LG Pamerkan Deretan Produk Hiburan dan Perabotan Rumah Berteknologi AI dan IoT

Internet of things pernah menjadi topik utama dalam pameran IT terbesar di Indonesia. Namun belakangan, istilah ini jadi jarang disebutkan – entah apakah karena publik sudah paham atau mereka malah belum melihat adanya fungsi praktis yang bisa membantu aktivitas sehari-hari. Tapi kondisi ini tidak mengurungkan niatan satu perusahaan elektronik untuk membawa produk-produk mutakhirnya ke nusantara.

Dalam acara konferensi pers minggu ini, LG memamerkan sederetan produk hiburan dan perabotan rumah tangga baru yang mengusung teknologi ThinQ dan didukung oleh internet of things serta kecerdasan buatan. Kombinasi semuanya memungkinkan perangkat-perangkat tersebut saling terhubung serta memungkinkan pengguna untuk mengaksesnya dari manapun ia berada berbekal smartphone dan koneksi internet.

Sang produsen Korea Selatan memperkenalkan teknologi ThinQ pada tahun 2017. Istiliah yang juga merupakan modifikasi dari kalimat think of you ini sengaja diramu agar interaksi manusia dan perangkat jadi lebih intuitif serta natural. Menurut LG, ThinQ siap menjadi jawaban atas gaya hidup konsumen dengan mobilitas tinggi.

LG 5

 

Mengenai ThinQ dan internet of things

Penerapan ThinQ sedikit berbeda-beda di tiap produk. Misalnya untuk televisi, ThinQ dapat mengingkatkan kualitas visual dan audio. Lalu buat perabotan elektronik di rumah, solusi LG  ini bisa menghemat waktu dan konsumsi energi, serta memastikan perangkat bekerja dengan lebih ramah lingkungan. Aspek-aspek lain yang turut terbantu dengan kehadiran ekosistem IoT ThinQ meliputi keamanan, kesehatan, hingga pengawasan dan kendali.

LG 1

Head of marketing LG Electronics Jay Jang menjelaskan bahwa teknologi-teknologi mutakhir di sana diyakini bisa memperpanjang umur produk. Jang bukan hanya membahas soal daya tahan pemakaian, tetapi kesiapan perangkat mendukung fitur anyar yang akan hadir di masa depan. Dengan begini, produk LG yang Anda miliki akan selalu relevan.

LG 8

Dalam diskusi singkat, PR senior supervisor Dhita Ayuningtyas mengakui memang masih banyak orang awam belum mampu memahami sepenuhnya kepraktisan yang disajikan ThinQ. Supaya mudah membayangkan, ia membuat sebuah pengandaian sederhana: saat Anda pulang bekerja, jalanan macet dan udara sedang begitu panas. Anda ingin segera menikmati kesejukkan di dalam rumah. Beberapa menit sebelum tiba, Anda bisa menggunakan aplikasi mobile untuk menyalakan AC, sehingga ketika sampai, rumah sudah dingin.

LG 16

Aplikasi SmartThinQ bukan hanya memberikan smartphone Anda kemampuan mengendalikan perabotan rumah dari jauh (selama perangkat tersambung ke Wi-Fi), namun mempersilakan pula pengguna buat melakukan proses diagnosis kesehatan serta mencari tahu konsumsi daya dari mesin cuci atau kulkas. App bahkan bisa memberikan notifikasi jika pencucian telah selesai.

LG 4

Sejauh ini, ThinQ yang dibahas oleh LG masih berada di ruang lingkup aplikasi dan internet of things. Lalu di mana letak penerapan kecerdasan buatannya?

LG 10

 

AI dan prosesor Alpha 9 Gen-2

Sejak beberapa tahun silam, LG telah mengembangkaan prosesor sendiri dengan tujuan untuk menyempurnakan penyajian visual di televisi mereka. Dan di CES 2019 Januari kemarin, perusahaan mengungkap ‘prosesor pintar’ Alpha 9 generasi kedua. Dibenamkan pada produk-produk baru andalan seperti OLED TV W9 dan NanoCell TV SM90, prosesor memungkinkan televisi beradaptasi terhadap konten yang sedang dihidangkan.

LG 11

Ketika AI Picture aktif, televisi akan secara otomatis bekerja memodifikasi output, misalnya memuluskan area-area dengan gradasi, serta menonjolkan tekstur dan detail. Kecerdasan buatan juga mampu menyesuaikan kecerahan gambar saat kondisi di sekitarnya terlalu terang atau gelap. Menariknya, televisi tidak sekadar menaik-turunkan brightness, namun tetap bisa menjaga kepekatan warna-warna gelap, memastikan gambar tetap tajam serta cerah.

