Mudah Dioperasikan, Action Cam Camorama Rekam Video 360 Derajat di Resolusi 4K

Terlepas dari premisnya yang menarik, sejumlah kendala masih sering ditemui di kamera (terutama rig) 360 derajat: sistem memerlukan rangkaian beberapa kamera dan dukungan software stitching, editing-nya sulit, dan sering kali waktu perekamannya pendek karena rendahnya daya tahan baterai. Hal-hal ini merupakan perhatian utama sebuah tim kecil dari Los Angeles.

Solusi mereka adalah mencoba memadatkan teknologi-teknologi esensial dalam device berwujud padat, namun memastikan penggunaannya tetap sederhana buat konsumen awam. Setelah melangsungkan pengembangan sejak pertengahan tahun lalu dan sukses melakukan pengujian di berbagai skenario, developer memperkenalkan Camorama, produk yang diklaim sebagai kamera panorama paling portable di dunia.

Lewat Camorama, janji developer adalah menghadirkan kemampuan shooting video 4K ke semua orang, turut dibantu oleh harganya yang terjangkau. Produk menawarkan kemudahan mengambil gambar-gambar detail untuk segera Anda share di sosial media, dan live stream serta merekam di resolusi ultra-HD dan menikmati hasilnya di headset virtual reality. Proses penyuntingan juga mudah karena file kompatibel ke beragam software.

Camorama mempunyai penampilan seperti kubus dengan sisi samping membundar, berukuran 48x48x51mm (bobotnya kurang dari 120g). Modul kamera super wide-angle 360 derajat diposisikan di atas. Di sana developer membekalinya dengan tiga tombol fisik buat fungsi power, memulai rekaman, serta sinkronisasi Wi-Fi; terdapat pula microphone serta speaker build-in. Berkat desain tersebut, device bisa mudah ditempatkan di sisi atas helm ataupun monopod.

Camera 360 ini memang sengaja dirancang buat mendukung aktivitas-aktivitas outdoor seperti surfing sampai skydiving. Camorama tetap bekerja normal di bawah sengatan panas sinar matahari dan strukturnya mampu menahan tumpahan air, serta menyimpan magnet sehingga bisa menempel di objek berbahan besi. Jika Anda berniat menggunakannya saat bermain di pantai, developer tak lupa menyediakan case waterproof – membuatnya tahan air hingga kedalaman 15m.

Developer memanfaatkan sensor Sony IMX337 dan image processor Ambarella S2E88, menyematkan lensa ber-aperture f/2.4 dengan field of view 360×230 derajat. Camorama sanggup merekam video 4K (2880x2880p) di 30fps atau video 960x960p di 210fps. Baterai 1.300mAh di dalam menjaga device tetap aktif selama 9 jam untuk pemakaian normal, atau 1,5 jam buat merekam 4K. File disimpan dalam memori internal sebesar 64 atau 128GB.

Camorama rencananya akan dijual seharga US$ 400, tapi jika memesannya sekarang di situs Kickstarter, Anda bisa membelinya dengan harga mulai dari US$ 280.

Diklaim Sebagai Kamera 360 Terkecil di Dunia, Nico360 Simpan Sensor 32-Megapixel

Terlepas dari dominasi GoPro, upaya berbagai produsen menciptakan alternatif kamera action yang diinginkan konsumen terus berlangsung hingga kini: Polaroid Cube hadir sebagai opsi entry-level, sedangkan Nikon sendiri tak mau tanggung-tanggung, menyiapkan KeyMission 360 untuk kreasi konten VR. Buat satu developer asal Hong Kong, ukuran mungil adalah sasaran mereka.

Melalui situs crowdfunding Indie Gogo, tim pimpinan Jim Huang dan Serneg He memperkenalkan buah dari gagasan mereka: Nico360. Meski diramu sebagai action cam 360 derajat bertubuh kecil, pengembang tidak lupa memanfaatkan komposisi hardware canggih. Aspek paling menonjol dari Nico360 terletak pada spesifasi tinggi di dalam, diwakilkan oleh ukuran sensor sebesar 32-megapixel.

Nico360 3

Nico360 memiliki penampilan ala balok, berukuran 46x46x28-milimeter dan dengan berat cuma 96 gram. Desainnya sengaja dibuat sederhana: dua modul lensa diposisikan di area ujung, dan hanya memiliki satu tombol fisik: untuk power, menjepret gambar, sampai merekam video. Tubuh kamera action ini memanfaatkan bahan anti-air, lalu lensanya juga diproteksi lapisan anti-baret.

Sensor 32-Mp Nico360 sebetulnya terdiri atas sepasang sensor 16-megapixel garapan Sony. Selain menjepret gambar still 25-Mp (termasuk di mode burst), device sengaja diracik buat merekam video 360 derajat beresolusi WQHD 2.560×1.440p di 30 frame rate per detik. Masing-masing lensa di kedua sisi Nico 360 mempunyai field of view 195 derajat, dan FoV keseluruhannya diklaim mencapai 360 derajat.

