[Review] Samsung Galaxy A11, Selevel Galaxy A01 dengan Tambahan Fitur

Pada tanggal 31 Mei lalu, Samsung diam-diam menghadirkan Galaxy A11 yang akhirnya dirilis bersamaan dengan Galaxy A21s. Kalau dilihat dari silsilah keluarganya, Galaxy A11 tak lain adalah saudara kandung dari Galaxy A10s.

Dibanding kakaknya tersebut, Galaxy A11 kini mengusung desain Infinity-O display dengan punch hole di pojok kiri atas bukan notch di tengah. Punya konfigurasi triple camera dan chipset Qualcomm Snapdragon 450 yang lebih bertenaga. Dibanderol dengan harga Rp2.099.000, berikut review Samsung Galaxy A11 selengkapnya.

Desain

review-samsung-galaxy-a11-1

Samsung Galaxy A11 tersedia dalam dua pilihan warna, hitam dan putih. Unit yang saya terima berwarna putih polos dengan finishing glossy tanpa pola khusus maupun efek saat terkena cahaya dan gradasi.

Meski begitu, tampilan punggung dari Galaxy A11 tetap terlihat cantik. Sayangnya, Samsung tidak menyediakan case bawaan sehingga rentan kotor dan mudah tergores. Demi kenyamanan dan keamanan penggunaan, sebaiknya kita membeli anti gores dan case untuk melindungi layar dan back cover.

Ke bagian muka, tersaji Infinity-O display yang tampil kekinian, tapi masih menggunakan panel TFT PLS, bukan IPS maupun Super AMOLED. Ukuran layarnya cukup lapang 6,4 inci dengan resolusi sebatas HD+ (720×1560 piksel) dalam rasio 19.5:9.

Harap dimaklumi, Samsung memang menempatkan Galaxy A11 sebagai smartphone entry-level. Kualitas layarnya tidak istimewa, tapi sudah cukup baik dalam menampilkan konten media sosial seperti Instagram, browsing, dan nonton video.

review-samsung-galaxy-a11-6

Balik ke belakang, bisa dijumpai tiga unit kamera yang berjejer secara vertikal tanpa bingkai persegi panjang. Tak jauh dari kamera, ada area yang lekung sendirian di tengah back cover. Bagian tersebut ialah sensor pemindai sidik jari konvensional.

Secara keseluruhan, desainnya seperti Galaxy A series lain dengan sudut-sudut yang agak membulat. Material body-nya terbuat dari plastik, tapi tidak terasa murahan. Selain itu, meski terbenam baterai 4.000 mAh, ketebalan body-nya hanya 8 mm dengan bobot 177 gram.

Lanjut ke perlengkapan atributnya, di sisi kanan terdapat tombol power dan volume. SIM tray berada di sisi kiri, dengan tiga slot yang terdiri dari dua nano SIM dan satu slot microSD. Bagian atas dijumpai jack audio 3.5 mm dan mikrofon sekunder. Sementara, bagian bawah terdapat speaker, port USB Type-C, dan mikforon utama.

Kamera

review-samsung-galaxy-a11-11

Terkait fotografi, Samsung Galaxy A11 sudah dibekali konfigurasi triple camera di bagian belakang. Namun, Anda masih belum mendapatkan kamera dengan resolusi tinggi seperti Galaxy A31 dengan 48MP dan berteknologi Quad Bayer.

Sebab, kamera utama Galaxy A11 hanya beresolusi standar 13MP dengan aperture f/1.8. Bersama 5MP f/2.2 dengan lensa ultra wide yang memberikan bidang pandang seluas 115 derajat, dan 2MP f/2.4 sebagai depth sensor untuk fitur Live Bokeh.

Sedangkan, kamera depannya 8MP f/2.0 untuk selfie, video call, dan face unlock. Untuk kemampuan perekam videonya, baik kamera depan maupun belakang hanya mendukung sebatas 1080p 30fps. Berikut hasil foto dari Galaxy A11:

Software & Hardware

Samsung Galaxy A11 telah mengusung antarmuka OneUI versi 2.0 yang berfokus pada pengalaman pengguna dan kemudahan pengoperasian. Berbasis sistem operasi Android 10, sejumlah fitur baru pun melengkapi Galaxy A11. Termasuk dark mode untuk mengubah tampilan background serba hitam, sistem navigasi gesture yang lebih natural, opsi perizin baru, dan banyak lagi.

Dapur pacunya mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 450 yang cukup mumpuni di kelas entry-level. SoC ini mengemas CPU octa-core Cortex A53 yang berdetak pada 1.8 GHz dengan GPU Adreno 506.

review-samsung-galaxy-a11-13

Performa yang disuguhkan dibantu besaran RAM 3GB dan penyimpanan internal 32GB yang menurut saya merupakan standar minimum untuk memperolah pengalaman ber-smartphone yang layak. Beruntung penyimpanan bisa diperluas lewat penggunaan microSD, sehingga memori internal bisa didedikasikan untuk menginstal aplikasi.

Untuk kebutuhan daya, Galaxy A11 mengusung kapasitas baterai yang sama dengan pendahulunya, yaitu 4.000 mAh yang terbilang besar. Bila pemakaiannya normal, smartphone bisa bertahan seharian dalam sekali pengecesan.

Namun bila pemakaian cukup intens, sudah pasti Anda akan mengisinya setidaknya sehari dua kali. Kabar baiknya, Samsung sudah membenamkan adapter fast charging 15W dalam paket penjualan, meski tidak cepat tapi pengisian dayanya dapat dipersingkat.

Verdict

review-samsung-galaxy-a11-12

Seperti halnya smartphone Galaxy A series lainnya, Galaxy A11 juga dirancang sebagai teman setia Gen Z untuk menjalani aktivitas digitalnya. Dibanderol Rp2.099.000, dengan spesifikasi yang ditawarkannya, terus terang saya agak berat merekomendasikan Galaxy A11.

Bukan karena Galaxy A11 jelek, tapi karena keberadaan Galaxy A21s yang posisinya cukup dekat tapi perbedaannya cukup siginifkan. Galaxy A21s dibanderol 2.799.000 dan sudah berfitur sangat lengkap untuk membuat konten.

Menurut saya, posisi Galaxy A11 ini masih di level yang sama seperti Galaxy A01 dengan sedikit pembaruan fitur dan peningkatan spesifikasi. Masih ditujukan untuk pemula, misalnya untuk anak sekolah yang baru pertama kali dibelikan smartphone oleh orang tuanya dan untuk para pengguna smartphone jadul.

