Spotify Dahulukan Pelanggan Berbayar Terkait Akses ke Album Musik Baru

Spotify memang sudah memiliki lebih dari 50 juta pelanggan berbayar, akan tetapi hal itu rupanya masih belum cukup untuk menutupi anggaran besar yang mereka kucurkan untuk pemegang lisensi musik. Singkat cerita, mereka harus mencari cari baru untuk menarik lebih banyak pelanggan berbayar untuk bisa menjadi perusahaan yang profitable.

Mereka sudah menemukan salah satu caranya, yakni dengan memberikan akses eksklusif ke album musik baru pada para pelanggan Spotify Premium. Inisiatif ini merupakan bagian dari persetujuan baru antara Spotify dan Universal Music Group.

Ini berarti para musisi yang lisensinya dipegang Universal berhak merilis album barunya secara khusus untuk pelanggan Spotify Premium saja. Dua minggu setelah dirilis, barulah album baru tersebut bisa dinikmati oleh para pelanggan Spotifiy gratisan, dan dalam tenggat waktu tersebut mereka hanya bisa mengakses deretan single barunya saja.

Kesimpulannya, kalau Anda merupakan pelanggan Spotify gratisan, akses Anda ke album musik baru bakal sedikit terhambat. Dan kalau Anda ingin didahulukan, Anda harus rela membayar biaya berlangganan Spotify Premium.

Pastinya ada banyak alasan yang mendasari keputusan ini, namun salah satu yang terbesar adalah absennya Taylor Swift dari peredaran musik di Spotify. Sejak 2014, penyanyi berparas cantik tersebut menarik semua karyanya dari Spotify karena dia merasa kurang dihargai dengan sistem gratisan yang diterapkan.

Meski belum ada kepastian, ke depannya ada kemungkinan label musik lain seperti Sony dan Warner Music Group untuk mengikuti jejak Universal dan menjalin persetujuan serupa dengan Spotify. Di titik itu, mungkin Taylor Swift bisa berubah pikiran dan kembali mengobati rasa kehilangan para Swifties di Spotify.

Sumber: Engadget dan Spotify. Gambar header: Pixabay.

Netflix Hadirkan Tombol untuk Melewati Adegan Pembuka Serial TV

Serial TV umumnya menampilkan adegan pembuka di setiap episodenya, dan tradisi ini masih belum berubah hingga sekarang – meski terkadang ada juga yang memilih memakai teknik cold open.

Buat mayoritas penonton, tidak ada yang salah dari hal ini. Namun bagi para binge-watcher (mereka yang menunggu sebuah serial TV tayang hingga satu season lalu menonton episode-episodenya secara beruntun), seringkali mereka memilih untuk melewatinya. Saya sendiri termasuk penonton jenis ini, dan kehadiran layanan streaming seperti Netflix membuat kebiasaan binge-watching semakin sulit untuk dihilangkan.

Beruntung Netflix baru-baru ini memenuhi permintaan banyak konsumennya. Layanan streaming terpopuler ini telah menghadirkan sebuah tombol khusus untuk melewati adegan pembuka sehingga penonton dapat langsung lompat ke adegan awal di setiap episode serial TV.

Tombol “Skip Intro” ini akan muncul di bagian kanan bawah saat Anda mengarahkan kursor mouse. Ya, untuk sementara fitur ini baru tersedia di Netflix versi web saja, dan belum merambah aplikasi mobile-nya sama sekali.

Menariknya, saat pengguna memilih untuk mengaktifkan auto-play semua episode dalam satu season, fitur ini akan aktif dengan sendirinya dan adegan pembuka akan langsung dilewati. Sungguh ini merupakan impian para binge-watcher sejak lama.

Sumber: The Verge.

Waze Hadirkan Integrasi Spotify, Demikian Pula Sebaliknya

Macet ataupun tidak, musik hampir selalu menemani kita di jalanan. Tradisi ini malah semakin diperkuat dengan adanya inisiatif-inisiatif dari layanan streaming, seperti misalnya Spotify yang menyuguhkan playlist yang diracik untuk mendampingi pengguna di tengah kemacetan.

