Duo Laptop Gaming Terbaru HP, Omen 16 dan Victus 16, Resmi Hadir di Indonesia

Mei lalu, HP memperkenalkan seri laptop gaming baru bernama Victus. Empat bulan berselang, perangkat tersebut sudah resmi mendarat di Indonesia, bersamaan dengan anggota terbaru dari lini Omen, yaitu Omen 16.

Meski ditujukan untuk segmen pasar yang berbeda — Victus untuk kelas menengah, Omen di atasnya — kedua laptop ini sebenarnya punya sejumlah kemiripan. Yang paling utama, layarnya sama-sama berukuran 16 inci, dengan resolusi 1080p dan refresh rate 144 Hz.

Omen by HP 16 / HP

Laptop dengan layar 16 inci memang cukup ngetren belakangan ini. Sepintas mungkin terkesan nanggung, tapi ukuran ini justru bisa jadi solusi bagi yang merasa 15 inci terlalu kecil untuk mengakomodasi hasrat bermainnya, sementara 17 inci kelewat bongsor dan agak sulit dibawa-bawa. Daripada bingung, ambil saja di tengahnya.

Kemiripan yang selanjutnya adalah, kedua perangkat juga sama-sama hadir dalam versi Intel (11th Gen H-Series) dan AMD (Ryzen 5000 H-Series). Itu berarti ada varian yang dibekali port Thunderbolt 4 (Intel), ada pula yang harus puas dengan port USB-C standar (AMD). Jadi kalau Thunderbolt 4 merupakan suatu keharusan, pilih varian yang mengemas prosesor Intel.

Juga identik adalah kapasitas RAM dan penyimpanannya. Baik Victus 16 maupun Omen 16 sama-sama mengusung RAM 16 GB (dual-channel, upgradeable) dan SSD NVMe PCIe Gen 4 berkapasitas 512 GB. Kalau butuh lebih, pengguna bisa menyelipkan SSD NVMe lain, tapi slot tambahannya ini cuma mendukung versi PCIe Gen 3.

Satu hal lagi yang perlu dicatat, yang dibekali SSD NVMe PCIe Gen 4 cuma versi Intel saja, sebab versi mobile dari Ryzen 5000 Series memang belum mendukung PCIe Gen 4, berbeda dari versi desktop-nya.

Victus by HP 16 / HP

Untuk GPU-nya, varian termahal Victus 16 ditenagai oleh Nvidia GeForce RTX 3060, sementara varian termahal Omen 16 mengemas RTX 3070. Kedua perangkat sama-sama mendukung fitur undervolting via software Omen Gaming Hub, akan tetapi sistem pendingin Omen 16 lebih superior, dengan bilah kipas 2,5x lebih tipis dan jumlah 2x lebih banyak.

Omen 16 juga lebih unggul soal baterai berkat kapasitas yang lebih besar; 83 Wh dibanding 70 Wh milik Victus 16. Untuk bermain game, baterai Omen 16 bisa tahan sampai sekitar 2 jam menurut perwakilan HP Indonesia, tapi ini bisa bervariasi tergantung game-nya, dan tentu saja performa terbaiknya baru bisa didapat saat laptop dicolok ke listrik. Perwakilan HP juga bilang tidak ada perbedaan daya tahan baterai antara versi Intel dan AMD.

Victus by HP 16 / HP

Di Indonesia, HP Victus 16 dan HP Omen 16 saat ini sudah bisa dibeli melalui official store HP di Tokopedia. Untuk harganya, Victus 16 dibanderol mulai Rp18.999.000, sementara Omen 16 mulai Rp24.999.000. HP tidak menyertakan terlalu banyak bonus, tapi setidaknya harga tersebut sudah termasuk software Office Home & Student 2019.

Asus Ungkap Laptop Gaming Pertama dengan Sertifikasi AMD Advantage Edition, Plus Edisi Khusus Alan Walker

Asus Indonesia kembali mendatangkan dua laptop gaming baru, yakni ROG Strix G15 Advantage Edition dan ROG Zephyrus G14 Alan Walker Special Edition. Meski sama-sama masuk kategori laptop gaming, keduanya memiliki target pasar yang berbeda.

Untuk ROG Strix G15 Advantage Edition, tipe konsumen yang diincar adalah yang mengutamakan performa tanpa kompromi. Sementara untuk ROG Zephyrus G14 AW SE, target pasarnya adalah kreator konten, khususnya mereka yang berfokus di bidang musik.

Spesifikasi Asus ROG Strix G15 Advantage Edition

ROG Strix G15 Advantage Edition mengemas prosesor AMD Ryzen 9 5900HX (8-core, 16-thread) dan GPU AMD Radeon RX 6800M 12 GB GDDR6. Ya, ini adalah laptop ROG pertama yang ditenagai oleh prosesor sekaligus kartu grafis bikinan AMD. Asus bahkan tidak segan menandai kolaborasi tersebut dengan membubuhkan tulisan “IIIR” (ROG, Ryzen, Radeon) dengan aksen warna merah di bodi laptop.

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM 2 x 8 GB, SSD NVMe 1 TB, dan baterai berkapasitas 90 Wh. Layarnya menggunakan panel IPS 15,6 inci dengan resolusi QHD (2560 x 1440 pixel), refresh rate 165 Hz, dan color gamut 100% DCI-P3.

Semua itu dikemas dalam bodi yang ukurannya 7% lebih ringkas ketimbang seri Strix G keluaran tahun 2020. Ukuran layarnya sama persis, tapi dimensinya menciut, sebab rasio layar ke bodinya memang naik menjadi 85%. Laptop ini mempunyai bagian paling tebal 2,72 cm, sedangkan bobotnya berada di kisaran 2,4 kg.

AMD Advantage Edition

Embel-embel “Advantage Edition” di laptop ini mengacu pada design framework baru yang AMD tetapkan. Dijuluki AMD Advantage Edition, ada tiga premis utama yang diangkat: “Amplified Performance”, “Premium Displays”, dan “Built to Game”. Anggap saja AMD Advantage Edition ini seperti Intel Evo, tapi yang dikhususkan untuk kategori laptop gaming.

