Origin PC Usung Desain Nvidia Max-Q di Notebook Gaming dan Mobile Workstation Barunya

Pertama kali diperkenalkan di Computex 2017, inovasi desain Nvidia Max-Q memungkinkan produsen memampatkan kartu grafis high-end di laptop berketebalan 18-milimeter. Beberapa nama terkenal di ranah PC segera mengadopsinya, di antaranya MSI, Asus, serta Clevo. Kali ini giliran Origin PC yang memanfaatkan teknologi tersebut di dua perangkat barunya.

Namun menariknya, perusahaan komputer asal Miami itu tidak hanya menggunakan Max-Q di perangkat gaming, namun juga menerapkannya pada g anyar mereka. Belum lama ini, Origin PC memperkenalkan EVO15-S dan NT-15. Keduanya merupakan notebook berlayar 15-inci, turut dipersenjatai prosesor Intel Core generasi ketujuh. Bedanya, EVO15-S ditujukan bagi para gamer, sedangkan NT-15 diramu buat profesional.

EVO15-S

Laptop ini menjanjikan dua hal sederhana: portabilitas dan kapabilitas menangani konten virtual reality. Layar 15,6-inci di sana tersambung ke tubuh setebal hanya 1,75cm. Hebatnya lagi, Origin PC masih bisa mencantumkan keyboard full-sized dengan sistem pencahayaan LED RGB, pemindai sidik jari di touchpad, bahkan mempersilakan Anda memilih warna case (ada pink, putih, hijau, biru, kuning, ungu, merah), menambahkan pola grafis, serta membubuhkan ukiran laser – sehingga perangkat ini merepresentasikan karakteristik Anda.

Origin PC Max-Q 1

EVO15-S mengandalkan Nvidia GeForce GTX 1070 sebagai unit olah grafis (ada opsi GTX 1060), diotaki Intel Core i7-7700HQ, juga dilengkapi RAM DDR4 2400MHz, dan penyimpanan berbasis HDD 2TB. Lalu berkat teknologi Nvidia Optimus, baterai laptop diklaim dapat bertahan hingga lima jam tanpa tersambung ke sumber listrik. EVO15-S turut ditunjang beragam konektivitas fisik esensial, dari mulai USB SuperSpeed 3.1, USB type-C, port HDMI, hingga LAN Killer.

Origin PC Max-Q 2

 

NT-15

Pemanfaatan Max-Q di mobile workstation NT-15 memberikan kesempatan bagi Origin PC untuk membenamkan GPU Nvidia Quadro P4000 ke tubuh berketebalan cuma 1,78-sentimeter. Pernak-pernik EVO15-S bisa ditemukan pada NT-15, termasuk fingerprint scanner di touchpad dan keyboard LED. Selanjutnya, Anda dipersilakan memilih panel 15,6-inci beresolusi full-HD atau 4K.

Origin PC Max-Q 3

Konsumen juga bisa menentukan sendiri susunan hardware sesuai kebutuhan kerja mereka. Tersedia pilihan RAM DDR4 2400MHz 8 sampai 32GB atau G.Skill Ripjaws 16/32GB atau opsi G.Skill Ripjaws 2666MHz; serta penyimpanan SSD SATA M.2 120/240/480GB, atau Samsung Evo 250/500GB, berbagai opsi PCIe M.2 (hingga Samsung 960 Pro PCIe NVMe M.2 2TB), serta konfigurasi hybrid. Prosesornya sendiri menggunakan tipe serupa EVO15-S, yakni Intel Core i7-7700HQ.

Origin PC Max-Q 4

Origin PC EVO15-S dibanderol mulai dari US$ 1.609, lalu NT-15 dijajakan seharga mulai dari US$ 3.073

Ada Opsi Desktop dan Laptop, Lenovo Y720 Siap Penuhi Kebutuhan Hardcore Gamer di Indonesia

Di tahun 2008, Lenovo Y Series diperkenalkan oleh sang produsen PC asal Tiongkok itu sebagai respons dari meningkatnya tuntutan konsumen terhadap perangkat-perangkat gaming bersenjata komponen high-end. Namun strategi mereka masuk ke ranah itu baru benar-benar matang setelah melakukan pengukuhan brand Legion di ajang CES 2017 bulan Januari silam.

Y720 18

Ada dua laptop gaming yang menjadi anggota keluarga pertama Legion, Y520 dan Y720. Legion Y520 hadir di Indonesia tak lama sesudah penyingkapan perdananya, ditemani PC all-in-one IdeaCentre Y910 dan sejumlah monitor gaming. Tapi butuh waktu kira-kira enam bulan bagi Lenovo buat membawa Legion Y720 ke tanah air. Perusahaan menyadari keterlambatan ini, dan sebagai kompensasinya, mereka melepas bukan satu, namun dua varian Y720 berbeda.

Y720 16

Presentasi peluncuran produk diawali dengan penjelasan mengapa Lenovo memutuskan buat menciptakan sub-brand Legion. Singkatnya, Legion adalah sebuah prakarsa demi membuat gaming lebih baik bagi para gamer lewat solusi ‘menyeluruh’. Untuk memenuhinya, Lenovo mengaku telah menghabiskan waktu membangun kerja sama dan mendengarkan masukan komunitas gamer agar lebih memahami kebutuhan mereka.

Y720 17

Di Indonesia, Lenovo punya komitmen untuk mendukung industri gaming serta membantu pengembangan ekosistem eSport. Realisasi dari janji ini ialah dengan mengadakan turnamen-turnamen demi menyaring talenta lokal, melangsungkan gathering, serta memberikan kesempatan bagi gamer buat mencoba langsung produk-produk Legion. Dan di acara kali ini, Lenovo menunjuk jawara Dota 2, Evos Esports sebagai brand ambassador baru mereka.

