Empat yang Perlu Diperhatikan untuk Memiliki Bisnis OTA yang Sukses

Di Januari 2018, layanan OTA (online travel agency) Pergi.com mengumumkan penutupan bisnisnya. Pergi.com awalnya didirikan tahun 2016 oleh Kenneth Tanoto dan Faustine Tan, dengan dukungan KLN (KapanLagi Network). Keduanya memiliki pengalaman di industri OTA. Kenneth sempat bekerja di Tiket.com, sementara Faustine Tan sendiri sebelumnya mengusung HotelQuickly ke Indonesia.

Setelah menjalankan bisnis selama hampir dua tahun, penutupan Pergi.com (dan sebelumnya Tripvisto) mewarnai dinamika yang terjadi dalam industri OTA di tanah air yang melihat pendanaan fantastis untuk Traveloka (sekaligus memastikan statusnya sebagai startup unicorn) dan akuisisi terhadap Tiket.com dan Indonesia Flight oleh Blibli sebagai bagian konsolidasi bisnis.

Belajar dari penutupan Pergi.com, berikut adalah empat hal yang wajib untuk dicermati jika Anda ingin mendirikan layanan OTA.

Membaca persaingan

Dari permukaan, bisnis OTA memiliki potensi besar dan cukup mudah untuk diluncurkan, dilihat dari besarnya demand dari pasar yang tidak kunjung padam. Belum lagi dengan maraknya promo hingga paket khusus yang diberikan oleh perusahaan penerbangan, tempat wisata dan hotel, yang memudahkan bisnis untuk berjalan.

Meskipun demikian, faktanya bisnis ini terbilang penuh sesak, dengan persaingan sengit perusahaan besar seperti Traveloka, Tiket.com, dan Pegipegi, hingga travel agent independen dan konvensional yang sudah established menjalankan bisnis saat ini. Untuk itu pastikan layanan OTA yang bakal diluncurkan memiliki model bisnis yang unik dan Anda memiliki kesiapan mental dan tim yang solid untuk menjalankan bisnis.

Pemilihan target pasar

Pada akhirnya bisnis OTA dipengaruhi brand itu sendiri, dalam hal ini adalah perusahaan penerbangan, hotel, tempat wisata, atau perusahaan transportasi umum lainnya.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah hadir dengan target pasar yang lebih niche agar bisa tampil beda dan pada akhirnya lebih unggul dari layanan serupa lainnya. Untuk itu lakukan riset, tempat wisata atau pengalaman wisata apa yang masih kurang terakomodasi layanan lokal hingga asing saat ini.

Prinsip pemasaran yang cermat

Untuk bisa menarik perhatian masyarakat menggunakan layanan OTA, banyak perusahaan yang kemudian melancarkan kegiatan promosi seperti diskon, paket murah hingga pilihan pembayaran beragam. Selama beberapa waktu, penawaran tersebut bisa jadi berhasil menarik perhatian target pasar, namun  promo murah dan penawaran diskon tersebut bisa menyebabkan kondisi keuangan yang bleeding karena terus memberikan subsidi.

Diskon hingga penawaran khusus bukanlah suatu kegiatan pemasaran yang salah, namun harus diterapkan dengan efektif dan idealny bukan menjadi andalan dari perusahaan untuk menarik perhatian target pasar. Pastikan Anda bisa menonjolkan keunggulan produk yang ditawarkan, ketimbang sekedar jor-joran memberikan harga subsidi.

Tampilan yang user friendly

Menarik perhatian pengunjung untuk mengakses situs dan aplikasi layanan OTA Anda bukan hanya satu-satunya prioritas, namun pastikan juga calon pembeli tersebut mendapatkan pengalaman yang baik dan memorable dalam waktu singkat. Pastikan tampilan UX situs Anda menarik, mudah dipahami dan digunakan.

Perjalanan dari calon pembeli saat mengakses situs atau aplikasi biasanya dimulai dari dua langkah awal, yaitu mau kemana dan kapan, Pastikan kedua proses tersebut bisa dinikmati calon pembeli yang kemudian berakhir dengan transaksi.

