iSeller Tutup Pendanaan Seri B 179 Miliar Rupiah Dipimpin Intudo Ventures

Startup pengembang layanan point of sale “iSeller” mengumumkan telah merampungkan pendanaan seri B senilai $12 juta (lebih dari 179 miliar Rupiah) dipimpin oleh Intudo Ventures. Beacon Venture Capital, turut serta dalam putaran ini bersama dengan investor terdahulu, yakni Mandiri Capital Indonesia dan Openspace Ventures.

iSeller akan memanfaatkan dana segar untuk merilis versi baru dari produk andalannya yang berfokus pada peningkatan pengalaman pengguna, kinerja, dan keandalan yang lebih cepat.

Sebelumnya, putaran pra-seri B telah diumumkan pada Oktober 2021 sebesar Rp120 miliar dari AppWorks dan Openspace Ventures.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan hari ini (26/1), Founder & CEO iSeller Jimmy Petrus menyampaikan, perusahaan telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa selama beberapa tahun terakhir karena didorong oleh permintaan yang besar dari UMKM dan bisnis online. Mereka membutuhkan solusi omnichannel, mulai dari manajemen stok dan pemasaran, hingga pembayaran dan akuntansi demi meningkatkan efisiensi operasi dan memfasilitasi pertumbuhan bisnis.

“Dengan demikian, solusi kami tidak hanya membantu bisnis merampingkan operasi sehari-hari, tetapi memberikan pertumbuhan bisnis yang terbalik untuk kesuksesan jangka panjang. Kami berterima kasih atas dukungan dari investor baru dan yang sudah ada, dan berharap dapat membangun produk dan layanan baru untuk membantu mendorong transformasi digital perekonomian Indonesia,” ucapnya.

Founding Partner Intudo Ventures Patrick Yip menambahkan, ekosistem pedagang Indonesia secara historis mengalami fragmentasi dan proses yang tidak efisien. Dengan memanfaatkan transformasi digital merchant, iSeller telah mengalami pertumbuhan luar biasa selama beberapa tahun terakhir, memanfaatkan keahlian tim dalam SaaS, teknologi omnichannel, dan pembayaran terintegrasi untuk pasar Indonesia.

Di pasar layanan POS, iSeller saat ini berhadapan dengan sejumlah kompetitor, seperti majoo, Moka, Qasir, Youtap, dan beberapa lainnya. majoo sendiri baru mengumumkan pendanaan seri A 149 miliar Rupiah di Agustus 2022 lalu.

Perkembangan iSeller

Perusahaan yang melabelkan posisinya sebagai “Shopify of Indonesia” ini menawarkan solusi all-in-one buat bisnis dalam mendigitalkan penjualan dan operasi, termasuk POS, penerimaan pembayaran digital, manajemen inventaris, toko online instan, integrasi pasar, dan pengiriman makanan integrasi.

Diklaim selama dua tahun terakhir, iSeller mengalami peningkatan akuisisi dan pendapatan merchant lebih dari empat kali lipat, sementara volume transaksi bruto (GTV) meningkat lima kali lipat menjadi lebih dari $600 juta. Perusahaan melihat hampir 15 kali lipat peningkatan dalam penggunaan fitur integrasi pasar di ekosistem iSeller, dan peningkatan 4 kali lipat dalam adopsi saluran toko online.

Untuk mendukung pertumbuhan dramatis ini, iSeller telah memperkuat tim customer experience dengan lebih dari 100 karyawan baru selama 10 bulan terakhir. Saat ini, iSeller merupakan satu-satunya platform penjualan berbasis omnichannel yang terintegrasi penuh dengan empat marketplace terbesar di Indonesia—yaitu Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Blibli.

Kemudian, selama satu tahun terakhir, perusahaan tumbuh pesat karena mendapat daya tarik yang signifikan dalam adopsi pedagang dan pemrosesan pembayaran. Solusinya telah dimanfaatkan oleh merchant yang tersebar 30 kota di seluruh Indonesia dan dipercaya oleh lebih dari 100.000 bisnis, termasuk perusahaan seperti SOGO, OMNILUXE, Jiwa Group, GK Hebat Group, Agung Sedayu Group, Damn! I Love Indonesia, Sinarmas, IT Gallery, Es Teler 77, HopHop, Lemonilo, dan Peripera, di antara banyak lainnya.

Petrus melanjutkan, untuk melayani pedagang dengan lebih baik, iSeller telah menjalin kemitraan tingkat nasional dengan Bank Mandiri Indonesia. Dalam kesepakatan tersebut, Bank Mandiri mengadopsi iSeller sebagai platform POS resmi untuk semua pedagang pada program Mandiri Merchant Livin, yang mencakup lebih dari tiga juta bisnis.

Sebagai bagian dari pembiayaan, iSeller juga menyelesaikan akuisisi YUKK—gerbang pembayaran berlisensi PJSP, untuk lebih memperluas layanan pembayaran perusahaan demi inklusivitas keuangan yang lebih besar.

Chief Investment Officer Mandiri Capital Indonesia Dennis Pratisha menuturkan, iSeller berada di garis depan platform POS berbasis omnichannel di Indonesia untuk pedagang online dan offline. Menurutnya, sektor ritel telah menghadapi banyak tantangan dalam beberapa tahun terakhir, makanya dibutuhkan sistem seperti iSeller untuk tidak hanya membantu bisnis meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memberikan pertumbuhan untuk kesuksesan jangka panjang.

“Kami sangat senang dengan dampak iSeller terutama dengan Program Merchant Livin Mandiri yang mencakup tiga juta bisnis dan memiliki kepercayaan penuh pada kepemimpinan iSeller, serta lintasan mereka di masa depan,” ucap Dennis.

Jimmy menutup, target perusahaan ke depannya, ia membidik pencapaian titik profitabilitas dalam tiga tahun ke depan dengan berfokus pada perluasan jangkauan melalui mitra strategis, efisiensi akuisisi, dan peningkatan nilai seumur hidup pelanggan (CLTV) melalui layanan nilai tambah merchant yang lebih komprehensif dan terintegrasi.

Application Information Will Show Up Here

Unggulkan Sistem Kelas Dunia, iSeller Bersiap Menjadi Solusi Transformasi Digital Bagi Seluruh Pebisnis

Salah satu kunci penting dalam upaya pemulihan ekonomi adalah melalui transformasi digital. Pergeseran yang komprehensif pada pola dan perilaku konsumsi di masyarakat akibat pandemi, membuat transformasi digital menjadi langkah yang esensial. Tak heran di tahun 2024, pemerintah pun menargetkan ada sekitar 30 juta pelaku ekonomi mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah terdigitalisasi. Dalam merespon isu tersebut, dibutuhkan inovasi dan langkah yang strategis dari para stakeholder.

