Singapore Fintech Festival 2016 Buka Kesempatan Bagi Startup, Investor, dan Institusi Keuangan untuk Bertatap Muka

Tidak terlalu aneh rasanya bila banyak orang yang terlibat dalam perindustrian mengatakan bahwa industri keuangan adalah nyawa, jantung, dan urat nadi dari perekonomian. Cerita tentang laju perputaran roda bisnis dan stabilitas kehidupan masyarakat di sebuah negara yang dipicu oleh faktor finansial yang sudah tersebar. Beruntung saat ini kita berada di masa yang serba terhubung, dan teknologi menjadi penyokong keuangan yang tidak dapat dilihat sebelah mata.

Lebih beruntungnya lagi, Monetary Authority of Singapore (MAS), sebuah lembaga otoritas yang mengawasi jasa keuangan Singapura, dalam waktu dekat akan melangsungkan serangkaian acara untuk mengumpulkan para pelaku industri keuangan dan teknologi ke dalam sinergi financial technology (fintech) di acara Singapore FinTech Festival 2016, pada tanggal 14 – 18 November 2016 mendatang.

Singapore FinTech Festival 2016 secara garis besar akan berisi empat kegiatan, yaitu adalah Hackcelerator, Conferences, Networking, dan FinTech Awards.

FinTech-Conference

Di event bertajuk Global FinTech Hackcelerator, komunitas fintech secara global diundang untuk bekerja sama menghasilkan solusi bagi sejumlah permasalahan atau tantangan yang muncul di industri keuangan. Para pelaku fintech startup, investor, dan regulator diharapkan dapat duduk berdampingan dan berbincang mengenai teknologi dan keuangan di Global FinTech Hackcelerator.

Event berikutnya adalah wadah bagi peserta untuk melakukan networking dan saling berbagi wawasan mengenai industri dan bisnis fintech yang bernama MAS FinTech Conference. Peserta dapat menemukan kesempatan bisnis yang lebih lebar lagi melalui berbagai pidato, diskusi panel, pertunjukan, radio streaming, networking, dan pameran. Secara khusus, MAS telah menyiapkan konferensi ABS-MAS Tech Risk Conference yang fokus pada isu-isu risiko teknologi, seperti regulatory sandbox dan cyber security.

Penganugerahan kepada pelaku industri fintech menjadi bagian dari acara Singapore FinTech Festival 2016 lewat MAS FinTech Awards. MAS berupaya memberikan pengakuan dan penghormatan tinggi kepada solusi fintech yang telah diimplementasikan baik oleh startup, lembaga keuangan, maupun perusahaan teknologi.

Pada Jumat, 18 November 2016, Singapore FinTech Festival 2016 akan ditutup oleh kegiatan komunitas dan networking, seperti Innovation Lab Crawl, SGX Bull Charge Charity Run dan pesta penutup festival lainnya.

Melihat rangkaian acara dan tempat yang dipilih, Singapore FinTech Festival 2016 akan sayang sekali untuk dilewatkan fintech startup owner, investor, institusi keuangan, regulator, dan mereka yang merasa sebagai fintech enthusiast. Singapura selalu dikenal sebagai destinasi yang menyenangkan untuk perjalanan bisnis dan Anda bisa buktikan sendiri di Singapore FinTech Festival 2016. Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi www.FinTechFestival.sg.

Disclosure: Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dengan Singapore Tourism Board MICE.

Mandiri Capital Luncurkan Konferensi untuk Meningkatkan Inovasi Fintech di Indonesia

Bank pemerintah Bank Mandiri memiliki mimpi besar untuk membangun negara sebagai hub regional untuk inovasi fintech.

Tahun lalu, Bank Mandiri meluncurkan dana ventura Mandiri Capital Indonesia (MCI) senilai $37 juta untuk berinvestasi ke startup-startup yang memiliki kekhususan di bidang pembayaran, peminjaman, dan solusi UKM. Di bulan Juni tahun ini, MCI meluncurkan program inkubator untuk membimbing perusahaan-perusahaan fintech tersebut.

Program yang berlangsung selama 6 bulan ini telah mengakomodasi 44 startup non-digital dan 14 startup digital, yang di antaranya adalah finalis sejumlah kompetisi bisnis, misalnya kategori digital program Wirausahawan Muda Mandiri (WMM), Mandiri Hackathon, dan mahasiswa anggota Asosiasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Peserta program ini tidak hanya menerima bantuan pendanaan, tetapi juga mendapatkan akses ke Mandiri Group Network dan basisdata nasabah Mandiri yang luas.

