Kojima Productions Buat Divisi Baru Khusus untuk Menggeluti Bidang Film, TV dan Musik

Developer Death Stranding, Kojima Productions, mengumumkan pembukaan divisi baru yang didedikasikan untuk berkarya di bidang film, TV, dan musik. Studio baru yang bermarkas di kota Los Angeles ini nantinya akan berfokus untuk mengembangkan IP (intellectual property) milik perusahaan ke luar ranah video game.

Sebagai studio yang masih relatif baru, Kojima Productions sejauh ini memang baru punya satu IP orisinal saja, yaitu Death Stranding, akan tetapi sudah bukan rahasia kalau Hideo Kojima sendiri sangat terobsesi dengan film, terbukti dari elemen-elemen sinematik yang begitu kental pada deretan game bikinannya, bahkan sejak ia masih di Konami.

Death Stranding sendiri merupakan game yang amat sarat adegan sinematik, dan sejumlah karakternya pun diperankan oleh aktor dan aktris Hollywood ternama, mulai dari Norman Reedus, Mads Mikkelsen, Guillermo Del Toro, sampai Léa Seydoux. Singkat cerita, penggemar loyal Kojima tidak akan terkejut mendengar kabar ini.

Studio baru ini akan dipimpin oleh Riley Russell, seorang veteran yang sebelum ini mengabdi di tim PlayStation selama hampir 28 tahun. Menurut Riley, ekspansi ke ranah film, TV, dan musik ini penting untuk menjadikan karya-karya Kojima Productions sebagai bagian yang lebih integral lagi dari pop culture.

Sejauh ini belum ada kejelasan mengenai proyek yang akan digarap oleh studio kedua Kojima Productions ini, apakah berdasar pada Death Stranding atau IP lain yang belum diumumkan. Perilisan game baru kemudian disusul oleh film atau serial TV-nya tentu bisa membangun hype yang lebih besar. Di saat yang sama, serial TV Death Stranding pun juga terdengar tak kalah menarik, dan itu semestinya bisa memberi kita kesempatan untuk mendalami lore uniknya lebih jauh lagi.

Keputusan Kojima Productions menjajaki segmen media hiburan lain ini langsung mengingatkan saya pada Riot Games. Seperti yang kita tahu, franchise League of Legends kini tak hanya mencakup game MOBA semata, melainkan juga musik dan film. Baru-baru ini, Riot juga merilis serial animasi Arcane di Netflix yang pada dasarnya berhasil mematahkan stigma buruk video game yang diadaptasikan ke film.

Sumber: The Verge dan Games Industry.

Death Stranding Versi PC Tidak Berat Meski Grafiknya Bagus

Death Stranding semestinya sudah bisa dimainkan di PC sejak 2 Juni kemarin. Namun seperti semua game yang harus ditunda tahun ini, tanggal rilisnya terpaksa diundur menjadi 14 Juli 2020, meski Anda sudah bisa melakukan pre-order via Steam atau Epic Games Store mulai sekarang jika mau.

Menjelang peluncurannya, Kojima Productions tidak lupa menjabarkan spesifikasi PC yang dibutuhkan untuk menjalankan Death Stranding. Berikut rinciannya:

Minimum (720p / 30 fps)

  • OS: Windows 10
  • CPU: Intel Core i5-3470 atau AMD Ryzen 3 1200
  • RAM: 8 GB
  • GPU: Nvidia GeForce GTX 1050 3 GB atau AMD Radeon RX 560 4 GB
  • HDD: 80 GB
  • DirectX 12

Recommended (1080p / 30 fps)

  • OS: Windows 10
  • CPU: Intel Core i5-4460 atau AMD Ryzen 5 1400
  • RAM: 8 GB
  • GPU: Nvidia GeForce GTX 1050 Ti 4 GB atau AMD Radeon RX 570 4 GB
  • HDD: 80 GB
  • DirectX 12

Recommended (1080p / 60 fps)

  • OS: Windows 10
  • CPU: Intel Core i7-3770 atau AMD Ryzen 5 1600
  • RAM: 8 GB
  • GPU: Nvidia GeForce GTX 1060 6 GB atau AMD Radeon RX 590
  • HDD: 80 GB
  • DirectX 12

Death Stranding

Singkat cerita, untuk game dengan kualitas grafik sebagus Death Stranding, spesifikasi PC yang dituntut tergolong ramah – kecuali Anda mengincar resolusi 1440p dan frame rate di atas 60 fps. Namun ini semestinya tidak terlalu mengejutkan mengingat ia pada dasarnya merupakan game PS4 yang di-port ke PC.

