Jenius Co.Create Diluncurkan untuk Libatkan Nasabah dalam Pengembangan Produk

Jenius, produk keuangan digital dari BTPN, menghadirkan platform kolaborasi ide dengan nasabah dinamai Co.Create. Wadah ini jadi inisiatif untuk memancing ide baru dalam mengembangkan fungsi Jenius sehingga makin selaras dengan prinsip gaya hidup digital.

“Jenius itu dibangun dengan dua pilar, life finance dan co-creation. Jadi setiap fitur yang ada di aplikasi merupakan hasil kokreasi dengan para nasabah. Kami ingin Jenius terus berevolusi untuk menyesuaikan gaya hidup para digital savvy yang begitu dinamis. Maka semangat kokreasi terus kami lakukan agar Jenius tetap relevan,” ucap Digital Banking Head BTPN Peterjan van Nieuwenhuizen, Kamis (14/12).

Untuk konsepnya, di dalam Jenius Co.Create ada empat komponen yang saling mengisi satu sama lain, yaitu situs Co.Create itu sendiri, ruang berbagi, artikel, dan workshop. Situs Co.Create bertugas untuk menampung seluruh informasi workshop yang akan diadakan Jenius dan mitranya.

Sementara, untuk ruang berbagi dapat digunakan nasabah atau komunitas berkumpul dan mengadakan workshop. Dari situs maupun workshop, setiap nasabah akan dimintai masukan tentang pengalamannya dari menggunakan Jenius dan ide layanan finansial seperti apa yang mereka inginkan.

Seluruh masukan akan dipajang di forum Co.Create, setiap ide bisa di-vote oleh nasabah sebagai tambahan pertimbangan pihak Jenius untuk mengembangkan lebih lanjut.

Di saat yang sama, kehadiran Co.Create akan membantu tim memutuskan pertimbangan lebih cepat fitur mana yang bisa dikembangkan terlebih dulu. Secara berkala, tim Jenius rutin memberikan pembaruan aplikasi setiap dua minggu sekali.

Saat ini ruang berbagi Co.Create baru tersedia di tiga lokasi di sekitar Jakarta. Dua lokasi berkolaborasi dengan restoran kasual The Goods Cafe (terafiliasi dengan The Goods Dept) di Pondok Indah Mall 3 dan Mal Kelapa Gading. Satu lagi berlokasi di kantor BTPN berlokasi di Kuningan, Jakarta.

Kemungkinan besar, Co.Create akan merambah ke Bandung pada tahun depan seiring Jenius telah hadir di kota tersebut baru-baru ini.

Application Information Will Show Up Here

Tiga Hal yang Wajib Diperhatikan Ketika Memilih CFO untuk Startup

Persaingan yang ada di lanskap startup digital saat ini memang membuat para founder harus jeli dalam berpikir. Menyusun strategi sebaik mungkin agar bisnisnya memiliki ketahanan dari luar dan dari dalam. Masalah operasional –meskipun kadang tidak terkait langsung dengan konsumen—juga menjadi kritis untuk dipikirkan, terlebih ada kaitannya dengan finansial. Meskipun sudah banyak alat digital berbasis SaaS yang menolong, namun penanganan secara langsung sering kali masih dibutuhkan. Di sini peran seorang CFO (Chief Financial Officer) dipertaruhkan.

Apa yang ditangani CFO cukup menantang, mulai dari mengatur catatan arus kas masuk/keluar, pembukuan hingga kadang penghitungan pajak –urusan pajak juga sangat kompleks, ada pajak pegawai hingga pajak potongan lain dalam proses transaksi bisnis. Nah dari situ seorang founder tidak bisa main-main dalam memilih seorang CFO, tugasnya cukup kompleks dan berada dalam lingkungan yang rumit dalam operasional bisnis.

Berikut ini adalah beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk mendapatkan CFO andal untuk startup:

Proses seleksi pegawai

Umumnya seleksi ini dilakukan langsung oleh founder atau CEO startup, karena jabatan CFO akan cukup berpengaruh. Faktor terpenting dalam proses seleksi –di luar kecakapan dan latar belakang kandidat akan ilmu akuntansi dan keuangan—harus disiasati dengan memilih orang yang benar-benar paham kultur startup. Karena mengurus keuangan startup biasanya unik, tidak ada template sama antara satu bisnis dan bisnis lainnya.

Akan sangat membantu jika seorang kandidat tersebut seorang pembelajar, karena mau tidak mau dia harus mempelajari sebuah proses bisnis baru. Pun demikian dengan vertikal bisnis yang dikerjakan oleh startup tersebut.

Harus mampu membuat perencanaan

Sayangnya CFO baru tersebut harus bekerja di sebuah area bisnis yang sangat dinamis. Perubahan dalam bisnis teknologi dapat terjadi sangat cepat. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang CFO di sini adalah mampu membuat sebuah proyeksi tentang arus kas untuk bisnis. Mereka akan bekerja dengan CEO sebagai pengambil keputusan utama, mendiskusikan setiap dampak finansial atas tindakan-tindakan bisnis yang dilakukan.