LG 12

Prosesor Alpha 9 Gen-2 juga mampu menganalisis sumber audio bergantung dari jenisnya. Contohnya: televisi secara cerdas memperjelas suara vokal ketika Anda sedang menonton berita; meningkatkan efek bass sewaktu memutar film; dan selanjutnya, sistem segera mendongkrak frekuensi suara rendah dan tinggi saat tengah menghidangkan pertunjukan musik. Selain itu, ‘AI Sound’ di sana kabarnya bisa meng-upgrade output stereo menjadi surround sound 5.1.

LG 14

Tidak semua produk baru LG ditopang oleh teknologi ThinQ, hanya beberapa varian high-end. Selain dua model TV yang saya sebutkan di atas, dukungan ThinQ dapat Anda temukan di mesin cuci TwinWash, kulkas InstaView Door-in-Door, mesin cuci F2720SVTV dan T2735NTWV, serta sejumlah penyejuk udara Dual Inverter.

LG 13

 

Perabot rumah pintar di Indonesia?

Menjawab pertanyaan saya soal pandangan LG tentang kesiapan masyarakat Indonesia menerima penawaran-penawaran mutakhir ini, Jay Jang menyampaikan bahwa LG selalu berupaya menghadirkan teknologi canggih terlebih dulu walaupun mereka tahu infrastruktur masih belum siap. Perangkat-perangkat high-end tersebut sudah dapat beroperasi optimal, dan akan bisa bekerja lebih maksimal lagi saat segala fasilitas penopangnya tersedia.

LG 7

Sang head of marketing juga tak khawatir mengenai respons konsumen lokal terhadap barang-barang ber-AI dan IoT itu. Menurutnya, penduduk kita adalah individu-individu yang paling cepat beradaptasi dan mengikuti tren teknologi. Ambil contohnya sosial media. Jauh sebelum penduduk Korea Selatan familier dengan Facebook dan Instagram, kita telah lebih dulu menggunakannya. Jay Jang optimis, produk-produk anyar LG ini akan diterima dengan baik oleh khalayak.

LG 3

Tiga Ciri Smart House untuk Millenials

Sophisticated. Rasanya, kata tersebut akan langsung muncul di benak kita kala mendengar istilah smart home. Terlebih ketika kita telah memahami bahwa di dalam sebuah rumah yang dikategorikan smart home, kita akan menemui beragam device yang serba terotomasi.

Tapi, sebelum memutuskan untuk secara penuh mengadopsi smart home—dengan lampu rumah yang bisa dinyalakan dengan scheduling atau vaccuum cleaner dikendalikan melalui smartphone—sebaiknya kamu memahami terlebih dulu apa saja prinsip dasar smart home. Dengan prinsip ini sebagai acuan, bukan tidak mungkin kamu bisa memiliki hunian ‘pintar’ ke depannya. Let’s live life better!

1. Entertainment

Sebagai kaum muda dengan segudang to-do list tiap harinya, kamu pasti sadar betapa pentingnya nilai sebuah hiburan. Tentunya, dalam aspek entertainment, kamu harus merasakan pengalaman yang beberapa langkah lebih maju jika ingin menganut sistem smart home.

Panasonic TV 4K PRO, misalnya. Televisi dengan Hexa Chroma Drive ini dapat menjadi salah satu pilihan untuk menikmati beragam opsi hiburan yang ada. Apalagi Panasonic TV 4K Pro dirancang untuk memberikan kualitas gambar semirip mungkin dengan sudut padang si pembuat film. Mereka menggabungkan prosesor Master HCX Panasonic yang mutakhir dengan teknologi pengelolaan kualitas profesional dan rentang warna yang lebar untuk menangkap setiap nuansa film asli.

2. Energy efficiency

 

16423030_1294490610589697_1443846581407929233_o (1)

Yang perlu digarisbawahi dari konsep smart home adalah gagasan dalam meningkatkan pengalaman menggunakan produk teknologi dengan mengurangi penghamburan energi. Belum sah sebuah rumah disebut smart home bila efisiensi energi belum menjadi pertimbangan.

Konsep ini telah diadaptasi oleh Panasonic melalui teknologi Inverter. Inilah fitur yang dikembangkan Panasonic yang memungkinkan kompresor menggunakan lebih sedikit energi untuk menjaga pengaturan suhu sekaligus mampu menyejukkan dan menghangatkan ruangan dengan lebih cepat setelah dihidupkan.

Teknologi yang ditanamkan di beberapa perangkat Panasonic seperti AC dan kulkas ini memungkinkan penggunaan listrik lebih hemat tanpa mengganggu performa dari perangkatnya.

3. Health

18766554_1419340194771404_1180282590551514389_o (1)

Pintar dan sehat itu mestinya selaras. Karena itulah kesehatan menjadi bagian dari pilar utama smart home. Sudah seharusnya kemajuan teknologi mendukung kesehatanmu.