Di sisi lain, ini juga menunjukkan betapa bagusnya game engine Decima rancangan Guerrilla Games yang dipakai di Death Stranding (grafiknya bagus, tapi game tidak berat). Horizon Zero Dawn versi PC nantinya semestinya juga bakal menganjurkan spesifikasi minimum yang kurang lebih sama mengingat engine yang dipakai sama persis.

Dalam kesempatan yang sama, Kojima Productions juga memamerkan sejumlah screenshot yang menunjukkan konten-konten berbau Half-Life yang akan tersedia di Death Stranding versi PC. Dugaan saya, konten Half-Life ini sepertinya bakal dijadikan fokus pada salah satu sidequest yang tersedia.

Sumber: GamesRadar.

Death Stranding Hadir di PC Tanggal 2 Juni dengan Sejumlah Fitur dan Konten Ekstra

Seperti yang sudah dijanjikan dari jauh-jauh hari, Death Stranding akan dirilis di PC pada awal musim panas 2020. Well, sekarang kita sudah punya tanggal pastinya, yakni 2 Juni, dan kabar baiknya lagi, ia bakal tersedia di Epic Games Store sekaligus Steam.

Buat yang tidak tahu, Death Stranding merupakan game kreasi Hideo Kojima, sosok ternama di balik lahirnya franchise legendaris macam Metal Gear. Death Stranding adalah game pertama Kojima pasca beliau meninggalkan Konami dan mendirikan perusahaan sendiri, Kojima Productions.

Death Stranding

Death Stranding sangatlah berbeda dari seri Metal Gear. Tokoh utamanya bukan seorang agen rahasia yang ahli mengendap-endap, melainkan seorang kurir bernama Sam Bridges. Game ini tentu menawarkan elemen combat, tapi sebagian besar waktu bermain akan dihabiskan berjalan kaki sambil menggotong kargo.

Pada kenyataannya, Death Stranding menawarkan mekanisme unik yang mengharuskan pemain menjaga keseimbangan sang lakon selama berjalan atau berlari, sampai-sampai banyak yang menyebut genre-nya sebagai walking simulator. Saya pribadi penasaran bagaimana kontrol mekanisme ini – yang mengandalkan kedua tombol trigger di gamepad – bakal diterjemahkan ke keyboard dan mouse.

Versi PC-nya disebut akan menghadirkan sejumlah fitur dan konten ekstra. Fitur tambahannya di antara lain mencakup Photo Mode, dukungan terhadap monitor ultra-wide dan high frame-rate. Namun yang mungkin terdengar lebih menarik adalah konten ekstranya, yang ternyata dipinjam dari franchise Half-Life.

Ya, Half-Life karya legendaris Valve itu maksudnya. Dari trailer-nya, bisa kita lihat bahwa Sam mengenakan kacamata yang sangat mirip dengan milik karakter utama Half-Life, Gordon Freeman, tidak ketinggalan juga keran merah di belakang kepala yang langsung mengingatkan saya pada logo Valve.

Death Stranding

Di akhir trailer, Sam bahkan diperlihatkan sedang memakai Headcrab, salah satu musuh ikonis di Half-Life, sebagai topi. Kemungkinan semua ini hanya sebatas kosmetik, tapi akan sangat menarik apabila ternyata juga bisa memperkaya gameplay, apalagi mengingat trailer-nya juga menunjukkan Sam sedang memakai gravity gloves, yang sendirinya merupakan elemen penting dalam Half-Life: Alyx.

Mungkinkah Valve juga akan meminjamkan linggis khasnya sebagai salah satu senjata buat Sam? Siapa tahu pemain bosan mengandalkan seutas tali untuk mencekik dan mendambakan sesi stealth yang lebih brutal. Atau lebih ekstrem lagi, Zero Point Energy Field Manipulator alias Gravity Gun dari Half-Life 2 mungkin?

Via: Rock Paper Shotgun.

Betulkah Konami Sedang Menggarap 2 Game Silent Hill Baru?