Sparks

  • Infinity-O display dengan punch hole yang kekinian
  • SoC Snapdragon 450 yang cukup bertenaga di kelas entry-level
  • Punya konfigurasi triple kamera

Slacks

  • Kamera utama masih standar 13MP
  • Masih satu level dengan Galaxy A01 dengan tambahan fitur

Samsung Galaxy A11 Hadir di Indonesia, Harga Promo Rp1.999.000

Samsung telah meluncurkan perangkat baru keluarga Galaxy A series di Indonesia, yakni Galaxy A11. Sebuah smartphone yang dirancang sebagai teman setia Gen Z dalam menjalani aktivitas digitalnya, karena dilengkapi dengan beragam fitur esensial untuk tetap selalu terhubung.

“Bagi Gen Z, ada beberapa fitur esensial yang diinginkan ada di smartphone pilihannya. Pertama kamera, baterai berkapasitas besar, fast charging, serta layar yang luas. Untuk itu, Samsung menghadirkan varian terbaru dari Galaxy A series ini yang merupakan paket lengkap karena dilengkapi Triple Camera 13MP, baterai besar 4000mAh dengan teknologi fast charging 15W, serta layar luas 6.4 inci berkualitas HD+.” Ungkap Irfan Rinaldi, Product Marketing Manager, Samsung Electronics Indonesia.

Samsung-Galaxy-A11-1

Tampak depan Galaxy A11 tampil kekinian, dengan Infinity-O display dan lubang kamera di pojok kiri atas yang menampung kamera depan 8MP f/2.0. Ukuran layarnya cuku luas, 6.4 inci beresolusi 720×1560 piksel dalam rasio 19.5:9.

Balik ke belakang, terdapat tiga unit kamera yang berjejer secara vertikal dengan kamera utama 13MP f/1.8 untuk mengabadikan dan membagikan momen, baik dalam bentuk foto maupun video. Lengkap dengan kamera 5MP dengan lensa ultra wide dan 2MP sebagai depth sensor untuk fitur Live Bokeh.

Untuk mendukung beragam aktivitas harian pengguna, Galaxy A11 ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 450. Ditopang besaran RAM 3GB dan penyimpanan internal 32GB yang dapat ditambah lewat penggunaan microSD. Agar tetap selalu terhubung, Galaxy A11 dilengkapi dengan baterai berkapasitas 4.000 mAh.

Selain itu, Galaxy A11 juga hadir dengan audio berteknologi DolbyAtmos yang tentunya dapat memberikan pengalaman audio yang lebih baik untuk menemani kegiatan bermain game, mendengarkan musik, dan menonton film lewat penggunaan headset.

Tertarik dengan Samsung Galaxy A11? Harga resminya adalah Rp2.099.000 dan tersedia dalam warna hitam dan putih. Namun selama periode flash sale pada 1 – 7 Juni 2020 di Samsung.com/id dan sejumlah e-commerce lainnya, Galaxy A11 dapat dimiliki dengan harga spesial Rp1.999.000. Dengan beberapa bonus seperti Jelly Case, Screen Protector, gratis 3 bulan membership untuk aplikasi JOOX, dan mendapatkan Telkomsel Galaxy plan dengan benefit kuota internet 4GB setiap bulan dengan harga Rp32.000 per bulannya.

Samsung Gelar Workshop Online, Dorong Pengguna Memaksimalkan Kamera Galaxy S20 Series

Untuk menginspirasi kita semua melakukan banyak kegiatan positif selama di rumah saja. Samsung pada tanggal 20 Mei 2020 mengadakan acara live streaming workshop online bertajuk #GetThroughThisTogether dan #WithGalaxyS20.

Pada workshop ini, Taufiq Furqan selaku Samsung Mobile Product Manager Samsung Electronics Indonesia menjelaskan sejumlah fitur kamera di Galaxy S20 series guna mengabadikan momen sehari-hari secara kreatif saat pandemi. Pertama ialah capture with crystal clarity.

Seperti yang kalian tahu, Galaxy S20 Ultra memiliki kamera utama 108MP. Serta, 64MP untuk Galaxy S20 dan S20 Plus. Selain untuk mendapatkan foto yang detail, resolusi tinggi ini memungkinkan kita mengatur ulang komposisi dengan melakukan crop.

“Ambil saja foto dengan resolusi tertinggi, misalnya di Galaxy S20 Ultra 108MP. Bila ada yang kurang dan perlu diedit tetap bisa karena resolusinya tinggi,” ungkap Taufiq.

Sebaliknya bila memotret di kondisi cahaya redup, sensor ISOCELL Bright HM1 di Galaxy S20 Ultra ini mengemas teknologi Nona-binning. Di mana, sembilan piksel bekerja menjadi satu sehingga tiapnya piksel punya ukuran besar 2,4um.

Berikutnya ada Space Zoom untuk mengabadikan momen yang jaraknya jauh, misalnya Super Moon. Single Take untuk menangkap momen dengan lengkap dan banyak output dalam sekali tekan hingga 14 foto dan video sekaligus (10 foto dan 4 video) dengan durasi antara 3 sampai 10 detik. Hingga Super Steady 2.0 untuk membuat rekaman video stabil tanpa perlu tripod atau gimbal.

Dalam kesempatan ini, Taufiq Furqan juga berbincang seru dengan Dian Sastrowardoyo sebagai Team Galaxy. Soal bagaimana ia memanfaatkan fitur perekamanan video 8K 30 fps di Galaxy S20 Ultra.

Dian berbagi cerita, soal bagaimana pekerjaan seperti shooting dan photo session yang sebelumnya harus melibatkan banyak crew, bisa dilakukan sendiri atau berkolaborasi dengan menggunakan Galaxy S20 series. Ia juga berbagi tips untuk mengabadikan momen di rumah agar para pengguna Galaxy S20 series dan masyarakat dapat bersama-sama menebarkan konten positif di bulan Ramadan ini.

Bicara video 8K, bagi para video content creator jelas bahwa kemampuan merekam video 4K di Galaxy S20 Plus dan Galaxy S20 Ultra menawarkan banyak manfaat. Terutama bagi yang sudah mengedit video di resolusi 4K, 8K menawarkan fleksibilitas cropping karena empat kali lebar dari 4K. Meski bisa juga jadi beban, karena rakus memori dan butuh komputer yang kencang untuk menangani video 8K saat editing di komputer.

[Review] Samsung Galaxy A31, Naik Kelas dengan Kamera 48MP dan NFC

Samsung belum lama ini meluncurkan Galaxy A31 yang ditujukan untuk mendukung gaya hidup live generation. Smartphone kelas menengah yang dibanderol Rp4.199.000 ini diumumkan lewat acara live streaming mengingat Indonesia saat ini masih dalam kondisi pandemi covid-19.

