Dibanderol $399, Yi 360 VR Sanggup Merekam Video 360 Derajat dalam Resolusi 5,7K

Yi Technology kembali membuat gebrakan usai ‘mengusik’ pasar action cam dan mirrorless. Produsen kamera binaan Xiaomi tersebut kali ini mengincar segmen kamera 360 derajat melalui produk bernama Yi 360 VR.

Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di atas, wujud perangkat sangatlah ringkas dan menyerupai sebuah voice recorder. Di setiap sisinya tertanam sensor Sony IMX377 beresolusi 12 megapixel yang didampingi oleh lensa dengan sudut pandang masing-masing seluas 220 derajat.

Kombinasi ini sanggup menghasilkan video atau foto 360 derajat beresolusi 5,7K. Tanpa bantuan perangkat atau software eksternal, kamera kemudian akan mengolahnya secara otomatis menjadi video 4K yang siap di-share menggunakan smartphone.

GoPro Fusion baru diumumkan, Yi 360 VR sudah lebih dulu mencuri start / Yi Technology
GoPro Fusion baru diumumkan, Yi 360 VR sudah lebih dulu mencuri start / Yi Technology

Bicara soal smartphone, Yi telah menyiapkan aplikasi pendamping supaya pengguna dapat mengendalikan kamera sekaligus mengedit hasil tangkapannya menggunakan ponsel. Live streaming video 360 derajat pun juga dimungkinkan dalam resolusi 2,5K 30 fps, baik ke Facebook ataupun YouTube.

Tanpa bantuan smartphone, pengguna juga tetap bisa mengendalikan perangkat via tombol dan panel indikator di bagian atas. Yi 360 VR diklaim sanggup beroperasi selama satu jam nonstop, namun pengguna juga dapat mengoperasikannya selagi dicolokkan ke listrik.

Entah sengaja atau tidak, perangkat ini diumumkan hanya beberapa hari setelah GoPro mengumumkan kamera 360 derajat perdananya. Pun begitu, Yi Technology sudah siap memasarkannya mulai Juni mendatang seharga $399 – sedikit lebih mahal dari Samsung Gear 360, tapi di atas kertas Yi 360 VR juga lebih unggul.

Yi Halo

Yi Halo terdiri dari 17 action cam Yi 4K yang telah dimodifikasi / Yi Technology
Yi Halo terdiri dari 17 action cam Yi 4K yang telah dimodifikasi / Yi Technology

Selain Yi 360 VR, perusahaan asal Tiongkok tersebut turut mengumumkan Yi Halo, satu set kamera 360 derajat untuk kalangan profesional yang merupakan hasil kolaborasi Yi dengan Google. Kasusnya sama seperti GoPro Odyssey, dimana perangkat ini dirancang secara spesifik untuk platform VR Google Jump.

Yi Halo mengemas total 17 action cam Yi 4K yang telah dimodifikasi, dimana satu di antaranya diposisikan di atas supaya hasil videonya bisa lebih bagus lagi. Seperti Odyssey, Yi Halo dapat menghasilkan video 360 derajat beresolusi 8K 30 fps, namun pengguna juga diberi opsi perekaman dalam resolusi 5,8K 60 fps.

Perangkat dapat dioperasikan melalui panel layar sentuh yang berada di sisi perangkat, dan hasil rekamannya juga bisa dilihat langsung dari smartphone dengan bantuan aplikasi pendamping. Tentunya Yi Halo bukan untuk semua orang seperti Yi 360 VR di atas, apalagi mengingat harganya yang mencapai angka $16.999.

Sumber: Business Wire dan The Verge.

GoPro Umumkan Fusion, Kamera 360 Derajat dengan Karakteristik Action Cam

GoPro baru saja membuat pengumuman yang cukup mengejutkan. Mereka sedang menyiapkan sebuah kamera 360 derajat bernama GoPro Fusion, dengan karakteristik action cam yang cukup kental. Maksudnya, perangkat ini cukup ringkas dan siap diajak ke segala medan.