Berbicara mengenai inovasi, salah satu stakeholder yang memiliki peranan ini datang dari sektor startup teknologi. Hingga kini industri startup teknologi tanah air telah cukup rajin menelurkan berbagai macam inovasi layanan dan produk dalam mendorong kesiapan pebisnis dalam memasuki ekosistem digital. Seperti halnya yang disuguhkan oleh iSeller – startup penyedia platform omnichannel sebagai solusi bisnis yang mampu membantu para pemilik bisnis dalam mengelola sekaligus mendistribusikan beragam kebutuhan bisnis ke berbagai kanal melalui satu platform. Mari kita kenali iSeller lebih lanjut.

Solusi mendigitalisasi bisnis yang paling komprehensif dengan SLA 99.99 persen

Di ranah global, model bisnis dan solusi yang diusung iSeller sekilas hampir serupa dengan Shopify, meski begitu, keberadaan iSeller juga mampu menjadi jawaban bagi tantangan pasar di negara berkembang perihal pemahaman bisnis online – terlebih bagi pasar yang berada di wilayah tier 2 dan 3. Solusi omnichannel yang ditawarkan iSeller bisa jadi memangkas isu tersebut. iSeller memungkinkan pebisnis untuk berjualan dan mengelola semua bisnis baik itu secara online, maupun offline, dengan SLA kelas dunia yang mencapai 99,99 persen, berikut dengan bandwidth dan performa sistem online store yang 10 kali lebih optimal. Sehingga memudahkan pebisnis dalam mengelola, sekaligus memanjakan konsumen dalam berbelanja.

Tingkat SLA yang tinggi dengan jaminan performa sistem yang mumpuni menjadi hal yang menarik, sebab, iSeller pada akhirnya mampu menyuguhkan sistem yang paling lengkap dalam bentuk portal web modern, yang memungkinkan klien bisnis memanfaatkan fitur integrasi, dashboard online untuk mengatur inventori, pemasaran, layanan pelanggan, sampai operasional bisnis, hingga sistem POS (point of sale) yang bisa dimanfaatkan bagi pebisnis luring.

Mendukung pertumbuhan pebisnis melalui teknologi dan layanan yang saling terintegrasi

Integrasi layanan dalam pengelolaan bisnis online menjadi salah satu dari sekian yang diunggulkan iSeller di atas untuk memikat pasar. Fitur integrasi iSeller terpusat pada beberapa elemen yang esensial dalam menjalankan bisnis online seperti; integrasi multi kanal penjualan, integrasi pembayaran digital melalui iSeller Pay, dan juga integrasi layanan logistik yang seluruhnya bisa diakses melalui satu dashboard. iSeller Pay sendiri merupakan fitur yang ditawarkan iSeller dalam membuka akses layanan pembayaran secara lengkap mulai dari pemanfaatan produk e-wallet populer, kartu debit/kredit, platform “pay later” seperti Atome, dan lain sebagainya.

Sistem serba terintegrasi yang ditawarkan iSeller diklaim merupakan solusi terbaik bagi segala jenis bisnis, mulai dari bisnis kuliner, retail, elektronik, dan lain sebagainya. iSeller juga menyediakan akses layanan yang cepat dan mudah dilakukan di mana saja melalui Admin App iSeller yang membantu pelaku bisnis memantau penjualan dan operasional tanpa terkendala lokasi dan waktu.

“Melalui ekosistem iSeller yang lengkap, kami percaya mampu mempercepat proses digital transformasi bangsa dengan menyediakan berbagai inovasi serta pelayanan kelas dunia guna membantu UMKM bertumbuh dan naik kelas” terang Jimmy Petrus, Founder & CEO iSeller Commerce dalam keterangannya.

Melihat inovasi dan pengembangan yang diusung iSeller tadi rasanya tak begitu berlebihan jika iSeller layak memperoleh apresiasi dalam kehadirannya sebagai salah satu startup teknologi yang mampu membantu mempercepat kemajuan ekonomi digital Indonesia, terlebih bagi sektor UMKM yang justru beberapa kali terbukti sebagai sektor yang memberikan dampak pemulihan yang besar di tengah ketidakpastian ekonomi. Meski begitu, dukungan dan dorongan dari stakeholder seperti yang dilakukan oleh iSeller harus tetap lestari di masa mendatang untuk menghadirkan solusi yang efisien bagi dunia wirausaha.

“Semangat untuk berwirausaha di Indonesia ini sangat tinggi, Meskipun begitu, kami melihat masih banyak kendala yang kerap dialami, seperti menjalankan bisnis yang kurang efisien dan berujung pada bisnis yang merugi. Adanya iSeller diharapkan bisa membantu para pebisnis meningkatkan efisiensi dan menumbuhkan bisnis mereka lebih besar lagi”, ujar Kevin Ventura selaku CCO iSeller Commerce.

Dari sisi bisnis, iSeller menutup tahun 2021 dengan apik. Pada Oktober lalu, perusahaan ini dikabarkan telah menerima pendanaan pra-seri B senilai 120 miliar rupiah dengan target ekspansi bisnis yang masif dan pertumbuhan yang diincar hingga 3 kali lipat. Terakhir, iSeller juga mengklaim telah digunakan oleh lebih dari 60 ribu pelaku usaha yang tersebar di 10 kota di Indonesia. Sangat menarik untuk kita nantikan perkembangan selanjutnya dari iSeller.

Advertorial ini didukung oleh iSeller.

Dukung UMKM Untuk Go Digital, iSeller Hadirkan Aplikasi iSeller Go

Industri UMKM memiliki kontribusi yang masif terhadap PDB Indonesia. Pertumbuhan UMKM di Indonesia mengalami kenaikan setiap tahunnya. Dilansir dari data.tempo.co, saat ini tercatat lebih dari 65 juta UMKM yang tersebar di Indonesia. Laporan DSInnovate menyatakan, bersumber dari data Kementerian Koperasi dan UKM, sektor UMKM menyumbang 61.07% terhadap PDB Indonesia atau setara dengan lebih dari 8,500 triliun Rupiah. Dari data ini, dapat dilihat bahwa UMKM memiliki potensi yang besar akan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Meski memiliki potensi yang masif, sektor industri UMKM tak luput dari perlambatan ekonomi imbas pandemi. Ditulis oleh merdeka.com, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut sebanyak 87,5 persen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia terdampak akibat pandemi. Alhasil, kondisi demikian mendorong digitalisasi usaha menjadi faktor esensial dalam mengejar pertumbuhan yang signifikan.

Masih dalam laporan DSInnovate, mendigitalisasi UMKM diyakini mampu mendorong upaya promosi dan pemasaran, di samping itu digitalisasi membuka akses pembayaran yang mampu menjangkau seluruh kalangan. Terlebih, UMKM yang bergabung dengan e-commerce, sehingga dapat diketahui oleh banyak orang. Pemanfaatan fitur dompet digital adalah salah satunya.

Masuk ke dalam ekosistem digital, UMKM akan mendapatkan dampak positif lainnya seperti, dapat memperluas jangkauan pasar, fitur pemasaran pada e-commerce juga dapat mempromosikan bisnis UMKM dengan mudah serta dapat membuat iklan dengan cepat. E-commerce yang terintegrasi dengan layanan ekspedisi juga dapat membantu pelaku bisnis UMKM dalam mengirimkan produk kepada konsumen.