Kolaborasi antara Hideo Kojima, sutradara Guillermo del Toro, Sony dan aktor Norman Reedus demi mengembangkan Death Stranding mungkin mungkin mampu mengobati kekecewaan karena pembatalan proyek Silent Hills. Tapi dengan melihat P.T. (versi demo game, singkatan dari playable teaser) yang begitu brilian, fans kini hanya bisa membayangkan seperti apa istimewanya Silent Hills jika permainan betul-betul digarap.

Meski Konami tak lagi memegang kendali atas Kojima Productions, mereka kabarnya masih punya hasrat untuk ‘menghidupkan kembali’ franchise Silent Hills. Menariknya lagi, perusahaan gaming asal Tokyo itu tak hanya berencana mengerjakan satu game, tetapi dua permainan Silent Hills sekaligus. Informasi ini datang dari pengguna Twitter bernama Aesthetic Gamer serta laporan situs Rely on Horror dari sumber terpisah.

Mungkin pertanyaan yang kini muncul adalah, apakah info dari Aesthetic Gamer ini akurat dan bisa dipercaya? Secara teknis, eksistensi game Silent Hill anyar belum dapat dipastikan hingga ada pengumuman resmi dari pihak Konami. Namun bocoran dari Aesthetic Gamer terkait permainan Capcom berkali-kali terbukti benar – salah satu yang paling baru ialah mengenai remake Resident Evil 3.

Berdasarkan keterangan Aesthetic Gamer, sejak dua tahun silam Konami sudah mulai mendekati sejumlah developer untuk membantu mereka mengerjakan permainan. Satu game dirancang sebagai ‘soft-reboot‘ dari franchise Silent Hill, lalu satu lagi digarap dengan formula episodik ala permainan TellTale Games (The Walking Dead, Minecraft: Story Mode) dan gaya penyajian drama interaktif Until Dawn.

Aesthetic Gamer menyampaikan hanya itu saja informasi yang bisa dibagikan. Ia pribadi memprediksi, ada kemungkinan salah satu game tersebut akan diumumkan tahun ini. Jika benar begitu, boleh jadi permainan akan diluncurkan di dua generasi console, dan ini sangat menarik. Saya juga berharap agar Konami tidak melakukan perjanjian eksklusif dengan pemilik platform tertentu agar game lebih mudah diakses.

Lewat artikel terpisah, Rely on Horror menguatkan laporan Aesthetic Gamer, “Kami berani memverifikasi keabsahan berita ini. Walaupun belum bisa mendiskusikan detailnya, kami telah mendengar informasi serupa dari sejumlah narasumber independen yang menyatakan bahwa game Silent Hill baru tengah dikembangkan. Kami berpendapat, dua informan ini adalah bukti terkuat Silent Hill siap bangkit dari kematian.”

Seandainya game Silent Hill anyar betul-betul disingkap di tahun 2020, kira-kira ajang apa yang Konami pilih untuk mengumumkannya? Apakah E3, Gamescom, TGS, PAX, atau event seperti Sony State of Play?

Via Eurogamer.

Tak Lagi Eksklusif Untuk PlayStation, Death Stranding Akan Hadir di PC Tahun Depan

Eksklusivitas ialah senjata utama para produsen console dalam menggaet konsumen. Bahkan ketika sudah resmi PlayStation 4 akan digantikan oleh perangkat anyar tahun depan, Sony terus gencar menawarkan hardware current-gen-nya yang disandingkan bersama beragam judul permainan eksklusif menarik: The Last of Us Part II, Ghost of Tsushima, remake Final Fantasy VII, dan Death Stranding.

Dinahkodai oleh Hideo Kojima, pengerjaan Death Stranding yang dilakukan bertahun-tahun silam akhirnya rampung dan game siap meluncur di akhir minggu depan di PlayStation 4. Sejak awal, Kojima menyampaikan bahwa pengembangan permainan dibantu oleh pihak Sony Interactive Entertainment. Itu artinya sangat wajar jika Death Stranding dirilis sebagai judul eksklusif di console PS4.