Selain memutar musik, kita biasanya juga membuka aplikasi navigasi. Yang paling ideal dalam kasus ini mungkin adalah Waze, dimana yang kita cari bukannya rute pulang (yang sejatinya sudah sangat kita hafal), melainkan informasi spesifik macam titik macet akibat kecelakaan, kegiatan konstruksi dan lain sebagainya.

Dari sini bisa kita simpulkan bahwa Spotify dan Waze adalah aplikasi yang aktif menemani kita di perjalanan, dan ini juga berarti kita kerap bolak-balik membuka Spotify dan Waze selagi mengemudi. Tidakkah jauh lebih nyaman seandainya kita bisa mengakses keduanya dari satu aplikasi yang sama? Tentu saja, dan ini bukan merupakan angan-angan semata.

Waze baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah bekerja sama dengan Spotify untuk mengintegrasikan layanan streaming musik tersebut. Asalkan aplikasi Spotify telah ter-install di perangkat, Anda dapat memutar playlist favorit Anda di Spotify tanpa harus keluar dari aplikasi Waze.

Caranya tinggal sentuh icon Spotify yang muncul di atas kanan aplikasi Waze, dan lagu terakhir yang Anda dengarkan akan otomatis diputar. Tentu saja Anda dapat berpindah ke Spotify dengan satu tap ekstra, tapi hanya ketika mobil Anda benar-benar sedang berhenti.

Integrasi Waze di dalam Spotify / Waze
Integrasi Waze di dalam Spotify / Waze

Yang lebih menarik lagi, integrasi ini ternyata juga berlaku sebaliknya: Anda juga dapat memulai fungsi navigasi Waze dari dalam aplikasi Spotify selagi musik tetap dijalankan, sekali lagi dengan syarat aplikasi Waze sudah ter-install di perangkat Anda.

Integrasi Spotify di dalam Waze dan Waze di dalam Spotify ini akan tersedia untuk pengguna Android mulai hari ini, sedangkan pengguna iOS masih harus bersabar menunggu.

Sumber: Waze.

Spotify Tembus 50 Juta Pelanggan Berbayar

Lewat sebuah Tweet, Spotify mengumumkan bahwa mereka secara resmi sudah memiliki 50 juta pelanggan berbayar. Pencapaian ini semakin memantapkan posisi Spotify sebagai pemimpin di industri streaming musik, meski perlu diingat bahwa perusahaan asal Swedia tersebut masih merugi secara finansial per bulan Juni 2016.

Terakhir dikabarkan, yakni pada pertengahan September lalu, jumlah pelanggan berbayar Spotify mencapai 40 juta. Ini berarti mereka sukses meminang 10 juta pelanggan baru hanya dalam kurun waktu lima setengah bulan, dan selama itu mereka juga sudah meluncurkan fitur baru yang menarik seperti Daily Mix dan katalog musik hasil remix.

Lalu ke depannya strategi apa lagi yang akan dilancarkan Spotify, terutama untuk memperoleh pemasukan lebih besar? Berdasarkan rumor yang beredar, Spotify sedang menyiapkan paket berlangganan baru yang menawarkan koleksi musik berkualitas lossless, alias setara CD dan dengan bitrate di atas 320 kbps (batas tertinggi yang ditawarkan Spotify saat ini).

Screenshot undangan untuk meng-upgrade ke Spotify Hi-Fi yang diterima sejumlah pengguna / @Semantics (Twitter)
Screenshot undangan untuk meng-upgrade ke Spotify Hi-Fi yang diterima sejumlah pengguna / @Semantics (Twitter)

Paket ini untuk sementara dinamai Spotify Hi-Fi, dan harganya berkisar antara $5 – $10, di luar Spotify Premium. Spotify sepertinya masih bereksperimen dengan skema harga sekaligus fitur-fitur ekstra yang ditawarkan, terbukti dari segelintir pengguna yang tidak bisa mendaftar walaupun mereka telah menerima undangannya di aplikasi Spotify.

