Apa itu Google Workspace: Pengertian, Aplikasi, dan Manfaat

Bagi kamu yang bekerja dari rumah atau work from home, pasti sudah terbiasa dengan tools ini. Bekerja darimana saja tanpa perlu mendatangi kantor merupakan budaya baru karyawan setelah pandemi mereda. Bagaimana tidak, work from home memudahkan karyawan bekerja dimana saja dan kapan saja dengan mudah, hanya dengan mengandalkan internet, tools, dan perangkat laptop saja.

Saat ini sudah banyak tools yang bisa digunakan untuk memudahkan pekerjaanmu, lho. Salah satunya, Google Workspace. Melalui Google Workspace, kamu bisa melakukan banyak hal terkait dengan pekerjaanmu. Berikut artikel mengenai Google Workspace.

Pengertian Google Workspace

Kalau kamu pernah mendengar G-Suite, pasti kamu bisa mengoperasikan Google Workspace. Google Workspace adalah pengembangan dari G-Suites yang diikuti dengan pembaharuan fitur di dalamnya. Google Workspace terdiri dari beberapa aplikasi dan menu yang bisa mendukung kerjamu menjadi lebih produktif.

Melalui Google Workspace, kamu akan terintegrasi secara langsung dengan email, pesan, panggilan video, dan banyak aplikasi lainnya. Jadi, kamu bisa dengan mudah berkolaborasi, dan berkomunikasi mengandalkan Google Workspace.

Beragam Aplikasi Google Workspace

Jangan khawatir, Google Workspace telah terintegrasi dengan beragam aplikasi Google. Berikut aplikasi Google Workspace yang bisa kamu gunakan.

Gmail

Mengenal Google Workspace
Google Workspace | Justin Morgan – Unsplash

Sudah pasti kamu tidak asing lagi dengan salah satu aplikasi ini. Gmail merupakan salah satu provider email yang telah digunakan sebanyak lebih dari satu milyar pengguna. Melalui Gmail yang tersedia di Google Workspace, pengguna memungkinkan untuk mendapatkan layanan email tanpa iklan yang telah diperbaharui.

Google Calendar

Mengenal Google Workspace
Illustrasi Google | Gaining Visual – Unsplash

Hadirnya Google Calendar membuat kemudahan bagi penggunanya yang memiliki sifat pelupa. Google Calendar memungkinkan untuk menjadi pengingat kegiatanmu, mulai dari meeting bersama rekan kerja, tanggal tenggat waktu tugas pekerjaan, juga pengingat proyek penting.

Google Drive

Mengenal Google Workspace
Illustrasi Google | Elle Carter – Unsplash

Google Drive merupakan tempat penyimpanan data online yang disediakan oleh Google dengan kapasitas maksimum sebesar 30 GB. Google Drive pada Workspace juga menyediakan beberapa paket seperti, Business, Enterprise dan Teams yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhanmu. Google Drive bisa diakses 24 jam selama kamu terhubung dengan koneksi internet.

Google Docs

Apa Itu Google Workspace
Google Docs

Kalau kamu sudah terbiasa menggunakan Microsoft Word, pasti kamu bisa mengoperasikan Google Docs dengan mudah. Google Docs merupakan layanan pengeditan dokumen teks online secara langsung tanpa aplikasi. Google Docs juga mendukung beberapa pengguna melakukan pengeditan dokumen secara langsung dan bersamaaan.

Google Spreadsheet

Apa Itu Google Workspace
Google Spreadsheet

Nah, Google Spreadsheet merupakan layanan dari Google yang mirip dengan Microsoft Excel. Google Spreadsheet mendukungmu untuk melakukan pengeditan dokumen, teks, angka, hingga laporan data.

Google Meet

Apa Itu Google Workspace
Google Meet

Selanjutnya ada Google Meet, mungkin saja kamu pernah mengoperasikan aplikasi ini untuk melakukan pertemuan daring bersama rekan kerjamu. Google Meet biasanya digunakan untuk berdiskusi dalam bentuk video call. Kalau kamu menggunakan Google Workspace, kamu bisa bergabung dengan mudah di Google Meet dari Google.

Google Form

Apa Itu Google Workspace
Google Form

Terakhir, kamu bisa memanfaatkan layanan Google Form. Google Form merupakan fitur yang disediakan oleh Google untuk melakukan pengumpulan data dari membuat formulir yang disebarluaskan secara online.

Kelebihan Google Workspace

Google Workspace yang terintegrasi satu dengan lain sangat memberikan kemudahan penggunanya dari kelebihan yang ditawarkan. Berikut kelebihan Google Docs.

Mudah Digunakan

Google Workspace mudah untuk digunakan, mengingat seluruh aplikasinya terintegrasi satu sama lain. Aplikasi dalam Google Workspace pun bisa digunakan siapa saja.

Mudah Diakses dan Efisien

Google Workspace mendukung untuk melakukan pengeditan secara langsung dan bersamaaan. Kamu bisa melihat dan memberikan akses tertentu untuk melindungi dokumen pentingmu.

Meningkatkan Produktivitas

Google Workspace mampu meningkatkan produktivitas dalam bekerja. Mengingat, penggunaannya yang mudah dan memungkinkan untuk dikerjakan kapanpun dan dimanapun selama terhubung internet.

Berikut artikel mengenai Google Workspace. Pastikan kamu bisa mengoperasikan seluruh aplikasi yang tersedia di Google Workspace. Pasalnya, Google Workspace bisa mendukung kemudahan untukmu bekerja. Semoga artikel di atas bermanfaat ya!

Dapatkan Berita dan Artikel lain di Google News

Cara Membuat Google Form, Mudah dan Cepat!

Kalau kamu ada kebutuhan untuk membuat dan menyebarkan formulir untuk diisi Google Form adalah pilihan yang tepat untukmu. Pasalnya, kamu akan lebih mudah dan cepat dalam mengumpulkan data. Kamu hanya perlu memanfaatkan perangkat ponselmu dan koneksi internet saja, lho.