Namun realitanya sedikit berbeda. Di bulan Agustus kemarin, pengguna forum ResetEra mulai berdikusi soal hilangnya status eksklusif Death Stranding dari situs resmi PlayStation. Dan lewat Twitter resmi kemarin, tim Kojima Productions akhirnya angkat suara. Mereka mengumumkan bahwa Death Stranding juga akan tiba di Windows, rencananya dapat dinikmati oleh gamer PC ‘di awal musim panas 2020’ – yang berarti pertengahan tahun depan.

Tentu saja ini adalah sebuah kabar baik bagi para gamer PC. Mereka yang penasaran dengan Death Stranding tak perlu membeli PlayStation 4 (atau PlayStation 5) serta menunggu terlalu lama. Satu hal perlu diketahui: bahkan ketika masih berada di bawah Konami, Kojima Productions tampaknya selalu berupaya agar karya digital mereka tersaji di banyak platform, termasuk Windows. Metal Gear Rising: Revengeance, lalu MGSV: Ground Zeroes dan The Phantom Pain merupakan beberapa contohnya.

Death Stranding merupakan permainan action open world eksperimental. Kojima serta timnya mencoba memadukan tema hubungan antara kehidupan dan kematian, dengan fenomena terdamparnya paus di pantai dan latar belakang fiksi ilmiah. Berdasarkan trailer dan informasi yang telah developer ungkap, Death Stranding akan menyuguhkan pengalaman bermain yang tidak biasa. Di sana ada elemen stealth, eksplorasi, action serta survival.

Aspek menarik lain dari Death Stranding adalah, game ini dipenuhi oleh wajah-wajah terkenal. Anda mungkin sudah tahu, karakter utama Sam diperankan oleh aktor Norman Reedus, lalu tokoh antagonis dimainkan oleh Mads Mikkelsen. Selain itu, Hideo Kojima juga mengundang Léa Seydoux, Margaret Qualley, Tommie Earl Jenkins, Troy Baker, Lindsay Wagner, serta sutradara Guillermo del Toro untuk berpartisipasi. Kojima bahkan memasukkan Conan O’Brien sebagai salah satu NPC di Death Stranding.

Death Stranding akan dilepas di PlayStation 4 pada tanggal 8 November 2019.

Via PC Gamer.

Seperti Game-nya, PlayStation 4 Pro Edisi Death Stranding Punya Wujud yang Unik dan Misterius

PlayStation 4 (dan rivalnya, Xbox One) telah memasuki usia senja. Pihak Sony sudah mengonfirmasi pengembangan perangkat next-gen, dan tak lama lagi kita akan berkenalan dengan ‘PlayStation 5‘. Meski demikian, perusahaan Jepang itu berkali-kali menegaskan bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk bermain sembari terus memperkenalkan versi terbatas dari produk current generation mereka.

Beberapa bulan setelah mengumumkan PlayStation 4 edisi Days of Play 2019, Sony Interactive Entertainment menyingkap PS4 Pro Death Stranding Limited Edition di acara State of Play kemarin. Produk ini dipersembahkan bagi siapapun yang tengah mengantisipasi peluncuran permainan action baru garapan Hideo Kojima, sangat cocok bagi kolektor serta juga bisa jadi pertimbangan buat mereka yang sama sekali belum memiliki PlayStation 4.

Sony menjelaskan bagaimana perancangan PlayStation 4 Pro ini terinspirasi dari tema permainan. Tubuh console mengusung kombinasi warna putih matte dan hitam pada area tengah. Di sisi atasnya, tim desainer membubuhkan dua handprint (telapak tangan) hitam ‘beached things‘, makhluk-makhluk misterius yang jadi antagonis di game tersebut. Sony juga mencantumkan teks bertuliskan ‘Death Stranding’ emas di bagian depan tengah.

Salah satu hal paling menarik dari PS4 Pro Death Stranding Limited Edition ialah controller DualShock 4 yang menemaninya. Penampakkannya terlihat kontras dengan unit console karena periferal ini malah memanfaatkan tubuh berwarna kuning-oranye semi-transparan (plus branding ‘Death Stranding’ di touchpad). Penampilannya tersebut mewakilkan unit penyimpanan Bridge Baby yang menemani tokoh utama Sam (diperankan oleh aktor Norman Reedus) dalam perjalanannya menyatukan kembali Amerika.

