Targetkan Segmen B2B, eFishery Perkuat Layanan eFisheryFresh

Setelah resmi diperkenalkan awal tahun 2020 lalu, eFisheryFresh yang dibangun oleh eFishery telah menjalin kolaborasi dengan kalangan horeka (hotel, restoran, dan kafe) sekaligus memperkuat kerja sama strategis mereka dengan Gojek. Layanan tersebut bertujuan untuk membukakan akses pembudidaya terhadap pasar dengan menghubungkan mereka secara langsung kepada agen dan distributor mitra eFishery. Saat ini sudah hadir di berbagai wilayah di Jabodetabek, Bandung, Purwakarta, Subang, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya.

eFishery juga telah membangun eFisheryPoint (kantor cabang eFishery) di 110 kota/kabupaten di Indonesia dan memiliki rencana untuk menyambungkan pasar-pasar lokal dengan pembeli wilayah-wilayah tersebut sehingga supply chain dapat lebih efisien. Untuk saat ini fokus eFisheryFresh masih di segmen B2B, dengan menyalurkan ikan dari pembudidaya ke agen, distributor, dan pemroses bahan mentah. Selain itu mereka juga bekerja sama dengan lebih dari 2000 horeka di berbagai wilayah di Indonesia.

“Fokus kami saat ini masih meningkatkan volume. Sebelumnya kami sudah banyak melayani agen dan distributor besar. Di tahun 2021 ini kami ingin lebih banyak melayani horeka, warung, dan modern trade. Ada beberapa inisiatif juga yang terkait kategori baru dan pembukaan outlet kemitraan,” kata Co-Founder & CEO eFishery Gibran Huzaifah.

Target eFishery

 

Memanfaatkan data yang dikumpulkan di sektor hulu, melalui teknologi eFisheryFeeder, memungkinkan perusahaan untuk memprediksi panen. Selanjutnya dapat mengetahui sejak awal siapa pembudidaya yang akan panen ikan X di daerah Z. Sebelum tiba masa panen, eFishery akan menginformasikan kepada mitra agen/distributor dan horeka mengenai jadwal panen dan mengumpulkan pesanan dari mereka (crowd buying), sehingga saat masa panen tiba, ikan dapat langsung diantarkan.

Melalui eFisheryFresh, misi besar eFishery adalah menjadikan akuakultur sebagai sumber protein hewani terbesar di dunia. Dengan demikian semua orang dapat memperoleh akses terhadap makanan bernutrisi tinggi dengan mudah dan harga yang terjangkau. Beberapa hal seperti metric bisnis mengenai revenue, active customer, hingga ke LTV menjadi target dari eFisheryFresh. Selain itu  tahun ini mereka juga menargetkan untuk meningkatkan pertumbuhan 4x lipat dari tahun lalu.

Saat ini efIshery sedang menjajaki kerja sama dengan GoFresh, marketplace yang menyediakan bahan baku segar untuk kebutuhan usaha Mitra Usaha GoFood. Merchant GoFood yang menjual ikan di menunya kini bisa mendapatkan ikan segar berkualitas langsung dari pembudidaya dengan harga terbaik. Selain itu, mereka juga sedang mengembangkan berbagai potensi yang bisa dilakukan dengan ekosistem Gojek tersebut, mulai dari merchant GoFood hingga payment platform GoPay.

eFishery sendiri diinvestasi oleh Go-Ventures di putaran seri B mereka. Saat ini mantan CEO Gopay, Aldi Haryopratomo, juga diangkat menjadi komisaris startup tersebut.

“Sejauh ini ekosistem di Gojek yang sudah dikolaborasikan, namun baru yang terkait ke merchant GoFood, di mana kami yang menyediakan ikannya. Sementara Untuk B2C di Gojek semoga dalam waktu dekat bisa tersedia ,” kata Gibran.

Application Information Will Show Up Here

eFishery Kantongi Dana Hibah dari Barclays dan Unreasonable Group, Bantu Mitra Terdampak Pandemi

Bertujuan untuk membantu petani ikan mengembangkan usaha selama pandemi Covid-19, platform agritech eFishery menerima pendanaan dalam bentuk grant atau hibah dari Barclays and Unreasonable Group. eFishery nantinya berhak mengantongi dana senilai US$100 ribu atau setara 1,4 miliar Rupiah yang diharapkan bisa dimanfaatkan untuk memberikan impact kepada bisnis dan ekosistem yang dimiliki.

Kepada DailySocial CEO eFishery Gibran Huzaifah mengungkapkan, sebelumnya eFishery sudah menjadi bagian dari program tersebut, dan kesempatan serta pendanaan yang diperoleh bukan berdasarkan pilihan secara random namun ditawarkan berdasarkan rencana yang akan di implementasikan.

Disinggung apa rencana jangka pendek eFishery melalui dana ini selanjutnya, Gibran menegaskan akan membantu petani secara langsung yang terkena imbas pandemi Covid-19.

“Selama ini pembudidaya ikan banyak yang sulit menjual hasil panennya dan UKM kuliner juga banyak yang tutup. Jadi kami akan membeli ikan petani, diproses, dibumbui dan di-branding dengan kerja sama UKM kuliner, kemudian dibagikan ke pihak terkait seperti tenaga kerja kesehatan atau informal workers melalui bansos,” kata Gibran.

Untuk proses kurasi bakal dilakukan oleh eFishery melalui data yang dimiliki, terkait dengan petani dan nelayan yang relevan untuk dibantu. Dengan dana segar ini rencana dari eFishery selanjutnya adalah membantu untuk memberikan solusi di sektor perikanan yang terdampak dari Covid-19.