November ini, MCI meluncurkan FINSPIRE: Summit 2016 yang bertujuan merangkul semua komunitas fintech di kawasan. Program ini juga akan menampilkan FINSIPIRE: Frontrunners, sebuah program pitching yang akan menampilkan pitch startup fintech yang terbaru dan terpopuler di depan para investor dan mentor.

10 startup terpilih akan menjalani proses coaching saat workshop. Mereka akan dibimbing oleh Danie Yulia Manahera (Head of Investment MCI), Eddi Danusaputro (CEO MCI), Sam Hall (Program Director Startupbootcamp) dan masih banyak lagi.

Startup-startup ini kemudian mendapatkan kesempatan untuk melakukan pitching di semifinal dan final FINSPIRE: Summit 2016.

Startup terbaik berkesempatan membawa pulang hadiah uang senilai 125 juta Rupiah (US$ 9,500), mengikuti program inkubator MCI, dan eksibisi gratis di Echelon Asia Summit 2017.

Selain itu, peserta FINSPIRE: Summit 2016 juga mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi dan berjejaring dengan para pemain di industri fintech.

Workshop akan diadakan tanggal 7 November 2016 di Mandiri Inkubator Bisnis, sedangkan puncak acara FINSPIRE akan diadakan di Soehanna Hall tanggal 9 November 2016.

Peminat dapat mendaftar di sini. Registrasi ditutup pada tanggal 6 November 2016.


Disclosure: Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan e27 yang disponsori MCI. Artikel aslinya bisa diakses di sini.

e27 adalah organizer FINSPIRE: Summit 2016

Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD, Sebuah Misi Pertahanan Indonesia di Dunia Siber

Teknologi tanpa lelah terus mengubah wajahnya menjadi lebih mutakhir, lewat piranti-piranti tercanggih dan teranyar yang muncul bertubi-tubi. Setali tiga uang, fenomena ini dapat Anda temui juga dalam ancaman militer. Teknologi kini mulai menginvasi pertahanan negara dan diperlukan pengembangan untuk menghadapinya. Tak hanya dari aspek teknologi tapi juga dari sumber daya manusia (SDM).

Demi memajukan kedua aspek tersebut, TNI Angkatan Darat (TNI-AD) yang bekerja sama dengan DailySocial akan menggelar sebuah kompetisi pemrograman bertajuk Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD.

Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD merupakan sebuah upaya dari TNI-AD dalam merangkul para ahli teknologi sipil untuk bersama-sama memajukan pertahanan darat negara.

Di Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD, developer akan terlibat di dalam sebuah misi kemiliteran di bidang teknologi, yakni menciptakan aplikasi untuk pertahanan darat negara dalam 24 jam dengan beberapa pengarahan dari awak TNI-AD. Aplikasi-aplikasi yang mereka buat harus meliputi salah satu di antara tiga sektor: pembinaan teritorial, operasi pertempuran, dan operasi dukungan.

Pembinaan teritorial ini meliputi pengembangan potensi pertahanan negara dalam aspek komunikasi dan koordinasi tim, serta pemahaman tim terhadap kondisi lapangan yang disesuaikan dengan kondisi yang sedang atau kerap terjadi di Indonesia. Karena Indonesia berbatasan dengan sejumlah negara tetangga, pengembangan teknologi teritorial ini seharusnya dapat membantu tentara di perbatasan negara untuk lebih optimal dalam menjaga pertahanan Indonesia.

Ada pula pembinaan operasi pertempuran. Pengembangan yang diharapkan TNI-AD adalah untuk meningkatkan daya tempur prajurit dalam menghadapi kemungkinan ancaman terhadap kepentingan strategis nasional. Implementasi teknologi di operasi tempur, salah satunya, adalah rapid response.

Sektor ketiga adalah pembinaan dukungan. Pengembangan dukungan ini mencakup pembinaan dukungan intelijen, operasi dan latihan, personil, logistik, anggaran, penelitian dan pengembangan, topografi, hukum, psikologi, dan kerja sama militer dan inspektorat. Aplikasi monitoring penyediaan suku cadang adalah salah satu bentuk yang bisa dikembangkan oleh developer.

Hackathon ini akan diselenggarakan pada tanggal 7 – 9 Oktober 2016 berlokasi di Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi), Bogor. Berada di tempat pasukan TNI-AD dididik dan dibina, para developer dapat secara langsung merasakan bagaimana operasi militer sektor TI dijalankan dan juga ikut terjun di dalamnya.

