Acer Predator Triton 900 Adalah Laptop Gaming Perkasa dengan Desain Convertible yang Unik

Ajang CES kali ini rupanya menjadi saksi atas kelahiran sejumlah laptop gaming eksentrik. Kita sudah melihat Alienware Area 51m yang sepenuhnya upgradeable sampai ke CPU dan GPU, kemudian ada pula Asus ROG Mothership yang dapat dipisahkan layar dan keyboard-nya seperti Microsoft Surface Book.

Sekarang giliran Acer yang unjuk gigi lewat Predator Triton 900. Produk ini sebenarnya sempat Acer pamerkan di ajang IFA pada bulan September lalu, tapi dan sekarang ia sudah resmi diluncurkan. Dari kejauhan, yang paling mencolok dari Triton 900 adalah layarnya yang dilengkapi engsel putar yang sangat unik.

Acer Predator Triton 900

Engsel berbahan aluminium ini memungkinkan Triton 900 untuk dipakai dalam empat mode yang berbeda: mode standar, mode tablet, mode “Ezel” untuk memainkan game menggunakan kontrol sentuh, dan mode display. Tidak setiap hari Anda mendengar mengenai eksistensi sebuah laptop gaming yang convertible.

Layar sentuhnya sendiri menggunakan panel IPS 17 inci dengan resolusi 4K dan dukungan Nvidia G-Sync. Tentu saja Acer tak mau berkompromi soal performa. Varian termahal Triton 900 dibekali prosesor 6-core Intel Core i7 generasi kedelapan, GPU Nvidia GeForce RTX 2080, RAM 32 GB DDR4 dan SSD tipe NVMe PCIe.

Acer Predator Triton 500

Pemasarannya dijadwalkan berlangsung pada bulan Maret mendatang, dan harganya dimulai di angka $4.000. Terlalu mahal? Acer juga memperkenalkan Predator Triton 500. Bentuknya konvensional seperti Triton 700, dengan ketebalan hanya 17,8 mm dan bobot 1,86 kg.

Spesifikasinya mencakup layar 15,6 inci beresolusi 1080p, dengan refresh rate 144 Hz dan dukungan G-Sync, prosesor Intel Core i7 generasi kedelapan, GPU Nvidia RTX 2080 Max-Q, RAM 32 GB dan SSD tipe NVMe PCIe. Harganya dimulai di angka $1.800, akan tetapi Acer belum memastikan jadwal pemasarannya.

Sumber: Acer.

Generasi Terbaru Samsung Notebook 9 Pen Hadir dalam Dua Varian Ukuran

Samsung baru saja mengumumkan Notebook 9 Pen, suksesor dari laptop 2-in-1 bernama sama yang diperkenalkan hampir persis setahun yang lalu. Apa saja yang baru? Yang paling utama, konsumen kini bisa memilih antara varian berlayar 13,3 inci atau 15 inci.

Keduanya sama-sama dibekali layar sentuh full-HD yang dibungkus dalam rangka aluminium. Juga sudah bisa ditebak dari namanya, kedua varian sama-sama mengunggulkan stylus S Pen yang termasuk dalam paket penjualan.

Samsung tidak lupa memperbarui S Pen yang datang bersama laptop ini. Latency-nya kini berkurang dua kali lipat ketimbang model sebelumnya, sehingga menggunakannya pasti bakal terasa lebih responsif. Pucuknya kini bisa dilepas dan diganti dengan dua bentuk yang lain sehingga dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebiasaan masing-masing pengguna.

Samsung Notebook 9 Pen

Layaknya Galaxy Note, Notebook 9 Pen juga memiliki slot kecil yang menjadi rumah dari S Pen, sehingga pengguna tak perlu khawatir stylus-nya tertinggal atau malah hilang entah ke mana. Samsung juga dengan bangga mengatakan bahwa S Pen sama sekali tidak perlu di-charge untuk dapat digunakan setiap saat.

Terkait spesifikasi, kedua varian sama-sama mengusung prosesor Intel Core i7 generasi kedelapan, RAM 16 GB dan SSD 512 GB sebagai media penyimpanannya. Khusus varian 15 inci, ada GPU dedicated Nvidia GeForce MX150, sehingga kinerja grafisnya sudah pasti lebih superior ketimbang varian 13 inci yang hanya mengandalkan GPU terintegrasi.

Samsung Notebook 9 Pen

Selebihnya, kedua varian Notebook 9 Pen ini identik. Di sektor audio, Samsung sebagai pemilik Harman memercayakan AKG untuk mematangkan speaker stereo yang ada pada perangkat ini, dan mereka turut menyematkan amplifier pintar guna semakin memaksimalkan volumenya.

Sensor sidik jari dan kamera pengenal wajah merupakan fitur standar buat kedua varian, demikian pula sepasang port Thunderbolt 3, port USB-C, serta slot microSD. Baterai yang tertanam memiliki kapasitas 54 Wh, dan diyakini mampu bertahan hingga 15 jam pemakaian.

