Laptop Terbaru HP Ditujukan untuk Pelajar, Tapi Kokohnya Memenuhi Standar Militer

HP baru saja mengumumkan laptop baru yang ditujukan untuk kalangan pelajar. Namun ada satu hal yang tidak umum dari laptop bernama HP ProBook x360 Education Edition ini: bodinya diklaim sangat kokoh, bahkan memenuhi standar militer.

Memang kedengarannya aneh kalau laptop untuk pelajar diklaim punya bodi tahan banting. Pun begitu, HP beranggapan bahwa rutinitas pelajar tidak kalah ‘keras’ dibanding yang dialami para pekerja lapangan. Dan setelah dipikir-pikir, ide ini masuk akal juga mengingat murid-murid tingkat SMP bisa lebih ceroboh daripada pengguna dewasa.

Secara praktis, memangnya setangguh apa sih laptop ini? HP bilang sudah beberapa kali menjatuhkannya dari atas meja ke lantai beton dan baja guna memastikan bodi laptop tidak rompal dan komponennya tercerai-berai. Keyboard-nya pun diyakini masih bisa beroperasi meski ketumpahan cairan sampai 350 ml.

HP ProBook x360 Education Edition bisa digunakan dalam mode tablet / HP
HP ProBook x360 Education Edition bisa digunakan dalam mode tablet / HP

Semua ini dikemas dalam wujud yang masih menyerupai laptop tradisional, hanya saja dimensinya sedikit membengkak; ProBook x360 EE mengusung layar 11 inci, tapi ukuran dan bobotnya setara laptop berlayar 13 inci. Meski demikian, HP merasa masih pantas melabelinya sebagai laptop convertible berbodi kokoh yang paling tipis di pasaran.

Convertible? Ya, layar sentuhnya memang bisa ditekuk sehingga perangkat bisa digunakan layaknya sebuah tablet. Di bagian bawah keyboard-nya bahkan tertanam sebuah kamera opsional sehingga memudahkan pengambilan foto atau video saat perangkat digunakan dalam mode tablet itu tadi.

HP ProBook x360 Education Edition datang bersama sejumlah software khusus pendidikan / HP
HP ProBook x360 Education Edition datang bersama sejumlah software khusus pendidikan / HP

Fitur-fitur khusus untuk konteks pendidikan tentu saja hadir. Utamanya adalah software manajemen kelas, plus sejumlah lain yang berasal dari masukan para pendidik. Salah satunya adalah LED di punggung laptop yang akan menyala ketika Wi-Fi diaktifkan, memudahkan para guru untuk memergoki mereka yang tengah browsing saat bukan waktunya.

HP tidak mengungkapkan berapa banderol harga ProBook x360 Education Edition mengingat laptop ini bakal dijual langsung ke sekolah-sekolah maupun institusi pendidikan lainnya mulai 6 Desember mendatang.

Sumber: The Verge dan Windows Blog.

Bagian Dari ‘Zenvolution’, 4 Notebook Premium Cantik dari Asus Ini Tiba di indonesia

Bukan hanya keluarga Asus ZenFone 3 yang merayakan festival bertajuk ‘Zenvolution’ di Nusa Dua Bali. Acara tersebut juga dimeriahkan oleh empat notebook Windows 10 baru, masing-masing perangkat mewakili model device dengan pendekatan desain berbeda. Meski demikian, mereka semua memiliki satu persamaan: semuanya memiliki penampilan anggun.

Asus Notebook 3 1

Di konferensi pers itu, Asus memperkenalkan Transformer 3, sebuah PC mobile ‘sesungguhnya’; Transformer 3 Pro, komputer personal 2-in-1 serbabisa; ZenBook UX360UA, perangkat flip berspesifikasi tinggi; serta ZenBook 3 UX390UA, diramu sebagai notebook prestisius dengan tubuh anggun dan ramping.

ZenBook 3 UX390UA

Predikat ‘notebook tertipis di dunia’ sudah direbut oleh Acer Switft 7, tapi hal itu tidak mengurangi semangat Asus dalam menghadirkan device clamshell berlayar 12,5-inci FHD anggun ini untuk konsumen nusantara. Tubuh UX390UA tersusun atas bahan aluminium 6013, umumnya dipakai buat membangun pesawat terbang; diramu setipis dan seringan mungkin hingga memiliki ketebalan hanya 11,9mm dan berbobot 910g – dengan pilihan warna emas, biru dan abu-abu.

