Duet Laptop Gaming Dell G Series Serbu Indonesia

Sebelum nama-nama seperti MSI, Acer Predator dan Republic of Gamers jadi pilihan populer, Dell dengan Alienware-nya merupakan raja di segmen gaming portable. Alienware masih diperjual-belikan di luar sana, tapi perjalanannya di Indonesia sudah terhenti. Meski begitu, tidak berarti sang perusahaan komputer asal Texas itu tak menyiapkan apa-apa buat gamer di tanah air.

Di awal 2016, Dell resmi memperkenalkan seri Inspiron Gaming di nusantara. Namun berbeda dari rivalnya yang menyediakan pilihan produk di beragam kelas, Inspiron Gaming diracik sebagai perangkat gaming entry-level. Dan kira-kira dua tahun setelahnya, produsen berupaya mempertegas branding gaming mereka dengan meluncurkan Dell G Series, yang untuk sekarang, terdiri dari G7 15 dan G3 15.

G Series 2

Langkah mentransformasi Inspiron Gaming menjadi S Series mungkin berkaitan dengan laporan State of Gaming berdasarkan survei yang dilakukan Dell terhadap 5.763 gamer di 11 negara. Informasi di sana memaparkan bahwa pandangan publik terhadap komunitas gaming, atau bahkan citra gamer terhadap mereka sendiri, sudah berubah jauh lebih baik. Gamer telah menjadi istilah positif yang memiliki kesan ‘menyenangkan’, ‘keren’ dan ‘bersemangat’.

G Series 7

Minat gaming bisa muncul dari beragam jenis kalangan: pekerja kantoran, seniman, pemusik, bahkan mungkin tetangga Anda yang merupakan ibu dari dua anak. Komunitas gaming juga tak lagi didominasi oleh kaum Adam. Mayoritas gamer kini tidak peduli siapa rekan ataupun lawan mainnya. Yang jadi takaran merka sekarang adalah kemampuan bermain.

 

G Series

Dell belum menjelaskan lebih jauh alasan dibentuknya keluarga G Series, namun saya menerka hal ini ada hubungannya dengan kesan yang ditimbulkan oleh branding Inspiron. Inspiron ialah lineup produk mainstream terjangkau yang Dell siapkan untuk berkompetisi dengan Acer Aspire hingga Lenovo IdeaPad. Nama G Series membuatnya terasa lebih dispesialisasikan dan mudah diingat.

G Series 8

Ada sejumlah modifikasi yang Dell terapkan terhadap brand. Pertama, produsen mengubah warna badge Dell dari merah ke biru ‘chroma‘. Lalu di tubuhnya, mereka mencantumkan kode G3 atau G7 (ada pula G5, tapi belum Dell luncurkan di Indonesia) buat menandai tingkat performa. Kian tinggi angkanya, semakin kuat tenaganya. Selanjutnya, Dell memberikan kita opsi warna berbeda di tiap-tiap produk. Favorit saya adalah G7 ber-body putih.

G Series 4

G Series 5

Dell G7 15 dan G3 15 menyuguhkan ukuran layar serupa, tapi mereka mempunyai penampilan berbeda. G7 lebih berani dalam mengedepankan tema gaming dengan lubang pembuangan panas mirip grille supercar, sedangkan desain G3 yang sederhana membuatnya lebih fleksibel buat jadi perangkat pilihan para profesional yang juga gemar ber-gaming. Masing-masing varian menawarkan empat konfigurasi hardware, bisa Anda pilih sesuai kebutuhan.

 

G7 15 (7588)

Tanpa menyertai Alienware, G7 15 boleh dibilang merupakan laptop gaming berspesifikasi tertinggi dari Dell. Sekali lagi, desainnya sangat sporty. Saya menyukai kombinasi antara area keyboard hitam, area-area silver, dan badge Dell biru yang terlihat kontras dengan warna lid-nya. Warna biru tersebut juga serasi dengan pencahayaan keyboard backlight. Lalu untuk membuat tubuhnya lebih kokoh, Dell memanfaatkan chassis yang diperkuat magnesium.

G Series 10

G Series 16

G7 15 menyajikan layar IPS anti-glare seluas 15,6-inci FHD, dan walaupun tak masuk ke kategori ultra-thin, Dell memastikan ketebalan laptop tak melewati 1-inci (tepatnya 24,9mm) serta memberikannya konektivitas fisik yang luas. Kemudian buat mendukung penyajian konten dari aspek suara, produsen tak lupa menyematkan teknologi Waves MaxxAudio Pro.

G Series 12

G Series 13

Di dalam, Anda akan menemukan prosesor Intel Core (i5-8300H atau i7-8750), kartu grafis Nvidia GeForce GTX (1050, 1050 Ti hingga 1060 Max-Q), RAM DDR4 2666MHz (8GB sampai 16GB) dan unit penyimpanan berbasis hybrid hard drive 1TB (ada tambahan SSD 256GB di model tertingginya). Panas yang dihasilkan oleh hardware-hardware tersebut didinginkan oleh sistem coolingpro-grade‘ dua kipas.

G Series 15

G Series 14

 

G3 15 (3579)

G3 15 bisa jadi pilihan jika Anda memprioritaskan mobilitas tanpa mau berkompromi soal kinerja. Spesifikasi layar varian ini menyerupai saudarinya, tetapi Dell merampingkan tubuhnya lebih jauh hingga cuma berketebalan 22,7mm. Pencahayaan LED turut diimplementasikan pada keyboard, kali ini berwarna putih. Di sisi desain, G3 tentu tetap mempunyai karakteristik laptop gaming, yakni berupa font biru pada huruf WASD serta kehadiran ‘race stripe metalik’ di zona palm rest.

G Series 16

G Series 21

Model G3 diotaki oleh prosesor serupa G7, yaitu Intel Core i5-8300H hingga i7-8750H; namun pilihan GPU-nya lebih sedikit: Nvidia GeForce GTX 1050 atau 1050 Ti. Jumlah memori RAM DDR4-nya juga lebih kecil, berkisar antara 4GB sampai 8GB. Tebakan saya, kita masih bisa menambahnya lagi jumlahnya (game blockbuster saat ini umumnya menuntut RAM minimal 8GB). Satu varian yang menarik perhatian saya ialah unit G3 15 yang dibekali RAM 4GB plus memori Intel Optane.

G Series 18

G Series 19

G Series 22

G Series 23

 

Harga dan ketersediaan

Berdasarkan keterangan corporate communcations Dell Indonesia Elizabeth R. Pabunag, G3 15 serta G7 15 sebetulnya telah mulai dipasarkan di Indonesia kira-kira sejak dua minggu silam, dan saat ini Anda sudah bisa membelinya.

Varian G3 15 dibanderol mulai dari Rp 12 juta sampai Rp 15,9 juta, sedangkan Dell G7 15 dijajakan seharga mulai Rp 15,5 juta hingga Rp 23,3 juta. Penawaran -cukup atraktif.

Dua Laptop ‘Slim Bezel’ Baru MSI Menyapa Para Pengunjung Computex 2018

Sebagai pemain utama di ranah laptop gaming, jejeran perangkat ‘gamer nomaden’ MSI selalu mendominasi booth pameran di Computex, dan tahun ini bukanlah perkecualian. Tapi sejak diungkapnya GS65 Stealth Thin, Anda mungkin melihat sedikit perubahan arahan desain produk mereka. Di sana, MSI menerapkan rancangan yang lebih serius, sehingga ia juga atraktif bagi kalangan profesional.