Samsung belum mengungkapkan banderol harga Notebook 9 Pen, dan pemasarannya akan lebih dulu dimulai di kampung halamannya pada tanggal 14 Desember, sebelum menyusul ke kawasan lain pada awal tahun depan.

Sumber: Samsung.

LG Gram 2019 Hadir dalam Model 17 Inci dan 14 Inci 2-in-1

Event CES 2019 sudah hampir di depan mata. Seperti biasa, LG bakal kembali memanfaatkan ajang tersebut untuk memperkenalkan laptop Gram baru. Yang berbeda kali ini adalah, LG Gram 2019 bakal hadir dalam dua model yang benar-benar baru.

Model yang pertama ialah yang mengemas layar 17 inci beresolusi 2560 x 1600 pixel. Sebagai bagian dari keluarga LG Gram, model ini masih menekankan pada aspek portabilitas. LG bilang bahwa dimensinya setara dengan laptop berlayar 15,6 inci, dan indikasinya bisa kita lihat lewat bezel tipis yang mengitari layarnya.

Bukan cuma itu, bobot perangkat ini hanya berada di kisaran 1,34 kg saja. Bandingkan dengan mayoritas laptop 17 inci lain yang biasanya berbobot 2 kg atau lebih. Namun kalau itu masih terlalu besar buat Anda, ada model Gram lain yang berlayar full-HD 14 inci sekaligus mengadopsi model convertible alias 2-in-1.

LG Gram 2019

Ya, untuk pertama kalinya, LG Gram hadir dalam varian yang layarnya dapat dilipat 360 derajat dan digunakan layaknya sebuah tablet. Bobot varian ini cuma 1,15 kg, dan seperti kakaknya yang lebih besar, bodinya telah memenuhi standar militer AS demi menjamin durabilitasnya.

LG membekali kedua model Gram 2019 dengan prosesor Intel generasi ke-8, namun spesifikasi persisnya belum dirincikan. Konsumen bebas memilih konfigurasi RAM DDR4 8 GB atau 16 GB, serta penyimpanan berbasis SSD 256 GB atau 512 GB.

LG Gram 2019

Keduanya pun sama-sama dilengkapi baterai berkapasitas 72 Wh; sanggup bertahan hingga 19,5 jam untuk model 17 inci, dan 21 jam untuk model 14 inci 2-in-1. Konektivitas yang diusung kedua model cukup mirip, akan tetapi hanya Gram 17 inci yang mengemas port Thunderbolt 3, meski ini sifatnya juga opsional.

Harga dan jadwal pemasaran LG Gram 2019 sejauh ini belum diungkap. Seperti sebelum-sebelumnya, ia bakal menjadi salah satu suguhan utama LG terlebih dulu di ajang Consumer Electronics Show yang rutin dihelat pada bulan Januari setiap tahunnya.

Sumber: LG.

Samsung Galaxy Book 2 Mirip Surface Pro tapi dengan Chipset Snapdragon 850

Juni lalu, Qualcomm memperkenalkan chipset Snapdragon 850 yang dirancang secara khusus untuk menyambut tren laptop always-on. Sesuai janji, laptop berbekal chipset tersebut dijadwalkan hadir pada musim liburan tahun ini, dan sekarang salah satunya sudah datang dari Samsung.

Namanya Galaxy Book 2, dan ia merupakan penerus langsung Galaxy Book yang dirilis tahun lalu. Perubahan yang dibawa cukup banyak. Yang paling mencolok, desainnya kini sangat mirip seperti Surface Pro, dengan kickstand yang terintegrasi ke bodi perangkat, bukan lagi pada keyboard-nya.

Samsung Galaxy Book 2

Keyboard-nya sendiri bertambah tipis, akan tetapi masih bisa dilepas-pasang dengan mudah, dan tetap merangkap peran sebagai cover layar ketika sedang tidak digunakan. Juga berbeda dari tahun lalu adalah, Galaxy Book 2 hanya ditawarkan dalam satu varian ukuran saja.

Perubahan terbesarnya tentu saja adalah penggunaan chipset Snapdragon 850 itu tadi, yang terdiri dari prosesor quad-core 2,96 GHz + quad-core 1,7 GHz. Perangkat turut dibekali RAM 4 GB dan storage internal 128 GB (plus slot microSD), tidak ketinggalan juga modem Snapdragon X20 LTE yang mendukung Gigabit LTE.

Samsung Galaxy Book 2

Galaxy Book 2 mengandalkan OS Windows 10 dengan S Mode secara default. Kombinasi ini dipercaya mampu menyuguhkan daya tahan baterai hingga 20 jam. Layar sentuhnya sendiri merupakan panel Super AMOLED 12 inci beresolusi 2160 x 1440 pixel.

