Polar Rilis M200, Arloji GPS Sekaligus Activity Tracker Berbekal Heart-Rate Monitor dengan Harga Cukup Terjangkau

Dewasa ini kita tidak kekurangan pilihan fitness tracker, tapi akan lebih menarik seandainya perangkat tersebut mengusung nama Polar. Wajar saja, mengingat perusahaan asal Finlandia tersebut bisa disebut sebagai inventor perangkat heart-rate monitor yang bersifat portable.

Usai memperkenalkan smartwatch Android Wear perdananya bulan Agustus lalu, Polar kini membidik pasar yang lebih luas dengan jam tangan GPS sekaligus activity tracker berlabel M200. Desainnya yang simpel dengan berbagai pilihan warna merupakan formula yang tepat untuk menembus pasar mainstream.

Polar M200 sejatinya dirancang untuk memenuhi kebutuhan para pelari di level apapun, mau yang amatiran sampai profesional sekalipun. Selain jumlah langkah kaki, kalori yang terbakar serta kualitas tidur, M200 dibekali sensor optik untuk memonitor laju jantung yang merupakan spesialisasi Polar.

Pilihan warna untuk Polar M200 / Polar
Pilihan warna untuk Polar M200 / Polar

Fitur Smart Coaching turut tersedia, salah satunya dalam wujud Running Program, dimana pengguna akan dihadapkan dengan agenda berlatih adaptif yang disesuaikan dengan kemampuannya masing-masing. Selagi berlatih, aplikasi pendampingnya akan memberikan sederet panduan supaya pengguna bisa berfokus pada aspek penting yang perlu dibenahi.

M200 juga menawarkan fitur notifikasi berupa getaran untuk panggilan telepon, pesan teks, event kalender maupun media sosial. Baterainya diklaim sanggup bertahan selama enam hari nonstop, atau 6 jam jika fitur GPS-nya Anda aktifkan terus.

Bagian terbaiknya, Polar M200 dijajakan cukup terjangkau di angka $149, dengan strap opsional yang bisa dibeli secara terpisah. Polar akan memasarkannya secara global mulai awal tahun depan.

Sumber: Polar.

Polar Luncurkan Smartwatch Android Wear Perdananya, M600

Polar, perusahaan yang bisa disebut sebagai pelopor perangkat portable heart-rate monitor, akhirnya tergoda juga untuk mencoba peruntungannya di pasar smartwatch Android Wear. Pabrikan asal Finlandia tersebut baru-baru ini mengungkap Polar M600, yang tidak lain merupakan smartwatch Android Wear perdananya.

Melihat desainnya, M600 memang tidak bisa dibilang sebagai smartwatch teranggun yang bisa Anda beli saat ini. Hal ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan, mengingat fondasi Polar memang ada pada perangkat fitness yang fungsional ketimbang banyak gaya.

M600 mengemas layar sentuh 1,3 inci beresolusi 240 x 240 pixel yang dilapisi oleh kaca Gorilla Glass 3. Desainnya secara keseluruhan dibuat tangguh sekaligus tahan air hingga kedalaman 10 meter, ideal untuk dipakai beraktivitas dalam beragam kondisi – sekaligus di saat tidur berkat fitur sleep tracking. Di bawah layar, terdapat sebuah tombol khusus untuk mengakses fitur tracking secara cepat.

Di belakangnya, tertanam komponen istimewa yang menjadikannya sedikit berbeda dari smartwatch Android Wear lain, yaitu sensor laju jantung yang memanfaatkan enam LED sekaligus. Umumnya, smartwatch lain hanya mengandalkan satu atau dua LED saja. Hal ini pun menjadikan M600 lebih bisa diandalkan dalam memonitor laju jantung secara akurat.

Sensor laju jantung Polar M600 mengandalkan enam LED sekaligus ketimbang hanya satu atau dua / Polar
Sensor laju jantung Polar M600 mengandalkan enam LED sekaligus ketimbang hanya satu atau dua / Polar

Selebihnya, M600 tidak jauh berbeda dari smartwatch Android Wear lain. Ia bisa digunakan sebagai pemutar musik mandiri (tidak perlu tersambung smartphone) berkat memory internal sebesar 4 GB. Dirinya juga dibekali GPS dan fitur Smart Coaching andalan Polar.