GS65 Stealth Thin, GT75 Titan Core i9, GE63 Raider RGB Edition dan sejumlah notebook gaming lain telah mendarat di Indonesia sejak bulan April. Dan tanpa pengumuman kartu grafis Nvidia baru di Computex 2018 (GPU yang digunakan MSI di laptop mereka), produk-produk ini akan menjadi andalan MSI hingga beberapa bulan ke depan. Meski demikian, produsen tetap mengungkap kejutan menarik di pameran komputer terbesar di Asia itu.

Ada dua laptop baru yang Micro-Star International pamerkan di Computex 2018, dan dua-duanya mungkin di luar dugaan Anda. Mereka mengusung arahan desain ultra-thin, namun punya target konsumen berbeda: Prestige PS42 ditujukan untuk para pebisnis dan desainer, sedangkan GF63 merupakan notebookmainstream‘ buat menangani game-game eSport.

 

Prestige PS42

Lineup Prestige sempat diperkenalkan di Indonesia tiga tahun silam, tetapi kiprahnya tidak terlalu lama. Menariknya, dari diskusi bersama tim MSI, ada indikasi mereka akan membawa varian barunya ke tanah air. Prestige PS42 ialah salah satu laptop non-gaming paling ramping yang pernah MSI racik. Namun terlepas dari tubuhnya yang tipis, performa PS42 siap mengungguli produk-produk sekelas dari kompetitor.

MSI3 2

MSI3 4

Prestige PS42 menyuguhkan Anda layar 14-inci FHD berbingkai hanya 5,7mm yang disematkan pada tubuh berketebalan 15,9mm. Body berbobot 1,19kg itu tersusun atas material aluminium brushed tanpa pewarna tambahan. Saya pribadi menyukai pendekatan ini, memberikan kesan elegan sekaligus minimalis dan industrial. Selanjutnya, MSI memanfaatkan engsel 180 derajat sehingga layar bisa disejajarkan dengan tubuh, mencantumkan backlight LED putih di keyboard, serta membubuhkan brand baru di bagian punggung.

MSI3 1

MSI3 5

Untuk menangani tugas yang Anda limpahkan padanya, PS42 mengandalkan prosesor Intel Core i7 U generasi kedelapan, kartu grafis Nvidia GeForce MX150, memori RAM maksimal 16GB serta penyimpanan berbasis SSD M.2. Kemudian, baterai internalnya menjanjikan waktu aktif hingga 10 jam.

 

GF63

Banyak orang setuju, GS65 Stealth Thin ialah ultrabook gaming high-end paling anggun buatan MSI. Tapi jika modal Anda sedang terbatas, produsen sudah menyiapkan alternatif yang jauh lebih terjangkau. GF63 menyajikan sejumlah elemen yang ada pada GS65: bezel tipis, tubuh cukup ramping (21,7mm), bobot ringan (1,86kg), body aluminium berwarna hitam dengan finishing brushed, serta penggunaan engsel 180 derajat. Lalu sebagai jendela ke dunia digital, Anda dihidangkan layar 15,6-inci 1920x1080p.

MSI3 6

MSI3 7

MSI tampaknya mencoba bereksperimen lebih jauh di sisi desain GF63. Silakan balik laptop ini, dan Anda akan menemui ventilasi ala huruf X. Untuk keyboard-nya, produsen mencantumkan LED backlight berwarna merah. Di produk ini, MSI meramu sendiri bagian papan ketiknya tanpa dukungan SteelSeries.

MSI3 10

MSI3 11

Konfigurasi hardware GF63 mengindikasikan spesialisasi laptop buat menangani judul-judul permainan eSport. MSI membenamkan Intel Core i7 8th-Gen, RAM maksimal 32GB, penyimpanan berbasis HDD SATA, serta baterai 51WHr yang bisa menjaga GF63 tetap aktif selama tujuh jam lebih tanpa perlu tersambung ke sumber listrik. Tersedia dua varian GF63, masing-masing dipersenjatai kartu grafis berbeda: 8RC dengan GeForce GTX 1050, dan 8RD ber-GPU GeForce GTX 1050 Ti.

MSI3 8

 

Harga dan ketersediaan

Karena Computex 2018 adalah momen penyingkapan perdana GF63 dan Prestige PS42, MSI masih belum mengumumkan harga resmi keduanya. Produsen berencana untuk meluncurkan GF63 dan Prestige PS42 di kuartal ketiga 2018.

MSI Memeriahkan Computex 2018 Dengan Solusi Gaming Paling Menyeluruh

Computex 2018 resmi dibuka kemarin dan bagi para produsen hardware asal Taiwan, pameran teknologi tahunan terbesar di Asia itu merupakan ajang penting buat memukau para tamunya. Sebagai salah satu perusahaan asal negara ini, MSI melakukannya dengan memperkenalkan beragam PC desktop, laptop, monitor, komponen hingga gaming gear baru.

Ada enam tema yang jadi fokus Computex di tahun ini, yaitu AI, 5G, blockchain, internet of things, startup, gaming dan virtual reality. Tentu saja, dua hal terakhir itu yang jadi perhatian utama MSI. Dalam kesempatan tersebut, mereka memperluas lineup perangkat gaming on-the-go, mengungkap laptop profesional anyar, dan seperti biasa, meng-upgrade hardware-hardware spesialis gaming-nya.

Menariknya, dengan ketiadaan pengumuman kartu grafis baru, upaya MSI memperluas variasi produk terlihat lebih kentara. Mereka mengekspansi opsi monitor dan periferal gaming, serta memamerkan casing dan hardware khusus streaming konten mobile. Penyingkapan varian anyar Prestisge setelah ‘absen’ cukup lama dari peredaran juga mengindikasikan niatan MSI buat kembali memperlebar sayap bisnisnya.

 

Laptop gaming GF63

Biasanya, performa tinggi dan desain portable akan membebani konsumen dengan harga yang tinggi. GF63 adalah sebuah perkecualian. Laptop gaming 15,6-inci terjangkau ini mengusung konsep thin and light. Di sana, MSI berhasil mengemas prosesor Intel Core i7 generasi kedelapan, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 Ti, dan baterai yang memastikannya bisa tetap aktif hingga tujuh jam lebih dalam tubuh berbobot kurang dari 2kg.

MSI 1

Meski masuk ke kategori mainstream, aspek desain GF63 sama sekali tidak mengecewakan. Anda ditawarkan tubuh aluminium ramping yang dipadu logo tameng naga merah khas MSI.

MSI 2

 

Notebook Prestige PS42

Merupakan anggota baru keluarga Prestige yang MSI siapkan untuk para profesional. Segi desain PS42 sangat memukau: ia mempunyai tubuh logam perak dengan ketebalan hanya 15,9mm dan berat 1,19kg, dikombinasikan bersama bingkai layar super-tipis. Konstruksinya mengingatkan saya pada pendekatan desain GS65 Stealth Thin. Di dalam, sang produsen menyematkan prosesor Intel Core i7, GPU Nvidia GeForce MX150, serta baterai yang mampu menjaganya menyala 10 jam lebih.

MSI 3

MSI 4

 

Desktop gaming Trident A series

Trident A adalah versi lebih bertenaga dari ‘PC rasa home console‘ yang melakukan debutnya di 2016 itu. Di model anyar tersebut, produsen berhasil membenamkan power supply SFX, kartu grafis racikan mereka sendiri, serta sistem pendingin Silent Storm Cooling dalam tubuh bervolume cuma 12-liter. Selanjutnya, rancangan bergaya asimetrisnya disempurnakan oleh kehadiran panel samping dari tempered glass, sehingga penampilan keseluruhannya jauh lebih stylish dari varian terdahulu.