Sebagai penerus Galaxy A30s, Galaxy A31 pun hadir dengan perbaikan di sejumlah area. Diantaranya peningkatan resolusi layarnya yang kini beresolusi Full HD+, dengan kamera utama 48MP, hingga performa yang harusnya lebih baik.

Apalagi yang menarik dari perangkat terbaru Galaxy A series ini? Berikut review Samsung Galaxy A31 selengkapnya:

Desain Ramping

Dari sisi tampilan, desain Galaxy A31 tidak aneh-aneh, tetap simpel dan minimalis. Bagian mukanya mengemas Infinity-U display dengan bezel samping layar yang tipis dan memiliki lekukan berbentuk U di tepi atas layar guna memuat kamera depan beresolusi 20MP.

Balik ke belakang, back cover-nya disertai pola yang unik dan terdapat efek bias aurora saat melihatnya pada sudut tertentu. Lalu, empat unit kamera belakangnya disusun apik dalam bingkai persegi panjang menyerupai huruf L dan posisinya merapat ke sisi kiri atas.

Hadir dalam dimensi 159.3×73.1×8.6 mm dan bobot 185 gram, profil Galaxy A31 terbilang langsing dan tinggi meski tertanam baterai berkapasitas besar 5.000 mAh. Body-nya memang terbuat dari material plastik, tapi tidak terkesan murahan dan terasa solid di tangan.

Untuk kelengkapan atribut lainnya, tombol power dan volume berada di sisi kanan. Sedangkan, di sisi kiri ada SIM tray yang berisi dua slot nano SIM dan satu slot microSD. Pada sisi atas terdapat mikrofon sekunder, sedangkan jack audio 3,5mm, port USB Type-C, mikrofon utama, dan speaker terletak di sisi bawah.

Infinity U Display 20:9

Review-Samsung-Galaxy-A31-13

Panel yang digunakan berjenis Super AMOLED berukuran 6,4 inci dengan resolusi 1080×2400 piksel yang menghasilkan tingkat kepadatan layar 441 ppi. Kualitas layarnya sudah lebih dari cukup untuk menikmati konten video, aktivitas sehari-hari, maupun bermain game, konten tampil cemerlang dengan warna yang menyenangkan dan punya tingkat hitam yang tinggi khas Super AMOLED.

Menggunakan aspek rasio 20:9, layar Galaxy A31 menjulang ke atas terasa sekali amat panjang dan layarnya terlihat agak sempit. Sisi baiknya, Galaxy A31 bisa dipegang satu dengan mudah, apalagi sudut-sudut body-nya agak membulat. Meskipun ibu jari kita hanya bisa menjangkau setengah layar.

Review-Samsung-Galaxy-A31-18

Rasio memanjang ini menyuguhkan pengalaman menonton film lebih asyik. Serta, mode split screen view dapat menampilkan dua aplikasi secara bersamaan dengan lebih optimal saat multitasking sehingga bisa lebih produktif.

One UI 2.1

Samsung Galaxy A31 melangkah pada sistem operasi Android 10 dengan user interface One UI terbaru versi 2.1 yang sangat user friendly. Ikon-ikonnya tampak besar dan kaya akan fitur.

Dari sisi layar, Galaxy A31 dilengkapi blue light filter dan dark mode untuk membuat pengguna lebih nyaman dengan antarmuka gelap. Lalu, terdapat screen mode vivid atau natural, tata letak home screen satu lapis atau dua lapis, edge screen yang menyediakan akses cepat, hingga sistem navigasi full screen gestures.

Untuk keamanan, perangkat ini mengandalkan On-Screen Fingerprint bersama face recognition untuk buka dan kunci smartphone secara praktis. Fitur andalan lain pada Galaxy A31 ialah adanya NFC yang bermanfaat untuk mengecek dan mengisi saldo di uang elektronik, serta pembayaran digital dengan Samsung Pay.

Quad Camera 48MP

Review-Samsung-Galaxy-A31-4

Kamera belakang Galaxy A31 cukup lengkap, ada empat unit dengan lensa berbeda. Kamera utamanya beresolusi 48MP Quad Bayer dengan aperture f/2.0, menggunakan sensor Samsung ISOCELL Bright GM2 didukung ISP (Image Signal Processor) suguhan chipset MediaTek Helio P65.

Secara default hasil optimalnya 12MP dengan ukuran per piksel besar 1.6µm sehingga mampu menangkap lebih banyak cahaya dan dapat diandalkan dalam kondisi low light. Kendati begitu, mode foto beresolusi juga tetap tersedia di pengaturan rasio dan pilih 4:3 48MP.

Selanjutnya ada kamera 8MP f/2.2 dengan lensa ultra wide 13mm untuk fasilitas wide angle. Fitur ini tersedia pada mode foto maupun video, caranya dengan menggeser ikon dua pohon ke tiga pohon yang berada tepat di atas tombol rana.

Sisanya masing-masing 5MP f/2.4 dengan lensa macro dan sebagai depth sensor atau memperoleh foto dengan efek bokeh. Saya cukup terkesan dengan hasil foto macro-nya, hasilnya lumayan meski masih kurang tajam. Kuncinya ada pada jarak pengambilan yaitu 3-5 cm, jadi perlu maju mundur untuk memastikan kita mendapatkan fokus yang tepat.

Review-Samsung-Galaxy-A31-25

Kamera belakang dan depannya ini dapat merekam video sebatas 1080p 30fps, belum sampai 4K. Oh iya, kamera depannya beresolusi 20MP dengan aperture f/2.2. Fitur kamera pada Galaxy A31 terbilang minim. Selain mode foto dan video, hanya ada mode live focus, pro, panorama, macro, dan food. Serta, fitur Scene Optimizer, Bixby Vision, dan AR Zone.  Berikut hasil foto Samsung Galaxy A31:

Hardware dan Performa

Review-Samsung-Galaxy-A31-20

Di sisi hardware, Galaxy A31 ditenagai chipset MediaTek Helio P65. SoC ini mengemas CPU octa-core, terdiri dari dual-core Cortex-A75 berkecepatan 2.0GHz dan hexa-core Cortex-A55 1.7GHz, serta GPU Mali-G52 2EEMC2.

Cortex-A75 sendiri sekitar 22 persen lebih cepat dibanding Cortex-A73 yang digunakan pada seri sebelumnya (Helio P60). Kinerjanya didukung RAM 6GB dan penyimpanan internal 128GB yang bisa diperluas lewat slot microSD. Performa di dunia nyata harusnya tidak ada kendala.

Review-Samsung-Galaxy-A31-26

Setidaknya itu yang saya alami, tugas-tugas yang diberikan dapat dijalankan dengan lancar. Sedangkan untuk kebutuhan daya, Galaxy A31 dibekali baterai berkapasitas 5.000 mAh dengan fast charging 15W, dengan penggunaan normal kemungkinan bisa bertahan sepanjang hari dalam sekali charge.