Dalam acara virtual yang dihelat oleh Asus Indonesia via Zoom, Armawati Cen selaku Business Development Manager AMD menjelaskan secara merinci syarat-syarat apa saja yang harus produsen laptop penuhi agar bisa mendapatkan sertifikasi AMD Advantage Edition ini. “Amplified Performance” mengacu pada penggunaan prosesor Ryzen dan kartu grafis Radeon generasi terbaru.

Kombinasi tersebut penting untuk mewujudkan fitur bernama AMD SmartShift, yang memungkinkan penyesuaian alokasi daya ke CPU dan GPU berdasarkan skenario penggunaan. Jadi semisal pengguna sedang sibuk mengedit video atau kegiatan-kegiatan kreasi konten lainnya, perangkat bakal mengutamakan alokasi daya ke CPU. Sebaliknya, ketika sedang bermain game, yang diutamakan adalah GPU. Hasil akhirnya adalah peningkatan performa sampai sebesar 10%.

Selanjutnya ada fitur AMD Smart Access Memory, yang memungkinkan CPU untuk mengakses penuh VRAM milik GPU. Kebetulan RX 6800M memang mengusung kapasitas VRAM yang amat berlimpah di angka 12 GB.

Beralih ke premis yang kedua, yakni “Premium Displays”, syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: jenis panel IPS atau OLED, refresh rate minimum 144 Hz di resolusi 1080p, mendukung AMD FreeSync Premium, tingkat kecerahan minimum 300 nit, color gamut 100% SRGB atau 72% NTSC.

Terakhir, “Built to Game” merujuk pada tiga hal: penggunaan SSD NVMe, suhu kurang dari 40° C di area keyboard selama sesi gaming berlangsung, dan daya tahan baterai 10 jam ke atas saat dipakai menonton video.

Pembahasan soal suhu ini menarik, dan Asus pun sama sekali tidak menganggap remeh. Pasalnya, seperti yang kita tahu, performa gahar CPU dan GPU tidak akan ada artinya kalau tidak diimbangi oleh sistem pendingin yang optimal. Di ROG Strix G15 Advantage Edition, sistem pendinginnya mengandalkan vapor chamber ketimbang heat pipe, memungkinkan pembuangan panas yang lebih merata dari semua komponen, bukan cuma dari CPU dan GPU-nya saja.

Desain kipasnya juga telah diperbarui demi meminimalkan turbulensi. Jadi walaupun kecepatan putarannya (RPM) sama dengan model kipas yang lama, aliran udaranya bisa ditingkatkan hingga 17% untuk CPU, dan 20% untuk GPU. Di saat yang sama, suara yang dihasilkan oleh kipasnya justru lebih sedikit lebih senyap.

Asus juga tidak lupa menyelipkan sensor infra-merah di bawah tombol “K” untuk memonitor suhu keyboard secara konstan, sehingga pada akhirnya laptop bisa menyesuaikan distribusi daya dan kinerja sistem pendinginnya secara otomatis. Ingat, AMD mensyaratkan suhu kurang dari 40° C di area keyboard, dan ini dalam posisi laptop-nya sedang menjalankan game, bukan idle.

Mengenai baterai, hasil pengujian internal Asus menunjukkan bahwa ketika dipakai menonton video secara terus-menerus, laptop ini mampu bertahan sampai 12 jam sebelum akhirnya kehabisan daya. Paket penjualannya turut mencakup charger USB-PD dengan output 100 W, jadi pengisian dari 0% – 50% di laptop ini hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit saja.

Spesifikasi dan fitur Asus ROG Zephyrus G14 Alan Walker Special Edition

Sesuai namanya, ROG Zephyrus G14 Alan Walker Special Edition ini merupakan hasil kolaborasi Asus bersama DJ blasteran Inggris-Norwegia, Alan Walker. Sebagai model edisi terbatas, desainnya sengaja dibuat berbeda dari Zephyrus G14 versi standar. Deretan LED AniMe Matrix yang terdapat di cover laptop tidak lagi menyala dalam warna putih, melainkan warna biru khas Alan Walker (Spectre Blue).

Saat dibuka, pengguna juga akan berjumpa dengan perpaduan aksen warna yang cukup menarik. Lalu khusus pada tombol “A” dan “W” di keyboard, label tulisannya sudah digantikan oleh logo Alan Walker. Melalui laptop ini, Asus pada dasarnya ingin menunjukkan bahwa brand ROG tak lagi menyasar kalangan gamer saja, tapi juga segmen lifestyle.

Perihal dapur pacu, ROG Zephyrus G14 AW SE mengandalkan prosesor AMD Ryzen 9 5900HS. Sama-sama 8-core dan 16-thread seperti 5900HX tadi, tapi dengan clock speed dan TDP (thermal design power) yang lebih rendah, sehingga lebih irit daya. Untuk kartu grafisnya, Asus memercayakan pada Nvidia GeForce RTX 3050 Ti 4 GB GDDR6. Perlu diingat sekali lagi, laptop ini lebih ditujukan kepada para kreator konten ketimbang gamer.

ROG Zephyrus G14 AW SE hadir membawa RAM 8 GB (plus satu slot SO-DIMM ekstra), SSD NVMe 1 TB, dan baterai 76 Wh. Untuk layarnya, laptop ini duduk satu level lebih tinggi berkat panel IPS 14 inci yang memiliki resolusi 1440p dan refresh rate 120 Hz, sementara Zephyrus G14 standar hanya mengemas resolusi 1080p pada semua variannya.

Layar ini juga memiliki color gamut 100% DCI-P3 sekaligus sertifikasi Pantone Validated, semakin memperkuat posisinya sebagai laptop untuk kreasi konten. Sebagai bagian dari keluarga Zephyrus, portabilitas tentu menjadi kunci. Laptop ini tercatat memiliki tebal bodi 1,99 cm, sementara bobotnya berada di kisaran 1,7 kg.