Panasonic sadar akan hal tersebut dan berupaya mewujudkan dasar-dasar smart home yang kelihatannya dimulai dari AG Clean, teknologi yang menjamin anti-bakteri lebih kuat sehingga menjaga kebersihan makanan serta minuman dalam kulkas. Teknologi ini juga secara cerdas dapat menghilangkan aroma tajam yang berasal dari ikan dan sayur dengan sistem double deodorizing.

Jadi, membangun ‘rumah pintar’ itu bukan semata mengenai Internet of Things atau segala sesuatu yang terhubung. Tiga hal di atas lebih penting untuk diterapkan terlebih dahulu sebagai dasar dalam membangun smart house. Baru setelahnya, kamu bisa mempersiapkan penerapan smart house yang lebih komprehensif dan terotomasi maksimal.

Ketika kamu sudah siap mewujudkan rumah impian, jangan lupa untuk ikut serta Festival Rumah Impian bersama Panasonic. Then, let’s live life better!

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Panasonic.

Kamera Pengawas Logitech Circle 2 Siap Ditugaskan di Mana Saja Anda Menginginkannya

Dua tahun silam, Logitech memulai debutnya di ranah kamera pengawas dengan Circle. Tahun ini perusahaan asal Swiss tersebut sudah siap dengan suksesornya, Circle 2, yang mengusung desain baru yang jauh lebih fleksibel.

Di dalam maupun luar ruangan, Circle 2 siap melaksanakan tugasnya kapan saja. Ia bisa diletakkan di atas meja, dipasangkan di tembok di atas pintu garasi, ditempelkan di jendela atau dicolokkan langsung ke stop-kontak dengan bantuan aksesori yang dijual terpisah.

Logitech Circle 2

Tidak seperti pendahulunya, Circle 2 hadir dalam dua varian: Wired atau Wire-Free, menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Anda butuh kamera pengawas di pintu depan yang bisa beroperasi secara konstan, bahkan ketika cuaca sedang tidak bersahabat? Pilih saja varian Wired, ditambah aksesori Weatherproof Extension.

Logitech Circle 2

Circle 2 merekam segala peristiwa dalam resolusi 1080p, dan dalam sudut pandang seluas 180 derajat. Hasil tangkapannya bisa dipantau secara real-time melalui aplikasi smartphone maupun browser, dan semuanya akan disimpan di cloud – total hingga 24 jam secara cuma-cuma, atau dalam durasi yang lebih lama dengan berlangganan.

Logitech Circle 2

Fitur unik seperti Motion Zones dan Person Detection memungkinkan Circle 2 untuk mengirim notifikasi ketika ia mendeteksi ada pergerakan atau seseorang yang datang, dan ia pun turut dibekali night vision. Integrasi dengan platform Apple HomeKit akan segera tersedia, dan perangkat dapat dikendalikan lewat speaker Amazon Echo atau Logitech Pop Smart Button.

Logitech Circle 2 akan tersedia di pasaran mulai bulan Juli ini. Varian Wired dibanderol $180, sedangkan varian Wire-Free seharga $200. Sederet aksesori pendukungnya dijajakan dengan kisaran harga $30 sampai $50.

Sumber: Business Wire.

Lebih Fokus Garap IoT, Google Luncurkan Android Things OS

Dukungan Google atas segmen IoT atau Internet of Things ‘ditingkatkan’ dengan pengubahan nama serta tambahan tools untuk para pengembang.

Jika sebelumnya program untuk IoT bernama Project Brillo, kini namanya berubah menjadi Android Things. Project ini bertujuan untuk mengembangkan sistem operasi Android yang dirancang khusus untuk perangkat-perangkat IoT.

Dengan diperkenalkannya sistem operasi ini, nama Project Brillo pun telah dilepaskan karena telah bertransformasi menjadi sistem operasi yang lebih solid dan stabil untuk menjalankan sejumlah perangkat IoT seperti bohlam pintar, thermostats, smart door lock dan yang lainnya.

Untuk mendukung kehadiran dari sistem operasi Android Things ini, pihak Google juga telah menyertakan API yang disebut sebagai Weave sebagai protokol komunikasi nirkabel untuk menyatukan sistem operasi dengan sejumlah perangkat keras yang ada. Dengan dirilisnya Android Things OS ini, API tersebut juga telah diperbaharui untuk bisa dihubungkan dengan lebih banyak perangkat dan sistem operasi lain seperti Android dan iOS.

Bagi para pengembang atau developer, pihak Google telah menyediakan halaman khusus yang menyediakan berbagai informasi dan resource bagi mereka yang ingin merancang aplikasi untuk bisa dijalankan pada sistem operasi Android Things. Sistem operasi tersebut juga diklaim sangat kompatibel dengan sejumlah perangkat seperti Raspberry Pi 3, Intel Edison dan NXP Pico.