Verdict

Review-Samsung-Galaxy-A31-21

Secara keseluruhan, Samsung Galaxy A31 cukup kompetitif di kelas menengah level bawah. Dibanding pendahulunya, sejumlah peningkatan dibawanya. Mulai dari layar Super AMOLED yang kini beresolusi Full HD+, kamera utamanya 48MP, hingga hadirnya fitur NFC.

Penggunaan aspek rasio layar 20:9 secara mengejutkan juga meningkatkan pengalaman pengguna, bersama One UI versi 2.1 terbaru yang berkonsentrasi pada kemudahan penggunaan. Dibanderol dengan harga Rp4.199.000, harganya tidak terpaut jauh dengan Galaxy A51 yang posisinya lebih tinggi.

Sparks

  • Super AMOLED Full HD+
  • Quad Camera dengan kamera utama 48MP
  • NFC
  • Android 10 dengan One UI 2.1
  • Baterai 5.000 mAh dengan fast charging 

Slacks

  • Fitur kamera minim
  • Harganya relatif mahal, tidak jauh dengan Galaxy A51

Samsung Luncurkan Smartphone Android Galaxy A31: Ada NFC!

Samsung kembali meluncurkan sebuah smartphone pada kelas mainstream-nya. Kali ini, seri Galaxy A31 adalah yang diluncurkan melalui live streaming yang diadakan pada tanggal 5 Mei 2020. Seri yang satu ini ditempatkan tepat di bawah Galaxy A51 yang sudah diluncurkan pada bulan Januari yang lalu.

“Samsung Galaxy A31 mengemas beragam fitur-fitur menarik termasuk tampilan layar yang memukau, serta beragam kegunaan dari fitur multi-kamera yang dapat memberikan cara baru untuk menangkap momen dan membagikan cerita mereka, sepanjang hari karena kapasitas baterai yang besar,” kata Irfan Rinaldi, Product Marketing Manager, Samsung Electronics Indonesia.

Galaxy A31 Front Look Blue

Pada Galaxy A31, Samsung sendiri mengedepankan tiga fitur andalan, seperti layar, kamera, dan baterai. Dengan dimensi layar 6,4 inci, rasio layar yang ada adalah 20:9. Lalu kameranya sendiri sudah menggunakan sensor ISOCELL GW2 dengan resolusi 48 megapiksel. Terakhir, baterai yang diusung pada Galaxy A31 sudah berkapasitas 5000 mAh.

Samsung Galaxy A31 memiliki spesifikasi sebagai berikut

SoC Mediatek P65
CPU 2 x Cortex A75 2.0 GHz + 6 x Cortex A55 1.7 GHz
GPU Mali-G52 MC2
RAM 6 GB
Internal 128 GB
Layar 6,4 inci Super AMOLED 2400 x 1080
Dimensi 159.3 x 73.1 x 8.6 mm
Bobot 185 gram
Baterai 5000 mAh
Kamera 48/12 MP utama, 8 MP Ultrawide, 5 MP Macro, 5 MP depth, 20 MP Selfie
OS Android 10 One UI 2.0

Galaxy A31 diluncurkan dengan tiga pilihan warna, yaitu Prism Crush Black, Prism Crush White, dan Prism Crush Blue. Samsung pun menetapkan harga jual Galaxy A31, yaitu Rp. 4.199.000. Harga ini juga sedikit lebih murah dari Galaxy A51 pada saat peluncuran, yang walaupun harga tersebut sudah naik ke tingkat Rp. 4.899.000.

Bersaing pada harga 4 jutaan

Samsung Galaxy A31 memang diluncurkan dengan harga yang sedikit mengagetkan, yaitu pada tingkat 4 jutaan. Oleh karena itu, Samsung pun mau tidak mau bakal bersaing pada banyaknya perangkat Android di pasaran yang beredar di Indonesia. Kebanyakan, perangkat-perangkat tersebut berasal dari vendor Tiongkok.

Galaxy A31 Rear Look Black

Saya pun menanyakan apa langkah dari Samsung agar pengguna tertarik mau membeli perangkat yang satu ini. Seperti yang kita ketahui, ada banyak perangkat yang memiliki spesifikasi serta fitur yang mirip yang juga memiliki tingkat harga yang sama atau bahkan lebih rendah.

Irfan pun menekankan bahwa Samsung masih sangat yakin dengan kualitas build yang mereka miliki. Selain itu, penggunaan kamera dengan 48 megapiksel, pemilihan hardware serta software yang diakui sangat nyaman (One UI) juga menjadi andalan dari Samsung dalam menjual Galaxy A31 ini.

Jadi, Samsung tidak ingin konsumen melihat sebuah smartphone dari satu sisi saja, seperti spesifikasi atau besarnya sensor sebuah kamera. Namun, Samsung ingin memberikan pengalaman yang balanced antara software dengan hardware-nya. Samsung juga telah memberikan kualitas hardware yang terbaik di kelasnya dan dari sofitware mereka sudah melakukan optimizing yang terbaik sehingga interaksinya sangat baik.

NFC juga merupakan salah satu poin terpenting dalam penjualan Samsung Galaxy A31. Hal tersebut dikarenakan pada level harga 4 jutaan, fitur ini masih jarang ditemukan pada smartphone Android. Fitur ini sangat penting untuk melakukan pembayaran yang saat ini banyak digunakan oleh konsumen di Indonesia.

Samsung Umumkan Tablet Galaxy Tab S6 Lite, Untuk Bekerja Sekaligus Entertaintment

Bagi yang menjalani work from home, tentu ingin tetap produktif dan meraih work life balance meski memiliki fleksibilitas waktu kerja. Ada begitu banyak cara agar kita menjadi lebih produktif, salah satunya lewat penggunaan perangkat tablet.

Nah tablet terbaru datang dari Samsung, mereka telah mengumumkan Galaxy Tab S6 Lite. Sebuah tablet yang hadir dengan stylus S Pen, serta dilengkapi beragam fitur yang dapat memberikan cara baru untuk menyeimbangkan sisi produktivitas, hiburan, dan pengembangan diri bagi para penggunanya.

008_galaxytabs6_lite_angora_blue_front_with_s_pen

Kombinasi S Pen dengan layar seluas 10,4 inci, ditambah aksesori book cover keyboard membuat Galaxy Tab S6 Lite nyaman digunakan dalam bekerja. S Pen tersebut bebas baterai dan memiliki ujung pena 0,7mm, tugas-tugas yang menuntut akurasi tinggi seperti mengecek atau membuat laporan, menggambar, hingga mengedit foto maupun video bisa dilakukan secara lebih presisi.