Hanya ada 50 aplikasi militer terpilih yang akan ikut serta di Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD. Untuk itu, DailySocial  berencana melangsungkan meetup di dua kota, yaitu di Yogyakarta pada 28 September 2016 dan Malang pada 29 September 2016. Developer meetup ini adalah momentum yang baik bagi para developer untuk membuka wawasan dan memahami tentang kebutuhan tim TNI-AD dalam dunia TI serta penjelasan teknis kompetisi.

Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD adalah wadah pencarian talenta-talenta TI Indonesia untuk turun tangan secara langsung dalam pertahanan siber negara. Andakah orangnya?


Disclosure: Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan TNI-AD sebagai bagian rangkaian kegiatan Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD.

Indonesia MMA Smarties Awards Kedua Jadi Bagian MMA Forum Indonesia 2016

Mobile Marketing Association (MMA) akan kembali menggelar MMA Forum Indonesia untuk ketiga kalinya pada 22 September 2016 nanti di Ritz Carlton Hotel Kuningan, Jakarta. Bersamaan dengan perhelatan ketiga ini, Indonesia MMA Smarties Awards yang kedua juga akan kembali digelar. Ada sekitar 45 nominasi kampanye untuk lebih dari 20 kategori mulai dari strategi marketing, media, teknologi, kreativitas, dan penghargaan industri yang akan meramaikan ajang Indonesia MMA Smarties Awards kali ini.

MMA Smarties Awards adalah satu-satunya penghargaan mobile marketing dunia yang menjunjung inovasi, kreativitas, dan kesuksesan. Kualitas yang dimiliki oleh peserta dalam perhelatannya yang kudua untuk Indonesia ini akan memperlihatkan peningkatan kepedulian terhadap mobile marketing dan potensinya di Indonesia.

Di tahun keduanya, ada kecenderungan pertumbuhan dari sisi sektor e-commerce yang memang tumbuh dari tahun ke tahun. Dampaknya, pemain seperti Lazada dan Zalora kali ini menerima lebih dari satu nominasi. Pun begitu, Unilever disebutkan kembali memimpin dalam daftar nominasi MMA Smarties Awards 2016 di Indonesia dengan meraih 20 nominasi.

Managing Director MMA Asia Pasifik Rohit Dadwal menyampaikan, “Kami bangga dapat membawa kembali Indonesia Smarties Award. […] Setiap tahun, berbagai brand dan agensi telah membuat kami terkesan dengan kreativitas baru dan kemampuan mereka untuk menjangkau khalayak yang memiliki konsumsi unik dan pola perilaku yang terus berkembang.”

“Tahun ini, kami menerima entri yang lebih menarik dan para juri menitikberatkan penilaiannya pada kampanye yang menempatkan mobile marketing sebagai inti dalam strategi komunikasi serta menggunakan teknologi dan data untuk memberikan real time advertising,” lanjut Rohit.

Beberapa juri dan narasumber yang akan hadir dalam MMA Forum Indonesia dan Indonesia MMA Smarties Awards adalah Erik Meijer (Telkomtelstra), Devi Attamimi (Hakuhodo Network Indonesia), Rohit Dadwal (MMA), Juhi Kalia (Facebook), Daniel Tumiwa (OLX Indonesia), dan Danny Wirianto (GDP Venture).

Tahun ini, MMA Forum Indonesia akan membawa tema “Winning at Mobile, Winning at Business”. Melalui berbagai sesi panel diskusi dengan pembicara berpengalaman di bidangnya, MMA Forum Indonesia 2016 ingin dapat menginisiasi dialog tentang bagaimana menyoroti praktek terbaik dari mobile marketing, mitos-mitos yang ada, dan membahas tuntas dari studi kasus nyata brand. Diharapkan, para peserta MMA Forum Indonesia akan mendapatkan informasi menyeluruh dan memanfaatkannya dalam strategi pemasarannya.

MMA Forum Indonesia 2016 akan digelar pada 22 September 2016 di Ritz Carlton Hotel Kuningan, Jakarta melalui kerja sama dengan BBM, Appsflyer, POKKT, Indonesian Digital Association (IDA), Mobile Monday Indonesia, dan Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia DKI Jaya.

Untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut mengenai MMA Forum Indonesia 2016, termasuk agenda terbaru dan profil pembicara, Anda dapat mengunjungi tautan berikut.

