Seedstars Jakarta Tantang Startup Tahap Awal Tunjukkan Potensi di Kancah Global

Untuk kali keempat, pagelaran kompetisi startup Seedstars World melenggang di Indonesia. Kompetisi ini ditujukan bagi startup di negara berkembang yang masih dalam tahap seed-stage (tahap awal). Sebagai acara utama, Seedstars World akan mengadakan acara pitching pada esok hari (16/9) bertempat di Menara by Kibar.

Startup yang terpilih berkesempatan memenangkan hadiah senilai $1 juta dan kesempatan untuk terhubung dengan investor dan mentor skala global. Dan delapan dari startup terbaik juga akan diikutsertakan dalam Seedstars Summit di Swiss.

Startup yang boleh mengikuti Seedstars Jakarta harus berumur kurang dari dua tahun, dan jika sudah mendapatkan pendanaan maka tidak boleh lebih dari $500 ribu. Startup juga harus sudah memiliki MVP (Minimum Viable Product) untuk ditunjukkan kepada dewan juri.

Hal unik yang dibawa pada Seedstars Jakarta tahun ini ialah kriteria tambahan, yakni startup regional dan skalabilitas global. Seedstars World mencari startup cerdas yang dapat memecahkan masalah di regional dan mengembangkan produk yang menguntungkan untuk pasar global, untuk mendukung bisnis dan pertumbuhan regional mereka.

“Karena ini menjadi kali keempat kami menyelenggarakan acara di Jakarta, selain kegembiraan harapan kami juga sangat tinggi. Kami telah mendengar begitu banyak tentang ekosistem startup yang ada di Indonesia dan kami sekarang berada di sini untuk melihat langsung kondisi tersebut. Kami terkesan dengan apa yang telah kami lihat di regional sejauh ini dan tidak sabar menunggu tambahkan startup dari Indonesia di peta kami,” ujar Adriana Collini selaku Asia Associate Seedstars World.

Selain oleh Kibar, acara Seedstars Jakarta turut didukung oleh Kulina dan Gaharu. Acara pitching juga akan terbuka untuk peserta umum. Jika tertarik mengikuti acara ini, silakan kunjungi situs resminya di https://www.seedstarsworld.com/event/seedstars-jakarta-2017 untuk mendapatkan informasi tiket masuknya.

––

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Seedstars World

Pencapaian GnB Accelerator Batch 2 dengan Keragaman Jenis Startup

Setelah sebelumnya menyukseskan batch pertamanya di pertengahan tahun 2016, GnB Accelerator kembali mengumumkan tujuh startup yang berhasil lolos untuk mengikuti agenda akselerasi batch kedua. Kepada DailySocial, SEA Regional Manager Fenox Venture Capital Jeff Quigley sebagai inisiator program akselerasi tersebut mengatakan bahwa yang menjadi pembeda signifikan di batch kedua ini ialah jenis startup yang makin beragam.

Dibanding batch pertama yang mayoritas berupa layanan on-demand, batch kedua menghadirkan startup dengan beragam model bisnis untuk menjawab berbagai permasalahan di tanah air. Mulai dari SaaS, on-demand platform, marketplace, IoT, on-board entertainment platform, direct marketing platform hingga big data analytics.

Tujuh startup yang terpilih untuk program akselerasi ini meliputi Bukapintu, Fitnesia, HaloHola, Paprika, PesanLab, PopLegal, dan TeleCTG. Jeff turut menceritakan beberapa hal yang menjadi kriteria utama dalam perekrutan di batch kedua. Di antaranya startup yang hendak mendaftar harus memastikan dirinya telah berbadan hukum.

GnB Accelerator juga tidak menerima startup yang baru di tahap pencetusan ide. Harus sudah ada produk yang berwujud. Bahkan Jeff mengatakan jika perlu mereka sudah mampu mendefinisikan MVP atau minimal mengeluarkan versi beta.

“Fokus utama dari GnB Accelerator ialah membantu para startup terpilih untuk menemukan product market fit. Selama program ini, kami mengundang mentor dari ekosistem startup untuk berbagi wawasan tentang beragam topik, mulai dari membahas bagaimana melakukan perekrutan hingga strategi ekspansi,” ujar Jeff.

