Rayakan HUT Kedua, Fabelio Perluasan Jangkauan Pengiriman ke Empat Kota di Jawa Timur

Di HUT-nya yang kedua, layanan belanja furnitur online lokal Fabelio mengumumkan penambahan wilayah layanan pengiriman ke Jawa Timur. Startup yang menyediakan pembelian furnitur secara online dan memiliki showroom di kawasan Jakarta Selatan ini, secara resmi mengumumkan 4 wilayah layanan baru, yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kabupaten Sidoarjo. Dalam rilisnya disebutkan perluasan wilayah jangkauan pengiriman ini dilakukan sejalan dengan misi utama yaitu memudahkan akses layanan interior furnitur untuk konsumen di Indonesia.

“Kami berharap ke depannya Fabelio dapat terus memberikan layanan yang terbaik bagi para konsumen, mitra serta klien kami, seperti layaknya motto kami furnishing happiness, kami ingin menghadirkan kebahagiaan di mana pun kami berada,” kata Chief Operating Officer Fabelio Christian Sutardi.

Selama ini Fabelio hanya melayani pengiriman dalam lokasi terbatas di Jabodetabek. Hal tersebut dilakukan agar bisa lebih fokus dalam hal pelayanan dan tentunya menyesuaikan permintaan dari konsumen. Selain showroom di Panglima Polim, saat ini Fabelio juga telah memiliki showroom di Senayan City.

Dua tahun menjalankan bisnis, Fabelio mengklaim mengalami jumlah pelanggan yang cukup signifikan. Fabelio mencatat rata-rata sebanyak 300 ribu total jumlah kunjungan situs Fabelio tiap bulannya, dan berhasil membukukan pertumbuhan 90 kali lipat dari kali pertama situs Fabelio aktif di tanggal 1 Juni 2015. Fabelio juga telah menambah dua layanan terbaru yaitu Home by Fabelio (penyedia jasa desain interior rumah) dan Design & Build (B2B – penyedia jasa desain interior kantor dan ruang komersil lainnya).

“Kami sangat bersyukur atas respon baik dan antusiasme yang diberikan oleh konsumen Fabelio selama dua tahun ini. Kami tidak mungkin bisa seperti sekarang ini tanpa dukungan penuh dari konsumen, mitra yang tumbuh bersama kami serta klien yang sudah mempercayakan huniannya kepada kami. Saat ini, telah ada 7 ribu kantor, rumah dan restoran yang telah berbagi kebahagiaannya bersama kami,” kata Christian.

Mengupas Kendala Layanan Fintech dan Logistik E-Commerce di Indonesia

Hari terakhir kegiatan Global Ventures Summit 2017 membahas topik yang saat ini menjadi tren di Indonesia yaitu fintech dan e-commerce. Sebagai negara yang saat ini masih dikenal paling rendah literasinya terhadap finansial, hal tersebut masih menjadi kendala terbesar, terutama untuk layanan fintech lokal hingga asing yang ada di Indonesia.

Sesi diskusi yang dipandu Nayoko Wicaksono dari Plug n Play, Ninou Sarwono dari Capital Group, dan Simon Costello dari HaloMoney membahas tantangan yang dihadapi oleh layanan fintech di tanah air.

Kesulitan startup layanan fintech untuk scale-up

Tahun 2017 bisa dibilang merupakan tahun terbaik untuk layanan fintech di Indonesia. Makin maraknya layanan P2P lending, layanan keuangan dan lainnya hadir di Indonesia, menandakan potensi yang cerah bagi layanan fintech saat ini. Namun demikian bagi layanan fintech yang sudah menjalankan bisnisnya selama 1-2 tahun terakhir, saat ini mengalami kesulitan untuk melakukan scale up.

Selain scale up, kendala lainnya yang hingga kini masih dirasakan oleh semua layanan fintech di Indonesia adalah masih rendahnya rasa percaya atau trust dikalangan pengguna untuk melakukan pembayaran dan aktivitas keuangan lainnya melalui desktop dan aplikasi mobile. Di sisi lain Indonesia sendiri merupakan negara terbanyak yang masih belum memiliki akun rekening dan bank, dan minimnya kepemilikan kartu kredit.

