Harbolnas 2017 Makes Rp4.5 Trillion, Mostly from Consumers Outside Java

Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas / National Online Shopping Day) 2017 makes Rp4.7 trillion transaction, 4.2 times up from last year. The transaction misses the estimated target at Rp5 trillion, 50% up of Rp3,3 trillion last year.

Based on Nielsen’s results, Harbolnas 2017 partner, the transaction is a total amount collected from 11-13 Desember 2017. Biggest contribution comes from outside Java increasing at 82%.

“We are pleased to announce this year’s Harbolnas is attracting more and more Indonesians participating as consumers or sellers. Not to forget the various parties as parts of digital ecosystem to share the euphoria of a biggest national online shopping event,” said Achmad Alkatiri, Harbolnas 2017 Chairman, in official statement to DailySocial.

Claimed to be better

Nielsen explains further, around 68% of Harbolnas 2017 consumers are regular online consumers, most of them said this year’s event is so much better.

There are 27% first consumer in Harbolnas, and this year’s event is said to be successful in attracting first-timer online consumers for about 5%.

Regarding shopping time, Harbolnas 2017 is held on weekdays, slightly shifting the shopping activities at 09:00 to 12:00 AM, 03:00 to 09:00 PM. In addition, about 77% consumers shopping via mobile devices (smartphone and tablets) and no longer using browser.

Although claimed to be better, Harbolnas 2017 had numbers of people spreading inaccurate rumor. However, the committee believes most consumers are quite satisfied with the event.

For Alkatiri, the team expect consumers to understand better and get smarter in shopping online. There are many businessman, including enterprises experiencing the increase of online transaction.

“We are confident of Harbolnas 2017 goal is to give positive influence and contribution for creative industries in Indonesia, especially for local and enterprises to be achieved,” Alkatiri said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Harbolnas 2017 Cetak Transaksi Rp4,7 Triliun, Kontributor Terbesar dari Pembeli Luar Jawa

Pergelaran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2017 mencetak transaksi Rp4,7 triliun atau naik 4,2 kali lipat dari tahun lalu. Perolehan ini tidak mencapai estimasi awal yang ditargetkan panitia Harbolnas sekitar Rp5 triliun atau naik 50% dari tahun sebelumnya sebesar Rp3,3 triliun.

Berdasarkan hasil survei Nielsen, yang merupakan partner Panitia Harbolnas 2017, transaksi ini adalah kompilasi yang dikumpulkan dari tanggal 11-13 Desember 2017. Kontribusi terbesar rupanya berasal dari luar Jawa yang meningkat 82%.

“Dengan senang hati kami sampaikan bahwa Harbolnas tahun ini semakin banyak masyarakat Indonesia yang berpartisipasi baik sebagai konsumen maupun seller. Tidak ketinggalan berbagai pihak yang menjadi bagian dari ekosistem digital juga turut merasakan euphoria ajang belanja online nasional terbesar ini,” papar Ketua Panitia Harbolnas 2017 Achmad Alkatiri dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial.

Diklaim lebih baik

Lebih lanjut Nielsen memaparkan, sekitar 68% konsumen di Harbolnas 2017 adalah orang yang biasa belanja online, dan mayoritas dari mereka menyebut pergelaran tahun ini lebih baik dari sebelumnya.

Ada 27% konsumen yang pertama kali belanja di acara Harbolnas, dan acara Harbolnas ini dikatakan cukup berhasil menarik konsumen yang pertama kali belanja online yakni sekitar 5%.

Dari sisi waktu belanja, mengingat Harbolnas tahun ini jatuh di hari kerja, maka aktivitas belanja juga sedikit bergeser ke jam 09.00-12.00, 15.00-21.00. Selain itu, sekitar 77% pembeli berbelanja menggunakan perangkat mobile (smartphone dan tablet) dan mulai meninggalkan browser dalam berbelanja.

Meski diklaim membaik, Harbolnas tahun ini sempat diwarnai sejumlah oknum yang menyebarkan informasi yang tidak akurat. Namun panitia yakin sebagian besar konsumen cukup puas dengan pelaksanaan tahun ini.

Menurut Achmad, pihaknya berharap konsumen dapat semakin paham dan lebih cermat dalam berbelanja online. Banyak pelaku usaha, termasuk UKM yang ikut merasakan peningkatan transaksi online.

“Kami optimis tujuan Harbolnas 2017 untuk memberikan pengaruh positif dan kontribusi yang baik bagi para pelaku industri ekonomi kreatif Indonesia, khususnya untuk brand lokal dan UKM tercapai,” pungkas Achmad.