Namun bagian yang paling mencuri perhatian dari laptop ini justru adalah packaging-nya. Saat membuka boksnya, konsumen bakal menjumpai ROG Zephyrus G14 AW SE dalam sebuah kotak akrilik. Pada permukaan atas kotaknya, tampak grafik yang sepintas kelihatan seperti kombinasi tombol. Benar saja, gambar-gambar kotak, lingkaran, dan segitiga tersebut dicetak menggunakan tinta konduktif, sehingga semuanya bisa berperan sebagai panel sentuh kapasitif.

Jadi dengan menghubungkan kotak ini ke laptop via kabel USB-C, pengguna bisa memperlakukannya bak sebuah mixer DJ, menyentuh tombol-tombolnya untuk menciptakan berbagai efek audio (dan visual) di software bawaan bernama ROG Remix. Jadi tanpa bantuan satu pun alat tambahan, pengguna laptop ini sudah bisa menciptakan musik sendiri.

Harga dan ketersediaan

Di Indonesia, Asus saat ini telah memasarkan ROG Strix G15 Advantage Edition (G513QY) dengan harga resmi Rp33.999.000, sementara ROG Zephyrus G14 Alan Walker Special Edition dijual seharga Rp30.999.000.

Khusus ROG Zephyrus G14 AW SE, paket penjualannya turut mencakup aksesori eksklusif seperti ROG x Alan Walker Baseball Cap, ROG x Alan Walker Socks, dan juga lisensi premium JOOX selama satu tahun (kuota terbatas).

ASUS ROG Zephyrus M16 Ialah Laptop Gaming 16 Inci dengan Intel Core i9-11900H

Pada acara bertajuk ROG BORN CHAMPIONS: Unleash the Legend Inside (12/08/2021), ASUS Republic of Gamers (ROG) meluncurkan dua laptop gaming terbarunya di Indonesia. Mereka adalah Zephyrus M16 dan Zephyrus S17, keduanya ditenagai prosesor Intel Core H-series generasi ke-11 Tiger Lake hingga Intel Core i9-11900H.

Mari bahas lebih jauh Zephyrus M16 terlebih dahulu, ia diklaim sebagai laptop gaming 16 inci pertama di dunia dan punya bodi ringkas yang setara dengan laptop 15 inci pada umumnya. Ketebalannya hanya 19,9 mm dan berbobot 1,9 kg, tampil stylish sekaligus profesional dalam balutan warna Off Black yang dihiasi oleh Prismatic Film.

Berkat teknologi ultra-narrow bezel, ukuran ROG Zephyrus M16 hadir 5% lebih kecil dari ROG Zephyrus M15 tahun lalu, bezel layarnya tipis hanya 4,6mm pada empat sisi. Berbekal desain baru yang memungkinkan kabel layar untuk dialihkan agar ukurannya lebih ringkas, ROG Zephyrus M16 pun dapat tampil dengan screen-to-body ratio hingga 94%.

Layar 16 inci tersebut menggunakan panel IPS-level beresolusi WQXGA (2560×1600 piksel) dalam rasio 16:10 yang menawarkan ruang kerja yang lebih lega. Mendukung refresh rate 165Hz, response time 3ms, tingkat kecerahan hingga 500 nits, dan dilengkapi teknologi Adaptive-Sync yang membuat sesi bermain game lebih nyaman berkat kemampuan untuk mensingkronisasikan refresh rate dengan GPU framerate.

Selain dirancang untuk gaming, ROG Zephyrus M16 juga dipersiapkan sebagai laptop untuk para content creator. Layar laptop gaming ini juga mampu menampilkan warna yang sangat kaya dengan tingkat reproduksi warna hingga 100% pada color space DCI-P3. Serta, mengantongi sertifikasi dari PANTONE Validated yang menunjukkan bahwa reproduksi warnanya sangat akurat dan dibekali teknologi Dolby Vision yang membuat tampilan visual lebih kaya dan cerah.

ROG Zephyrus M16 merupakan mesin komputasi berperforma tinggi yang tidak hanya sangat portabel, tetapi juga sangat stylish. Siapapun yang membutuhkan laptop powerful, mudah dibawa bepergian, dan ingin tetap tampil penuh gaya, ROG Zephyrus M16 merupakan laptop terbaik yang bisa didapatkan saat ini,” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

Setiap aspek di dalam ROG Zephyrus M16 telah dirancang agar penggunanya bisa mendapatkan yang terbaik, baik itu gamer, content creator, hingga para profesional yang membutuhkan laptop super portabel berperforma tinggi,” tambahnya.

Ditenagai Prosesor Intel Core H-Series Generasi Ke-11 Tiger Lake

Sebuah prosesor terbaru hadir untuk memenuhi seluruh kebutuhan gamer dan content creator melalui ROG Zephyrus M16. Laptop gaming ini tersedia dalam tiga konfigurasi, varian tertinggi mengandalkan prosesor Intel Core i9-11900H, berpadu dengan chip grafis NVIDIA GeForce RTX 3060 dan dibanderol Rp35.999.000.

Prosesor tersebut berjalan pada clockspeed hingga 4,9GHz, memiliki konfigurasi 8 core dan 16 thread untuk menangani beragam aktivitas yang membutuhkan performa pemrosesan kencang seperti game streaming, video rendering, dan kegiatan lainnya yang membutuhkan performa kencang. Zephyrus M16 sendiri mampu menjalankan prosesor ini hingga 45W secara terus menerus.

Sementara, kehadiran chip grafis NVIDIA GeForce RTX 3060 di ROG Zephyrus M16 tampil sebagai mesin gaming yang sangat powerful. Sistem pendingin yang efisien memungkinkan GeForce RTX 3060 dapat berjalan pada clock speed 1525MHz dan daya 80W melalui ROG Boost. Sementara fitur Dynamic Boost mampu memberikan daya tambahan hingga 20W untuk GPU ketika CPU sedang tidak pada kondisi full-load.

Untuk varian kedua dan ketiga dari Zephyrus M16 menggunakan prosesor Intel Core i7-11800H, harganya Rp31.999.000 untuk pasangan NVIDIA GeForce RTX 3060 dan Rp26.999.000 dengan NVIDIA GeForce RTX 3060 3050Ti. Performanya ditopang RAM DDR4-3200 berkapasitas 16GB dan penyimpanan PCIe 4.0 SSD dengan kapasitas hingga 1TB. Ada slot SSD kedua di laptop ini memungkinkan upgrade media penyimpanan menjadi lebih mudah.

