Asus Luncurkan Laptop Gaming 2-in-1, ROG Flow X13

CES 2021 kebanjiran seabrek laptop baru. Hal ini cukup wajar mengingat AMD memang baru meluncurkan lini prosesor Ryzen 5000 Series untuk laptop, dan Nvidia juga telah mengumumkan keluarga GPU RTX 30 Series buat laptop.

Dari sekian banyak laptop anyar yang dipamerkan, satu yang cukup mencuri perhatian datang dari Asus. Dinamai ROG Flow X13, ia merupakan laptop gaming 2-in-1 dengan dimensi yang sangat ringkas. Tebalnya tercatat cuma 15,8 mm, dan bobotnya pun tidak lebih dari 1,3 kg.

Di balik sasisnya, tertanam prosesor terbaru AMD, dengan konfigurasi termahal yang melibatkan Ryzen 9 5980HS, plus GPU Nvidia GeForce GTX 1650. Melengkapi spesifikasinya adalah RAM LPDDR4X-4266 berkapasitas 32 GB, SSD 1 TB, dan baterai 62 Wh.

Berhubung perangkat ini masuk kategori 2-in-1, otomatis layarnya dilengkapi engsel 360 derajat sehingga perangkat bisa digunakan dalam beberapa mode. Menariknya, ketika Flow X13 diposisikan seperti sebuah tenda, sistem pendinginnya diklaim dapat bekerja secara lebih optimal dikarenakan tidak ada bagian yang tertutup oleh permukaan.

Layarnya sendiri ditawarkan dalam dua versi: FHD 120 Hz, atau 4K 60 Hz. Semuanya merupakan panel sentuh seluas 13 inci, dengan aspect ratio 16:10 untuk menampilkan lebih banyak konten secara vertikal, serta validasi dari Pantone yang menjamin keakuratan warna yang dihasilkannya.

Namun wujud yang convertible bukan satu-satunya faktor yang mencuri perhatian dari Flow X13. Ia juga datang bersama tandem opsional berupa sebuah external GPU (eGPU) yang berukuran sangat ringkas. Persisnya, eGPU bernama ROG XG Mobile ini punya dimensi 155 x 208 x 29 mm, dengan bobot yang berkisar hanya 1 kg.

Terlepas dari wujudnya yang imut-imut, XG Mobile menyimpan tenaga yang luar biasa berkat GPU RTX 3080 yang tertanam. Lebih lanjut, Asus juga telah membekalinya dengan interface PCIe 3.0 x8 khusus yang lebih kencang ketimbang Thunderbolt 4. Itu artinya perangkat ini butuh konektor spesial untuk bisa disambungkan ke laptop, dan sejauh ini cuma Flow X13 saja yang punya.

Suplai dayanya sendiri berasal dari adaptor 280 W yang akan menenagai XG Mobile dan Flow X13 secara bersamaan. Secara keseluruhan, Asus merancang paket lengkap laptop dan eGPU ini agar mudah dibawa bepergian.

Kalau boleh menyimpulkan, Flow X13 pada dasarnya merupakan jawaban Asus terhadap Razer Blade Stealth 13. Namun yang dilakukan Asus bukan sebatas menyematkan komponen yang lebih bertenaga saja, melainkan juga merancang desain yang fleksibel yang sangat berguna untuk keperluan kreasi konten, serta menyediakan eGPU opsional yang tidak menyita terlalu banyak ruang di dalam tas.

Di Amerika Serikat, bundel Flow X13 dan XG Mobile ini sekarang sudah dipasarkan dengan harga $3.000. Memang jauh dari kata murah, apalagi mengingat banderol tersebut bukan untuk konfigurasi yang paling tinggi.

Sumber: Asus.

Gigabyte Aorus RTX 2080 Ti Gaming Box Adalah Salah Satu eGPU Paling Perkasa yang Dilengkapi Liquid Cooling

GPU eksternal (eGPU) adalah solusi praktis bagi pengguna laptop yang hendak meningkatkan performa gaming perangkatnya secara drastis. Sedrastis apa memangnya? Untuk laptop biasa, peningkatannya jelas sangat signifikan, tapi bagaimana untuk laptop gaming yang pada dasarnya telah dibekali GPU terpisah selain yang terintegrasi dengan prosesornya?

Jawabannya tergantung pada eGPU yang disambungkan. Produk seperti Razer Core X mempersilakan konsumen memasangkan GPU pilihannya sendiri, sehingga performanya jelas berbeda dari satu konsumen ke yang lain. Tidak demikian dengan produk terbaru Gigabyte, yang ingin memastikan konsumen mendapat performa tertinggi dari sebuah eGPU.

Gigabyte Aorus RTX 2080 Ti Gaming Box

Melihat namanya, Gigabyte Aorus RTX 2080 Ti Gaming Box, jelas sekali bahwa kartu grafis yang terpasang adalah salah satu model paling perkasa yang Nvidia tawarkan saat ini. Namun sekadar menyimpan GPU super kencang di dalam boks kecil tanpa melengkapinya dengan sistem pendinginan yang optimal jelas bukan suatu tindakan yang bijak.

Untuk itu, Gigabyte turut menyematkan sistem liquid cooling guna memastikan RTX 2080 Ti yang terpasang bisa bekerja menyalurkan dongkrakan performa via sambungan Thunderbolt 3 secara maksimal. Sistem liquid cooling ini melibatkan sebuah radiator 240 mm dan sepasang kipas 120 mm, sehingga bisa dipastikan suaranya tidak terlalu berisik saat tengah beroperasi.

