MUFG Alokasikan 1,5 Triliun Rupiah untuk Investasi Startup di Indonesia

Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG) melalui anak usahanya MUFG Bank Ltd dan MUFG Innovation Partners Co Ltd (MUIP) membentuk dana kelolaan bernama Garuda Fund dengan alokasi sebesar $100 juta atau sekitar 1,5 triliun Rupiah.

Dalam keterangan resminya, MUFG turut menggandeng PT Bank Danamon Indonesia Tbk (IDX: BDMN) untuk membentuk Garuda Fund atau MUFG Innovation Partners Garuda No. 1 Limited Investment Partnership.

Garuda Fund akan berfokus pada investasi di Indonesia yang juga disebut mewakili pertumbuhan ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara. Target investasinya adalah startup yang akan bersinergi dengan Bank Danamon.

Managing Executive Officer dan Chief Executive of Global Commercial Banking Business Unit MUFG Bank Kenichi Yamato mengungkapkan, MUFG berupaya memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat Indonesia dari berbagai sisi, serta berkontribusi pada inklusi keuangan dalam negeri.

“Garuda Fund memungkinkan MUFG dan Danamon untuk berkolaborasi dengan startup Indonesia untuk memperkuat penawaran produk, membuka akses ke nasabah yang beragam, dan mendorong digitalisasi agar dapat melayani spektrum nasabah yang lebih luas dengan lebih baik,” tuturnya.

Sebelumnya, MUIP didirikan sebagai perusahaan fund management di 2019 dengan tujuan untuk memperkuat transfer inovasi melalui aliansi bisnis antara seluruh perusahaan di MUFG Group dan perusahaan rintisan yang berada di Jepang dan negara lain.

Garuda Fund merupakan dana kelolaan MUIP yang ketiga. Sejauh ini, MUIP telah mengucurkan investasi sebesar 40 miliar Yen di berbagai perusahaan di skala global. Kolaborasi ini menjadi strategi Bank Danamon untuk meningkatkan daya saing produk digital dan mengakuisisi nasabah baru.

Chief Strategy Officer Bank Danamon Indonesia Reza Iskandar Sardjono menambahkan, “Garuda Fund diperuntukkan bagi investasi strategis di sektor keuangan digital Indonesia yang dinamis dan kompetitif, dengan penekanan pada startup pengembang platform keuangan digital dan fintech dengan skala dan kemampuan digital yang mumpuni, guna memperluas ekosistem kolaborasi Danamon.”

MUIP selaku General Partner memiliki rasio investasi 0,1%, sedangkan MUFG Bank dan Bank Danamon sebagai Limited Partner masing-masing berkontribusi 89,9% dan 10%.

Sebelumnya MUFG menyuntik investasi sebesar sebesar $200 juta atau Rp3 triliun kepada Akulaku. Investasi ini disepakati dalam bentuk financing untuk mendukung pertumbuhan Akulaku di Asia Tenggara, terutama Indonesia.

Bank Danamon, bagian dari MUFG group, merupakan bank BUKU 4 yang menawarkan layanan keuangan ke berbagai segmen, mulai dari konsumer, UMKM, enterprise, hingga pembiayaan otomotif.

Berdasarkan laporan e-Conomy SEA, nilai ekonomi digital di Indonesia diperkirakan mencapai $77 miliar atau lebih dari Rp1100 triliun di 2022. Angka tersebut menunjukkan kenaikan 22% dibandingkan tahun sebelumnya.

MUFG Suntik Investasi ke Akulaku Sebesar 3,1 Triliun Rupiah

Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (MUFG) memberikan investasi sebesar $200 juta atau 3,1 triliun Rupiah kepada Akulaku. Ini mengonfirmasi pemberitaan sebelumnya di mana MUFG dilaporkan tengah menjajaki kesepakatan investasi dalam bentuk financing ini ke perusahaan fintech tersebut.