Sepasang port USB-C, sensor sidik jari, kamera belakang 8 megapixel dan depan 5 megapixel tidak lupa Samsung sematkan, demikian pula sepasang speaker racikan AKG yang mendukung Dolby Atmos. Secara keseluruhan, tebal perangkat tidak lebih dari 7,6 mm, dan bobotnya pun kurang dari 800 gram.

Samsung Galaxy Book 2

Di Amerika Serikat, Samsung Galaxy Book 2 akan dipasarkan mulai bulan November mendatang seharga $1.000. Banderol tersebut sudah termasuk keyboard cover plus S Pen.

Sumber: Samsung.

HP Chromebook x360 Tawarkan Desain dan Spesifikasi ala Laptop Premium

Kehadiran HP Chromebook x2 pada bulan April lalu menetapkan standar baru bagi laptop Chrome OS. Namun sebelum kompetitor menawarkan rival yang sekelas, HP dengan sigap meluncurkan model lain yang tak kalah premium.

Namanya HP Chromebook x360, dan sesuai namanya, layarnya duduk di atas engsel yang bisa berputar 360°, sehingga perangkat dapat digunakan sebagai tablet jika mau, macam yang ditawarkan Google Pixelbook. Layar sentuh 14 inci ini juga dikitari bezel yang cukup tipis (7,5 mm), dan resolusinya pun sudah 1080p alias full-HD.

Desainnya pun tidak kalah premium dari Pixelbook, dengan sasis berbahan logam dan lapisan matte yang, kalau kata HP sendiri, membuatnya terasa seperti keramik. Secara keseluruhan, tebalnya tidak lebih dari 16 mm, dan bobotnya hanya berkisar 1,68 kg.

HP Chromebook x360

Chromebook x360 lebih superior ketimbang x2 perihal spesifikasi. HP membekalinya dengan prosesor dual-core Intel Core i3 atau Core i5 generasi kedelapan, serta RAM DDR4 8 GB. Untuk storage, ada eMMC berkapasitas 64 GB, serta slot microSD untuk ekspansi.

Konektivitasnya pun tergolong melimpah; selain port USB standar, ada pula dua port USB-C, serta jack audio. Baterai berkapasitas 60 Wh-nya diyakini dapat bertahan sampai 14 jam dalam satu kali pengisian. Fitur pemanis seperti speaker ganda racikan Bang & Olufsen juga tak lupa HP sematkan.

Semua ini tentu harus ditebus dengan harga yang cukup tinggi, tapi ternyata tidak lebih mahal daripada Chromebook x2: mulai $600 saat dipasarkan mulai 21 Oktober nanti.

Sumber: HP.

Microsoft Luncurkan Surface Pro 6, Surface Laptop 2, Surface Studio 2, dan Surface Headphones

Microsoft baru saja meluncurkan empat perangkat Surface baru. Tiga di antaranya adalah generasi baru dari perangkat yang sudah ada – Surface Pro 6, Surface Laptop 2, dan Surface Studio 2 – sedangkan satu sisanya merupakan perangkat yang benar-benar baru, yakni Surface Headphones.

Tanpa berlama-lama, mari kita bahas keunggulan yang ditawarkan masing-masing perangkat.

Surface Pro 6 dan Surface Laptop 2

Surface Pro 6 / Microsoft
Surface Pro 6 / Microsoft

Entah kenapa, Microsoft kembali menyematkan embel-embel angka pada Surface Pro, setelah sebelumnya absen di generasi kelimanya. Terlepas dari itu, Surface Pro 6 masih mempertahankan desain elegan pendahulunya, dan itu semakin kental berkat adanya varian berwarna hitam matte.

Yang berubah banyak adalah dalamannya. Surface Pro 6 mengusung prosesor quad-core Intel generasi ke-8. Pilihannya ada dua: Core i5-8250U atau Core i7-8650U (varian Core m3 yang ‘lemah syahwat’ sudah tidak ditawarkan lagi). Menurut Microsoft, kinerjanya 67% lebih cepat daripada Surface Pro generasi kelima.

Pilihan RAM yang tersedia antara 8 atau 16 GB, sedangkan penyimpanan berbentuk SSD-nya ditawarkan dalam kapasitas 128, 256, 512 GB atau 1 TB. Kombinasi ini diyakini mampu menyuguhkan daya tahan baterai hingga 13,5 jam saat digunakan untuk menonton video.

Layar yang digunakan masih sama: 12,3 inci, dengan resolusi 2736 x 1824 pixel. Sebagai sebuah Surface Pro, ia tentu masih bisa digunakan layaknya tablet biasa tanpa ada keyboard yang menancap.

Surface Laptop 2 / Microsoft
Surface Laptop 2 / Microsoft

Beralih ke Surface Laptop 2, desainnya juga masih sama seperti generasi pertamanya yang dirilis pada bulan Mei tahun lalu. Pilihan warnanya juga masih ada empat, akan tetapi salah satunya kini berwarna hitam matte yang amat elegan seperti Surface Pro 6.