Harbolnas 2017 Siap Digelar, Bidik Total Transaksi Hampir Rp5 Triliun

Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) siap kembali digelar pada 12 Desember 2017 mendatang, diikuti oleh 254 layanan e-commerce dari seluruh Indonesia. Ditargetkan pada tahun ini transaksi dapat tembus hampir Rp5 triliun atau naik 50% dibandingkan tahun sebelumnya.

Ketua Panitia Harbolnas 2017 Achmad Alkatiri menuturkan, angka target ini ditetapkan karena pada tanggal tersebut adalah hari biasa, bukan hari libur panjang seperti tahun sebelumnya. Harbolnas 2016 digelar selama tiga hari tanggal 12 hingga 14 Desember 2016.

“Kalau sekarang harinya bagus, bukan long weekend seperti tahun lalu tapi hari biasa. Kalau long weekend agak tertantang karena masyarakat bisa jadi spend uangnya untuk rekreasi. Jadi kami optimis bisa targetkan transaksi naik hingga 50%,” terangnya, Rabu (6/12).

Pada tahun lalu, berdasarkan survey Nielsen, total transaksi selama Harbolnas mencapai Rp3,3 triliun (GMV) diikuti oleh 211 peserta e-commerce. Selama tiga hari tersebut rata-rata transaksi naik hingga 3,9 kali dibandingkan hari biasa.

Achmad melanjutkan, yang berbeda dengan tahun sebelumnya tema yang diangkat Harbolnas tahun ini adalah “Belanja Bersama” dengan fokus mengajak pelaku UKM untuk ikut terjun dan berpartisipasi dalam mengembangkan bisnisnya secara online.

Untuk pertama kalinya tim Harbolnas melakukan roadshow ke tiga kota, Surabaya, Makassar, dan Medan, bertemu 300 UKM dari berbagai industri. Dalam roadshow tersebut, diberikan sejumlah materi pelatihan mengenai manfaat dan kiat-kiat sukses untuk berjualan online dan bagaimana memanfaatkan momen Harbolnas untuk meningkatkan bisnis mereka.

“Tema sebelumnya adalah meningkatkan awareness konsumen, kalau sekarang ada ambisi besar untuk buat pelaku UKM yang ada di daerah untuk bisa go online. Dari partisipasi yang dilakukan pemerintah dari pembangunan infrastruktur, kami ingin buat e-commerce dapat menjangkau seluruh masyarakat sehingga memperkecil gap terhadap kebutuhan barang.”

Kali ini peserta Harbolnas 2017 terdiri dari beragam segmen usaha, mulai dari fesyen dan aksesoris, health and beauty, barang elektronik, travel, marketplace, dan lainnya.

Beberapa layanan e-commerce besar yang ikut berpartisipasi dalam program kali ini adalah Bhinneka, Bukalapak, Jakmall, Zalora, Blanja, Shopee, Blibli, JD.id, dan Lazada.

Mengembalikan Semangat Harbolnas Ke “Khittah”-nya

Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang berlangsung selama 12 Desember – 14 Desember 2016 telah berakhir. Ada banyak pekerjaan rumah yang perlu dibenahi oleh seluruh pemain e-commerce, utamanya adalah banyak munculnya diskon fiktif. Kebetulan isu ini sempat menimpa Lazada, Bukalapak, Matahari Mall, dan lainnya.

Isu seperti ini pada akhirnya tidak sejalan dengan semangat awal diadakannya Harbolnas, yakni ingin mendorong orang untuk mencoba berbelanja online dan membantu ekosistem layanan e-commerce jadi lebih kondusif.

“Terkait diskon fiktif, sementara ini masih diserahkan secara penuh ke peserta bersangkutan untuk menindak tegas ke seller-nya yang nakal. Mungkin ke depannya bisa bekerja sama dengan lembaga hukum, agar bisa ditindak lebih tegas,” ujar Ketua Panitia Harbolnas 2016 Miranda Suwanto, Senin (19/12).

[Baca juga: Masihkah Konsumen Butuh HARBOLNAS?]

CEO Lion Parcel Gunardi menambahkan mengontrol harga dan diskon yang bertebaran di internet memang agak susah. Namun, pada dasarnya konsumen harus tahu produk apa saja yang logis untuk diberikan diskon hingga 90%.

Produk seperti gadget atau teknologi keluaran terbaru tidak mungkin bisa di diskon hingga 90%, kecuali produk tersebut adalah barang lama atau tidak laku di pasaran. Menurut dia, produk yang bisa diberi diskon tinggi itu lebih cocok untuk aksesoris, foodware, atau sifatnya memiliki kadaluarsa yang cepat.

“Agak susah control pricing dari sekian banyak peserta yang tergabung di bisnis online ini. Kalau jual produk gadget, jadi agak tricky lagi karena penjual menjual dengan harga yang telah dinaikkan sebelumnya, baru diberi diskon. Ini memang kurang fair bagi konsumen, makanya konsumen harus teliti dan jangan sampai terjebak dengan harga seperti itu.”