Asus Notebook 3 4

Di tubuh mungil tersebut, Asus memampatkan komponen bertenaga yang terdiri dari proses Intel Core generasi ke-7 ‘Kaby Lake’, RAM LPDDR3 2133MHz 16GB, penyimpanan SSD PCIe generasi ke-3 sebesar 512GB dan baterai 6-cell 40WHrs. Hebatnya lagi, ZenBook 3 memanfaatkan sistem pendingin super-tipis (cuma 0,3mm) berbasis liquid-crystal polymer di dalam demi menjaga hardware tetap sejuk.

Asus Notebook 3 8

 

ZenBook Flip UX360UA

Asus Notebook 3 6

Jika Anda menginginkan alternatif yang lebih fleksibel, namun tetap ramping dan menyimpan komposisi hardware mumpuni, UX360UA bisa jadi alternatif. Meski tidak setipis UX390UA (ketebalannya 1,3cm), notebook ini mempunyai struktur tubuh flip yang dioleh dari lempengan aluminium utuh dengan layar sentuh 13,3-inci QHD+. Produk ini masih mengusung chip Intel generasi ke-6 (i7-6500U atau i5-6200U), dibantu RAM4GB dan storage SSD M.2 SATA 512GB.

Asus Notebook 3 5

 

Transformer 3 Pro T303

Asus T303 2

Deskripsi serbabisa bukanlah klaim sembarangan. Device 2-in-1 berlayar WQHD+ 12,6-inci ini kabarnya dapat Anda gunakan sebagai tablet, notebook, music station, sampai menopang gaming. Caranya? Cukup dengan menyambungkan Transformer 3 Pro T303 ke docking Asus ROG XG Station 3. Selain itu, perangkat juga dapat dipasangkan ke universal dock, memberikannya port tambahan untuk memasang monitor dan keyboard.

Asus T303 1

Versi Pro dari Transformer 3 ini dipersenjatai Intel Core i7–6500U, RAM DDR3L 8GB, penyimpanan SSD M.2 512GB, serta baterai polymer 39WHrs.

 

Transformer 3 T305

Asus T305 1

Sama-sama mempunyai rancangan serupa, layar beresolusi 3K, dibekali port USB type-C dan kompatibel ke docking ROG XG Station 2 layaknya Pro, perbedaan T305 adalah target konsumen: dikhususkan buat mereka yang menginginkan ‘sistem berkinerja tinggi untuk bekerja dan bermain di perjalanan’. Karena alasan itu, Asus memasangkan tipe prosesor berbeda, yakni Intel Kaby Lake low voltage demi memaksimalkan durasi waktu pemakaian.

Asus T305 2

Selain komposisi hardware-hardware yang tak jauh berbeda, Transformer 3 T305 dilengkapi speaker ber-amplifier ‘mutakhir’ serta kamera belakang 13-megapixel, mutunya dijanjikan berada jauh di atas rata-rata kamera untuk notebook.

Daftar harganya bisa Anda lihat di bawah:

  • ZenBook 3 UX390UA – Rp 24,3 juta
  • Transformer 3 Pro T303 – Rp 19,3 juta
  • Transformer 3 T305 – Rp 15,3 juta

(Asus belum menyingkap informasi harga dari varian ZenBook Flip.)

Asus Notebook 3 2

Asus Notebook 3 10

[Review] HP Spectre x360, Ketika Desain ala MacBook Air Dipadu Fleksibilitas Lenovo Yoga

Di tengah meningkatnya permintaan terhadap device komputasi yang bisa berperan sebagai laptop sekaligus tablet, Spectre x360 diramu oleh Hewlett-Packard sebagai salah satu produk 2-in-1 flagship mereka. Tipe ini tediri dari beberapa konfigurasi, namun semuanya memiliki kesamaan: HP Spectre x360 disiapkan khusus untuk menyaingi rival-rival sekelasnya.

