Perguruan Tinggi melalui SBMPTN di tahun 2016/2017.

Founding Member Quipper dan Country Manager Quipper Indonesia Takuya Homma mengatakan, “Selaras dengan visi kami sebagai Distributors of Wisdom untuk memberikan pendidikan terbaik ke seluruh Indonesia, inovasi terbaru kami Quipper Video Masterclass diharapkan dapat menjadi solusi untuk menjawab kebutuhan siswa akan bimbingan belajar dengan dkungan penuh baik akademik maupun non akademik.”

Di layanan Quipper Video Masterclass terdapat dua fitur utama, yaitu fitur Tanya Tutor dan Bimbingan online. Fitur Tanya Tutor memungkinkan siswa bertanya langsung dengan tutor yang membimbing siswa selama proses belajar melalui live chat.

Sementara fitur Bimbingan Online memungkinkan mendapat pembimbing pribadi yang akan membantu siswa dalam menyusun rencana belajar sesuai kebutuhannya, termasuk memetakan jurusan dan universitas apa yang sesuai dengan minat dan bakat siswa. Sesuatu yang sering menjadi permasalahan pelajar Indonesia, terutama yang berada di tingkat akhir SMA atau sederajat.

Public Relation dan Marketing Manager Quipper Indonesia Tri Nuraini menambahkan, dengan layanan baru dan fitur-fitur di dalamnya, pihak Quipper bisa menghadirkan proses belajar yang membantu siswa layaknya metode belajar secara konvensional atau tatap muka langsung.

“Kami juga memastikan bahwa pengajar-pengajar pembimbing yang terdaftar di Masterclass merupakan orang-orang yang berpengalaman di bidangnya serta memiliki kualitas yang baik sehingga dapat membimbing siswa selama proses belajar secara optimal,” imbuhnya.

Application Information Will Show Up Here