Selain itu Fenox Venture Capital juga berusaha untuk memanfaatkan jaringan bisnisnya di kancah regional dan global untuk membantu setiap startup mampu menjalin kemitraan bisnis dan pengalaman dana di babak berikutnya.

“Kami ingin setiap startup yang lulus dari program ini siap untuk melakukan scale-up dan memberikan dampak di ekosistem startup. Sebagai VC, kami memiliki prioritas untuk memastikan setiap startup memenuhi kriteria untuk penggalangan dana di tahap berikutnya,” lanjut Jeff.

Untuk kegiatan GnB Accelerator tahap ketiga, laman registrasi kini telah dibuka hingga tanggal 30 April mendatang. Di batch ketiga ini kriterianya yang ditekankan pun masih sama, selama startup tersebut di bidang teknologi telah memiliki produk yang matang serta perizinan legal, maka GnB bisa menjadi tempat untuk meningkatkan kematangan startup.

Program GnB Accelerator sendiri merupakan program akselerasi kerja sama antara Fenox VC dan Infocom Corporation. Program yang berjalan selama tiga bulan ini menawarkan mentorship, support, training hingga funding. Selama mengikuti program tersebut, setiap startup peserta akan mendapat investasi sebesar $50 ribu (sekitar Rp666 juta), fasilitas co-working space, serta bimbingan dari para mentor.

“Kami sangat optimis melihat antusias anak muda Indonesia dalam membangun bisnis startup mereka. Startup yang mereka bangun benar-benar menjadi solusi untuk menjawab berbagai permasalahan yang beragam, khususnya di ibukota. Dengan jaringan global yang kita miliki di lingkungan investor dan perusahaan multinasional, kami yakin mampu menjadikan ketujuh startup tersebut sebagai game changer di Asia Tenggara” ujar Program Manager GnB Accelerator Kentaro Hashimoto.

Sinar Mas Land Luncurkan WGS Hub dan GeeksFarm, Pusat Inovasi Digital dan Startup

Berangkat dari permasalahan yang biasa dihadapi para pebisnis dalam bidang teknologi seperti sulitnya mencari apps developer maupun software house berkualitas, serta kesulitan dalam mendapatkan partner startup digital, Sinar Mas Land hari ini meresmikan GeeksFarm dan WGS Hub di The Breeze, BSD City. Kehadiran WGS Hub dan GeeksFarm merupakan kolaborasi antara PT Walden Global Services (WGS) salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perangkat lunak dan PT Digital Creative Indonesia perusahaan game center yang fokus pada komunitas.

Tempat inovasi yang mengusung tagline “Software, Services, Startups” ini akan menyediakan berbagai macam solusi di bidang teknologi dan startup bagi para masyarakat dan juga pebisnis. WGS Hub dibentuk untuk melayani pasar bisnis menengah ke atas. Dengan mengusung konsep baru berbasis kolaborasi, konsumen bisa bertanya, belajar, serta membeli produk dan jasa teknologi informasi secara langsung layaknya bertransaksi di retail store industri lain.

WGS Hub dan GeeksFarm menyediakan beberapa pelayanan seperti program akselerasi untuk perusahaan yang mau meluncurkan startup, pelatihan pemrograman, kerja sama peluncuran startup dan berbagai kegiatan terkait dengan inovasi, termasuk perekrutan programmer. Untuk ke depannya, WGS Hub direncanakan hadir juga di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Surabaya, Semarang dan Medan.

Salah satu visi yang ingin dicapai BSD City adalah transformasi menjadi integrated smart digital city. Dimulai dengan penyediaan aplikasi mobile yang terintegrasi berupa e-wallet, community platform, loyalty programs dan business performance management solutions. WGS Hub dan GeeksFarm, improvisasi dan inovasi untuk perwujudan visi besar tersebut akan lebih terakselerasi.