Bagi pembaca DailySocial, ada 10 tiket MMA Forum Indonesia yang akan dibagikan melalui kuis di Facebook dan Twitter yang akan ditutup pada 20 September. Syaratnya, Anda hanya perlu follow akun Instagram DailySocial dan mention jawaban via Twitter atau Facebook dengan hashtag #inikuisds. Selain itu, masih ada potongan harga 15% dengan memasukkan kode DailySocial untuk MMA Forum Indonesia 2016.

_
Disclosure: DailySocial adalah media partner MMA Forum Indonesia 2016

Kompetisi Kreativitas dan Inovasi Terbesar di Indonesia BlackInnovation 2016 Sudah Dimulai

Kemampuan anak-anak muda Indonesia untuk urusan daya cipta rasanya sudah tidak perlu diragukan lagi. Menurut data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) saja, industri kreatif tumbuh sebesar 7% per tahun. Tak cukup dalam proses penciptaan, kreasi anak bangsa ini seringkali inovatif dan ‘mendobrak’ di masyarakat. Namun, apakah inovasi itu berdaya guna bagi hidup manusia?

Inilah ide awal terselenggaranya BlackInnovation 2016. Mengambil tema “Convert your ideas into Values”, BIackInnovation 2016 mengajak para kreator dan inovator Tanah Air untuk merealisasikan ide inovasi yang bernilai bagi kehidupan masyarakat sehari-hari; tak hanya produk yang bersifat nyata dan bisa disentuh wujudnya, para inovator kini juga bisa menciptakan karya digital.

Ya, acara tahunan gelaran Blackexperience.com ini sekarang membuka ruang apresiasi terhadap kreasi inovatif di bidang desain produk dan Internet of Things (IoT).

Dalam aspek desain produk, para peserta BlackInnovation 2016 diharapkan bisa mengembangkan benda yang dapat bernilai lebih untuk kegiatan sehari-hari, baik itu pengembangan yang autentik belum pernah dibuat sebelumnya maupun karya modifikasi. Sedangkan untuk bidang IoT, inovasi yang diinginkan adalah pengembangan yang memanfaatkan konektivitas internet untuk memudahkan kehidupan manusia.

BlackInnovation 2016 telah menyediakan total hadiah uang tunai lebih dari 100 juta rupiah bagi mereka yang berhasil mendapat gelar “The Innovator”. Tak hanya itu, BlackInnovation 2016 juga akan mengajak “The Innovator” untuk mengikuti Innovation Journey, sebuah perjalanan seru ke industri kreatif di luar negeri.

Seperti yang diketahui, sampai saat ini, BlackInnovation adalah ajang kompetisi inovasi terbesar di Indonesia, yang sangat sayang untuk dilewatkan para pekarya Tanah Air.

Jadi, jangan sampai kamu menyesal karena ide brilianmu hanya tertuang di atas kertas! Wujudkan sekarang di BlackInnovation 2016! Pendaftaran dibuka dari 16 Agustus 2016 hingga 12 November 2016. Info lengkap, klik di sini!

Jadilah inovator sesungguhnya lewat ide inovasi yang bermanfaat bagi manusia!


Disclosure: DailySocial adalah media partner BlackInnovation 2016

IDEAFEST 2016 Angkat Tema Berpikir Perubahan “SHIFT(THINK)”

IDEAFEST, sebuah festival kreatif tahunan yang fokus untuk memberikan inspirasi anak muda Indonesia untuk terjun dan merevolusi Indonesia lewat kreativitas, kini kembali hadir dengan tema SHIFT(THINK) bermakna Berpikir Perubahan.

Tema tersebut dipilih akibat dari kondisi perusahaan tradisional yang harus mengalami penurunan drastis akibat hadirnya perusahaan yang memberikan solusi kepada konsumen dengan bantuan teknologi. Perusahaan seperti Google, Uber, dan Airbnb dikenal sebagai perusahaan yang berkembang pesat dan mulai mengubah gaya hidup masyarakat.

Berdasarkan kondisi tersebut, muncul pertanyaan apa yang harus dipersiapkan Indonesia dengan adanya perubahan itu? IDEAFEST ingin mengajak pemerintah, pengusaha, dan anak muda untuk mempersiapkan diri dalam era perubahan tersebut.

Acara ini akan diselenggarakan pada 23-24 September 2016 dan menghadirkan lebih dari 200 pembicara inspiratif yang berasal dari berbagai bidang, baik itu pengusaha, inovator, pelaku seni, pengembang aplikasi, sampai kepala daerah. Seluruh pembicara akan berbagi pengalaman berdasarkan latar belakang masing-masing dan sesuai dengan tren yang berkembang saat ini ini.