GoPro tidak membeberkan detail maupun spesifikasi yang merinci. Mereka sejauh ini cuma bilang kalau Fusion sanggup merekam video spherical dalam resolusi 5,2K 30 fps. Dari situ pengguna bebas menggunakan hasilnya sebagai konten virtual reality, atau di-crop menjadi foto atau video HD standar.

Menurut CEO GoPro, Nicholas Woodman, fungsi utama Fusion adalah untuk mengabadikan momen dari segala sudut, ibaratnya menggunakan enam action cam GoPro yang dibundel menjadi satu. Fusion pada dasarnya meniadakan kebutuhan untuk mengatur komposisi, sehingga hal-hal yang tak terduga pun tetap bisa tertangkap meski kita tidak menyadarinya.

Fusion kompatibel dengan sederet aksesori untuk action cam GoPro / GoPro
Fusion kompatibel dengan sederet aksesori untuk action cam GoPro / GoPro

Fusion menggabungkan fleksibilitas yang ditawarkan action cam sekaligus kamera 360 derajat. GoPro memastikan bahwa Fusion nantinya bakal kompatibel dengan sederet aksesori untuk lini action cam-nya.

Melihat sampel hasil videonya di bawah, Fusion bakal menjadi penantang yang tangguh untuk Samsung Gear 360. Video itu juga menunjukkan kapabilitas stabilization Fusion yang cukup mengesankan, dimana video tetap terlihat mulus di atas sepeda atau kano. Lebih istimewa lagi, video 360 derajat itu bisa dibuat slow-motion.

Fusion rencananya baru akan dipasarkan mulai akhir tahun 2017. Kisaran harganya belum diketahui, tapi pastinya tidak semahal GoPro Odyssey. Sebelum dirilis untuk publik, GoPro terlebih dulu akan membagikan Fusion ke sejumlah mitranya mulai musim panas ini guna mendemonstrasikan potensinya menjelang peluncurannya nanti.

Sumber: GoPro.

Samsung Ungkap Kamera Gear 360 Generasi Baru

Samsung Galaxy S8 sudah resmi menyapa dunia. Bersamanya, Samsung turut memperkenalkan perangkat lain yang tak kalah menarik, yakni kamera Gear 360 generasi baru. Dibandingkan pendahulunya, desain Gear 360 edisi tahun 2017 ini berubah cukup signifikan.

Perangkat tak lagi berwujud seperti bola, melainkan menyerupai jamur dimana bagian bawahnya berperan sebagai handle – yang pastinya akan sangat membantu dalam pengambilan selfie. Gear 360 baru ini tetap bisa dipasangkan pada tripod standar, akan tetapi Samsung turut menyertakan semacam dudukan berbahan karet supaya perangkat bisa tetap stabil di atas permukaan datar.

Selain desain, jeroannya juga dirombak. Gear 360 (2017) mengemas sepasang sensor 8,4 megapixel dan sepasang lensa fisheye f/2.2. Berbeda dari pendahulunya, Gear 360 kini dapat merekam video dalam resolusi 4K, 4096 x 2048 pixel lebih tepatnya.

Tak hanya kompatibel dengan smartphone Samsung saja, Gear 360 (2017) bahkan bisa digunakan bersama iPhone / Samsung
Tak hanya kompatibel dengan smartphone Samsung saja, Gear 360 (2017) bahkan bisa digunakan bersama iPhone / Samsung

Hal baru lain adalah dukungan live streaming ke Facebook atau YouTube dalam resolusi 2K, asalkan perangkat tersambung dengan smartphone yang kompatibel. Kabar baiknya, Samsung telah memperluas kompatibilitasnya hingga mencakup perangkat non-Samsung dengan versi OS minimum Android 5.0, bahkan iPhone pun juga kebagian jatah kali ini.

Samsung Gear 360 (2017) memiliki dimensi 101 x 46 x 45 mm, dengan bobot 130 gram. Dirinya telah dibekali dengan baterai berkapasitas 1.160 mAh, dan secara keseluruhan bodinya tahan air dengan sertifikasi IP53.

Informasi terkait ketersediaannya masih minim. Pemasarannya dikabarkan bakal dimulai pada musim semi mendatang, sedangkan harganya masih belum dipastikan. Kendati demikian, Samsung sempat bilang kalau banderolnya bakal lebih terjangkau ketimbang Gear 360 versi sebelumnya yang dipatok di angka $349.