“Saya melihat perbedaan tersebut terlihat dengan layanan fintech di AS yang lebih banyak didorong oleh pelaku startup, sementara di Indonesia operator telekomunikasi hingga bank, memiliki andil yang besar dan cukup agresif menghadirkan layanan fintech untuk pengguna,” kata Simon Costello.

Besarnya jumlah pengguna di operator telekomunikasi dan bank menjadi keuntungan lebih tentunya untuk memasarkan berbagai layanan yang ada. Simon menambahkan bahwa agar layanan fintech di Indonesia bisa eksis, harus fokus apakah ingin menjadi aggregator atau platform provider.

Dukungan pemerintah untuk layanan fintech

Layanan fintech selama ini selalu di asosiasikan dengan regulator, dalam hal ini OJK hingga Bank Indonesia. Agar semua pelaku startup yang menyasar layanan fintech bisa menjalankan bisnisnya dengan baik, dibutuhkan dukungan dan pengawalan yang cukup intensif dari regulator di Indonesia.

“Saat ini pemerintah Indonesia dan para regulator pada khususnya sudah mulai agresif membantu layanan fintech untuk menemukan formula dan regulasi yang tepat. Diharapkan nantinya akan lebih cepat dan aktif lagi regulator membuat keputusan serta kebijakan yang ada,” kata Ninou Sarwono.

Dilema layanan logistik di Indonesia

Muhamad Fajrin Rasyid dari Bukalapak, Loren Sanchez dari Linio, Krishnan dari Fabelio

Hari terakhir GVS 2017 juga menghadirkan pemain e-commerce dari Meksiko yaitu Loren Sanchez dari Linio, Krishnan dari Fabelio dan Muhamad Fajrin Rasyid dari Bukalapak. Dalam perbincangan tersebut masing-masing membicarakan tentang kendala terkait logistik di Indonesia dan Meksiko yang ternyata tidak jauh berbeda.

Luasnya wilayah di Indonesia terkadang menyulitkan layanan e-commerce untuk melakukan pengiriman barang ke pelosok di Indonesia. Kesamaan lain yang diklaim Loren Sanchez dari Linio adalah model kemitraan yang diterapkan Bukalapak dengan pihak logistik.

“Kami memiliki kemitraan dengan 10 perusahaan logistik di Indonesia. Hal tersebut memudahkan pengguna yang dengan bebas memilih perusahaan logistik mana yang ingin digunakan untuk pengantaran barang,” kata Fajrin.

Senada dengan Bukalapak, Linio juga melakukan kemitraan dengan beberapa perusahaan logistik serta memberikan kebebasan untuk pengguna melakukan pengantaran sesuai dengan perusahaan logistik pilihan.

“Karena luasnya Meksiko, terkadang para kurir kesulitan menemukan alamat karena tidak dilengkapi dengan alamat yang jelas dan kode pos. Hal tersebut yang hingga kini kasih menjadi kendala terbesar kami,” kata Loren.

Masalah lain yang kerap dihadapi Bukalapak adalah masih banyaknya penjual yang memanfaatkan media sosial. Kebanyakan dari penjual tersebut banyak yang palsu, namun berhasil menarik perhatian pembeli dengan iming-iming harga yang murah dan produk yang beragam.

“Karena penjual palsu tersebut makin rendah kepercayaan masyarakat Indonesia untuk melakukan pembelian secara online. Hal tersebut secara langsung merugikan kami sebagai layanan e-commerce yang sepenuhnya membutuhkan kepercayaan publik,” kata Fajrin.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Global Ventures Summit 2017

Fabelio Perluas Wilayah Pengiriman ke Bandung, Cimahi, Purwakarta, dan Karawang

Sejak diluncurkan pada Juni 2015 lalu sebagai layanan e-commerce yang berfokus pada penjualan furnitur dan hanya melayani wilayah Jabodetabek, pada akhir bulan Oktober 2016 Fabelio melakukan ekspansi wilayah layanan pengiriman ke Bandung, Cimahi, Purwakarta dan Karawang. Perluasan wilayah pengiriman kali ini merupakan langkah strategis yang dilakukan oleh Fabelio untuk menjangkau lebih banyak lagi pelanggan di luar Jabodetabek.