Meski Anda melihat sebuah sistem dengan branding HP, Spectre x360 merupakan hasil kolaborasi sang produsen PC bersama tim teknisi Microsoft demi mengoptimalkan segala macam aspek dari mulai suara i pendingin sampai color gamut di layar. Hasilnya adalah perangkat convertible berperforma tinggi yang dipadu OS Windows 10 bebas bloatware.

Unit review ini adalah Spectre x360 dengan layar 13-inc FHD, ukuran notebook convertible paling populer, menyimpan chip Intel Core i7. Dari hasil uji coba selama beberapa minggu, saya paham jika banyak orang jatuh hati pada penampilannya, dan HP memang punya pembenaran terhadap harga premium yang mereka tawarkan untuk satu unit device.

Design

Demi meramu Spectre x360, HP seolah-olah mengadopsi elemen terbaik dari Apple MacBook Air dengan struktur seri Lenovo Yoga. Tubuh laptop 2-in-1 ini tersusun dari material aluminium, baik untuk punggung layar, area keyboard dan palm rest, serta sisi bawahnya. Tulisan ‘Hewlett-Packard’ di punggung serta frame berwarna hitam di tubuh abu-abu metaliknya mendukung kesan minimalis dari Spectre x360, membuatnya terlihat sangat cantik.

Review HP Spectre x360 13

Review HP Spectre x360 35

Review HP Spectre x360 21

HP Spectre x360 merupakan laptop yang sangat tipis (meski tak setipis HP Spectre 13), dibekali engsel unik buat mencengkram bagian layar dan tubuh secara mantap, dengan ketebalan hanya 16mm. Rasio panjang dan lebar tubuh, yaitu 324,86×218,44-milimeter, juga disesuaikan agar ia mudah dibawa-bawa serta diselipkan dalam tas. Engsel tersebut memungkinkan Spectre x360 dapat Anda gunakan dalam empat mode berbeda: notebook, tablet stand, tent dan tablet; hanya tinggal memutar bagian layar.

Review HP Spectre x360 25

Review HP Spectre x360 14

Windows segera mengetahui saat Anda memutar layar, memindahkan sistem ke mode selanjutnya. Keyboard ber-backlight LED putihnya menjadi nonaktif ketika panel sudah melewati batas 180 derajat (ditandai dengan matinya LED). Papan ketik Spectre x360 tidak mempunyai mekanisme untuk menarik masuk tuts, namun tombol-tombol diposisikan di zona yang sedikit menjorok ke dalam sehingga mereka tidak tertekan selama Anda menaruh notebook di permukaan datar.

Review HP Spectre x360 0

Review HP Spectre x360 23

Dengan struktur convertible non-detachable, HP menaruh tombol-tombol tambahan dan konektivitas fisik di sisi samping. Di kiri, Anda bisa menemukan sebuah slot USB 3.0, SD card reader, dan tombol power (plus colokan power); dan di bagian kanan ada port audio 3.5mm combo, sepasang USB 3.0, HDMI, mini DisplayPort, tombol volume dan Windows. HP Spectre x360 versi review belum memiliki port USB type-C.

Review HP Spectre x360 16

Review HP Spectre x360 17

Build quality

Tubuh Spectre x360 tersusun atas aluminium kokoh dengan permukaan anodized. Laptop ini terasa solid bagaimanapun cara Anda menggunakannya. Saya tidak merasakan adanya zona-zona ’empuk’ baik di tubuh maupun monitor. Bagian layar mudah digerakkan tanpa menampilkan kesan ringkih. Tentu saja Anda tetap tidak boleh memperlakukan Spectre x360 secara semena-mena. Ia bukanlah device rugged, dan tekanan berlebihan di area display menyebabkannya distorsi.

Review HP Spectre x360 27

Review HP Spectre x360 20

Display

Sempat dibahas sedikit di pembukaan ulasan ini, HP Spectre x360 dibekali layar berkualitas tinggi, bahkan mampu menandingin sejumlah gaming notebook – sangat menopang konsep 2-in-1 ketika viewing angle menjadi sangat penting. Layar sentuh 13,3-inci 1920×1980-pixel di sana mempunyai level color gamut yang luas, objek-objek terlihat tajam dan cemerlang, lalu tingkat brightness monitor mampu mengalahkan bayangan serta cerahnya sinar matahari meskipun laptop menggunakan lapisan kaca glossy.