Untuk mendinginkan komponen premium tersebut, ROG Zephyrus M16 dibekali dengan teknologi pendingin ROG Intelligent Cooling yang kini mampu menghadirkan performa cooling lebih baik dengan tingkat kebisingan yang lebih rendah. ROG Intelligent Cooling terdiri dari berbagai fitur pendingin eksklusif yang hanya dapat dijumpai di laptop ROG.

Pengguna ROG Zephyrus M16 dapat menyesuaikan pengaturan kipas sesuai dengan kegiatan yang sedang dilakukan. Pengaturan kipas terdapat di aplikasi Armoury Crate yang juga berfungsi sebagai pusat kontrol untuk fitur-fitur lainnya di ROG Zephyrus M16, seperti pengaturan profile, update sistem, hingga manajemen game yang terpasang di laptop gaming ini.

ASUS TUF Gaming F15 FX506 Dibanderol Mulai Rp15 Jutaan dengan Prosesor 11th Gen Intel Core H45

ASUS telah meluncurkan TUF Gaming F15 (FX506). Laptop gaming tangguh yang kini tampil lebih powerful dengan prosesor High Performance 11th Gen Intel Core (H45) dan tetap dibanderol terjangkau dengan harga mulai dari Rp15.799.000.

Selain TUF Gaming F15 (FX506), dalam acara ROGxINTEL 11th Gen Media Sneak Peek kemarin, ASUS juga tengah bersiap merilis laptop gaming ROG Zephyrus S17 GX703 dan ROG Zephyrus M16. Untuk sekarang mari bahas lebih lanjut fitur dan spesifikasi yang ditawarkan oleh TUF Gaming F15 (FX506).

Seri TUF Gaming sudah menjadi ikon bagi laptop gaming tangguh, powerful, dan terjangkau. Kini seri tersebut terlahir kembali dengan desain baru yang lebih modern, spesifikasi yang lebih powerful, serta sistem pendingin baru. Juga hadir dengan chip grafis GeForce RTX 3050 dan RTX 3050Ti, membuat teknologi grafis RTX kini lebih terjangkau dari sebelumnya,” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

Fitur dan Spesifikasi

TUF Gaming F15 (FX506) hadir dengan warna Eclipe Gray dengan logo baru dan bagian belakang layarnya telah berbahan metal. Seperti pendahulunya, ia kembali tampil sebagai laptop gaming tangguh dengan sertifikasi uji ketahanan berstandar militer AS dan dipastikan lebih dari cukup untuk penggunaan sehari-hari.

Keyboard-nya didukung fitur RGB backlit dan diposisikan secara ergonomis mengikuti layout keyboard desktop yang digemari oleh gamer. Berkat teknologi overstroke, memastikan setiap input tidak terlewatkan dan setiap tombol dapat bertahan hingga 20 juta kali tekan.

Beralih ke layar, TUF Gaming F15 (FX506) mengusung panel IPS-Level 15,6 inci FHD dengan refresh rate hingga 240Hz dan response time 3ms. Lengkap dengan teknologi Adaptive-Sync yang dapat mengurangi efek tearing dan stuttering.

Soal performa, TUF Gaming F15 (FX506) merupakan laptop gaming ASUS pertama yang menggunakan prosesor High Performance 11th Gen Intel Core (H45) yang hadir di Indonesia, dengan konfigurasi hingga 8 core 16 thread. Dipadukan chip grafis hingga NVIDIA GeForce RTX 3000 series yang siap menaklukkan seluruh game PC modern yang ada saat ini.

Prosesor tersebut didukung RAM DDR4-3200 hingga 16GB dan penyimpanan M.2 NVMe PCIe SSD hingga 1TB. Pengguna juga dapat melakukan upgrade pada RAM dan penyimpanannya dengan mudah melalui fitur pop-open screw. 

Untuk memastikan seluruh komponen bekerja secara optimal, ASUS meningkatkan sistem pendingin di TUF Gaming F15 (FX506). Ada empat heatpipe didesain khusus untuk mengalirkan panas dari berbagai komponen penting seperti CPU dan GPU ke heatsink khusus. Tiga heatsink dengan fin yang memiliki ketebalan hanya 0,1mm dan menggunakan kipas dari lini laptop gaming ROG yaitu LCP Fan yang memiliki 83 bilah.

Konektivitasnya meliputi port Thunderbolt 4 dengan interface USB Type-C yang menawarkan kecepatan transfer data hingga 40Gbps. Serta dapat digunakan sebagai display output melalui protokol DisplayPort 1.4 yang dapat dihubungkan ke hingga dua monitor beresolusi 4K atau satu monitor beresolusi 8K. Sementara, konektivitas nirkabelnya mengandalkan WiFi 6.

Berikut harga dan konfigurasi dari ASUS TUF Gaming F15 (FX506):

  • Rp15.799.000 (Core i5/RTX 3050/8GB RAM/512GB SSD/144Hz/48Whr)
  • Rp19.299.000 (Core i7/RTX 3050/8GB RAM/512GB SSD/144Hz/48Whr)
  • Rp19.299.000 (Core i7/RTX 3050Ti/2x8GB RAM/512GB SSD/144Hz/48Whr)
  • Rp24.999.000 (Core i9/RTX 3060/16GB RAM/512GB SSD/144Hz/90Whr)
  • Rp25.999.000 (Core i9/RTX 3060/16GB RAM/1TB SSD/144Hz/90Whr)
  • Rp25.999.000 (Core i9/RTX 3060/16GB RAM/512GB SSD/240Hz/90Whr)

 

Laptop Gaming dengan Prosesor Intel Core Seri H Generasi ke-11 Mulai Tersedia di Indonesia

Intel baru saja menggelar acara virtual yang memperkenalkan prosesor mobile Intel Core Seri H Generasi ke-11 (Tiger Lake H45) secara resmi di Indonesia. Pengumuman ini sekaligus menandai kedatangan deretan laptop gaming terbaru dari berbagai pabrikan yang mengusung prosesor mobile terkuat Intel tersebut.