Sumber: Samsung dan The Verge.

Protruly Darling Ialah Smartphone Mewah Dengan Kamera 360 Derajat Pertama di Dunia

Fotografi, komunikasi, penyajian konten hiburan, sampai mendukung kegiatan kerja; hampir semua hal saat ini bisa ditangani oleh smartphone. Dan sebentar lagi, kita akan kedatangan handset yang dibekali kemampuan mengambil foto dan video seluas 360 derajat. Tapi ketika harga perangkat bergerak jadi kian terjangkau, produk baru itu didesain sebagai device premium.

Di MWC 2017, produsen asal Shenshen Protruly memamerkan handset bernama Protruly Darling. Perangkat ini disebut-sebut sebagai ‘ponsel virtual reality pertama di dunia’. Darling memiliki dua buah lensa di sisi depan dan belakang berukuran besar, memungkinkannya ‘melihat’ ke segala arah. Fungsinya sendiri tak berbeda dari kamera 360 derajat lain, di mana hasil jepretan dan rekaman video bisa segera diunggah ke sosial media dan platform video sharing.

Modul kamera 360 tersebut adalah bagian paling menonjol dari Darling, memakan hampir seperempat porsi handset dan membuatnya jadi memanjang. Meskipun sejauh ini belum ada detail soal ukuran, penampilannya itu menyebabkan smartphone tidak pas untuk disimpan dalam saku celana. Berdasarkan foto dan video yang telah dipublikasi, saya melihat penggunaan kaca 2.5D, lalu punggung device dibuat melengkung.

Di sisi belakang, Anda bisa menemukan dua modul lensa – lensa wide-angle raksasa dan satu lensa kamera ponsel ‘standar’ dengan flash dual tone. Kabarnya, masing-masing lensa fish-eye tersebut ditenagai oleh sensor 13-megapixel.

Protruly Darling 1

Menariknya lagi, rangkaian lensa raksasa di sana bukanlah satu-satunya bagian paling menarik dari Protruly Darling. Produsen menawarkan dua varian handset: tipe standar dan model premium. Dan di versi high-end, Protruly membubuhkan batangan emas murni seberat 3,08-gram bertatahkan empat berlian, lalu melapisi area atasnya dengan kulit.

Terlepas dari perbedaan desain, kedua model menyimpan jeroan serupa. Handset diotaki chip MediaTek Helio X20 MT6796 (10-core 2,5GHz ), dibantu RAM 4GB, penyimpanan internal 64GB, dan tenaganya dipasok oleh unit baterai 3.560mAh. Protruly Darling menyuguhkan layar seluas 5,5-inci beresolusi 1920x1080p, dan berjalan di  Android 6.0 Marshmallow. Device kabarnya sudah memanfaatkan port USB type C serta didukung sensor sidik jari – diposisikan di punggung pada versi biasa, dan di tombol home buat varian premium.

Harga Protruly Darling masuk ke kategori handset kelas flagship, namun ada perbedaan informasi: Mashable menyampaikan bahwa dua device itu dibanderol US$ 500 dan US$ 800, sedangkan China Daily menyebutkan angka US$ 800 dan US$ 1.300. Buat sekarang, Darling hanya tersedia di Tiongkok.

Via The Verge.

Huawei Umumkan Honor VR, Kamera 360 Derajat untuk Smartphone

Hype VR belum menunjukkan tanda-tanda bakal pudar dalam waktu dekat. Dalam sebuah event di Beijing, Huawei belum lama ini mengumumkan Honor VR, sebuah kamera 360 derajat yang didesain untuk digunakan bersama smartphone.

Berwujud menyerupai bola, Honor VR mengemas sebuah konektor USB-C atau micro USB untuk disambungkan ke ponsel. Kalau Anda merasa tidak asing dengan konsep seperti ini, itu dikarenakan Anda pernah mendengar mengenai perangkat serupa bernama Insta360 Air.

Pada kenyataannya, Honor VR ini dikembangkan oleh Insta360, bukan Huawei sendiri. Spesifikasinya pun mirip, mencakup lensa f/2.4 dan kemampuan mengambil foto spherical beresolusi 3008 x 1504 pixel serta video 2560 x 1280 pixel dalam kecepatan 30 fps.