Harbolnas = diskon?

Hasil survei dari Nielsen Indonesia / Nielsen
Hasil survei dari Nielsen Indonesia / Nielsen

Menurut Miranda, Harbolnas itu tidak hanya menjual diskon besar-besaran saja. Tapi ada nilai lainnya, yaitu perang memberikan kualitas produk dan pelayanan terbaik. Bentuknya, tidak hanya diskon saja, tapi juga dapat berupa ongkos kirim gratis, cashback, atau undian berhadiah.

Harbolnas menjadi ajang bagi seluruh pemain e-commerce untuk sama-sama menjangkau konsumen lebih dalam lagi. Kesempatannya jadi setara dengan pemain e-commerce yang sudah berskala besar. Sekaligus, upaya peserta e-commerce untuk mencapai target kinerja tahunan mereka.

Menurut hasil survei dari Nielsen yang menghimpun 500 responden dari 20 kota urban, diskon jadi hal utama pemicu konsumen mengunjungi situs e-commerce. Persentasenya mencapai 90%, ongkos kirim gratis (41%), voucher (27%), dan cashback (15%).

Shopback juga melakukan survei serupa pasca Harbolnas berakhir. Shopback melakukan survei dengan menghimpun 539 responden yang berasal dari Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya, dan Banjarmasin.

Dari temuannya, konsumen menyampaikan harapannya untuk Harbolnas 2017. Konsumen menyatakan adanya diskon dengan nominal lebih tinggi sebanyak 60,3%, mengharapkan diskon tanpa disertai minimum pembelian (49,1%), promo yang disajikan berlaku untuk seluruh barang (46,6%).

Kemudian, mengharapkan promo yang lebih mudah dimengerti (19,1%) dan informasi yang disampaikan terkait promo yang disajikan dibuat lebih jelas dan lengkap (14,7%).

Konsumen Indonesia sudah pandai meriset

Lebih jauh diungkapkan dari hasil survei Shopback, ternyata sebanyak 33,1% responden menjawab bahwa mereka menghabiskan waktu lebih dari satu jam untuk berbelanja online. Sementara, konsumen yang menghabiskan waktu selama 15-25 menit (17,7%), 26-40 menit (17,1%), 6-15 menit (17,1%), 40-60 menit (10%), dan 1-5 menit (4,8%).

Menurut pantauan Shopback, konsumen yang membutuhkan waktu lebih banyak, rata-rata membeli produk yang memang membutuhkan banyak pertimbangan dan perbandingan, seperti laptop, smartphone, atau wisata.

Dengan durasi yang konsumen habiskan, mayoritas dari mereka mengunjungi tiga hingga empat toko online (42,6%), 1-2 toko online (35,9%), dan 5-6 toko online (15,9%).

“Sama halnya dengan mengunjungi toko offline, konsumen pasti perlu datangi lebih dari satu toko sebelum akhirnya memutuskan untuk beli barang dimana. Artinya konsumen sudah jauh lebih pintar dan memiliki banyak pilihan toko online untuk melakukan riset,” ungkap Miranda.

Target transaksi tidak tercapai

Kategori produk yang paling banyak dijual saat Harbolnas menurut survei Nielsen / Nielsen
Kategori produk yang paling banyak dijual saat Harbolnas menurut survei Nielsen / Nielsen

Sebelum Harbolnas digelar, panitia sempat mengumbar target transaksi yang naik dua hingga tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Sebagai gambaran, tahun lalu prediksi transaksi Harbolnas mencapai Rp2,1 triliun. Akan tetapi, tahun ini dipredikasi hanya mencapai Rp3,3 triliun, atau naik 1,57 kali lipat.

Angka transaksi ini bukan hasil nyata yang dikumpulkan panitia Harbolnas, melainkan hasil prediksi dari Nielsen. Menurut Nielsen, ada kenaikan dari sisi penjualan dengan rata-rata 3,9 kali, tapi bila dibandingkan dengan hari biasa.

Menurut Miranda, meski target tidak tercapai tapi ada temuan perbedaan perilaku berbelanja konsumen. Dari hasil survei Nielsen, ternyata produk yang banyak dibeli adalah produk kebutuhan sehari-hari. Sehingga, bila dibandingkan dengan gadget, tentu nilai nilai barangnya berbeda.

“Tidak semua peserta Harbolnas terbuka dengan hasil laporannya, makanya kita pakai hasil prediksi dari Nielsen. Di satu sisi target transaksi memang tidak tercapai, tapi kalau lihat dari kenaikan item yang dijual 5x lebih banyak sementara kenaikan sales hanya 2x. Sebabnya, ada shifting perubahan produk yang dibeli konsumen yaitu daily needs.”