Google Form merupakan salah satu layanan yang disediakan oleh Google untuk membuat dan menyebarkan formulir melalui internet. Bahkan, kegunaannya tidak hanya untuk membuat formulir saja. Biasanya, Google Form juga bisa digunakan untuk membuat soal ujian untuk siswa.

Fitur Google Form

Google Form bisa diandalkan dalam kegiatan pengumpulan data secara daring dengan mudah dan cepat. Tentu saja kamu cukup membagikan tautan Google Formmu ke media sosial supaya bisa diisi oleh siapapun.  berikut fitur Google Form.

Membuat Formulir

Seperti namanya, Google Form bisa digunakan untuk membuat formulir online dengan mudah dan cepat. Terdapat beberapa opsi jawaban yang bisa kamu pilih, mulai dari pilihan ganda, uraian singkat, rentang jawaban, hingga melampirkan dokumen.

Mengedit Formulir

Jangan khawatir, kamu bisa melakukan pengeditan formulir dengan mudah melalui Google Form. Cukup ubah saja pertanyaan dan format tanggapan yang kamu inginkan, secara otomatis Google Form di-update oleh Google Form.

Melampirkan Dokumen

Nah, selain bisa mengisi formulir dalam bentuk teks. Kamu juga bisa melampirkan dokumen seperti foto, PDF, hingga video dengan Google Form. Jadi, selain bisa menerima tanggapan dalam format teks, kamu juga bisa mendapatkan tanggapan dalam berbagai format dokumen.

Cara Membuat Google Form

Cara Membuat Google Form
Cara Membuat Google Form

Melalui Google Form, kegiatan pengumpulan data menjadi lebih mudah. Selain itu, kamu bisa memanfaatkan layanan Google Form dengan gratis tanpa dipungut biaya apapun. Kamu juga bisa membuat dan mengedit Google Form sesuai kebutuhanmu, karena banyak fitur yang dapat kamu gunakan di dalamnya. Berikut langkah-langkah membuat Google Form.

Cara Membuat Google Form
Cara Membuat Google Form
  1. Jalankan browser terlebih dahulu dari ponselmu, kemudian salin dan tempel tautan berikut Forms.google.com.
  2. Klik ikon + untuk membuat formulir baru.
  3. Setelah formulir berhasil terbuka, tambahkan judul dan deskripsi formulir.
  4. Tambahkan pertanyaan yang ingin diajukan. Terdapat beberapa opsi jawaban yang bisa kamu pilih, seperti tulisan, pilihan ganda, kotak centang, skala linear dan lainnya, kamu bisa memilih opsi sesuai dengan kebutuhanmu.
  5. Jika sudah, klik menu Send pada bagian kanan atas Google Form untuk mendapatkan tautan formulir.
  6. Google Form selesai dibuat, kamu bisa membagikan tautan untuk mendapatkan respon.

Cara Membagikan Google Form

Cara Membuat Gooogle Form
Cara Mengirim Google Form

Setelah Google Form berhasil dibuat, kamu bisa menyalin tautan untuk membagikan formulir. Kamu bisa memanfaatkan akun media sosialmu agar formulir bisa tersebar luas. Berikut langkah-langkah membagikan Google Form.

  1. Pilih formulir yang ingin dibagikan di Google Form.
  2. Klik menu Kirim pada kanan atas Google Form.
  3. Terdapat tiga cara mudah yang bisa kamu pilih untuk mengirim Google Form, pertama cukup dengan salin tautan, mengirim formulir ke email tujuan, dan juga membagikan ke media sosial Facebook dan Twitter secara langsung.

Cara Melihat Tanggapan Google Form

Cara Membuat Google Form
Cara Melihat Tanggapan Google Form

Setelah berhasil dibagikan, kamu bisa melihat tanggapan Google Form secara langsung dengan mudah dan cepat. Baik tanggapan keseluruhan dari pertanyaan, maupun tanggapan setiap individu. Berikut langkah-langkah melihat tanggapan Google Form

  1. Pilih formulir yang ingin kamu lihat tanggapannya.
  2. Klik Jawaban pada bagian atas formulir.
  3. Klik Ringkasan untuk melihat tanggapan, pada laman ini kamu bisa melihat tanggapan secara langsung.
  4. Selain bisa melihat tanggapan secara langsung, kamu juga bisa mengunduh tanggapan Google Form dengan format CSV. Caranya, klik titik tiga pada kanan atas, lalu klik Download Jawaban.

Berikut artikel mengenai Google Form. Tentu saja, kegiatanmu mengumpulkan data akan menjadi lebih mudah dan praktis. Menggunakan Google Form, kamu bisa mengedit, mengirim, dan menerima tanggapan secara real-time. Semoga artikel di atas bermanfaat, ya!

Dapatkan Berita dan Artikel lain di Google News

Google Buka Batch Pertama Program Akselerator Khusus Ekonomi Sirkular

Program akselerator Google for Startups Accelerator (GfS Accelerator), kini spesifik mengangkat tema ekonomi sirkular untuk batch pertamanya. Google mencari startup dan organisasi nirlaba di Asia Pasifik dan Amerika Utara yang berupaya menciptakan ekonomi sirkular dan membangun masa depan yang berkelanjutan tanpa pemborosan.

Melalui program tersebut, Google akan memilih organisasi yang menggunakan teknologi untuk mengatasi tantangan sirkular, termasuk dalam aktivitas penggunaan kembali (reuse), isi ulang (refill), daur ulang (recycling), pengomposan, fesyen, makanan, bahan yang aman dan sirkular, dan lingkungan binaan (build environment).

Dalam konferensi pers virtual, Head of Startup Ecosystem, SEA, SAF and Greater China Region Google Thye Yeow Bok menyampaikan bahwa Google mencari 10 hingga 15 startup dalam cohort perdana ini. Tidak ada investasi ekuitas yang diberikan untuk tiap peserta, malah nantinya dalam demo day yang berlangsung pada akhir program, akan difasilitasi bertemu dengan investor potensial.