(Segala hal mengenai Death Stranding memang aneh. Agar lebih memahaminya, saya menyarankan Anda untuk menyimak penjelasan dan analisis lengkap dari GameSpot – terkait latar belakang dunia game, musuh, serta mengapa Anda harus membawa-bawa bayi selama bertualang.)

PS4 Pro Death Stranding Limited Edition 1

Sony menjelaskan bahwa PlayStation 4 Pro merupakan perangkat terbaik untuk menikmati Death Stranding. Sambungkan ke televisi 4K, dan Anda akan disuguhkan konten beresolusi ultra-HD via metode upscaling. Lalu jika kebetulan Anda hanya mempunyai TV HD, game mampu menghidangkan gambar yang lebih jernih via teknik supersampling. Tentu saja, Death Stranding juga mendukung penuh fitur HDR demi menyajikan output visual yang lebih cerah dan detail.

Bundel PlayStation 4 Pro Deaath Stranding Limited Edition rencananya akan mulai dipasarkan di kawasan Amerika dan Kanada terlebih dulu pada tanggal 8 November 2019 – bersamaan dengan momen peluncuran game secara global. Produk dibanderol di harga serupa varian PS4 Pro standar yaitu, US$ 400. Meski begitu, ada peluang harganya jadi lebih tinggi ketika sampai di Indonesia menakar dari faktor keterbatasan produk.

Sumber: Blog PlayStation.

Apa Sebetulnya Peran Sang Sutradara Pacific Rim di Game Terbaru Hideo Kojima?

Terkenal mahir dalam memadukan elemen dongeng dan horor di film-filmnya, para gamer berteriak gembira ketika mendengar bahwa Guillermo del Toro akan berkolaborasi bersama Hideo Kojima untuk menggarap Silent Hills. Tapi sangat disayangkan, konflik antara Konami dengan Kojima berujung pada pengunduran diri sang desainer Metal Gear serta dibatalkannya game tersebut.

Namun secercah harapan muncul di pertengahan tahun kemarin. Membenarkan rumor yang beredar sebelumnya, proyek baru Hideo Kojima diumumkan di E3 2016. Dan Kojima ternyata tidak sendirian dalam mengerjakannya. Ia diketahui turut menggandeng Guillermo del Toro dan aktor protagonis Silent Hills, Norman Reedus, serta mengumumkan Mads Mikkelsen sebagai tokoh antagonis di Death Stranding. Ketiga individu ini bahkan muncul di dua trailer game.

Banyak orang penasaran, apa peran del Toro dalam pengembangan Death Stranding, dan tidak sedikit berharap ia ditunjuk jadi co-director-nya. Akhirnya sang sutradara meluruskan hal itu melalui wawancara bersama IGN. Di sana, del Toro menegaskan bahwa dirinya hanya terlibat sebagai aktor. Sebelumnya, Kojima memintanya memerankan seorang karakter dan memaparkan ide-ide terkait Death Stranding. Tapi selain itu, sang sutradara Pacific Rim tidak berpartisipasi dalam proses kreatifnya.

Del Toro juga menjelaskan, “[Death Stranding] sepenuhnya merupakan game kreasi Kojima-san, dan menurut saya hasilnya akan sangat fantastis. Namun permainan ini ialah buah dari pemikirannya. Saya hanyalah boneka di tangan Kojima. Kontribusi saya terbatas sebagai pemandu sorak ide-idenya. Hanya itu saja.”

Karakter Guillermo del Toro bisa Anda lihat di trailer The Game Awards 2017, yang juga mengonfirmasi peran Mads Mikkelsen di Death Stranding. Mikkelsen sendiri sempat menceritakan sulitnya prosedur motion capture demi mendapatkan hasil yang sangat detail. Satu kali proses scan menghabiskan waktu kira-kira tujuh jam, dan para aktor harus melakukannya sampai tiga kali.

Ada alasan lain mengapa del Toro enggan ikut serta dalam proses pengerjaan Death Stranding. Sebelum Silent Hills, sang sutradara Pan’s Labyrinth juga pernah diajak mengembangkan permainan horor oleh THQ, namun proyeknya gagal karena sang publisher gulung tikar. Setelah harapannya kandas dua kali berturut-turut, del Toro bilang ia tak mau membuat game lagi.