Beralih ke produk, ada dua varian Legion Y720 yang Lenovo hidangkan untuk gamer di nusantara:

 

Notebook gaming Legion Y720

Y720 13

Performa dan portabilitas adalah dua kekuatan utama dari laptop berlayar IPS 15,6-inci ini. Seperti notebook di keluarga Y Series lain, Y720 memiliki desain yang khas: layarnya tersambung ke body melalui satu engsel panjang di tengah, lalu tubuhnya mempunyai profile semi-hexagonal. Sepasang speaker JBL 2W diposisikan miring agar output mengarah ke wajah Anda. Sistem audionya turut dibekali subwoofer Dolby Atmos 3W.

Y720 15

Mengikuti jejak berapa kompetitor besarnya, Lenovo menjejalkan rangkaian teknologi dan fitur khas gaming di Y720. Pertama, Lenovo tahu gamer sering terbawa emosi, jadi produsen memastikan perangkatnya ini tahan terhadap perlakuan ‘kasar’ penggunanya dengan pemakaian struktur logam yang tangguh. Lenovo juga sadar mayoritas gamer ingin agar notebook mahal miliknya bisa mencuri perhatian. Oleh sebab itu, tim desainer membubuhkan sistem pencahayaan RGB di keyboard.

Y720 11

Y720 8

Tentu saja ada banyak fitur yang berhubungan langsung dengan kegiatan gaming. Beberapa contohnya: Legion Y720 sudah mendukung controller Xbox One tanpa perlu di-setup, lalu laptop siap menghidangkan konten VR dan telah memperoleh sertifikasi Oculus (tinggal colokkan HMD ke port HDMI/USB 3.0 di sana). Kehadiran port USB type-C Thunderbolt 3.0 juga memungkinkan kita memindahkan data di kecepatan tinggi, hingga 40Gbps.

Y720 1

Y720 4

Via app Lenovo Nerve Sense, Anda dipersilakan menentukan prioritas jaringan internet, mengustomisasi output audio, mengonfigurasi sistem pendingin, hingga mengutak-atik hotkey (tombol shortcut) dan pencahayaan di keyboard.

Y720 9

Y720 12

Legion Y720 dipersenjatai prosesor Intel Core i7-7700HQ, mengandalkan Nvidia GeForce GTX 1060 sebagai unit olah grafis, dilengkapi RAM DDR4 16GB serta penyimpanan berbasis SSD PCIe maksimal 1TB atau hard disk 2TB. Buat mendinginkan komponen di dalam, laptop mengandalkan sepasang kipas logam untuk membuang ke ventilasi di sisi belakang.

 

Desktop gaming IdeaCentre Y720 Cube

Y720 5

Meski mengusung kata ‘cube‘, penampilan Y720 Cube tak benar-benar seperti kubus. Ia adalah PC desktop gaming berukuran 393,3×314,5×252,3mm yang dirancang untuk menemani para gamer hardcore dan profesional bertanding di ajang LAN party. Handle di sisi atasnya disediakan agar Y720 Cube mudah di bawa-bawa. Bobotnya pun tidak terlalu berat, dengan total 7,4-kilogram.

Y720 6

Y720 7

Tentu saja Lenovo merancangnya agar penampilan IdeaCentre Y720 Cube serasi seperti device Legion lain. Y720 Cube mempunyai tubuh hitam dengan grille dan desain panel ala robot. Di sisi depan, Anda disuguhkan lampu LED merah berbentuk ‘Y’ – menyerupai versi fituristis dari visor helm pasukan Romawi. Y720 Cube dibekali konektivitas fisik yang sangat lengkap (dua USB 3.0, empat USB 2.0, enam port audio, PS/2, HDMI, VGA, DVI, termasuk LAN berteknologi Killer), dan sejumlah port sengaja diletakkan di bagian depan-atas agar mudah diakses.

Y720 2

Y720 3

Dampak positif dari ukuran device yang cukup besar ialah, Lenovo bisa memasukkan hardware-hardware canggih ke dalam Y720 Cube. Di varian paling high-end, PC desktop ini diotaki prosesor Intel Core i7-7700 (berkecepatan sampai 3,6GHz atau 4,2GHz saat Turbo), juga ditunjang kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080 atau AMD Radeon RX 480 sebagai alternatifnya. Y720 sanggup menyimpan RAM DDR4 maksimal 32GB dan ditunjang penyimpanan SSD 512GB atau hard disk 4TB.

Y720 14

 

Harga dan ketersediaan

Konferensi pers peluncuran Legion Y720 dan IdeaCentre Y720 Cube yang dilangsungkan Lenovo di Equinox Club Plaza Senayan menandai perilisan resmi kedua produk di Indonesia. Masing-masing perangkat ditawarkan seharga mulai dari Rp 25,5 juta dan Rp 14 juta.

Nvidia Buka-Bukaan Mengenai Desain Max-Q yang Inovatif

Tak lama selepas notebook gaming diperkenalkan ke publik, perkembangan teknologinya melaju sangat pesat. Dahulu, mayoritas gamer akan memandangnya sebelah mata dan bilang, sulit bagi laptop untuk menyamai performa PC desktop. Prasangka ini pelan-pelan tersingkir setelah para produsen sukses menyematkan hardware kelas desktop ke komputer ‘mobile‘.