Meskipun memiliki banyak sisi positifnya, upaya digitalisasi UMKM masih menemui berbagai tantangan. Bergabungnya UMKM dengan e-commerce terasa sangat kompleks dan susah dimengerti oleh pelaku usaha kecil. Terlebih, jika pedagang kecil, seperti industri rumah tangga, gerobak, dan warung mengalami kesulitan berjualan online karena tidak memiliki perangkat yang sesuai.

Di tengah inovasi teknologi yang semakin maju, telah hadir platform yang mampu mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya iSeller yang baru saja resmi meluncurkan iSeller Go pada September 2021 lalu. Sebuah aplikasi yang dapat membantu para pelaku UMKM go digital.

Dedikasi iSeller untuk ikut serta mendigitalisasi UMKM melalui iSeller Go

iSeller merupakan platform penjualan omni-channel, di mana pelaku bisnis bisa membangun bisnis secara online maupun offline. Bisnis UMKM dapat dengan mudah dibangun secara offline dengan Point of Sale, maupun secara online dengan membuat website terintegrasi iSeller.

Saat ini, iSeller meluncurkan layanan produk baru dalam bentuk aplikasi, yaitu iSeller Go. Layanan ini dibuat dalam bentuk aplikasi Android dengan antarmuka sederhana yang dirancang untuk lebih mudah digunakan (user friendly). Di iSeller Go, pelaku UMKM dapat secara mudah mendigitalkan bisnis mereka. Pembuatan website online pribadi bahkan bisa dibuat hanya dengan bermodalkan smartphone saja. Inovasi ini dibuat khusus oleh iSeller untuk membantu para pelaku UMKM yang kesulitan berjualan online karena tidak memiliki perangkat yang sesuai, maupun tampilan e-commerce, website, dan platform jualan online yang rumit.

Dukung-UMKM-Untuk-Go-Digital-iSeller-Hadirkan-Aplikasi-iSeller-Go.
Aplikasi iSeller Go

Kemudahan ini menambah nilai plus terlebih di tengah naiknya tren social commerce, khususnya yang berjualan di Instagram, pelaku UMKM dapat mengintegrasikan toko mereka ke media sosial untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan memudahkan followers untuk membeli produk langsung dari Instagram ke toko online.

Dengan memberikan konsep kesederhanaan, aplikasi iSeller Go dirancang dengan memberikan fitur yang mudah untuk digunakan, mulai dari proses penjualan, produk, investasi, jasa pengiriman, hingga transaksi keuangan.

Untuk pembayaran, terdapat 5 pilihan digital wallet yang tersedia, transfer bank, dan mitra minimarket serta 11 ekspedisi yang bisa digunakan. Layanan pembayaran dan pengiriman ini telah terintegrasi, sehingga tidak perlu repot mendaftarkan toko dengan digital wallet dan jasa pengiriman kembali, terlebih lagi karena iSeller Go telah bekerja sama dengan GrabExpress untuk menyediakan pengiriman dengan gratis ongkir. Sehingga, cukup menyalakan iSeller Pay dan mengatur alamat toko, semua pembayaran serta jasa pengiriman siap digunakan.

Melalui aplikasi iSeller, pelaku UMKM juga tidak perlu khawatir dalam manajemen waktu. Pebisnis juga bisa langsung mengambil foto produk melalui smartphone hingga membagikan tautan website toko online di Instagram mereka. Tidak hanya itu, link pembayaran juga bisa langsung dikirim ke pelanggan via WhatsApp, tidak perlu membuat tautan secara manual sehingga lebih menghemat waktu.

Dengan aplikasi yang memberikan pelayanan gratis, pelaku UMKM tidak perlu risau dalam mengembangkan website ataupun biaya berlangganan. Sehingga pelaku UMKM dapat menghemat pengeluaran dan mengalihkan dana tersebut untuk kebutuhan lainnya.

Para pelaku bisnis UMKM dapat menerapkan aktivitas berjualan dengan berbagai channel (online, offline, dan melalui marketplace) dengan menggunakan aplikasi iSeller Go, sehingga bisa menjangkau pasar yang lebih luas dan dapat mendatangkan pelanggan baru.

“Dengan banyaknya bisnis yang semakin berkembang, kami berharap dapat mempercepat digitalisasi UMKM di Indonesia. iSeller menghadirkan aplikasi iSeller Go yang diharapkan dapat membantu para pelaku usaha, terutama UMKM untuk lebih bergairah dalam mengembangkan bisnisnya, membantu pergerakan ekonomi Indonesia”, ujar CEO iSeller, Jimmy Petrus.

Hal senada juga disampaikan oleh CCO iSeller, Kevin Ventura. iSeller Go dapat digunakan untuk bisnis dengan skala kecil hingga UMKM dan membantu pelaku usaha untuk go digital. iSeller Go hadir dengan fitur lengkap dan interface yang sangat mudah digunakan untuk seluruh bisnis skala kecil maupun UMKM.

Pelayanan yang diberikan dan hanya menggunakan smartphone sebagai media transaksi, iSeller mengklaim biaya yang ditawarkan lebih terjangkau dibandingkan dengan sistem konvensional, hingga bisa meminimalisir biaya operasional. Sebab, bisnis yang dimiliki dikelola sendiri.

UMKM dapat meningkatkan penjualan di masa pandemi ini, karena iSeller Go memberikan layanan untuk dapat berjualan di berbagai channel (online dan offline, dan berbagai marketplace), sehingga penggunaan omnichannel ini dapat meningkatkan pendapatan. Tidak hanya itu, pelanggan juga bisa menemukan bisnis mereka dari berbagai channel, tentunya potensi untuk mendatangkan pelanggan baru dan juga keuntungan jadi lebih besar bagi UMKM.

Layanan yang didedikasikan kepada UMKM yang mulai mencoba untuk go digital dapat dikunjungi melalui isellergo.id

Disclosure: Artikel ini didukung oleh iSeller 

iSeller Secures 120 Billion Rupiah Funding, to Expand Business Coverage

POS developer startup iSeller announced a pre-series B funding worth of IDR 120 billion led by AppWorks and Openspace Ventures. Previous investors, Mandiri Capital Indonesia (MCI) and Indogen Capital, also participated in this round.

The fresh money will be used for business expansion to 50 cities in Indonesia, accelerate merchant acquisitions, and strengthen collaboration with important players, such as Grab. It is expected to boost the company’s performance up to 500% from the previous achievement.

iSeller‘s Founder and CEO, Jimmy Petrus said, compared to the Series A round last year, the company managed to achieve impressive growth this year, which is more than 300% year-on-year of merchant acquisitions and annual revenue.

“[..] Through the latest round, we are committed to continuously creating new innovations and updating products, technology, and infrastructure to be ready to reach millions of MSMEs in the process of accelerating digital transformation in Indonesia. We believe that the iSeller solution and ecosystem holistically will be able to take MSMEs to the next level,” Jimmy said in an official statement, Wednesday (13/10).