“Kita tidak mengambil ekuitas dari startup peserta. Justru saat demo day, kita akan beri mereka fasilitas untuk terhubung dengan investor potensial,” kata Bok.

Lebih lanjut, Google for Startups Accelerator menawarkan program virtual selama 10 minggu, mencakup pendampingan dan dukungan teknis dari insinyur Google dan pakar eksternal melalui campuran sesi pembelajaran 1-to-1 dan 1-to-many. Peserta juga akan didampingi Success Manager untuk mendapatkan lebih banyak dukungan khusus untuk organisasi mereka.

Pembukaan peserta berlangsung mulai hari ini (4/10) sampai 14 November mendatang. Sementara, program akan dimulai pada Februari 2023. Informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran dapat diakses langsung melalui situs resmi.

Latar belakang Google

Dijelaskan lebih jauh, keputusan Google untuk membuka batch khusus ekonomi sirkular ini karena tiap tahunnya terdeteksi manusia mengonsumsi lebih banyak daripada yang dapat diisi ulang secara alami oleh bumi. Pada tahun ini diprediksi permintaan global akan sumber daya diproyeksikan menjadi 1,75 kali lipat dari yang dapat diregenerasi oleh ekosistem bumi dalam setahun.

Sebagian besar dari sumber daya yang diekstrak dan gunakan akhirnya menjadi limbah dan menambah lebih dari dua miliar ton limbah padat yang dihasilkan setiap tahun.

Model ekonomi linier terbukti membawa banyak kemajuan bagi umat manusia dalam waktu singkat. Namun, model ini juga telah menciptakan kerusakan lingkungan, ketidakadilan, dan kesenjangan khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan kekurangan sumber daya yang berada di dekat kawasan industri di mana kadar polusi lebih tinggi.

Oleh karenanya, seluruh pihak perlu membangun kembali hubungan dengan sumber daya fisik dengan membuat, memroses, menggunakan, dan mendaur ulang untuk menciptakan ekonomi sirkular yang lebih aman, berkelanjutan, dan lebih adil bagi semua pihak.

Menurut Google, kawasan Asia-Pasifik adalah titik awal yang baik untuk berinovasi dan menciptakan solusi ekonomi sirkular. Kawasan ini adalah wilayah yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Sebanyak 90% dari semua plastik yang terbawa sungai di lautan hanya berasal dari sepuluh sungai, delapan di antaranya berada di APAC. Pada 2040, kawasan Asia diperkirakan akan mendorong 40% dari nilai konsumsi dunia.

Dengan latar belakang ini, banyak ekosistem startup dan inovasi di Asia-Pasifik yang berkembang mewakili peluang dan keinginan untuk menciptakan produk original dan bermanfaat di ruang ekonomi sirkular. Peningkatan minat dalam impact investing di beberapa tahun terakhir, menandakan bahwa para investor menyadari perlunya mendukung solusi keberlanjutan.

Di Google sendiri, dalam implementasi ekonomi sirkular ini telah memberlakukan sejumlah inisiatif yang tertuang dalam produk-produknya. Misalnya, memetakan lokasi drop-off daur ulang di Maps dan Search; membangun model ML untuk mengidentifikasi sampah di jalanan; sumber terbuka dan model ML untuk membantu pusat daur ulang meningkatkan analisis/pengelolaan limbah.

“Masih banyak ruang yang perlu dilakukan. Kami ingin mendukung startup dan non-profit yang yang merupakan inovator di ruang ini,” tutup Managing Director Tech Sustainability Google Estee Cheng.

Program Bangkit dari Google Lahirkan Solusi Teman Disabilitas “TeDi”

Pada tahun 2021 lalu, Google Indonesia meluncurkan program “Bangkit” dengan tujuan untuk menambah lebih banyak talenta digital yang memiliki kemampuan pemrograman tingkat lanjut. Di tahun 2022, program ini berhasil meluluskan 2.517 siswa sebagai program andalan Kampus Merdeka untuk alur belajar cloud computing, mobile development, dan machine learning.

Terdapat dua jenis proyek tugas akhir yang harus dilalui sebagai syarat kelulusan, yaitu Product-Based Capstone Project. Para siswa harus berinovasi membuat solusi produk bagi permasalahan di ranah publik, seperti lingkungan, kesehatan, ketahanan ekonomi, sesuai dengan tema pilihan. Proyek baru yang diluncurkan tahun ini adalah Company-Based Capstone Project di mana para peserta akan diasah kemampuannya untuk menjawab tantangan riil dari industri.

Di Bangkit 2022 ini, telah terpilih 15 proyek terbaik yang berhasil mendapatkan fasilitas mentor industri dan dana inkubasi sebesar 140 juta Rupiah dari Google dan Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPTM) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktristek). Salah satu yang menarik adalah TeDi atau Teman Disabilitas.

Najma, Mahasiswi Universitas Padjadjaran dan pemimpin kelompok TeDi, menyampaikan “TeDi atau Teman Disabilitas berawal dari pertanyaan yang muncul di benak tim kami, apakah saat ini teknologi sudah dapat membantu orang-orang yang membutuhkan, atau hanya hiburan semata. Dari sini, kami
berpikir bahwa sebaiknya kemajuan teknologi saat ini digunakan untuk membantu orang-orang yang sangat membutuhkan, salah satunya adalah penyandang disabilitas karena masih banyak diskriminasi dan kesulitan yang mereka rasakan.”

TeDi merupakan aplikasi mobile Indonesia pertama yang memiliki fitur-fitur untuk membantu tiga tipe disabilitas sekaligus, yaitu tunanetra, tunarungu, dan tunawicara. TeDi menawarkan fitur BISINDO translator untuk menerjemahkan bahasa isyarat, Object Detection untuk mendeteksi objek di sekitar, Currency Detection untuk membaca mata uang, dan Text Detection untuk membaca sebuah teks.