Honor VR saat diumumkan di sebuah event di Beijing / Insta360
Honor VR saat diumumkan di sebuah event di Beijing / Insta360

Juga seperti sepupunya itu, Honor VR menawarkan fitur livestreaming, dan Insta360 juga sudah menyiapkan aplikasi pendamping untuk saling berbagi video 360 derajat sekaligus melakukan livestreaming. Bisa jadi kedua kamera ini sama persis, hanya saja yang mengusung label “Honor” kemungkinan dapat memikat lebih banyak konsumen berkat reputasi Huawei.

Detail lebih lanjut beserta banderol harga Honor VR sepertinya baru akan diungkap di ajang MWC 2017 sebentar lagi, namun Huawei memastikan bahwa konsumen dapat segera membelinya tidak lama dari sekarang.

Sumber: DPReview dan Insta360.

Kamera 360 Derajat Ricoh R Sanggup Melakukan Live Streaming Selama 24 Jam Nonstop

Dari sekian banyak kamera 360 derajat yang ada di pasaran saat ini, Ricoh Theta merupakan salah satu yang paling populer. Ia memang bukan yang terbaik soal kualitas video, tapi ia unggul dalam hal kepraktisan. Kesuksesan Theta ini mendorong Ricoh untuk terus menyeriusi segmen kamera 360 derajat, hingga akhirnya terciptalah kamera 360 derajat baru bernama Ricoh R.

Desain Ricoh R hampir sama seperti Theta, dengan lensa fisheye yang tertanam di masing-masing sisinya. Cara kerjanya pun tidak jauh berbeda, dimana proses stitching akan berjalan secara otomatis dan real-time, menghasilkan output video spherical beresolusi 1920 x 960 pixel 30 fps.

Yang sangat istimewa dari Ricoh R adalah kemampuannya menyiarkan hasil rekaman secara langsung selama 24 jam nonstop dengan bantuan kabel power dan HDMI. Konsumen umum seperti kita mungkin tidak membutuhkan fitur ini, tapi perannya pasti akan amat terasa ketika difungsikan sebagai kamera pengawas misalnya.

Itulah mengapa Ricoh lebih memilih memasarkan Ricoh R kepada pihak developer. Mereka berharap ekosistem aplikasinya bisa diperluas terlebih dulu, sebelum akhirnya mungkin akan dirilis juga Ricoh R versi konsumen umum – Theta R mungkin?

Ricoh sejauh ini belum mengungkap banderol harga dari Development Kit yang akan mereka pasarkan mulai musim semi mendatang. Bundle-nya mencakup kamera Ricoh R itu sendiri, sebuah stand beserta akses ke SDK.

Sumber: DPReview.

Live Streaming Video 360 Derajat dengan iPhone? Percayakan pada Giroptic iO

Saat teknologi live streaming dan perekaman video 360 derajat dipadukan, Anda sejatinya mendapat keleluasaan untuk berbagi momen secara menyeluruh, tanpa meninggalkan satu bagian penting pun. Pertanyaannya, apakah Anda membutuhkan kamera khusus berharga selangit untuk mewujudkannya? Tidak, smartphone Anda saja sebenarnya sudah bisa jika dibantu oleh aksesori yang tepat.

Aksesori yang saya maksud adalah Giroptic iO. Ia pada dasarnya merupakan kamera 360 derajat berukuran mini yang bisa dipasangkan ke iPhone, seketika itu juga memberikan Anda kemudahan untuk mengambil foto atau video 360 derajat tanpa mengorbankan aspek portabilitas.

iO sebenarnya bukan perangkat pertama yang menawarkan fitur semacam ini. Sebelumnya sudah ada Insta360 Nano yang mengusung konsep serupa. Pun begitu, iO tetap layak dipertimbangkan sebab perusahaan pengembangnya, Giroptic, dari awal didirikan dengan spesialisasi di bidang ini, yang dibuktikan melalui produk bernama 360cam beserta kolaborasinya dengan developer VLC.