Spesifikasinya nyaris identik dengan Surface Pro 6, baik untuk prosesor, RAM maupun storage-nya. Daya tahan baterainya sedikit lebih awet di angka 14,5 jam, akan tetapi resolusi layar sentuh 13,5 incinya lebih rendah di angka 2256 x 1504 pixel.

Satu hal yang sangat menyebalkan dari kedua perangkat ini adalah tidak adanya port USB-C sama sekali. Seperti di generasi sebelumnya, Microsoft hanya menyematkan satu port USB biasa saja, membuatnya kurang layak disebut future-proof, apalagi untuk standar tahun 2018.

Terlepas dari itu, untuk Surface Pro 6 setidaknya harga awalnya sekarang sedikit lebih terjangkau: $899 (sebelumnya mulai $999). Surface Laptop 2 di sisi lain dibanderol sama persis seperti pendahulunya, yakni mulai $999.

Surface Studio 2

Surface Studio 2

Tidak terasa sudah hampir dua tahun sejak Microsoft mengungkap all-in-one PC perdananya. Selang dua tahun adalah waktu yang tepat untuk penyegaran spesifikasi, dan itulah yang Microsoft lakukan dengan Surface Studio 2.

Desainnya tidak berubah, demikian pula layar sentuh 28 incinya: masih beresolusi 4500 x 3000 pixel, akan tetapi tingkat kecerahannya diklaim naik 38%, dan kontrasnya juga naik 22%. Sama seperti sebelumnya, layar ini duduk di atas engsel unik yang memungkinkan manipulasi posisi yang amat fleksibel, serta kompatibel dengan aksesori Surface Pen maupun Surface Dial.

Surface Studio 2

Soal spesifikasi, Surface Studio 2 mengusung prosesor quad-core Intel Core i7-7820HQ (generasi ke-7, sayang bukan generasi ke-8 yang mengemas 6-core). Prosesor ini ditemani oleh RAM DDR4 berkapasitas 16 atau 32 GB, serta pilihan GPU Nvidia GeForce GTX 1060 6GB atau GTX 1070 8 GB.

Dibandingkan Surface Studio generasi pertama yang menggunakan GPU GTX 965M atau GTX 980M, Microsoft mengklaim kinerja grafis Surface Studio meningkat hingga 50%. Soal penyimpanan, Microsoft tak lagi menggunakan komponen bertipe hybrid, melainkan SSD murni dengan kapasitas 1 atau 2 TB.

Urusan konektivitas, setidaknya Surface Studio 2 masih memiliki satu port USB-C (generasi sebelumnya tidak punya sama sekali), meski ini tidak kompatibel dengan Thunderbolt 3. Sisanya, masih ada empat port USB biasa, slot SD card, gigabit ethernet dan headphone jack.

Microsoft berencana memasarkan Surface Studio 2 pada bulan November mendatang, dengan harga mulai $3.499 (RAM 16 GB, SSD 1 TB), hingga $4.799 (RAM 32 GB, SSD 2 TB).

Surface Headphones

Surface Headphones

Terakhir, ada Surface Headphones yang benar-benar gres – siapa yang menyangka Microsoft yang tadinya cuma membuat software kini juga memproduksi headphone? Perangkat ini masuk kategori headphone Bluetooth bertipe over-ear, dan penampilannya tampak minimalis sekaligus elegan, dengan warna abu-abu khas lini Surface.

Kinerjanya ditunjang oleh sepasang driver 40 mm dengan respon frekuensi 20 – 20.000 Hz. Namun yang menjadi nilai jual utama adalah ANC alias active noise cancelling, plus integrasi voice assistant Cortana. Untuk dua fitur ini, Microsoft telah membekali Surface Headphones dengan total 8 mikrofon.

Surface Headphones

Yang unik adalah mekanisme pengoperasiannya. Ketimbang menggunakan panel sentuh pada earcup seperti mayoritas headphone kekinian, Surface Headphones dilengkapi kenop yang bisa diputar pada kedua earcup-nya; sebelah kanan untuk mengatur volume, kiri untuk menyesuaikan intensitas pemblokiran suaranya.

Dalam satu kali pengisian, baterai Surface Headphones bisa bertahan sampai 15 jam dalam posisi ANC menyala terus. Charging-nya mengandalkan kabel USB-C, dan pengguna masih bisa menancapkan kabel audio 3,5 mm jika perlu.

Berdasarkan informasi yang diterima CNET, Microsoft menghabiskan waktu tiga tahun untuk mengembangkan Surface Headphones secara sembunyi-sembunyi. Perangkat rencananya akan dipasarkan menjelang musim liburan mendatang seharga $350.

Sumber: 1, 2, 3.

HP Spectre Folio Tegaskan Kesan Premium dengan Eksterior Berbahan Kulit

Sudah sejak lama kita mengasosiasikan MacBook sebagai laptop premium, akan tetapi beberapa tahun terakhir titel tersebut juga mencakup dua laptop Windows, spesifiknya seri Dell XPS dan HP Spectre. Keduanya memang menerapkan pendekatan yang berbeda; Dell XPS dengan bezel layar yang amat tipis, sedangkan HP Spectre ingin menjadi laptop touchscreen yang paling tipis.