Pergi.com Ingin Digitalkan Industri Travel di Indonesia

Ketika berbincang tentang sepak terjang Faustine Tan, maka di benak yang akan muncul adalah bisnis online travel, dan HotelQuickly. Statusnya memang adalah salah satu co-founder layanan last minute booking yang berbasis di Asia tersebut. Baru-baru ini Faustine melepas posisi Managing Director HotelQuickly untuk Indonesia dan Malaysia. Ia mencoba menghadirkan sebuah layanan baru, masih di kategori travel. Kali ini bersama Kenneth Tanoto (sebagai CEO), Faustine (sebagai CMO) mengembangkan platform Pergi.com.

Sekilas Pergi.com mirip dengan layanan yang disajikan oleh Traveloka ataupun Tiket.com, dua pemain yang tergolong solid di sektor online travel Indonesia. Pergi.com meluncur dan mendapat dukungan dari KLN (KapanLagi Network). Kerja sama tersebut diyakini bakal membantu Pergi.com untuk berkembang luas dari sisi pemasaran digital. Kepada DailySocial, Faustine mengatakan:

“Kami didukung oleh KLN. Online marketing/media iklan/media exposure (layanan KLN) menjadi salah satu expenses terbesar di dunia travel online. Dengan bermitra dengan KLN, mereka memberikan akses untuk semua media channel-nya menjadi salah satu strategi marketing kami.”

Selain itu Pergi.com terlahir dengan aset yang cukup kuat, terutama dari sisi komposisi tim. Di dalamnya terdapat banyak anggota yang telah berpengalaman di dunia travel. Passion di dunia travel yang dimiliki tim ini diyakini turut menjadi “bahan bakar” yang kuat untuk mendorong Pergi.com meroket di pangsa pasar travel Indonesia.

Pergi.com memang masih sangat baru. Saat ini tim di dalamnya masih terus menggali dan mengidentifikasi permasalahan apa saja yang ada di industri travel Indonesia. Pergi.com tak hanya ingin sekedar memberikan solusi  yang sudah umum di pasaran. Mereka ingin menghadirkan solusi yang lebih dari itu.

“Pengalaman saya, tim dan juga partner saya, kami sama-sama pernah terjun di industri travel offline dan online. Kami akan memberikan dan segera menawarkan produk dan solusi baru di dunia travel.”

Saat ini Faustine masih secara pasif sebagai Co-Founder di HotelQuickly. Ia mengaku, bersama HotelQuickly, banyak belajar mengembangkan sebuah produk untuk memberikan solusi kepada traveler yang membutuhkan kamar hotel dengan memberikan produk yang canggih, smooth, cepat dengan penawaran terbaik di wilayah Asia Pasifik. Pengalaman tersebut yang akan turut dituangkan bersama Pergi.com.

“Alasan kenapa saya memilih aktif dan akan mengembangkan Pergi.com, karena saya melihat potensi yang sangat besar di industri travel Indonesia, saya mau fokus di market ini, bukan hanya fokus di produk hotel, tapi di seluruh produk yang berkaitan dengan traveling/ travel journey.”

Pergi.com mencoba mengakomodir bisnis travel secara luas dan kompleks, tidak hanya hotel, karena bagi Faustine hotel hanyalah satu produk dari sekian banyak produk yang ada di dalam sebuah kata “travel”.

Faustine menambahkan travel sendiri artinya luas dan banyak proses di dalamnya untuk mendefinisikan proses traveling itu sendiri. Di sini Pergi.com memiliki visi untuk mendigitalkan industri travel di Indonesia, tidak sekedar penerbangan dan hotel, tapi seluruh aspek dari travel journey.

Tiket.com dan Traveloka Kini Sediakan Fitur “Last-Minute Booking”, Apa Kabar HotelQuickly?

Setelah sebelumnya Tiket.com menghadirkan fitur baru di layanannya, yakni last-minute booking untuk pemesanan hotel, baru-baru ini di update aplikasi terbarunya, aplikasi Traveloka juga mengusung fitur yang sama. Lalu bagaimana dengan HotelQuickly, sebagai penyedia layanan yang memang mengkhususkan dirinya sebagai layanan pemesanan kamar hotel dengan mode last-minute booking?

Pembaruan Traveloka dengan Fitur Last-Minute Booking
Pembaruan Traveloka dengan Fitur Last-Minute Booking

DailySocial telah mendiskusikannya dengan Co-Founder dan Managing Director HotelQuickly Indonesia Faustine Tan, terkait dengan tanggapan dan strategi ke depan saat penyedia layanan pesan hotel sudah merambah ke fitur last minute booking. Berikut wawancara kami dengan Faustine.