Perwakilan Spotify sendiri masih bungkam soal ini. Benar atau tidaknya hingga kini belum ada yang berani memastikan, tapi saya kira kita tinggal menunggu waktu saja. Andai benar, ini bisa jadi berita buruk bagi Tidal yang pelanggannya berpotensi ‘dibajak’.

Sumber: Billboard dan The Verge.

YouTube Luncurkan Layanan Streaming Live TV Seharga $35 per Bulan

Saya yakin tidak sedikit dari kita yang sudah sangat jarang menonton TV dan menjadikan YouTube sebagai penggantinya. Ada banyak alasan yang mendasari pergeseran tren ini, salah satunya adalah kemudahan untuk menonton konten apa saja, kapan saja dan menggunakan perangkat apa saja.

Pun demikian, masih ada beberapa kesempatan dimana kita mau tidak mau harus mengandalkan TV, salah satunya ketika hendak menonton pertandingan tim olahraga favorit. Hal ini mendorong YouTube untuk menawarkan inisiatif baru yang mereka juluki YouTube TV.

Menurut penjelasan YouTube sendiri, YouTube TV adalah live TV yang dirancang untuk generasi modern, generasi yang sudah terbiasa menonton apapun, kapanpun dan bagaimanapun caranya itu tadi. Dilihat dari kacamata sederhana, YouTube TV merupakan layanan streaming live TV dengan konten yang tidak kalah dari jaringan TV kabel tradisional.

Pilihan channel yang ditawarkan YouTube TV / YouTube
Pilihan channel yang ditawarkan YouTube TV / YouTube

Di Amerika Serikat, YouTube telah menggandeng sejumlah channel ternama seperti ABC, CBS, FOX, NBC dan ESPN. Mulai dari serial TV sampai siaran olahraga bisa dinikmati di YouTube TV berkat kemitraan ini, dan YouTube rupanya juga telah menggandeng stasiun-stasiun TV lokal untuk semakin memperkaya konten.

Selain akses ke lebih dari 40 channel, YouTube TV juga menawarkan program-program orisinil sekaligus eksklusif yang sebelumnya hanya tersedia untuk para pelanggan YouTube Red. Semua ini bisa dinikmati tidak hanya di layar besar saja, tetapi juga di perangkat Android maupun iOS.

Meski namanya YouTube TV, layanan ini juga bisa diakses dari perangkat Android maupun iOS / YouTube
Meski namanya YouTube TV, layanan ini juga bisa diakses dari perangkat Android maupun iOS / YouTube

Hal menarik lain dari YouTube TV adalah fitur DVR berbasis cloud tanpa batasan storage. Gampangnya, Anda bisa merekam siaran-siaran live berapa pun banyaknya, dan YouTube akan menyimpan semuanya selama sembilan bulan.

Dalam beberapa bulan ke depan, YouTube TV akan tersedia untuk konsumen di Amerika Serikat dengan biaya berlangganan $35 per bulan dan tanpa komitmen, alias bisa dibatalkan kapan saja. Setiap pelanggan akan menerima enam akun yang masing-masing menawarkan fitur rekomendasi dan DVR-nya tersendiri.

Sumber: YouTube.

Twitch Luncurkan Communities, Mudahkan Pencarian Konten yang Sesuai Minat

Seperti yang kita tahu, Twitch tidak lagi terbatas untuk gamer saja. Jumlah kontennya pun kini jadi semakin melimpah dan mencakup berbagai macam topik. Sebagai penonton, kita bisa jadi sedikit kesulitan mencari konten yang sesuai dengan minat masing-masing, dan para broadcaster pun juga kesusahan menarget audiens yang tepat.