Foto atau video yang diambil menggunakan Giroptic iO akan otomatis disimpan ke memory smartphone / Giroptic
Foto atau video yang diambil menggunakan Giroptic iO akan otomatis disimpan ke memory smartphone / Giroptic

Dimensi iO berkisar 73 x 35 mm, dengan bobot tak lebih dari 70 gram berkat penggunaan material aluminium di sekujur tubuhnya. Pada masing-masing sisinya, terdapat lensa f/1.8 dengan sudut pandang 195 derajat, yang ketika digabungkan sanggup mengabadikan foto maupun video 360 derajat spherical.

Sesaat setelah disambungkan ke port Lightning milik iPhone, iO siap mengambil foto dalam resolusi 3840 x 1920, atau video beresolusi 1920 x 960 pixel dalam kecepatan 30 fps, lengkap beserta audio stereo. Proses stitching berlangsung secara otomatis dan real-time, sehingga pengguna bebas menyiarkannya secara langsung ke Facebook atau YouTube.

Giroptic iO mengemas unit baterainya sendiri, dengan kapasitas 915 mAh / Giroptic
Giroptic iO mengemas unit baterainya sendiri, dengan kapasitas 915 mAh / Giroptic

Pengguna juga tidak perlu khawatir baterai iPhone-nya dikuras habis oleh iO, sebab ia telah mengemas unit baterainya sendiri, dengan kapasitas 915 mAh. Charging bisa dilakukan menggunakan kabel micro USB.

Giroptic iO rencananya akan dipasarkan mulai 17 Januari 2017 seharga $249. Pengguna Android tak perlu iri hati, sebab Giroptic berjanji untuk merilis versi Android-nya dalam waktu dekat.

Sumber: PR Newswire.

Bola Kecil Ini Sulap Ponsel Android Anda Jadi Kamera 360 Derajat

Masih ingat dengan Insta360 Nano, aksesori berukuran mini yang sanggup mengubah iPhone jadi kamera 360 derajat? Mungkin Anda merupakan salah satu dari banyak orang yang kecewa karena tidak ada versi Android-nya. Well, tim pengembang di baliknya rupanya mendengar keluhan tersebut, dan kini mereka memperkenalkan Insta360 Air.

Seperti yang bisa ditebak, Insta360 Air pada dasarnya merupakan perangkat yang sama, tapi yang kompatibel dengan perangkat Android menggunakan konektor micro USB atau USB-C. Pun begitu, desainnya juga sedikit berbeda; 360 Air berwujud bola dengan diameter 38 mm, sedangkan bobotnya hanya berkisar 26,5 gram.

Spesifikasinya cukup mumpuni jika melihat desainnya yang super-ringkas. Foto dapat ditangkap dalam resolusi 3008 x 1504 pixel, sedangkan video dalam 2560 x 1280 pixel 30 fps – di beberapa ponsel seperti Samsung Galaxy S7 atau Huawei P9, resolusi videonya bisa sedikit ditingkatkan menjadi 3008 x 1504 pixel.

Insta360 Air menyambung ke perangkat Android via konektor micro USB atau USB-C / Insta360
Insta360 Air menyambung ke perangkat Android via konektor micro USB atau USB-C / Insta360

360 Air mengemas sepasang lensa fisheye f/2.4 dengan jangkauan pandang seluas 210 derajat. Shutter speed dan tingkat ISO-nya bisa disesuaikan secara manual sesuai kebutuhan. Tidak ketinggalan adalah sistem electronic image stabilization guna meredam guncangan selama proses perekaman.

Proses stitching gambar dan video dilakukan secara real-time, memungkinkan pengguna untuk menyiarkannya secara langsung ke YouTube. Pengguna bahkan bisa melangsungkan panggilan video via Skype dalam tampilan 360 derajat jika mau.

Berapa harganya? $99 saja, separuh banderol Insta360 Nano. Kalau tertarik, Anda bisa memesannya dengan cara menjadi backer di laman *crowdfunding-nya di Indiegogo.