Terkadang di startup CFO juga harus piawai dalam mempresentasikan kondisi finansial bisnis. Fungsinya beragam, salah satunya saat harus menyajikan kondisi finansial kepada investor yang tertarik menyuntikkan dana untuk akselerasi startup.

Mampu membuat keputusan

CEO akan selalu bertanya kepada CFO, bagaimana kondisi finansial saat ini? Kapan memerlukan penggalangan dana? Jika mengadakan kampanye ABC atau XYZ mana yang akan lebih menguntungkan? Dan lain sebagainya. Sayangnya keputusan untuk berbagai hal yang membutuhkan pengeluaran sering kali menitikberatkan pada keputusan CFO. Para pemangku manajemen lainnya selalu beranggapan bahwa seorang CFO memiliki data yang valid untuk analisis risiko bisnis kaitannya dengan kondisi finansial.

Maka dari itu, di sini penting untuk memilih dan menentukan seorang CFO yang piawai dalam memutuskan suatu hal –walaupun dalam praktiknya selalu akan ada diskusi mendalam dengan C-level lainnya.

 

Strategi Mengelola Keuangan sebelum Mendirikan Startup

Menciptakan perusahaan dengan tata kelola keuangan yang efisien adalah impian bagi setiap perusahaan, terutama startup. Akan tetapi mengelola uang itu bukan perkara mudah. Bagi startup dengan keuangan yang terbatas, artikel ini akan membahas beberapa tips mengelola keuangan yang perlu diperhatikan sebelum mendirikan startup.

1. Mengelola arus kas perusahaan adalah kunci utama

Ada berbagai alasan di balik gagalnya sebuah startup, salah satunya yang biasa terjadi adalah kehabisan nafas untuk pendanaannya. Oleh karena itu, Anda harus tahu detail ke mana gerak keluar masuknya uang. Jika tidak, sama saja dengan membahayakan posisi perusahaan Anda sendiri.

Tidak masalah seberapa bagus ide yang dimiliki, yang pasti saat Anda kehabisan uang, Anda tidak bisa bergerak mau bagaimanapun juga. Solusi yang tepat untuk hal ini, buatlah estimasi pendanaan yang cukup dan disiplin saat menerapkannya.

2. Pantau seluruh pengeluaran

Saat mendirikan startup, ada banyak pengeluaran yang mau tak mau harus Anda lakukan. Merekrut tenaga kerja baru untuk tahap awal startup baru berdiri, bukan solusi yang tepat karena bakal memakan banyak biaya. Oleh karena itu, gunakan semacam software akuntansi agar pengeluaran Anda tetap terkendali.

Menggunakan software seperti ini, tidak hanya efisien namun juga dapat membantu Anda saat harus berhadapan dengan urusan pajak. Seiring perusahaan tumbuh, ilmu akuntansi yang dipakai pun akan semakin rumit, di sanalah saat yang tepat bagi Anda untuk merekrut tenaga profesional.

3. Tetap optimis meski tetap bersiap untuk yang terburuk

Anda tidak pernah tahu apa yang bakal terjadi saat memulai bisnis, jadi solusi terbaik yang perlu Anda siapkan adalah membekali diri dengan segala persiapan sebelum situasi terburuk. Jangan tiba-tiba memutus sumber penghasilan Anda, sebelum Anda yakin dengan bisnis yang baru secara nominal dapat menggantikan penghasilan lama.

Buatlah rekening tabungan yang berfungsi sebagai dana simpanan darurat pribadi dan perusahaan. Dana tersebut hanya bisa dipakai bila Anda benar-benar dalam kondisi terjepit dan tidak memiliki dana lain yang bisa digunakan.

4. Menetapkan tujuan perusahaan

Alih-alih mengatakan, “Saya ingin bangun perusahaan bernilai miliaran rupiah,” sebaiknya Anda alihkan dengan membuat rencana keuangan yang terukur, sehingga cukup realistis untuk dicapai.

Buatlah catatan target secara bulanan, mingguan, bahkan harian untuk membuat Anda tetap berada di jalur yang tepat dan tumbuh secara konstan. Anda pun dapat memprediksi kapan pencapaian tertinggi dapat terealisasi, setelah beberapa target kecil berhasil dilampaui.

Apabila berhasil melewati target-target skala kecil yang Anda buat sendiri, bakal timbul rasa percaya diri yang membuat Anda terus yakin untuk melaju sebagai seorang wirausaha sejati.


Andriansyah Agustian turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Inilah 60 Tim Finalis Finhacks 2017 #Codescape

Finhacks 2017 semakin mendekati puncak rangkaian acaranya. Melalui acara Mini Finhacks yang sudah diadakan di tiga kota (Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung) dan melalui jalur pendaftaran langsung ke situs resmi finhacks.id, telah berhasil terkumpul total sebanyak 685 ide inovasi aplikasi digital banking.