Tanya (T): Sebagai pemain pertama di Indonesia yang menyediakan layanan last-minutes booking untuk pemesanan hotel, bagaimana tanggapan Faustine dengan makin banyaknya layanan yang menyediakan fitur yang sama?

Jawab (J): Sejak pertama kami launching 3 tahun lalu, kami sudah mengetahui adanya sebuah tren yang terjadi di dunia traveling. Ditambah dengan penggunaan sosial media yang tinggi oleh generasi milenial menjadikan traveling sendiri adalah sebuah lifestyle (bisa disebut urban lifestyle). Dan yang namanya lifestyle itu merupakan gaya hidup, ya bagian dari kehidupan sehari-hari itu sendiri, menjadi sebuah kebutuhan seperti butuh pengakuan masyarakat atau eksistensi. Contohnya kalau tidak upload foto makanan, maka tidak gaul. Sama halnya traveling, kalau tidak weekend getaway lalu foto di kamar hotel, berarti kurang update dan sebagainya.

Jadi semakin banyak yang last-minute ini menandakan memang pangsa pasarnya sangat luas, trennya ada, dan dengan adanya OTA (Online Travel Agency) yang mengikuti tren tersebut justru memudahkan penetrasi pasar last-minute yang sudah bisa dibilang mulai matang. Semakin banyak yang mengedukasi masyarakat urban untuk menjadikan traveling last-minute sebagai sebuah kebutuhan masyarakat perkotaan.

Moto kami dari awal adalah kami percaya bahwa momen-momen spontanlah yang akan memperkaya nilai hidup, karena itu HotelQuickly tetap konsisten dalam bisnis memberikan produk, layanan dan fasilitas penawaran yang terbaik, ini sudah terbukti bahwa harga kami rata-rata lebih murah hingga 30% dari semua jasa layanan online, karena kami sistemnya eksklusif hanya di aplikasi dan untuk member saja.

T: Tentu dari awal HotelQuickly sudah memprediksi bahwa fitur ini akan hadir di berbagai layanan pemesanan hotel, ada kiat khusus untuk menguatkan brand bahwa ketika orang membutuhkan hotel dengan harga terjangkau melalui pemesanan last-minutes maka jawabannya adalah HotelQuickly?

J: Brand kami sudah sangat jelas, the best last-minute hotel booking. Karena ini adalah main-target, main-product kami. Sedangkan kalau kita lihat OTA yang belakangan ini meluncurkan campaign sejenis, hanya merupakan compliment atau tambahan. Jadi jika diibaratkan sama dengan ketika melihat kedai kopi, maka main-product dari OTA adalah kopi semua jenis. Untuk layanan kami khusus kopi luwak atau kopi jenis terbaik yang dipilih dan spesial menjadi produk utama kami.

Di sana kita melihat ada dua kedai kopi berbeda yang menjual benda yang bernama kopi (sama), hanya beda kualitas.

Apakah kedai kopi A akan mengorbankan jenis kopi yang lain apabila sudah tau saat ini kopi luwak menjadi tren lalu semua produknya ganti kopi luwak? Saya rasa tidak, itu hanya tambahan.

Kami curated hanya hotel-hotel pilihan bintang 2-5 dengan rating minimal 7 untuk pelanggan kami. Tujuan yang kami tampilkan di aplikasi adalah tujuan last-minute, dengan harga terbaik hingga 30% lebih murah. Yang terpenting, akurasi kecepatan booking di kami hanya 40-60 detik, itulah kenapa namanya HotelQuickly. It’s fast, a tool that make your life easier while you completing your travel journey/plan.

Kami sudah mengikuti kebutuhan masyarakat lokal juga, contohnya dengan bekerja sama dengan Doku untuk memudahkan pembayaran via ATM untuk hotel-hotel di Indonesia

T: Terkait dengan aplikasi HotelQuickly, adakah update terkini dan fitur-fitur baru yang sudah atau akan segera dirilis?

J: Yang terakhir kami melakukan total rebranding, termasuk membagikan freebies dalam layanan hotel booking (freebies-nya ada di dalam aplikasi). Saat ini kami sudah bekerja sama dengan lebih dari 15.000 hotel di 16 negara, termasuk Jepang, setelah kami akuisisi Tonight App, dan 15.000 hotel tersebut adalah hotel-hotel pilihan terbaik. Jadi kualitas produk dan layanan kami, kami sangat percaya dengan 2 hal tersebut adalah yang utama.