MSI 13

MSI 14

 

Monitor eSport Oculux series

MSI kini sudah jauh lebih percaya diri dalam meramu monitor gaming, dan khusus untuk Seri Oculux, mereka menjanjikan dukungan refresh rate sampai 240Hz dengan waktu respons hanya 0,5-milidetik serta teknologi Nvidia G-Sync. Pemanfaatan panel jenis TN memang mengindikasikan beberapa hal: MSI menspesialisasikan Oculux buat permainan-permainan kompetitif bertempo cepat. Di sisi estetika, MSI membekalinya bersama sistem pencahayaan RGB Mystic Light agar Anda bisa tampil beda ketika membawanya ke LAN party.

MSI 9

MSI 10

 

Monitor gaming curved Optix MAG

Ketika Oculux dikhususkan ke eSport, Optix MAG ialah monitor kelas hardcore gaming. Refresh rate 144Hz memastikan mata Anda tetap nyaman ketika bermain di waktu lama, namun kelengkungan 1800R-nya yang berjasa mengdongkrak faktor immersiveness permainan. Optix MAG271CR dan MAG241CR turut dilengkapi fitur unik bernama Gaming OSD buat memudahkan kita mengaplikasikan setting monitor (seperti rasio kontras dan tingkat kecerahan) di permainan berbeda. Dan Jika ukuran biasa masih belum memuaskan Anda, tersedia opsi MAG491C berlayar 49-inci.

MSI 11

MSI 12

 

Motherboard B450 Tomahawk

Motherboard dengan penampilan yang terinspirasi dari tema miiliter ini didesain dan dioptimalkan untuk prosesor Ryzen generasi kedua. Di sana, MSI memperluas bagian heatsink dan PWM, serta meng-upgrade desain sirkuitnya demi memaksimalkan kinerja sistem pendingin – termasuk sewaktu menangani Ryzen 7. Ingin tampilannya lebih personal? MSI mempersilakan Anda memilih stiker favorit buat dibubuhkan di heatsink dan mengustomisasi LED RGB Mystic Light-nya.

MSI 7

MSI 8

 

Kartu grafis MSI GeForce GTX 1080 Ti Gaming X Trio

Di GPU top-end ini, MSI mencantumkan segala macam fitur dan teknologi tercanggih yang mereka punya. GTX 1080 Ti Gaming X Trio mengusung komponen kelas militer, dipadu kipas pendingin TORX 2.0. Fitur RGB Mystic Light juga hadir di sini, dan Anda diperkenankan mengustomisasi tiga zona LED secara terpisah – sehingga efek warnanya dapat disesuaikan dengan tema gaming rig Anda.

MSI 17

MSI 18

 

 

Keyboard gaming Vigor GK80

Merupakan keyboard gaming terbaru dan paling high-end yang MSI punya. Vigor GK80 ialah papan ketik full-size dengan switch mekanis Cherry MX (Red atau Silver Speed) yang ditunjang fitur hotkey, RGB Mystic Light, tombol media dedicated untuk menyederhanakan pengaturan volume dan navigasi konten multimedia, serta port USB pass-through sehingga Anda dapat menyambungkan periferal lain seperti mouse atau headset.

MSI 15

MSI 16

 

MSI Streaming Boost

Streaming Boost adalah hardware tambahan yang dirancang untuk memudahkan gamer mobile dalam melakukan streaming, bisa segera digunakan begitu Anda memasangnya tanpa perlu menginstal driver. Hardware ini siap menunjang streaming di resolusi full-HD tanpa ada pengurangan kualitas visual, kaya akan fitur, dan mudah digunakan.

MSI 5

MSI 6

Asus Luncurkan Dua Laptop Gaming Ber-bezel Tipis, ROG Strix Scar II dan Hero II

Ajang Computex 2018 telah dibuka, dan Asus langsung tancap gas dengan memperkenalkan dua laptop gaming baru: Asus ROG Strix Scar II dan Hero II (GL504). Keduanya merupakan penerus langsung ROG Strix Scar dan Hero (GL503), akan tetapi yang menarik, Asus tidak hanya sekadar menyegarkan spesifikasinya saja.

Keduanya mengusung perubahan desain yang cukup signifikan, terutama di bagian layar. Bezel kiri, kanan dan atasnya kini menipis, menyisakan hanya bezel tebal di bawah, yang sekaligus menjadi rumah untuk webcam. Posisi webcam di bawah memang kurang ideal, tapi ini kompromi yang harus diterima demi mewujudkan dimensi yang lebih ringkas, setidaknya untuk sekarang.

Asus ROG Strix Scar II (GL504)

Ya benar, ukuran layarnya memang sama seperti sebelumnya, 15,6 inci, akan tetapi dimensi perangkat secara keseluruhan lebih mirip laptop 14 inci berkat bezel tipisnya itu tadi. Panel layarnya pun istimewa, masih IPS 1080p, akan tetapi refresh rate-nya melonjak menjadi 144 Hz demi mengakomodasi kebutuhan gamer kompetitif.

Sama seperti sebelumnya, perbedaan utama Scar II dan Hero II terletak pada layout keyboard-nya. Scar II yang ditujukan buat gamer FPS mengemas tombol WASD yang transparan, sedangkan di Hero II yang transparan adalah tombol QWER, menyesuaikan dengan gaya bermain gamer MOBA yang menjadi target pasarnya.

Asus ROG Strix Hero II (GL504) / Asus
Asus ROG Strix Hero II (GL504) / Asus

Beralih ke spesifikasi, kedua laptop sama-sama dipersenjatai prosesor 6-core Intel Core i7-8750H, meski ada pula varian lain yang lebih murah dengan Core i5-8300H. Kartu grafis yang menjadi pilihan adalah Nvidia GeForce GTX 1070 atau GTX 1060 6 GB – khusus Hero II, pilihan GPU-nya cuma satu yakni GTX 1060 6 GB.

RAM DDR4-nya bisa dikonfigurasikan sampai sebesar 32 GB, sedangkan storage-nya mengandalkan kombinasi SSD dan HDD. Semuanya dikemas dalam bodi yang beratnya kurang dari 2,5 kilogram, dengan tebal 2,61 cm.

Perihal konektivitas, Scar II dan Hero II juga tidak pelit. Ada Wi-Fi AC berbasis teknologi Intel Wave 2, Bluetooth 5.0, port Ethernet, HDMI 2.0, Mini DisplayPort 1.2, tiga USB standar dan satu USB-C, serta slot SD card. Keduanya sudah dipasarkan dengan harga mulai $1.999 (Scar II) dan $1.699 (Hero II).

Sumber: Asus.

[Hands-on] MSI GP63 Leopard, Mampu Tangani Gaming dan VR Secara Optimal Tanpa Terlalu Menuntut Biaya

Di antara deretan keluarga notebook gaming MSI, varian GP menempati posisi sebagai perangkat kelas performa. Komposisi hardware-nya cukup mumpuni untuk menangani tugas-tugas berat, ia dibekali fitur-fitur gaming esensial, penampilannya stylish, namun GP tidak menuntut Anda mengeluarkan biaya terlalu besar seperti model GT, GS atau bahkan si laris GE.

Salah satu tradisi MSI di bidang peracikan notebook gaming adalah ‘menurunkan’ sejumlah fitur dan teknologi yang sebelumnya cuma ada di produk kelas ‘atas’. Pendekatan ini juga diterapkan buat GP63 Leopard 8RE yang saya jajal hari Senin kemarin. Laptop penerus GP62MVR 7RFX Leopard Pro tersebut telah dilengkapi panel dengan refresh rate tinggi serta sentuhan desain ala GE.