Terlepas dari itu, saya yakin tidak ada yang meragukan kesan premium dari kedua laptop tersebut. Bagi HP, mereka rupanya masih belum puas. Mereka ingin menawarkan sesuatu yang lebih unik lagi dari sebatas bodi tipis. Upaya mereka pada akhirnya melahirkan HP Spectre Folio.

HP Spectre Folio

Kata “folio”, bagi Anda yang pernah mempunyai iPad atau tablet, pasti mengingatkan pada casing berbahan kulit (asli maupun sintetis) yang bisa dibuka-tutup cover depannya. Makna kata tersebut tidak berubah di sini; Spectre Folio memiliki eksterior yang terbuat dari kulit asli, yang berpadu harmonis dengan rangka berbahan magnesium.

Cover kulit itu bukan sekadar untuk gaya-gayaan saja, HP telah merancangnya untuk berfungsi sebagai engsel ketika laptop hendak digunakan layaknya sebuah tablet yang berdiri bersandar. Yang unik, touchpad-nya masih dapat digunakan dalam posisi ini, dan sejumlah magnet tersembunyi memastikan laptop tetap stabil dalam berbagai posisi.

HP Spectre Folio

Karena mengemas eksterior kulit, Spectre Folio pun jadi lebih tebal ketimbang Spectre 13. Namun kalau dilihat sasis magnesiumnya saja, tampak bahwa Spectre Folio masih tergolong sangat tipis dibandingkan laptop pada umumnya. Menurut HP, ini dimungkinkan berkat penggunaan motherboard yang ukurannya luar biasa kecil untuk ukuran laptop.

Efek positif lainnya, HP bisa membenamkan baterai berkapasitas besar, yang diklaim bisa tahan sampai 18 jam penggunaan dalam satu kali charge. Spesifikasinya pun tidak mengecewakan: pilihan prosesor Intel Core i5-8200Y atau Core i7-8500Y, RAM 8 – 16 GB, dan SSD tipe NVMe 256 GB – 2 TB.

HP Spectre Folio

Layar 13,3 incinya sendiri beresolusi 1080p dan dilapisi kaca Gorilla Glass 4 (ke depannya bakal ada varian dengan resolusi 4K). Fitur-fitur pemanis seperti speaker garapan Bang & Olufsen maupun konektivitas LTE turut tersedia; Spectre Folio bahkan mendukung penggunaan SIM ganda (satu via eSIM).

Konektivitas lainnya mencakup dua port Thunderbolt 3, satu port USB-C, satu port USB standar, dan jack headphone. HP tak lupa membekalinya dengan stylus, dan secara keseluruhan bobot perangkat berkisar cuma 1,49 kg saja.

HP Spectre Folio

Rencananya, HP Spectre Folio bakal segera dipasarkan dengan harga mulai $1.300, dengan dua pilihan warna: cognac dan burgundy. Tidak bisa dipungkiri, desain merupakan nilai jual utamanya, dan kembali ke poin awal, material kulit sudah pasti akan selalu dikaitkan dengan kesan premium.

Sumber: HP dan AnandTech.

Meluncur di Indonesia, Dua Laptop Dell XPS Baru Disiapkan Untuk Para Kreator Konten

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, perekonomian Indonesia tumbuh 5,06 persen di triwulan pertama tahun 2018, dibanding PDB di periode yang sama tahun lalu. Di sana, sektor ekonomi kreatif menyumbang 7,44 persen – dengan nilai mencapai lebih dari Rp 920 triliun. Inilah latar belakang yang menyemangati Dell untuk terus menyediakan perangkat penunjang kreasi di Indonesia.

Di tanggal 4 September kemarin, perusahaan komputer asal Texas itu meluncurkan dua notebook premium baru yang mereka siapkan untuk para power user: XPS 15 9570 dan XPS 15 2-in-1 9575. Dell menjelaskan bahwa power user adalah para pengguna komputer berpengalaman yang telah memahami seluk beluk PC dan familier dengan segala fitur di sana. Para profesional di ranah kreatif masuk dalam kategori ini.

XPS 013

Sebagai produk flagship Dell, dua XPS anyar tersebut menjanjikan segala yang terbaik dari sisi desain, performa, display dan daya tahan baterai. Laptop menawarkan kinerja hardware tinggi untuk menciptakan konten serta siap jadi perangkat kerja ataupun hiburan sehari-hari. XPS 15 dan XPS 15 2-in-1 juga sudah ditunjang oleh Premium Support – terdiri dari servis di tempat, dukungan teknisi 24 jam selama seminggu penuh, hingga perbaikan buat kerusakan tak disengaja.