Tidak kalah menarik adalah fitur Running Program pada aplikasi pendampingnya di smartphone. Dengan fitur ini, pengguna akan disuguhi program berlatih yang disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya untuk event lari 5K, 10K atau bahkan maraton. Lebih lanjut, program berlatihnya juga akan diadaptasikan dengan progress pengguna masing-masing.

Baterainya diklaim bisa bertahan selama 2 hari nonstop ketika di-pair dengan ponsel Android. Spesifikasi lainnya mencakup prosesor dual-core 1,2 GHz, RAM 512 MB dan konektivitas Bluetooth 4.2 beserta Wi-Fi. Bobotnya tergolong ringan, hanya 63 gram saja.

Polar M600 rencananya akan dipasarkan seharga $330. Warna yang tersedia adalah hitam dan putih, lalu strap berwarna merah akan menyusul ke depannya.

Sumber: Polar.

Tanpa Ada Sensor yang Menempel di Tubuh, Sistem Besutan Philips Ini Bisa Memonitor Laju Jantung dan Pernafasan

Ada banyak cara memonitor laju jantung, tapi yang pasti cara tersebut melibatkan sebuah sensor yang menempel pada tubuh; bisa di dada, di pergelangan tangan, atau di telinga. Philips baru-baru ini membuat gebrakan dengan memperkenalkan sistem canggih bertajuk Contactless Monitoring yang bisa memonitor laju jantung tanpa perlu ada kontak fisik dengan tubuh pengguna.

Sistem tersebut terdiri dari kamera yang tersambung pada sebuah komputer yang menjalankan software rancangan Philips. Software ini mampu mendeteksi perubahan warna kulit yang tidak terlihat oleh mata manusia untuk mendeteksi laju jantung. Tidak hanya itu, bahkan pergerakan tubuh yang sangat kecil pun akan dideteksi dan diterjemahkan menjadi laju pernafasan.

Dua parameter vital ini – laju jantung dan laju pernafasan – kerap menjadi indikator utama dalam memonitor kesehatan pasien di rumah sakit. Inovasi Philips ini tentunya dapat membawa pengaruh signifikan terhadap masa depan dunia medis maupun kebutuhan konsumen rumahan.

Contoh pengaplikasiannya di rumah adalah sebagai baby monitor. Ketimbang harus menempelkan sensor khusus pada tubuh bayi yang kulitnya masih begitu sensitif dan rentan terhadap gesekan, sistem besutan Philips ini bisa menjadi solusi yang lebih aman, dan di saat yang sama tetap menampilkan hasil pengukuran yang akurat.

Sejauh ini belum ada rencana terkait pemasaran sistem Contactless Monitoring ini mengingat Philips masih dalam tahap pengembangan. Pun demikian, Philips nampaknya sudah siap untuk menjalani studi lebih lanjut dalam konteks medis dalam beberapa bulan ke depan.

Sumber: CNET dan PR Newswire.

Adidas Ciptakan Fitness Tracker Khusus untuk Murid Sekolah

Adidas memang sudah menjadikan Runtastic sebagai anak perusahaannya yang bergerak di bidang teknologi wearable, namun hal itu rupanya belum bisa menghentikan komitmen sang pabrikan asal Jerman untuk terus mengaplikasikan kemajuan teknologi demi mendorong konsumennya menjalani gaya hidup yang lebih sehat.

Bermitra dengan Interactive Health Technologies (IHT), sebuah perusahaan penyedia platform terhubung untuk pendidikan olahraga, keduanya memperkenalkan Adidas Zone. Zone merupakan sebuah fitness tracker berfisik tangguh yang dirancang secara spesifik untuk kebutuhan murid sekolah dalam menjalani kegiatan olahraga di institusinya masing-masing.

Fungsi utama Zone adalah memonitor laju jantung pengguna selama mereka beraktivitas. Data-data ini kemudian akan disimpan dalam kurikulum berbasis cloud yang dapat diakses dengan mudah oleh para pengajar. Dari situ, pengajar dapat mengembangkan kegiatan-kegiatan yang lebih personal, menyesuaikan dengan kebutuhan siswa secara individual.