Lineup lengkap prosesor mobile Intel Core Seri H Generasi ke-11 untuk laptop kelas consumer bisa dilihat di tabel berikut.

Semua prosesor di atas dibuat berdasarkan proses pabrikasi 10 nm SuperFin, dengan arsitektur Willow Cove yang mampu menghasilkan performa multithreaded hingga 19% jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Menariknya, cukup banyak hasil pengujian di lapangan yang menunjukkan peningkatan kinerja yang lebih tinggi daripada klaim Intel sendiri.

Seperti yang bisa kita lihat pada tabel di atas, beberapa model prosesor mendukung fitur overclocking. Juga menarik adalah peningkatan jumlah core dan thread di tiap seri. Untuk seri Core i7 misalnya, di generasi ke-11 ini semuanya dijamin memiliki 8-core dan 16-thread. Lalu untuk seri Core i5, bisa kita lihat bahwa semuanya kini mengemas 6-core dan 12-thread, bukan lagi 4-core dan 8-thread.

Fitur lain yang tak kalah penting adalah kemampuan CPU untuk mengakses memori GDDR6 milik kartu grafis secara langsung, yang pada akhirnya berujung pada framerate yang lebih tinggi sekaligus latensi yang lebih rendah. Intel mengklaim deretan prosesor Tiger Lake H45 ini menawarkan total bandwith PCIe ke CPU 2,5 kali lebih besar daripada generasi sebelumnya, dan 3 kali lebih besar dibandingkan dengan prosesor lain.

Secara teknis, prosesor mobile Intel Core Seri H Generasi ke-11 dibekali dengan 20 lajur PCIe Gen 4, lengkap dengan dukungan Intel Rapid Storage Technology yang bootable dalam konfigurasi RAID0. Tipe memori yang didukung maksimum bisa sampai DDR4-3200.

Tentu saja kita juga tidak boleh melupakan dukungan Thunderbolt 4 sebagai salah satu keunggulannya, yang memungkinkan kecepatan transfer data hingga 40 Gbps. Terakhir, ada Intel Killer Wi-Fi 6E (Gig+) yang menawarkan kecepatan maksimum hingga 3x lebih tinggi dengan latensi 75 persen lebih rendah.

Berikut adalah deretan laptop baru yang ditenagai prosesor mobile Intel Core Seri H Generasi ke-11 yang sudah tersedia di Indonesia. Harganya dimulai di angka 14 juta rupiah.

  • Acer Predator Triton 500 SE
  • Acer Predator Helios 500
  • Acer Predator Helios 300
  • Acer Nitro 5
  • Asus ROG Zephyrus M16
  • Asus ROG Zephyrus M17
  • Asus TUF Gaming F15
  • Asus TUF Dash F15
  • HP Omen Laptop 16
  • HP Victus 16
  • HP Pavilion Gaming 15
  • Lenovo Gaming 3i
  • Lenovo Legion 5i
  • Lenovo Legion 5i Pro
  • Lenovo Legion 7i
  • MSI Katana GF 76/66
  • MSI GP 66 Leopard
  • MSI Pulse GL 76/66
  • MSI GS 76/66 Stealth
  • MSI GE 76/66 Raider

Versi Anyar Razer Blade 17 Unggulkan Salah Satu Prosesor Terkuat Intel Saat Ini

Razer meluncurkan versi terbaru dari laptop gaming paling bongsornya, Blade 17. Seperti sebelumnya, laptop ini diproyeksikan sebagai sebuah desktop replacement bagi kalangan gamer maupun kreator konten, dan itu berarti performanya sama sekali tidak bisa diremehkan.

Pada konfigurasi termahalnya, Blade 17 ditenagai oleh prosesor Intel Core i9-11900H. Ini merupakan salah satu prosesor laptop terkuat Intel saat ini, dengan 8-core dan 16-thread, plus boost clock maksimum di angka 4,9 GHz. Untuk GPU-nya, Blade 17 mengandalkan Nvidia GeForce RTX 3080 versi 16 GB yang memiliki angka TGP sebesar 130 watt, lebih tinggi daripada TGP milik GPU yang sama di Blade 15 Advanced (95 watt).

TGP alias Total Graphics Power ini krusial karena bisa mengindikasikan performa maksimum suatu GPU. Semakin tinggi angkanya, berarti semakin kencang kinerjanya, tapi juga semakin panas suhu yang dihasilkan. Berhubung ukuran Blade 17 lebih besar, panas ekstra ini semestinya bukan masalah bagi sistem pendinginnya. Bicara soal ukuran, Blade 17 tercatat memiliki dimensi 395 x 260 x 19,9 mm, dengan bobot 2,75 kg.

Melengkapi spesifikasi varian tertinggi Blade 17 adalah RAM 32 GB, SSD NVMe 1 TB (plus sebuah slot M.2 ekstra), dan baterai berkapasitas 70,5 Whr. Untuk layarnya, konsumen bisa memilih di antara tiga opsi yang tersedia sesuai dengan kebutuhannya masing-masing: touchscreen 4K 120 Hz, 1440p 240 Hz, atau 1080p 360 Hz. Di atas layarnya, pengguna bisa menemukan webcam 1080p.

Sebagai sebuah desktop replacement, Blade 17 sudah pasti dibekali konektivitas yang melimpah: dua port Thunderbolt 4 (USB-C), tiga port USB-A, port HDM 2.1, dan slot SD card. Ukuran besarnya juga memungkinkan Razer untuk melipatgandakan jumlah mikrofon dan speaker yang tertanam dari dua menjadi empat.

Versi terbaru Razer Blade 17 ini bakal segera dijual dengan banderol mulai $2.400. Namun untuk mendapatkan spesifikasi seperti di atas, plus layar 4K, Anda harus menyiapkan modal sebesar $3.700.