AppWorks’ Founder and Chairman, Jamie Lin said, “In just a few years, iSeller has been able to drastically improve MSME business efficiency and establish an excellent reputation. He assessed that iSeller has enormous potential to become the market leader for omnichannel-based business POS platforms.

Apart from iSeller, other AppWorks’ portfolios in Indonesia include HarukaEdu, Fabelio, and InfraDigital.

“[..] The dedication of iSeller’s founders make them incredibly powerful in the SaaS business, where continuous product innovation is required. We expect strong growth in the Point Of Sales sector and omnichannel-based business platform and this is already reflected in iSeller’s growth and performance,” Lin said.

Was founded in 2017, iSeller provides an easy-to-use and comprehensive POS system solution for merchants to sell on any platform – online, offline, marketplace. The company has ambitions to become a super app merchant in Indonesia, the same spirit with GoBiz, Gojek’s service unit.

“Using this funding, we are targeting 10x growth in 2022 by expanding our reach in Indonesia. As well as sharpening focus to provide solutions for retail, F&B, service, and lifestyle business lines, especially those that rely on the e-commerce market as their main source of income,” iSeller’s CCO, Kevin Ventura added.

The company recently launched a new product, iSeller Go for small-scale MSMEs to sell through online stores or combine offline sales through POS by utilizing existing technology like smartphones. Next, Marketplace Integration is a solution for business people who want to sell on various marketplace platforms without any hassle because sellers can manage all of their marketplace accounts through one iSeller web-admin.

It is said that there are hundreds of merchants have taken advantage of and implemented this feature in their business. Previously, the company was selected to be the official WhatsApp Business Partner in Indonesia to enter the social and chat commerce segment, the next generation of e-commerce services. “In the near future, iSeller will soon launch several new innovations in collaboration with Facebook,” Kevin said.

Currently, iSeller has been available in 10 cities outside Jabodetabek, such as Bandung, Bali, Medan, Surabaya, and Batam. The company claims to have proceed over a million transactions per month across all channels. The solution has been utilized by more than 60 thousand business players, including several premium businesses such as SOGO, OMNILUXE, MOI, Damn! I love Indonesia, IT Gallery, United Bike, Sinarmas Insurance, MOVI, HMNS, ASHTA, Lemonilo, and Peripera.

Omnichannel solution

This omnichannel-based solution is actually quite relevant. The research entitled “2020 Ecommerce Fulfillment Trends Report” revealed that 86% of the respondents, who are e-commerce merchants, sell their products on more than one channel. Some of them also sell through social media. In the future, 69% of merchants plan to continue to increase online sales channels.

In addition to iSeller, there have been several startups offered similar solutions, two of which are Clodeo and Jubelio.

According to a report by DSResearch with Mandiri Capital Indonesia, it was stated that there are three main problems often faced by SMEs in Indonesia related to Financial, Operational, and Expansion. SaaS service models like the one offered by iSeller have proven to contribute to business improvement, resolving these issues in an agile way.

Indonesian SaaS startups for business


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

iSeller Raih Pendanaan Pra-Seri B 120 Miliar Rupiah, Siap Ekspansif Perluas Bisnis

Startup pengembang POS iSeller mengumumkan perolehan pendanaan pra-seri B sebesar 120 miliar Rupiah yang dipimpin oleh AppWorks dan Openspace Ventures. Investor sebelumnya, Mandiri Capital Indonesia (MCI) dan Indogen Capital, turut berpartisipasi dalam putaran ini.

Suntikan dana ini akan dimanfaatkan untuk melancarkan ekspansi bisnis hingga ke 50 kota di Indonesia, akselerasi akuisisi merchant, serta perkuat kolaborasi dengan pemain penting, seperti Grab. Langkah ini diharapkan dapat mendongkrak kinerja perusahaan hingga 500% dari pencapaian sebelumnya.

Founder dan CEO iSeller Jimmy Petrus mengatakan, dibandingkan saat putaran Seri A di tahun lalu, pada tahun ini perusahaan berhasil mencapai pertumbuhan yang impresif, yakni lebih dari 300% secara year-on-year pada jumlah akuisisi merchant dan annual revenue.

“[..] Melalui seri pendanaan terbaru ini, kami berkomitmen untuk terus menciptakan inovasi baru dan memperbaharui produk, teknologi, serta infrastruktur untuk siap menjangkau jutaan UMKM dalam proses akselerasi transformasi digital di Indonesia. Kami percaya solusi dan ekosistem iSeller secara holistik akan mampu membawa UMKM naik ke level berikutnya,” ucap Jimmy dalam keterangan resmi, Rabu (13/10).

Founder dan Chairman AppWorks Jamie Lin mengatakan, hanya dalam beberapa tahun, iSeller bisa dengan drastis meningkatkan efisiensi bisnis UMKM serta membentuk reputasi yang sangat baik. Ia menilai iSeller memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi pemimpin pasar untuk platform POS bisnis berbasis omnichannel.

Selain iSeller, portofolio AppWorks lainnya di Indonesia meliputi HarukaEdu, Fabelio, dan InfraDigital.

“[..] Dedikasi yang diberikan membuat founder iSeller ini sangat luar biasa hebat di dunia SaaS bisnis, di mana inovasi baru berkelanjutan dalam sebuah produk sangat dibutuhkan. Kami memperkirakan akan adanya pertumbuhan yang kuat dalam sektor Point Of Sales serta platform bisnis berbasis omnichannel dan hal ini sudah tercermin dalam pertumbuhan dan kinerja iSeller,” ujar Lin.

Didirikan sejak 2017, iSeller menghadirkan solusi sistem POS yang mudah digunakan dan komprehensif untuk para merchant dapat berjualan di platform mana saja –online, offline, marketplace. Perusahaan berambisi menjadi merchant super app di Indonesia, ambisi yang sama digaungkan oleh GoBiz, unit layanan dari Gojek.

“Dengan adanya pendanaan ini, kami menargetkan pertumbuhan 10x di tahun 2022 dengan memperluas jangkauan kami di Indonesia. Serta meningkatkan fokus solusi pada lini bisnis retail, F&B, service, dan lifestyle, terutama mereka yang mengandalkan pasar e-commerce sebagai sumber pendapatan utama,” tambah Kevin Ventura selaku CCO iSeller.

Perusahaan baru-baru ini meluncurkan produk baru, yaitu iSeller Go untuk UMKM berskala kecil dapat berjualan melalui toko online atau menggabungkan penjualan offline melalui POS dengan memanfaatkan teknologi yang ada seperti smartphone. Berikutnya, Integrasi Marketplace sebagai solusi untuk para pebisnis yang ingin berjualan di berbagai platform marketplace tanpa repot karena seller bisa mengelola semua akun marketplace mereka melalui satu web-admin iSeller saja.