Adidas Zone

Sinkronisasi data berlangsung via NFC, dan para siswa sendiri bisa memantau laju jantungnya selama berlatih pada layar milik Zone. Adidas tidak mengungkapkan secara merinci seberapa tahan daya baterai Zone, namun ia dipastikan bisa terus beroperasi mengikuti jadwal sibuk di sekolah.

Soal ketersediaan, Adidas bersama IHT akan bekerja sama langsung dengan institusi-institusi pendidikan yang tertarik. Sejauh ini baru sekolah-sekolah di Amerika Serikat saja yang bisa menikmati Zone. Namun hal ini tentunya tidak menutup kemungkinan bagi Adidas untuk mengekspansi program serupa di kawasan lain, apalagi jika dampaknya terhadap kesehatan siswa ternyata cukup signifikan.

Sumber: Wareable dan Adidas.

PulseBand A6 Sajikan Teknologi Heart Rate Monitor Canggih di Harga Ekonomis

Permintaan konsumen akan produk wearable meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan estimasi data statistik terkait gadget spesialis fitness – contohnya pembaca detak jantung serta pedometer, angka pengiriman global berpotensi mencapai 56,2 juta unit di 2017. Selain brand-brand terkemuka, perusahaan baru juga memberikan kontribusi yang tak kalah besar.

Untuk membedakan kreasi terkininya dari produk-produk kompetitor, tim Vidonn mengemas teknologi pelacak detak jantung canggih dan menyuguhkannya secara ekonomis. Melalui platform crowdfunding, mereka memperkenalkan PulseBand A6, sebuah smartband yang terjangkau, pintar serta intuitif. Dengannya, Vidonn ingin konsumen ‘mendapatkan maanfaat positif dari teknologi dan hidup lebih sehat’.

PulseBand A6 01

Penampilan PulseBand A6 tak jauh berbeda dari smartband pada umumnya. Modul utama diselubungi strap karet dengan lubang-lubang ukuran. Smartband dilengkapi layar OLED 0,88-inci yang bisa menampilkan notifikasi panggilan atau pesan masuk, serta aplikasi sosial media dan chat – Anda dapat mengkustomisasi jenis font sesuai keinginan. PulseBand A6 tak lupa dibekali struktur tubuh waterproof , ia bisa menahan cipratan air serta dibawa mandi.

Menilik kapabilitasnya lebih jauh, Vidonn mengklaim mereka menanamkan teknologi pembaca detak jantung dan algoritma paling mutakhir yang ada saat ini ke dalam smartband. PulseBand A6 mengkalkulasi denyut nadi dengan akurat sehingga device mengetahui intensitas kegiatan olah fisik. Ia menyimpan data terdahulu serta menyajikan informasi real-time, sangat berguna untuk memotivasi kita supaya lebih rajin berolahraga.

PulseBand A6 02

PulseBand A6 mengumpulkan data-data setiap waktu, dipadu sistem algoritma gerakan. Output informasi sangat lengkap; berupa angka, tabel dan target. Perangkat ini ter-sinkronisasi ke smartphone via aplikasi khusus dari Vidonn. Ia juga akan mengingatkan pengguna buat bergerak jika kita duduk atau diam terlalu lama. Produsen memanfaatkan sedikit bumbu kompetitif, dan Anda dapat menggunakan informasi itu untuk bersaing bersama kawan.

Smartband akan terus bekerja setiap waktu. Ketika Anda memejamkan mata di malam hari, PulseBand A6 memonitor pola tidur untuk mengukur kualitasnya. Wearable device turut didukung baterai berteknologi fast charging magnetik. PulseBand A6 bisa tetap aktif selama satu sampai dua minggu dalam sekali isi ulang.

Jika tertarik, Anda dipersilakan memesan PulseBand A6 melalui Kickstarter. Di sana, smartband dibanderol seharga mulai dari US$ 50 saja. Pengiriman pada backer rencananya dilakukan di bulan April 2016.

UA Healthbox Ialah Bundle Perangkat Fitness Garapan HTC dan Under Armour

Sekitar dua bulan yang lalu, beredar kabar bahwa jadwal rilis HTC Grip harus ditunda sampai awal tahun ini. Alasannya pada saat itu adalah, HTC bakal menempatkan Grip sebagai bagian dari “ekosistem digital terintegrasi” yang dikembangkan bersama brand produk fitness Under Armour.