“Sinar Mas Land menyambut kehadiran WGS Hub dan GeeksFarm karena saat ini kawasan BSD City sedang bertransformasi menjadi integrated smart digital city. Salah satu proyek kita adalah Digital Hub sebuah kawasan yang khusus dikembangkan bagi para pengembang industri teknologi digital, mulai dari perusahaan startup, technology leaders, hingga komunitas-komunitas digital,” ujar Managing Director President Office Sinar Mas Land Dhony Rahajoe.

Dhony melanjutkan, “Digital Hub juga diperuntukkan untuk researcher, ilmuwan STEM (Science, Technology, Engineer and Math) serta inovator di bidang Smart System dan Technology.”

Pendaftaran Google Launchpad Accelerator Batch Ketiga Tengah Dibuka

Google kembali mengumumkan pembukaan gelaran Google Launchpad Accelerator, sebuah program yang memfokuskan pada mentoring, pelatihan, hingga inkubasi oleh Google kepada startup terpilih. Google Launchpad Accelerator sendiri sudah memasuki batch ketiga. Dan pendaftaran kini sedang dibuka sampai dengan 24 Oktober 2016 mendatang.

Hingga sampai batch ketiga ini Google Launchpad Accelerator baru membuka pendaftaran di negara-negara dengan ekosistem startup yang sedang berkembang, seperti Indonesia, Brasil, India dan Meksiko. Namun Google menjanjikan akan membuka lebih banyak kesempatan bagi startup di negara-negara lain pada batch berikutnya.

Google juga mensyaratkan bahwa startup yang terpilih harus menargetkan pasar lokal untuk solusi atau aplikasi yang diusung di negara masing-masing. Selain itu Google juga mempertimbangkan market fit, masalah yang coba dipecahkan, bagaimana startup menciptakan value untuk pengguna, dan beberapa pertimbangan intensif lainnya dalam meloloskan startup pendaftar ke dalam program ini.

Program Google Launchpad Accelerator sendiri menawarkan berbagai macam keuntungan, seperti kesempatan mengikuti bootcamp, pendampingan teknis dan bisnis yang mendalam dari mentor-mentor yang berasal dari seluruh penjuru dunia, serta didukung lebih dari 20 tim ahli korporasi Google.

Sebagai informasi tambahan, dalam batch pertama startup Indonesia yang menjadi bagian dari program Google Launchpad Accelerator adalah Jojonomic, Kakatu, HarukaEdu, Setipe, Kerjabilitas, Kurio, eFishery, dan Seekmi. Nama-nama seperti CodaShop, HijUp, IDNtimes, Jarvis Store, Ruangguru, dan Talenta juga tercatat sebagai statup Indonesia yang turut serta dalam Google Launchpad Accelerator batch yang kedua.

Dari testimoni yang diberikan para peserta batch pertama dan kedua Google Launchpad Accelerator, mereka banyak mendapatkan pembelajaran untuk bisa meningkatkan berbagai aspek dalam produk dan bisnisnya, seperti untuk lebih mengoptimalkan UI/UX, bagaimana mengakusisi pengguna dan juga talenta, hingga bagaimana menempatkan investasi di channel yang tepat.

Seperti yang pernah disampaikan President CodaPay Paul Leisshman pada acara kelulusan peserta Google Launchpad Accelerator batch pertama yang mengungkapkan bahwa informasi yang diberikan dan teknologi baru yang diperkenalkan sedikit banyak mengubah rencana CodaPay dalam mengembangkan bisnisnya. Sementara itu bagi CEO HarukaEdua Novistar Rustandi pemahaman user experience menjadi salah satu yang penting.

Bek-Up Memfokuskan Pembinaan Pra-Inkubasi

Sabtu (30/07) lalu Bekraf baru mengadakan sebuah pagelaran akbar bertajuk “Developer Day”. Acara tersebut mengumpulkan selebihnya 1.000 developer di Yogyakarta dan sekitarnya untuk mengulas seputar berbagai potensi yang dapat dikembangkan di era digital ini. Sebagai salah satu wadah untuk industri kreatif nasional, Bekraf bertekad untuk memfasilitasi dan mengarahkan para talenta berpotensi agar mampu meningkatkan daya saing.