Kembali pada pengalaman pelanggan sampai benar-benar puas dan membuktikan kami yang terbaik itu yang penting.

Application Information Will Show Up Here

Wajah dan Semangat Baru HotelQuickly di Usia Ketiga

Hari ini (31/3) aplikasi pemesanan hotel menit-menit akhir (last minute booking) HotelQuickly hadir dengan wajah baru di usia ketiganya sejak peluncuran aplikasi perdana. Wajah baru HotelQuickly ini meliputi pergantian logo, penyegaran desain antarmuka situs dan aplikasi, serta fitur-fitur baru yang disematkan.

HotelQuickly (HQ) mengklaim bahwa kini aplikasi anyar mereka memungkinkan semua penggunanya membuat pesanan untuk banyak kamar, melihat semua penawaran yang tersedia berdasakan lokasi dan pengaturan tampilan kontrol harga untuk menyertakan biaya pajak dan layanan HQ kredit. Desain dari antarmuka aplikasi dan juga situs HQ pun kini lebih segar dengan dominan warna biru muda.

Selain itu, HQ juga menghadirkan fitur Special Gift yang merupakan penghargaan hotel kepada tamu yang memesan melalui aplikasi HotelQuickly. Bentuknya berupa voucher gratis, token dan layanan antar jemput ke bandara.

Desain antarmuka baru aplikasi HotelQuickly / DailySocial

Hal paling menarik dari pergantian wajah HQ adalah keputusan untuk mengganti logo perusahaan yang semula diwakili oleh bantal menjadi kunci. Pergantian logo ini tak dilakukan sendirian oleh HQ, namun terjadi atas kerja sama dengan konsultan brand Idea Is Everything yang berbasis di London.

Kunci, logo baru HQ, dipilih karena dianggap oleh para pendirinya dapat melambangkan kemampuan aplikasi untuk membuka peluang dan diskon dinamis wisata yang lebih bagi para penggunanya. Semangat baru inilah yang coba diusung HQ untuk tumbuh ke tingkat selanjutnya di tahun keempat.

Co-Founder dan Managing Director HotelQuickly Indonesia Faustin Tan mengatakan, “Ini adalah perkembangan paling evolusioner dan paling ambisius dari HotelQuickly sejak debut aplikasi pada tahun 2013. Kami yakin pemesan hotel yang lebih sederhana dan brand image yang lebih kuat ini akan mendorong HotelQuickly ke tingkat selanjutnya di tahun keempat.”

Bila dilihat dalam beberapa waktu kebelakang, HQ sendiri terlihat agresif untuk tumbuh. Belum lama ini HQ telah menggandeng Doku demi memperluas pilihan pembayaran. Paling baru, HQ mengakuisisi aplikasi pemesanan hotel  di Jepang yang bernama Tonight dan menjadikan Jepang sebagai negara ke-16 cakupan wilayah HQ.

Application Information Will Show Up Here

Akuisisi Tonight, HotelQuickly Perluas Jangkauan ke Jepang

Aplikasi pemesanan hotel last-minute HotelQuickly (HQ) hari ini (24/2) mengumumkan telah melebarkan sayap operasionalnya ke Jepang lewat akuisisi aplikasi pemesanan domestik, Tonight. Langkah ini dianggap logi oleh HQ ke depannya, terutama untuk membuka peluang tujuan perjalanan baru bagi para traveller yang menjadi pengguna HQ.

Berdasarkan data yang diungkap HQ, jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Jepang selama bulan Januari 2016 naik 41,5 persen bila dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Co-Founder & Managing Director HotelQuickly Indonesia Faustine Tan mengatakan, “Masukan dari pelanggan sedikit banyak menjadi pertimbangan kai di HotelQuickly, dan banyak pelanggan kami yang memberitahukan bahwa Jepang adalah salah satu dari tiga negara destinasi favorit di tahun ini.”

“Persyaratan visa yang lebih mudah, serta penerbangan yang lebih terjangkau antara Tokyo dan negara-negara yang telah kami jangkau di aplikasi [salah satunya Indonesia] membuat perjalanan ke Jepang jauh lebih mudah daripada sebelumnya,” lanjut Faustine.