Selain itu, dari segi edukasi terjadi peningkatan. Tingkat awareness konsumen Indonesia terhadap Harbolnas mencatatkan terjadinya kenaikan. Dari survei Nielsen, sebanyak 89% responden mengatakan mereka sebelumnya telah mengetahui Harbolnas. Persentase ini naik 13% dibandingkan tahun lalu. Responden yang mengatakan bahwa mereka sebelumnya telah berbelanja online juga naik 11% jadi 61%.

Hasil survei dari Shopback mengungkapkan, tingkat kepuasan konsumen terhadap Harbolnas 2016 dibandingkan dengan tahun sebelumnya jawabannya cukup merata. Responden yang menjawab lebih baik sebanyak 36,3%, sama saja 35,5%, dan lebih buruk 29,5%.

Responden juga mengungkapkan kesediaannya untuk kembali berbelanja online pada Harbolnas 2017, sebanyak 98,4% mengatakan bersedia dan 1,6% mengatakan tidak bersedia.

Ada Lebih dari 200 E-commerce Berpartisipasi Dalam Harbolnas 2016

Hari Belanja Online Nasional boleh dibilang sebagai pelokalan dari Cyber Monday yang dilangsungkan di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris. Di Indonesia, Harbolnas pertama kali dilangsungkan di tahun 2012, diikuti oleh tujuh penyedia layanan e-commerce. Tapi inisiatif tersebut ternyata memperoleh respons sangat positif dari masyarakat, dan Harbolnas akhirnya berubah jadi ajang yang ditunggu-tunggu.

Harbolnas kembali digelar pada tanggal 12 Desember kemarin dan akan terus berlangsung hingga 14 Desember besok; dan di sana, tim penyelenggara menawarkan diskon hingga 95 persen, promo-promo menarik, sampai program undian. Jumlah penyedia layanan e-commerce yang berpartisipasi juga melonjak, naik 48,6 persen dibanding tahun lalu, terhitung ada lebih dari 200 peserta yang terdiri atas UKM, UMKM dan brand-brand lokal.

Acara kali ini mengangkat tajuk Indonesia Online, dimaksudkan untuk merepresentasikan berkembangnya penggunaan internet di tanah air, khususnya di segmen perangkat bergerak. “Perayaan Harbolnas tahun ini kembali mengajak masyarakat buat merasakan pengalaman belanja secara online secara mudah dan nyaman, dipadu keamanan dalam bertransaksi,” tulis penyelenggara di press release.

Peningkatan sangat tinggi itu kabarnya berkaitan erat dengan kenaikan pengguna internet di Indonesia. Hasil dari riset gabungan antara Google dan Temasek menunjukkan bahwa terhitung di tahun 2015, Indonesia menempati urutan pertama negara dengan pertumbuhan pasar internet terbesar di dunia. Analis memperkirakan, angkanya akan mencapai 19 persen di tahun 2020. Kabarnya, kenaikan juga dialami oleh perekonomian berbasis internet di mana e-commerce jadi ujung tombaknya.

Selain penyedia jasa e-commerce, ada banyak sponsor lain yang menjadi mitra Harbolnas, salah satunya adalah PT. Bank Central Asia. Melihat perkembangannya yang begitu pesat, BCA terdorong buat menawarkan solusi pembayaran online, dan berharap jumlah partisipannya terus bertambah di event selanjutnya. Telkomsel juga ikut serta di sana, mendukung Harbolnas dengan menjaga kualitas jaringan serta melaksanakan program loyalty menarik untuk para pelanggan.

Harbolnas 2016 juga didukung oleh nama-nama raksasa di ranah teknologi seperti Google, Samsung dan Facebook – sang developer jejaring sosial terbesar di dunia itu fokus dalam membantu startup dan bisnis yang sedang berkembang, sempat melangsungkan Workshop Hari Belanja Nasional akhir bulan November silam. Selain itu, Grab selaku penyedia servis pemesanan kendaraan turut berkontribusi di acara ini sebagai mitra transportasi resmi.

Jangan sampai ketinggalan, masih ada waktu untuk menikmati gelaran Harbolnas 2016 di toko online atau layanan e-commerce favorit Anda.

*) Disclosure: DailySocial adalah media partner acara Harbolnas 2016. 