Ditemui di sela-sela acara, Hari Sungkari selaku Deputi Infrastruktur Bekraf mengungkapkan bahwa ia mencoba menegaskan kembali bahwa kegiatan pematangan inovator digital yang diusungnya tidak untuk bersaing dengan kegiatan inkubasi atau akselerasi yang sudah ada, justru ingin mencoba melengkapi. Bekraf sendiri sudah menginisiasi Bek-Up (Bekraf for Pre-Startup) untuk mendorong keberhasilan startup lokal.

“Bek-Up awalnya diinisiasi oleh kunjungan Presiden Jokowi ke Silicon Valley, kala itu Kepala Bekraf ikut dalam rombongan. Cita-cita Presiden ingin menumbuhkan iklim kewirausahaan digital seperti yang ada di sana. Dari situ diinisiasi program Bek-Up. Riset pun menunjukkan, bahwa hanya 10% dari total populasi startup yang benar-benar berhasil, visi Bek-Up ingin membuat persentase tersebut terus meningkat, khususnya di Indonesia,” ujar Hari menceritakan landasan fundamental pendirian Bek-Up.

Bek-Up bukanlah sebuah kelas inkubasi, melainkan justru mempersiapkan bibit-bibit unggul untuk siap terjun ke dalam proses inkubasi itu sendiri. Artinya Bek-Up melakukan proses pembinaan sampai di tahapan pra-inkubasi saja. Dari prosesnya sendiri ketika seseorang (umumnya yang bergabung di Bek-Up awalnya individual) masuk ke Bek-Up maka akan menemui tiga pengayaan, yakni talent development, founder preparation dan pre-incubation.

Materi yang disampaikan dalam Bek-Up memang lebih mengarah kepada pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia). Bekraf meyakini bahwa di luar sana kemampuan teknis sudah banyak dimiliki oleh para talenta muda, namun sayangnya banyak di antaranya yang belum paham bagaimana mengelola bisnis, berkolaborasi, melakukan negosiasi dan sebagainya. Itu semua yang ingin coba dijembatani oleh Bek-Up.

Tidak terlalu ambisius dengan Unicorn, lebih memfokuskan mencetak “Cockroach”

Proses di Bek-Up memang hanya sampai pada pre-inkubasi. Namun para lulusan Bek-Up ini nantinya akan diarahkan kepada kelas-kelas inkubasi rekanan Bekraf, salah satunya Fenox Capital. Beberapa waktu lalu lulusan Bek-Up beberapa sudah berhasil masuk ke sana. Saat ini Bekraf juga tengah menjalin kerja sama dengan beberapa penyelenggara akselerator lain, salah satunya sedang bernegosiasi dengan East Venture Capital.

Dengan modal kualifikasi dalam penjaringan peserta didukung para mentor dengan spesifikasi tinggi, Bek-Up berharap dapat menelurkan kelompok technopreneur yang memiliki kompetensi bagus. Untuk mendukung kegiatan ini, Bekraf juga mengerahkan timnya dari deputi edukasi, deputi akses pemasaran, deputi permodalan dan deputi bidang fasilitasi HAKI. Ini menjadi hal unik, karena salah satu fokus Bekraf juga untuk mengedukasi seputar HAKI kepada para insan kreatif di dalamnya.

Hari Sungkari juga menambahkan bahwa program ini tidak begitu menargetkan pada pencetakan startup Unicorn, karena pihaknya lebih banyak fokus untuk menghadirkan talenta yang “tahan banting” memfasilitasi kebutuhan digital dalam negeri. Diibaratkan seperti “cockroach”, meskipun kecil tapi memiliki kekuatan yang dahsyat. Startup masih rentan dengan berbagai tantangan di sani-sini, seperti “cockroach” tadi, ketika kakinya putus, harapannya masih tetap bisa bertahan hidup, berlari dan memperbaiki diri.