Nantinya, TeDi akan mentransformasi purarupa mereka menjadi produk yang siap untuk diperkenalkan pada user atau masyarakat dalam bimbingan Lab Inkubasi dan Kewirausahaan di 15 Kampus Mitra Bangkit. Selain TeDi, tim lain yang akan mendapatkan kesempatan ini adalah EcoSense, Herbapedia, HerAi, Yourney, DressOnMe, LukaKu, Glucare, Dwicara, Fi$hku, Tanamin, Ambroise, BahanbaKu, Circle, Kulitku.

Program pemerintah untuk talenta digital

Ketersediaan talenta digital merupakan key enabler dalam pengembangan sektor digital yang terus bertumbuh seperti di industri teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK). Menurut kajian Alfa Beta tahun 2021, tenaga kerja yang memiliki talenta digital mampu memberikan kontribusi sebesar Rp 1.965 triliun terhadap PDB Indonesia pada 2030.

Dari sisi pengembangan kemampuan, pemerintah juga berupaya mengakomodasi kebutuhan akan talenta digital melalui sejumlah inisiatif seperti program Digital Literacy Academy, Startup Studio, 1000 Startup, dan Digital Literacy National Movement. Inisiatif ini diambil untuk memfasilitasi dan mengakselerasi peningkatan kemampuan talenta digital, dari tahap dasar, menengah, hingga lebih lanjut

Kementerian Kominfo sendiri di tahun 2022 ini telah menyiapkan program Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy sebagai inisiatif konkret untuk mempercepat pengembangan talenta digital nasional. Cara berpikir yang visioner sangat penting agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga menjadi pemain utama pada kontestasi di level regional maupun global.

Bukan hanya pemerintah, seluruh stakeholder di Indonesia berupaya mengembangkan berbagai inovasi sebagai bagian dari strategi transformasi digital, melakukan perubahan menyeluruh atas setiap proses, kompetensi, dan model bisnis dengan implementasi teknologi digital, sejalan dengan rekomendasi berbagai lembaga riset global yang menjadikan transformasi digital sebagai upaya organisasi dalam memenangkan persaingan global.

Google Forms: Pengertian, Fungsi dan Cara Membuatnya

Google Forms sendiri merupakan layanan Google yang memudahkan pengguna untuk membuat survey, polling, form, dll secara online atau digital. Dengan fitur ini, tidak mengherankan jika banyak individu, organisasi, dan bisnis menggunakan layanan ini untuk berbagai tujuan. Seperti membangun relasi dan menjalin hubungan dengan siapapun untuk mendapatkan hasil penelitian tentang topik tertentu.

Namun, jika kamu belum pernah menggunakan layanan Google Forms, wajar jika kamu bingung dan tidak tahu cara menggunakannya secara efektif. Jangan khawatir, karena DailySocial.id akan menjelaskannya padamu!

Pengertian dan Fungsi Google Forms

Secara umum, Google Forms berarti layanan yang memungkinkan pengguna dengan mudah membuat survei, formulir berbasis online dengan pertanyaan, atau survei yang dapat disesuaikan oleh pembuatnya. Layanan tersebut memberikan kemudahan untuk mendapatkan tanggapan dan data dari masyarakat atau audiens secara langsung mengisi survei.

Karena online dan dapat diakses oleh siapa saja yang menginginkannya, Google Formulir adalah cara yang efektif dan nyaman untuk mendapatkan informasi spesifik. Membuat Formulir Google juga sangat mudah, dan siapa saja yang memahami cara kerja komputer dan Internet dapat melakukannya.

Fungsi yang ditawarkan oleh layanan ini sendiri, di antaranya:

Pembuatan Survei

Salah satu fitur utama dari layanan Google Forms adalah kemampuan untuk membuat survei dalam format formulir. Formulir memungkinkan kamu untuk memasukkan kritik, ulasan, saran, umpan balik atau umpan balik, data evaluasi, dan kebutuhan formulir survei. Fitur survei Google Formulir umumnya digunakan dalam bisnis, pendidikan, dan penelitian ilmiah.

Formulir Lamaran Jabatan

Fitur kedua dari Google Forms adalah pembuatan aplikasi. Dengan banyaknya bisnis atau institusi yang memberlakukan ketentuan protokol kesehatan di masa pandemi saat ini, sejumlah besar wilayah kerja kini melakukan aktivitas secara online dan jarak jauh. Akibatnya, banyak perusahaan menggunakan layanan ini untuk memposting daftar pekerjaan mereka secara online.

Fitur Google Formulir tidak hanya lebih nyaman dan lebih cepat, tetapi juga membantu kamu menjangkau lebih banyak pelamar yang memenuhi syarat. Dengan cara ini, perusahaan dapat memperoleh sumber daya yang lebih berkualitas dan memaksimalkan operasinya untuk mencapai tujuan atau keuntungannya.

Lembar Kerja

Kamu juga dapat menggunakan Google Formulir untuk membuat formulir yang kamu isi dalam spreadsheet. Informasi atau data yang digunakan dalam suatu formulir biasanya terkait dengan formulir seperti unggahan dokumen, penyelesaian akademik, esai atau formulir pilihan ganda.

Pembelian Produk

Terakhir, Google Formulir juga dapat digunakan untuk membuat formulir pembelian untuk layanan atau produk. Ini menghilangkan kebutuhan pengguna untuk mendapatkan hasil penjualan produk secara manual melalui media tradisional. Ini membuat semua informasi dari formulir ditangkap dengan lebih baik dan lebih mudah diakses.

Pada intinya, Google Forms adalah layanan nyaman yang memungkinkan pengguna membuat dan mengumpulkan atau mengumpulkan data yang mereka butuhkan dengan mudah. Penyimpanan data dengan layanan ini tidak hanya mudah dan nyaman, tetapi juga real-time dan dapat diakses secara online untuk semua orang.