[Tidbit] Harbolnas versi Alfacart dan Bukalapak, Telkomsel Raih Penghargaan di World Communication Awards 2016

Harbolnas 2016: Alfacart mengandalkan jaringan O2O

Layanan Online-to-Offline (O2O) dengan jaringan terbesar di Indonesia yang dihadirkan oleh Alfacart.com, diharapkan mampu memberikan kontribusi optimal terhadap kian diminatinya beragam penawaran istimewa yang disajikan Alfacart.com bagi para pelanggan selama peringatan Hari Belanja Online (Harbolnas) 2016 yang berlangsung dari 12 hingga 14 Desember 2016. Untuk layanan pengambilan barang, pelanggan dapat melakukan di 8000+ toko Alfamart, sedangkan untuk pembayaran (pay at store) pelanggan dapat melakukannya di 12.389 toko Alfamart.

Berkaitan dengan Harbolnas 2016, khusus di tanggal 12 hingga 14 Desember 2016, Alfacart.com menghadirkan penawaran-penawaran istimewa bagi para pelanggan setianya, antara lain pemberian diskon besar hingga 88% plus 36%, plus ditambah lagi diskon hingga 15% dari bank-bank yang menjadi mitranya untuk semua kategori produk dari fashion, groceries, kamera dan elektronik, gadget dan smartwatch, hingga produk untuk rumah dan dapur serta keperluan bayi dan anak. Esensi partisipasi Alfacart.com di Hari Belanja Online 2016 adalah untuk turut mendorong meningkatnya minat masyarakat Indonesia untuk berbelanja online.

Harbolnas 2016: Bukalapak dengan diskon jumbo

Menyambut Hari Belanja Online Nasional 2016, Bukalapak memberikan diskon jumbo hingga 80%, ditambah juga dengan harga yang dapat dinego oleh seluruh pengguna Bukalapak. Penawaran ini berlaku hanya 3 hari mulai tanggal 12 hingga 14 Desember 2016, berlaku di website maupun aplikasi Bukalapak baik di Android dan iOS.

Untuk menikmati diskon jumbo dan harga nego tersebut, pengguna Bukalapak harus memiliki akun yang terverifikasi dan mengunduh aplikasi versi terbaru Bukalapak. Dalam melakukan nego harga, pengguna setiap harinya memiliki kesempatan 3 kali untuk memasukkan harga barang yang ingin di nego.

CEO Telkomsel memperoleh penghargaan di World Communication Awards 2016

Di tengah iklim industri telekomunikasi tanah air yang kompetitif, Telkomsel menegaskan komitmennya untuk terus membangun ekosistem digital di Indonesia, mendukung upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. Komitmen Telkomsel untuk terus tumbuh dan membangun ini pun mendapatkan ganjaran di ajang World Communication Awards (WCA) 2016, yang dihelat di London dan dihadiri oleh ratusan eksekutif industri telekomunikasi dari seluruh dunia, berupa penghargaan CEO of The Year 2016 bagi Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah.

Didukung dengan tersebarnya jaringan broadband Telkomsel di berbagai wilayah Indonesia, hal tersebut diharapkan dapat mendukung pelanggan dalam merasakan pengalaman mobile digital lifestyle terbaik. Pembangunan dan peningkatan kualitas jaringan broadband Telkomsel yang dilakukan lewat program TrueBEx secara konsisten berdampak pada peningkatan penggunaan layanan data Telkomsel oleh pelanggan. Pengembangan layanan keuangan digital difokuskan untuk menciptakan gaya hidup baru dalam melakukan pembayaran secara non tunai, sehingga memperluas jangkauan layanan keuangan kepada lebih banyak lagi masyarakat dan tentunya mendukung Gerakan Nasional Non Tunai yang dicanangkan pemerintah.

[Tidbit] Beasiswa S2 XL Axiata, Zalora Dukung Harbolnas 2016, Masa Depan E-Commerce

Khazanah Scholarship Programme 2017 dari XL Axiata

PT XL Axiata Tbk (XL) kembali menawarkan program beasiswa Khazanah atau Khazanah Scholarship Programme 2017 kepada kalangan muda Indonesia. Vice President Corporate Communication XL, Turina Farouk, mengatakan, Program ini merupakan bagian dari program sosial Yayasan Khazanah untuk masyarakat Indonesia, di mana sejumlah perusahaan di bawah Khazanah Nasional Berhad beroperasi di Indonesia, salah satunya adalah XL.

Pilihan universitas tersebut adalah Multimedia Universiti, Universitas Kebangsaan Malaysia, Universitas Islam Antarbangsa Malaysia, Universitas Malaya, Universitas Putra Malaysia, Universitas Sains Malaysia, Universitas Tenaga Nasional, dan Universiti Teknologi Malaysia.