Diklaim ada ratusan merchant yang telah memanfaatkan dan menerapkan fitur ini pada bisnisnya. Sebelumnya, perusahaan terpilih menjadi WhatsApp Business Partner resmi di Indonesia untuk masuk ke segmen social dan chat commerce, generasi berikutnya dari layanan e-commerce. “Dalam waktu dekat, iSeller juga akan segera meluncurkan beberapa inovasi baru yang berkolaborasi dengan Facebook,” tandas Kevin.

Saat ini iSeller telah hadir di 10 kota, di luar Jabodetabek, seperti Bandung, Bali, Medan, Surabaya, dan Batam. Perusahaan mengklaim telah memroses lebih dari satu juta transaksi per bulan di semua saluran. Solusinya telah dimanfaatkan oleh lebih dari 60 ribu pelaku usaha, termasuk di antaranya beberapa bisnis premium seperti SOGO, OMNILUXE, MOI, Damn! I love Indonesia, IT Gallery, United Bike, Asuransi Sinarmas, MOVI, HMNS, ASHTA, Lemonilo, dan Peripera.

Solusi omnichannel

Solusi berbasis omnichannel ini saat ini memang cukup relevan. Riset bertajuk “2020 Ecommerce Fulfillment Trends Report” mengemukakan sebanyak 86% respondennya, yang merupakan merchant e-commerce, menjual dagangannya di lebih dari satu kanal. Tidak sedikit juga yang menjual melalui media sosial. Di waktu mendatang, 69% merchant berencana terus meningkatkan kanal-kanal penjualan online.

Selain iSeller, di Indonesia sejauh ini sudah ada beberapa startup yang coba jajakan solusi serupa, dua di antaranya Clodeo dan Jubelio.

Menurut laporan yang dilakukan DSResearch bersama Mandiri Capital Indonesia, disampaikan ada tiga permasalahan utama yang kerap dihadapi UKM di Indonesia, yakni terkait Financial, Operational, dan Expansion. Model layanan SaaS seperti yang dirilis iSeller telah terbukti memberikan sumbangsih pada peningkatan bisnis, menyelesaikan isu-isu tersebut secara gesit.

Layanan SaaS Startup Indonesia untuk Bisnis

“Point of Sales” Sebagai Pintu Gerbang Digitalisasi UMKM

Siapa yang mendorong laju transformasi digital di Indonesia? COVID-19.

Terdengar seperti lelucon belaka, namun pada kenyataannya itulah yang sedang terjadi selama setahun belakangan setelah pandemi COVID-19 hadir di Indonesia. Semua sektor didorong bergerak ke arah digital, khususnya UMKM Indonesia yang sangat terdampak oleh berbagai keterbatasan di era pandemi ini.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah UMKM mencapai 64 juta atau 99,9 persen dari keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia. Lebih dari 60% PDB berasal dari UMKM dan lebih dari 90% tenaga kerja diserap oleh UMKM. Hal ini membuat geliat UMKM sangat berpengaruh terhadap ekonomi nasional.

Melalui pidatonya, (16/8), Presiden RI menyebut pemerintah terus mendorong pengembangan ekosistem ekonomi digital untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Digitalisasi UMKM yang masuk ke aplikasi perdangangan eletronik dan lokapasar jumlahnya terus bertambah. Sampai Agustus tahun ini, sudah lebih dari 14 juta UMKM atau 22% dari total UMKM yang sudah bergabung dengan aplikasi perdagangan elektronik.

Menurut data Kominfo, produk domestik bruto (PDB) ekonomi digital pada 2020 mencapai $44 miliar atau tumbuh 11% dari 2019. Mckinsey Global Institute (MGI) memprediksi bahwa ekonomi digital akan mampu menyumbang sebesar $130-150 miliar bagi pertumbuhan PDB Indonesia di 2025. Selanjutnya, dalam jangka panjang, besaran kontribusinya akan dapat mencapai 3%.

Dari sisi teknologi, berbagai inisiatif dilancarkan untuk membantu para penggiat UMKM go-digital, salah satunya adalah solusi point of sales atau juga dikenal dengan kasir online. Pada dasarnya aplikasi point of sales (POS) berfungsi sebagai mesin kasir yang mencatat setiap traksaksi di sebuah bisnis retail. Seiring dengan kemajuan teknologi fungsinya berkembang, mencakup seluk beluk manajemen retail, mulai dari penjualan, tempat penyimpanan data customer, pembukuan, hingga e-commerce.

Lebih dari sekadar mesin kasir

Melihat kembali sejarah perkembangan teknologi POS, sekitar tahun 1800, belum ada sistem khusus untuk mencatat setiap transaksi penjualan di toko. Kebanyakan usaha masih menggunakan cara tradisional dimana uang disimpan dalam sebuah kotak lalu transaksi penjualan dicatat di kertas secara manual.

Seiring waktu berjalan dan jaman semakin berkembang, seorang pedagang bernama James Ritty menggagas terciptanya cash register atau mesin kasir di tahun 1879. Pada tahun 1906, Charles F. Kettering yang saat itu bekerja untuk NCR, mengembangkan mesin kasir pertama yang ditenagai motor listrik.

Memasuki abad ke-21, mesin kasir telah mengalami banyak perubahan. Teknologi teranyar kini memungkinkan mesin kasir berbasis web atau aplikasi yang terhubung dengan internet yang kita kenal dengan istilah Point of Sale (POS). Bisa dibilang, POS adalah mesin kasir dengan versi yang lebih canggih dengan sistem berbasis komputer, menggunakan aplikasi atau software yang memungkinkan pengusaha menyimpan catatan sales, informasi pembeli, daftar inventaris, dan data bisnis lainnya.

Tidak berhenti di situ, memanfaatkan teknologi cloud, mobile point of sale atau mPOS hadir dengan sistem POS yang menggunakan tablet atau perangkat mobile lain. Ia bisa dioperasikan dengan iOS, Android, dan Windows. Tidak hanya memiliki perangkat yang lebih beragam, ukurannya yang kecil juga membuat mPOS lebih mudah disesuaikan dengan layout toko.

Selain pencatatan yang lebih detail dan akurat, teknologi POS juga membaca purchasing behavior pembeli, yang kemudian bisa digunakan apabila pengusaha ingin menawarkan promo spesial yang relevan. Dari awalnya POS hanya diperuntukkan sebagai mesin kasir, solusi ini kini sudah merangkap sebagai retail management yang bisa mengelola bisnis secara menyeluruh.

Mesin Kasir Point of Sales
  • Harga terjangkau
  • Komponen lebih sederhana
  • Fitur laporan standar
  • Tidak memerlukan pembaruan reguler
  • Efisien dan lebih akurat
  • Transparansi kinerja karyawan
  • Memiliki manajemen inventaris
  • Memungkinkan program loyalitas
  • Metode pembayaran lebih luas
  • Transaksi lebih rinci

Di Indonesia, beberapa pemain yang sudah menyediakan solusi POS, termasuk Qasir, MokaPOS, Pawoon, atau yang belum lama meluncurkan layanan teranyarnya, Majoo.