“Saya adalah sebuah pertanda buruk buat video game,” kata del Toro tahun lalu, via GameSpot. “Saya bergabung dengan THQ, lalu THQ bangkrut. Saya direkrut Kojima, kemudian ia malah meninggalkan Konami. Saya sudah memutuskan untuk tidak lagi menghancurkan hidup orang.”

Game Baru Hideo Kojima Ditujukan Buat Penggemar Uncharted dan The Division

Bahkan setelah terdengar rumor soal rencana Hideo Kojima untuk mengundurkan diri dari Konami, juru bicara publisher malah bilang bahwa sang desainer game legendaris itu ‘hanya mengambil cuti panjang’. Perpisahan baru resmi ketika Kojima dan Sony mengeluarkan pernyataan mengenai niat mereka mengembangkan game bersama-sama buat PlayStation 4.

Kojima Productions kini berdiri sebagai studio independen, namun fans masih bertanya-tanya akan seperti apa kreasi anyar mereka. Kabar baik bagi yang penasaran, dari wawancara bersama Famitsu, kita diberikan gambaran tentang permainan baru arahan Hideo Kojima. Pastinya, ia sedikit lebih berbeda dari genre stealth ala Metal Gear Solid, lebih menyerupai franchise populer milik Sony.

Kojima menyampaikan, game baru tersebut mengusung formula action dan akan disukai oleh para penggemar seri Uncharted dan Tom Clancy’s The Division. Ia memang masih enggan menyebutkan judul, bahkan memahami jika gamer menganggapnya tidak istimewa. Namun Kojima juga bilang, pemain akan lebih memahaminya setelah mereka melihat dan memainkannya langsung.

Game action itu memang tidak diramu sebagai permainan open-world, tetapi Kojima yakin karya digital tersebut akan jadi luar biasa. Saat ini developer mencoba memikirkan tiap aspeknya secara bersamaan – mulai dari plot cerita, karakter, dan sistem game. Ada pula beberapa elemen baru yang sedang diuji coba oleh tim Kojima Productions. Namun beberapa orang mungkin merasa kecewa karena permainan tersebut hanya tersedia eksklusif di console current-gen Sony.

Dalam episode HideoTube terbaru, Kojima menjelaskan bahwa masih terlalu dini untuk membahasnya, apalagi studio Kojima Productions baru ‘bediri kembali’ di bulan Desember 2015. Ia mengaku, mereka belum punya staf dan kantor, masih dalam tahap perencanaan dasar. Hideo Kojima menuturkan, “Buat sekarang saya masih mencari tahu bagaimana mempresentasikan studio ini. Mohon tunggu sedikit lebih lama.”

Developer lebih fokus untuk membangun tim kecil yang dipenuhi para talenta energik dan penuh semangat. “Kami tidak sedang mencari staf, kami berupaya menghimpun ‘rekan kerja’. Umur, jenis kelamin, dan kapan Anda dilahirkan tidaklah penting,” kata Kojima.

Dalam ajang pemberian gelar game terbaik di 2015 (dilakukan lima bulan memasuki tahun 2016), Famitsu turut menganugerahkan MVP Award kepada sang pencipta seri Metal Gear itu

Via Gamespot, Gematsu & Polygon.

Sebelum Dirilis, Inilah Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Metal Gear Solid V

Seri Metal Gear karya Hideo Kojima telah berjalan hampir 30 tahun, dan para penggemarnya tahu, judul teranyar franchise itu akan segera dirilis dalam hitungan hari. Metal Gear Solid V: The Phantom Pain adalah salah satu permainan paling dinanti di 2015, tapi mungkin hanya fans terberatnya saja yang memahami seluk-beluk cerita dan latar belakang para karakter. Continue reading Sebelum Dirilis, Inilah Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Metal Gear Solid V

Berselisih Dengan Konami, Hideo Kojima Tinggalkan Metal Gear?

Bagi penggemar dan ahli di industri game, Hideo Kojima secara konsisten disebut-sebut sebagai penulis dan ‘sutradara’ paling inovatif dan berpengaruh. Namanya sangat lekat dengan franchise permainan action stealth Metal Gear. Pesan ‘A Hideo Kojima Game’ selalu hadir dalam karyanya. Tapi apa yang terjadi jika Kojima tak lagi menahkodai seri Metal Gear? Continue reading Berselisih Dengan Konami, Hideo Kojima Tinggalkan Metal Gear?