Dengan akuisisi ini, ada 400 hotel Jepang yang ditambahkan ke dalam basis data HQ dan Jepang secara resmi menjadi negara ke-16 yang dijangkau oleh HQ. HQ sendiri sebelumnya telah hadir di Australia, Kamboja, Hong Kong, Indonesia, Laos, Myanmar, Makau, Malaysia, New Zealand, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

Saat ini, aplikasi HotelQuickly sudah tersedia untuk perangkat Android dengan mengunduh melalui Google Play dan untuk perangkat iOS lewat App Store.

Application Information Will Show Up Here

HotelQuickly Indonesia Siap Ekspansi Menghadapi Persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN

Awal tahun ini HotelQuickly mengumumkan kemitraan strategis dengan Doku untuk memberikan pengalaman terbaik para penggunanya. Melanjutkan filosofi fundamental yang ingin mengakomodir para wisatawan untuk berpergian secara spontan dengan layanan terbaik, HotelQuickly Indonesia akan segera ekspansi ke kota Surabaya dan Yogyakarta. Keputusan ini dilandasi bahwa kedua kota tersebut merupakan di antara tujuan wisata yang paling favorit para pengguna setia HotelQuickly.

“Untuk HotelQuickly Indonesia kami akan memperbesar jaringan tim, yaitu kita akan segera membuka recruitment untuk Surabaya dan Yogyakarta serta menambah full team di Bali,” kata Co-Founder dan Managing Director HotelQuickly untuk Indonesia Faustine Tan pada tim kami.

Secara global, tiga pasar terbesar HotelQuickly menurut penuturan Faustine adalah Indonesia, Singapura, dan Thailand. Di Indonesia sendiri, lima pasar domestik terbaiknya adalah Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, dan Jawa Tengah. Langkah untuk ekspansi ke Surabaya dan Yogyakarta akan fokus merekrut untuk departemen penjualan dan pemasaran HotelQuickly Indonesia.

Dengan tetap memelihara hubungan ke mitra bisnis mereka baik dalam marketing maupun rekan hotel. HotelQuickly telah bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar dari berbagai sektor termasuk perbankan dan transportasi udara, juga pengembangan SDM di masing-masing wilayah HotelQuickly beroperasi.

“Tentang produk, kami akan terus menambahkan sesuai dengan kebutuhan pasar [jadi masing-masing negara implementasinya pasti berbeda], kami terus berkomunikasi dengan pengguna kami secara dua arah. Baik itu melalui feedback email atau media sosial,” tambah Faustine.

SDM Indonesia siap bersaing di era MEA

Berkomitmen untuk terus memberikan layanan pemesanan kamar hotel last-minute tercepat, HotelQuickly ingin memanfaatkan momentum Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

“Untuk dampak MEA secara umum sepertinya sangat positif untuk di bidang pariwisata. Karena pemerintah pun menaikan target kunjungan untuk tahun 2016 [20 juta pengunjung mancanegara], yang pada tahun sebelumnya [2015] hanya sembilan juta pengunjung mancanegara. Jadi di luar HotelQuickly, dunia pariwisata Indonesia sepertinya sudah siap, apalagi kalau berbicara tentang pelayanan, Indonesia yang terbaik (menurut saya pribadi), setelah itu Thailand dan Filipina (juga berdasarkan pengalaman pribadi),” papar Faustine.

Implikasinya pada HotelQuickly juga dianggap menjanjikan, karena kultur dan lingkungan kerja di HotelQuickly menerapkan “workcation”. Yang berarti semakin mudah untuk bekerja dari manapun di wilayah Asia Tenggara. Lalu mengenai SDM di era MEA ini, Faustine berpesan untuk industri startup digital di Indonesia untuk fokus kepada loyalitas, kepribadian, dan visi dari individu-individu yang nantinya akan direkrut.

Application Information Will Show Up Here

HotelQuickly Gandeng Doku Memperluas Pilihan Metode Pembayaran

Aplikasi pemesanan hotel last minute secara online HotelQuickly menambah pilihan pembayarannya. Kali ini HotelQuickly bekerja sama dengan salah satu payment enabler Indonesia, Doku. Dengan terjalinya kerja sama ini, HotelQuickly ingin menyajikan kemudahan dalam pembayaran untuk para penggunanya. Doku sendiri menjadi mitra pembayaran lokal pertama yang bekerja sama dengan HotelQuickly di kawasan Asia Pasifik.