Industri POS di tengah pandemi

Di Indonesia, pandemi COVID-19 telah mengubah perilaku konsumen secara radikal. Pola konsumsi barang dan jasa dari luring (offline) ke daring (online) kian meningkat, hal ini memaksa pelaku usaha untuk menyesuaikan dengan kondisi dan bertransformasi secara digital.

Salah satu tantangan yang banyak ditemukan pada para penggiat UMKM adalah proses pembukuan yang masih manual bahkan ada yang masih belum merasa hal itu penting. Kehadiran layanan POS memberikan sejumlah kemudahan bagi para penggiat usaha. Mereka hanya butuh sebuah sistem untuk mengelola seluruh kegiatannya.

CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro mengungkapkan, “Kami melihat bahwa merchants (baik online maupun offline) perlu platform untuk membantu usahanya, tidak hanya sekadar POS tapi juga payment, inventory management, akuntasi, dan lain-lain. Kami merasa POS adalah titik mula dari kebutuhan tersebut.

Tentunya, masih ada sejumlah UMKM yang masih belum familiar dengan solusi ini. Namun, baik pemerintah maupun para pemain industri juga sedang gencar memberikan edukasi go-digital terhadap UMKM di Indonesia.

Tim DailySocial melakukan diskusi singkat dengan Michael Liem, CEO Qasir, terkait pertimbuhan industri POS di Indonesia. Ia mengakui semakin banyak yang mulai menyadari pentingnya layanan POS dalam menjalankan usaha, dapat dilihat dari penambahan 500 ribu merchant dari 250ribu merchant sebelum pandemi.

Dilansir dari Statista, untuk tahun 2020, total nilai transaksi mobile POS adalah $1.017.982 juta dan diproyeksikan mencapai $2.489.471 juta pada tahun 2021.

Point of sale (POS) software market revenue worlwide from 2018 to 2027. Sumber: Statista

Dominasi pemain

Dari segi layanan yang ditawarkan, sebenarnya setiap aplikasi POS memiliki core product yang tidak jauh berbeda. Dengan fitur basic POS seperti akses data penjualan dan riwayat transaksi, pencatatan keuangan, pengelolaan arus kas, juga manajemen inventori, layanan ini bertujuan sama yaitu mempermudah pebisnis untuk mengelola usahanya.

Namun, masing-masing pemain juga mencoba melakukan diferensiasi bisnis dengan berbagai cara. Salah satunya Youtap yang melabeli dirinya sebagai aplikasi teman dagang. Platform yang sedari awal memposisikan diri sebagai merchant-centric ini memiliki tim yang terbagi-bagi khusus untuk melayani merchant yang datang dari skala besar hingga mikro.

Di sisi lain, Qasir yang memiliki misi untuk para pengusaha warung bisa naik level, menawarkan konsep pay as you grow atau berbayar seiring bisnis bertumbuh, artinya fitur-fitur yang disediakan bisa didapatkan secara modular. Dengan begitu, bisnis diharapkan bisa lebih menyesuaikan proses yang dibutuhkan, karena semua kembali pada kebutuhan dan skala usaha.

Di awal tahun ini, salah satu aplikasi wirausaha (mini ERP untuk pelaku UKM) Majoo hadir dengan fitur yang disebut paling lengkap, tidak hanya aplikasi kasir atau point of sales, tetapi juga meliputi pengelolaan inventori, pelanggan, akuntansi, karyawan, analisis bisnis, dan pesanan online.

Aplikasi Mulai beroperasi Jumlah pengguna (merchant)  Total unduhan (Google Play)
Qasir 2015 700.000+ 500.000+
MokaPOS 2014 40.000+ 500.000+
Pawoon 2014 25.000+ 100.000+
Kasir Pintar 2018 30.000+ 500.000+
Majoo 2019 15.000+ 50.000+
OlseraPOS 2015 10.000+ 50.000+
Youtap 2018 150.000+ 100.000+
iSeller 2016 ribuan 10.000+

Di antara beberapa nama yang tengah meramaikan industri POS di tanah air, belum ada pemain yang benar-benar mendominasi. Michael Liem menyebutkan bahwa di tengah pasar yang semakin ramai, POS menawarkan produk yang tidak jauh berbeda. Maka dari itu, masing-masing pemain harus punya inovasi dari sisi model bisnis.

“Dalam industri ini, no winner takes it all. Usaha di Indonesia sangat banyak dan masih akan bertumbuh, tidak ada satu pemain yang bisa mendominasi semuanya,” tambahnya.

Mendalami Rencana Dan Strategi Bisnis iSeller: Targetkan Pertumbuhan Hingga 3x Lipat

Proyeksi pertumbuhan industri ecommerce Indonesia diprediksi kian cemerlang. Menurut laporan yang dirilis oleh Google-Temasek yang bertajuk “e-Conomy SEA 2019”, nilai bisnis ecommerce Indonesia bakal melesat hingga mencapai 82 miliar dolar pada 2025 mendatang. Proyeksi positif tersebut tentu jadi peluang berkelanjutan bagi banyak entitas yang terlibat di dalamnya. Entah itu pebisnis besar, pelaku UMKM, hingga startup penyedia layanan pendukung.

Penting pula untuk diketahui bahwa, proyeksi besar tersebut turut dipicu oleh gerakan transformasi digital yang belakangan semakin dianggap krusial dan relevan dengan zaman. Untuk mencapai itu kini banyak solusi yang ditawarkan, salah satunya seperti yang ditawarkan oleh iSeller yang mengusung solusi ecommerce secara end-to-end bagi pebisnis untuk mampu ‘go-digital’ secara optimal, meski dengan upaya yang minimal.

Solusi yang dimaksud di atas sangat beragam. Dalam ekosistemnya, iSeller mencoba menawarkan 4 (empat) pilar layanan yang saling terkait. Mulai dari Omnichannel Commerce (fitur akses penjualan ke berbagai kanal melalui satu pintu), aktivasi dan pengelolaan payment gateway, fasilitas pengelolaan operasional berbasis online, hingga dukungan pemasaran.

Di pasar global, layanan iSeller sedikit mirip dengan apa yang diusung oleh Shopify maupun Square yang memiliki market cap miliaran dolar. Potensi yang dimiliki iSeller pun bisa jadi mirip. Sebab, meski terbilang belia, iSeller berhasil merengkuh milestone yang cukup mengesankan.

Di atas kertas, hingga kini iSeller berhasil mencetak pertumbuhan transaksi sebesar 300% secara year-on-year, dengan membukukan total kemitraan yang mencapai lebih dari 30 ribu outlet dan lebih dari 10 ribu merek, dengan tingkat retensi yang mencapai 90% sejak iSeller berdiri.

Tak heran, iSeller belakangan berencana untuk mengakselerasi pertumbuhan yang berkelanjutan. Selain terus mendorong pertumbuhan angka performa bisnis, iSeller juga menggandeng Bank Mandiri, yang juga merupakan salah satu investor iSeller, untuk memperluas cakupan layanan agar lebih merata dari sisi demografis konsumen, hingga jangkauan mitra atau pebisnis potensial. Selain itu, iSeller juga baru membuka fitur integrasi terbaru yang memungkinkan mitra untuk mengelola bisnisnya ke berbagai marketplace populer seperti; Tokopedia, Shopee, Lazada, hingga integrasi dengan layanan Grab Food.