Sumber: Liliputing | Gambar Header: Pixabay

Penerapan Smart Home untuk Hunian Pribadi dengan Philips Hue

Sandang, pangan, papan. Tiga kebutuhan dasar manusia ini tentunya sudah tidak asing di telinga Anda, bukan? Memasuki era teknologi serba terhubung dan teknis ini, perkembangan dari tiap-tiap kebutuhan itu ternyata berlangsung begitu cepat.

Apalagi dengan lahirnya tren bernama Internet of Things (IoT), manusia memerlukan teknologi yang dapat bekerja secara cepat dan memudahkan kegiatan harian mereka, namun tetap aman bagi lingkungan. Pemenuhan terhadap progres kebutuhan dasar manusia akan “papan” ini terjawab dengan sebuah konsep bernama smart home.

Konsep ini pada dasarnya mengintegrasikan perangkat-perangkat yang ada di dalam rumah Anda serta menghidupkannya dengan cara-cara yang ‘pintar’. Dihubungkan dengan smartphone di genggaman, Anda dapat mengendalikan perabotan pintar di tempat tinggal kesayangan sesuai dengan kebutuhan penggunaan yang Anda inginkan.

Fenomena ini kemudian menelurkan sebuah pertanyaan lanjutan; seberapa penting hunian pribadi Anda menerapkan konsep smart home?

Dari berbagai solusi teknologi yang ditawarkan ke masyarakat, smart home adalah solusi untuk masalah-masalah yang ada di sekitar kita namun seringkali tidak kita sadari.

Masalah energi, misalnya. Disadari atau tidak, sebenarnya masyarakat sekarang tengah membutuhkan efisiensi energi dengan pemanfaatan smartphone yang begitu masif. Pada akhirnya, kita tentu ingin mengurai dampak buruk terhadap lingkungan dari pemanfaatan teknologi. Jika dikaitkan dengan implementasi ‘rumah pintar’, salah satu contoh yang dekat dengan keseharian kita adalah penggunaan lampu.

Membuat penggunaan lampu di semua ruangan rumah lebih tepat guna sering disebut-sebut sebagai titik awal pengaplikasian smart home. Praktiknya tentu dengan memasang smartlight di dalam rumah Anda. Mungkin kedengarannya sederhana, tapi setidaknya manfaat-manfaat utama dari smart home tadi dapat dirasakan dari penggunaan smartlight. Bersamaan dengan itu, smartlight bahkan bisa menghidupkan suasana di sekeliling dengan imajinasi Anda. Dan sekarang, Anda bisa merasakan sendiri efek-efek tersebut lewat smartlight Philips Hue.

Philips Hue adalah smartlight yang dirilis dengan tiga featured product; lampu White, White Ambience, dan White and Color Ambience. Dengan keunggulannya masing-masing, smartlight Philips Hue disinyalir dapat menjadi titik awal Anda untuk mewujudkan smart home.

White__White_Ambience__White_and_Color_Ambience

Dengan tiga produk Philips Hue di atas, Anda dapat mengelola cahaya lampu yang ada di dalam rumah dengan menggunakan smartphone di tangan Anda. Caranya, cukup lakukan setting pada awal penggunaan dan mensinkronisasi dengan smartlight. Bahkan, Anda juga bisa membuat lampu di atas Anda menyesuaikan dengan ambience dan mood yang dihadirkan di dalam film yang sedang Anda tonton.

Ingin menggunakan Philips Hue? Pastikan dulu smartphone Anda minimal diperkuat iOS 8.0 atau Android 2.3, agar smartlight dengan power output 100–240 V AC/50–60Hz dan output voltage 5 V DC 600mA ini dapat berfungsi maksimal menyalakan kehidupan baru Anda di dalam konsep smart home.

Untuk merasakan manfaat dari Philips Hue, Anda bisa mendapatkannya di waktu perilisan smartlight ini di Philips Lighting Week 17–20 November 2016 di Atrium mall Senayan City, Jakarta.

Philips_Event__PLW_

Agar tak ketinggalan informasi terkait perangkat ini, ikuti terus kabar tentang produk dan program preorder-nya di laman Facebook resmi Philips Indonesia ini, dan mulai terapkan konsep smart home di rumah Anda, sekarang.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Phillips.

Dyson Pure Cool Link Dihadirkan Buat Bantu Keluarga Indonesia Berantas Polusi di Dalam Rumah

Anda mungkin berpikir bahwa dengan mengisolasi anggota keluarga di rumah dari ‘udara kotor’ di luar bisa membantu menjaga kesehatan mereka, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat, tingkat polusi di tempat tinggal berpotensi lima kali lebih buruk dari keadaan di luar. Dan faktanya, 90 persen waktu kita dihabiskan di sana.