Sebelumnya eFishery juga telah meluncurkan eFisheryFund yang ditujukan untuk membantu para petani ikan/udang mendapatkan tambahan modal, menggandeng Alami Sharia sebagai mitra dan mendorong kehadiran paylater berbasis syariah. Layanan pembiayaan eFishery yang diperkenalkan awal tahun ini juga telah bermitra dengan iGrow, BRI Syariah, Amartha, dan Batumbu.

Logo baru dan eFisheryFresh

Bulan Juni lalu perusahaan juga telah melakukan pembaruan logo, yang diklaim menandai semangat dan komitmen baru perusahaan yang lebih kuat. eFishery telah menjadi ekosistem yang mencakup seluruh aspek aquaculture. Prestasi tersebut tentunya melibatkan seluruh unit bisnis, sesuai dengan tujuan awal perusahaan.

Porudk B2C terbaru mereka, eFisheryFresh, diklaim juga sudah mengalami pertumbuhan yang positif dan dinilai sangat relevan dengan kondisi saat ini. Bermitra dengan platform marketplace dan e-commerce seperti Blibli dan Tokopedia.

Melalui marketplace tersebut, pelanggan bisa langsung membeli ikan segar yang ditawarkan oleh agen eFishery. Mulai dari ikan lele, nila, dori fillet, gurame dan masih banyak lagi.

“Layanan baru paling dari kami adalah eFisheryFresh yang mulai merambah untuk segmen pelanggan B2C. Jadi pembeli retail bisa melakukan pemesanan ikan ke kami juga,” kata Gibran.

Application Information Will Show Up Here

eFishery Perluas Cakupan Bisnis, Hadirkan Layanan Distribusi dan Permodalan

Tahun 2019 berjalan cukup membahagiakan bagi eFishery. Selanjutnya, startup pengembang perangkat pakan ikan berteknologi IoT ini bakal lebih fokus mengembangkan ekosistem akuakultur secara menyeluruh. Sepanjang tahun eFishery mengklaim berhasil membukukan pertumbuhan bisnis hingga 300%, didukung ekspansi ke 120 kota di Indonesia.

“Tahun 2019 merupakan tahun yang penting buat kami. Produk utama kami tumbuh cepat, didukung berbagai inisiatif dan produk baru yang mulai diperkenalkan. Kami berhasil tumbuh lebih dari 300% dan mengembangkan bisnis ke 120 kota. Beberapa produk baru yang kami kenalkan yakni eFisheryFresh, eFisheryFund dan eFisheryFeed,” ujar Chief of Product eFishery Krisna Aditya.

Di Indonesia sendiri startup yang bergerak di bidang akuakultur belum begitu banyak, eFishery adalah salah satu yang konsisten mengembangkan produk dan layanannya. Untuk saat ini ada dua alat yang dikembangkan, yakni eFisheryFeeder for Fish dan eFisheryFeeder for Shrimp.

Keduanya merupakan alat yang sejenis. Intinya membantu pembudidaya ikan dan udang untuk bisa memberikan pakan secara otomatis yang bisa dikontrol menggunakan smartphone. Automasi bisa dilakukan dengan mengatur jadwal, lengkap dengan dosis yang disesuaikan. Dari dua alat ini harapannya bisa mendatangkan efisiensi waktu dan pakan yang dibutuhkan.

Mengenalkan kanal distribusi dan permodalan

Akhir 2018 eFishery berhasil mengamankan pendanaan seri A senilai Rp58 miliar dari Wavemaker, 500 Startups dan sejumlah investor lainnya. Startup bermarkas di Bandung ini kini tidak hanya ingin dikenal sebagai pengembang alat pemberi makan ikan/udang saja, melainkan ingin mengembangkan platform digital untuk membantu proses bisnis tambak dari hulu ke hilir.

Lebih detail Krisna bercerita, eFisheryFund dan eFisheryFresh salah satu upaya yang kini tengah dioptimalkan. Dua produk itu dikembangkan berdasarkan masukan dan riset mengenai permasalahan yang kerap dihadapi petani ikan/udang.

Misalnya produk eFisheryFresh, inovasi ini berangkat dari masalah distribusi. Setelah pembudidaya panen, mereka cukup sulit untuk menjual produk dengan nilai tawar yang tinggi. Hal tersebut terjadi karena kurangnya kanal penjualan yang efisien.

“Kami menyerap hasil panen berbagai komoditas perikanan langsung dari pembudidaya ikan lokal, kemudian kami pasarkan ke berbagai konsumen, baik yang memiliki kebutuhan partai besar hingga rumahan. Melalui eFisheryFresh, kami berkomitmen untuk menghadirkan produk ikan segar dan berkualitas,” imbuh Krisna.

Pihaknya juga sudah meluncurkan solusi untuk menyelesaikan isu finansial pembudidaya ikan, dalam hal ini soal permodalan. Melalui eFisheryFund para petani bisa terhubung dengan institusi rekanan eFishery untuk mendapatkan pinjaman guna meningkatkan pengembangan bisnisnya.

Perlahan tapi pasti, eFishery yang berangkat dari keahlian di bidang IoT mulai mengincar peluang untuk memberikan manfaat lebih banyak lagi bagi para pembudidaya. Dua solusi terbarunya diyakini dapat menjadi modal awal untuk membuat perusahaan semakin besar, secara nilai bisnis dan cakupan.

Application Information Will Show Up Here