“Sejak beberapa tahun, kita sudah lihat pesatnya industri kreatif di Indonesia. Bahkan, industri ini dipercaya akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia pada masa mendatang, terutama dengan penetrasi digitak yang luar biasa dan karakter konsumen Indonesia yang sangat terbuka. Maka, sudah saatnya pemain di industri ini untuk berpikir lebih dinamis agar bisa mengembangkan potensi yang lebih baik dan memiliki dampak yang bermanfaat untuk masyarakat,” terang Ben Soebiakto, Co-Founder IDEAFEST, Rabu (14/9).

Pada hari pertama (23/9), agenda akan diisi dengan 80 sesi Ideatalks oleh 150 pembicara, diantaranya Nia Dinata (Produser dan Sutradara Film), Achmad Zaky (CEO Bukalapak), Andy F Noya (Presenter dan Jurnalis), Hadi Wenas (CEO MatahariMall), Jason Lamuda (Co-Founder Berrybendka), dan lain-lain.

Kemudian, pada hari kedua akan dilanjutkan dengan sesi konferensi diisi oleh Presiden Joko Widodo sebagai keynote speaker, Gwendolyn Regina (Mashable), Hooi Ling Tan (Grab), HB Naveen (Falcon Pictures), Ridwan Kamil (Walikota Bandung), dan lainnya.

Adapun topik-topik diskusi yang akan diangkat dalam IDEAFEST 2016 merupakan turunan dari 16 subsektor ekonomi kreatif yang ditetapkan oleh Bekraf. Adapun topik tersebut antara lain inovasi sosial, kewirausahaan, teknologi, hiburan, dan life hack.

Sebelumnya diberitakan, IDEAFEST akan mengangkat topik mengenai peluang e-commerce di Indonesia. Andrew Gunawan, Head of Promotion IDEAFEST, mengatakan program tahunan ini akan terus memasukkan topik e-commerce dalam berbagai sesi diskusi dalam acara. Sebab, menurutnya, perjalanan e-commerce di Indonesia masih sangat panjang, mengingat tingkat penetrasi ritel online yang belum setingkat dengan Amerika maupun Tiongkok.

[Baca juga: IDEAFEST 2016 Kembali Angkat E-Commerce Sebagai Salah Satu Topik Utama]

“Ideafest melihat ekonomi kreatif yang dipercaya akan menjadi tonggak perekonomian Indonesia pada masa mendatang mendapat kesempatan yang lebih besar lagi dengan terjadinya transformasi digital. Transformasi digital tersebut adalah e-commerce yang dapat menjadi penghubung bagi para pelaku industri ekonomi kreatif untuk bertransaksi dan melakukan kegiatan monetisasi,” ujarnya.

Selain itu, dalam acara IDEAFEST akan diumumkan pemenang kompetisi “Ide untuk Indonesia.” Pemenang akan mendapatkan dukungan mentorship, funding, dan perjalanan edukasi dengan total nilai sebesar 500 juta Rupiah. Ada lima finalis yang akan bertarung, yakni Omah Yogurt Stevia, Gen Oil, Tele-TCG, Lingkaran, dan Mycotech.


Disclosure: DailySocial adalah media partner IDEAFEST 2016

Kostoom Menangi Ajang Seedstars Jakarta 2016 dan Berhak Berpartisipasi di Seedstars Summit

Startup yang memberikan platform jahit online Kostoom 10 September silam resmi menjadi pemenang ajang Seedstars Jakarta. Kostoom juga secara resmi akan menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang Seedstars Summit yang akan memperebutkan investasi ekuitas mencapai $1 juta. Ajang Seedstars Summit ini rencananya akan dilangsungkan di Swiss pada April 2017 mendatang.

Bertempat di Conclave sembilan startup terpilih diundang untuk mempersentasikan ide mereka di hadapan para juri. Jajaran dewan juri untuk Seedstars Jakarta kali ini diisi nama-nama profesional yang aktif dalam industri startup Indonesia, di antaranya CEO Dailysocial Rama Mamuaya, pihak Kibar sebagai perwakilan Seedstars Indonesia dan beberapa perwakilan startup seperti Sanny Gaddafi dari 8Villages, Dondi Hananto dari Kinara, Andreas Senjaya dari iGrow, Alamanda Shantika dari Go-jek dan Pri Desta Yudha dari Indosat Ooredoo.