Dyson Pure Cool Link 5

Sumber polusi di dalam rumah ialah partikel-partikel super-kecil, ukurannya kurang dari 2,5-micrometer. Mereka inilah penyebab masalah kesehatan terbesar karena dapat masuk dan mengendap di paru-paru. Faktor-faktor lain biasanya juga tidak terpikir oleh kita: asap masakan, lilin aromatherapy, penggunaan alat elektronik, deodoran, sampai pembersih berbahan formalin dan amonia. Solusi Dyson adalah sebuah device pemurni udara terkoneksi pertama mereka.

Dyson Pure Cool Link 6

Setelah diperkenalkan di Singapura bulan Juni lalu, perusahaan home  appliance ternama asal Inggris tersebut memperkenalkan produk air purifier pintar Pure Cool Link di Indonesia pada tanggal 18 Agustus 2016 kemarin. Device diharapkan mampu menyajikan udara bersih pada pengguna di tengah semakin parahnya polusi. Di negara ini, WHO melaporkan terhitung ada 4,3 juta jiwa meninggal dunia akibat pencemaran udara di dalam ruangan.

Dyson Pure Cool Link 2

Dyson Pure Cool Link hadir dalam dua tipe, yaitu model tower dengan tubuh memanjang dan varian desk untuk Anda letakkan di atas meja. Spesifikasi, konsumsi daya, dan harga mereka cukup berbeda, tapi keduanya mempunyai kemampuan serupa: Pure Cool Link diklaim mampu menghilangkan 99,95 persen polutan di rumah hingga sekecil 0,1-micron.

Dyson Pure Cool Link 7

Untuk memberikan Anda gambaran, berikut ini adalah daftar ukuran zat yang berpeluang mengancam kesehatan tubuh:

  • 10-micron: serbuk sari, pupuk, spora, serat kain
  • 5-micron: bakteri, jamur, debu semen, debu batu bara
  • 2- sampai 2,5-micron: emisi industri, insektisida, bakteri cair, pigmen cat
  • 1-micron: bau-bauan tak sedap, uap beracun, asap minyak goreng, asbes, fiberglass insulation
  • 0,1-micron: partikel-partikel sangat halus, debu karbon, gas batu bara, asap tembakau, gas radon

Dyson Pure Cool Link 9

Dyson Pure Cool Link 15

Partikel berukuran 2,5-micometer atau lebih kecil merupakan zat yang sangat mudah masuk ke sistem pernafasan. Mereka ini kira-kira sebesar 1/30 diameter rambut manusia, dapat berkumpul di paru-paru, menjadi pemicu serangan jantung, stroke, sampai penuaan kulit dini. Partikel 0,1-micron bahkan lebih berbahaya lagi karena sangat kecil dan mampu mempenetrasi aliran darah.

Dyson Pure Cool Link 18

Dyson Pure Cool Link 10

Demi menanganinya, para teknisi Dyson mengusung pendekatan hardware dan software dalam menggarap Pure Cool Link. Di sisi piranti keras, mereka memanfaatkan sistem Glass HEPA 360, yakni teknologi filter H-13 HEPA berbahan barosilicate microfiber buat menangkap zat hingga sekecil 0,1-micrometer, dipadu karbon aktif untuk menyaring bau-bauan serta racun seperti benzene.

Dyson Pure Cool Link 1

Dyson Pure Cool Link 13

Penampilan Pure Cool Link hampir mirip seperti produk bladeless fan Dyson. Udara kotor dihisap dari filter 360 derajat di bawah, diolah, lalu ‘dipancarkan’ lewat bagian atasnya. Terdapat segel vacuum di dalam demi memastikan tidak ada kebocoransehingga Pure Cool Link bekerja optimal. Seperti produk kipas Dyson, device ini mampu menghasilkan aliran udara yang lembut dan memanjang berkat struktur mirip sayap pesawat terbang.

Dyson Pure Cool Link 12

Sayangnya tim Dyson belum bisa menerangkan secara rinci mengenai kekuatan angin Pure Cool Link serta menjelaskan seberapa jauh jarak optimal buat menyaring udara. Mereka hanya bilang ‘semakin luas ruangannya, maka proses filter jadi lebih lama’. Komponen filter sendiri sangat mudah dipasang serta dilepas, namun tidak dapat dibersihkan dan harus selalu diganti – kurang lebih setahun jika Pure Cool Link dipakai 12 jam sehari.

Dyson Pure Cool Link 11

Terdapat pula fitur pengaturan otomatis untuk malam hari, di mana Pure Cool Link terus memantau dan merespons kondisi udara di rumah saat kita terlelap; sembari bekerja di level suara paling rendah.