Review HP Spectre x360 30

Review HP Spectre x360 29

Kualitas seperti ini sangat jarang ditemukan di produk sekelas, memastikan Spectre x360 dapat dipakai di bermacam-macam skenario. Respons touchscreen-nya juga akurat untuk berteraksi dengan tombol-tombol berukuran kecil walau di-setting di resolusi 1080p. Buat navigasi dalam Windows 10, saya sendiri akhirnya lebih sering menggunakan touchscreen ketimbang touchpad karena lebih ringkas.

Review HP Spectre x360 15

Keyboard, touchpad & palm rest

Tanpa menyertakan numpad, Spectre x360 menghidangkan papan ketik chiclet ber-keycap plastik yang lapang untuk para user. Tombol-tombol utama seperti huruf dan angka mempunyai besar 1,5×1,5-sentimeter, memiliki jarak kurang lebih 3,5mm. Ukuran ini sangat pas dengan jari mungil saya. Keyboard juga cukup nyaman dan presisi buat mengetik sehari-hari.

Review HP Spectre x360 34

Namun seperti di sejumlah laptop HP lain, saya tetap mengeluhkan rancangan tombol kursornya (tombol panah): kursor kiri dan kanan lebih kecil dari tombol lain, kemudian produsen memampatkan tombol atas serta bawah di satu lubang. Bagi user yang kadang menggunakan kursor sebagai alternatif input, rancangan ‘irit tempat’ ini menyebabkan sering salah tekan.

Review HP Spectre x360 33

Ketika umumnya produsen menempatkan touchpad ke sebelah kiri palm rest agar sejajar dengan tombol spasi, touchpad Spectre x360 tepat berada di tengah, memberikan ruang selebar 9cm buat mengistirahatkan telapak tangan Anda. Ukuran touchpad juga tergolong luas, yaitu 14×6,5-sentimeter dengan ujung membundar. Touchpad dapat membaca dua jari, tapi sayang tak merespons input secara akurat sehingga saya lebih sering memakai layar sentuhnya.

Review HP Spectre x360 32

Satu hal yang saya belum (berani) coba adalah seberapa tahan papan ketik dalam menanggulangi tumpahan atau cipratan air.

Hardware

Spesifikasi dan sususan hardware HP Spectre x360 bisa Anda lihat lengkap dari hasil screenshot software Speccy di bawah:

Review HP Spectre x360

Review HP Spectre x360 1

Review HP Spectre x360 2

Review HP Spectre x360 3

Performance

Komposisi hardware Spectre x360 memang disiapkan untuk kebutuhan kerja sehari-hari, olah data level menengah, serta hiburan multimedia. Ia belum optimal buat menangani game-game 3D, terutama kelas blockbuster multiplatform. Walaupun berhasil mencetak skor 2837 di PCMark 8 dengan catatan ‘lebih baik dari 54 persen produk lain’ dan berada di atas rata-rata notebook umumnya, Spectre x360 belum sanggup memuaskan gamer. Hasil benchmark bisa Anda lihat di bawah.

PCMark 8:

Review HP Spectre x360 10

Unigine Heaven 4.0 dan Valley 1.0, di-setting ‘default’:

Review HP Spectre x360 5

Review HP Spectre x360 7

3D Mark Sky Diver:

Review HP Spectre x360 8

Review HP Spectre x360 9

Monster Hunter Online:

Review HP Spectre x360 12

Final Fantasy XIV Heavensward:

Review HP Spectre x360 11

Using experience

Biasanya, semakin mungil ukuran notebook, semakin sulit bagi produsen untuk meminimalisir suara kipas pendingin. Hebatnya, sejauh ini Spectre x360 sanggup bekerja dengan hening, apapun tugas yang saya berikan padanya; dengan satu kelemahan signifikan: penggunaan di waktu lama menyebabkan suhunya meningkat.