Kostoom terpilih sebagai startup terbaik karena solusi yang ditawarkan dianggap sesuatu yang inovatif. Kostoom sendiri hadir dengan memposisikan diri sebagi platform yang nantinya akan menghubungkan para penjahit rumahan dengan pelanggan. Dalam wawancaranya dengan Dailysocial, Founder Kostoom Putry Yulia menjelaskan bahwa dengan hadirnya Kostoom hadir untuk membawa perbaikan taraf hidup para penjahit rumahan dengan pembagian komisi 70% untuk penjahit dan 30% untuk Kostoom.

Kostoom berhasil mengungguli 150 startup lokal yang juga turut mencoba peruntungannya di ajang Seedstars Jakarta. Selain Kostoom yang terpilih sebagai yang terbaik dalam acara yang digelar Sabtu(10/9) juga diumumkan dua runner up terbaik. Runner up pertama ditempati Sevva, sebuah startup yang memilik konsep marketplace layanan sewa dan Blumbangreksa sebagai runner up kedua, sebuah solusi IoT (internet of things) untuk membantu pemantauan budidaya udang.

Selanjutnya Kostoom akan berhak mengikuti Seedstars Summit di Swiss. Sebuah program pelatihan selama seminggu dan mendapat kesempatan untuk bertemu dengan 60 pemenang lainnya dari belahan dunia lain. Dalam edisi sebelumnya, Seedstars Jakarta 2015 ProSehat keluar sebagai pemenang dan menjadi wakil Indonesia dalam ajang Seedstars Summit.

Super Mario Run iMessage Sticker Sudah Tersedia di App Store

Jika Anda masih ingat Apple Event minggu lalu, ada kejutan menarik di awal acara yaitu hadirnya Shigeru Miyamoto. Siapa Shigeru Miyamoto? Ia adalah pembuat game legendaris Mario Bros.

Shigeru hadir dalam acara Apple untuk membawa kabar gembira yaitu game ciptaannya akan segera hadir di iPhone. Tak hanya game, Shigeru Miyamoto juga berjanji akan menghadirkan iMessages sticker pack untuk menambah seru pengalaman ber-iMessage ria.

Super Mario Run iMessage Sticker

Shigeru Miyamoto sendiri tak memberikan waktu rilis pasti kapan permainannya akan tersedia di App Store. Sebagai solusi, Apple kini menambahkan tombol Notify yang bisa Anda gunakan untuk memberikan notifikasi sesaat setelah Super Mario Run tersedia di App Store. Menurut Shigeru, Super Mario Run paling lambat tersedia di akhir tahun 2016.

Bagi Anda yang sudah tidak sabar, ada kabar gembira karena Super Mario Run iMessage Sticker sudah bisa Anda unduh melalui App Store. Ya, menjelang iOS 10 yang akan dirilis pada hari Rabu dini hari nanti, Apple sudah mulai menggulirkan beberapa update serta aplikasi-aplikasi baru yang mendukung iOS 10. Salah satunya adalah Super Mario Run iMessage Sticker.

Ada 12 stiker yang tersedia pada Super Mario Run. Selain dikirimkan melalui percakapan, stiker tersebut juga bisa ditempelkan pada bubble chat atau foto. Super Mario Run iMessage Sticker baru tersedia di App Store US dan perlahan Apple akan menggulirkannya ke semua regional App Store.

Namun jika Anda sudah tak bersabar dan memiliki Apple ID US, cukup login dan Anda bisa mengunduhnya dengan segera secara gratis.

iOS 10 akan dirilis pada pukul 00.00 WIB dini hari nanti. Membawa sejumlah perubahan antarmuka, iMessage termasuk salah satu yang mendapat cukup banyak update seperti stiker dan aplikasi di keyboard iMessage, efek full screen, bubble effect pada chat yang dikirim, pilihan read-receipt untuk kontak tertentu dan masih banyak lagi.

Sudah siap untuk menyambut iOS 10?

Download – App Store – Gratis

IDEAFEST 2016 Kembali Angkat E-Commerce Sebagai Salah Satu Topik Utama

E-commerce kini menjadi salah satu bisnis dalam dunia digital yang sangat ‘seksi’ untuk terus diulas. Banyak pihak yang mempercayai sektor e-commerce dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia. Hal inilah yang mendasari IDEAFEST pada tahun ini untuk kembali membahas industri e-commerce.