Dyson Pure Cool Link 3

Di sisi software, Dyson sudah menyiapkan aplikasi Dyson Link untuk Android dan iOS. Saat tersambung ke Pure Cool Link, app akan memberi segala informasi penting yang terjadi di rumah dan status device. Contohnya, Link menyuguhkan informasi mengenai suhu udara, kelembapan, serta bagaimana kualitas udara di sana – misalnya ‘good‘ atau ‘fair‘; ia merekam data harian dan diakumulasi tiap bulan. Selain itu, Dyson Link juga mengubah smartphone jadi remote jarak jauh; device tetap dapat diakses meski Anda tidak berada di rumah.

Dyson Pure Cool Link 14

Dyson Pure Cool Link 4

Dyson Pure Cool Link rencananya akan tersedia di tanah air pada tanggal 1 September 2015, dan periode pemesanan sudah dibuka hingga tanggal 28 Agustus nanti, bisa Anda lakukan di atrium utama East Mall Grand Indonesia.

Harga Pure Cool Link memang tidak murah. Tipe ‘desk‘ ditawarkan seharga Rp 10 juta, sedangkan versi ‘tower‘ dijajakan di harga Rp 12 juta. Unit filter terpisah dibaderol seharga Rp 1 jutaan.

Dyson Pilih Jakarta Sebagai Lokasi Flagship Store Pertama Mereka di Asia Tenggara

James Dyson, inventor terkenal yang memulai sebuah revolusi teknologi mengawali kiprahnya dengan memegang satu prinsip: ia percaya bahwa barang-barang harus bekerja semestinya. Setelah mencoba dan gagal sebanyak 5.127 kali, Dyson akhirnya sukses menciptakan vacuum cleaner bagless pertama di dunia. Namanya pun diabadikan di brand home appliance paling legendaris.

Hanya dalam waktu 18 bulan, penemuan Dyson menjadi mesin penghisap debu paling laris di Inggris. Kini perusahaannya diperkuat 6000 staf, dan lebih dari separuhnya ialah insinyur. Dyson melangkahkan kaki pertama kali di Asia tenggara dengan membuka toko di Jepang. Dari komentar seorang tim Dyson, alasannya karena Jepang memiliki tipe konsumen paling high-end. Dan pada tanggal 26 Januari 2016, mereka meresmikan flagship store di Jakarta.

Dyson Indonesia 09

Memilih Jakarta sebagai lokasi flagship store pertama di Asia Tenggara merupakan keputusan besar. Banyak orang tampak bersemangat, dan saya bisa merasakan antusiasme serupa dari tim Dyson. Hal selanjutnya yang mungkin membuat banyak orang penasaran adalah, apa kira-kira ekspektasi mereka? Secara tertulis, James Dyson bilang masyarakat Indonesia pasti menginginkan teknologi lebih canggih.

Dyson Indonesia 15

Dari tur singkat yang dipandu oleh general manager SEA Dyson Martyn Davies, saya mendapatkan kesan bahwa kehadiran Dyson di Indonesia adalah sebuah upaya ekspansi berani, bagian dari konsep ‘wrong-thinking‘ – cara mereka melihat dari perspektif berbeda. Saat merespons pertanyaan-pertanyaan mengenai target penjualan, Davies bilang mereka baru saja memulai, dan belum ada gambaran terlalu jauh.

Dyson Indonesia 16

Namun saya kagum dengan cara Dyson melihat ke depan. Umur mereka di Indonesia masih sangat muda, tetapi Davies tak ragu berbicara soal strategi mereka di waktu yang akan datang. Buat sekarang, Dyson membawa empat kategori produk ke nusantara, dan berencana memunculkan empat kategori lagi. Kemudian mereka turut menyampaikan agenda buat menemukan empat teknologi baru lagi di 2020.

Dyson Indonesia 13

Kita tak perlu menerewang sejauh itu. Teknologi canggih sudah bisa ditemukan dalam home appliance mereka, walaupun mayoritas belum mengusung gelar ‘pintar’. Di acara ini, Dyson memamerkan vacuum silinder, vacuum cordless (portable tanpa kabel), serta kipas angin bladeless. Mereka didesain untuk kebutuhan berbeda, tapi dari penuturan Davies, perangkat-perangkat ini memanfaatkan basis teknologi yang sama.

Dyson Indonesia 12

Dyson Indonesia 14

Membahas teknologi Dyson, kita harus mundur puluhan tahun. Saat itu akhir tahun 1974, dan James Dyson baru saja membeli vacuum cleaner. Dalam pemakaiannya, Dyson menyadari bahwa penyedot debu tersebut sangat cepat tersumbat. Bahkan setelah kantong debu dibersihkan, device tidak lagi efektif. Ide muncul di benak sang inventor ketika ia mengunjungi tempat pengolahan kayu, di mana serbuk kayu dihilangkan dengan menggunakan teknik pemisahan sentrifugal – mirip putaran angin puyuh.