GP63 Leopard tentu saja sudah dipersenjatai prosesor Intel generasi kedelapan serta beragam hardware papan atas, namun ada beberapa upgrade menarik lain yang produsen terapkan di sana. Satu contohnya ialah speaker. Speaker di GP63 berukuran lima kali lebih besar dibanding ‘laptop kompetitor’ sehingga Anda tetap bisa menikmati game secara optimal tanpa bantuan headphone gaming.

GP63 28

 

Desain

Beberapa tahun silam, MSI pernah mengungkapkan bahwa mereka menggunakan mobil sport sebagai kiblat desain laptop gaming-nya. Rancangan ala sportscar tersebut memang sudah berevolusi, dan sejumlah produk anyar tak lagi memanfaatkannya. GP63 sendiri ialah satu di antara sejumlah laptop MSI yang masih setia mengusungnya.

GP63 21

GP63 36

GP63 Leopard 8RE adalah laptop berlayar 15-inci dengan dimensi 383x260x29mm. Ia memang bukan notebook ultra-thin, tapi kelengkapan fitur serta kemampuan hardware di dalam membuatnya siap menjadi perangkat andalan para gamer nomaden. Bobot 2,2kg juga tidaklah terlalu berat jika dibandingkan dengan desktop replacement seperti GT83 atau GT75.

GP63 23

GP63 27

Tubuh laptop ini terbuat dari perpaduan antara konstruksi logam dan plastik yang didominasi oleh warna hitam. Silakan putar, dan Anda disuguhkan punggung brushed aluminium yang dipadu lekukan mirip kap mobil serta sepasang striping merah, dan logo baru MSI (tak ada lagi tulisan ‘Gaming G-Series). Arahan desain ini identik dengan penampilan GE sebelum GE63 Raider RGB Edition.

GP63 33

GP63 34

Tapi tidak seperti kakaknya itu, GP63 Leopard 8RE belum memanfaatkan papan ketik RGB per-key. Keyboard full-size SteelSeries di sana masih mengusung sistem pencahayaan LED tiga zona. Buat saya, hal ini bukanlah masalah. Sebaliknya, huruf di setiap tuts terlihat jelas berkat metode cetak silver lining. Berdasarkan pengalaman saya, keyboard GP63 juga lebih nyaman buat ber-gaming dibanding GS65 Stealth Thin karena lebih empuk dan memiliki jarak key travel lebih jauh.

GP63 25

GP63 20

GP63 26

 

Layar

MSI memilih layar TN agar GP63 Leopard karena jenis ini mempunyai waktu respons paling singkat dan mampu mengekspos detail di area gelap lebih baik. Panel tersebut menghidangkan resolusi 1920x1080p dengan refresh rate 120Hz dan waktu respons 3-milidetik. Beberapa laptop memang menyajikan resolusi lebih tinggi, tapi sebagai gamer yang cukup kompetitif, saya jelas memfavoritkan dukungan frame rate per detik di atas 100.

GP63 35

Dan tidak kalah dari IPS, panel GP63 Leopard memiliki viewing angle yang lapang. Konten tetap terlihat jelas walaupun Anda melihat display dari samping. Perubahan warna signifikan baru kentara jika panel dilihat dari atas. MSI juga sudah mengkalibrasi layar tersebut agar mampu menghasilkan warna akurat, dengan color gamut di 94 persen NTSC.

GP63 37

 

Hardware

Unit GP63 Leopard 8RE yang saya uji kemarin mempunyai spesifikasi sebagai berikut:

  • Sistem operasi: Windows 10 Home
  • Prosesor: Intel Core i7-8750 @ 2,2GHz
  • RAM: DDR4 8GB (bisa di-upgrade hingga 32GB)
  • Motherboard: MSI MS-16P5
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce GTX 1060
  • Penyimpanan: SSD Samsung 256GB, hard disk Hitachi 1TB

Di sisi kiri, Anda akan menemukan konektivitas fisik berupa port LAN, HDMI, mini DisplayPort, USB 3.1 dan USB type-C 3.1 GEN2; lalu di bagian kanan terdapat sepasang lagi USB 3.1 dan slot card reader SD. Untuk konektivitas nirkabel, laptop ditunjang oleh Killer Gb LAN Wi-Fi 802.11 ac serta Bluetooth 5.0.

GP63 31

GP63 30

Untuk pengujian kinerja hardware secara dasar, saya menggunakan tiga software benchmark, yaitu Cinebench R15, PCMark 10 dan 3DMark Time Spy. Di sesi tes ini, saya tidak mengutak-atik fitur Shift, dan menggunakan setting default. Hasil terbaiknya bisa Anda simak di bawah.

 

Cinebench R15

GP63 6

 

PCMark 10

GP63 3

GP63 5

 

3DMark Time Spy

GP63 1

GP63 2

 

 

Gaming

Tiga game saya gunakan buat mengevaluasi kapabilitas GP63 Leopard secara lebih ekstensif, yaitu Battlefield 1, Outlast 2 dan Final Fantasy XV Windows Edition. Tapi sebelum membahasnya lebih jauh, saya perlu menggarisbawahi sejumlah aspek yang sangat berpengaruh pada kenikmatan ber-gaming.

Pertama, saya ingin kembali mengapresiasi keyboard GP63 Leopard. Walaupun tidak mengusung switch mekanis, papan ketik ini cukup ideal baik untuk mengendalikan karakter pemainan ataupun saat mengetik. Faktor lain yang patut dipuji adalah audionya. Di sana, MSI membubuhkan sepasang speaker 3W. Performa bass-nya memang belum begitu menendang, tapi yang jelas, output-nya terdengar bertenaga.

 

Battlefield 1

Di preset high (maksimal very high) dan resolusi 1920x1080p, GP63 Leopard 8RE mampu menjaga mode War Stories berjalan stabil di atas 60 frame rate per detik. Laptop ini dapat mengekspos beragam detail esensial secara optimal, dari mulai bayangan, debu dan asap sehingga medan tempur virtual tersebut terasa betul-betul menyeramkan. Efek partikel yang bertumpuk juga mampu ditanganinya dengan baik tanpa berpengaruh pada FPS.

GP63 10

GP63 7

Perlu diingat bahwa yang saya jajal ini merupakan mode single-player. Kelancaran game di multiplayer bukan hanya dipengaruhi oleh hardware, tapi juga koneksi internet.

GP63 8

GP63 9

 

Outlast 2

Untuk sebuah game bertema horor dengan visual yang kelam, saya cukup terkejut GP63 Leopard mampu memperlihatkan detail tinggi di area gelap tanpa mengharuskan saya menggunakan night-vision di handy-cam (mekanisme game agar Anda bisa melihat keadaan sekitar lebih jelas). Hal ini jelas berefek pada permainan karena saya dapat lebih menghemat baterai.

GP63 15

GP63 16

Outlast 2 tetap berjalan mulus meski saya memilih opsi tekstur very high di resolusi 1080p dengan teksture filtering 8x, shadow high, effects high dan triple buffering aktif. Frame rate tidak pernah jatuh terlalu jauh dari 60FPS.

GP63 17

GP63 18

 

Final Fantasy XV

GP63 Leopard 8RE juga mampu menjalankan permainan yang cukup baru seperti edisi Windows FFXV dengan memuaskan. Di preset high dan resolusi FHD, laptop gaming ini sanggup menjaga frame rate per detik tetap konsisten di atas 52FPS dalam skenario pertempuran atau di atas 60-an saat sedang berjelajah. Syaratnya: jangan mengaktifkan fitur Nvidia Gameworks, terutama Hairworks dan Turfworks.