Andrew Gunawan, Head of Promotion IDEAFEST, mengatakan program tahunan ini akan terus memasukkan topik e-commerce dalam berbagai sesi diskusi dalam acara. Sebab, menurutnya, perjalanan e-commerce di Indonesia masih sangat panjang, mengingat tingkat penetrasi ritel online yang belum setingkat dengan Amerika maupun Tiongkok.

“Ideafest melihat ekonomi kreatif yang dipercaya akan menjadi tonggak perekonomian Indonesia pada masa mendatang mendapat kesempatan yang lebih besar lagi dengan terjadinya transformasi digital. Transformasi digital tersebut adalah e-commerce yang dapat menjadi penghubung bagi para pelaku industri ekonomi kreatif untuk bertransaksi dan melakukan kegiatan monetisasi,” ujarnya, Kamis (8/9).

Sebagai gambaran, Andi S Boediman, Managing Partner Ideosource, menjelaskan Indonesia menyimpan ruang gerak yang besar untuk pertumbuhan sektor e-commerce. Pasalnya, dalam hal pertumbuhan ritel online pada tahun ini diestimasi baru mencapai 1,2%.

Hanya naik 0,2% dibandingkan tahun lalu. Perkembangan ritel online Indonesia berjalan lebih lambat, bila dibandingkan dengan Tiongkok dan India, masing-masing negara diestimasi mencapai 12,8% dan 2,5%. Data ini berdasarkan hasil riset Bank of America Merrill Lynch 2015.

Menurut Andi, lambannya pergerakan disebabkan karena Indonesia baru memasuki siklus perubahan ke ekonomi digital sejak dua sampai tiga tahun terakhir. Sementara, Tiongkok dan India sudah lebih dahulu memasuki siklus tersebut. Ia membandingkan Indonesia sudah tertinggal sekitar tiga sampai empat tahun dengan India, sementara dengan Tiongkok mencapai tujuh tahun.

“Pasar ritel online di Indonesia kini sedang mengalami siklus yang sebelumnya sudah dilewati oleh ritel online di Tiongkok dan India. Dengan peluang market di Indonesia yang sangat besar, menjadikan negara ini jadi menarik karena sekarang masih menempuh siklus awal,” ujarnya.

Lebih jauh, dia menjelaskan, dalam siklus perkembangan e-commerce ada banyak tahapan yang harus ditempuh mulai dari startup hingga menjadi perusahaan terbuka. Tahap pertama, berkembangnya startup, kemudian masuk ke tahap berikutnya masuknya investor dari venture capital. Ketiga, adalah tahapan yang dinamai “consumer is the king“.

Keempat, tahapan “survival of the richest“, lalu konsolidasi bisnis, dan terakhir menuju perusahaan terbuka (IPO). “Bergeraknya siklus ini sangat bergantung pada kesiapan pasar dan infrastrukturnya. Indonesia saat ini sedang masa transisi dari tahap ketiga menuju keempat.”

Ramalkan ada banyak konsolidasi

Andi melanjutkan, berkaca dari siklus e-commerce yang sudah ditempuh oleh Tiongkok dan India, untuk mencapai tahap “survival of the richest“, kedua negara tersebut membutuhkan waktu sekitar 10 tahun.

Untuk Indonesia, kondisinya saat ini dari funding yang masuk uangnya banyak yang ‘dibakar’ untuk perang diskon antar e-commerce dengan bisnis horizonal demi menarik banyak pengguna baru. Ini adalah langkah untuk menjadi “the richest.”

“Nanti, sekitar 2-3 tahun dari sekarang mereka [e-commerce] akan mulai megap-megap kehabisan dana, sementara persaingan bisnis akan semakin ketat. Kemudian, akan muncul opsi konsolidasi. Ini terjadi apabila mereka adalah pemain e-commerce kecil yang tidak disokong oleh sumber funding dalam jumlah besar.”

Akan tetapi, menurutnya, yang akan mengalami konsolidasi hanyalah pemain e-commerce dengan bisnis horizontal saja, mengingat saat ini sudah banyak pemain e-commerce dengan segmentasi bisnis yang hampir serupa. Sementara untuk pemain e-commerce dengan bisnis vertikal diprediksi bakal lebih bertahan.