Pendaftaran Gerakan Nasional 1000 Startup Resmi Dibuka

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital yang gaungnya sudah terdengar beberapa waktu lalu dan sudah melakukan kick off pada 17 Juni 2016 lalu, hari ini secara resmi telah membuka pendaftaran untuk para peserta. Program yang menantang generasi muda Indonesia yang memiliki jiwa kewirausahaan ini didesain tidak hanya untuk mereka yang memiliki kompetensi di bidang pemrograman aplikasi, tetapi juga untuk keahlian lain mulai dari desain, komunikasi, bisnis, ekonomi dan lainnya. Pendaftaran peserta bisa langsung menuju laman resminya di reg.1000startupdigital.id.

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital merupakan program gagasan pemerintah untuk merangsang pertumbuhan startup di Indonesia. Program ini dalam rilisnya disebutkan menyasar anak-anak muda yang tidak terbuai dengan potensi yang dimiliki oleh Indonesia dan memiliki pola pikir untuk menciptakan inovasi dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada.

Program ini terbuka untuk semua kalangan baik yang sudah ataupun belum memiliki ide, sudah atau belum memiliki tim, maupun yang sudah memiliki produk. Bagi yang ingin mendaftar dengan tim, semua anggota juga diwajibkan untuk mendaftar secara individual dan mengikuti program dari awal hingga akhir.

Salah satu syarat pendaftaran yang harus dipenuhi adalah semua peserta wajib membuat sebuah video berdurasi maksimal 2 menit yang menggambarkan masalah besar yang ingin diselesaikan, beserta ide dan solusi yang memanfaatkan teknologi digital. Selanjutnya video diunggah ke YouTube dengan menyertakan hashtag #1000startupdigital.

Peserta yang sudah terdaftar akan diseleksi secara ketat di setiap tahapan. Untuk diketahui program ini tidak didesain sebagai sebuah kompetisi untuk memenangkan hadiah atau penghargaan tertentu, namun sebuah gerakan yang memiliki tujuan menciptakan startup berkelanjutan yang mampu memecahkan masalah dan memberikan dampak positif yang besar bagi Indonesia.

Pada tahap pertama akan ada 400 peserta yang akan terpilih di setiap kota untuk mengikuti Ignition, sebuah seminar yang diharapkan mampu menginspirasi para peserta untuk mendirikan sebuah startup yang memiliki dampak positif dan mampu menyelesaikan masalah. Tahap ini diharapkan mampu membuat para peserta memahami pola pikir kewirausahaan sebelum memulai startup-nya masing-masing.

“Komitmen yang kami harapkan dari setiap peserta adalah jika terpilih, bersedia mengikuti tahapan yang ada dari awal hingga akhir. Selain itu, peserta diminta mematuhi setiap peraturan yang ada di setiap tahapan, dan juga bersungguh-sungguh dalam mendirikan startup yang ingin menciptakan solusi,” ujar Vice President  Gojek Alamanda Shantika yang juga merupakan salah satu mentor di Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.

Untuk jadwal, kota yang pertama kali akan melaksanakan Ignition adalah Jakarta, yakni pada tanggal 30 Juli 2016 bertempat d Universitas Trisakti. Selanjutnya diteruskan kota Surabaya pada tanggal 6 Agustus di Spazio Hall, dan kota ketiga adalah Yogyakarta pada tanggal 13 Agustus 2016 di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

K-Startup Grand Challenge 2016 Membuka Kesempatan Bagi Startup Indonesia Bergabung

Kementerian Sains, TIK dan Perencanaan Masa Depan Korea Selatan semenjak tahun 2013 silam telah menggelontorkan dana sekurangnya $2 miliar (atau setara dengan Rp 156 triliun) untuk berbagai inisiatif di bidang ekonomi kreatif di Asia. Startup teknologi termasuk menjadi salah satu fokus yang ingin digerakkan. Wujud nyata dari upaya menggerakkan industri startup tersebut salah satunya dengan mengadakan program yang disebut dengan K-Startup Grand Challenge.

Program K-Startup Grand Challenge tahun ini akan memilih 40 startup terbaik di Asia (termasuk Indonesia) untuk mengikuti program akselerasi di Korea Selatan selama tiga bulan mulai Agustus 2016 mendatang. Startup terpilih akan menerima $4.100 setiap bulannya guna mencukupi kebutuhan hidup selama proses akselerasi. Masing-masing juga akan diberikan ruang untuk kegiatan oprasionalnya, sebuah kantor dan laboratorium di Startup Campus di Pangyo, yang hanya berjarak beberapa langkah saja dari pusat R&D berbagai perusahaan teknologi besar di Korea.