Beruntung Twitch sudah punya solusinya, yakni Communities. Communities pada dasarnya merupakan sebuah directory baru yang berisikan berbagai macam konten yang disortir berdasarkan topik atau aktivitas tertentu, misalnya cosplay, painting, retro games atau speedrunning.

Semisal Anda suka menonton para gamer yang melakukan speedrunning, Anda sekarang punya wadah khusus untuk menikmati hanya konten-konten seputar aktivitas ini. Namun yang lebih menarik lagi, Anda dapat menciptakan kategori sendiri di dalam Communities jika mau.

Berkat Communities, penonton bisa lebih mudah menemukan konten yang sesuai minatnya, sedangkan broadcaster dapat menarget audiens yang tepat / Twitch
Berkat Communities, penonton bisa lebih mudah menemukan konten yang sesuai minatnya, sedangkan broadcaster dapat menarget audiens yang tepat / Twitch

Di dalam setiap Communities akan ditunjuk seorang pemimpin yang bertugas untuk memoderasi dan memastikan tidak ada yang melanggar aturan. Sejauh ini Communities mungkin terdengar mirip seperti Reddit, namun pada dasarnya cara kerjanya memang tidak jauh berbeda.

Buat para broadcaster, Communities akan sangat membantu mereka mencari audiens yang tepat untuk jenis konten yang mereka siarkan. Seandainya ia merupakan seorang gamer yang tiba-tiba ingin memamerkan keahlian memasaknya, ia bisa langsung bergabung ke komunitas “cooking”, dan kemungkinan besar malah kedapatan followerfollower baru dari sana.

Twitch Communities untuk sementara masih berstatus beta, akan tetapi sudah bisa diakses oleh semua viewer maupun broadcaster di web – fitur ini belum tersedia di mobile, tapi Twitch sudah berencana untuk mengerjakannya.

Sumber: Twitch Blog dan TechCrunch.

Extension Chrome Ini Permudah Akses ke Katalog Tersembunyi di Netflix

Sebagai salah satu pelopor layanan streaming film, wajar apabila Netflix memiliki jumlah konten yang masif. Semua ini disortir berdasarkan kategori, dan pengguna juga dapat melakukan pencarian manual. Sayang, kategorinya bisa dibilang terlalu general dan hasil pencariannya terkadang juga kurang begitu akurat.

Yang lebih mengejutkan, Netflix sebenarnya juga menyimpan segudang kategori tersembunyi. Untuk mengaksesnya, pengguna perlu mencantumkan kode-kode tertentu secara manual di URL. Namun sekarang ada cara yang lebih mudah jika Anda menggunakan browser Chrome di desktop.

Dijuluki Netflix Categories, ia merupakan extension untuk Chrome yang memungkinkan pengguna untuk mengakses katalog tersembunyi tadi tanpa perlu repot-repot mencantumkan kode secara manual. Cara seperti ini jelas jauh lebih memudahkan bagi mayoritas pengguna.

Pengguna dapat melakukan pencarian kategori dan menandainya sebagai favorit / Chrome Web Store
Pengguna dapat melakukan pencarian kategori dan menandainya sebagai favorit / Chrome Web Store

Lebih menarik lagi, pengguna juga dapat melakukan pencarian kategori lewat plugin ini, serta menandainya sebagai kategori favorit untuk diakses kembali dengan mudah ke depannya. Saat ini setidaknya sudah ada lebih dari 100 kategori tersembunyi yang bisa dicari lewat extension ini, tapi pengembangnya berjanji untuk terus menambah jumlahnya.

Pengembang Netflix Categories juga memastikan kalau extension buatannya ini sama sekali tidak menggunakan data, sehingga privasi pengguna pasti tetap terjaga. Lebih lanjut, extension ini juga tidak akan terus berjalan di background dan menyia-nyiakan resource perangkat.

Kalau Anda rutin menggunakan Netflix, tidak ada salahnya mencoba extension ini mengingat ia bisa didapat secara gratis dari Chrome Web Store.