Gigabyte Aorus RTX 2080 Ti Gaming Box

Selain Thunderbolt 3, konektivitas perangkat ini mencakup tiga port DisplayPort 1.4 dan satu port HDMI 2.0b untuk menyambungkan monitor eksternal. Konsumen yang hendak menggunakannya bersama VR headset juga bakal dimudahkan berkat kehadiran port USB-C VirtualLink. Terakhir, ada port Gigabit Ethernet beserta tiga port USB 3.0 untuk menyambungkan sejumlah periferal tambahan.

Jika dilihat sepintas, perangkat dengan dimensi 300 x 173 x 140 mm ini cukup mirip seperti PC berformat Mini-ITX, sehingga cukup mengesankan melihat ia mampu menawarkan performa grafis sekelas gaming PC high-end. Bobotnya berkisar 3,8 kilogram, akan tetapi Gigabyte turut menyertakan sebuah tas jinjing agar penggunaannya tidak terbatas di lingkungan rumah saja.

Pertanyaan terakhir, seberapa mahal harga Aorus RTX 2080 Ti Gaming Box? Gigabyte memasang banderol $1.499, dan itu cukup rasional mengingat kartu grafisnya sendiri dihargai $1.199 jika Anda membelinya secara terpisah. Anggap $300 sisanya sebagai biaya untuk menebus power supply unit (PSU) sekaligus sistem liquid cooling yang menyertainya.

Sumber: AnandTech.

Razer Core X Chroma Padukan Segala Kebaikan GPU Enclosure Generasi Sebelumnya

Hampir setahun setelah Razer meluncurkan Core X, kini mereka kembali hadir dengan GPU enclosure baru. Masih bertajuk Core X, tapi kali ini dengan embel-embel Chroma, yang dapat disimpulkan sebagai penyempurnaan dari segi estetika.

Namun tentu sebatas menambahkan sistem pencahayaan RGB (Chroma) akan terkesan konyol, dan Razer tahu betul akan itu. Core X Chroma masih menghadirkan pembaruan dari segi fungsionalitas, utamanya kapasitas power supply yang lagi-lagi ditingkatkan; dari 650 W menjadi 700 W.

Namun kekurangan terbesar Core X standar bukanlah kapasitasnya, melainkan kelengkapan konektivitasnya. Razer tidak lupa membenahi hal tersebut dengan menambahkan port USB ekstra (total ada empat) beserta Gigabit Ethernet pada Core X Chroma.

Razer Core X Chroma

Terkait dimensi, Core X Chroma tidak berubah banyak, masih sanggup menampung kartu grafis kelas wahid yang umumnya memakan tiga slot di PC. Seperti biasa, instalasi kartu grafis pun sudah mengadopsi mekanisme toolless demi memudahkan penggunaannya, terutama di kalangan kreator konten yang mungkin kurang terbiasa dengan ilmu rakit-merakit PC.

Tentunya semua penambahan ini akan berdampak pada ongkos produksi sekaligus harga jual. Beruntung dampaknya tidak terlalu besar; Razer memasarkan Core X Chroma seharga $400, tepat di tengah-tengah Core X ($299) dan Core V2 ($499), padahal yang konsumen dapatkan adalah perpaduan kebaikan di antara keduanya.

Sumber: Razer.

Apple Luncurkan Blackmagic eGPU untuk MacBook Pro

MacBook Pro versi baru dihargai $6.699 untuk varian yang paling mahal dan paling perkasa. Namun seandainya itu masih kurang dan Anda masih punya budget lebih, Anda bisa mendongkrak performanya lebih lanjut – khususnya di sektor grafis – dengan bantuan external GPU (eGPU).

Salah satu opsi yang tersedia di pasaran adalah Razer Core X, yang dihargai $299 hanya untuk enclosure-nya saja, alias belum termasuk kartu grafisnya. Opsi lain datang langsung dari Apple, yang bekerja sama dengan produsen kamera Blackmagic guna mengembangkan Blackmagic eGPU.

Blackmagic eGPU

Di balik sasis aluminium unibody-nya tersimpan kartu grafis AMD Radeon Pro 580 (sama seperti yang digunakan varian termahal iMac 5K (27 inci), yang mengemas memory GDDR5 sebesar 8 GB, memory bandwith 256-bit dan total 36 compute unit. Secara keseluruhan, GPU ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 5,5 teraflop, cukup untuk keperluan kalangan profesional dalam menyunting video maupun mengerjakan proyek 3D dan VR.

Apple bilang eGPU ini dapat memberikan dorongan performa sebesar 2,8 kali lipat untuk MacBook Pro 15 inci, atau malah 8 kali lipat untuk model 13 inci. Tidak kalah penting adalah sistem pendingin yang dirancang untuk bekerja secara efektif sekaligus hening, sehingga tidak akan mengganggu konsumen yang bekerja di bidang produksi video dan audio.

Blackmagic eGPU

Seperti Razer Core, Blackmagic eGPU menyambung ke MacBook via satu kabel USB-C (Thunderbolt 3), sehingga baterai laptop pun juga akan terisi selama terhubung. Dari situ pengguna masih bisa menyambungkan peripheral lain, sebab perangkat ini juga dibekali satu port USB-C lain, empat port USB 3.1, dan satu port HDMI 2.0.

Soal harga, Blackmagic eGPU saat ini sudah dipasarkan seharga $699, tapi hanya melalui Apple Store saja. Dibandingkan Razer Core, konsumen pada dasarnya membayar ekstra $300 untuk GPU Radeon Pro 580 plus sejumlah port tambahan – meski tentu saja Razer Core jauh lebih fleksibel karena Anda yang memilih sendiri kartu grafisnya.

Sumber: The Verge dan Blackmagic.