Ratusan ide tersebut kemudian melewati proses seleksi, dan terpilih sebanyak 60 tim untuk berkompetisi di Finhacks 2017 #Codescape pada 26 – 27 Agustus 2017, di BCA Learning Institute, Sentul, Bogor.

Berikut ini adalah daftar 60 tim yang berhasil lolos ke acara puncak Finhacks 2017 :

Daftar finalis Finhacks 2017 #Codescape

No.   Nama Tim Nama Ketua Tim Nama Anggota 1 Nama Anggota 2
1 3FOX Ivan Gerard Dharmadi Tanamas Andrew Tandiawan
2 64-bit Gregorio Gringo Riko Briatna Erik Prakoso
3 86 Ian Budi Kurniawan Yuki Angelia
4 AgriCoder Jofan Muliawan Putra Jodhi Lesmana Putra Johan Purnama Putra
5 Archiv Lilis A Waffi Novia
6 Astaghfirullah Andang Rian Dimas I Putu Yoga Permana Havit Choirul Rovix/td>
7 Bakorteam Rizal Panji Islami Okharyadi Saputra Muhammad Riwandi
8 Bakpao Marcella Cindy Prasetio Edwin Prasetio
9 Blantik Media Reza Aqrobby Shodiqul Muzaki Achmad Safiul Ubab
10 bluecamel Picolov Anthony Hadi Huda Waskito
11 C2 dev Asep Hidayat Rahmaniansyah Dwi Putri
12 CanisNFelis Saiful Rachman Dani Susanto Mohammad Amin
13 CarryWin Edwin Wijaya Gerry Kastogi Jessica Andjani
14 CoffeCoders Ahmad Ridlo Fadlli Robbi Akhmad Bani Irulloh Joko Riyono
15 Diamond Muhammad Irfan Sulaiman
16 Digicoin Febrian Imanda Effendy Kukuh Budi Santoso Fahmi Alfiansyah
17 Digimedia Nugroho Nurcahyono Wahyu Febriana Taofik Khrisdiyanto
18 Dire F. Anggara Pradana H.P Gallan Widyanto Teguh Wahyu Santoso
19 Dysidea Handy Sadikin Rafi Randoni
20 Exclusor Tata Tricipta
21 Fauzan Erich Emmerling Fauzan Erich Emmerling Fauzan Erich Emmerling
22 GelatoKanibalGledek Fellita Candini Valentina Kania Prameswara Felicia Krismanta
23 Gloftech Ratu Aghnia Fadilah R Rogers Dwiputra Setiady M Fajar Hardianto
24 go wire Lukluk Santoso Zen
25 Gravicodev Rasyadh Abdul Aziz Ardika Bagus Saputro Muhammad Fatih Abdus Salam
26 GWK Michael Ingga Gunawan Anselmus Krisma Adi Kurniawan Andreas Bara Timur
27 Hacktiv-Ex Shabrina Virta Inmas Poppy Puspa Sari Priambodo Nur Kurniawan
28 Hashtag Miftakhul Ulum S Meiga S. Satriya Fathur Rahman
29 Hexagrit Afif Akbar Iskandar Dian Nurhayati Josi Aranda
30 IF Yosef Brian Yudhalaksana Shoddiq Jati Premono Luthfan Nur Ubai
31 iTM Ivan Sinarso Kelvin Alliandro
32 Jadwalkan Saja Ari Purnomo
33 Javasign Andwi Prima valentin Nur Avesina Mustari Reni Kumalawati
34 Jtkcode Ikhsan Hari Wijayanto Adika Suta Ali Qornan
35 Kertas Gilang Chandrasa Firzatullah Noviar
36 Kony Alif Raditya Rochman Ahmad Zaky Andre Susanto
37 Kucing Kampus Aldo
38 Lazato Samuel Martin Edwin
39 LEDGERNOW Leonardus Gazali Robert EHW
40 Linksoft Fanani Mafatikul Ihsan Gusti Tammam
41 Madani.Digital Firman Munthaha Gusti Tammam Ginanjar Cahaya Komara
42 Main Kode Arjuna Aji Negara Imam Abdul Hakim
43 MCU_Three Oscar Wongso Sulaeman Santoso Erico Darmawan Handoyo
44 Nanang tri andika Nanang tri andika
45 One Last Breath Tino Sambora Irvan Adhitya Ananta Pandu Wicaksana
46 Ordent Dimas Satrio Pratiwi Sukmawati Shafhi Kasyfillah
47 Passaja Rebby Rahmando Ahmad Ghofari Azka Nurun Ala
48 Pharaoh Team Bambang Handoko
49 Piraku Hernanda Naufal Mahardika
50 Sellution Project Firman Nizammudin Rizal Yogi Pratama Dwi Ahmad Faizal Zebua
51 semangat Heru Joko
52 Sipark Jecky fernando
53 SNAPME DP Widi Dody Rosjidi Ardityo Kurniawan
54 Tavest David Boy Tonara Sylvester Albert Samadhi Adinda Mellyaningsih
55 Tella Achmad Satria Putera Trikarsa Tirtadwipa Manunggal Ardhi Maarik
56 Triple Seven Raymond Sihotang
57 TSP Petrus Fajar Subekti Sandy Socrates Sihombing Stefanus Thobi Sinaga
58 Wekel Nurwanto Andre Aditya Pratama Subhan Syarif
59 YadaYada Angga
60 Yaitu Dwi Hastoto Hendra Wijaya Djiono Muhammad Anzar Syahid