Semuanya terjawab sekarang. Bertempat di ajang CES 2016, keduanya dengan semangat mengungkap UA Healthbox. UA Healthbox pada dasarnya merupakan sistem perangkat fitness terkoneksi yang terdiri dari tiga perangkat terpisah: UA Band, UA Heart Rate dan UA Scale. Yup, inilah “ekosistem digital terintegrasi” yang dimaksud tadi.

Maksud kata integrasi di sini adalah ketiga perangkat dapat berkomunikasi satu sama lain guna memberikan wawasan lengkap terkait kesehatan penggunanya. Semua itu dimungkinkan berkat aplikasi UA Record (Android dan iOS) yang mengemban tugas sinkronisasi sekaligus evaluasi data yang dikumpulkan oleh masing-masing perangkat.

UA Band

Lalu di manakah HTC Grip? Mengapa perangkat tersebut tak jadi nongol di sini? Well, sepertinya kedua pihak telah melakukan rebranding perangkat tersebut menjadi UA Band. Meski sedikit berbeda, kalau Anda perhatikan wujud UA Band ini banyak mengambil inspirasi dari HTC Grip, yang tentunya telah disempurnakan untuk memberikan tingkat kenyamanan yang lebih baik.

UA Band mengemas layar PMOLED 1,36 inci, layar ini dapat terus menyala sehingga pengguna dapat terus memonitor progress-nya saat tengah berlatih tanpa harus menekan tombol apa-apa. UA Band juga tangguh, ia siap Anda ajak mencebur ke air hingga kedalaman 20 meter.

UA Heart Rate

Selain memonitor aktivitas fisik dan pola tidur, UA Band sebenarnya juga sanggup membaca laju jantung pengguna. Namun kalau mencari data yang lebih akurat, di sinilah UA Heart Rate memegang peran. Perangkat ini pada dasarnya merupakan sebuah strap yang Anda lingkarkan di dada. UA Heart Rate juga tahan air, tapi cuma sekedar cipratan saja dan tidak disarankan digunakan saat berenang.

Tak cuma menghitung berapa denyut per menit, UA Heart Rate juga bisa mengalkulasikan seberapa intensif penggunanya berlatih. Data jumlah kalori yang terbakar yang dikumpulkan juga lebih akurat ketimbang hanya menggunakan UA Band saja.

UA Scale

Perangkat yang terakhir adalah UA Scale. Scale sejatinya tidak jauh berbeda dari timbangan pintar berbasis Wi-Fi pada umumnya. Ia tak cuma bisa menghitung bobot, tapi juga persentase lemak tubuh. Timbangan ini bisa menyimpan data milik delapan pengguna yang berbeda sekaligus, lalu meneruskannya ke aplikasi UA Record sehingga pengguna bisa mendapat gambaran yang lebih luas terkait kebugaran tubuhnya secara menyeluruh.

Terkait ketersediaannya, baik HTC maupun Under Armour awalnya akan memasarkan UA Healthbox ke pasar Amerika Serikat terlebih dahulu, barulah negara-negara lain akan menyusul ke depannya. Banderol harga yang ditetapkan adalah $400, sekali lagi mencakup tiga perangkat yang sudah disebutkan di atas.

Sumber: HTC via Popular Science.

Xiaomi Ungkap Mi Band Pulse, Dibekali Sensor Laju Jantung dan Harga yang Tetap Super-Ekonomis

Sudah sekitar satu tahun lebih sejak Xiaomi merilis fitness tracker perdananya, Mi Band. Dalam jangka waktu sampai sekitar bulan Juni kemarin, Xiaomi berhasil memasarkan lebih dari 6 juta unit Mi Band secara global berdasarkan laporan Xiaomi Today – jadi kemungkinan besar angkanya sudah bertambah sampai bulan November ini.

Kini saat yang ditunggu-tunggu banyak penggemarnya sudah datang. Xiaomi akhirnya mengungkap secara resmi kehadiran fitness tracker generasi keduanya yang mereka juluki Mi Band 1S – atau Mi Band Pulse, kalau mengacu pada berita di forum resminya, dimana sepertinya ada perubahan nama tidak lama setelah diumumkan. Melihat namanya, saya yakin sebagian besar dari Anda bakal menebak bahwa fitur baru andalannya adalah sensor laju jantung. Yup, tebakan Anda tidak salah sedikit pun.