Dyson Indonesia 02

Dyson Indonesia 01

Mengambil inspirasi dari sana, Dyson menciptakan purwarupa pertamanya berbekal vacuum cleaner Hoover Junior dan kardus. Sejak momen tersebut, ia terus mengembangkan teknologi cyclone – memperkecil ukuran demi mendongkrak daya hisap. Davies menyebutkan, motor digital yang mentenagai mesin penghisap debu Dyson berputar lima kali kecepatan mobil balap F1, debu dihadapkan pada gaya gravitasi ekstrem sebesar 293.000G. Manusia saja hanya sanggup menahan gaya 50G.

Dyson Indonesia 10

Dyson Indonesia 18

Saya bertanya pada Martyn Davies, apakah tenaga sebesar itu memang betul-betul diperlukan? Tentu saja semua itu ada maksudnya. Mesin dirancang untuk menangkap zat penyebab reaksi alergi, contohnya kotoran mikroskopis dan debu berukuran sampai 0,3-micron secara tuntas (99,99 persen). Davies menyampaikan, vacuum cleaner juga efektif menumpas beberapa jenis jamur dan bakteri.

Dyson Indonesia 17

Dyson Indonesia 11

Melalui demo singkat, sang GM memperlihatkan kapabilitas salah satu model cordless vacuum buat menyingkirkan campuran beberapa jenis kotoran (Davies memadukan beras, tepung dan bedak bayi). Perangkat cuma memerlukan waktu beberapa detik saja untuk membersihkan semuanya. Mengagumkan, namun pemandangan paling menarik bagi saya ialah robotic vacuum cleaner 360 Eye.

Dyson Indonesia 06

Dyson Indonesia 05

360 Eye mungkin boleh disebut sebagai robot pembersih paling mutakhir saat ini, sanggup melampaui kemampuan produk sejenis milik kompetitor. Untuk membuatnya, Dyson menggelontorkan modal kira-kira US$ 43 juta. Ia telah tersedia di Jepang, tapi sayang sekali, Dyson belum mempunyai rencana buat menghadirkannya di Indonesia.

Dyson Indonesia 07

Dyson Indonesia 19

Sedikit rangkuman dari kecanggihan 360 Eye: ia mengukur ruang berbasis formula matematika kompleks, teori probabilitas, geometri serta trigonometri; mengetahui lokasi yang sudah atau belum dibersihkan. Berdasarkan penjelasan Davies, tim teknisi masih di tahap penyempurnaan, dan baru merilis 360 Eye di lebih banyak negara termasuk Indonesia setelah ‘benar-benar merasa yakin’.

Produk-produk ramuan Dyson sebenarnya sudah dapat dibeli via Best Denki. Namun jika ingin menjajal atau mengajukan pertanyaan pada para pakar, saya menyarankan agar Anda mengunjungi concept store Dyson, berlokasi di mall Pacific Place Jakarta, lantai satu No. 30A.

Tambahkan Klikr, Anda Bisa Mengendalikan Peralatan Elektronik Rumah via Smartphone

Salah satu ide di belakang smart home ialah menyerderhanakan akses pengguna ke peralatan elektronik di rumah misalnya penyejuk udara, televisi, sistem audio sampai lampu. Namun bagi konsumen awam, implementasinya cukup sulit. Untuk menerapkannya, Anda harus mempersiapkan infrastruktur. Hal ini tidak semudah teorinya, dan jadi kendala dalam proses adopsi smart home.

Developer asal Hong Kong bernama BBDL Limited mencoba memberikan jalan keluar melalui satu penemuan kecil – dalam artian harfiah. Karya mereka memang tidak segera menyulap rumah biasa menjadi pintar, namun mengarahkan kita satu langkah ke sana. BBDL memperkenalkan Klikr, sebuah alat yang memungkinkan home appliance bisa dikontrol dengan menggunakan perangkat bergerak.

Klikr 02

Klikr diciptakan untuk menggantikan peran remote control, dan pada akhirnya membuat tempat tinggal Anda jadi lebih rapi. Singkatnya, Klikr adalah aksesori Bluetooth yang dapat Anda tempelkan atau taruh di dekat produk ber-remote control inframerah. Dengannya, BBDL ingin memperluas pengalaman mobile smartphone: jika kita sering memakainya untuk menonton film dan mendengarkan musik, mengapa handset tidak sekalian diberikan peran sebagai pusat kendali perabotan rumah?

Langkah-langkah setup Klikr cukup simpel. Pertama, cantelkan alat tersebut di perangkat elektronik ber-infrared – misalnya AC, speaker, Blu-Ray/DVD/CD player, Gi-Fi, amplifier, set-top box sampai proyektor. Kemudian ajari dia navigasi ke fungsi device. BBDL mengklaim bahwa proses setting-nya telah mereka desain sesederhana mungkin. Untuk pendingin udara, Anda tinggal memilih brand dari daftar yang sudah disediakan.