Zalora mendukung Harbolnas 2016

ZALORA, destinasi fashion online terbesar di Asia dengan bangga mengadakan kembali Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang akan diselenggarakan selama 3 hari mulai dari 12 Desember 2016 sampai dengan 14 Desember 2016. Harbolnas menjadi one-stop shop di mana pelanggan ZALORA dapat memuaskan kebutuhan fashion-nya untuk berbagai acara akhir tahun, mulai dari pakaian wanita, pria, aksesoris, sepatu hingga atribut olahraga.

Masa depan e-commerce versi Criteo

Laporan The Future of eCommerce: The Road to 2016 dari Criteo dan dipublikasikan oleh Ovum, menemukan bahwa teknologi, model bisnis baru, dan perubahan perilaku konsumen menjadi pendorong utama dalam dunia ritel. Pada 2026, keinginan mendasar ini akan tetap bertahan, namun ekspektasi terkait pengalaman berbelanja akan jauh berbeda.

Iklan melalui perangkat mobile telah menjadi bagian dari dunia periklanan yang mapan dan akan menjadi media yang dominan (namun tidak eksklusif) untuk sebagian besar brand pada 2026, seperti pada pasar yang memiliki keunggulan teknologi seperti Hongkong, Singapura, dan Taiwan. Kondisi ini memaksa para pengusaha ritel untuk terus mengubah cara mereka berkerja dan menarik perhatian konsumennya.

Untuk membaca lebih lanjut mengenai laporan riset The Future of eCommerce: The Road to 2016 dari Criteo yang dipublikasikan oleh Ovum, silakan mengunjungi http://www.criteo.com/resources/ovum-future-ecommerce/

Zalora Indonesia dan Lazada Group Catat Lonjakan selama Harbolnas 2015

Selama Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2015, Zalora Indonesia mengakumulasi transaksi hingga 27 kali lipat dibandingkan dengan hari biasa. Ada peningkatan 35% dari penggunaan perangkat mobile yang melakukan pembelian selama tiga hari penyelenggaraan Harbolnas. Melihat respon ini, pihak Zalora Indonesia sempat memperpanjang waktu diskon hingga 13 Desember.

Managing Director Zalora Indonesia Anthony Fung mengatakan:

“Secara total, kami menjual 27 kali lipat item lebih banyak dibandingkan hari normal seminggu yang lalu, dengan pertama kalinya ZALORA mendapatkan sangat banyak konsumen yang masuk di akhir pekan, tanggal 12 Desember 2015. Tahun 2015 ini adalah tahunnya mobile commerce. Selama 3 hari penyelenggaraan Harbolnas, lebih dari 75% konsumen membeli melalui ponsel dibandingkan dengan Harbolnas 2014 yang terdapat 40% order melalui ponsel. Kami memberikan banyak penawaran menarik di tahun ini, kami mencatat bahwa konsumen rata-rata menghabiskan 40% lebih lama browsing melalui aplikasi mobile kami daripada di hari biasa.”

Zalora Indonesia mencatatkan 66% konsumen wanita dan 34% konsumen pria yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia di sepanjang tiga hari Harbolnas berjalan. Daerah tertinggi masih didominasi oleh Jakarta, diikuti oleh Surabaya, Medan, Makassar dan Bandung. Kategori favorit selama Harbolnas yang paling banyak diminati adalah Tas Fashion, Jam Tangan, Sepatu Heels, Dress, dan Kemeja dengan lebih dari 1,000 brand fashion turut ambil bagian dalam selebrasi ini.

“Persiapan matang telah kami lakukan sejak dua bulan sebelum Harbolnas dalam mendapatkan tenaga kerja tambahan untuk menjawab tingginya volume yang masuk. Terdapat lebih dari 40% konsumen yang mengunjungi ZALORA adalah new customers yang pertama kali berbelanja di ZALORA. Kami perlu memastikan bahwa mereka memiliki pengalaman belanja terbaik. 98% dari pesanan yang masuk kami kemas dalam waktu 24 jam sehingga semua paket akan meninggalkan warehouse pada 13 Desember 2015, di hari Minggu malam,” papar Anthony yang juga menambahkan bahwa pihaknya telah meningkatkan staf gudang hingga tujuh kali lipat.

“Kondisi ini sangat baik, sehingga kami memutuskan untuk memperpanjang perayaan ini selama 1 hari lagi sampai 13 Desember untuk memberikan konsumen lebih banyak kesempatan dalam mendapatkan brand fashion favoritnya di Zalora,” tutupnya.

Lazada Group Bukukan US$40 Juta Selama Tiga Hari

Sister company Zalora, Lazada Group, turut mencatatkan jumlah transaksi yang ok. Gross Merchandise Value (GMV) tercatat mencapai angka US$40 juta atau senilai Rp 563 miliar dari keseluruhan kampanye Online Revolution yang diselenggarakan di Asia Tenggara. Patut dicatat angka tersebut diperoleh dari semua pasar Lazada di enam negara, tidak hanya di Indonesia.