“Dengan adanya perluasan area pengiriman ini, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak pelanggan dan memenuhi kebutuhan furnitur harga terjangkau dengan desain modern dan berkualitas tinggi,” kata Co-Founder dan COO Fabelio Christian Sutardi kepada DailySocial.

Untuk biaya pengiriman ke empat wilayah baru, Fabelio mengenakan harga khusus untuk setiap produknya. Setiap pengiriman satu produk akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 150 ribu hal ini berlaku kelipatan. Sebagai contoh, apabila pelanggan membeli dua produk biaya akan menjadi Rp 300 ribu dan seterusnya.

Setelah melakukan layanan pengiriman di empat wilayah di Jawa Barat, Fabelio juga memiliki rencana untuk memperluas layanan pengiriman ke kota-kota besar lainnya di Indonesia.

“Dalam waktu dekat, kami akan melakukan perluasan wilayah pengiriman ke Surabaya dan sekitarnya. Selebihnya, kami akan informasikan kembali apabila ada informasi perluasan area pengiriman Fabelio di masa mendatang,” kata Christian.

Target dan rencana Fabelio tahun 2017

Sejak  mendapatkan penerimaan putaran pendanaan Seri A senilai $2 juta (atau setara Rp 28 miliar) dari kelompok investor yang dipimpin oleh Venturra Capital pada bulan Januari 2016 lalu, Fabelio telah memiliki showroom sekaligus kantor yang bertempat di kawasan Panglima Polim Jakarta Selatan.

Menginjak usia satu tahun, Fabelio terus mengembangkan bisnisnya sebagai startup yang menyediakan layanan furnitur lengkap untuk pengguna. Kehadiran showroom diklaim cukup membantu untuk menambah jumlah pengguna yang belum terbiasa berbelanja furnitur secara online.

Disinggung tentang berapa banyak transaksi yang didapatkan oleh Fabelio secara online dan offline, Christian enggan untuk menyebutkan total transaksi yang telah didapatkan. Namun demikian hingga tahun 2017 mendatang masih banyak rencana dan target yang ingin dicapai Fabelio. termasuk dapat mem-furnish lebih banyak lagi tempat tinggal.

“Fabelio memiliki target untuk terus berkembang secara bisnis seiring berjalannya waktu, di antaranya melalui perluasan area pengiriman serta meningkatkan pelayanan dan kualitas desain dari seluruh bagian Fabelio (Fabelio.com, Fabelio Business Solutions dan Home by Fabelio),” kata Christian.

DStour #15: Memanfaatkan Ruang Terbatas di Kantor Fabelio

Sebagai layanan e-commerce furnitur, Fabelio memiliki ruang kerja yang dilengkapi dengan showroom lengkap di lantai dasar kantor pusatnya yang terletak di bilangan Jakarta Selatan. Ruangan kerja kantor Fabelio dihiasi dengan warna soft, putih, dan campuran pastel yang diklaim membuat ruangan menjadi tampak luas dan elegan.

Dalam edisi DStour kali ini, Co-Founder Fabelio Marshall Utoyo mengajak DailySocial berkeliling menyusuri ruang kerja dan showroom unik Fabelio. Simak liputan lengkapnya berikut ini.

Rayakan Hut yang Pertama, Fabelio Resmikan Showroom Baru

Memasuki usia satu tahun, e-commerce furnitur Fabelio meresmikan showroom sekaligus kantor yang bertempat di kawasan Panglima Polim Jakarta Selatan. Dengan didirikannya showroom ini diharapkan bisa mengedukasi konsumen untuk lebih terbiasa belanja furnitur secara online dengan melihat dan merasakan langsung semua produk yang dijual di Fabelio.

Acara peresmian ini turut dihadiri oleh  CEO dan Founder Fabelio Krishnan Menon, Co-Founder Fabelio Christian Sutardi dan Head of Design Fabelio Marshall Utoyo.