Oleh karena itu, tidak perlu membuang banyak waktu dan tenaga hanya untuk mencetak dokumen, file, dll.

Langkah Mudah Membuat Google Forms

Membuat Kuesioner

  1. Membuka layanan Google Forms, lalu tentukan template. Kamu bisa menyesuaikan template dengan keinginan atau selera, atau memilih template dasar atau blank dengan latar belakang putih polos.
  2. Kemudian, isi judul. Kamu bisa melihat kotak dialog dengan tulisan “Untitled Form” yang mempunyai ukuran huruf cukup besar. Pilih kolom tersebut untuk menuliskan judul kuesionernya.
  3. Selesai mengisi judul, kamu bisa mengisi deskripsi pada kolom “form description” untuk menjelaskan tentang maksud dibuatnya kuesioner tersebut. Usahakan untuk mengisi kolom deskripsi tersebut dengan jelas dan rinci agar orang yang menerima kuesioner lebih mudah memahami tujuan dari formulir tersebut.
  4. Lalu, kamu bisa mulai mengisi formulir kuesioner tersebut dengan pertanyaan di kolom “question” yang berada di bawah kolom deskripsi. Pengguna juga dapat menentukan jenis pertanyaan seperti apa yang bakal dibuatnya, apakah pilihan ganda atau esai pendek. Ada pula pilihan jawaban paragraph yang membuat pertanyaan bisa dijawab dengan jawaban yang lebih panjang.
  5. Terakhir, setelah mengisi seluruh pertanyaan yang ingin dimasukkan, kamu perlu mengirim kuesioner tersebut ke audiens yang telah ditentukan.

Membuat Formulir Pendaftaran

Membuat formulir pendaftaran via Google Form sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kuesioner.

  1. Menentukan template. 
  2. Kemudian, isi judul serta deskripsi formulir pendaftaran, dan susun pertanyaan yang ingin dimasukkan.
  3. Namun, formulir pendaftaran dari Google Form ini biasanya tak memiliki opsi pilihan ganda selayaknya kuesioner, hanya esai pendek dan paragraf saja. Walaupun begitu, kalau memang diperlukan, kamu tetap bisa mengisi formulir tersebut dengan multiple choice. 
  4. Langkah terakhir, kirimkan formulir pendaftaran tersebut ke alamat e-mail yang dituju. Kamu juga bisa membagikan link atau tautan Google Form tersebut dengan cara copy link ke media sosial atau platform lainnya sesuai kebutuhan.

Itulah penjelasan sederhana mengenai google forms, semoga artikel ini membantumu!

Dapatkan Berita dan Artikel lain di Google News

Google Bersama Kemenkop UKM Luncurkan Program #BerubahDigital di 10 Provinsi

Menyambut Hari UMKM Nasional 2022 yang jatuh pada tanggal 12 Agustus 2022, Google meluncurkan program #BerubahDigital hasil kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM). Melalui program #BerubahDigital ini, Google bersama Kemenkop UKM akan mengadakan pelatihan dengan modul pelatihan berdasarkan program Grow with Google untuk para pengusaha skala kecil dan menengah di sepuluh provinsi Indonesia selama enam bulan ke depan.

Program ini juga selaras dengan target Kemenkop yang ingin mendigitalkan 30 juta UKM hingga tahun 2024.

“Melalui inisiatif kolaborasi bersama Google, kami berupaya untuk memberikan pendampingan kepada pelaku koperasi, UMKM, dan wirausaha melalui program #BerubahDigital di sepuluh provinsi di Indonesia agar menemukan lebih banyak pelanggan di dalam negeri dan bahkan hingga ke Asia Tenggara. Kemenkop UKM berkomitmen untuk membantu lebih banyak UMKM go digital dengan memperkuat perwujudan wirausaha yang adaptif, inovatif, dan berkelanjutan. Kami berharap melalui kegiatan seperti Grow with Google, dapat mempercepat pemulihan ekonomi kita dan menjadi awal dari kolaborasi berkelanjutan,” ujar Siti Azizah, Deputi Bidang Kewirausahaan, Kementerian Koperasi dan UKM, pada acara Grow with Google Media Briefing bertajuk “Hari UMKM Nasional 2022”.

Sepuluh provinsi yang menjadi bagian dari program pelatihan tersebut antara lain Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan. Kemudian, pelatihan yang akan diberikan meliputi pelatihan strategi konten dan digital marketing, cara menyiapkan e-commerce, cara tetap aman saat online, dan cara agar bisnis dapat tampil dalam Google Search dan Google Maps.

Pada acara yang sama, Dora Songco, Product Marketing Manager Google Indonesia, juga turut membagikan hasil riset yang diadakan oleh Kantar mengenai program-program Grow with Google.

Sejak 2015, Google telah melatih lebih dari dua juta pemilik UKM melalui berbagai program pelatihan Grow with Google yang bekerja sama dengan sejumlah kementerian. Beberapa di antaranya adalah program ‘Digital Entrepreneurship Academy’ bersama Kemkominfo, program ‘Gapura Digital’ bersama Kemenparekraf, dan ‘Dukung UMKM Indonesia Timur’ bersama Kementerian Perdagangan.

Kemudian, Kantar melakukan survei terhadap 707 pemilik usaha yang mengikuti program Grow with Google yang pada hari ini (11/8/2022) hasilnya dirilis dan dirangkum menjadi tiga key takeaways:

  • Satu dari tiga UKM mulai berjualan online setelah mengikuti kursus
  • Satu dari dua UKM berhasil meningkatkan engagement pelanggan setelah menerapkan hasil pembelajaran dari pelatihan Gapura Digital & Women Will
  • Satu dari dua UKM yang dimiliki perempuan telah membuat atau memperbarui profil bisnis online mereka (jumlah ini jauh lebih banyak daripada laki-laki) dan aktif membuat konten online untuk mempromosikan bisnis mereka di internet.