Review HP Spectre x360 24

Hampir semua area terkena dampaknya. Pojok kiri atas keyboard merupakan zona terpanas, merembes ke tuts hingga palm rest. Di ruang tanpa pendingin udara, suhu tinggi tersebut akan memengaruhi faktor kenyamanan.

Review HP Spectre x360 31

Fleksibilitas dan layar bermutu tinggi Spectre x360 memastikan aktivitas menonton video jadi berkualitas, apalagi entah bagaimana HP berhasil memampatkan baterai berkapasitas cukup besar di tubuh notebook tipis ini. Dengan menggunakan setting power ‘HP Recommended’, ia sanggup tetap menyala selama hampir enam jam – saya pakai buat mengetik, download, menyaksikan trailer-trailer di YouTube, dan mendengarkan musik. Di tes baterai PCMark 8, Spectre x360 dapat aktif selama 4 jam 38 menit.

Berbicara soal musik, audio adalah aspek terlemah dari HP Spectre x360. Terlepas dari kehadiran speaker Bang & Olufsen disertai app companion, output suaranya terbilang lemah walaupun preset telah saya utak-atik. Nada-nada tinggi dan mid memang nyaring, tetapi terdengar keruh di sana-sini; kemudian bass hampir tidak terasa sama sekali.

Review HP Spectre x360 28

Review HP Spectre x360 19

Agar pengalaman menonton video jadi maksimal, menambahkan speaker eksternal sangat dianjurkan.

Verdict

Beberapa faktor memang menghambat HP Spectre x360 untuk merebut gelar notebook covertible premium 13-inci terbaik: touchpad bisa digarap lebih baik dan intuitif lagi, device memerlukan speaker yang lebih bermutu, lalu pemakaian material logam juga berpengaruh pada bobot (sekitar 1,48kg), dan menakar lebih kritis, juga menyebabkan ujung palm rest menjadi tajam.

Tapi saya berpendapat, sulit untuk tidak merekomendasikan Specter x360 bagi mereka yang sedang mencari laptop 2-in-1. Di kelasnya, performa device ini tergolong tinggi, layarnya jempolan, baterainya awet, dan yang terpenting buat saya, build-quality-nya istimewa.

HP Spectre x360 dengan chip Intel Core i7 dibanderol mulai dari harga Rp 19 kurang sedikit sampai Rp 21 juta. Anda yang tertarik bisa membeli secara online lewat Blibli.com.

Asus Luncurkan Laptop Hybrid Terbarunya, ZenBook Flip UX360CA

Meski gaungnya sudah tidak seberapa, laptop jenis hybrid atau convertible masih mendapat tempat di hati cukup banyak konsumen. Alasannya tidak lain dari faktor praktis; selain mendapat perangkat yang bisa menjalankan software produktivitas kelas desktop, konsumen juga mendapat kemudahan mengonsumsi konten multimedia ala tablet.

Asus belum lama ini memperkenalkan laptop hybrid terbarunya, ZenBook Flip UX360CA. Sudah bisa ditebak dari namanya, nilai jual utama dari perangkat ini adalah layar yang bisa dilipat 360 derajat, menempel ke sisi belakang keyboard untuk digunakan layaknya sebuah tablet.

Tentunya ZenBook Flip bukan yang pertama mengadopsi fitur semacam ini. Pun demikian, ia tetap terdengar menarik berkat keseimbangan antara desain yang ringkas dan performa yang cukup mumpuni.

Engsel layar yang bisa diputar-putar 360 derajat menjadikan ZenBook Flip ideal untuk berbagai keperluan / Asus
Engsel layar yang bisa diputar-putar 360 derajat menjadikan ZenBook Flip ideal untuk berbagai keperluan / Asus

Dari luar, kelihatan sekali kalau perangkat ini sangatlah tipis. Tebal bodi berbahan aluminiumnya cuma 13,9 mm, dengan bobot tak lebih dari 1,3 kg. Di dalamnya sama sekali tidak ada sistem pendingin berbasis kipas, mengingat ia mengusung prosesor Intel Core M generasi keenam.

Layar IPS 13,3 incinya sendiri memiliki resolusi full-HD, namun tersedia juga konfigurasi dengan layar beresolusi 3200 x 1800 pixel. Varian tertingginya ini mengemas RAM 8 GB dan SSD 512 GB, didukung oleh baterai yang dapat bertahan hingga 12 jam dalam satu kali charge.