Sumber: The Next Web.

LiquidSky Merupakan Layanan Streaming Game dengan Paket Gratisan Berbasis Iklan

Semakin hari kita semakin terbiasa dengan budaya streaming. Musik kita stream, film kita stream, bahkan game pun bisa kita stream dengan layanan macam PlayStation Now atau GeForce Now. Yang membedakan, kalau Spotify dan Netflix sudah tergolong mainstream, PlayStation Now belum.

Kenapa bisa begitu? Alasannya simpel: tidak semua orang memiliki PS4 atau PC. Lain cerita kalau kita bisa streaming game melalui smartphone atau tablet. Jika seperti ini ketentuannya, layanan streaming game mungkin saja menjadi mainstream, apalagi semisal disediakan paket gratisan.

Itulah yang sedang diusahakan oleh LiquidSky. Sudah menjalani tahap beta selama sekitar dua tahun, LiquidSky menjanjikan kemampuan streaming game PC melalui beraneka perangkat, entah itu sebuah MacBook, laptop Linux atau bahkan ponsel dan tablet Android. Dan yang paling penting, tersedia paket gratisan yang bisa dinikmati semua konsumen.

MacBook Air pun bisa Anda pakai untuk bermain game AAA dengan LiquidSky / LiquidSky
MacBook Air pun bisa Anda pakai untuk bermain game AAA dengan LiquidSky / LiquidSky

Cara kerjanya hampir mirip seperti paket gratisan Spotify, dimana Anda harus rela menonton iklan selama beberapa menit untuk bisa mendapatkan akses streaming game selama 3 jam per hari. Kalau mau lebih, tentu saja Anda harus membayar biaya bulanan.

Setiap kali Anda menonton iklan ini, Anda akan menerima semacam mata uang virtual bernama SkyCredits. Iklan berdurasi 1 – 6 menit akan memberikan Anda sekitar 60 SkyCredits, yang akhirnya bisa ditukar dengan akses selama satu jam ke sebuah virtual machine dengan spesifikasi yang cukup untuk menjalankan mayoritas game dalam resolusi 1080p 30 fps.

Semakin banyak Anda menonton iklan, semakin banyak SkyCredits yang Anda peroleh. Dengan 120 SkyCredits, Anda akan mendapat akses ke virtual machine kelas Pro yang lebih bertenaga, sanggup menjalankan game dalam resolusi 1080p 60 fps. Dengan 240 SkyCredits, spesifikasi virtual machine kelas Elite yang ditawarkan bahkan jauh lebih bertenaga lagi.

Overwatch pun bisa Anda mainkan di ponsel dengan bantuan controller / LiquidSky
Overwatch pun bisa Anda mainkan di ponsel dengan bantuan controller / LiquidSky

Tiap-tiap virtual machine tersebut memiliki media penyimpanannya sendiri, dengan kisaran kapasitas 100 GB – 1 TB, tergantung apakah Anda merupakan pengguna gratisan atau yang membayar biaya berlangganan. Storage ini berfungsi untuk menyimpan gamegame yang berasal dari Steam, Battle.net, atau Origin – termasuk judul-judul populer seperti Overwatch dan League of Legends – sekaligus untuk menyimpan save file-nya.

Buat yang sudi membayar sebesar $10 per bulan, mereka akan mendapat akses streaming game selama 80 jam – atau 40 jam untuk kelas Pro, sedangkan kelas Elite hanya 20 jam. Mengingat semuanya mengandalkan cloud, Anda diwajibkan memiliki koneksi internet yang cepat sekaligus stabil – setidaknya 3 -5 Mbps untuk bisa streaming game dalam resolusi 1080p 30 fps dengan lancar.

Apabila syarat tersebut bisa Anda penuhi, LiquidSky memastikan semuanya berjalan secara responsif, dengan latency hanya berkisar 30 ms. Layanan ini rencananya akan mulai dibuka untuk umum pada bulan Maret mendatang.