Razer Blade 15 Base / Razer

Dalam kesempatan yang sama, Razer turut memperkenalkan varian baru Blade 15 Base yang ditujukan untuk konsumen dengan budget lebih terbatas. Spesifikasinya mencakup prosesor Intel Core i7-11800H, dan GPU RTX 3070 8 GB pada konfigurasi termahalnya.

Opsi layar yang tersedia buat Blade 15 Base ada dua, yakni 1080p 144 Hz atau 1440p 165 Hz. Deretan port-nya meliputi satu Thunderbolt 4, satu USB-C, tiga USB-A, HDMI 2.1, dan Ethernet. Razer mematok harga mulai $1.800 untuk Blade 15 Base.

Sumber: 1, 2, 3.

Deretan Laptop Gaming Acer Bakal Menerima Peningkatan Performa Grafis via Firmware Update

Tidak setiap hari kita melihat sebuah laptop gaming bisa meningkat performanya saat sudah berada di tangan konsumen. Namun itulah yang hendak dicapai Acer pada deretan laptop gaming-nya yang dibekali GPU Nvidia GeForce RTX 30-series, mulai dari seri Nitro 5, Predator Helios 300, sampai Predator Triton 300.

Mereka berniat merilis firmware update gratis yang bakal meningkatkan angka TGP (Total Graphics Power) dari GPU masing-masing laptop. Kenaikannya bakal berbeda-beda tergantung masing-masing laptop; ada yang cuma naik 5 watt, ada pula yang naik hingga 30 watt. Secara teori, peningkatan angka TGP berarti GPU bisa menerima asupan daya yang lebih tinggi, yang pada akhirnya dapat diterjemahkan menjadi peningkatan performa grafis.

Bayangkan ada dua laptop gaming yang sama-sama ditenagai GPU RTX 3060. Apakah kinerja grafis keduanya sudah pasti identik? Belum tentu, sebab bisa jadi angka TGP yang dimiliki GPU masing-masing laptop berbeda. Satu dengan TGP 100W, satu lagi dengan TGP 130W, misalnya. Kenapa bisa berbeda? Karena angka TGP yang lebih besar berarti panas yang dihasilkan pun lebih tinggi, dan sistem pendingin setiap laptop tentu berbeda satu dengan yang lainnya.

Rencana yang hendak dieksekusi Acer ini pada dasarnya mengindikasikan kepercayaan diri mereka atas sistem pendingin yang tertanam pada deretan laptop gaming-nya. Seandainya sistem pendinginnya tidak sanggup mengompensasi panas ekstra yang dihasilkan, maka sia-sia saja kenaikan angka TGP-nya, sebab GPU-nya pasti bakal mengalami throttling dan tidak mampu mencapai performa puncaknya.

Idealnya, laptoplaptop ini bakal mencatatkan angka fps (frame per second) yang lebih tinggi saat dipakai bermain game pasca menerima update. Seberapa besar peningkatannya masih belum diketahui, dan pastinya berbeda-beda dari satu laptop ke yang lainnya (dan juga tergantung judul game yang dimainkan).

Juga belum diketahui adalah apakah pengguna nantinya bisa melakukan roll back dengan mudah, terutama jika mereka keberatan dengan suara kipas pendingin yang semakin bising (karena harus berputar lebih cepat demi mengompensasi panas ekstra yang dihasilkan).

Sumber: PC Gamer.

Razer Blade 14 Adalah Laptop Pertama Razer yang Ditenagai Prosesor AMD

Setelah hampir sepuluh tahun berdagang laptop dan sepenuhnya memercayakan pada prosesor Intel, Razer memutuskan untuk melakukan sesuatu yang agak berbeda dari biasanya, yakni merilis laptop dengan prosesor bikinan AMD. Laptop yang dimaksud adalah Blade 14, versi baru yang pertama setelah sekitar tiga tahun vakum.

Tidak main-main, prosesor yang dipilih adalah Ryzen 9 5900HX (8-core, 16-thread), salah satu yang terkencang yang AMD tawarkan saat ini. Konsumen bebas memilih menandemkan prosesor tersebut dengan GPU Nvidia GeForce RTX 3060, RTX 3070, atau RTX 3080. Melengkapi spesifikasinya adalah RAM 16 GB, SSD NVMe sebesar 1 TB, dan baterai berkapasitas 61,6 Wh.

Untuk layarnya, konsumen punya opsi antara FHD 144 Hz dan QHD 165 Hz. Keduanya sama-sama merupakan panel IPS, dengan 100% coverage spektrum warna SRGB pada varian FHD, dan 100% DCI-P3 pada varian QHD. Kedua varian layar juga sama-sama dilengkapi dengan dukungan teknologi AMD FreeSync Premium.

Semua itu dikemas dalam sasis aluminium yang amat ringkas, persisnya yang memiliki dimensi 32 cm x 22 cm x 1,67 cm. Razer mengklaimnya sebagai laptop gaming 14 inci paling kecil yang ada di pasaran saat ini. Lalu supaya performanya tetap optimal, Razer tidak lupa membekalinya dengan sistem pendingin yang efektif, yang mencakup dua kipas dengan bilah-bilah yang amat tipis (0.1 mm) sekaligus banyak (88 bilah per kipas).

Perihal konektivitas, Blade 14 hadir membawa sepasang port USB 3.2 Gen 2 Type-C, sepasang port USB 3.2 Gen 2 Type A, port HDMI 2.1, dan jack 3,5 mm. Mengapit keyboard-nya adalah speaker yang dapat di-tune menggunakan software THX Spatial Audio. Tentu saja semuanya tidak akan lengkap tanpa pencahayaan RGB untuk tiap-tiap tuts keyboard-nya.

Di Amerika Serikat, Razer Blade 14 saat ini telah dipasarkan dengan harga mulai $1.800 untuk varian FHD dengan GPU RTX 3060, sampai $2.800 untuk varian QHD dengan GPU RTX 3080. Kehadirannya tentu semakin melengkapi portofolio laptop Razer, yang sejauh ini terdiri dari Blade Stealth 13, Blade 15, Blade Pro 17, serta Razer Book.

Sumber: Razer.