Tim yang disebutkan di atas akan bertanding memperebutkan total hadiah senilai lebih dari Rp 120 juta, dengan menciptakan aplikasi digital banking yang dapat membuat layanan perbankan lebih mudah, aman, dan menyenangkan bagi gaya hidup nasabah sehari-hari.

Selamat bagi tim yang terpilih, dan kami ucapkan terima kasih untuk seluruh peserta yang telah bersemangat mensubmisikan ide aplikasinya. Bagi tim terpilih akan dihubungi oleh panitia untuk informasi mengenai kegiatan selanjutnya.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial dari rangkaian kegiatan Finhacks 2017 yang didukung oleh BCA.

Aplikasi Brankas Mungkinkan Pengguna Kelola Banyak Rekening Bank di Satu Dasbor

Brankas adalah sebuah startup fintech baru di Indonesia. Platform yang dikembangkan ialah membantu pengguna mengakomodasi akun bank (satu atau lebih) dalam satu sebuah aplikasi terpusat. Secara khusus Brankas didesain untuk membantu pengguna personal dan bisnis dalam mengelola transaksi harian. Visi besarnya ialah menciptakan mobile banking baru yang dirancang untuk memberi orang Indonesia lebih banyak pilihan dan kontrol atas transaksi uang mereka.

Bagi individu dan bisnis kecil, Brankas menawarkan aplikasi mobile gratis untuk mengelola akun bank dalam tampilan real-time terpadu. Selain dapat melacak pengeluaran dan pelaporan lainnya, aplikasi ini juga mampu digunakan untuk mengirim dan meminta pembayaran transfer bank secara instan kepada orang lain melalui medium nomor ponsel. Saat ini Brankas sudah mendukung akun BCA, Mandiri, BNI dan BRI.

Bagi perusahaan dan toko online yang lebih besar, Brankas for Business dapat membantu memperbaiki konversi, memproses, dan mencocokkan pesanan secara instan, dan memberi pelanggan pengalaman mulus yang mereka harapkan dalam proses transaksi. Brankas didirikan oleh Todd Schweitzer (CEO) dan Ken Shaw (CTO).

“Brankas memungkinkan pengguna menautkan rekening bank mereka ke aplikasi dan mengelola aktivitas mereka semua dari satu tempat. Tidak perlu 5 aplikasi bank, internet banking, atau kunjungan ke cabang bank yang berbeda, Brankas memungkinkan Anda mengelola semuanya dari satu tempat yang nyaman dan aman,” jelas Todd kepada DailySocial.

Tidak seperti aplikasi e-wallet atau e-money pada umumnya yang membutuhkan proses top-up saldo di dalamnya, semua pemrosesan transaksi dilakukan menggunakan saldo yang ada pada akun bank yang diintegrasikan. Proses enkripsi sangat ketat, dan untuk menjamin keamanan lebih, two-factor authentication diterapkan melalui token bank untuk setiap transaksi yang dilakukan.

“Banyak hal yang bisa dilakukan dengan Brankas, misalnya penjual di Instagram dapat meminta dan langsung melacak pembayaran pelanggan tanpa perlu screenshot kode konfirmasi. Seseorang dapat melacak biaya transportasi dan makanan bulanan mereka. Hingga melakukan transfer ke rekening lain di luar daerah,” imbuh Todd.

Ingin menjadi lebih dari sekedar mobile banking

Saat ini aplikasi Brankas tengah tersedia secara gratis (dalam waktu terbatas) di Google Play Store. Untuk versi iOS rencananya akan dirilis pada bulan September mendatang. Untuk versi Brankas for Business, pengguna akan mendapati sebuah dasbor pelaporan dan pengelolaan akun. Melalui dasbor tersebut akan tersaji aktivitas akun secara real-time yang mudah dihubungkan ke sistem manajemen pesanan yang ada.

“Ada banyak kemajuan dalam internet banking dan mobile e-wallets, namun ada dua kebutuhan inti tidak ditangani. Pertama pengguna menginginkan satu alat terpadu untuk mengelola banyak akun mereka. Dan kedua Brankas percaya bahwa orang tidak menginginkan atau membutuhkan akun e-wallet atau mobile banking lain, mereka hanya menginginkan cara yang lebih mudah untuk mengirim uang secara langsung dari rekening bank mereka ke bank lain,” ujar Todd menjelaskan tentang komparasinya dengan aplikasi yang sudah ada.