Selain itu, banyak fakta-fakta menarik yang diperoleh Google dari hasil survei Kantar tersebut, antara lain:

  • UKM di Indonesia mengikuti program ini untuk mempelajari cara menjangkau lebih banyak pelanggan secara online dan cara mengembangkan bisnis mereka.
  • UKM yang mengikuti pelatihan Gapura Digital atau Women Will jadi merasa lebih percaya diri saat menggunakan teknologi online.
  • Digital Entrepreneurship Academy (DEA) dari Kemenkominfo berhasil menarik minat UKM yang ingin mengembangkan strategi bisnisnya. 

Salah satu alumni Digital Entrepreneurship Academy, Cholifatus Eka Rahayu, juga turut hadir dalam acara tersebut dan membagikan pengalamannya dalam mengembangkan strategi bisnis yang ilmunya ia dapat melalui program DEA.

Melalui DEA by Google, saya belajar memasarkan Kaifa secara online, terlebih dengan memanfaatkan produk Google Bisnisku. Di mana wali siswa di lingkungan saya cenderung mencari bimbingan belajar terbaik yang terdekat di rumah mereka dengan cara browsing atau melalui Google Maps. Setelah menerapkan usaha tersebut, pada semester baru ini adik-adik yang belajar bersama Kaifa meningkat jumlahnya lebih dari lima puluh persen,” ungkap pemilik UKM Teman Belajar Kaifa di Blitar yang akrab disapa Ifa ini.

Meski belum genap satu tahun, namun Teman Belajar Kaifa telah memperoleh peningkatan jumlah siswa hingga lebih dari 50% dan kini terdapat sembilan karyawan yang membantu Ifa dalam mengelola Teman Belajar Kaifa.

Sebelumnya, diakui oleh Ifa, ia pernah gagal membangun bisnis. Namun, ia tidak menyerah sampai di situ. Ifa kembali bangkit untuk membangun bisnis Teman Belajar Kaifa dengan ilmu yang ia dapatkan dari program DEA.

“Kalau gagal, coba pelajari pola bisnis yang lain. Kalau gagal, tidak apa-apa. Itu artinya kita sudah pernah mencoba,” ujarnya ketika diminta untuk memberikan pesan untuk rekan UMKM lain.

Ifa adalah satu dari sekian banyak peserta program pelatihan Grow with Google yang berhasil mengembangkan bisnis mereka. Melalui program terbaru #BerubahDigital hasil kerjasama Google dengan Kemenkop UKM ini diharapkan dapat menghasilkan lebih banyak UMKM lagi yang sukses membangun digital presence dan digital growth mereka seperti Ifa.

Cara Lengkap dan Mudah Menghapus Profil Bisnis di Google Bisnisku

Apakah Anda memiliki profil bisnis yang sudah tidak aktif atau tidak terpakai lagi di akun Google Bisnisku Anda? Jika iya, ternyata ada cara untuk menghapus profil bisnis di Google Bisnisku tersebut, sehingga Anda dapat fokus untuk mengelola profil bisnis lainnya yang masih aktif. Bagaimana caranya?

Google Bisnisku atau Google My Business adalah fitur Google yang dapat Anda manfaatkan untuk mengelola tampilan bisnis Anda di laman Google. Dalam satu akun Google Bisnisku, Anda dapat menambahkan satu atau lebih profil bisnis untuk Anda kelola. 

Nah, pada artikel ini, Anda akan mempelajari panduan mudah menghapus profil bisnis di Google Bisnisku selengkapnya.

Step-step Menghapus Profil Bisnis di Google Bisnisku

Cara menghapus profil bisnis Google Bisnisku ini dapat Anda lakukan melalui dashboard Google Bisnisku. Anda dapat menerapkan cara di bawah ini baik untuk profil bisnis yang belum atau sudah diverifikasi. Berikut ini adalah panduan lengkapnya:

  • Akses dashboard Google Bisnisku dengan akun Google yang Anda gunakan untuk mengelola profil bisnis yang akan dihapus.
  • Pada daftar menu di bagian kiri halaman, pilih menu Bisnis.

  • Di halaman Bisnis ini, Anda akan melihat daftar profil bisnis yang Anda kelola menggunakan akun Google yang sama. Kemudian, pilih profil bisnis yang akan Anda hapus dengan klik pada kotak di bagian kiri.

  • Setelah memilih profil bisnis, klik pilihan Tindakan di kanan atas.

  • Lalu, pilih Hapus Bisnis untuk menghapus profil bisnis tersebut.

  • Kemudian, akan muncul pop up konfirmasi untuk menghapus profil bisnis tersebut. Anda dapat membaca konsekuensi dalam menghapus profil bisnis Anda, seperti akan hilangnya iklan berbayar yang sedang Anda terapkan pada profil bisnis tersebut dan hilangnya data serta konten profil bisnis tersebut.

  • Jika sudah yakin, klik Hapus.
  • Selesai. Profil bisnis di Google Bisnisku Anda berhasil dihapus.

Itu dia cara lengkap dan mudah untuk menghapus profil bisnis pada Google Bisnisku. Setelah itu, Anda dapat kembali mengelola profil bisnis yang lain dan menambahkan profil bisnis yang baru pada akun Google Bisnisku Anda.

Pastikan Anda selalu memaksimalkan penggunaan Google Bisnisku sebagai tools pemasaran digital bisnis Anda. Baik sebagai channel organic atau memanfaatkan channel iklan berbayar dari Google, yakni Google Ads.

Google Bisnisku, Tools Pemasaran Gratis Efektif dari Google

Apa itu Google Bisnisku? Google sebagai platform search engine terbesar kini memiliki tools yang khusus dihadirkan untuk para pemilik bisnis. Tools tersebut bernama Google Bisnisku atau Google My Business pada pengaturan Google berbahasa Inggris.