Laptop Gaming Entry-Level Baru MSI Hadir dengan Prosesor Intel Generasi ke-11 dan GPU RTX 30 Series

Belum lama ini, Micro-Star International (MSI) meluncurkan sederet laptop gaming baru yang mengunggulkan prosesor Intel generasi ke-11 dan GPU NVIDIA GeForce RTX 30 Series. Dua diantaranya datang dari seri Katana GF dan Pulse GL, yang sama-sama ditujukan untuk segmen entry level.

Seperti yang bisa dilihat dari namanya, masing-masing seri laptop mengusung gaya desain yang berbeda. Seri Katana mengadopsi filosofi Japanese style, memberikan kesan bahwa performanya konsisten layaknya sebuah pedang samurai yang konsisten membelah nyaris segala objek yang dihantamnya. Seri Pulse di sisi lain menyiratkan nuansa futuristis, dengan rancangan yang terinspirasi oleh prajurit masa depan berbaju titanium.

Kita mulai dari seri Katana GF dulu, yang generasi terbarunya hadir dalam dua ukuran dan tiga konfigurasi di pasar Indonesia. Yang pertama adalah MSI Katana GF76 11UC-256ID. Laptop seharga Rp17.499.000 ini datang membawa prosesor Intel Core i7-11800H dengan 8-core dan boost clock maksimum 4,6 GHz, GPU NVIDIA GeForce RTX3050 Laptop GPU GDDR6 4GB, RAM DDR4 3200 MHz 8 GB, SSD NVMe PCIe 512 GB, dan layar IPS Level 17,3 inci dengan resolusi 1080p serta refresh rate 144 Hz.

Kedua, ada MSI Katana GF66 11UC-446ID yang dihargai Rp16.499.000. Dengan selisih harga cuma satu juta rupiah, spesifikasinya pun nyaris identik dengan model sebelumnya, dengan perbedaan hanya pada ukuran layarnya saja: 15,6 inci, tapi masih merupakan panel IPS Level dengan resolusi 1080p dan refresh rate 144 Hz.

Model ketiga ialah MSI Katana GF66 11UC-447ID. Model ini adalah yang harganya paling terjangkau di Rp14.499.000, akan tetapi spesifikasinya masih tergolong sangat menarik: prosesor Core i5-11400H (6-core, up to 4,5 GHz), GPU NVIDIA GeForce RTX3050 Laptop GPU GDDR6 4GB, RAM DDR IV 3200 MHz 8 GB, SSD NVMe PCle 512 GB, dan layar IPS Level 15,6 inci dengan resolusi 1080p serta refresh rate 144 Hz. Seperti yang bisa dilihat, bagian yang berbeda ternyata cuma prosesornya saja.

Beralih ke seri Pulse GL, lineup-nya terdiri dari dua model saja. Yang pertama adalah MSI Pulse GL76 11UDK-254ID, dengan rincian spesifikasi yang meliputi prosesor Core i7-11800H, GPU RTX3050 Ti Laptop GPU GDDR6 4GB, RAM DDR4 3200 MHz 16 GB, SSD NVMe PCIe 1TB, dan layar IPS Level 17,3 inci dengan resolusi 1080p serta refresh rate 144 Hz. Harganya dipatok Rp21.999.000.

Model yang kedua, yakni MSI Pulse GL66 11UDK-442ID, dihargai Rp19.999.000 dan mengusung spesifikasi yang hampir sama, dengan perbedaan hanya pada ukuran layar beserta kapasitas penyimpanannya: IPS Level 15,6 inci (1080p, 144 Hz), dan SSD NVMe PCIe 512GB.

Kalau melihat harga dan spesifikasinya, tidak heran apabila kemudian MSI memosisikan kedua seri laptop ini di kelas entry level. RTX 3050 Laptop GPU dan RTX 3050 Ti Laptop GPU merupakan dua model GPU termurah NVIDIA untuk generasi ini, akan tetapi keduanya tetap dibekali fitur-fitur seperti dukungan ray tracing dan DLSS, serta resizable BAR yang memungkinkan prosesor untuk mengakses VRAM milik GPU secara menyeluruh demi semakin meningkatkan performa.

Namun seperti yang kita tahu, musuh utama laptop sebenarnya adalah panas, dan panas yang berlebih pastinya bakal sangat mempengaruhi kinerja perangkat ketika sedang dipakai untuk bermain game. Sebaliknya, semakin dingin sebuah laptop, berarti semakin lama ia dapat mengerahkan tenaga maksimumnya. Itulah mengapa sistem pendingin yang efisien sekaligus efektif sangat krusial untuk laptop gaming.

Dalam konteks sistem pendingin, kelima laptop di atas sudah dibekali dengan Cooler Boost 5, sistem pendingin generasi terbaru rancangan MSI yang terdiri dari dua kipas, material thermal compound eksklusif, serta enam heat pipe dengan diameter internal yang lebih besar dari biasanya guna menghadirkan sirkulasi udara yang lebih baik.

Semuanya dikemas dalam desain yang sleek sekaligus modern; tidak tampak terlalu agresif, tapi masih menunjukkan kesan gaming yang cukup kental. Dengan rentang harga yang relatif terjangkau, kelima laptop ini bisa menjadi alternatif yang menarik bagi konsumen yang tengah mengincar laptop baru untuk keperluan bekerja/belajar sekaligus gaming.

Yang cukup menarik, MSI rupanya turut mengadakan program promosi Review & Receive yang akan berlangsung mulai tanggal 14 hingga 30 Juni 2021. Jadi buat konsumen yang membeli secara online salah satu dari kelima laptop di atas selama periode promosi berlangsung, mereka bisa meninggalkan ulasan positif mengenai laptop tersebut di e-commerce tempat membeli, lalu mendapatkan hadiah berupa Steam Wallet code senilai $50.

Hadiah tersebut bisa diklaim dengan cara login atau registrasi di MSI Product Registration Center, dan batas waktu klaim hadiah paling lambat adalah 15 Juli 2021. Perlu dicatat, promosi ini berlaku selama persediaan masih ada, dan persediaannya sendiri dikabarkan cukup terbatas. Untuk pembeliannya sendiri, selain via Official Store di Tokopedia, MSI Official Shop di Shopee, dan JD.ID, juga bisa melalui MSI Official Online Store.