Secara umum, tujuan Todd dan Ken dengan Brankas adalah memberi orang Indonesia pilihan, kontrol, dan akses terhadap uang mereka. Mereka ingin pengguna mempercayai Brankas sebagai mitra keuangan independen mereka, memberikan cara sederhana dan menyenangkan untuk mengelola uang dengan lebih baik. Cita-cita besar keduanya, Brankas bisa menjadi “must-have” untuk bisnis online mana pun.

Saat ini Brankas juga sudah bekerja sama dengan banyak perusahaan e-commerce untuk meningkatkan manajemen pesanan, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan meningkatkan konversi penjualan. Kerja sama ini menghadirkan kemampuan Brankas untuk langsung mencocokkan transaksi dengan pesanan, sehingga pelanggan tidak perlu menunggu pesanan mereka diproses, dan perusahaan tidak perlu mengecek setiap transaksi secara manual.

Tim pengembang aplikasi Brankas / Brankas
Tim pengembang aplikasi Brankas / Brankas

Mengawali debut besar dari pangsa pasar Indonesia

Brankas terdiri dari komposisi co-founder yang unik. Todd berpengalaman di bidang strategi bisnis, pengalamannya telah membawa sebuah perusahaan perangkat lunak berekspansi di seluruh Asia Tenggara. Sedangkan Ken sudah lebih 12 tahun berada di Asia Tenggara, dan memiliki hubungan dengan beberapa perusahaan besar di Indonesia seperti Garuda Indonesia dan KapanLagi Network. Sebelumnya Ken juga berpengalaman menjadi CTO Multiply.com.

Terkait pasar Indonesia, Todd menjelaskan saat ini adalah waktu yang sangat tepat bagi fintech untuk berkibar. Beberapa faktor telah menyatu, menjadikannya waktu yang ideal untuk meningkatkan mobile banking taraf selanjutnya. Adapun faktor tersebut di antaranya (1) orang Indonesia suka belanja online, (2) semakin banyak orang memiliki ponsel pintar, (3) sedikit orang yang memiliki kartu kredit atau dompet elektronik yang mereka gunakan untuk belanja online, (4) orang Indonesia lebih memilih untuk membayar secara online dengan menggunakan transfer bank langsung, namun prosesnya masih lamban dan tidak efisien, dan (5) banyak orang Indonesia memiliki lebih dari satu rekening bank.

Untuk mendukung operasional bisnisnya, Brankas mendapatkan investasi sekitar $500 ribu dari beberapa investor, salah satunya Plug and Play selaku akselerator Silicon Valley yang baru saja meluncurkan batch pertamanya di Indonesia. Brankas terpilih untuk batch pertama mereka, termasuk memberi dukungan dengan menyertakan pakar fintech dan angel investor dari Asia, Eropa, dan Amerika Utara, serta insinyur Google untuk menjadi penasihat teknis.

Saat ini Brankas tengah bersiap berekspansi ke negara lain di Asia Tenggara yang debutnya akan diumumkan dalam waktu dekat.

Application Information Will Show Up Here

Tips Sederhana Merencanakan Keuangan Bagi Startup

Salah satu masalah krusial bagi startup adalah mengelola keuangan. Bagi sebagian besar startup yang memulai bisnis dengan dana “pas-pasan” menjadi tugas utama merencanakan pengelolaan keuangan sejak dini. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membantu merencanakan keuangan bagi startup.

Mengenali cash flow bisnis yang dijalankan

Meski tidak semua pendiri atau tim awal sebuah startup memiliki latar belakang ilmu finansial mempelajarinya adalah sebuah kewajiban. Setidaknya para pendiri harus tahu bagaimana cash flow bisnis yang mereka jalankan. Bukan hanya soal keuntungan dan kerugian, tetapi juga rincian keuangan yang utuh. Pengeluaran yang berulang, tagihan dan hal lain harus diantisipasi dan harus diawasi. Sangat penting untuk menjaga cash flow, jangan sampai startup runtuh karena pengelolaan cash flow yang berantakan.

Datangkan konsultan untuk layanan yang spesifik

Mencari talenta berbakat adalah sebuah masalah bagi startup. Ketersediaan dan biaya terkadang menjadi benturan tersendiri. Khusus untuk biaya, hal ini bisa disiasati dengan mendatangkan konsultan. Bukan untuk jangka panjang, tetapi hanya untuk sementara. Di sini ada dua keunggulan, pertama masalah yang ada bisa dikonsultasikan termasuk rencana-rencana ke depan, yang kedua adalah tim yang ada bisa belajar, setidaknya dari pengalaman konsultan tersebut. Hal ini akan lebih menghemat pengeluaran bisnis dibanding mengontrak jangka panjang ahli di bidangnya.