Adanya aplikasi Samsung Note juga mempermudah pengguna untuk menulis dan menyunting dengan user experience lebih baik. Mendukung zoom hingga 300%, Quick Highlighter hanya dengan sentuhan jari, Smart Search untuk mencari catatan yang dikategorisasikan dengan hashtag tertentu, dan Handwriting to Text untuk memudahkan proses konversi tulisan tangan catatan menjadi catatan digital dengan format PDF, JPEG image, text file atau Microsoft Word.

Perangkat ini dapat digunakan oleh seluruh keluarga, Galaxy Tab S6 Lite bisa kita manfaatkan guna mendukung produktivitas untuk anak. Dengan layar besarnya anak lebih nyaman ketika mengikuti kegiatan belajar online ataupun mengerjakan soal yang sudah dipersiapkan sekolah. Lewat Samsung Kids kita dapat mengatur batas waktu bermain harian, membatasi akses ke aplikasi tertentu dan memperkenalkan anak-anak ke dunia digital secara aman pada serangkaian aplikasi dan game pembelajaran yang menarik.

Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy Tab S6 Lite

Galaxytabs6_lite_product_specifications

Sesuai namanya, tablet ini ialah versi ‘ringan’ dari tablet premium Galaxy Tab S6. Dengan sejumlah penyesuaian terhadap komponennya agar harganya lebih murah guna menjangkau lebih banyak konsumen.

Dari layar, tak lagi Super AMOLED melainkan menggunakan panel PLS TFT berukuran 10,4 inci dengan resolusi 1200×2000 piksel. Ditenagai chipset kelas menengah Exynos 9611 dengan RAM 4GB, kamera depan 5MP dan 8MP di belakang, serta baterai berkapasitas 7.040 mAh.

Tablet ini menjalankan sistem operasi Android 10 dengan sentuhan One UI 2.0, yang memiliki user interface yang lebih intuitif dan navigasi yang lebih simpel sehingga peralihan antara beberapa aplikasi menjadi seamless dan mudah untuk mendukung penggunanya dalam bekerja dan mendapatkan hiburan.

Harga Samsung Galaxy Tab S6 Lite dibanderol mulai dari Rp6.999.000 untuk varian RAM 4GB+64GB dan Rp7.299.000 untuk konfigurasi 4GB+128GB. Tersedia dalam pilihan warna Chiffon Pink, Angora Blue, dan Oxford Gray.

Bila tertarik, penjualan perdana Galaxy Tab S6 Lite akan dilakukan melalui sistem pre-order di toko online seperti Blibli, Lazada, JD.id, Shopee, Eraspace.com, Tokopedia, Bhinneka, Dinomarket, dan Samsung.com, mulai tanggal 4 – 10 Mei 2020 mendatang dengan bonus bookcover keyboard senilai Rp1.499.000. Kalian juga bisa mendapatkan Galaxy Tab S6 Lite dan keyboard bookcover hanya seharga Rp1. Caranya dengan membelinya lewat program bundling dengan paket myPRIO Deal Diamond 2 tahun dari XL Axiata.

[Review] Samsung Galaxy A01, Android di Bawah Satu Setengah Juta

Buat yang mencari smartphone Android dengan harga sejutaan, tapi mereknya harus Samsung, maka jawabannya adalah Galaxy A01 dan Galaxy A10s. Harga kedua smartphone ini beda tipis, spesifikasi agak mirip meski perbedaannya cukup banyak terutama di ukuran layar, chipset, dan kapasitas baterainya.

Saat dirilis pada bulan Maret lalu, Samsung Galaxy A01 dibanderol Rp1.499.000. Sebagai pembanding, saat ini harga Galaxy A10s berkisar Rp1,6 jutaan. Menurut Samsung, pasar smartphone entry-level di segmen satu jutaan ini sangat besar dan sangat sensitif terhadap perbedaan harga.

Jadi, lebih baik pilih yang mana, Galaxy A01 atau A10s? Yuk cari tahu dan berikut review Samsung Galaxy A01 selengkapnya.

Desain Infinity-V

Walaupun harganya terjangkau, gaya desain Galaxy A01 sama seperti Galaxy A series yang dibanderol lebih mahal. Tampil simpel dan minimalis dengan notch Infinity V display di bagian muka dan punya sudut-sudut agak membulat yang terasa erat di genggaman tangan.

Hadir dengan dimensi 146.2×70.9×8.3 mm dan bobot 149 gram. Ukurannya memang ringkas dan tipis, begitu mudah di simpan ke dalam kantong celana. Meski begitu, sebetulnya layarnya masih cukup luas yakni 5,7 inci dengan resolusi 720×1520 piksel dalam rasio 19:9.

Kualitas layarnya memang tidak istimewa, tapi sudah mencukupi untuk menopang kegiatan ber-smartphone penggunanya. Bezel tepi layarnya cukup tipis, meski dagunya sedikit agak tebal tapi tidak terlalu mengganggu dan justru dapat berfungsi sebagai tempat untuk mengistirahatkan ibu jari saat menonton video dalam mode landscape.

Body-nya sendiri terbuat dari material plastik yang harusnya membuatnya lebih tahan lama, tapi bagian cover belakangnya perlu proteksi agar tidak tergores. Karena isi paket penjualan Galaxy A01 hanya terdiri dari unit smartphone, kepala charger, dan kabel data microUSB – maka sebaiknya pengguna mencari anti gores dan case yang dibeli secara terpisah untuk melindungi layar dan cover belakang.

Unit review Samsung Galaxy A01 yang saya test berwarna hitam, pilihan lain terdapat warna biru dan merah. Soal kelengkapan atributnya, tombol power dan SIM tray ditempatkan di sisi kanan, serta tombol volume di sisi sebrangnya, tombol-tombolnya kencang dan terasa mantap saat ditekan. Jack audio 3,5mm berada di atas, sedangkan port microUSB dan mikrofon di bawah. Untuk speaker, bisa ditemui di belakang body smartphone.

OneUI 2.0

review-samsung-galaxy-a01-10

Perangkat ini sudah berjalan di sistem operasi Android 10 terbaru dengan sentuhan OneUI versi 2.0 seperti yang terdapat pada smartphone Samsung kelas menengah dan premium. Fokus dari OneUI 2.0 adalah meningkatkan pengalaman pengguna dan kemudahan penggunaan, antarmukanya disederhanakan dan bisa dioperasikan dengan satu tangan.

OneUI 2.0 juga membenamkan fitur-fitur baru Android 10, seperti opsi izin yang baru, sistem navigasi, dan termasuk fitur dark mode. Saat menjelajahi menu utama, kalian akan menemukan sejumlah aplikasi dengan logo abu-abu. Ini disebut AppCloud, intinya Samsung merekomendasikan untuk mengunduh bloatware tersebut ke dalam smartphone kita.