Xiaomi mengaku bahwa cukup banyak pengguna Mi Band orisinil yang meminta mereka menambahkan fitur heart-rate monitoring ini ke generasi penerus Mi Band. Kini Mi Band Pulse pun benar-benar mengabulkan permintaan tersebut, dimana sensor laju jantungnya tertanam di sisi bawah, sama seperti mayoritas smartwatch dan fitness tracker lain yang ada di pasaran.

Xiaomi Mi Band Pulse

Secara fisik, Mi Band Pulse tampak sangat identik dengan pendahulunya, lengkap beserta sertifikasi ketahanan air IP67 yang diusung. Ia tetap terdiri dari dua bagian, yakni modul tempat seluruh sensornya tersimpan dan strap untuk mengamankan modul tersebut. Hanya saja, karena mengemas sensor laju jantung, ukuran modulnya sedikit membesar, tepatnya 37 x 13,6 x 9,9 mm, dengan bobot 5,5 gram.

Mi Band Pulse masih mengandalkan Bluetooth 4.0 untuk berkomunikasi dengan perangkat Android maupun iOS. Ia ditenagai oleh baterai berdaya 45 mAh; meski mengemas sensor laju jantung yang akurasinya diyakini setara milik Apple Watch, ia diklaim masih bisa beroperasi hingga 20 hari lebih dalam satu kali charge. Perubahan lainnya terletak pada material strap-nya, dimana Xiaomi mengklaim telah memakai bahan yang lebih tahan lama daripada sebelumnya.

Xiaomi Mi Band Pulse

Hal lain yang tak berubah dari Mi Band Pulse adalah harganya, yang tetap merupakan atribut unggulan darinya dalam bersaing menghadapi fitness tracker lain. Banderol Mi Band Pulse tetap kelewat terjangkau, hanya $15, atau sekitar Rp 205 ribu saja – bayangkan, dengan modal Rp 200 ribu, Anda sudah bisa memonitor performa jantung Anda sehari-harinya.

Sejauh ini Mi Band Pulse baru akan dipasarkan di Tiongkok terlebih dulu, dan belum ada keterangan soal ketersediaannya di Indonesia. Namun jangan khawatir, besar kemungkinan Xiaomi bakal membawanya ke tanah air. Di forum saja mereka sempat mengadakan polling terkait ketertarikan konsumen untuk membeli saat Mi Band Pulse sudah dirilis di negaranya masing-masing nanti.

Via: Wareable.

Garmin Umumkan Activity Tracker Generasi Baru dan Timbangan Pintar

Garmin baru saja memperkenalkan generasi terbaru activity tracker andalannya, Vivosmart HR. Vivosmart sendiri cukup populer di kalangan pengguna, menawarkan keseimbangan antara desain simpel, fungsionalitas dan baterai yang awet. Continue reading Garmin Umumkan Activity Tracker Generasi Baru dan Timbangan Pintar

Fitness Tracker Terbaru Polar Dilengkapi Heart-Rate Monitor dan Baterai 2 Minggu

Seperti Garmin, Polar sangatlah berpengalaman di pasar gadget outdoor, menjajakan beraneka perangkat mulai dari arloji GPS sampai heart-rate monitor berbentuk chest strap. Namun dalam beberapa tahun terakhir, brand asal Finlandia tersebut tampaknya begitu tertarik dengan ranah wearable. Salah satu fitness tracker-nya, Polar Loop, cukup sukses memikat hati banyak penggemar. Continue reading Fitness Tracker Terbaru Polar Dilengkapi Heart-Rate Monitor dan Baterai 2 Minggu

Smartwatch TomTom Spark Ajak Anda Berolahraga Tanpa Bergantung Pada Smartphone

Tema yang diusung sejumlah smartwatch yang tampil dalam ajang IFA tahun ini adalah elegan dan premium. Tiga yang paling menonjol adalah Samsung Gear S2, Huawei Watch dan Moto 360 generasi kedua. Continue reading Smartwatch TomTom Spark Ajak Anda Berolahraga Tanpa Bergantung Pada Smartphone