Tidak seperti MacBook yang hanya memiliki satu port saja, ZenBook Flip dibekali port USB 3.0, USB-C, micro HDMI dan slot SD card. Sederhananya, tipis bukanlah alasan untuk hanya menambatkan satu port saja seperti yang dilakukan Apple.

Asus ZenBook Flip UX360CA rencananya akan dipasarkan dengan banderol mulai $699 untuk konfigurasi terendahnya, sudah termasuk sistem operasi Windows 10 Home.

Sumber: CNET dan Asus.

Acer Luncurkan Switch V 10 dan Switch One 10, Laptop 2-in-1 Berharga Terjangkau

Premis yang ditawarkan laptop 2-in–1 sangat menarik karena konsumen pada dasarnya bisa memiliki laptop sekaligus tablet hanya dengan membayar satu kali saja. Konsep ekonomis ini bahkan semakin diperkuat dengan adanya laptop 2-in–1 berharga amat terjangkau, seperti yang Acer perkenalkan baru-baru ini.

Sebanyak dua laptop 2-in–1 sekaligus Acer ungkap menjelang hajatan tahunan Computex yang digelar di kampung halamannya sendiri. Keduanya adalah Acer Switch V 10 dan Switch One 10. Masing-masing ditujukan untuk kalangan siswa dan keluarga, serta menjalankan sistem operasi yang terbaru, yaitu Windows 10.

Acer Switch V 10 dilengkapi port USB-C untuk charging, transfer data dan output video / Microsoft
Acer Switch V 10 dilengkapi port USB-C untuk charging, transfer data dan output video / Microsoft

Baik Switch V 10 dan Switch One 10 sama-sama ditenagai oleh prosesor quad-core Intel Atom. Keduanya juga mengemas layar sentuh 10,1 inci dengan panel IPS beresolusi HD (1280 x 720 pixel). Tepat di atas layar tersebut adalah kamera untuk video call, dan kedua perangkat pun juga dilengkapi dengan kamera belakang.

Kesamaannya berlanjut pada desain engsel berbasis magnet yang memungkinkan keduanya untuk bertransformasi menjadi empat mode yang berbeda dengan mudah. Acer turut mengintegrasikan sensor sidik jari ke masing-masing perangkat sehingga pengguna nantinya bisa membuka perangkat secara instan dengan bantuan Windows Hello.

Sama seperti Switch V 10, Switch One 10 juga dibekali layar sentuh untuk dipakai sebagai tablet / Microsoft
Sama seperti Switch V 10, Switch One 10 juga dibekali layar sentuh untuk dipakai sebagai tablet / Microsoft

Perbedaan utamanya terletak pada konektivitas. Switch V 10 selangkah lebih maju karena telah mengemas port USB-C yang bisa digunakan untuk charging, transfer data sampai meneruskan output video. Switch V 10 juga punya daya tahan baterai yang sedikit lebih awet, berkisar 9 jam dibanding Switch One 10 yang hanya 8 jam. Lebih lanjut, Switch V 10 sepertinya juga punya bodi lebih tipis, serta hadir dalam beragam pilihan warna.

Terlepas dari itu, keduanya sama-sama sangat menarik perhatian kalau ditinjau dari segi harga. Switch V 10 akan dibanderol seharga $249, sedangkan Switch One 10 malah cuma $199 saja. Sayangnya sejauh ini belum ada informasi apakah Acer berencana membawanya ke Indonesia atau tidak.

Sumber: Windows Blog.

Toshiba Umumkan Satellite Radius 12, Laptop 2-in-1 dengan Layar 4K

Windows 10 sudah tersedia cukup lama, sehingga sudah saatnya konsumen mendapatkan laptop yang benar-benar dirancang untuk sistem operasi anyar tersebut. Toshiba pun bergerak cepat dengan memperkenalkan Satellite Radius 12 di hadapan pengunjung event IFA 2015. Continue reading Toshiba Umumkan Satellite Radius 12, Laptop 2-in-1 dengan Layar 4K