“Tidak terasa satu tahun Fabelio telah berdiri, berawal dari perusahaan kecil hingga telah memiliki showroom dan kantor Fabelio memiliki komitmen untuk menghadirkan furnitur berkualitas dengan desain modern untuk semua,” kata CEO dan founder Fabelio Krishnan Menon saat acara temu media di Jakarta.

Berdiri pada tahun 2015 silam, situs Fabelio telah mendapatkan jumlah pengunjung mencapai 1,3 juta orang. Fabelio juga telah melayani lebih dari seribu pelanggan, dan memiliki total barang yang diproduksi melebihi 3 ribu unit furnitur. Fabelio juga mengklaim armada truk Fabelio telah menempuh jarak lebih dari 40 ribu km perjalanan.

“Kami juga terus berinovasi dan menambah kemitraan dengan partner serta melancarkan layanan B2B dan marketplace, semua itu kami hadirkan sebagai komitmen Fabelio sebagai destinasi online dengan produk lokal,” kata Co-Founder, Fabelio Christian Sutardi.

Melancarkan layanan B2B

CEO dan Founder Fabelio Krishnan Menon

Saat ini Fabelio telah melancarkan layanan B2B di antaranya adalah mendesain dan menyediakan produk Fabelio untuk beberapa kantor startup Indonesia. Di antaranya adalah kantor Go-Jek dan Qraved. Perusahaan lainnya yang juga memanfaatkan jasa desain dan furnitur buatan Fabelio adalah Singapore Airlines dan DHL.

“Selain startup lokal dan perusahaan lainnya Fabelio juga menerima permintaan desain rumah pribadi, apartemen dan tempat tinggal lainnya, tentunya dengan menggunakan produk furnitur yang ada di Fabelio,” kata Head of Design Fabelio Marshall Utoyo.

Selain itu Fabelio juga terus menambah jumlah penjual dan melakukan kurasi kepada semua desainer furnitur lokal untuk bergabung dengan Fabelio. Meskipun saat ini masih belum banyak jumlahnya, namun kesempatan untuk menjadi seller di Fabelio masih terbuka untuk desainer lokal.

Dalam kesempatan tersebut Fabelio juga memaparkan beberapa layanan serta promo yang bisa dinikmati oleh konsumen, di antaranya adalah fasilitas pengembalian furnitur dalam waktu 30 hari, garansi furnitur selama satu tahun, serta metode pembayaran yang beragam hingga cicilan nol persen dalam waktu satu tahun dengan bank-bank ternama di Indonesia.

“Secara khusus hari ini kami juga meresmikan pengiriman gratis dalam waktu 24 jam kepada pelanggan Fabelio, layanan ini kami hadirkan untuk memudahkan proses belanja secara online di Fabelio,” kata Christian.

Saat ini Fabelio masih melayani kawasan Jabodetabek saja, namun demikian dengan makin bertambahnya minat serta permintaan dari konsumen yang ada, tidak menutup kemungkinan Fabelio akan melakukan ekspansi di luar Jabodetabek hingga mancanegara.

DScussion #47: Fabelio dan Rencana Menjadi Marketplace Furnitur Terkurasi

Di sesi DScussion kali ini, DailySocial berbincang-bincang dengan Co-Founder Fabelio Marshall Utoyo soal industri e-commerce furnitur di Indonesia dan rencana Fabelio menjadi marketplace furnitur. Mereka memastikan daftar mitranya terkurasi untuk menjamin kualitas.

Marshall juga menginggung soal masih sedikitnya pemain e-commerce furnitur di Indonesia dan bagaimana sesungguhnya konsumen beradaptasi dengan layanan e-commerce furnitur. Berikut ini adalah perbincangan kami:

Deals@DS Terbaru Minggu ini

Minggu lalu kami memperkenalkan Deals@DS, keluarga baru DailySocial yang memberikan penawaran diskon signifikan untuk berbagai layanan online. Sesuai komitmen kami, daftar ini akan kami perbarui tiap minggunya.

Kami memberikan diskon-diskon menarik dari berbagai layanan e-commerce, SaaS, cloud hosting, atau co-working space yang produk-produknya menjadi kebutuhan pembaca kami.