Sumber: Engadget.

Layanan Streaming Amazon Prime Video Kini Sudah Tersedia di Indonesia

Bertambah satu lagi layanan streaming film yang bisa dinikmati konsumen tanah air. Layanan yang saya maksud adalah Amazon Prime Video, yang belum lama ini menjadi buah bibir karena mulai menayangkan TV show eksklusif The Grand Tour.

Bagi yang tidak tahu, The Grand Tour adalah serial otomotif baru yang bisa dibilang sebagai reinkarnasi Top Gear. Kehadiran tiga mantan host Top Gear yang amat kondang; Jeremy Clarkson, Richard Hammond dan James May; adalah alasan mengapa serial ini begitu banyak dibicarakan, dan Amazon sepertinya tidak mau momentum ini sia-sia begitu saja.

Retailer online terbesar yang dipimpin oleh Jeff Bezos tersebut akhirnya membuka akses Prime Video ke lebih banyak negara – 200 negara lebih tepatnya – menjadi pesaing langsung Netflix yang sudah lebih dulu berekspansi ke 130 negara pada awal tahun. Guna menghadapi persaingan, Amazon pun telah menyiapkan sejumlah konten eksklusif dalam Prime Video dengan label “Amazon Original Series”.

The Grand Tour tadi hanyalah salah satu, namun bisa dibilang yang paling pantas dijadikan alasan untuk berlangganan Amazon Prime Video. Selebihnya, ada serial orisinil lain macam The Man in the High Castle, Transparent, Mozart in the Jungle, Tumble Leaf, dan masih banyak lagi.

Dalam masa perkenalannya, Prime Video ditawarkan dengan tarif berlangganan sebesar $3 per bulan selama enam bulan ke depan, sebelum nantinya naik menjadi $6 per bulan. Sama seperti Netflix, Prime Video juga menyediakan free trial selama 30 7 hari, dan bisa diakses melalui smartphone, tablet maupun smart TV.

Sumber: Engadget dan Business Wire.

*Koreksi: Sebelumnya disebutkan bahwa Prime Video menyediakan free trial selama 30 hari. Namun ternyata ketentuan untuk tiap negara berbeda-beda, dan untuk konsumen tanah air free trial-nya hanya selama 7 hari. Artikel sudah dikoreksi.

Konten Netflix Kini Bisa Dinikmati Secara Offline

Setelah lama ditunggu-tunggu, Netflix akhirnya menghadirkan fitur download. Ya, mulai hari ini, konten pada layanan streaming film tersebut bisa dinikmati secara offline dari ponsel maupun tablet.

Fitur download ini berlaku untuk semua pelanggan tanpa terkecuali, baik yang menggunakan perangkat Android atau iOS. Untuk mengaksesnya, mereka tinggal membuka kategori baru berlabel “Available for Download” dalam versi teranyar aplikasi Netflix.

Untuk sementara baru ada beberapa judul yang bisa diunduh macam Orange Is The New Black, Narcos dan The Crown, tapi ke depannya Netflix berjanji akan terus menambahnya. Saat ada film atau serial TV yang bisa diunduh, akan muncul tombol “Download” di samping “Play” seperti pada gambar.

Pengguna juga bisa memilih hendak mengunduhnya dalam kualitas standar atau HD, menyesuaikan dengan kecepatan koneksi dan kapasitas penyimpanan perangkatnya. Fitur ini jelas sangat ideal dalam skenario seperti ketika pengguna hendak naik pesawat, dimana mereka bisa tetap menikmati Netflix tanpa koneksi internet di sepanjang penerbangan.

Sejauh ini tidak ada omongan terkait ketersediaan fitur ini pada versi web maupun desktop Netflix. Dugaan saya fitur ini cuma tersedia di mobile karena asumsinya koneksi internet pasti akan terus tersedia saat berada di rumah dan mengakses Netflix di TV atau komputer.

Sumber: The Next Web dan Netflix.