XPS 015

 

XPS 15 2-in-1 (9575)

Model yang meraih beragam penghargaan di CES 2018 dan Computex 2018 ini diklaim Dell sebagai PC convertibel berlayar 15,6-inci paling kecil dan paling ramping, dengan performa hardware tertinggi di kelasnya. XPS 15 9575 dibekali sepasang engsel putar 360 derajat, memungkinkannya menyajikan empat mode pemakaian: laptop, tent, ‘reverse ‘ dan tablet.

XPS 010

XPS 07

Tubuh serta bagian engsel dibuat dari bahan aluminium yang dipotong secara presisi. Selanjutnya, Dell memanfaatkan material serat karbon di bagian dalam demi memastikan konstruksinya tangguh sembari meminimalkan bobot. Produsen juga paham, penggunaan layar sentuh menuntut mereka untuk turut memerhatikan daya tahan panelnya. Buat memenuhinya, display laptop ini diproteksi oleh Corning Gorilla Glass 4.

XPS 08

Di dalam, Anda akan menemukan prosesor Intel Core i7-8705G, kartu grafis Radeon RX Vega M GL, RAM DDR4-2400 16GB, serta baterai built-in 75W yang memungkinkan notebook 2-in-1  ini menyala sampai 15 jam tanpa perlu tersambung ke sumber listrik. Pemilihan GPU AMD Vega cukup menarik, mengingat Nvidia sebetulnya sudah menyediakan kartu grafis berdesain Max-Q untuk laptop ultra-thin.

XPS 09

Untuk mendinginkan komponen-komponen di dalam, Dell memanfaatkan teknologi insulasi thermal GORE dan mengandalkan sepasang kipas lebar berbahan liquid crystal polymer. Via gyroscope dan accelerometer, laptop akan mengetahui mode pemakaian yang sedang Anda gunakan (misalnya tablet atau tent), dan menyesuaikan sistem pembuangan panasnya.

XPS 06

Aspek paling unik dari XPS 15 2-in-1 9575 terletak pada keyboard-nya. Dell menggati bagian kubah membran karet di papan ketik dengan sitem magnetic levitation plus konstruksi mirip sayap kupu-kupu. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi ketebalan keyboard tanpa mengorbankan kenyamanan. Di XPS 15 2-in-1, Dell berhasil memangkas ketebalan sebesar 24 persen.

XPS 012

XPS 15 9575 turut dibundel bersama Dell Premium Active Pen. Kombinasi stylus dan layar laptop memungkinkannya mendeteksi 4.096 tingkatan tekanan, sehingga sensasi menulis ataupun menggambar menggunakan ‘pena aktif’ tersebut hampir menyerupai menggoreskan pinsil/pulpen di atas kertas.

 

XPS 15 (9570)

Varian XPS 9570 menyuguhkan konstruksi clamshell tradisional, merupakan laptop berlayar 15,6-inci dengan form factor 14-inci. Hal ini tecapai berkat pemanfaatan desain InfinityEdge dengan bingkai layar seluas 5,7mm. Selain itu, Dell XPS 15 juga mempunyai tubuh sangat ramping. Ketebalannya hanya 11- sampai 18-mm, dengan bobot 2-kilogram. Dan seperti saudari 2-in-1-nya, body  XPS 9570 terbuat dari aluminium dan serat karbon.

XPS 05

XPS 02

Model yang Dell bawa ke Indonesia ini ialah XPS 15 dengan layar sentuh beresolusi 4K (3840×2160). Display IPS di sana  kabarnya mampu menyajikan color gamut 100 persen Adobe RGB, didukung tingkat kecerahan 400-nit serta menggunakan layar berpermukaan glossy plus coating anti-glare. Panel ini memang belum menggunakan teknologi HDR seperti pada ThinkPad X1 Extreme, namun memiliki rasio kontras cukup tinggi di 1500:1 dan viewing angle konsisten.

XPS 03

Komposisi hardware XPS 9570 juga tidak mengecewakan. Di sana ada prosesor Intel Core i7-8750, RAM DDR4-2666 16/32GB, dan penyimpanan berbasis SSD NVMe 512GB. Untuk mengolah grafis, laptop mengandalkan GPU Nvidia GeForce GTX 1050 Ti. Kehadiran kartu grafis discrete ini memberikan notebook kemampuan buat menghidangkan game-game blockbuster terbaru (saya belum bisa memastikan apakah GPU tersebut merupakan versi standar atau Max-Q).

XPS 04

Tentu saja, XPS 15 baru ini siap menunjang beragam aktivitas produktif. Ia menyimpan konektivitas wireless Killer 1535, dipersenjatai baterai yang mampu menjaganya tetap menyala sampai 20,5 jam, serta dilengkapi touchpad super-presisi dan keyboard ber-backlight LED. Terdapat pula sensor sidik jari yang diintegrasikan di tombol power sebagai sarana pengamanan akses.