Smartphone ini tidak memiliki fingerprint sensor, namun setidaknya Samsung membenamkan fitur face unlock sebagai cara yang cukup menyenangkan untuk membuka kunci smartphone dibanding cara tradisional seperti pola, PIN, dan password. Saat menggunakan face unlock, akan muncul animasi disekitar kamera depan, prosesnya cukup cepat, dan konsisten di pencahayaan yang baik.

Kamera Pelengkap

review-samsung-galaxy-a01-11

Pada rentang harga satu juta, kamera biasanya hanya sebagai fitur pelengkap. Di Galaxy A01, Samsung telah membenamkan setup dual camera belakang. Kamera utamanya beresolusi 13MP dengan aperture f/2.2. Lalu, kamera sekundernya 2MP sebagai depth sensor untuk fitur live focus sehingga pengguna bisa menyesuaikan intensitas efek blur saat memotret.

Sementara, kamera depannya 5MP untuk selfie maupun sistem pengaman face unlock. Baik kamera depan dan belakang Galaxy A01 sanggup merekam video 1080p. Fitur kameranya tidak banyak, tercatat hanya ada lima mode yaitu foto, video, live focus, Pro, dan panorama. Pada mode foto, dilengkapi dengan filter bersama mode beauty, hingga yang cukup menarik ialah stiker. Berikut hasil fotonya:

Hardware dan Performa

review-samsung-galaxy-a01-12

Dapur pacu Galaxy A01 ini ternyata cukup powerful, dengan chipset Qualcomm Snapdragon 439. Sayang, kapasitas RAM dan penyimpanannya pas-pasan, masing-masing hanya 2GB dan 16GB.

Untuk menjaga performa smartphone tetap stabil, sebaiknya sisipkan micro SD untuk menyimpan segala jenis file dan gunakan memori internal khusus untuk aplikasi. Kabar baiknya, SIM tray pada Galaxy A01 terdiri dari tiga slot jadi tidak perlu mengorbankan slot SIM kedua untuk menggunakan micro SD.

Tentu saja, kita juga perlu bijak dalam menginstal game dan aplikasi ke Galaxy A01. Sejauh ini, performanya cukup lancar meskipun juga sering dijumpai jeda misalnya saat mengakses kamera atau membuka aplikasi.

Verdict

review-samsung-galaxy-a01-13

Samsung Galaxy A01 adalah smartphone entry-level yang dibanderol dengan harga di bawah satu setengah sejuta dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar ber-smartphone. Seperti akses sosial media, browsing, streaming video, hingga bermain game ringan.

Samsung Galaxy A01 membawa tagline satu untuk sejuta gaya. Cocok untuk anak yang memasuki usia sekolah yang baru pertama kali punya smartphone, buat yang baru beralih dari feature phone atau ponsel jadul, dan juga ideal sebagai smartphone kedua untuk yang merindukan smartphone berdimensi ringkas.

Lalu, apa perbedaan utama Galaxy A01 dengan Galaxy A10s? Dari layar, Galaxy A10s mengusung layar lebih besar yakni 6,2 inci tapi dengan resolusi yang sama HD+. Sedangkan, jeroannya sama sekali berbeda karena mengandalkan chipset Mediatek Helio P22 didukung RAM 2GB tapi punya memori internal lebih lapang yakni 32GB. Kapasitas baterainya juga lebih besar, 4.000 mAh dan yang paling membedakan ialah adanya sensor fingerprint.

Sparks

  • Desain simpel dengan Invinity V Display
  • Dual camera 13MP+2MP
  • OneUI 2.0 berbasis Android 10
  • Chipset Snapdragon 439

Slacks

  • RAM 2GB
  • Memori internal 16GB pas-pasan
  • Tanpa case dan anti gores di paket penjualannya

Samsung Galaxy Tab S6 Lite Muncul, Segera Hadir?

Harus diakui, popularitas tablet memang telah menurun tergerus oleh smartphone. Namun, tablet ini punya peran yang tak tergantikan misalnya sebagai penunjang produktivitas atau sebagai perangkat keluarga.

Samsung sampai saat ini masih konsisten merilis tablet dan yang teranyar adalah Galaxy Tab S6 Lite. Sesuai namanya, perangkat ini merupakan versi yang lebih ‘ringan’ dari tablet flagship Galaxy Tab S6 yang dirilis tahun lalu.

Samsung Galaxy Tab S6 Lite (5)

Dibanding saudaranya, banyak fitur yang dipangkas pada versi Lite-nya. Sebut saja, layar 10,4 inci yang digunakan menggunakan panel LCD bukan Super AMOLED dan resolusinya 1200×2000 piksel lebih rendah.

Kabar baiknya, tablet yang berjalan pada sistem operasi Android 10 ini masih dilengkapi dengan S-Pen sehingga pengguna bisa mengedit, menulis, dan menggambar dengan bebas di Galaxy Tab S6 Lite. Tentu saja, perangkat ini hadir dengan antarmuka dengan One UI 2 lengkap dengan Dark Mode dan Samsung Knox.

Samsung Galaxy Tab S6 Lite (1)

Di bagian dalam, Galaxy Tab S6 Lite memiliki prosesor octa-core dengan clock maksimum 2,3GHz. Samsung tidak menyebut jenis chipset yang digunakan, tapi kemungkinan menggunakan Exynos 9611. Performanya ditopang RAM sebesar 4GB dengan opsi penyimpanan internal 64GB atau 128GB dan bisa ditambah dengan menyisipkan microSD.

Sektor kamera, Galaxy Tab S6 menyediakan kamera depan 5MP dan belakang 8MP. Kapasitas baterainya 7.040 mAh dan disi melalui port USB Type-C. Soal konektivitas, perangkat ini dibekali Bluetooth 5.0, WiFi, dan juga jaringan 4G LTE. Jack audio 3,5mm juga tersedia disamping speaker AKG dengan Dolby Atmos.

Samsung Galaxy Tab S6 Lite akan tersedia dalam tiga warna yaitu Oxford Grey, Chiffon Pink, dan Angora Blue. Samsung juga akan menawarkan aksesori Book Cover khusus dengan slot untuk S-Pen yang dijual secara terpisah. Belum ada informasi soal harga, tapi kemungkinan akan segera hadir karena sudah sempat muncul di webiste resmi Samsung Indonesia.

Sumber: GSMArena

[Review] Samsung Galaxy Z Flip: Smartphone Lipat Cantik dan Kencang, namun Mahal

Dengan semua perangkat yang dikeluarkan oleh Samsung, mungkin Samsung Galaxy Z Flip merupakan yang pertama yang terlihat sangat cantik. Z Flip merupakan perangkat Android kedua dari Samsung yang memiliki layar yang dapat dilipat. Yang pertama, tentu saja Galaxy Fold.