Dari sana, terobosan yang mereka lakukan tak sedikitpun melambat. GPU dan CPU generasi terbaru kini lebih bertenaga, efisien dalam pemakaian listrik, serta memakan lebih sedikit ruang. Dalam satu dua tahun ke belakang, kita terus kebanjiran notebook-notebook tipis bersetifikat VR ready. Dan sebuah inovasi baru diungkap oleh Nvidia di Computex 2017 kemarin: sebuah desain bernama Max- Q.

Nvidia Max-Q 6

Gagasan di belakang Max-Q terdengar sederhana, yakni memungkinkan kartu grafis high-end dimasukkan dalam sistem-sistem bertubuh tipis. GPU ‘high-end‘ tersebut bukan sekadar tipe VR ready, tapi model-model paling canggih saat ini seperti GTX 1070 dan GTX 1080. Berkatnya, laptop berketebalan (paling tipis) 18-milimeter dapat menyikat game-game blockbuster baru di setting grafis serta resolusi tinggi dan tetap menyuguhkan ratusan FPS.

Nvidia Max-Q 4

Janji ini tentu memunculkan banyak pertanyaan: bagaimana dengan panas yang dihasilkan hardware? Akan seperti apa suara kipasnya? Dapatkah Nvidia mempertanggungjawabkan klaim tersebut? Lalu apa dampak Max-Q terhadap komponen lain? Bermaksud untuk menjelaskan Max-Q lebih lengkap, perusahaan spesialis teknologi grafis asal Santa Clara itu mengundang media di kawasan Asia Pasifik untuk hadir di acara pers di Bangkok.

Nvidia Max-Q 3

Dalam presentasinya, Jeff Yen selaku director of tech marketing GeForce menjelaskan bahwa Max-Q merupakan langkah mereka dalam merealisasikan satu keinginan, yaitu menciptakan laptop yang tipis, sanggup menangani gaming di 4K, dan bisa bekerja dengan hening. Dilemanya, GTX 1080 – kartu grafis kelas konsumen yang bisa menjalankan game di UHD – butuh TDP 180W agar beroperasi optimal; namun laptop bertubuh tipis mungkin hanya menyajikan 90W.

Nvidia Max-Q 1

Setidaknya ada empat hal yang jadi pilar dari kecanggihan Max-Q: pemanfaatan kartu grafis berkinerja tinggi di tingkat paling efisien, penyajian game di setting optimal, penggunaan solusi pendingin canggih, serta pemakaian regulator yang efisien (atau voltage regulator module adalah converter pemasok tenaga, sehingga microprocessor memperoleh tenaga yang mecukupi).

Nvidia Max-Q 2

Jeff Yen menegaskan bahwa di unit proses grafis, efisiensi puncak berbeda dari performa tertinggi. Kekuatan hardware sangat memang memengaruhi kinerja grafis, tapi di satu titik, kenaikannya akan melandai – yaitu ketika kecepatan komponen tak lagi meningkatkan performa secara signifikan. Titik itulah target dari desain Nvidia Max-Q.

Nvidia Max-Q 12

Nvidia Max-Q 13

Dengan menemukan titik efisiensi tertinggi, laptop mampu menghidangkan keseimbangan sempurna antara performa, desain, hingga suara yang dihasilkan sistem pendingin. Dibanding perangkat gaming ber-chip Nvidia Kepler, laptop Max-Q jauh lebih tipis (18mm vs. 51mm), bobotnya setengah kali lebih ringan (2,3kg vs. 4,5kg), dengan performa 3,3 kali lebih tinggi (GTX 1080 vs. GTX 880M).

Nvidia Max-Q 14

Lalu bagaimana jika Max-Q dikomparasi dengan perangkat berarsitektur Nvidia Pascal? GTX 1060 adalah standar VR ready dan sudah lebih dari cukup untuk menangani game-game terbaru. Dengan menyematkan GTX 1080 di perangkat bervolume hampir serupa, Anda memperoleh lompatan kinerja 1,5 sampai 1,75 kali lipat di judul-judul blockbuster seperti The Division, Rise of the Tomb Raider, Hitman, Far Cry Primal, The Witcher 3, serta Crysis 3.

Nvidia Max-Q 15

Suaranya pun jauh lebih hening. Di kondisi full load, gaming laptop umumnya mengeluarkan suara 50dBA (desibel) lebih, terutama model-model ultrabook. Sementara notebook ber-GTX 1080 dan Max-Q hanya menghasilkan 40dBA.
Tentu saja laptop dengan GTX 1080 Max-Q tidak ‘setangguh’ sepupunya yang menyimpan GTX 1080 standar. Meski demikian, perbedaannya tidak begitu jauh hingga benar-benar berdampak pada kenyamanan ber-gaming. Berdasarkan keterangan Yen, selisihnya hanya 4 sampai 7 persen; mencapai 15 persen hanya di kondisi paling ekstrem.

Nvidia Max-Q 6

Nvidia Max-Q 7

Proses pengoptimalan desain Max-Q dilakukan pada hardware, khususnya pada rancangan silikon. Jeff Yen bilang pada saya mereka mengerjakannya secara kolaboratif bersama brand-brand terkenal seperti Asus dan MSI. Kerja sama tersebut sangat penting karena masing-masing nama punya arahan desain produk sendiri serta menggunakan sistem pendingin khusus. Satu contohnya ialah Asus ROG Zephyrus, ultrabook high-end ini mengusung rancangan yang cukup kontras dari laptop gaming lain.