GP63 12

GP63 13

Jangan khawatir, dua fitur grafis ini tidak begitu memengaruhi gameplay. Rambut Noctis tetap terlihat stylish tanpa perlu menyalakan Hairworks, dan di tengah panasnya pertarungan, Anda mungkin akan segera melupakan eksistensi dari Turfworks.

GP63 11

GP63 14

 

Early verdict

GP63 Leopard 8RE merupakan salah satu pilihan ideal bagi gamer yang memprioritaskan performa. Buat saya, penggunaan i7-8750 dan GTX 1060 memastikan laptop mampu menangani konten hiburan berbeda, dari mulai game blockbuster sampai VR. Tapi mungkin untuk mengerahkan seluruh potensinya, Anda perlu mengeluarkan biaya ekstra buat menambah RAM.

GP63 22

Terlepas dari fokus pada aspek kinerja, MSI sama sekali tidak mengorbankan kelengkapan fitur serta penampilan. Dengan mengeluarkan uang di bawah Rp 20 juta, Anda memperoleh layar 120Hz, keyboard SteelSeries RGB yang nyaman, speaker bertenaga; dan semua itu dibungkus dalam sebuah perangkat berpenampilan stylish.

MSI GP63 Leopard dibanderol seharga mulai dari Rp 16 juta. Namun tebakan saya, unit hands-on ini dijajakan di harga yang lebih tinggi. Untuk sekarang, produk masih belum tersedia di Indonesia. Jika tidak salah dengar, GP63 Leopard baru akan resmi dipasarkan pada bulan Juni 2018.

GP63 32

Dibekali Intel Core i9+ dan GTX 1070, Acer Predator Helios 500 Siap Menyantap Game-Game Terbaru

Di hari Rabu kemarin, Acer kembali menggelar konferensi tahunan Next@Acer di Kota New York, dan di sana, sang produsen asal Taiwan itu memamerkan beragam PC. Beberapa produk seperti laptop Swift 5 15-inci dengan berat kurang dari 1kg serta deretan Chromebook anyar memang mencuri perhatian, namun  gaming mendapatkan jatah yang cukup besar.

Acer memeriahkan lineup Predator-nya melalui sejumlah produk, di antaranya ada PC desktop Predator Orion 3000 dan Nitro 50, serta laptop Predator Helios 500. Model terakhir ini sangat menarik karena menandai ikut sertanya Acer dalam tren di kalangan produsen laptop gaming: menyediakan ‘desktop replacement‘ bersenjata prosesor Intel terbaru dan tercanggih serta mempersilakan kita untuk meng-overclock-nya.

Acer Predator Helios 500 3

Predator Helios 500 ialah versi lebih canggih lagi dari Helios 300 yang dirilis tahun lalu, sebuah notebook gaming ‘monster’ berlayar 17,3-inci. Sang produsen mempersilakan Anda memilih satu dari dua jenis panel, antara 4K atau full-HD dengan refresh rate 144Hz. Keduanya sudah dibekali teknologi Nvidia G-Sync.

Acer Predator Helios 500 4

Untuk input kendali, Anda dihidangkan keyboard full-size yang turut dibekali backlight LED RGB. Sistem pencahayaannya memang belum ‘per-key‘, tapi dibagi dalam empat zona yang dapat dikustomisasi. Papan ketik ini sudah dibekali kemampuan anti-ghosting, lalu Acer juga mencantumkan lima tombol programmable tambahan buat dijadikan shortcut – mereka semua bisa menyimpan profil berbeda.

Acer Predator Helios 500 6

Fitur primadona di Predator Helios 500 adalah kehadiran prosesor Intel generasi kedelapan hingga opsi Core i9+ yang dipasangkan dengan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1070. Acer memperkenankan kita untuk meng-overclock kecepatan dua komponen ini melalui aplikasi PredatorSense. Software tersebut juga berguna untuk memonitor temperatur hardware, mengatur pencahayaan, mengonfigurasi tombol, hingga mengubah kecepatan kipas.

Selanjutnya, Anda diperkenankan mencantumkan RAM hingga 64GB, serta menggunakan SSD berkapasitas 1TB plus hard drive 2TB. Dan dari gambar yang sudah dipublikasikan, saya melihat dukungan konektivitas fisik yang cukup lengkap. Ada tiga port USB 3.0, sepasang port audio 3,5mm, port LAN, satu lagi USB 3.0, HDMI 2.0, DisplayPort dan sepasang USB type-C dengan Thunderbolt 3.0.

 

Untuk semua kencanggihan ini, Anda memang perlu mengeluarkan uang dalalm jumlah besar. Predator Helios 500 dibanderol mulai dari US$ 2.000.

Acer Predator Helios 500 5

Selain unit desktop replacement raksasa ini, Acer juga menyingkap Predator Helios 300 Special Edition. Pendekatan desainnya menyerupai varian standar, tapi tubuhnya dibalut warna putih dengan bumbu emas pada logo dan engsel. Di dalam, Anda akan menemukan prosesor Intel Core i7 8th-Gen, GPU GeForce GTX 1060 dan RAM DDR4 16GB yang bisa di-upgrade sampai 32GB.

Via Engadget. Sumber: Acer.

Razer Blade Generasi Terbaru Diklaim Sebagai Laptop Gaming 15,6 Inci Terkecil

Ketika diperkenalkan pertama kali di tahun 2013, Razer Blade berhasil mematahkan anggapan bahwa laptop gaming itu selalu berbodi tebal dan norak. Produsen periferal itu membekali laptop perdananya dengan desain ala MacBook Pro, selagi masih menyematkan spesifikasi yang cukup mumpuni.

Seiring waktu, Blade makin bervariasi dengan adanya Blade Stealth yang super-tipis dan Blade Pro yang berspesifikasi kelas sultan. Blade standar memang masih terus diperbarui spesifikasinya tahun demi tahun, tapi desainnya nyaris tidak berubah dari generasi pertamanya. Hingga tibalah kita pada hari ini.

Razer Blade

Razer baru saja mengumumkan Blade generasi teranyar, dengan desain yang benar-benar gres. Penampilannya secara keseluruhan tampak lebih elegan berkat wujud yang lebih boxy, dengan sasis aluminium unibody yang masih dibalut warna hitam matte. Namun perubahan yang lebih signifikan justru tersimpan di balik tutupnya.

Blade kini mengemas layar 15,6 inci (naik dari 14 inci pada generasi sebelumnya), memantapkan posisinya tepat di tengah-tengah Blade Stealth (13,3 inci) dan Blade Pro (17,3 inci). Meski layarnya membesar, dimensinya ternyata tidak terlalu membengkak, cuma 355 x 235 mm, dengan tebal kurang lebih 17 mm dan bobot sekitar 2,1 kilogram.

Razer Blade

Ini dikarenakan bezel tipis yang mengapit layarnya (cuma setebal 4,9 mm di kiri dan kanan), meski bezel atasnya masih sedikit lebih tebal demi mengakomodasi webcam di posisi yang ideal. Razer dengan bangga menyebut Blade generasi terbaru ini sebagai laptop gaming 15,6 inci berwujud paling ringkas saat ini.

Panel layarnya tersedia dalam tiga varian: 1080p 60 Hz, 1080p 144 Hz, dan 4K. Khusus yang varian 4K, layarnya merupakan layar sentuh, serta mendukung 100% spektrum warna AdobeRGB. Razer juga bilang bahwa mereka tidak lupa untuk mengkalibrasi layar setiap unit Blade sebelum sampai ke tangan konsumen.

Razer Blade

Di bawah layarnya, sudah pasti ada keyboard dengan backlight RGB, yang diapit oleh sepasang speaker yang mendukung teknologi Dolby Atmos. Namun yang lebih menarik lagi justru ada di bawahnya, di mana pengguna bakal disambut oleh touchpad berukuran amat besar, jauh di atas laptop pada umumnya.