XPS 01

 

Harga dan ketersediaan

XPS 15 serta XPS 15 2-in-1 kabarnya sudah tersedia di Indonesia. Masing-masing produk dijajakan seharga Rp 36 juta (9570) dan Rp 38 juta (9575).

XPS 011

Microsoft Umumkan Perangkat Surface yang Paling Ringkas dan Terjangkau

Pelepasan Surface menandai berakhirnya era Microsoft sebagai perusahaan yang sepenuhnya mengandalkan partner OEM untuk memproduksi hardware dengan OS Windows. Dalam kiprahnya selama enam tahun, Surface muncul dalam beragam wujud dan hardware. Dan di inkarnasi terbarunya, Microsoft mencoba menghapuskan kesan mahal dari produk tersebut.

Lewat blog Windows, Microsoft memperkenalkan Surface Go. Perangkat ini dideskripsikan sebagai Surface yang paling ringkas, paling ringan serta paling terjangkau. Alasan sang produsen merancang Surface Go adalah semakin banyaknya pengguna yang dituntut untuk hidup lebih aktif dan dinamis, misalnya bekerja atau belajar di manapun. Dan produk baru ini dijanjikan mampu beradaptasi sesuai kebutuhan Anda.

Surface Go mewariskan konsep 2-in-1 yang dipionirkan oleh pendahulunya, memungkinkan perangkat tersebut digunakan sebagai tablet dan laptop, serta membuka jendela baru dalam berkreasi terlepas dari siapapun Anda – orang tua, pelajar, perancang produk, hingga fotografer amatir. Dan dengan harga yang jauh lebih ekonomis dibanding saudara-saudarinya, lebih banyak orang dapat meminangnya.

Perangkat menyuguhkan layar 10-inci berteknologi PixelSense. Tubuhnya memiliki ketebalan hanya 8,3-milimeter dan bobot cuma setengah kilogram. Surface Go mempunyai desain yang fleksibel, sangat mudah dibawa-bawa dan diselipkan dalam tas. Anda dipersilakan mengatur kemiringan stand di sisi belakang, lalu bagian keyboard perangkat ini juga berperan sebagai pelindung layar.

Microsoft Surface Go 2

Microsoft menyampaikan bahwa Surface Go dirancang untuk menunjang penuh aplikasi Office 365, ditopang oleh papan ketik bertombol chiclet detachable dan trackpad akurat yang mampu mendeteksi gesture serta lima titik sentuhan berbeda. Lalu untuk kebutuhan produktif, Anda bisa menyambungkan Surface Mobile Mouse.

Namun fitur yang paling menarik di sana ialah dukungan Surface Pen. Kombinasi panel sentuh dan stylus memungkinkan perangkat membaca 4.096 level tekanan berbeda secara responsif dan presisi; sehingga kegiatan menulis, menggambar, ataupun mendesain di layar jadi terasa alami. Panel dengan rasio 3:2 tersebut juga dikalibrasi secara khusus agar nyaman di mata tanpa mengorbankan tingkat kontras – sangat esensial buat menonton video atau saat mengedit foto.

Microsoft Surface Go 1

Untuk sebuah produk yang dijajakan di harga mulai dari US$ 400, spesifikasi Surface Go juga cukup canggih. Hybrid laptop-tablet ini diotaki prosesor Intel Pentium Gold 4415Y, dibekali baterai yang dapat menjaganya tetap aktif sampai sembilan jam, slot kartu microSD, serta port USB type-C 3.1.

Gerbang pre-order Microsoft Surface Go dibuka pada hari ini, tapi produk baru akan hadir di Asia Tenggara (sayangnya, Indonesia tidak disebutkan) dalam beberapa minggu lagi.

Stylish dan Terjangkau, Asus Tunjuk 2 Varian VivoBook Ini Sebagai Andalannya di Awal 2018

Dalam berkompetisi di tanah air, strategi Asus untuk menyediakan beragam pilihan laptop buat segmen pengguna berbeda setidaknya membuahkan dua hasil: mereka mendominasi pasar dengan persentase sebesar hampir 40 persen, kemudian berkat banyaknya varian-varian di kelas entry-level, rata-rata harga seluruh produk notebook Asus berada di bawah Rp 5 juta.

Ujung tombak di kelas itu tentu saja adalah lineup VivoBook. Untuk sekarang, keluarga Vivobook terdiri dari Max, 14, Flip, S dan Pro. Dan dua minggu setelah mendaratkan tiga tipe laptop Republic of Gamers, sang produsen hardware asal Taiwan itu menunjuk dua model VivoBook yang menjadi andalan mereka buat bermanuver di awal tahun 2018.

VB 16

Model yang Asus jagokan itu meliputi Vivobook Flip 14 TP410 dan VivoBook S14 S410. Keduanya mengedepankan aspek mobilitas dan keterjangkauan harga, namun mempunyai arahan desain berbeda: fleksibilitas ialah faktor unggulan tipe Flip, sedangkan S14 menawarkan rancangan tradisional dengan bobot serta ukuran yang lebih ramping lagi.