Nvidia Max-Q 9

Jeff Yen juga menyampaikan, konsep Max-Q bertolak belakang dengan upaya meng-overclock hardware. Sasaran utama Max-Q adalah efisiensi dan optimalisasi, sedangkan overclock fokus pada mendongkrak kecepatan komponen setinggi-tingginya.

Nvidia Max-Q 10

Di sisi software, Nvidia memperkenalkan fitur bernama Whispermode, akan hadir via update GeForce Experience. Fungsinya sederhana tapi berpengaruh besar: mengoptimalkan setting grafis sehingga sistem tidak mengeluarkan suara bising, hemat pemakaian listrik, tapi tetap bisa menyuguhkan frame rate tinggi. Prinsipnya hampir menyerupai desain Max-Q, yakni menemukan titik paling efisien. Kabarnya, Nvidia sudah mem-profile lebih dari 400 judul permainan agar mendukung Whispermode.

Nvidia Max-Q 8

Beberapa brand gaming terkenal sudah mulai mengadopsi Nvidia Max-Q. Selain Asus dengan ROG Zephyrus, Clevo turut membenamkannya di laptop gaming P950, lalu Anda bisa menemukannya juga di MSI GS63VR Raider. Kabarnya, nama-nama lainnya akan segera menyusul.

Mulai Dijual Resmi di Indonesia, Ini Dia Harga Laptop Gaming Monster Acer Predator 21 X

Predator 21 X telah melakukan perjalanan panjang untuk sampai di Indonesia. Pertama kali diungkap di IFA Berlin 2016, versi prototype laptop gaming monster berlayar curved ini tiba di tanah air dua bulan sesudahnya dan Acer berencana untuk mulai memasarkan Predator 21 X di kuartal pertama 2017. Sesuai agenda, perangkat ini dirilis global secara resmi di bulan April kemarin.

Dan bertepatan dengan dilangsungkannya Computex 2017, Acer Indonesia mengabarkan bahwa Predator 21 X akhirnya dijual di nusantara lewat metode pre-order. Pemesanan bisa dilakukan baik secara offline di Acer Predator Store Mangga Dua Mall dan online via Blibli.com. Gerbang pre-order telah dibuka dan akan terus dibuka hingga tanggal 10 Juni besok. Harganya mungkin akan membuat Anda shock. Predator 21 X dibanderol seharga Rp 125 juta.

Acer Predator 21 X 1

Tak sedikit orang bertanya-tanya mengapa konsumen harus mengeluarkan uang begitu banyak untuk sebuah laptop gaming. Alasannya cukup sederhana: lewat Predator 21 X, Acer mencoba membenamkan semua fitur canggih pendukung gaming. Ia merupakan notebook berlayar melengkung pertama di dunia, dibekali keyboard mekanik, sensor eye-tracking, sistem Dolby Audio Premium, dipadu komposisi hardware top-end.

Acer Predator 21 X 2

Layar curved 2560×1080 seluas 21-inci dengan aspek rasio 21:9 di sana dimaksudkan untuk memberikan Anda sudut pandang lebih lebar dalam melihat ruang virtual. Layar ini juga ditopang teknologi Nvidia G-Sync untuk menyinkronkan refresh rate di panel dengan output GPU, sehingga meminimalisir screen tearing dan stuttering. Display terrsebut mempunyai refresh rate tinggi, yakni 120Hz, memastikan gerakan objek jadi lebih mulus.

Acer Predator 21 X 3

Di bagian bawah panel tersebut, Acer mencantumkan sensor pelacak gerakan mata garapan Tobii Technology, sehingga Predator 21 X mampu mendeteksi ke arah mana mata Anda melihat dan menerjemahkannya sebagai input kendali di beberapa permainan yang sudah mendukung kemampuan ini (mayoritas merupakan game-game milik Ubisoft).

Untuk sistem kendali utamanya sendiri, Acer memanfaatkan keyboard ber-switch mekanik Cherry MX Brown. Layout-nya ‘semi-tenkeyless‘, dengan bagian numpad flip yang juga berperan sebagai touchpad. Cara menggunakannya sangat unik: jika Anda membutuhkan numpad, tinggal lepas modul touchpad, balik buat mengekspos tombol-tombol familier, dan sambungkan lagi modul itu ke docking magnetis-nya.

Acer Predator 21 X 4

Untuk bisa memilikinya, Anda perlu mengeluarkan pembayaran awal sebesar Rp 25 juta. Khusus bagi konsumen yang memesan di periode pre-order ini, mereka berhak mendapatkan koper pelindung (senilai Rp 2,5 juta) serta satu set gaming gear Predator (terdiri dari mouse, headphone dan mouse mat, totalnya Rp 2,6 juta) gratis.

Laptop Gaming Gigabyte Aorus Ini Juga Simpan GTX 1080 Dalam Tubuhnya yang Tipis

Dalam waktu kurang lebih dua tahun, konsumen diserbu oleh laptop-laptop gaming VR ready dengan hardware sekelas desktop. Dan di era Nvidia Pascal serta prosesor Intel Core generasi ke-7, wujud mereka semakin ramping. Anda mungkin sudah mendengar kabar mengenai notebook gaming tipis bersenjata GTX 1080 dari Asus, dan rival senegaranya tampaknya tak mau ketinggalan.