Soal performa, Razer memercayakan prosesor Intel Core i7-8750H berinti enam, dengan clock maksimum 4,1 GHz. Pilihan GPU-nya ada dua, Nvidia GeForce GTX 1060 atau GTX 1070, semuanya tipe Max-Q. Melengkapi semua itu adalah RAM DDR4 16 GB (masih bisa ditambah lagi sampai 32 GB), serta SSD tipe PCIe berkapasitas 256 atau 512 GB (dan masih bisa dikonfigurasikan sampai 2 TB).

Razer Blade

Blade generasi terbaru mengemas baterai berkapasitas 80 Wh. Konektivitasnya pun juga melimpah: ada Thunderbolt 3 (USB-C), tiga port USB standar, Mini DisplayPort, HDMI, serta Bluetooth 5. Secara menyeluruh, sangat lengkap untuk ukuran laptop setipis ini.

Mengenai harganya, Razer Blade sudah langsung dipasarkan saat ini juga di sejumlah negara dengan banderol mulai $1.900. Konfigurasi tertingginya yang mengemas layar sentuh 4K dan GPU GTX 1070 akan menyusul dengan harga $2.900.

Sumber: Razer.

Asus Hadirkan ‘Adik Kecil’ Laptop Gaming ROG yang Lebih Terjangkau Untuk Gamer Mainstream

Republic of Gamers adalah brand yang diperkenalkan Asus di tahun 2006 untuk merangkul segala macam produk spesialis gaming. Dan dalam upaya agar produk mereka bisa menjangkau lebih banyak segmen gamer, perusahaan hardware Taiwan itu mengintroduksi Strix kira-kira empat tahun silam. Merek ini mencoba menyajikan konsumen aspek premium ROG di harga yang lebih kompetitif.

Namun meski permintaan laptop gaming terus meningkat dan Asus berhasil menguasai 64,2 persen pasar di Indonesia, mereka menyadari bahwa tidak semua gamer diberkahi modal yang besar. Dan inilah alasannya sang produsen menyiapkan lineup baru bernama The Ultimate Force, atau disingkat TUF. Seperti Strix dan ROG, brand tersebut hadirkan untuk produk motherboard terlebih dulu, baru kemudian diimplementasikan ke notebook.

TUF 7

Dan melalui acara konferensi pers di tanggal 3 Mei kemarin, Asus meluncurkan dua model laptop TUF secara perdana di Indonesia. Mereka adalah FX504GE dan FX504GD. Jika Anda merasa penamaan produk ini terdengar familier, alasannya ialah karena TUF merupakan evolusi dari seri laptop Asus FX. Lewat TUF, Asus menjanjikan perangkat gaming portable terjangkau, serta berperforma dan berdurabilitas tinggi.

TUF 1

TUF 2

Perbedaan antara kedua notebook ini tertelak pada striping di sisi luar, serta sedikit distingsi pada konfigurasi hardware. Namun tentu saja penampilan Asus TUF FX504 betul-betul merepresentasikan perangkat kelas gaming. Asus membubuhkan LED merah pada keyboard backlight-nya, juga di logo serta decal ala Strix di sisi punggung dan wrist rest. Konstruksi tubuhnya terbuat dari bahan aluminium, dan keduanya mempunyai dimensi yang serupa, yaitu 38,4×26,2×2,5cm – dengan bobot 2,3kg.

TUF 3

TUF 4

Sebagai jendela untuk mengakses konten, Asus TUF FX504 menyuguhkan layar IPS seluas 15,6-inci dengan resolusi 1920x1080p. Tak seperti saudara-saudarinya di kelas Strix dan ROG, panel tersebut masih menyajikan tingkat frame rate standar di 60Hz. Lalu buat menyempurnakan aspek hiburan serta komunikasi, kedua laptop dibekali sepasang speaker stereo 3.5W dan microphone berteknologi Asus Sonic Studio yang siap menunjang Microsoft Cortana.

TUF 8

TUF 9

Baik FX504GE serta FX504GD telah mengusung prosesor Intel Core generasi kedelapan dan Anda dipersilakan memilih antara chip i7-8750H berkecepatan maksimal 4,1GHz atau i5-8300H dengan clock tertinggi 4GHz. Selanjutnya, laptop dilengkapi GPU GeForce GTX 1050, RAM DDR4 8GB yang dapat diekspansi hingga 32GB, penyimpanan berbasis SSD PCIe 128GB plus HDD 1TB dan SSHD 8GB (atau HDD 1TB ditambah SSHD 8GB), serta ditenagai oleh unit baterai 4-cell 64WHRs.

Dan seperti laptop Asus lainnya, TUF FX504 sudah dibundel bersama Windows 10 orisinal dan garansi global selama dua tahun.

TUF 6

Asus TUF ‘Gaming’ FX504 Core i5 bisa Anda miliki dengan mengeluarkan uang mulai dari Rp 12,8 juta; sedangkan varian berprosesor Core i7 dibanderol mulai dari Rp 14,8 juta. Kedua model kabarnya sudah tersedia di tanah air.

[Hands-On] MSI GE63 Raider RGB Edition, Laptop Gaming Berperforma Tinggi Dengan Kegemerlapan RGB

Untuk memenuhi kebutuhan gamer nomaden berbeda, MSI memisahkan laptop gaming mereka dengan kode huruf. GT artinya kelas top-end, GS merupakan perangkat ultra-thin, dan GE ialah seri notebook terlaris karena menawarkan keseimbangan terbaik antara harga dan performa. Tapi di era Nvidia Pascal, sebuah transformasi terjadi pada cara mereka menyajikan produk-produknya.

Di Computex 2017, MSI memperkenalkan laptop GE generasi baru, kali ini mempunyai codename Raider. Beragam upgrade yang dibubuhkan sang produsen Taiwan di notebook tersebut tak hanya membuatnya tampil mewah, namun juga mampu menyamai performa saudarinya di ‘kelas’ yang lebih tinggi. Dan minggu lalu, MSI membawa versi refresh GE63 bersenjata prosesor Intel Core generasi kedelapan ke Indonesia, bersama dengan GS65 Stealth Thin dan versi anyar GT75 Titan.

Dan tak lama, tim MSI Indonesia memberikan saya waktu untuk menjajal GE63 Raider RGB Edition secara lebih menyeluruh. Artikel ini bukanlah ulasan biasa, tapi saya sangat gembira berkesempatan menguji kemampuan laptop menangani tiga permainan blockbuster dan bermain-main langsung dengan fitur-fiturnya. Silakan disimak:

 

Desain, RGB, layar & konektivitas

Melihat namanya, Anda mungkin bisa mudah menerka apa yang berbeda dari GE63 Raider RGB Edition. Laptop tetap mengusung tema desain sportscar, dapat Anda lihat dari bagian lid yang menyerupai kap serta lubang pembuangan panas ala grille mobil. Namun dalam merancang versi ini, MSI tampak begitu bersenang-senang dalam penerapan RGB Mystic Light-nya.

GE63 18

GE63 9

GE63 Raider RGB Edition menyajikan papan ketik RGB per-key dan slot USB yang menyala merah. Namun di versi ini, MSI mengganti decal merah di punggung dengan sepasang striping RGB. Pola pencahayaan dan warna dapat dikustomisasi via SteelSeries Engine 3 – Anda bisa membuat backlight di keyboard dan striping serasi atau malah memasang efek berbeda.