Langkah kolaborasi antara HotelQuickly dan Doku ini diambil dengan tujuan untuk menyajikan pilihan cara pembayaran bagi pengguna HotelQuickly, baik melalui jalur offline maupun online. Melalui kerja sama ini, HotelQuickly juga menyebutkan bahwa Doku menjadi mitra pembayaran lokal pertama yang bekerja sama dengan mereka di Asia Pasifik.

Co-Founder dan Managing Director HotelQuickly untuk Indonesia Faustine Tan mengatakan, “Kami mengambil langkah ini karena kami melihat potensi pasar pariwisata Indonesia yang sangat besar. […] Kami memilih Doku sebagai mitra payment gateway karena reputasi mereka yang sangat baik dalam hal keandalan, keamanan solusi, serta portofolio merchant. Bersama, kami dapat menciptakan peluang yang menyenangkan bagi masyarakat Indonesia yang menyukai travel.”

Sementara itu Chief Marketing Officer Doku Himelda Renuat mengatakan, “Kami sangay senang dapat bermitra dengan […] HotelQuickly. […] Dengan solusi kami, sekarang HotelQuickly dapat menikmati metode pembayaran yang aman dan mudah digunakan oleh penggunanya.”

Ditambahkan Himelda, “Sebagai payment enabler kami senantiasa berupaya untuk membantu penjual-penjual kami untuk mengatasi keterbatasan dalam pembayaran online dengan solusi-solusi […] yang disesuaikan dengan pasar e-commerce Indonesia.”

Melalui kerja sama yang terjalin, mulai minggu ini pengguna HotelQuickly di Indonesia dapat membayar reservasi kamar hotel mereka melalui transfer ATM atau melalui Doku, yang secara perbankan lebih dikenal dengan istilah virtual account.

HotelQuickly sendiri berencana untuk menambah lebih banyak pilhan pembayarannya dalam waktu dekat ini. Contohnya seperti pembayaran melalui Doku Wallet dan metode pembayaran in-store-payment di minimarket terdekat.

Doku yang saat ini telah memasuki usia ketujuh mengklaim telah melayani lebih dari 17.000 merchant dan memiliki sekitar 850.000 pengguna layanan e-wallet. Di usianya yang ketujuh ini, Doku juga akan lebih fokus untuk memperkuat portofolio korporasi miliknya.

HotelQuickly Perpanjang Waktu Pemesanan Menjadi Tujuh Hari

Aplikasi pemesanan hotel last minute HotelQuickly mengumumkan penambahan model layanannya, yakni penambahan jangka waktu pemesanan tujuh hari bagi pengguna ponsel di wilayah Asia Pasifik. Sebelumnya HotelQuickly dikenal sebagai layanan pemesanan hotel last-minute dengan jangka waktu pemesanan 48 jam. Dengan penambahan jam ini kini wisatawan dapat memanfaatkan aplikasi untuk mendapatkan penawaran kamar eksklusif hingga tujuh hari sebelum check-in. Continue reading HotelQuickly Perpanjang Waktu Pemesanan Menjadi Tujuh Hari

DScussion #17: Faustine Tan on Building A Startup in Online Travel Segment (Episode 2)

Building a startup in online travel industry, as in other industries, requires full preparation and strategy. We must understand about our target market and consumers, including by entering communities. HotelQuickly Indonesia and Malaysia’s Co-Founder and Managing Director Faustine Tan shared her tips on how to run a business in the industry. Continue reading DScussion #17: Faustine Tan on Building A Startup in Online Travel Segment (Episode 2)

DScussion #17: Faustine Tan soal Membangun Startup di Segmen Travel (Episode 2)

Co-Founder dan Managing Director HotelQuickly Indonesia dan Malaysia Faustine Tan / DScussion

Membangun startup di bidang travel, seperti halnya di segmen lain, perlu persiapan dan strategi. Mereka harus mengerti siapa konsumennya dan bagaimana menjangkaunya, termasuk masuk ke dalam komunitas. Co-Founder dan Managing Director HotelQuickly Indonesia dan Malaysia Faustine Tan memberikan tips soal bagaimana menjalankan bisnis di segmen travel

Continue reading DScussion #17: Faustine Tan soal Membangun Startup di Segmen Travel (Episode 2)