Menerapkan disiplin keuangan yang ketat

Setelah berhemat dengan beberapa strategi yang sebelumnya dijelaskan tips selanjutnya adalah menerapkan disiplin keuangan yang ketat. Ini kaitannya dengan menahan diri untuk dengan mudah mengeluarkan uang dari kas perusahaan.

Hindari pengeluaran yang tidak begitu penting, misalnya membeli perlengkapan kantor yang sifatnya dekorasi atau hanya sebuah hiasan. Perkirakan lonjakan pengeluaran dan selalu analisis bagian mana yang bisa dikurangi dari hal tersebut.

Untuk membeli kebutuhan kantor salah satu cara berhemat adalah memanfaatkan kode promo dari situs atau aplikasi belanja online yang ada. Terlihat sederhana tapi ini sangat membantu dalam upaya berhemat.

JavanLabs Kembangkan Aplikasi SyarQ untuk Ajukan Kredit Tanpa Kartu Kredit

Perkembangan bisnis teknologi finansial di Indonesia semakin beragam bentuknya. Mulai dari bisnis peminjaman uang, payment gateway, dan lain-lain. Salah satu bisnis yang coba meramaikan hiruk pikuk bisnis teknologi finansial di Indonesia adalah Javanlabs. Menyasar masyarakat beragama Islam, Javanlabs menghadirkan layanan SyarQ, sebuah layanan yang disiapkan untuk melayani cicilan tanpa kartu kredit dengan konsep yang menghindari riba.

Layanan ini dikonsep dengan skema kredit murabahah, sebuah skema jual beli antara penjual dengan pembeli. Penjual membeli barang yang diperlukan oleh pembeli kemudian menjualnya dengan harga dan keuntungan yang telah disepakati antara penjual dan pembeli. Transparansi dan kesepakatan di awal.

Untuk penggunaannya sejauh ini hanya tersedia bagi pegawai di perusahaan yang bermitra dengan SyarQ. Dengan kata lain perusahaan harus mengetahui jika pegawainya melakukan kredit melalui layanan SyarQ. Perusahaan yang sudah bermitra dengan SyarQ wajib mengisi daftar anggota pegawai yang akan diberi fasilitas cicilan di SyarQ. Selain itu SyarQ juga terbuka bagi pemilik perusahaan untuk mendaftarkan perusahaannya sendiri sebagai mitra SyarQ.

Konsep yang ditawarkan SyarQ ini juga disebut akan membantu para penggunanya untuk bisa mendapatkan cicilan tanpa harus terdaftar sebagai pemegang kartu kredit. Dengan konsep syariah yang ditawarkan SyarQ akan memaparkan dengan jelas berapa harga barang yang dibayar, keuntungan yang diambil, dan besaran cicilan yang harus dibayarkan oleh pengguna.

Dijelaskan Product Development JavanLabs Reksa Pasha SyarQ mendapatkan keuntungan dengan mengambil selisih harga tunai dan harga cicilan ditetapkan di muka sebesar 2,5% (besarnya tidak berubah) dengan keuntungan lain yakni bebas ongkos kirim. Reksa mencontohkan misal harga tunai suatu barang di toko online adalah Rp10.000.000, SyarQ menjual barang tersebut dengan sistem cicilan selama waktu tertentu (1-12 bulan) sebesar Rp10.250.000. Pendapatan SyarQ adalah sebesar Rp250.000.

SyarQ juga menawarkan cara mudah untuk melihat besaran yang harus dibayarkan atau dicicil. Tinggal menyalin dan menempelkan tautan barang di e-commerce di aplikasi SyarQ kemudian sistem akan otomatis menampilkan harga dan jumlah cicilan yang harus dibayarkan.

“[…] SyarQ memberi kesempatan bagi masyarakat memenuhi kebutuhan secara kredit tanpa harus memiliki jaminan atau kartu kredit. Selain itu masyarakat tidak dibebani cicilan dengan bunga namun SyarQ mengambil sedikit keuntungan setiap barang. Karena keseluruhan harga barang ditetapkan pada awal hingga masyarakat dapat melihat harga awal, total cicilan dan selisih keuntungan yang diambil SyarQ. Masyarakat tidak perlu khawatir total harga cicilan terlalu mahal dan takut transaksi riba jika mengajukan cicilan di SyarQ,” tulis pihak SyarQ dalam rilisnya.

Dijelaskan Reksa saat ini SyarQ menyasar pegawai startup sebagai pangsa pasar mereka. Alasannya, para pegawai startup sudah memiliki penghasilan tetap hingga mampu untuk membayar cicilan. Selain itu pengawai startup juga dinilai cukup konsumtif untuk membeli barang terlebih gadget atau barang elektronik.