GE63 13

GE63 1

Laptop mempunyai dimensi 383x260x29,5mm. Ukuran ini memang tidak memasukkannya ke kategori ultra-thin, tetapi saya melihat bagaimana GE63 Raider RGB memiliki kaki yang cukup tinggi. Efeknya adalah notebook tetap tampak ramping. Dan berkat ‘volume’ yang lebih besar, MSI bisa menyematkan GPU high-end dan rangkaian speaker bertenaga di dalam tubuhnya (dibahas lebih jauh di bawah).

GE63 5

GE63 4

GE63 Raider RGB Edition yang tersedia di Indonesia menyuguhkan layar full-HD 15,6-inci dengan refresh rate 120Hz dan waktu respons 3-milidetik. Tingkat refresh rate ini memungkinkan kita bisa melihat detail objek permainan walaupun ia bergerak di kecepatan tinggi. Kapabilitas tersebut sangat ideal bagi penggemar game-game bertempo cepat seperti shooter atau racing.

GE63 19

GE63 10

Sebagai sarana input, GE63 Raider RGB memanfaatkan keyboard SteelSeries full-sized. Warna-warni LED RGB disuguhkan melalui bagian samping dan huruf – tipe font-nya tebal dan mudah terliat. Meski jarak key travel-nya tergolong pendek, buat saya keyboard ini tetap nyaman baik untuk mengetik maupun ber-gaming, ditunjang pula oleh luas permukaan dan jarak antar-tuts yang pas. Touchpad-nya sendiri berada menjorok ke area kiri wrist rest karena efek dari kehadiran numpad.

GE63 11

GE63 14

Selain tiga port USB 3.1 yang menyala, GE63 Raider RGB Edition juga dilengkapi koneksi fisik berupa USB type-C, HDMI, mini-DIsplayPort, port LAN, card reader SD, serta sepasang port audio mic dan headphone ‘Hi-Fi’.

GE63 7

GE63 6

 

Hardware dan pengalaman gaming

Karena tidak berambisi mengejar faktor ‘ketipisan tubuh’, MSI bisa lebih leluasa dalam menyusun hardware laptop. GE63 Raider RGB yang saya jajal kemarin merupakan unit berotak Intel Core i7-8750H, dengan RAM DDR4 16GB, penyimpanan berbasis SSD dan HDD, serta dipersenjatai kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1070 non-Max-Q. Komposisi ini tak hanya memungkinkannya menangani game-game blockbuster baru di setting tertinggi, tapi juga menjalankan konten VR.

GE63 12

Saya hanya menguji GE63 Raider RGB dengan satu software benchmark, yaitu Unigine Superposition, sisanya saya langsung gunakan laptop buat menjalankan game. Di Superposition, saya memilih opsi ‘1080p ultra‘ dengan shaders di level ‘extreme‘, detail tekstur ‘high‘, kemudian efek depth of field dan motion blur menyala. Dari beberapa kali benchmark, GE63 Raider RGB mendapatkan skor tertinggi 3442.

GE63 22

 

Untuk uji coba gaming, saya menginstal tiga permainan: Far Cry 5, Final Fantasy XV Windows Edition, dan Project CARS 2.

Saat mendeteksi komposisi hardware GE63 Raider RGB Edition, Far Cry 5 secara otomatis akan memilihkan preset grafis high dan resolusi full-HD. Dengan setting ini, permainan berjalan mulus dan stabil di 80- sampai 90-frame rate per detik. Hanya ketika game menyodorkan banyak objek, efek pencahayaan, bayangan serta efek partikel saja frame rate jadi menurun – tapi tidak terlalu jauh – ke 73FPS.

GE63 37

GE63 38

Far Cry 5 merupakan game bervisual cantik, dibangun dengan memanfaatkan Dunia Engine yang merupakan modifikasi dari CryEngine. Menitikberatkan petualangan di alam terbuka, tiap screenshot yang Anda ambil via GE63 Raider bisa segera dijadikan wallpaper desktop. Hal ini cukup menarik mengingat Far Cry 5 sebetulnya dioptimalkan buat kartu grafis AMD Radeon. Beberapa sampel screenshot-nya dapat Anda nikmati di bawah.

GE63 25

GE63 24

GE63 32

GE63 28

GE63 29

 

Final Fantasy XV berjalan lebih lancar lagi. Frame rate per detik tersaji di kisaran 80 sampai di atas 100FPS dengan memilih preset high 1080p; tanpa mengaktifkan Nvidia HairWorks, VXAO, TurfEffects dan ShadowLibs. Di atas GE63 Raider RGB, Anda bisa menikmati boy band road trip simulator bersama Noctis dan kawan-kawan ini secara optimal. Bahkan tanpa controller, keyboard SteelSeries-nya tetap dapat jadi input kendali yang nyaman dan responsif.

GE63 39

Seperti game Final Fantasy sebelum-sebelumnya, Square Enix memang sangat memerhatikan aspek desain karakter. Dan berkat GE63, visi sang developer bisa tersuguh maksimal: pakaian Gladiolus terlihat betul-betul terbuat dari kulit, detail dan efek bayangan di mobil Regalia membuatnya tampak mewah, lalu detail rambut Noctis mungkin membuat Anda bertanya-tanya gel merek apa yang ia pakai.

GE63 45

GE63 42

GE63 48

GE63 41

GE63 49

 

Beralih ke Project CARS 2, game akan segera memilihkan resolusi 1920x1080p dengan 120Hz sebagai setting default. Rincianya bisa Anda simak di bawah, namun yang jelas, Project CARS 2 memasang car detail dan track detail di opsi ultra, serta anisotropic filtering 16 kali. Meski demikian, selama saya memainkannya, frame rate hampir tidak pernah berukurang dari 120 per detik.

GE63 53

GE63 52

Apapun mode kamera yang dipilih, buat saya Project CARS 2 di GE63 menghidangkan pengalaman balapan virtual terbaik. Saya mengapresiasi segala detail dan efek cahaya di bagian kokpit dan dashboard berserat karbon McLaren P1 GTR. Pindahkan kamera ke dalam helm, maka area lain tampak blur kecuali jalanan dan lawan Anda di depan. Geser kamera ke bagian belakang mobil, dan kilauan serta pantulan di body terlihat mengagumkan.

GE63 60

GE63 57

GE63 56

GE63 55

GE63 61

 

Audio

Performa audio GE63 Raider RGB Edition merupakan kejutan menyenangkan. Tidak disangka, output laptop ini terdengar membahana dengan bass menendang – cukup istimewa di kelas laptop. Setelah menyelidikinya, ternyata MSI mencantumkan sepasang woofer 3W dan dua speaker 3W. Agar maksimal, pastikan notebook duduk di permukaan keras seperti meja.

GE63 21

 

Konklusi sementara

Di antara lima laptop gaming baru MSI, banyak orang mungkin akan memfavoritkan GS65 Stealth Thin karena keanggunan desainnya, atau GT75 Titan berkat pemanfaatan Intel Core i9 ter-overclock. Namun setelah mencobanya langsung, secara pribadi saya akan memilih GE63 Raider RGB Edition karena eksistensi dari GPU GTX 1070 ‘standar’ serta kelangkapan fitur dan input.

GE63 17

Jika berkesempatan memiliki GE63 Raider RGB, saya juga tidak akan terlalu sering membawa-bawanya keluar rumah, dan dengan begitu, saya tidak keberatan dengan ukuran yang lebih besar dari GS. Sejujurnya, saya bukan penggemar berat RGB. Sistem ini memang membuat notebook tampil menarik, tapi tidak begitu esensial dalam gaming. Namun keleluasan kustomisasi memperkenankan kita memilih tema dan warna yang sesuai dengan mood. Lalu seandainya Anda sedang tidak ingin menarik perhatian, RGB bisa dinonaktifkan.