Rencana “sustainability growth” yang dipasang iSeller dinilai bakal menjadi tantangan sekaligus potensi yang menarik. Dari kacamata mitra strategis, Eddy selaku CEO Mandiri Capital mengatakan, “Kekokohan platform omni-channel iSeller sangat selaras dengan visi, strategi, dan inovasi digital Mandiri dalam waktu dekat. Kami percaya bahwa kolaborasi strategis dengan ekosistem merchant kami dan grup bisnis Mandiri akan membantu iSeller mencapai pertumbuhan yang besar dan membuka jalan menuju profitabilitas,”.

Senada dengannya, Founding Partner Openspace Ventures, Shane Cesson mengutarakan, di balik situasi ketidakpastian akibat pandemi, iSeller justru memiliki potensi cerah dari inovasi layanan omni-channel yang menjadi ciri khasnya. “Peluang layanan omni-channel di Indonesia siap untuk bertumbuh pesat. Pandemi Covid-19 telah berhasil mempercepat pengadopsian pembayaran digital dan menyadarkan pula bahwa integrasi online bagi banyak mitra sangat penting,” tutur Shane.

Dalam keterangannya, ditargetkan pula rencana pertumbuhan berkelanjutan iSeller juga akan mengarah kepada beberapa rencana strategis yang lebih spesifik. Seperti halnya upaya fundraise iSeller yang dalam proses closing untuk Pre-Series B, dan juga rancangan kemitraan strategis dengan berbagai pihak.

“Kami berkomitmen untuk terus meluncurkan inovasi baru agar dapat semakin mempermudah pengusaha UKM Indonesia melakukan transformasi digital secara holistik. Mulai dari berjualan di toko fisik, online, media sosial dan kini marketplace seperti Tokopedia dan Shopee. Pengusaha dapat mengelola semua bisnis proses dengan cepat, mudah dan efisien dalam satu platform.”, Jimmy Petrus selaku CEO dan founder iSeller menjelaskan, “Dalam tiga sampai lima tahun kedepan, kami ingin menjadi merchant superapp di Indonesia dan Asia Pasifik,” tambah Jimmy.

 

Disclaimer: Advertorial ini didukung oleh iSeller

Rencana Ekspansi iSeller Usai Rampungkan Pendanaan “Strategic Round” Seri A

Startup pengembang layanan point of sales berbasis omni-channel iSeller telah merampungkan penggalangan dana perpanjangan putaran seri A+ atau strategic round. Pendanaan tersebut dipimpin oleh Mandiri Capital Indonesia (MCI), Openspace Ventures turut bergabung dalam putaran pendaan kali ini.

Kepada DailySocial Founder & CEO iSeller Jimmy Petrus mengungkapkan, untuk jangka pendek perusahaan akan melakukan key hiring terutama untuk tim acquisition dan business development, yang bertujuan untuk semakin memperluas jangkauan iSeller terhadap bisnis UKM di Indonesia. Selain itu perusahaan juga akan terus mengembangkan inovasi baru yang akan mempermudah UKM untuk mengakses layanan finansial.

“Saat ini selain Jabodetabek kami baru menjangkau 5 kota terbesar di Indonesia. Awal tahun depan, ekspansi ke top 25 kota sudah ada dalam roadmap kami,” kata Jimmy.

Disinggung seperti apa integrasi dan kolaborasi iSeller dengan Bank Mandiri, Jimmy menyebutkan akan ada banyak integrasi finansial dan layanan perbankan dalam platform iSeller, yang diharapkan dapat membantu UKM Indonesia untuk terus berkembang dalam kondisi pandemi ini.

Pandemi yang mengganggu pertumbuhan bisnis sebagian besar startup di Indonesia, ternyata tidak memberikan pengaruh yang cukup besar kepada iSeller. Saat pandemi justru bisnis iSeller bisa terus berkembang.

“Salah satu faktor kontribusi terbesar adalah dengan semakin meningkatnya kesadaran para pelaku usaha untuk ‘go online’ dan beralih ke sistem digital, di mana keunggulan iSeller memang terletak pada kapabilitas omni-channel dan O2O yang memungkinkan UKM berjualan di toko fisik, online, dan marketplace dengan mudah di dalam satu platform,” kata Jimmy.

Kerja sama strategis dengan GrabFood

Bertujuan untuk memudahkan pelaku bisnis F&B di Indonesia untuk menerapkan sistem pemesanan online yang sudah terintegrasi dengan aplikasi kasir, iSeller menjalin kerja sama strategis dengan GrabFood. Untuk mengakali jumlah penurunan trafik saat PSBB, melalui inisiatif ini diharapkan dapat memitigasi dampak pandemi terhadap industri F&B.

Bentuk kerja sama iSeller dengan GrabFood adalah integrasi sistem pemesanan GrabFood dengan aplikasi kasir iSeller, pesanan dari GrabFood akan otomatis masuk ke aplikasi secara real time, sehingga mempermudah kasir untuk dapat memproses pesanan dengan lebih cepat dan efisien. Selain itu, pemilik usaha F&B juga dapat mengakses seluruh transaksi penjualan dan laporan keuangan dengan mudah melalui dasbor iSeller, baik penjualan dari outlet maupun GrabFood.

Go online dengan GrabFood menjadi simpel, mulai dari pembaruan menu dan harga GrabFood, pembaruan stok otomatis, hingga laporan keuangan dari berbagai channel penjualan, semuanya bisa dikelola dari satu platform iSeller. Kami percaya solusi integrasi ini akan memberikan dampak positif bagi seluruh pelaku usaha F&B di Indonesia,” kata Jimmy.

Hingga kini iSeller telah digunakan oleh ribuan merchant mulai dari bisnis UKM hingga berskala korporasi seperti Geprek Bensu, Mama Roz, Sour Sally, HopHop, Okirobox, Yogurtland, dan masih banyak lagi. Mengedepankan fitur terlengkap seperti manajemen penjualan, produk dan inventaris, serta fleksibilitas channel penjualan yang didasarkan pada konsep omni-channel, iSeller mengklaim sebagai super merchant platform terunggul di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

iSeller Announced Series A+ Funding Led by Mandiri Capital Indonesia

iSeller as an omnichannel based point of sales developer startup, today (29/9) announced the acquisition of extended funding in series A+. This strategic round was led by Mandiri Capital Indonesia with the participation of several investors who weren’t further mentioned.

The fresh funds will be used to streamline domestic expansion plans and accelerate merchant acquisitions. Product development and innovation will also be a priority, particularly to improve the capabilities of inclusive financial services on the platform.

Founded in 2017, iSeller provides an integrated digital cashier application, online store, and payment aggregator. The goal is to combine all aspects of offline to online business in one central dashboard. This concept is its value proposition compared to other POS platforms.