Di Computex 2017, anak perusahaan Gigabyte yang fokus pada bidang penyediaan perangkat gaming memperkenalkan Aorus X5 MD, kompetitor dari Asus ROG Zephyrus dan New Razer Blade Pro. Ia adalah salah satu perangkat baru dengan GPU berdesain Max-Q persembahan Nvidia. Berkat teknologi baru itu, produsen bisa mencantumkan kartu grafis berperforma tinggi ke tubuh laptop yang tipis,

Aorus X5 MD 5

Aorus X5 MD ialah laptop gaming 15,6-inci dengan rasio panjang dan lebar 390x272mm, berketebalan hanya 22,9-milimeter. Di belakang layarnya yang tipis terdapat logo kepala elang khas Aorus, dan saat panel itu diangkat, Anda disuguhkan papan ketik dengan sistem pencahayaan RGB Per Key yang sangat cantik. Keyboard tersebut juga dilengkapi tombol macro dan switch untuk mengubah profile.

Aorus X5 MD 4

Panel di sana merupakan varian IPS beresolusi 3840×2160 (4K) yang turut dilengkapi teknologi Nvidia G-Sync sehingga kegiataan gaming Anda tidak dinodai oleh efek screen tearing dan stuttering. Selain mengusung tekstur anti-glare, display tersebut juga telah tersertifikasi X-Rite Pantone, sehingga warna yang dihasilkannya betul-betul menyerupai objek di dunia nyata.

Aorus X5 MD 1

Tentu saja dengan kehadiran GeForce GTX 1080, prosesor Intel Core i7-7820HK, serta dukungan RAM DDR4 2400MHz sebesar 16GB, Anda tidak perlu mempertanyakan kemampuan Aorus X5 MD menjalankan game-game blockbuster terbaru serta kesanggupannya menunjang hiburan berbasis VR.

Membahas sedikit mengenai Max-Q, desain ini memungkinkan GPU Pascal Nvidia bersemayam dalam tubuh setipis 18-milimeter, tanpa membuat temperaturnya naik drastis, membahayakan komponen lain, ataupun menyebabkan sistem jadi bising di kondisi full-load.

Aorus X5 MD 3

Seperti di sejumlah laptop gaming high-end lain, Aorus X5 MD turut dibekali fitur overclock CPU ‘instan’, memberikannya kinerja 15 persen lebih tinggi dibanding Core i7-770HQ. Lalu jika penyajian video menjadi perhatian Anda, decoding VP9 dan HEVC10b di sana memastikan laptop dapat menjalankan video 4K lebih mulus.

Gigabyte belum menginformasikan berapa harga retail dari Aorus X5 MD. Jangan kaget jika angkanya mencapai US$ 3.000, karena laptop 15-inci dengan GTX 1070 saja dibanderol di kisaran US$ 2.100 sampai 2.400. Ada kemungkinan produk ini dilepas di kuartal empat 2017.

Sumber: Aorus.

Gigabyte Ungkap Aorus GTX 1070 Gaming Box, Ubah Ultrabook Jadi Laptop Gaming dalam Sekejap

Ultrabook dengan bodinya yang begitu tipis kerap harus berkompromi soal performa. Tanpa chip grafis yang perkasa, mustahil ultrabook bisa menyuguhkan pengalaman gaming secara mulus. Untuk itulah solusi seperti Razer Core eksis, sayang problem utamanya lagi-lagi menyangkut harga.

Razer Core dibanderol $500, dan itu sama sekali belum termasuk kartu grafisnya. Jadi kalau Anda mau menikmati VR gaming misalnya, Anda masih harus menyediakan dana ekstra paling tidak sebesar $300 untuk memboyong GPU Nvidia GeForce GTX 1060.

Di Computex 2017, Gigabyte melalui divisi gaming-nya memperkenalkan solusi serupa yang jauh lebih atraktif. Dijuluki Aorus GTX 1070 Gaming Box, secara konsep ia begitu mirip dengan Razer Core, namun harganya jauh lebih masuk akal.

$600 tapi sudah mencakup GeForce GTX 1070, bandingkan dengan Razer Core yang seharga $500 tanpa kartu grafis sama sekali / Gigabyte
$600 tapi sudah mencakup GeForce GTX 1070, bandingkan dengan Razer Core yang seharga $500 tanpa kartu grafis sama sekali / Gigabyte

Gigabyte mematok harga $600, dan sesuai nama perangkatnya, itu sudah termasuk kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1070 – yang kalau dibeli sendirian harganya berkisar $380. Sisa $200 lebih itu untuk menebus power supply 400 watt dan sasis yang lebih ringkas ketimbang Razer Core, yang dirancang untuk menampung kartu grafis dengan form factor mini-ITX.

Cara kerjanya pun sama persis, sama-sama mengandalkan konektivitas Thunderbolt 3. Jadi dengan satu kabel USB-C saja, Anda bisa menyambungkan Gaming Box ke ultrabook, dan peningkatan performanya bisa langsung dirasakan secara instan tanpa perlu me-restart sama sekali.

Aorus GTX 1070 Gaming Box bakal dipasarkan mulai Juli mendatang. Ke depannya Gigabyte juga berencana untuk menghadirkan versi GTX 1080. Pertanyaan saya sekarang: apakah ke depannya perangkat dalam kategori ini bisa terus bertahan, apalagi mengingat sebentar lagi laptop gaming seperti Asus ROG Zephyrus dan lainnya yang berlabel Max-Q juga siap meluncur ke pasaran?

Sumber: PC Gamer dan Gigabyte.

3 Notebook Canggih MSI Ini Janjikan ‘Dimensi Baru’ Dalam Ber-Gaming

Kurang lebih lima hari sebelum Computex 2017 dilangsungkan, MSI memamerkan sejumlah perangkat gaming VR ready primadona peraih penghargaan Best Choice. Namun tampaknya sang produsen hardware asal Taiwan itu tidak mau berlarut-larut merayakan kesuksesan mereka. Di ajang teknologi tahunan terbesar se-Asia ini, MSI menyingkap banyak kejutan menarik.