Lalu untuk mempersilakan konsumen menentukan laptop yang betul-betul sesuai kebutuhan, Asus membagi lagi kedua VivoBook itu jadi beberapa tipe dengan susunan hardware berbeda.

 

VivoBook Flip 14 TP410

Kata ‘flip‘ di namanya mengisyaratkan dukungan mode pemakaian berbeda berkat engsel putar 360 derajat. VivoBook Flip 14 diklaim sebagai laptop convertible berlayar 14-inci yang memanfaatkan bingkai ultra-tipis pertama di dunia, memungkinkan panel full-HD di sana dapat masuk ke tubuh notebook 13-inci. Anda bisa memanfaatkannya dalam mode laptop, tablet, tenda, atau dengan layar menghadap ke belakang.

VB 13

VB 14

Tubuh VivoBook Flip 14 terbuat dari material aluminium, memiliki ketebalan kurang dari 2cm dan bobot 1,6kg. Dalam meramu layar, Asus memilih teknologi IPS, memadunya bersama rangkaian sensor sentuh yang diposisikan tiap 6mm sehingga jari bisa terbaca secara akurat, memperkenankan Anda berinteraksi tanpa harus selalu memakai keyboard dan touchpad. Display itu juga siap mendukung stylus Asus Pen.

VB 11

VB 12

Di dalam, Anda akan menemukan susunan hardware yang cukup bertenaga. Asus menyediakan opsi prosesor Intel Core i3-7100U, i5-7200U atau i7-7500U, memadunya dengan kartu grafis Nvidia GT 930MX (ada pula pilihan tanpa GPU discrete), memori RAM DDR4 2133MHz sampai 8GB, serta penyimpanan berupa hard drive hingga 1TB.

VB 7

VB 3

Di sisi konektivitas, Anda akan mendapatkan satu slot kartu SD, sebuah USB 3.0, sepasang USB 2.0, HDMI, dan satu port USB type-C. Terdapat pula sambungan Bluetooth 4.2 low energy dan Wi-Fi dual-band 802.11ac Wi-Fi yang lebih cepat dua kali lipat dibanding generasi sebelumnya.

 

VivoBook S14 S410

Kompensasi dari ketiadaan struktur convertible di tipe S14 S410 dibayarkan oleh desain serta bobot yang lebih minimal lagi. Laptop mempunyai ketebalan cuma 18,8-milimeter dan berat 1,3-kilogram, sehingga bukan hanya ia sangat mudah dibawa-bawa serta diselipkan dalam tas, perangkat ini juga tidak akan membenani punggung Anda. Asus menyuguhkan konsumen dua pilihan warna, yakni perak dan emas.

VB 10

VivoBook S14 S410 memiliki lebar layar serupa saudarinya, juga memanfaatkan bezel ‘NanoEdge’, berketebalan cuma 7,8mm, sehingga panel 14-inci di sana bisa disematkan pada tubuh 13-inci. Walaupun ada opsi resolusi HD, varian yang dipasarkan di Indonesia merupakan VivoBook S14 berlayar IPS full-HD.

VB 5

VB 9

Ketika Flip 14 masih mengusung prosesor Intel Core generasi ketujuh, VivoBook S14 S410 sudah diotaki oleh chip Core generasi delapan i5-8250U. Komponen ini dikombinasikan dengan kartu grafis Nvidia GeForce MX150, RAM 8GB DDR4 2133MHz, serta storage SSD 128GB plus hard disk 1TB. Baterai 3-cell-nya dibekali fitur quick charge, dapat diisi dari nol sampai 60 persen hanya dalam waktu 49 menit.

VB 8

VB 4

Aspek konektivitasnya mirip versi Flip, tetapi VivoBook S14 S410 mempunyai sensor sidik jari di area touchpad sebagai sarana akses cepat mengaktifkan laptop.

 

Windows 10

Seperti yang pernah Asus umumkan di bulan November 2017 silam, mereka menggandeng Microsoft buat membundel seluruh laptopnya – termasuk dua VivoBook ini – dengan sistem operasi Windows 10 secara eksklusif. Tidak ada lagi opsi ‘kosongan’ atau platform lain seperti Endless OS.

VB 18

 

Penurunan penjualan pengapalan

Di presentasinya, head of public relations Asus Muhammad Firman mengonfirmasi memang benar ada penurunan angka pengapalan laptop di Indonesia dari tahun 2016 ke 2017. Namun selama periode tersebut, sang produsen malah berhasil meningkatkan market share dari 36,3 persen ke 39,8 persen.

VB 17

 

Ketersediaan dan harga

Kedua versi VivoBook ini telah tersedia di Indonesia. Flip 14 TP410 dijual seharga Rp 7,4 juta sampai RP 14,3 juta, tersedia empat pilihan konfigurasi hardware berbeda; lalu S14 S410 dibanderol di harga Rp 11,3 juta.