Google Bisnisku memungkinkan Anda sebagai pemilik bisnis dapat melakukan banyak hal terkait bisnis Anda di Google. Apa saja ya? Yuk, kenalan lebih dalam dengan Google Bisnisku hingga ke fitur-fitur yang disediakan.

Apa Itu Google Bisnisku?

Google Bisnisku merupakan salah satu tools dari Google yang memungkinkan pemilik bisnis melakukan pengaturan terhadap profil bisnisnya di Google, sehingga memudahkan calon customer untuk mengetahui informasi lengkap bisnis tersebut melalui Google search engine.

Melansir dari laman resmi Google Support, melalui Google Bisnisku ini, Anda dapat melakukan aktivitas pengaturan profil bisnis Anda seperti di bawah ini:

  • Menambahkan bisnis Anda agar muncul di Google.
  • Mengedit informasi bisnis Anda, seperti nama, alamat, jam operasional, nomor telepon, website, dan lainnya.
  • Menanggapi pesan atau panggilan telepon dari pelanggan.
  • Melakukan pengaturan notifikasi untuk perangkat seluler.

Fitur Google Bisnisku

Apa saja fitur di Google Bisnisku yang bisa Anda manfaatkan untuk mempromosikan bisnis secara gratis? Ini rangkuman informasinya untuk Anda.

Foto

Fitur pertama adalah fitur foto. Anda dapat menambahkan foto logo bisnis, foto toko, foto produk/menu, dan foto lainnya ke Google Bisnisku. Dengan begitu, pelanggan akan mudah mengenali bisnis Anda dan mempermudah jika pelanggan berencana datang ke toko Anda.

Deskripsi dan Kategori

Sumber: Google

Selanjutnya terdapat fitur deskripsi dan kategori untuk bisnis Anda. Fitur ini membantu calon customer dan juga Google memahami di bidang apa bisnis Anda bergerak dan apa yang Anda tawarkan.

Atribut

Sumber: Google

Atribut adalah salah satu fitur terpenting dalam Google Bisnisku. Anda sebaiknya melengkapi informasi yang ada pada atribut untuk memudahkan pelanggan mengetahui informasi seperti jam operasional dan kontak.

Ulasan

Sumber: Google

Fitur keempat dari Google Bisnisku adalah fitur ulasan atau review. Fitur ini memungkinkan pelanggan untuk bisa memberikan penilaian terhadap bisnis Anda, bisa dari segi pelayanan, produk, akses lokasi, dan lainnya. Dengan begitu, review yang diberikan customer ini bisa memberikan informasi lebih untuk customer yang lain.

Tanya Jawab

Sumber: Google

Selain ulasan, fitur tanya jawab juga dapat menjadi tempat untuk pelanggan bisa mendapatkan informasi tambahan terkait bisnis Anda. Pada fitur tanya jawab ini, customer dapat menanyakan informasi terkait bisnis Anda yang tidak tertera pada fitur lainnya.

Sama seperti ulasan, pertanyaan dari pelanggan dan jawaban dari Anda juga bisa dilihat oleh siapa saja yang mengunjungi profil bisnis Anda.

Post

Punya konten promosi? Jangan lupa bagikan juga di Google Bisnisku. Di Google Bisnisku terdapat fitur Post yang bisa Anda manfaatkan untuk membagikan konten-konten promosi atau konten lainnya selayaknya di media sosial.

Google My Business Insights

Sumber: Google

Fitur terakhir dari Google Bisnisku yang berguna untuk Anda pemilik bisnis adalah Google My Business Insights. Jika fitur-fitur sebelumnya dapat dilihat oleh customer dan memberikan informasi terkait bisnis kepada pelanggan, beda halnya dengan fitur terakhir ini.

Google My Business Insights hanya dapat dilihat oleh Anda selaku pemilik bisnis dan dapat memberikan informasi untuk Anda seperti berapa kali profil bisnis Anda dilihat, dari mana orang-orang dapat akses ke profil bisnis Anda, dan lain-lain. Informasi tersebut akan sangat berguna untuk kebutuhan pemasaran digital Anda.

Demikian informasi mengenai apa itu Google Bisnisku dan tujuh fitur yang disediakan. Memiliki profil Google Bisnisku adalah salah satu strategi pemasaran gratis yang memberikan dampak positif jangka panjang terhadap bisnis Anda. Tertarik mencobanya?

Google Umumkan Dana Kelolaan Khusus “Impact Startup” di Asia Pasifik, Indonesia Masuk Radar

Google, melalui lengan nonprofit Google.org, mengumumkan dana kelolaan baru “Sustainability Seed Fund” yang difokuskan pada pendanaan hibah untuk startup impact di kawasan Asia Pasifik. Fund ini memiliki dana kelolaan sebesar $6 juta (lebih dari 86 miliar Rupiah), akan mengincar startup yang menyeriusi sektor-sektor berdampak, seperti polusi udara, keanekaragaman hayati, energi terbarukan, limbah sampah, dan ekonomi sirkular.

Lembaga nonprofit di Indonesia menjadi salah satu negara yang masuk ke dalam radar Google untuk menerima pendanaan hibah tersebut, meski tidak disebutkan alokasi dana yang disiapkan Google.

Kepada DailySocial.id, Lead Google.org APAC Marija Ralic menuturkan, kawasan Asia Pasifik sangat rentan terhadap perubahan iklim, oleh karenanya pihaknya terus mencari cara untuk memajukan keberlanjutan dan memberdayakan orang lain untuk melakukan hal yang sama.

“Melalui Sustainability Seed Fund Google.org, kami berharap dapat mendukung lembaga nonprofit yang inovatif melalui pendanaan hibah dan sumber daya, untuk meningkatkan skala teknologi yang menjanjikan dan mengatasi tantangan keberlanjutan yang paling mendesak di kawasan ini.”