MSI Computex 2017 22

Micro-Star International mengumumkan tiga laptop gaming next-gen, diracik sebagai penerus varian terdahulu. Melihat dari penyajiannya, mereka ini bukanlah sekedar refresh. Masing-masing memperoleh rancangan baru serta tentu saja mendapatkan upgrade pada bagian internal. Menurut MSI, terobosan-terobosan di sana akan membawa gamer ke dimensi baru dalam ber-gaming sekaligus memberikan mereka keleluasaan buat mengungguli lawan.

MSI Computex 2017 20

Selain desain dan jeroan, upgrade diterapkan pada lima aspek: sistem pendingin, visual via layar berkualitas tinggi, kenyamanan dan penampilan papan ketik, hingga output suara. Di laptop-laptop baru itu, Anda bisa menemukan teknologi Cooler Boost 5, panel 120Hz dengan waktu respons hanya 3-milidetik, keyboard mekanik custom dengan pencahayaan RGB Per Key, disertai speaker anyar berperforma jempolan. Di sesi live demo, output speaker di notebook bertubuh ramping itu bisa terdengar hingga pojok ruang.

MSI Computex 2017 24

Jadi apa saja tiga laptop baru yang MSI pamerkan di Computex 2017? Ini dia:

 

GE73VR dan GE63VR Raider

Keluarga GE ialah varian notebook gaming MSI paling laris karena berada di titik paling seimbang antara fitur, performa serta harga. Tampaknya melihat animo konsumen terhadap GE, MSI memutuskan buat mengambil strategi berbeda. Di sisi luar GE73VR dan GE63VR, produsen mengimplementasikan desain yang lebih sporty, ramping, dipadu sentuhan unik. MSI tetap mengusung konsep mobil sport, tapi kali ini tema tersebut lebih menonjol.

MSI Computex 2017 6

MSI Computex 2017 3

Seperti biasa, perbedaan seri 73 dengan 63 terletak pada luas layar, masing-masing berukuran 17,3-inci dan 15,6-inci, mengusung codename baru: Raider. Seperti GS dan GT anyar, GE63/73VR kini dibekali logo baru MSI Gaming – tanpa tulisan Gaming G Series di perisai naga. Desainnya pun jadi lebih menarik berkat kehadiran sepasang striping merah menyiku mirip lampu mobil; lalu area tengah lid-nya dibuat menonjol, mengingatkan saya pada kap mobil.

MSI Computex 2017 7

MSI Computex 2017 4

Uniknya lagi, GE73VR dan GE63VR Raider semakin menyamai rampingnya seri GS. Kedua laptop tersebut memiliki ketebalan hanya 27,5- sampai 28,5-milimeter. Wujudnya terlihat tipis di model berlayar 17-inci.

MSI Computex 2017 5

MSI Computex 2017 10

Tapi bagian luar itu hanya sebagian dari kejutan di faktor desain. Angkat layarnya, dan tarian lampu backlight keyboard akan membuat Anda terpana. Di sana, MSI membubuhkan LED RGB mandiri di tiap-tiap tuts – tak lagi diaplikasikan per zona. Metode ini disebut RGB Per Key. Anda bisa mengustomisasinya dengan pola-pola berbeda serta pilihan 16,8 juta warna, dan cahayanya pun terlihat sangat terang dan jelas.

MSI Computex 2017 14

MSI Computex 2017 16

Di dalam, MSI meng-upgrade GE dengan kartu grafis high-end Nvidia GeForce GTX 1070, kemudian Anda juga dapat menemui pembaruan-pembaruan yang saya sebutkan sebelumnya.

MSI Computex 2017 12

MSI Computex 2017 23

 

GT75VR Titan

Melihat fitur yang ada pada GE73 dan GE63, MSI punya kecenderungan untuk menghadirkan fitur-fitur perangkat kelas high-end ke kategori di bawahnya. Langkah itu pun dilakukan pada tingkatan GT. Setelah memperkenalkan notebook gaming dengan keyboard mekanik pertama di 2015 dan terus meramu pewarisnya hingga era GT83VR, kini fitur unik tersebut dimunculkan pada kategori GT7x. MSI menamainya GT75VR Titan.

MSI Computex 2017 1

Dalam bincang-bincang singkat bersama product marketing manager Alex C.Y. Lin, GT75VR Titan merupakan jawaban MSI terhadap kurang nyamannya switch keyboard mekanik ‘slim‘ yang ada di produk-produk kompetitor, misalnya New Razer Blade Stealth ataupun Asus ROG GX800. Di varian GT8x, MSI mengandalkan rancangan switch mekanik ‘full-size‘, dan baru di GT75VR Titan sang produsen memanfaatkan tipe low-profile untuk pertama kalinya.

MSI Computex 2017 19

MSI Computex 2017 9

Saya belum bisa mendapatkan jawaban pasti siapa penyedia switch low-profile tersebut, tapi yang jelas, keyboard-nya sangat nyaman, kokoh dan responsif. Papan ketik ini menyuguhkan sensasi clicky ala Cherry MX Blue (namun belum ada konfirmasi dibuat oleh sang perusahaan Jerman), dan dari sejauh pengalaman saya menjajalnya, ia sangat fleksibel baik untuk gaming maupun mengetik. Sistem pencahayaannya sendiri dipersembahkan oleh SteelSeries.