Samsung Galaxy Z Flip sendiri secara tiba-tiba datang ke meja pengujian DailySocial, dua hari sebelum kantor kami memutuskan untuk melakukan Work From Home. Sayangnya, keadaan membutuhkan saya untuk bolak-balik periksa akan penyakit yang sedang merebak saat ini. Jadi, cukup lama setelah itu, saya baru bisa memegang barang yang satu ini. Okey, cukup curhatnya.

Samsung Galaxy Z Flip - Half

Galaxy Z Flip merupakan salah satu perangkat Android di Indonesia yang menggunakan SoC Snapdragon seri 800, yaitu 855+. Tentu saja hal ini menggembirakan mengingat banyak orang yang menunggu perangkat Samsung dengan SoC tersebut. Hal ini tentu saja terkait dengan kebijakan Samsung untuk menjual perangkat flagship mereka dengan menggunakan cip Exynos.

Spesifikasi dari Samsung Galaxy Z Flip adalah sebagai berikut

Samsung Galaxy Z Flip
SoC Snapdragon 855+
CPU 1×2.95 GHz Kryo 485 + 3×2.41 GHz Kryo 485 + 4×1.78 GHz Kryo 485
GPU Adreno 640
RAM 8 GB
Internal 256 GB
Layar 6,7 inci Foldable Dynamic AMOLED 2636 x 1080
Dimensi 167.3 x 73.6 x 7.2 mm (terbuka), 87.4 x 73.6 x 17.3 mm (dilipat)
Bobot 183 gram
Baterai 3300 mAh
Kamera 12 MP utama, 12 MP Ultrawide, 10 MP Selfie
OS Android 10 One UI 2.0

Seperti inilah hasil dari CPU-Z dan Sensorbox:

Satu hal yang cukup disayangkan adalah Samsung Galaxy Z Flip tidak disertai dengan kemampuan untuk melakukan pengisian baterai dengan lebih cepat. Tentu saja, sepertinya flagship yang ada saat ini sudah menggunakan pengisian 30 watt. Namun, Z Flip ternyata masih bertahan di 18 watt saja.

Unboxing

Seperti inilah paket penjualan dari Samsung Galaxy Z Flip

Samsung Galaxy Z Flip - Unboxing

Saya pun telah membuat video unboxing dan hands on dari Z Flip. Simak videonya di bawah ini.

Desain

Dulu, saya pernah memiliki sebuah ponsel Samsung Candybar Flip E1272 di tahun 2013-an. Dan tentu saja, “game” terbaik pada saat itu adalah melakukan buka tutup flip-nya sampai setiap hari. Hal yang sama tentu saja akan saya lakukan jika benar-benar memiliki Samsung Galaxy Z Flip ini.

Samsung Galaxy Z Flip - Sisi Bawah

Bagian terluar dari Samsung Galaxy Z Flip terbuat dari kaca. Sebelumnya, pada video saya mengatakan bahwa bagian luar dari smartphone ini terasa ringkih. Namun, ternyata bagian belakangnya dilapisi oleh Gorilla Glass 6, sehingga seharusnya memang lebih kuat. Sayangnya, standar pengujian saya tidak sampai pada tes jatuh, sehingga mohon dimaklumi kalau tes ketahanan tidak dilakukan. Gunakanlah case yang sudah ada pada paket penjualannya.

Layar dari Galaxy Z Flip memiliki resolusi yang cukup tinggi, yaitu 2636×1080 dengan rasio 19,5:9. Jenis layar yang digunakan adalah Dynamic AMOLED yang bisa dilipat atau foldable. Namun pengguna harus berhati-hati, layar jenis ini sangat rentan terhadap goresan sehingga penambahan lapisan anti gores sangat dianjurkan sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Samsung Galaxy Z Flip - Sisi Kanan

Layarnya sendiri menggunakan desain punch hole di bagian tengah atas. Pada lubang tersebut, terdapat sebuah kamera depan dengan resolusi 10 MP. Dengan desain ini, memang perangkat akan terlihat lebih menarik dibandingkan dengan model poni. Walaupun pada kenyataannya sama saja fungsinya dengan menggunakan poni.

Samsung Galaxy Z Flip - Sisi Kiri

Pada bagian luarnya, yang menjadi bagian belakang saat smartphone ini dibuka, terdapat dua buah kamera pada bagian atasnya. Di sebelahnya, ada sebuah layar kecil yang akan memberikan informasi singkat mengenai waktu, baterai, dan lain sebagainya. Dan dengan pantulan gambar dari bahan kaca yang ada, membuat selfie dengan kamera utama menjadi lebih mudah. Dan bagian bawahnya dapat ditempelkan kartu uang elektronik karena di sanalah NFC berada.

Pada bagian kanannya (saat perangkat ini dibuka) terdapat tombol volume serta power yang juga merupakan pemindai sidik jari. Pada bagian kirinya, akan ditemukan slot SIM yang bisa diisi sebuah nano SIM. Pada bagian atasnya terdapat sebuah microphone. Dan pada bagian bawahnya terdapat sebuah slot USB-C, speaker, serta microphone.

Samsung Galaxy Z Flip

Sistem operasi yang digunakan pada smartphone ini adalah Android 10. Samsung Galaxy Z Flip menggunakan antar muka terbaru mereka, yaitu One UI versi 2. One UI sendiri masih menggunakan app drawer sehingga semua icon aplikasi dikumpulkan pada satu wadah.

Koneksi ke PC

Fasilitas ini sebenarnya bukan lah hal yang baru. Microsoft selama ini menyematkan aplikasi Your Phone ke dalam Windows 10. Tujuannya adalah untuk mengakses SMS, notifikasi, dan menelepon langsung dari PC dengan melakukan sambungan nirkabel ke smartphone Android.

Samsung Galaxy Z Flip - Connect to PC

Sayangnya, kita tidak bisa mengontrol perangkat kita dari Windows 10. Namun, sepertinya kerja sama antara Samsung dan Microsoft pun membuat hal tersebut bisa terwujud. Dengan menggunakan Your Phone, sepertinya perangkat Samsung merupakan yang pertama yang mampu dioperasikan langsung melalui layar PC Windows tanpa harus terhubung dengan kabel.

Saat dioperasikan, nantinya sebuah layar kecil akan muncul pada layar PC Windows. Dari situ, kita bisa melihat layar smartphone Samsung layaknya sebuah emulator. Jadi, saat kita sedang bekerja, feature ini pun sangat berguna apabila kita mendapatkan panggilan atau pesan yang sangat penting.