Untuk mempelajari lebih lengkap mengenai program promosi Review & Receive maupun perangkat-perangkatnya itu sendiri, silakan langsung kunjungi situs resmi MSI.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh MSI.

Alienware x15 dan x17 Diungkap, Paling Tipis di Antara Semua Laptop Gaming Alienware

Nama Alienware tentu sudah sangat melekat dengan kategori laptop gaming, akan tetapi sub-brand milik Dell ini bukanlah nama pertama yang diingat ketika membicarakan tentang laptop gaming berbodi tipis. Sebaliknya, performa tanpa kompromi beserta upgradability merupakan dua aspek yang menjadi prioritas Alienware selama ini, contohnya seperti ketika mereka merilis laptop Area 51m.

Namun itu contoh dari dua tahun lalu. Di tahun 2021 ini, situasinya sudah berubah drastis. Alienware ingin membuktikan bahwa mereka pun mampu bersaing dengan Razer maupun brand lain dalam menciptakan laptop gaming yang perkasa namun juga ringkas. Dari situ lahirlah Alienware x15 dan x17, laptop gaming paling tipis yang pernah Alienware ciptakan untuk kategori 15 inci dan 17 inci.

Untuk x15, bodinya tercatat memiliki ketebalan hanya 15,9 mm. Dibandingkan dengan Razer Blade 15 Advanced, x15 cuma lebih tebal 0,1 mm, dan itu tanpa mengabaikan gaya desain khas Alienware yang tampak agresif sekaligus sleek. Untuk x17, bodinya sedikit lebih tebal di angka 20,9 mm, tapi di saat yang sama performanya pun juga lebih superior berkat headroom yang lebih lapang untuk memaksimalkan kapabilitas komponen-komponen yang tertanam.

Alienware x15

Di Amerika Serikat, Alienware x15 akan segera dijual dengan banderol mulai $1.999. Harga tersebut adalah untuk konfigurasi terendahnya yang mencakup prosesor Intel Core i7-11800H, GPU Nvidia GeForce RTX 3060 (dengan daya maksimum 90 W), RAM 16 GB 3.200 MHz, dan SSD NVMe 256 GB (bisa ditambah berkat kehadiran slot SSD ekstra). Varian ini mengemas layar 15,6 inci dengan resolusi 1080p dan refresh rate 165 Hz.

Alienware tidak merincikan berapa harga untuk konfigurasi termahal x15, tapi yang pasti spesifikasinya meliputi prosesor Core i9-11900H, GPU RTX 3080 (versi 8 GB dengan daya maksimum 110 W), RAM 32 GB 3.200 MHz, dan SSD NVMe 2 berkapasitas 2 TB. Resolusi layarnya pun telah di-upgrade menjadi 1440p, dengan refresh rate 240 Hz dan dukungan G-Sync.

Modul baterai yang tertanam pada seluruh varian x15 memiliki kapasitas 87 Wh, dan bobot perangkat sendiri berada di kisaran 2,27 kg sampai 2,36 kg (tergantung varian). Kecuali headphone jack dan colokan daya, semua port milik x15 diposisikan di belakang. Port yang tersedia sendiri mencakup satu USB-A 3.2 Gen 1, satu USB-C 3.2 Gen 2, satu Thunderbolt 4, HDMI 2.1, dan slot kartu microSD.

Alienware x17

Beralih ke x17, Alienware mematok harga awal $2.099, dengan spesifikasi prosesor, GPU, RAM, dan SSD yang mirip seperti varian termurah x15 tadi. Yang agak berbeda, GPU RTX 3060 yang tertanam di x17 punya daya maksimum 130 W dan bisa berjalan di clock speed yang lebih tinggi. Dari kacamata sederhana, bodi x17 yang lebih bongsor pada dasarnya memungkinkan GPU-nya untuk bekerja lebih keras tanpa menghasilkan suhu yang membahayakan.

Pada varian termahalnya, x17 mengemas prosesor Core i9-11900HK, GPU RTX 3080 (versi 16 GB dengan daya maksimum 165 W), RAM 64 GB XMP 3.466 MHz, dan SSD NVMe 2 TB. Seperti yang bisa dilihat, tipe GPU-nya lagi-lagi sama seperti milik x15, akan tetapi daya maksimum dan clock speed-nya jauh lebih tinggi, sehingga frame rate di dalam game dipastikan bisa lebih tinggi lagi. Khusus pada varian yang dibekali RTX 3080 ini, trackpad-nya dilengkapi pencahayaan RGB yang bisa diprogram (berlaku juga untuk x15).

Untuk layarnya, panel 17,3 inci milik varian termurah x17 memiliki resolusi 1080p dan refresh rate 165 Hz, sedangkan varian termahalnya mempunyai resolusi 4K dan refresh rate 120 Hz. Kapasitas baterainya sama persis dengan milik x15 (87 Wh), tapi beratnya berkisar antara 3,02 kg sampai 3,2 kg.

Deretan port yang tersematkan pun identik, dengan penambahan satu USB-A, Mini DisplayPort, dan Ethernet pada x17. Khusus di x17, konsumen punya opsi untuk meng-upgrade keyboard-nya dengan mechanical switch Cherry MX Ultra Low Profile.

Sistem pendingin eksklusif

Satu hal yang paling dibanggakan Alienware dari x15 dan x17 adalah terkait sistem pendinginnya, yang merupakan kunci utama agar perangkat mampu menyajikan kinerja secara maksimal dalam ruang yang terbatas. Di sini Alienware tak hanya mengandalkan empat buah kipas yang dirancang agar bisa bekerja secara efisien, melainkan juga material thermal compound khusus untuk mengalirkan panas hingga 25 persen lebih efektif.

Hasilnya menurut Alienware adalah keseimbangan yang pas antara performa, kesenyapan, dan bodi yang tipis. Pun begitu, material khusus ini rupanya cuma tersedia pada varian x15 dan x17 yang dibekali GPU RTX 3070 atau RTX 3080.

Sumber: The Verge dan Alienware.