Emban Amanah Baru, LPS Rancang Pembaruan

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) baru-baru ini mendapat peran yang lebih besar dalam upaya memelihara ketahanan sistem keuangan negara. Tanggung jawab tersebut berkaitan dengan tugas dan perannya dalam melakukan penanganan bank gagal dengan menggunakan metode Purchase and Assumption (PnA) dan Bridge Bank serta penyelenggaraan Program Restrukturisasi Perbankan (PRP) dalam penanggulangan krisis.

Antisipasi terhadap goyahnya keuangan negara akan dilakukan LPS mengingat begitu tingginya dinamika situasi keuangan, seperti misalnya kelahiran dan pertumbuhan bisnis fintech yang sukses mengisi niche market tanpa sentuhan perbankan konvensional. Di samping itu, kita juga mungkin pernah mendengar bahwa peluang kolaborasi bisnis fintech Indonesia begitu tinggi meski tingkat akses lembaga keuangan formal masih rendah.

Dengan adanya peran yang diperoleh dari Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (UU PPKSK) ini, LPS terus berusaha meningkatkan kemampuan baik secara organisasi maupun individual mereka.

Sebagai titik tolak pertama untuk melangkah maju, LPS menetapkan visi dan misi baru sebagai acuan pelaksanaan mandat UU PPKSK. LPS ingin menjadi lembaga yang terdepan, terpercaya dan diakui di tingkat nasional dan internasional dalam menjamin simpanan nasabah dan melaksanakan resolusi bank untuk mendorong dan memelihara stabilitas sistem keuangan.

Guna melaksanakan amanah baru tersebut, LPS memperbarui visi dan misinya yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya ke depan. Empat misi baru utama telah dirumuskan LPS demi mencapai tujuan tersebut, antara lain adalah menyelenggarakan penjaminan simpanan yang efektif dalam rangka melindungi nasabah, melaksanakan resolusi bank yang efektif dan efisien, melaksanakan penanganan krisis melalui restrukturisasi bank yang efektif dan efisien, dan berperan aktif dalam mendorong dan memelihara stabilitas sistem keuangan nasional melalui organisasi yang kompeten.

Selain itu, LPS juga mencanangkan 2017 sebagai tahun “transformasi”, di mana LPS akan melakukan seluruh upaya penyempurnaan kemampuan dalam melakukan fungsi dan tugasnya secara menyeluruh.

Sebagai catatan, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) adalah lembaga yang dibentuk pemerintah pada 22 September 2005 untuk menjamin simpanan nasabah di bank (umum atau BPR, konvensional maupun syariah) dan turut aktif memelihara stabilitas sistem keuangan.

Selama 11 tahun beroperasi (2005-2016), LPS telah melakukan pembayaran simpanan nasabah bank yang dicabut izin usahanya sebesar Rp1,176 triliun dari 152,8 ribu rekening dan telah melakukan penanganan (resolusi) bank sebanyak 77 bank (76 bank dilikuidasi dan satu diselamatkan).

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Lembaga Penjamin Simpanan

Bagaimana Menjamin Simpanan Uang di Bank?

Keuangan adalah urat nadi dari kehidupan; entah itu dalam skala negara, organisasi bisnis, bahkan individu. Hal ini menjadikan pengelolaan keuangan menjadi tinggi signifikansinya dan tak ubahnya kebutuhan utama. Sangat disayangkan, belum semua orang tertarik mengambil manfaat dari jasa dan inovasi di industri keuangan untuk menyimpan uangnya, khususnya di era financial technology ini.

Padahal, menyimpan uang sendiri justru memiliki risiko tinggi dan secara praktis kurang baik. Berbeda bila masyarakat memilih untuk memanfaatkan layanan dan atau teknologi keuangan yang sangat bisa dipertanggungjawabkan keamanannya.

Mari ambil contoh umum dalam penyimpanan uang yakni bank. Dengan layanan dari perbankan, nasabah dapat merasa tenang karena uangnya disimpan oleh lembaga yang bisa dipercaya dan memperoleh izin serta diawasi oleh pemerintah dalam pengelolaannya. Belum lagi, kalau pun bank tersebut pada akhirnya kolaps atau dicabut izin usahanya oleh otoritas, maka simpanan uang nasabah masih tetap dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Lembaga independen keuangan ini hadir untuk memberikan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan. Saat ini, semua bank yang beroperasi di Indonesia telah menjadi peserta penjaminan LPS, baik bank konvensional maupun bank syariah.

Simpanan yang dijamin oleh LPS adalah tabungan, deposito, giro dan jenis simpanan lain yang dipersamakan dengan jenis-jenis simpanan yang disebutkan sebelumnya, termasuk juga untuk produk-produk simpanan dari bank syariah.

