Project Arena Ialah Disc Battle ala Tron yang Disuguhkan Lewat Virtual Reality

Jauh sebelum khalayak menyadari potensi besar virtual reality, CCP Games sudah sibuk mengembangkan kontennya. EVE Valkyrie, spin-off dari game MMO EVE Online, sengaja didesain untuk headset VR – menjadi salah satu permainan yang menemani peluncuran Rift dan juga akan dibundel bersama PSVR. Namun bagi CCP, perjalanan mereka di ranah itu masih panjang.

Developer asal Islandia tersebut meneruskan investasi mereka di bidang VR, dan kali ini diketahui sedang bereksperimen menyajikan pengalaman VR ‘full-body‘ melalui karya digital proof-of-concept bernama Project Arena. Gagasan di belakang pembuatannya memang tak seambisius The Void, namun ia tidak kalah unik. Project Arena menuntut Anda menggerakkan tubuh, tepatnya seperti disc battle di film Tron.

Project Arena dipamerkan kepada pengunjung EVE Fanfest 2016 minggu lalu. Di mode Brawl, peserta diadu dalam pertarungan lempar-melempar disc satu lawan satu, menyerupai air hockey. Namun bukannya mencoba memasukkan lempengan ke gawang, misi Anda ialah mengarahkan disc ke lawan. Yang membuatnya jadi lebih rumit adalah tiap orang mempunyai disc sendiri, dan ia akan memantul di tembok virtual.

Game prototype ini disuguhkan melalui Oculus Rift, namun komponen terpenting di sana adalah Oculus Touch. Di tiap tangan, motion controller berfungsi sebagai tameng dan sarung tangan untuk melempar disc. Skor diperoleh jika disc berhasil mengenai tubuh rival Anda. Hal ini tak semudah teorinya karena pemain dapat menangkis dan menghindar.

Untuk melempar disc, pemain cukup menekan tombol di Touch, mengayunkannya seperti bola baseball, kemudian melepasnya di momentum yang tepat. Menurut pengakuan Andy Kelly dari PC Gamer, Project Arena membuat Anda lupa sedang mengenakan headset. Tangan virtual menyamai gerakan dengan mulus, dan saat disc mulai beterbangan, insting mendorong Anda untuk menghindar.

Project Arena 1

Via PC Gamer, Sigurdur Gunnarsson selaku teknisi VR CCP Newcastle yang turut mengerjakan EVE Valkyrie memberi komentar, “Perkembangan virtual reality sangat menarik tapi juga mengintimidasi. Sebagai penggemar berat VR, ini hanyalah permulaan. [Di masa depan] kita akan melihat ke belakang dan sadar betapa kunonya teknologi saat ini. Kami akan meneruskan perjalanan ini dan berupaya untuk selalu di garis depan.”

Ada peluang CCP tidak berencana meluncurkan Project Arena sebagai produk retail, tapi bayangkan istimewanya jika ia dijadikan esport. Game-game simpel namun distingtif seperti Project Arena inilah yang sekarang dibutuhkan virtual reality.

Sumber lain: RoadtoVR.

GeForce GTX 970 Dikonfimasi Sanggup Jalankan Hampir Semua Game di HTC Vive dan Oculus Rift

Banyak orang mengira faktor yang membatasi produk VR terletak pada harga. Faktanya, semurah apapun headset ditawarkan, konsumen tetap memerlukan sistem mumpuni buat menopangnya. Produsen sudah menyingkap daftar hardware untuk mengakses konten secara optimal, tapi apakah informasi itu dapat dijadikan sebuah standar dalam penyajian VR?

Di ranah tersebut, dua nama besar tampak mendominasi: Oculus Rift dengan dukungan Facebook di belakangnya, dan Vive hasil kolaborasi HTC dan Valve. Keduanya dijadwalkan untuk meluncur tahun ini, namun karena HTC belum mengumumkan list komponen pendukung Vive, publik jadi penasaran apakah system requirements-nya setara Rift. Untungnya ada sebuah kabar baik disampaikan oleh PC Gamer.

Kedua developer telah memberi konfirmasi bahwa kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970 atau AMD Radeon R9 290 sanggup menangani hampir semua konten virtual reality. Jadi andai PC Anda memenuhi syarat buat mengoperasikan Oculus Rift, maka menikmati permainan-permainan di HTC Vive juga tidak akan ada masalah. Menariknya lagi, GTX 970 bukanlah batasan minimal yang mengharuskan Anda memasang setting grafis di level terendah.

Tentu saja, layaknya permainan PC, setup harus disesuaikan. Head-mounted display VR akan lebih membebani sistem dibanding layar biasa. Jika Anda berambisi buat menaruh slider setting grafis setinggi-tingginya, silakan gunakan GPU high-end semisal GTX 980. Tapi perlu diketahui, skenario di atas hanya muncul pada judul-judul khusus yang sudah dirilis, satu contohnya ialah Elite: Dangerous.

Pengguna awam tidak perlu bingung karena mayoritas game VR telah dioptimalkan ke headset. Sisi visual di beberapa judul seperti Space Pirate Trainer dan Audioshield lebih difokuskan ke penyuguhan warna ketimbang ketajaman tekstur. Kemudian di Lucky’s Tale, Edge of Nowhere dan Chronos, kamera dikunci di satu posisi; sehingga developer bisa mengendalikan seberapa banyak objek yang mereka perlihatkan di layar.

Para antusias VR kelas kakap mungkin sangat mengantisipasi permainan-permainan hardcore sekelas Elite, dan tak sabar menanti EVE: Valkyrie. Namun terdapat peluang besar, game-game generasi pertama Rift dan Vive bahkan tidak mempunyai menu setting grafis.

Motede tersebut adalah langkah aman. Mengapa? Headset VR berbeda dari display jenis monitor. Ketika frame rate turun dari batasan minimal, mutu konten jadi sangat anjlok. Solusi mudahnya ialah dengan tidak memberikan kesempatan bagi pengguna buat mengutak-atik kualitas visual.

Gambar: GeForce.com.

Ayo Simak Kerennya Game Eve Valkyrie Dengan Oculus Rift

Oculus Rift adalah perangkat headset virtual reality, sedangkan Eve Valkyrie ialah permainan space simulator terbaru garapan tim veteran MMORPG, CCP Games. Sekilas, kedua produk tampak tidak berhubungan. Tapi jika mengikuti perkembangan VR sejak awal, Anda pasti tahu bahwa Valkyrie merupakan game eksklusif pertama Oculus Rift untuk platform Windows. Continue reading Ayo Simak Kerennya Game Eve Valkyrie Dengan Oculus Rift

Oculus Menunjuk EVE: Valkyrie Sebagai Game Eksklusif Pertama Headset VR Mereka

Diciptakan dan didukung oleh talenta-talenta ternama dari developer terkemuka di belakang id Software dan Valve, tidak aneh rasanya jika salah satu video game garapan mereka yang akan dipilih untuk bersanding secara ekslusif saat perangkat Oculus VR dirilis. Tapi begitu kenyataannya, Oculus malah memilih game hasil karya developer Islandia untuk dibundel bersama perangkat canggih mereka, EVE: Valkyrie. Continue reading Oculus Menunjuk EVE: Valkyrie Sebagai Game Eksklusif Pertama Headset VR Mereka