“Kami berterima kasih kepada para pembeli dan penjual untuk kepercayaan dan respon yang antusias atas kampanye Revolusi Online. Kampanye ini telah menjadi acara ritel terbesar tahun ini di Asia Tenggara sejak diluncurkan pada tanggal 12 Desember 2012 seiring semakin banyaknya masyarakat yang terbiasa berbelanja online,” kata CEO Lazada Group Maximilian Bittner.

Traffic melonjak hingga 36 juta kali kunjungan dengan jumlah pesanan mencapai satu juta kali, meningkat 300% dari tahun lalu. Dari sekitar 1,7 juta barang pesanan, nilai transaksi mencapai US$40 juta berasal dari 30.000 seller di enam negara Lazada beroperasi. 60% dari total transaksi ini kabarnya diakses melalui perangkat mobile.

Mengunjungi Gudang Penyimpanan Barang Zalora Indonesia

Hari belanja online kini tinggal menghitung hari. Berbagai pihak terkait di dalamnya, termasuk Zalora Indonesia, juga telah mempersiapkan diri untuk menyambut hari besar bagi industri e-commerce tanah air tersebut. Kemarin (7/12), bersama dengan awak media lain, kami mendapat kesempatan untuk mengunjungi gudang penyimpanan barang Zalora Indonesia di kawasan industri Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, yang tergabung dalam komplek gudang penyimpanan YCH Distrypark.

Butuh waktu setidaknya 90 menit bagi kami untuk tiba ke lokasi gudang penyimpanan Zalora Indonesia. Gudang dengan luas 15.000 meter persegi tersebut sebenarnya telah beroperasi sejak Mei 2015 lalu. Ini juga merupakan gudang pindahan yang keempat selama tiga tahun mereka beroperasi di tanah air. Sebelumnya, Zalora Indonesia pernah memiliki gudang dengan kapasitas rumahan di kawasan Jakarta Selatan dan juga di kawasan Ciracas.

Pada kesempatan kali ini, awak media ditemani oleh Director of Operations Zalora Indonesia Ole Daniel Nitter untuk berkeliling dan menjelaskan bagaimana gudang Zalora Indonesia beroperasi. Selain Ole, ada ada juga Head of Marketing Zalora Indonesia Jo Bjordal yang turut serta menemani.

Bagaimana gudang penyimpanan barang Zalora Indonesia beroperasi

Gudang penyimpanan tiga lantai Zalora Indonesia

Gudang seluas 15.000 meter persegi milik Zalora yang berada di kawasan YCH Distrypark ini memiliki tiga lantai yang tiap lantainya memiliki penanganan rangkaian proses logistik yang berbeda. Ole juga menyebutkan bahwa saat ini ada sekitar 1 juta produk tersimpan dalam gudang yang diklaim mampu menampung hingga 2 juta produk tersebut.

Lantai satu merupakan tempat terjadinya rangkaian inbound dan outbound produk yang dimiliki Zalora Indonesia. Rangakain proses inbound dimulai dari masuknya produk, pendataan, uji kualitas, diambilnya contoh produk untuk sesi foto, hingga peletakan atau penyimpanan barang. Produk yang telah melalui proses inbound ini akan selanjutnya akan disimpan di lantai dua dan tiga.

Petugas Picker Zalora Indonesia

Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan produk, lantai dua dan tiga juga menangani proses pemilihan barang, tepat setelah pesanan pengguna masuk dalam sistem internal Zalora Indonesia. Di sini, nantinya para petugas yang disebut picker akan bekerja bolak balik untuk mengambil barang sesuai dengan pesanan. Setelah produk-produk dalam daftar picking ditemukan,  produk tersebut akan dikirim kembali ke lantai satu.

Setelah produk tiba di lantai satu, produk tersebut akan melalui rangkaian proses outbound. Mulai dari pengecekan kecocokan produk dengan label, pengepakan barang yang diikuti dengan penyertaan stiker pengembalian, pengelompokkan berdasarkan wilayah tujuan, hingga pengantaran berdasarkan jasa logistik.

Proses Outbond dan pengepakan produk Zalora Indonesia

Hal yang menarik di sini adalah Zalora tidak mengadopsi algoritma pengurutan A, B, C dalam penyusunan tata letak produknya. Selain itu, Zalora Indonesia juga menyediakan tempat penyimpanan khusus untuk produk bermerek dengan harga di atas rata-rata yang terletak di ujung lantai satu.

Dalam gudang penyimpanan ini juga terdapat kantor untuk urusan administratif. Dalam kantor yang terletak di lantai dua, namun terpisah dari lantai dua penyimpanan barang, ada ruangan untuk meeting, ruang customer service, dan juga ruang istirahat.