IDEAFEST 2016

Perlu diketahui, tahun ini IDEAFEST dengan tema SHIFT(THINK) akan diadakan pada 23-24 September 2016 di Jakarta Convention Center. Pada hari pertama akan diisi dengan acara Idea Talk. Rencananya, akan ada 80 sesi yang siap diisi oleh 110 pembicara dari berbagai bidang ekonomi kreatif, mulai dari Hadi Wenas (CEO Mataharimall), Jason Lamuda (CEO Berrybenka), Achmad Zaky (CEO Bukalapak), dan lainnya.

Hari kedua akan diisi dengan acara Conference dengan keynote speech dari Presiden RI Joko Widodo. Ada pula pengumuman pemenang kompetisi startup yang berhak mendapatkan hadiah inspiring trip dan program inkubasi. Termasuk bagian dari rangkaian acara adalah Indovidfest.

Dari 500 aplikasi yang masuk, kini sudah ada lima startup yang menjadi terpilih masuk ke babak final. Pemenang nantinya dapat mempresentasikan perusahaannya dihadapan para penonton. Lima startup tersebut adalah Omah Yogurt Stevia, Gen Oil, Tele-TCG, Lingkaran, dan Mycotech.


Disclosure: DailySocial adalah media partner IDEAFEST 2016

Inilah Para Pakar Social Entrepreneurship yang Akan Mengisi Start-FWD

Start-FWD, sebuah acara tentang kewirausahaan sosial (social entrepreneurship) hasil kerja sama Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya dan DailySocial, tidak lama lagi akan digelar. Acara yang bertempat di Auditorium Unika Atma Jaya ini akan diselenggarakan dengan sembilan pembicara di dalamnya.

Sembilan pembicara tersebut antara lain Dr. Agustinus Prasetyantoko (Rektor Unika Atma Jaya), Rosdiana Sijabat, Ph. D. (Dosen Unika Atma Jaya), Aria Widyanto (Amartha), Rama Raditya (Qlue), Calvin Kizana (PicMix), Arief Aziz (Change.org), Razi Thalib (Setipe), dan Marshall Pribadi (PrivyGate).

Topik mengenai social entrepreneurship akan dikupas dari kacamata akademis oleh Dr. Agustinus Prasetyantoko dan Rosdiana Sijabat, Ph.D. yang punya jam terbang tinggi di dunia bisnis dan ekonomi.

Dari sisi praktisi, social entrepreneurship akan dibahas tuntas oleh para aktor startup dari bidang bisnis yang mereka lakoni masing-masing. Ada Aria Widyanto, Head of Product Amartha, sebuah peer-to-peer lending platform yang membantu sektor usaha kecil menengah (UKM) memperoleh modal pembiayaan dari investor, yang rencananya membahas soal bagaimana teknologi menjadi instrumen utama dalam membangun bisnis startup yang punya dampak positif bagi masyarakat.

Selain itu, Billy Mambrasar, Founder Kitong Bisa, sudah memastikan dirinya akan hadir untuk membahas kisah sukses Kitong Bisa menjadi kendaraan bagi perubahan sosial di tanah air, khususnya di kawasan timur Indonesia.

Bidang perekonomian dan tata kota dari perspektif social entrepreneurship juga tak luput dibahas di Start FWD. Rama Raditya, Founder smart city platform Qlue, akan menyoal pemanfaatan informasi dari aplikasi smart city untuk mendapatkan peluang dalam membuka usaha dan memajukan kehidupan masyarakat.

Sebagai medium yang akselerasi perkembangannya tinggi dan daya sebar informasinya yang luas, sudah sepatutnya media sosial menjadi salah satu fokus social entrepreneurship. Di Start FWD, kita akan mendengar bagaimana Calvin Kizana, Founder PicMix, sebuah aplikasi photo sharing, berstrategi agar terus bertahan di tengah makin banyaknya platform sejenis untuk berbagai kebutuhan khusus.

Founder Setipe.com Razi Thalib juga menyatakan dirinya akan hadir di Start FWD untuk membahas tentang bagaimana menerapkan taktik untuk social online platform yang meraup pasar kawula muda Indonesia dalam hal pencocokan jodoh, sesuai dengan apa yang disajikan Setipe.

Marshall Pribadi, Founder Privy, juga akan bercerita seputar berbagai potensi masyarakat yang dapat dimudahkan dalam sebuah aplikasi, dalam hal ini berkaitan dengan legal.

Pembicara-pembicara tadi dapat kamu temui dan ajak diskusi secara langsung pada hari Kamis, 8 September 2016, di Unika Atma Jaya secara gratis! Ayo, daftarkan diri kamu sekarang di sini! Malam ini, pendaftaran ditutup lho!