MSI Computex 2017 2

Desain GT75VR masih mengacu pada mobil muscle, mengedepankan empat elemen: sporty, ergonomis, mengangkat elemen robotik dan mech. Tentu saja wujudnya lebih kecil dan lebih portable dibanding GT8x, walaupun rancangannya tetap bulky. Di tubuh hitamnya, MSI memberi bumbu merah pada lid (dua striping mengapit logo naga) serta pada bingkai heat sink.

MSI Computex 2017 11

MSI Computex 2017 15

Untuk jeroannya, MSI menjejalkan prosesor Intel Core i7-7820HK beserta GPU GTX 1070/1080 dengan konfigurasi SLI atau tunggal ke notebook gaming berlayar TB FHD 120Hz 17,3-inci tersebut. Tersedia pula opsi panel 4K dengan AdobeRGB 100 persen, cocok buat para desainer. Codename Titan di GT75VR diambil dari penggunaan solusi pendingin Cooler Booster Titan, seperti pada GT83.

MSI Computex 2017 13

MSI belum mengungkap berapa harga dari tiga notebook tersebut serta mengabarkan kapan mereka tersedia. Tapi dari info yang saya dengar, ada kemungkinan GE73VR/GE63VR Raider dan G75VR Titan akan meluncur perdana di akhir bulan Juni 2017.

Asus ROG Zephyrus Adalah Salah Satu Laptop Gaming Paling Perkasa Sekaligus Paling Tipis Saat Ini

Asus menggempur Computex 2017 dengan lima laptop baru, namun ternyata divisi gaming-nya juga punya persembahan yang tak kalah istimewa. Namanya Asus ROG Zephyrus (GX501), dan ia merupakan salah satu laptop gaming paling perkasa sekaligus paling tipis saat ini.

Tidak main-main, bodi Zephyrus hanya setebal 17,9 mm – bahkan lebih tipis lagi dari Acer Predator Triton 700, dengan bobot tidak lebih dari 2,24 kilogram. Pun begitu, Asus berhasil membenamkan salah satu kartu grafis tercepat dari Nvidia, yakni GeForce GTX 1080.

Asus ROG Zephyrus

GPU ini sama persis seperti milik Razer Blade Pro, padahal laptop besutan Razer itu punya bodi sedikit lebih tebal di angka 22 mm. Menemani GPU tersebut adalah prosesor quad-core Intel Core i7–7700HQ, RAM DDR4 24 GB, dan SSD tipe NVMe berkapasitas 1 TB pada konfigurasi tertingginya. VR gaming jelas bukan masalah bagi Zephyrus.

Rahasia di balik bodi super-tipis dan performa mutakhir ini adalah inisiatif Nvidia bernama Max-Q. Max-Q sejatinya merupakan standar desain baru yang ditetapkan Nvidia, yang mengedepankan aspek portabilitas tanpa mengorbankan performa sama sekali.

Asus ROG Zephyrus

Lalu yang mungkin menjadi pertanyaan adalah bagaimana sirkulasi udara dalam laptop setipis itu, apalagi mengingat spesifikasinya sudah sekelas PC desktop. Di sini Asus telah menerapkan sistem cerdas berupa engsel yang dapat mengangkat bodi dan membuka celah selebar 6 mm pada panel bawah laptop di belakang, meningkatkan total sirkulasi udara sebesar 30% dan sanggup menurunkan suhu hingga 10º C.

Selain ventilasi pintar tersebut, sistem pendinginnya juga melibatkan kipas berdesain baru yang sangat tipis dan terbuat dari bahan liquid-crystal polymer. Kombinasi ini tak hanya mencegah laptop kepanasan, tapi juga memastikan ia tetap hening selama sesi gaming, dengan tingkat kebisingan tak lebih dari 40 desibel.

Asus ROG Zephyrus

Keistimewaan Zephyrus rupanya belum berhenti, karena ia juga mengemas layar 15,6 inci 1080p dengan refresh rate 120 Hz dan dukungan G-Sync. Display dengan refresh rate tinggi merupakan salah satu syarat yang diutamakan gamer akhir-akhir ini, terutama untuk game yang sifatnya kompetitif.

Unik juga dari Zephyrus adalah trackpad yang diposisikan di sebelah kanan, sekali lagi mirip seperti Razer Blade Pro. Pun demikian, trackpad ini ternyata juga bisa merangkap tugas sebagai numpad saat dibutuhkan, dan tentu saja pencahayaan RGB telah Asus tambatkan pada keyboard-nya.

Asus ROG Zephyrus

Perihal konektivitas, bodi tipis rupanya tak bisa dijadikan alasan atas keterbatasan port – Apple, tolong ini dicatat baik-baik. Zephyrus membuktikannya dengan total empat port USB 3.1 tipe standar, satu port USB-C yang kompatibel dengan Thunderbolt 3 maupun DisplayPort, satu port HDMI 2.0, dan slot SD card.

Asus ROG Zephyrus rencananya akan dipasarkan mulai tanggal 27 Juni mendatang. Harganya masih belum diketahui, tapi saya kira ia bakal menjadi salah satu yang termahal dari semua lini ROG.

Sumber: Microsoft dan Asus.

Laptop Gaming Acer Nitro 5 Ditujukan untuk Gamer Bermodal Terbatas

Computex 2017 bakal dihelat pada tanggal 30 Mei – 3 Juni, akan tetapi Acer tampaknya sudah mencuri start dengan memperkenalkan laptop gaming kelas entry yang cukup menarik. Bernama Acer Nitro 5, ia menawarkan perpaduan yang cukup seimbang antara performa dan harga.