Ruang istirahat Zalora Indonesia

Persiapan Zalora Indonesia dalam menyambut Harbolnas 2015 dari sisi logistik

Seperti kebanyakan pemain e-commerce lain di tanah air, Zalora Indonesia juga melakukan berbagai persiapan menyambut datangnya Harbolnas 2015. Selain dari infrastruktur sistem, Zalora Indonesia juga berbenah di sisi logistik, khususnya di gudang penyimpanan barang. Bila pada keadaan normal jumlah pegawai hanya mencapai 30-50 orang, menurut Ole, jumlah tersebut akan coba ditingkatkan 10 kali lipat demi menyambut datangnya Harbolnas.

Ole Daniel Nitter [Kanan] dan Jo

Ole mengatakan, “Kami akan merekrut sejumlah orang untuk mendukung kinerja kami pada saat Harbolnas. Staf warehouse akan bertambah 10 kali lebih banyak dari hari normal. […] Status staf tersebut adalah karyawan putus. Pada saat liburan, ada banyak pelajar yang mencari tambahan uang, ini merupakan kesempatan yang bagus.”

Selain menambah tenaga kerja, Ole juga menjelaskan akan ada perubahan jam kerja pada operasional gudang. Ole berjanji akan siap bekerja selama 24 jam ketika Harbolnas 2015 tiba nanti dan akan memberlakukan sistem pergantian jam kerja yang lebih panjang untuk karyawan.

140 Pemain E-commerce Siap Ramaikan Hari Belanja Online Nasional 2015

Sebagai perayaan industri e-commerce terbesar di Indonesia, Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang keempat tahun ini akan digelar lebih besar dari tahun sebelumnya. Sebanyak 140 partisipan mengakomodir lebih banyak diskon dan waktu yang lebih lama yakni tiga hari berturut-turut.

Ada catatan menarik yang disampaikan pada sesi pembukaan Harbolnas hari ini (8/12), Head of Retail & E-Commerce Facebook Asia Tenggara Deepesh Trivadi memberikan data bahwa perilaku belanja online masyarakat Indonesia cenderung dilakukan pada hari Senin, sementara konsumen di perangkat mobile mengalami peningkatan di hari Jumat. Deepesh juga memaparkan bahwa musim liburan tahun lalu (Natal dan Tahun Baru) ini keseluruhan aktivitas belanja online meningkat 19%.

“Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi negara dengan industri e-commerce terbesar di Asia Tenggara. hal ini tampak dari terus meningkatnya jumlah pelaku e-commerce di Indonesia. Kemajuan industri e-commerce Tanah Air hanya dapat dicapai dengan adanya kerja sama dari berbagai pihak, mulai dari pelaku e-commerce itu sendiri, berbagai perusahaan yang dapat mendukung perkembangan ekosistem seperti bank dan perusahaan telekomunikasi hingga pemerintah. Di sinilah peran Hari Belanja Online Nasional untuk merangkul semua pihak untuk bahu-membahu mengembangkan industri e-commerce di Indonesia,” kata ketua panitia Harbolnas Indra Yonathan.

Harbolnas pertama kali diinisiasi pada tahun 2012 yang dicetuskan Lazada Indonesia bersama Zalora, BerryBenka, PinkEmma, Bilna, Traveloka, dan Luxola. Partisipannya terus bertambah di tiap tahun. Khusus tahun ini Harbolnas akan diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut dengan 140 partisipan terdaftar yang memberikan potongan harga hingga mencapai angka 90%. Nilai total diskon tersebut kabarnya mencapai Rp 120 miliar.

Guna mengantisipasi tantangan dan kendala dari tahun-tahun sebelumnya, pihak penyelenggara telah menyiapkan workshop yang membekali seluruh partisipan pada tanggal 2 dan 3 Desember kemarin. Ajang transfer knowledge ini diharapkan mampu memberikan solusi terkait bisnis, marketing, teknologi, metode pembayaran, dan logistik.

“Respon positif masyarakat Indonesia terhadap Hari Belanja Online Nasional 2014 menjadi bukti betapa besarnya potensi e-commerce di Indonesia. Kami sangat bangga dapat menjadi perusahaan telekomunikasi yang terus mendukung diselenggarakannya Hari Belanja Online Nasional. E-commerce telah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia dan kami mendukung kegiatan ini dengan memastikan pelanggan akan mendapatkan pengalaman menggunakan Internet terbaik dengan jaringan Internet Telkomsel,” kata General Manager Merchant Partnership Telkomsel Kristin T. Rosa pada kesempatan yang sama.


Disclosure: DailySocial adalah media partner rangkaian program Hari Belanja Online Nasional 2015