Kesempatan meraih investasi dan kerja sama dengan berbagai perusahaan teknologi
Kesempatan meraih investasi dan kerja sama dengan berbagai perusahaan teknologi

Selain program akselerasi dan insentif dalam bentuk sokongan finansial, para startup juga berkesempatan untuk mendapatkan grant ketika terpilih menjadi 20 besar dan juga 4 besar. Berbagai industri teknologi mapan di Korea juga siap memberikan dukungan, baik untuk inkubasi ataupun pematangan proses bisnis selama masa akselerasi. Beberapa perusahaan tersebut di antaranya Samsung, Hyundai Motors, SK, LG, Lotte, Posco, GS, Hanwha, Hanjin, Doosan, KT, CJ, Hyosung, Kakao dan Naver.

Proses pendaftaran saat ini tengah dibuka, dan akan ditutup pada tanggal 14 Juni 2016 mendatang. Semua proposal yang masuk akan di-review selama 9 hari. Dan pada tanggal 27 Juni – 15 Juli akan dilakukan wawancara (online) untuk memilih startup yang berhak mengikuti pitching di awal Agustus 2016 mendatang. Startup yang lolos pitching akan diikutkan pada program akselerasi di akhir Agustus hingga akhir November 2016. Dan diakhiri dengan Demo Day di awal Desember untuk menentukan pemenang.

Beberapa pengusung program akselerasi kelas dunia, seperti ActnerLab, DEV Korea, Shift., dan SparkLabs juga siap untuk mendampingi 40 startup dalam proses pelatihan. Menjadi sebuah kesempatan emas bagi startup di Indonesia untuk dapat menimba ilmu di negara yang memiliki kemajuan dalam tren digital dan tren modern.

Bagi startup yang tertarik untuk mengikuti program ini dapat melakukan pendaftaran secara online dengan mengisi formulir yang tertera pada laman resmi K-Startup grand Challenge 2016 di http://sg.k-startupgc.org/apply.html.

Kejora Resmi Diumumkan Sebagai Fasilitas Co-Working untuk Startup

Bertempat di Wisma Barito Pacific Gedung B Lantai 9, Jalan Letjen S. Parman Kav 62-63 Slipi Jakarta, penggunaan Kejora sebagai fasilitas co-working untuk startup resmi diumumkan. Berasal dari istilah morning star atau Venus, Andy Zain sebagai penggagas Kejora mengharapkan tempat ini co-working space bagi elite startup. Istilah “elite startup” ditujukan bagi startup yang digarap serius oleh para pendirinya, termasuk untuk berkembang dan memiliki model bisnis yang bagus.

Continue reading Kejora Resmi Diumumkan Sebagai Fasilitas Co-Working untuk Startup

Pasca Audisi Startup, Ideosource Umumkan Inkubasi 6 Perusahaan Baru

Industri inkubasi untuk perusahaan teknologi di Indonesia memang memiliki banyak rintangan tersendiri. Salah satu yang tersulit tentu saja menemukan startup/founder yang layak diinkubasi untuk kemudian berkembang menjadi perusahaan yang sukses. Sayangnya di Indonesia, perusahaan seperti ini belum banyak dan masih sulit untuk dicari. Continue reading Pasca Audisi Startup, Ideosource Umumkan Inkubasi 6 Perusahaan Baru

Working with Microsoft, ASEAN Foundation Will Train Young Entrepreneurs in Four Indonesian Provinces

ASEAN Foundation will hold an information technology and communication workshop for young entrepreneur in four provinces in Indonesia, namely West Sumatra, West Java (Bandung), North Sulawesi and West Nusa Tenggara. This program is organized with the support of Microsoft.

Continue reading Working with Microsoft, ASEAN Foundation Will Train Young Entrepreneurs in Four Indonesian Provinces