Dia melanjutkan, Google.org telah banyak menyaksikan berbagai organisasi dan lembaga nonprofit nan inovatif di seluruh Asia. Salah satunya, Indonesia menggunakan teknologi untuk mengatasi perubahan iklim. Contohnya adalah Gringgo Foundation, yang sebelumnya telah didukung melalui Google.org.

Sebagai catatan, Gringgo mendapat dana hibah dari Google.org sebesar $500 ribu pada 2019 setelah dinobatkan sebagai salah satu dari 20 peserta Google AI Impact Challenge. Gringgo merupakan yayasan yang didirikan pada 2017 oleh Febriadi Pratama. Yayasan ini mengadopsi teknologi untuk membantu mengatasi permasalahan sampah di Indonesiaa, khususnya Bali dengan pemanfaatan AI.

Ralic melanjutkan, sebelumnya pihaknya menyampaikan di konferensi iklim global COP26 pada tahun lalu, bahwa dalam hal keberlanjutan, swasta, pemerintah, dan masyarakat memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama, menjalin kemitraan baru, dan bertindak sekarang. “Untuk alasan ini, kami memberikan $6 juta Google.org Sustainability Seed Fund di Asia Pasifik.”

Dana tersebut akan digunakan untuk membantu lembaga nonprofit lokal di seluruh kawasan untuk mengembangkan teknologi yang menjanjikan, mengatasi tantangan seperti kualitas udara, pelestarian air, dan meningkatkan akses ke energi terbarukan di Asia Pasifik dan sekitarnya.

Melalui dana ini, Google.org tidak hanya akan mendukung lembaga nonprofit dan organisasi dengan dukungan pendanaan dan dukungan dalam bentuk barang seperti kredit iklan gratis, tetapi juga teknologi dan pikiran, untuk mengatasi beberapa tantangan keberlanjutan yang paling mendesak di wilayah ini.

“Kami berharap dapat berbagi lebih banyak detail tentang dana tersebut dan bagaimana lembaga nonprofit dapat mengajukan permohonan dalam beberapa minggu mendatang,” pungkasnya.

Investasi berdampak vs filantropi

Managing Director Angel Investor Network Indonesia (ANGIN) David Soukhasing menerangkan, persamaan mendasar antara filantropi dan investasi berdampak adalah keduanya sama-sama memiliki “niat dampak (impact intention)” dan “pengukuran dampak (impact measurement)”. Namun kita dapat membedakannya berdasarkan dua faktor, yaitu prioritas dan ekspektasi keuntungan finansial.

Filantropi jelas memiliki tujuan sosial dan lingkungan, menempatkan investasi yang diberikan sebagai hibah sehingga tidak mengharap imbal hasil. Tidak seperti filantropi, investor berdampak memprioritaskan dampak dan keuntungan. Dengan demikian, investor berdampak mengharapkan keuntungan finansial. Akan tetapi, ada investor yang mengadopsi pendekatan keduanya yang disebut venture philanthropy.

Pendekatan hibrida ini mengambil sisi terbaik dari kedua sisi. Keuntungan yang didapat adalah penciptaan dampak sosial dan ekspektasi keuntungan finansial. Investor dampak menilai peluang dengan cara yang berbeda dari filantropis. “Penting untuk diperhatikan bahwa tidak setiap dampak (yang sering dibahas oleh para filantropis) selalu cocok untuk investasi berdampak dan sebaliknya,” ujar Soukhasing.

Meski jumlah startup yang memakai pendekatan hijau atau environmental, social, and governance (ESG) masih terbatas, menurut , saat ini terjadi tren positif kehadiran usaha berdampak di ekosistem. Investasi berdampak (impact investment) pun bermunculan, sebagaimana yang juga dibahas di laporan DSInnovate tentang agritech di Indonesia.

Mayoritas mereka hadir untuk mendukung kewirausahaan, memberikan dukungan yang lebih spesifik untuk kelompok wirausaha sosial tertentu, misalnya program akselerator fokus energi, fokus pengelolaan limbah program akselerator, atau dukungan wirausaha yang berfokus pada area geografis tertentu.

Bagi Soukhasing, faktor tersebut mampu mengukur kesiapan Indonesia terhadap investasi berdampak. Indonesia butuh ekosistem menyeluruh untuk siap menyambut investor berdampak. Tidak hanya permodalan, pada dasarnya dibutuhkan pipeline yang kuat dari perusahaan/startup.

“Salah satu ukuran kematangan adalah keseluruhan nilai keanekaragaman permodalan, keragaman investor, tahapan yang berbeda, jenis uang yang berbeda, dan semua fungsi pendukung. Dari segi fungsi pendukung, seperti inkubator, akselerator, co-working space, Indonesia sebenarnya cukup berkembang. Ada cukup banyak jaringan pipeline dan investor ada di sini.”

Menurut laporan ANGIN bertajuk Investing in Impact in Indonesia, pada tahun 2013 konsep investasi berdampak masih sangat jarang di Indonesia. Namun sekarang makin familiar karena mulai ada VC yang membuat fund khusus untuk investasi di sektor berdampak.

Ada sejumlah investor berdampak yang telah berinvestasi di Indonesia, baik itu pemain lokal dan asing. Beberapa telah memiliki tim representatif di Indonesia. Totalnya mencapai 66 investor, dengan rincian 61 dari fund luar negeri dan lima sisanya dari Indonesia.

Sementara itu, investor mainstream yang telah mengucurkan sejumlah dananya untuk sektor berdampak jumlahnya jauh lebih banyak, hampir dua kali lipatnya sebanyak 107 investor. Dengan rincian 32 investor lokal dan 75 investor dari luar negeri.

Fokus dari tiap investor berdampak juga berbeda. ANGIN mencatat secara tematik, ada 10 jenis usaha berdampak yang menjadi fokus masing-masing, terbagi menjadi inklusi keuangan, kehutanan, energi bersih, kemiskinan, gender lens, circular economy, perikanan, iklim, agrikultur, dan media. Masing-masing tema ini mencerminkan peluang dan tantangan di Indonesia.