Nico360 1

Hasil rekaman bisa disimpan dalam storage internal berkapasitas 32GB, atau di-stream langsung ke web lewat online player atau ke headset virtual reality. Via app companion, Nico360 kompatibel ke perangkat ber-platform iOS, Android maupun Windows.

Nico360 didukung oleh sistem electronic image stabilization (EIS); mampu merekam live data berupa percepatan, rotasi dan G-force; serta menggunakan smartphone Anda untuk live preview. Perangkat dibekali konektivitas Bluetooth dan Wi-Fi sampai jarak sembilan meter, dengan kualitas rekam suara AAC 48KHz 128Kbit/s plus fitur Automatic Gain Control opsional.

Nico360 2

Kemampuan anti-air Nico 360 bukan sekedar splash-proof (developer belum menginformasikan detail sertifikasinya), dan untuk membuatnya lebih bersahabat bagi pecinta kegiatan outdoor, Anda dapat memanfaatkan berbagai macam jenis mount dan aksesori: monopod (tongkat selfie), mount tripod fleksibel, strap pergelangan tangan, mount setang sepeda, sampai head strap.

Nico360 sudah bisa Anda pesan di Indie Gogo. Versi Super Early Bird-nya dijajakan seharga hanya US$ 100, dan rencananya akan mulai didistribusi ke semua backer di seluruh dunia pada bulan Oktober 2016.

Ringkas dan Unik, Action Cam Frodo Memiliki Fitur Edit Otomatis

Dari puluhan file video yang direkam via action cam, seberapa banyakkah yang sudah Anda share? NexGear berpendapat, banyak konsumen pada akhirnya membiarkan koleksi tersebut terbengkalai di hard disk. Alasannya, mayoritas dari para pelancong ataupun petualang pemilik kamera action itu tidak memiliki kemampuan dan kesabaran untuk meng-edit video.

Inilah faktor yang mendorong sang startup asal Mumbai itu meramu produk alternatif dari brand-brand populer. Mereka memperkenalkan Frodo, dan layaknya sang Hobbit yang ditugaskan buat menghancurkan cincin Sauron di kawah Mount Doom, petualangan menjadi konsep utama pembuatan action cam tersebut. Frodo memberikan Anda keleluasaan dalam eksplorasi karena ia menyimpan fitur edit otomatis.

Frodo 2
Frodo dikenakan di pergelangan tangan.

Berkat Frodo, sharing jadi sesederhana proses merekam video. Tim NexGear membekalinya dengan sebuah algoritma pintar yang bertugas menyunting rekaman-rekaman berdurasi panjang menjadi video siap tayang. Frodo memiliki tubuh mungil, memastikan penggunaannya ringkas dan fleksibel, serta didesain agar tidak bergantung pada aksesori dan mount tambahan.

Frodo tersaji dalam bentuk mirip jam tangan, terdiri dari dua komponen utama: modul kamera detachable dan strap extendable sekaligus charger. Bagian strap juga berfungsi sebagai mount (ada engsel 90 derajat), bisa Anda pasangkan di helm atau setang sepeda, atau dikenakan di paha untuk mendapatkan hasil video yang unik. Device turut dilengkapi layar LED tersembunyi serta tombol shoot.

Frodo 3
Strap bisa dipanjangkan, dan Anda dapat memasang Frodo di mana saja.

Action cam ini mampu merekam video full-HD di 30 frame rate per detik, memiliki field of view wide-angle 120 derajat dan lensa f/2.6, serta mengusung penyimpanan 16 atau 32GB. Buat fungsi foto, ia mengabadikan momen di 8-Mp 3264×2448-pixel. Frodo mengambil tenaga dari baterai Li-Po dengan waktu durasi pemakaian selama 1,5 jam (video 1080p). Selain itu terdapat konektivitas Bluetooth LE 4.0, Wi-Fi, dan ada sensor gerakan enam-poros.

Frodo dirancang untuk tersambung ke perangkat iOS ataupun Android via aplikasi companion. Penggunaanya simpel, Anda tinggal memilih rekaman dari app, kemudian tentukan gaya editing dan biarkan algoritme pintar di sana bekerja. Selanjutnya, bubuhkan musik dan Anda tinggal mengunggahnya di sosial media. Jika kampanye penggalangan dana NexGear berhasil mencapai angka US$ 75 ribu, developer berencana buat menambahkan fitur live streaming Facebook.

Kamera action ini sudah bisa Anda pesan sekarang melalui platform crowdfunding Indie Gogo. Untuk bundel kamera plus strap, Frodo dijajakan seharga US$ 240, US$ 60 lebih murah dari harga retail-nya.

Nikon Serbu Ranah Action Cam Dengan KeyMission 360

Kiprah hampir seabad memastikan nama Nikon sangat lekat di ranah fotografi. Seperti yang telah diungkap di bulan November silam, CES 2016 Nikon gunakan sebagai tempat untuk memamerkan kamera flagship kelas profesional anyar, D5. Tapi ada satu kejutan menarik di akhir presentasi mereka, menandai arahan dan minat produsen selanjutnya di bidang tersebut.