Untuk dapat menikmati penawaran ini, pembaca diwajibkan melakukan login, yang bisa dilakukan dengan menautkan akun Facebook atau LinkedIn. Tenang, kami menjaga privasi data-data Anda.

Berikut ini adalah promo yang sedang berjalan:

Tunggu apalagi, daftar sekarang dan nikmati privilege menjadi pembaca terdaftar dengan penambahan deals sepanjang waktu. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku.

Fabelio Dapatkan Pendanaan Seri A Senilai Rp 28 Miliar

E-commerce furnitur Fabelio baru saja mengumumkan penerimaan putaran pendanaan Seri A senilai $2 juta (atau setara Rp 28 miliar) dari kelompok investor yang dipimpin oleh Venturra Capital. Investor Fabilio sebelumnya 500 Startups dan IMJ Investment Partners juga turut berpartisipasi pada putaran pendanaan kali ini.

Pendanaan Seri A ini akan difokuskan pada pengembangan fitur teknologi baru, memperkuat infrastruktur logistik, untuk pemasaran produk serta ekspansi ke pasar regional. Untuk meningkatkan pertumbuhan tim dan pengalaman interaksi dengan pelanggan, di bulan Maret ini Fabelio juga berencana mendirikan showroom baru di daerah Panglima Polim Jakarta Selatan.

Co-founder sekaligus CEO Fabelio Krishnan Menon dalam sambutannya mengatakan bangga dengan pencapaian yang telah diraih. Di antaranya mampu bermitra dengan 40 produsen furnitur untuk mendatangkan ribuan pelanggan. Krishnan mengatakan bahwa saat ini tujuan perusahaan adalah untuk membangun brand Fabelio sebagai tujuan utama orang mencari berbagai furnitur.

Selain pendanaan, Fabelio juga mengumumkan Stefan Jung, Managing Partner of Venturra Capital, akan bergabung menjadi bagian dari perusahaan sebagai board advisory. Dalam sambutannya Stefan mengatakan bahwa traksi pelanggan yang ada saat ini diyakini akan mampu memantapkan Fabelio menjadi pemimpin pasar di Indonesia.

Khailee Ng selaku Partner di 500 Startups dalam sambutannya mengatakan, bahwa yang membuat pihaknya yakin dengan kucuran investasi tersebut tak lain karena pertumbuhan yang signifikan dari layanan Fabelio dan juga fokus yang jelas dari perusahaan. Budaya yang baik dinilai Khailee menjadi poin plus, yakni tetap agresif bertumbuh namun tetap menjaga profitabilitas dan budaya perusahaan.

Sejak diluncurkan pada Juni 2015 lalu sebagai e-commerce yang berfokus pada penjualan furnitur, Fabelio bertekad mempersatukan rantai supply antara konsumen dengan produsen furnitur. Sebelumnya Fabelio berhasil seed funding $500.000 pada pendanaan bulan Juli 2015 lalu.

Pasca Pendanaan Awal, Fabelio Siap Lebarkan Sayap ke Penjuru Indonesia

Christian Sutardi, Co-Founder Fabelio ungkap target ke depan / Shutterstock

Layanan marketplace furnitur Fabelio yang beberapa waktu lalu mengamankan pendanaan awal tak kurang dari Rp 6 miliar langsung berencana untuk melakukan ekspansi sehingga layanannya dapat dinikmati di seluruh Indonesia bahkan luar negeri. Tak hanya itu mereka juga tengah fokus untuk mengerjakan proyek B2B dan menyiapkan beberapa beberapa produk lainnya. Continue reading Pasca Pendanaan Awal, Fabelio Siap Lebarkan Sayap ke Penjuru Indonesia

Online Furniture Startups Join Indonesia’s E-Commerce Industry

Nowadays, online shopping may help you find nearly everything, and furniture and home or office decor aren’t an exception. Not only to spoil their users, some players in this segment even encourage local producers by displaying their products on their online shops. Continue reading Online Furniture Startups Join Indonesia’s E-Commerce Industry