Ricoh Umumkan Kamera 360 Derajat Baru, Theta SC

Tiga tahun yang lalu, Anda mungkin belum kepikiran kalau Anda butuh sebuah kamera 360 derajat. Namun di kala itu Ricoh sudah memulai tren kamera 360 derajat berukuran compact lewat lini Theta. Memasuki kuartal terakhir tahun 2016, Ricoh memperkenalkan Theta generasi keempat.

Dijuluki Theta SC, ini sebenarnya merupakan versi lebih simpel dari Theta S, dan otomatis lebih terjangkau. Desain dan spesifikasi utamanya tidak berubah, masih mengandalkan sepasang sensor 14 megapixel dan lensa fisheye, plus fitur pengolahan gambar spherical secara otomatis.

Di saat yang sama, Ricoh juga menginginkan Theta SC untuk menjangkau lebih banyak kalangan konsumen. Empat pilihan warna (biru, beige, pink dan putih) adalah buktinya, begitu juga dengan batasan durasi perekaman video full-HD di angka 5 menit. Sepintas ini mungkin terdengar seperti kekurangan, tapi Ricoh menjelaskan bahwa konsumen lebih tertarik untuk merekam dan membagikan klip-klip pendek.

Sama seperti pendahulunya, Ricoh Theta SC juga bisa dikendalikan via smartphone / Ricoh
Sama seperti pendahulunya, Ricoh Theta SC juga bisa dikendalikan via smartphone / Ricoh

Theta SC tidak dilengkapi port HDMI, tapi pengguna masih bisa memantau hasil rekamannya secara langsung maupun mengendalikan kamera dari kejauhan melalui smartphone; Ricoh telah merombak tampilan aplikasi pendampingnya agar lebih mudah dinavigasikan. Sama seperti pendahulunya, hasil tangkapan Theta SC juga bisa langsung dibagikan ke berbagai media sosial.

Ricoh Theta SC akan dipasarkan mulai bulan depan seharga $299. Setiap unitnya datang bersama memory internal berkapasitas 8 GB yang dapat menyimpan sekitar 1.600 gambar sekaligus.

Sumber: DPReview.

Orbit 360 Bantu Ponsel Anda Ciptakan Foto 360 Derajat Tanpa Cacat

Fitur panorama yang ada di kamera smartphone saat ini memang sudah bisa digunakan untuk menciptakan gambar 360 derajat. Masalahnya, mustahil tangan kita bisa tetap stabil selama proses pengambilan gambar. Alhasil, gambarnya benar 360 derajat, tapi meletot ke sana-sini.

Lebih lanjut, gambar tersebut juga bukanlah gambar spherical alias berwujud bola, dimana bagian atas dan bawahnya akan terlihat kosong. Namun hal ini tetap tidak menutup potensi smartphone sebagai kamera 360 derajat, dengan catatan Anda punya aksesori yang tepat.

Di sinilah Orbit 360 memegang peran. Ia bisa dianggap sebagai sebuah tripod smartphone yang bisa bergerak memutar dengan sempurna. Asalkan objek yang diambil tidak banyak bergerak, gambar 360 derajat yang dihasilkan dijamin mulus.

Menariknya, Orbit 360 juga bisa memosisikan ponsel 45 derajat menghadap ke bawah dan atas. Fitur ini penting apabila pengguna hendak menciptakan gambar 360 derajat yang benar-benar spherical, sehingga bagian atas dan bawahnya tidak terlihat kosong ketika dinikmati melalui VR headset.

Orbit 360 bisa mengakomodasi beragam smartphone dengan ukuran layar 4 sampai 6 inci. Konektivitas Bluetooth menjadikannya kompatibel dengan platform Android maupun iOS, dan ia juga bisa ditancapkan di atas tripod seandainya perlu.

Orbit 360 juga datang bersama sebuah remote control Bluetooth, dimana pengguna bisa menekan tombol untuk mengambil selfie selagi ponsel memotret foto panorama 360 derajat. Bersamaan dengan itu, I Am Cardboard selaku pengembangnya juga menawarkan dua perangkat VR viewer yang sangat unik dan ringkas – yang satu malah berupa casing untuk iPhone.

Saat ini Orbit 360 tengah ditawarkan melalui situs crowdfunding Kickstarter seharga $70, atau $90 bersama bundle dua VR viewer inovatifnya.