Nikon memperkenalkan KeyMission 360, dan dengannya, sang spesialis kamera asal Tokyo itu resmi bermain di lini yang dipelopori GoPro. KeyMission 360 ialah action camera, dibumbui sedikit twist. Nikon bermaksud menciptakan keluarga baru kamera action, di mana angka ‘360’ pada nama menandai kapabilitas perekaman video 360 derajat. Mereka juga berjanji untuk membenamkan teknologi imaging canggih di sana.

Nikon KeyMission 360 01

KeyMission 360 memiliki wujud kotak, sedikit lebih besar dari GoPro Hero Session 4, minus penampilan kubus. Secara keseluruhan, ia masih tergolong mungil. Terdapat dua sensor serta dua lensa di depan dan belakang untuk memproduksi satu gambar still atau video 4K secara utuh. Rangkaian tombol, port HDMI, slot kartu memori dan baterai diposisikan di sisi samping.

Action cam ini mengusung struktur tangguh dan desain rugged. Nikon menyebutkan beberapa skenario pemakaian, misalnya untuk menemani Anda berolahraga, bertualang, atau hanya sekedar bepergian. KeyMission 360 ditopang kemampuan tahan air hingga kedalaman 30-meter, serta sanggup menahan debu, benturan, jatuh dari ketinggian maksimal 2-meter, dan temperatur dingin.

Nikon KeyMission 360 03

Agar rekaman tampil prima, Nikon turut membubuhkan fitur Vibration Reduction elektronik. Ia dapat diaktifkan lewat aplikasi, berfungsi meminimalisir efek getaran dan membantu menjaga kualitas video tetap tajam. Hal menarik dalam pengungkapan KeyMission 360 adalah, Nikon mencoba menyuguhkannya sebagai kamera 360 derajat yang ekonomis dan bersahabat bagi konsumen awam, dimaksudkan buat menopang bidang produksi konten virtual reality.

Memang sudah ada alternatif kamera 360 dengan harga terjangkau, ambil saja contohnya Ricoh Theta. Namun desain KeyMission 360 memudahkan action cam dipasangkan ke helm atau kendaraan, membawanya masuk lebih jauh ke teritorial GoPro. Tentu saja Nikon bukanlah satu-satunya nama yang mencoba menantang pionir action cam tersebut, tapi kapabilitas perekaman 360 derajat baru ada di KeyMission 360.

Meski belum menyingkap info mengenai harga, Nikon berencana buat meluncurkan KeyMission 360 di Musim Semi 2016.

Nikon KeyMission 360 02

Via The Verge. Sumber: Nikon USA.

Eddie Ialah Action Cam Berkonsep ‘Kamera Keamanan’ All-in-One

Mayoritas tren pembuatan video di tahun 2015 ini sebenarnya didorong oleh ketersediaan teknologi. Sedikit contohnya meliputi efek slow motion, time lapse, drone, sampai dokumentasi ‘amatir’ berbekal action cam. Untuk ranah terakhir ini, evolusi terus berjalan. Kini model serta desainnya sangat beragam, dan kreasi satu tim pengembang asal London tidak kalah unik. Continue reading Eddie Ialah Action Cam Berkonsep ‘Kamera Keamanan’ All-in-One

Saking Tangguhnya, Action Cam Barnacle Tetap Bekerja Meski Terlindas Mobil

Dalam penciptaan action camera, ketangguhan ialah aspek yang sama pentingnya dengan mutu rekam video. Tak sekedar berdasarkan build quality dan pemilihan material, faktor ini terkait desain. Buat sekarang GoPro memang masih jadi pilihan mayoritas videographer olahraga ekstrem dan para petualang, tapi mungkin belum cukup ‘ekstrem’ untuk skenario tertentu. Continue reading Saking Tangguhnya, Action Cam Barnacle Tetap Bekerja Meski Terlindas Mobil

Dinky Adalah Aksesori Serbaguna Buat Semua Pemilik Device

‘Dinky’ mempunyai arti harfiah kecil atau tidak signifikan, tapi aksesori bernama serupa ciptaan inventor Daniel Shannon jauh dari kesan tidak berguna. Melalui penyajian sederhana, Dinky ialah tambahan mengagumkan untuk perangkat mobile. Ia sangat bermanfaat bagi mereka yang menghabiskan banyak waktu di depan layar device, termasuk juga para fotografer dadakan. Continue reading Dinky Adalah Aksesori Serbaguna Buat Semua Pemilik Device

Ricoh Perkenalkan WG-M1, Kamera ‘Rugged’ Berdesain Unik Untuk Para Petualang

Kini kamera bertema ‘rugged‘ bukanlah sesuatu yang spesial. Kita sudah melihat berbagai tipe telah dipasarkan, biasanya dalam model compact. Demi merancang agar produk tersebut tahan banting, mayoritas produsen mengorbankan beberapa fitur dan komponen sehingga mempengaruhi kualitas. Tapi produk anyar besutan Ricoh ini berbeda. Continue reading Ricoh Perkenalkan WG-M1, Kamera ‘Rugged’ Berdesain Unik Untuk Para Petualang