Buka bodi dengan lekukan-lekukan dan aksen warna merah ala perangkat gaming pada umumnya, maka Anda akan disambut oleh layar IPS 15,6 inci beresolusi 1920 x 1080 pixel, keyboard bergaya chiclet dengan backlight merah, dan sebuah trackpad.

Acer Nitro 5 dibekali layar IPS 15,6 inci beresolusi 1920 x 1080 pixel / Acer
Acer Nitro 5 dibekali layar IPS 15,6 inci beresolusi 1920 x 1080 pixel / Acer

Tidak kelihatan dari luar adalah prosesor Intel Core i5 atau i7 generasi ketujuh, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 Ti, RAM DDR4 hingga 32 GB, dan opsi storage ganda yang memadukan SSD tipe PCIe (maksimum 512 GB) dan HDD sekaligus. Secara keseluruhan, gaming di resolusi 1080p bisa ia suguhkan dengan baik.

Menariknya, Acer juga menawarkan Nitro 5 dalam ‘bumbu’ merah yang mencakup prosesor AMD FX, A10 atau A12 generasi ketujuh, serta GPU Radeon RX 550. Kedua varian sama-sama ditenagai oleh sepasang kipas pendingin dengan teknologi Acer Coolboost, dimana pengguna bebas menyesuaikan kinerjanya secara manual saat membutuhkan ‘tendangan’ ekstra.

Konektivitas Acer Nitro 5 cukup melimpah meski bodinya tergolong cukup ringkas / Acer
Konektivitas Acer Nitro 5 cukup melimpah meski bodinya tergolong cukup ringkas / Acer

Mengenai konektivitas, Nitro 5 tampaknya tidak malu-malu meskipun bodinya tergolong cukup ringkas dan tidak terlalu tebal: ada satu port USB-C, satu port USB 3.0, dua port USB 2.0 dan port HDMI 2.0 yang mendukung display eksternal dengan refresh rate hingga 90 Hz.

Semua ini ditawarkan dalam harga mulai $799 saja, dengan jadwal pemasaran mulai bulan Juli di Amerika dan Tiongkok. Melihat target pasarnya yakni gamer dengan budget terbatas, saya cukup yakin Acer juga akan memboyongnya ke tanah air.

Sumber: Windows Central dan Microsoft.

Lenovo Perkenalkan Laptop Gaming Monster Dengan Keyboard Mekanik, Legion Y920

Meski bukan lagi pemain baru di bidang penyediaan laptop gaming, pengumuman lineup Legion yang dilakukan Lenovo di CES 2017 dimaksudkan untuk mempertegas keseriusan mereka di ranah itu, sembari memperkuat branding gaming mereka. Dan kali ini, sang produsen hardware asal Tiongkok memperkenalkan produk yang lebih ambisius dari Y720.

Hari Kamis kemarin, Lenovo mengumumkan perangkat gaming monster baru khusus kalangan antusias. Dinamai Legion Y920, anggota terbaru keluarga Legion ini adalah laptop 17-inci dengan spesifikasi hardware paling tinggi yang mereka tawarkan. Seperti sejumlah brand gaming lain, Lenovo membekali Legion Y920 bersama fitur overclock instan, serta turut membubukan papan ketik ber-switch mekanik.

Legion Y920 mempunyai arahan desain serupa Y720. Tubuhnya didominasi warna hitam dengan bumbu merah, lalu ada logo ‘Y’ familier ala visor helm Clone Trooper menyala di sisi punggung. Layar dan tubuh tersambung via engsel di tengah, dan di dekatnya, Anda bisa melihat sepasang speaker yang posisinya sedikit naik sehingga output suara seolah-olah diarahkan ke wajah Anda. Bagian terbaiknya: pengguna disuguhkan keyboard mekanik RGB, dipadu touchpad dan palm rest yang lapang.

Legion Y920 3

Di sisi penampilan, perbedaan antara Legion Y920 dan Y720 terletak pada layarnya. Ketika Y720 memiliki panel 15-inci, Y920 dimenyajikan display G-Sync 75Hz 17,3-inci dengan resolusi 1920x1080p. Kehadiran teknologi Nvidia G-Sync memastikan pengguna hampir tidak merasakan adanya stuttering saat frame rate game berubah. Tapi tak berarti kinerja Legion Y920 kurang mumpuni. Sebaliknya, komposisi hardware di notebook ini memastikannya tidak kesulitan menjalankan game-game terbaru. Y920 bahkan juga sudah siap mendukung VR.

Legion Y920 2

Anda dipersilakan memilih Legion Y920 dengan prosesor Intel Core generasi ketujuh i7-7820HK atau i7-7700HQ. Di sana juga ada RAM sebesar 16GB dan penyimpanan berbasis SSD seluas 512GB atau 1TB. Laptop mengusung kartu grafis ‘standar’ Nvidia GeForce GTX 1070, tapi Anda bisa mengubah konfigurasinya. Saya sendiri belum dapat memastikan apakah ada opsi GeForce GTX 1080 atau tidak.

Legion Y920 1

Seperti laptop Lenovo Y Series sebelumnya, perangkat ini dilengkapi sistem audio jempolan. Di sana ada sepasang speaker JBL 2W plus subwoofer 3W. Lalu buat menunjang komunikasi, Lenovo menyematkan webcam 720p. Di sisi konektivitas, tersedia card reader 6-in-1, DisplayPort, port LAN, HDMI, Thunderbolt dan empat buah USB 3.0.

Lenovo Legion Y920 rencananya akan dijual secara online mulai bulan Juni 2017, dijajakan seharga US$ 2.700.

Via PC World & Slash Gear.