LPS menggunakan langkah-langkah yang praktis dan terintegrasi dengan teknologi yang dapat dilakukan masyarakat agar uangnya dijamin oleh LPS, antara lain sebagai berikut:

  1. Memeriksa saldo tabungan kita di bank (rekonsiliasi) dengan cara mencetak buku tabungan secara periodik (misal: sebulan sekali), hal tersebut juga dapat mengurangi kemungkinan ketidakcocokan catatan kita dengan bank.
  2. Cek bunga LPS di situs resmi LPS dan di bank, selanjutnya minta ke bank agar bunga yang diberikan adalah bunga LPS.
  3. Tidak punya kredit macet, dengan cara lunasilah kewajiban tepat waktu.

Bila ada bank gagal yang dicabut izin usahanya, LPS akan melakukan rekonsiliasi dan verifikasi untuk menentukan simpanan yang layak dibayar dan simpanan tidak layak dibayar. Penetapan hasil rekonsiliasi dan verifikasi dilakukan secara bertahap dan paling lama 90 hari kerja sejak bank dicabut izin usahanya.

Pembayaran klaim penjaminan oleh LPS kepada nasabah juga dilakukan secara bertahap sesuai dengan penetapan hasil rekonsiliasi dan verifikasi. Pembayaran tahap pertama dilakukan lima hari kerja sejak rekonsiliasi dan verifikasi dimulai. LPS melakukan pembayaran klaim penjaminan kepada nasabah melalui bank pembayar.

Nasabah diberikan waktu untuk mengajukan klaim penjaminan selama 5 tahun sejak bank dicabut izin usahanya. Untuk mengajukan/mencairkan klaim penjaminannya, nasabah harus membawa bukti kepemilikan simpanan (misalnya buku tabungan atau bilyet deposito) serta kartu identitas diri.


Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Lembaga Penjamin Simpanan

Singapore Fintech Festival 2016 Buka Kesempatan Bagi Startup, Investor, dan Institusi Keuangan untuk Bertatap Muka

Tidak terlalu aneh rasanya bila banyak orang yang terlibat dalam perindustrian mengatakan bahwa industri keuangan adalah nyawa, jantung, dan urat nadi dari perekonomian. Cerita tentang laju perputaran roda bisnis dan stabilitas kehidupan masyarakat di sebuah negara yang dipicu oleh faktor finansial yang sudah tersebar. Beruntung saat ini kita berada di masa yang serba terhubung, dan teknologi menjadi penyokong keuangan yang tidak dapat dilihat sebelah mata.

Lebih beruntungnya lagi, Monetary Authority of Singapore (MAS), sebuah lembaga otoritas yang mengawasi jasa keuangan Singapura, dalam waktu dekat akan melangsungkan serangkaian acara untuk mengumpulkan para pelaku industri keuangan dan teknologi ke dalam sinergi financial technology (fintech) di acara Singapore FinTech Festival 2016, pada tanggal 14 – 18 November 2016 mendatang.

Singapore FinTech Festival 2016 secara garis besar akan berisi empat kegiatan, yaitu adalah Hackcelerator, Conferences, Networking, dan FinTech Awards.

FinTech-Conference

Di event bertajuk Global FinTech Hackcelerator, komunitas fintech secara global diundang untuk bekerja sama menghasilkan solusi bagi sejumlah permasalahan atau tantangan yang muncul di industri keuangan. Para pelaku fintech startup, investor, dan regulator diharapkan dapat duduk berdampingan dan berbincang mengenai teknologi dan keuangan di Global FinTech Hackcelerator.

Event berikutnya adalah wadah bagi peserta untuk melakukan networking dan saling berbagi wawasan mengenai industri dan bisnis fintech yang bernama MAS FinTech Conference. Peserta dapat menemukan kesempatan bisnis yang lebih lebar lagi melalui berbagai pidato, diskusi panel, pertunjukan, radio streaming, networking, dan pameran. Secara khusus, MAS telah menyiapkan konferensi ABS-MAS Tech Risk Conference yang fokus pada isu-isu risiko teknologi, seperti regulatory sandbox dan cyber security.

Penganugerahan kepada pelaku industri fintech menjadi bagian dari acara Singapore FinTech Festival 2016 lewat MAS FinTech Awards. MAS berupaya memberikan pengakuan dan penghormatan tinggi kepada solusi fintech yang telah diimplementasikan baik oleh startup, lembaga keuangan, maupun perusahaan teknologi.

Pada Jumat, 18 November 2016, Singapore FinTech Festival 2016 akan ditutup oleh kegiatan komunitas dan networking, seperti Innovation Lab Crawl, SGX Bull Charge Charity Run dan pesta penutup festival lainnya.

Melihat rangkaian acara dan tempat yang dipilih, Singapore FinTech Festival 2016 akan sayang sekali untuk dilewatkan fintech startup owner, investor, institusi keuangan, regulator, dan mereka yang merasa sebagai fintech enthusiast. Singapura selalu dikenal sebagai destinasi yang menyenangkan untuk perjalanan bisnis dan Anda bisa buktikan sendiri di Singapore FinTech Festival 2016. Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi www.FinTechFestival.sg.

Disclosure: Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dengan Singapore Tourism Board MICE.