GE63 Raider RGB Edition dibanderol seharga Rp 31 juta.

GE63 19

Laptop Gaming Super-Slim dan Monster Bersenjata i9 Jadi Bintang Panggung di Peluncuran Produk Baru MSI

Meski bukan penggagas ide ultrabook gaming, MSI merupakan satu nama yang memicu persaingan di segmen tersebut. Ketika perangkat gaming portable kreasi produsen hardware PC asal Taiwan itu melakukan debutnya, user dan media memuji desain, kinerja dan kekayaan fiturnya. Menariknya, ada sentuhan berbeda yang MSI implementasikan di inkarnasi terbaru produk ini.

Di awal April silam, Micro-Star International menyingkap sejumlah varian refresh dari laptop gaming mereka dan satu model tampak begitu distingtif. Ia adalah GS65 Stealth Thin. Kurang lebih dua minggu setelah diungkap, sang produsen resmi membawa produk ini ke Indonesia. Namun pendaratannya tidak dilakukan sendirian. GS65 Stealth Thin juga ditemani oleh sang monster GT75 Titan, GE63 Raider RGB, serta versi baru GP63 Leopard dan GL63.

MSI2

Melihat dari apa yang MSI hidangkan di acara pers kemarin, produk-produk mereka kembali mengedepankan sejumlah aspek andalan khas laptop MSI: kombinasi dari performa tinggi, kemudahan pemakaian, dan penampilan yang elok. Di sana, hal paling menarik buat saya pribadi adalah kehadiran GS65 Stealth Thin dan GT75 Titan karena wujud kedua perangkat itu betul-betul bertolak belakang.

msi3

 

GS65 Stealth Thin

Merupakan anggota terbaru keluarga GSdan menjadi salah satu perangkat MSI paling unik. Alasannya, GS65 Stealth Thin tidak hanya ditujukan buat gamer hardcore semata, tapi juga disiapkan agar menarik kalangan profesional hingga kaum Hawa yang menginginkan perangkat komputasi stylish serbabisa. Pendekatan desain GS65 lebih tidak mencolok namun di saat bersamaan lebih elegan dari pendahulunya.

msi6

GS65 Stealth Thin memiliki tubuh super-ramping berketebalan hanya 17,9mm. Ciri khas warna hitam kembali hadir di sana, tetapi MSI mengganti bumbu merah dengan emas, dibubuhkan pada bagian pinggir tubuh, membingkai touchpad, di bagian dalam ventilasi pembuangan panas, serta pada logo perisai naga. Selain itu, produsen tak lupa memanfaatkan sistem RGB LED per-key di keyboard SteelSeries-nya.

msi7

Laptop menghidangkan layar IPS 15,6-inci full-HD 144Hz 7ms dengan area bezel cuma setebal 4,9mm sehingga rasio layar ke tubuh mencapai 82 persen. Menariknya, entah bagaimana MSI tetap bisa memposisikan webcam di area atas frame.

msi8

Komposisi hardware terbaru bisa Anda temukan di dalam. GS65 dibekali Intel Core i7 generasi kedelapan, RAM DDR4-2666 maksimal 32GB, dan sepasang SSD M.2. Dari diskusi bersama tim MSI, laptop ini ternyata memanfaatkan desain Nvidia Max-Q. MSI menyediakan dua pilihan GPU, yakni GTX 1070 atau 1060 dengan sejumlah optimalisasi yang membuat kinerjanya lebih baik dari laptop berkartu grafis sejenis.

 

GT75 Titan

Dari segi penampilan, GT75 Titan berprosesor Intel Core i9 8th-Gen tidak berbeda dari pendahulunya. Ia masih merupakan desktop replacement berlayar 17,3-inci FHD 120Hz yang menyuguhkan keyboard mekanis berprofil slim. GT75 merupakan titik temu antara penyajian switch mekanis di GT8x dengan body yang lebih portable tanpa mengorbankan faktor keakuratan serta kenyamanan mengetik.

msi19

Yang membuat GT75 Titan anyar ini istimewa adalah eksistensi dari prosesor Intel Core i9 ter-overclock. Kabarnya, chip ini menyajikan performa 70 persen lebih tinggi dibanding Core i7 generasi sebelumnya. Lalu untuk menjinakkan panas yang dihasilkan GPU dan CPU, MSI lagi-lagi mengandalkan sistem pendingin andalan Cooler Boost Titan berisi dua kipas dan 11 pipa.

msi12

msi20

Di dalam, Anda hanya akan menemukan hardware dan teknologi tercanggih; dari mulai kartu grafis GTX 1080 atau sepasang GTX 1070 SLI, setup tiga SSD M.2 plus satu HDD, RAM DDR4-2666 sampai 64GB, pemanfaatan Killer Multi Gig dengan kecepatan local area network sampai 10Gbps (memang belum tersedia di sini), hingga dukungan audio sistem bersertifikasi Hi-Res.

msi11

 

GE63 Raider RGB Edition

Versi RGB dari laptop yang diperkenalkan di Computex 2017 ini sempurna bagi gamer yang ingin jadi pusat perhatian. Laptop GE Raider RG memadukan konsep desain mobil sport khas laptop gaming MSI dengan kemeriahan RGB Mystic Light. Selain tersaji per-key di papan ketiknya, sistem pencahayaan ini juga diterapkan di bagian punggung. Via software Dragon Center baru, Anda bisa menyinkronkan RGB di kedua area tersebut atau malah mengustomisasinya secara terpisah.

msi5

msi10

GE63 Raider ialah laptop berlayar 15,6-inci FHD 120Hz yang dipersenjatai Intel Core i7 generasi kedelapan, GPU GeForce GTX 1070, RAM sampai 32GB, konektivitas Killer, serta sistem pendingin Cooler Boost 5 yang menyimpan dua kipas dan tujuh pipa penghantar panas.

msi9

 

GP63 Leopard

GP63 Leopard menghadirkan fitur-fitur dan teknologi high-end di harga yang sangat bersaing. Laptop 15-inci ini dilengkapi panel FHD 120Hz, prosesor Intel Core i7 generasi kedelapan, RAM DDR4-2666 maksimal 32GB, penyimpanan berbasis SSD dan kartu grafis GTX 1060 yang memungkinkannya menyikat game-game blockbuster terbaru. Keyboard backlight RGB juga ada di sana walaupun belum menggunakan sistem per-key.

msi16

MSI17

msi18

 

GL63

Meski menjadi perangkat paling terjangkau racikan MSI, upgrade desain berupa garis merah yang mengelilingi tubuh GL63 membuat laptop gaming mainstream ini terlihat simpel sekaligus serius. Garis tersebut juga terlihat serasi dengan backlight merah-nya. Di dalam, ia tetap menyimpan hardware-hardware esensial penunjang gaming semisal prosesor Intel Core 8th-gen dengan opsi i7 dan i5, GPU Nvidia GTX 1050 Ti atau 1050, RAM DDR hingga 32GB, serta perpaduan storage SSD dan HDD.

MSI13

msi14

msi15

 

Ketersediaan dan harga

Produk-produk di atas kabarnya sudah dapat di-pre-order lewat situs MSI Online Store serta sejumlah eCommerce partner. Rincian harganya di Indonesia bisa Anda lihat di bawah:

  • GT75 Titan: mulai Rp 43 juta
  • GS62 Stealth Thin: mulai RP 32 juta
  • GE63 Raider RGB Edition: mulai Rp 25 juta
  • GP63 Leopard: mulai Rp 16 juta
  • GL63: mulai 11 juta

msi4