Investasi ini menjadi tambahan untuk mendukung pertumbuhan Akulaku, sejalan dengan misinya menyediakan layanan keuangan di Asia Tenggara, serta menjangkau pelanggan dan pasar yang kurang terlayani.

Ini merupakan investasi strategis kedua yang diterima oleh Akulaku pada tahun ini. Sebelumnya, Akulaku memperoleh pendanaan sebesar $100 juta dari Siam Commercial Bank (SCB) pada awal 2022. Perolehan ini melanjutkan putaran investasi $125 juta di tahun sebelumnya dipimpin Silverhorn Group, yang sekaligus menjadi mitra pembiayaan (financing partner) sejak 2018.

Dalam pernyataan resminya pihak Akulaku menegaskan, kemitraan dengan MUFGakan memberikan pengetahuan, sumber daya, dan layanan yang bisa membantu perusahaan menerapkan rencana jangka panjang terkait dengan pertumbuhan pengguna.

“Asia Tenggara adalah kunci dan pasar kedua bagi MUFG. Investasi kami di Akulaku akan memantapkan komitmen kami di wilayah ini untuk memenuhi kebutuhan keuangan nasabah yang kurang terlayani. Dengan layanan keuangan digital Akulaku dan didukung teknologinya, perjalanan kami bersama Akulaku akan membantu kami untuk lebih berkontribusi pada pertumbuhan wilayah ini,” kata Managing Executive Officer & Chief Executive of the Global Commercial Banking Business Unit MUFG Bank Kenichi Yamato.

Rencana perusahaan sebagai platform yang menghadirkan pilihan BNPL, diklaim sejalan dengan rencana MUFG. Ekspansi bersama ke wilayah, pasar, dan produk baru akan dipercepat pada 2023. Selanjutnya, Akulaku akan bekerja dengan perusahaan MUFG di seluruh Asia tenggara untuk mengembangkan teknologi, produk, finansial, dan distribusi. Sebagai platform yang memiliki teknologi terdepan dalam hal risk management, mobile banking dan customer acquisition, kemitraan ini dapat memberikan keuntungan kepada kedua pihak.

Dilansir dari Reuters, pendanaan tersebut menyusul pembelian MUFG atas unit operasinya di Filipina dan Indonesia dari perusahaan pembiayaan konsumen Belanda Home Credit pada November lalu dengan harga sekitar 596 juta euro ($632 juta). MUFG menjadikan Bank Danamon (BDMN.JK) yang berbasis di Jakarta sebagai anak perusahaan terkonsolidasi pada April 2019.

Pertumbuhan positif

Berdiri di 2014, Akulaku menghadirkan portofolio produk keuangan beragam untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas. Perusahaan menawarkan layanan e-commerce, paylater (BNPL), cashloan, fintech lending dan bank digital.

Tercatat hingga akhir 2022, perusahaan secara signifikan telah meningkatkan pendapatan, basis pengguna, GMV, dan penyaluran pinjaman sepanjang tahun 2022. Selanjutnya Morgan Stanley bertindak sebagai penasihat keuangan Akulaku. Sementara Kirkland & Ellis International LLP akan bertindak sebagai penasihat hukum Akulaku.

Akulaku telah hadir di Indonesia, Filipina, dan Malaysia. Selain menyediakan kartu kredit virtual, Akulaku dan platform e-commerce, perusahaan juga mengoperasikan Asetku, platform wealth management, dan Neobank yang merupakan anak usaha di bawah Akulaku Group. Misi Akulaku ke depannya adalah melayani 50 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara pada 2025.

Pada September lalu, Akulaku meresmikan kolaborasi strategis mereka dengan Alipay+ untuk memperluas penggunaan produk Paylater. Lewat kemitraan ini, konsumen dapat bertransaksi dengan metode pembayaran Akulaku Paylater di berbagai merchant global milik Alipay+. Saat ini, Alipay+ telah terhubung ke satu juta merchant offline di Eropa dan Asia, termasuk platform global, seperti Apple, Google, Agoda, dan TikTok.

Application Information Will Show Up Here