Klikr 03

Klikr memiliki dimensi mungil, hanya 32x32x9,5mm dan berbobot 10 gram. Konektivitas memanfaatkan Bluetooth 4.0 low energy, dengan jarak maksimal 10 meter. Baterai removable-nya sanggup bertahan selama kurang lebih enam bulan (jika diklik 100 kali dalam sehari), memanfaatkan spektrum inframerah 33-56KHz. Pastikan saja handset Anda berjalan di OS Android 4.4/iOS 7 atau yang lebih baru.

Saat ini tim BBDL Limited sedang menggalang dana lewat platform crowdfunding Kickstarter, dan kabar baiknya, target stretch pertama di £ 20.000 telah terpenuhi. Konsumen di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dipersilakan memesannya. Di sana, Klikr ditawarkan seharga £ 15 atau kisaran US$ 23. Proses pengiriman ke para backer rencananya dilakukan pada bulan Desember 2015.

Peralatan Rumah Tangga Aqua Hadir di Indonesia Untuk ‘Mendobrak Tradisi Lama’

Brand-brand semisal Samsung, LG, sampai Sanyo boleh jadi merupakan acuan standard konsumen saat mereka mencari produk peralatan elektronik rumah tangga. Meski demikian, banyak nama baru bermunculan, membuat persaingan jadi semakin seru. Dan ada satu merek asal Jepang yang patut diperhitungkan belum lama ini melakukan pendaratan di Indonesia.

Mengangkat tema delivering possibilities, Aqua resmi menghadirkan produk-produk rumah tangga unik yang mungkin belum pernah Anda bayangkan sebelumnya melalui konferensi pers pada tanggal 19 November 2015 di Hotel Pullman Central park. Dalam langkah perdananya ini, Aqua membawa lima produk, terdiri atas mesin cuci, kulkas, dan satu persembahan bagi penggemar Star Wars.

Lewat press release, Yoshiaki Ito selaku CEO dan president menjelaskan blak-blakan bahwa saat ini industri home appliance berada di titik membosankan. Produk disajikan secara seragam, terutama dari segi ide. Aqua memiliki visi untuk menawarkan gagasan-gagasan baru demi ‘mewujudkan segala kemungkinan pada konsumen’ dan ‘konsisten mendobrak tradisi yang ada sembari fokus pada kebutuhan dan keinginan pengguna’.

Memang seberapa unik produk Aqua? Ambil Digi sebagai contohnya. Ia adalah sebuah kulkas, tapi bukan lemari es biasa. Digi ialah kulkas yang memiliki layar HD di pintunya serta didukung platform Android. Aqua belum menjelaskan kapabilitas lengkapnya di lembar rilis, namun sepertinya Digi mampu memberikan kita informasi mengenai persediaan makanan, dan Anda bisa menampilkan konten display berbeda – termasuk animasi screensaver.

Demi merayakan penayangan film Star Wars: The Force Awakens, Aqua juga menciptakan kulkas mobile berbentuk robot R2-D2. Kemampuannya hampir mendekati sang droid astromech milik keluarga Skywalker: berjalan, memutar kepala, mengeluarkan suara-suara khas R2, serta memproyeksikan video.

Untuk perangkat bersih-bersih, Aqua sudah menyiapkan tiga produk: Clear, Coton dan Racoon. Penyajian Clear cukup umum, tapi dedesain secara artistik dan transparan. Ia akan menjadi mesin cuci unggulan yang Aqua bawa ke lini terdepan perabotan rumah tangga.

Penyuguhan Coton cukup bertolak belakang dari Clear. Meski sama-sama berfungsi membersihkan pakaian, Coton adalah mesin cuci portable yang dapat digenggam. Berbentuk tabung, ia cuma membutuhkan satu sendok air, membasuh area pakaian dengan denyutan halus sebanyak 700 kali per menit.

Ingin benar-benar menghemat air? Sebaiknya gunakan Racoon. Ia diklaim sebagai mesin cuci tanpa air pertama di dunia, memanfaatkan gas khusus. Racoon sangat cocok untuk membersihkan wol, kulit, dan sutra – bahan apapun yang tidak boleh dicuci mesin, terkena air atau deterjen.

Tidak ada kabar soal waktu ketersediaan di press release, namun saya berasumsi, produk Aqua akan tiba di pasar dalam waktu dekat.

Aqua 02

GoSun Grill Adalah Alat Pemanggang Bertenaga Matahari

Memasak tanpa api, mungkinkah dilakukan? Sangat mungkin. Pada nyatanya, microwave telah menghuni dapur kita selama beberapa dekade. Kendati demikian, sampai detik ini microwave masih belum bisa menggantikan kompor atau alat pemanggang secara total. Continue reading GoSun Grill Adalah Alat Pemanggang Bertenaga Matahari