In his remarks, iSeller Founder & CEO Jimmy Petrus said, “By combining offline and online sales channels on one platform, all aspects of the business can be holistically centralized from transactions, inventory, customers to bookkeeping; thus making business management and development easier. effective and efficient. ”

The omnichannel based solution is quite relevant. The research entitled “2020 Ecommerce Fulfillment Trends Report” revealed 86% of respondents, who are e-commerce merchants, sell their merchandise on more than one channel. Not a few also sell through social media. In the future, 69% of merchants plan to continue increasing their online sales channels.

Apart from iSeller, in Indonesia so far there have been several startups that have tried to offer similar solutions, two of which are Clodeo and Jubelio.

iSeller business growth

With a SaaS concept, users can subscribe to their services according to their business scale. iSeller received initial funding at the end of 2018. Jimmy claims, his business managed to achieve growth of up to 300% YoY from the number of merchant acquisitions or annual revenue. They target various types of businesses, from retail, F&B, lifestyle, to services.

The investment by MCI will also open up opportunities for strategic cooperation between Bank Mandiri and iSeller, including related to product and service integration to facilitate the 200 thousand merchants who have joined the Mandiri network throughout Indonesia.

“We are very pleased to be able to join iSeller in funding this time, we practically see a value proposition from iSeller that can synergize with Mandiri’s vision, strategy, and digital financial initiatives in the future. Apart from financial support, we believe in strategic collaboration with merchant ecosystems and groups. Mandiri business can further support iSeller growth to achieve profitability,” Mandiri Capital Indonesia’s CEO, Eddi Danusaputro said.

In the midst of a pandemic, the iSeller business is said to keep growing. One of the triggering factors is the increasing need for businesses to go online. Currently the platform has also been integrated with popular payment systems such as Gopay and Ovo; also an integrated delivery system with JNE, GoSend, and GrabExpress options.

“Since the start of the PSBB in March, we have received a 3x increase in demand, especially for online channel needs, including online retail stores and some of our latest innovations such as F&B online ordering and eMenu for contactless dining,” said iSeller CCO Kevin Venturra.

According to the latest research report conducted by DSResearch with Mandiri Capital Indonesia, there are three main problems that are often faced by SMEs in Indonesia, namely those related to Financial, Operational, and Expansion. SaaS service models such as those released by iSeller have proven to be contributing to business growth, resolving these issues agile.

Layanan SaaS Startup Indonesia untuk Bisnis
Indonesia’s SaaS startups in Indonesia for business


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

iSeller Umumkan Pendanaan Seri A+ Dipimpin Mandiri Capital Indonesia

iSeller selaku startup pengembang point of sales berbasis omni-channel, hari ini (29/9) mengumumkan perolehan pendanaan perpanjangan dalam seri A+. Putaran strategis tersebut dipimpin oleh Mandiri Capital Indonesia dengan partisipasi beberapa investor yang tidak disebutkan detailnya.

Dana segar akan dimanfaatkan untuk memperlancar rencana ekspansi domestik dan akselerasi akuisisi merchant. Pengembangan dan inovasi produk juga akan menjadi prioritas, khususnya untuk meningkatkan kapabilitas layanan finansial inklusif di dalam platform.

Didirikan sejak tahun 2017, iSeller menyediakan aplikasi kasir digital, toko online, dan agregator pembayaran yang terintegrasi. Tujuannya untuk menggabungkan seluruh aspek bisnis offline to online di dalam satu dasbor sentral. Konsep ini yang menjadi value proposition mereka dibanding dengan platform POS lainnya.

Dalam sambutannya, Founder & CEO iSeller Jimmy Petrus mengatakan, “Dengan menggabungkan sales channel offline dan online di dalam satu platform, seluruh aspek bisnis bisa tersentralisasi secara holistik mulai dari transaksi, inventory, pelanggan hingga pembukuan; sehingga pengelolaan dan pengembangan bisnis menjadi lebih mudah, efektif dan efisien.”

Solusi berbasis omni-channel ini saat ini memang cukup relevan. Riset bertajuk “2020 Ecommerce Fulfillment Trends Report” mengemukakan 86% respondennya, yang merupakan merchant e-commerce, menjual dagangannya di lebih dari satu kanal. Tidak sedikit juga yang menjual melalui media sosial. Di waktu mendatang, 69% merchant berencana terus meningkatkan kanal-kanal penjualan online.

Selain iSeller, di Indonesia sejauh ini sudah ada beberapa startup yang coba jajakan solusi serupa, dua di antaranya Clodeo dan Jubelio.

Pertumbuhan bisnis iSeller

Berkonsep SaaS, pengguna bisa berlangganan layanan mereka sesuai dengan skala bisnisnya. iSeller mendapatkan pendanaan awal di akhir tahun 2018. Klaim Jimmy, bisnisnya berhasil mencapai pertumbuhan hingga 300% yoy dari jumlah akuisisi merchant ataupun revenue tahunan. Mereka menargetkan berbagai jenis bisnis, mulai dari ritel, F&B, gaya hidup, hingga jasa.

Investasi oleh MCI juga akan membuka peluang kerja sama strategis antara Bank Mandiri dan iSeller, termasuk terkait integrasi produk dan layanan untuk memfasilitasi 200 ribu merchant yang telah tergabung di jaringan Mandiri di seluruh Indonesia.

“Kami sangat senang bisa bergabung dengan iSeller di pendanaan kali ini, tentunya kami melihat value proposition dari iSeller yang dapat bersinergi dengan visi, strategi, dan inisiasi finansial digital dari Mandiri ke depannya. Selain dukungan dana, kami yakin kolaborasi strategis dengan ekosistem merchant dan grup bisnis Mandiri dapat mendukung pertumbuhan iSeller lebih maksimal untuk mencapai profitabilitas,” ujar CEO Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputro.

Di tengah pandemi, bisnis iSeller dikatakan tetap pertumbuh. Salah satu faktor pemicunya, meningkatnya kebutuhan bisnis untuk go online. Saat ini platform tersebut juga sudah terintegrasi dengan sistem pembayaran populer seperti Gopay dan Ovo; juga sistem pengiriman terintegrasi dengan opsi JNE, GoSend, hingga GrabExpress.

“Sejak mulainya PSBB di Maret lalu, kami mendapat peningkatan permintaan 3x lebih banyak terutama untuk kebutuhan channel online, termasuk di antaranya ritel online store dan beberapa inovasi terbaru kami seperti F&B online ordering dan eMenu untuk contactless dining,” ujar CCO iSeller Kevin Venturra.

Menurut laporan riset terbaru yang dilakukan DSResearch bersama Mandiri Capital Indonesia, disampaikan ada tiga permasalahan utama yang kerap dihadapi UKM di Indonesia, yakni terkait Financial, Operational, dan Expansion. Model layanan SaaS seperti yang dirilis iSeller telah terbukti memberikan sumbangsih pada peningkatan bisnis, menyelesaikan isu-isu tersebut secara gesit.

Layanan SaaS Startup Indonesia untuk Bisnis
Layanan SaaS Startup Indonesia untuk Bisnis
Application Information Will Show Up Here