Jaringan

Samsung selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Namun, sepertinya Galaxy Z Flip berbeda karena menggunakan SoC Snapdragon 855+. Kanal yang didukung adalah 1(2100), 2(1900), 3(1800), 4(1700/2100), 5(850), 7(2600), 8(900), 12(700), 13(700), 14(700), 17(700), 18(800), 19(800), 20(800), 25(1900), 26(850), 28(700), 29(700), 30(2300), 34(2000), 38(2600), 39(1900), 40(2300), 41(2500), 46(5200), 66(1700/2100), dan 71(600). Tentunya, hal ini tidak hanya mencakup Indonesia saja, namun mungkin semua negara di seluruh dunia.

Kamera

Kamera tentu saja menjadi salah satu daya tarik dari Galaxy Z Flip dan semua flagship dari Samsung. Namun, saat dilihat dari spesifikasinya, sensor yang digunakan sepertinya sama dengan yang digunakan oleh Samsung Galaxy S10. Jadi, kami mengira bahwa perangkat ini menggunakan antara ISOCELL Plus S5K2L4 atau Sony SAK2L4 (keduanya sama). Kamera depannya pun juga menggunakan Sony IMX 374.

Samsung Galaxy Z Flip - Closed

Sayang memang, dalam masa karantina ini, saya tidak bisa jalan-jalan seperti biasanya. So, saya hanya bisa keliling komplek perumahan untuk mengambil gambar. Jadi, gambarnya ya itu-itu saja hehehe…

Sensor yang digunakan pada kamera utamanya ini memang mampu menangkap gambar dengan bagus. Hasilnya memang sangat mirip dengan Samsung Galaxy S10 yang membuahkan gambar yang cukup tajam, rendah noise, serta warna yang pas.

Kamera wideangle juga mampu menangkap gambar dengan cukup baik, asalkan cahaya yang ada cukup terang

Kamera depannya juga cukup baik untuk menangkap dalam keadaan cahaya yang terang. Saat melakukan hands-on, saya tidak mematikan fitur beautify sehingga kumis dan jenggot tidak tergambar dengan baik. Saat mematikan fitur tersebut, ternyata gambarnya tajam. Jika ingin mendapatkan gambar yang lebih baik lagi, gunakan saja kamera belakangnya dengan menggunakan badan belakang Z Flip sebagai kaca.

Pengujian

Menguji kinerja dari sebuah perangkat Samsung flagship yang menggunakan SoC Snapdragon memang menjadi impian sejak lama. Dengan menggunakan Snapdragon 855+ membuat kinerjanya menjadi tidak perlu lagi diragukan. Hal ini membuat Samsung Z Flip menjadi salah satu smartphone Samsung yang kencang.

Menggunakan Snapdragon 855+ membuat perangkat ini memiliki tiga cluster pada SoC-nya. 1 CPU Kryo 485 dengan kecepatan paling tinggi, 2.95 GHz, tiga Kryo 485 dengan kecepatan 2,41 GHz, dan terakhir empat CPU Kryo 485 dengan kecepatan 1,78 GHz. Walaupun SoC tahun lalu, namun kinerjanya masih tergolong salah satu yang sangat kencang di tahun ini.

Dengan SoC itu pula, saya penasaran dengan yang digunakan pada Samsung Galaxy S10+. Galaxy S10 di Indonesia dijual dengan SoC Exynos 9820 yang dinyatakan setara dengan Snapdragon 855. Oleh karena itu, kami kembali menyajikan Galaxy S10 sebagai pembanding, dan juga sebuah perangkat Snapdragon 845 untuk membandingkan antara keduanya.

Dari hasil benchmark di atas menunjukkan bahwa memang SoC yang digunakan pada Samsung Galaxy Z Flip memiliki kinerja yang tinggi. Disusul oleh Exynos 9820 dan terakhir Snapdragon 845. Namun jika dilihat, ternyata Exynos masih tertinggal dalam urusan perhitungan AI. Dan tentu saja, tidak ada SoC yang pelan pada perbandingan kali ini, semua memiliki kinerja yang menakjubkan.

Sayangnya, setelah semua benchmark berakhir, ada sebuah masalah yang cukup menghantui beberapa pengguna. Apalagi kalau bukan panas yang cukup terasa di tangan. Walaupun begitu, pada saat pengujian, saya belum menemukan lag akibat CPU yang throttle.

Uji Baterai dengan MP4

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Pengujian berlangsung selama 12 jam 31 menit pada unit yang kami dapatkan.

Menggunakan charger bawaan, saya berhasil melakukan pengisian ulang dengan baterai sebesar 3300 mAh ini. Ternyata dari habis sampai 100%, perangkat ini bisa diisi dalam waktu sekitar 110 menit. Hal ini memang tergolong cukup lama mengingat kapasitas yang tidak terlalu besar dan perangkat ini hanya bisa diisi dengan 15 watt saja.

Verdict

Akhirnya, smartphone lipat dengan dimensi yang tidak besar mendarat di Indonesia. Perangkat ini tidak hanya mementingkan dari sisi lifestyle saja, namun juga kinerjanya sangat baik untuk bermain game dengan seting maksimum. Selain itu, Z Flip juga membawa nostalgia lama di mana perangkat lipat banyak digemari oleh sebagian besar kalangan.

Berbicara mengenai kinerja, tidak perlu lagi dipertanyakan. Dengan membawa Qualcomm Snapdragon 855+, semua aplikasi yang ada di Google Play Store akan berjalan dengan maksimal. Namun yang perlu diingat, semakin tinggi kinerja yang dibutuhkan oleh sebuah aplikasi, maka panas yang dihasilkan juga akan lebih terasa.

Kamera pada Samsung Galaxy Z Flip memang membuahkan hasil yang memukau. Ketiga kamera yang terpasang memang mampu diandalkan dalam mengambil gambar pada setiap momen. Oleh karena itu, Anda tidak lagi perlu memiliki sebuah kamera saku jika sudah memiliki perangkat ini.

Mengenai harga, menurut saya memang Samsung Galaxy Z Flip tergolong mahal. Dengan Rp. 21.888.000, Anda bisa memiliki perangkat cantik dan kencang yang satu ini. Namun, jika Anda menginginkan kinerja tersebut tanpa memiliki dana yang ada, Anda bisa memilih Samsung Galaxy S20 yang memiliki kinerja yang lebih tinggi, dan tentu saja lebih murah harganya.

Sparks

  • Kinerja tinggi
  • Have to say this: Qualcomm Snapdragon 855+ pada perangkat mungil
  • Kualitas kamera sangat baik
  • Desain cantik
  • Bisa dilipat

Slacks

  • Panas
  • Hanya mampu mengisi 15 watt saja
  • Mahal