Jangan Lewatkan, Flash Sale Kedua Lenovo A7000 Special Edition Digelar Hari Ini!

Lenovo A7000 Special Edition meraup sukses luar biasa di flash sale perdananya, tak kurang dari 2.500 unit ponsel terjual habis hanya dalam waktu 15 menit. Pencapaian ini membuat Lenovo dan Lazada termotivasi untuk mengulang sukses dengan membuka kembali flash sale gelombang kedua.

Continue reading Jangan Lewatkan, Flash Sale Kedua Lenovo A7000 Special Edition Digelar Hari Ini!

Gerak Cepat Startup Indonesia Mengisi Ruang Iklan Instagram Ads

IMG_20150909_124258

Memiliki potensi yang masif, Indonesia menjadi incaran para pemain over the top (OTT) yang berbondong-bondong untuk menggelar layanan periklanannya. Setelah Facebook dan Twitter, kini giliran Instagram yang menjadi primadona baru di industri periklanan tanah air. Beberapa startup Indonesia diberitakan segera memanfaatkannya.

Continue reading Gerak Cepat Startup Indonesia Mengisi Ruang Iklan Instagram Ads

Usung Semangat ‘Jiwa Muda’, Meizu M2 Note Coba Tembus Pasar Smartphone Mid-Range

Kecuali bagi Anda yang gemar menikmati musik dan video secara mobile, nama Meizu mungkin kurang begitu familier. Didirikan Jack Wong 12 tahun silam, Meizu awalnya memang fokus pada produksi MP3 dan MP4 player. Tapi mungkin karena fungsi player musik mulai tergeser oleh kemunculan smartphone, Meizu memutuskan buat turut bermain di lini itu. Continue reading Usung Semangat ‘Jiwa Muda’, Meizu M2 Note Coba Tembus Pasar Smartphone Mid-Range

Mulai 25 Juni, 41 Toko Online Indonesia Berikan Diskon Lebaran Hingga 80%

Lebaran identik dengan serba baru, pakaian baru, jam baru, dan bahkan kendaraan baru. Tak heran bila jelang lebaran kunjungan ecommerce di Indonesia relatif meningkat dari hari biasa. Oleh karena itu, menyambut perayaan Idul Fitri 2015 sejumlah ecommerce ramai-ramai menawarkan diskon lebaran hingga 80%.

Continue reading Mulai 25 Juni, 41 Toko Online Indonesia Berikan Diskon Lebaran Hingga 80%

Rambah Indonesia, Infinix Hadirkan Hot Note X551 yang Andalkan Baterai Besar

Indonesia kembali kedatangan pemain baru di ranah mobile. Mengusung bendera Infinix Mobility, vendor yang mengawali kiprahnnya di kawasan Afrika, Eropa dan Timur Tengah  ini membidik Indonesia dalam upaya ekspansinya di benua Asia.

Continue reading Rambah Indonesia, Infinix Hadirkan Hot Note X551 yang Andalkan Baterai Besar

Pengguna Perangkat iOS Paling Betah Akses Lazada

Online marketplace Lazada mencatatkan aktivitas unduhan aplikasi mereka yang cukup signifikan di wilayah Asia Tenggara. Diklaim telah melesat hingga 75% semenjak Desember 2014, aplikasi mobile Lazada mencapai 50 ribu unduhan nyaris setiap harinya selama bulan April, menghasilkan total 11 juta unduhan sejak awal mula peluncurannya. Tercatat pengguna platform iOS paling betah mengakses Lazada dengan lama pengaksesan rata-rata 7,8 menit.

Pencapaian tersebut tak lepas dari perubahan perilaku konsumen dalam melakukan pencarian dan mengeksekusi belanja secara online yang kian hari semakin dewasa. Untuk pasar Indonesia sendiri, Lazada mengutip data dari Google’s Consumer Barometer yang memaparkan penggunaan perangkat guna mengakses Internet didominasi oleh smartphone sebesar 28%, sementara perangkat desktop/laptop hanya sebesar 15% pada tahun 2014.

A smartphone is the connected device most commonly used by people in Indonesia

Menurut data internal Lazada Indonesia, konsumen pasar lokal melakukan pencarian dalam waktu rata-rata 6,6 menit di perangkat Android, dan 7,8 menit di perangkat iOS, sementara di desktop hanya 4,4 menit saja. Uniknya mayoritas pengakses didominasi oleh kaum pria sebesar 65% yang berumur 25-44 tahun. Pada bulan April saja, Handphone & Tablet menjadi kategori paling sering diakses, disusul oleh kategori Peralatan Rumah Tangga, dan Kesehatan & Kecantikan.

“Fakta ini jelas menunjukkan bahwa berbelanja online menjadi lebih nyaman dan mudah. Dengan rata-rata waktu tujuh menit yang dihabiskan setiap sesinya bagi pengguna aplikasi mobile, menjadi pilihan yang lebih memudahkan jika dibandingkan menghabiskan waktu dalam perjalanan dan tanpa perlu berdesak-desakan di mall,” kata CEO Lazada Indonesia Elizabeth Craft.

Berikut klasifikasi aplikasi mobile Lazada di enam negara Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina):

Kelompok umur

  • Kelompok umur terbesar adalah dari pengguna berumur 25-34 tahun (rata-rata 45% pada perangkat Android dan 51% pada perangkat iOS)
  • Kemudian diikuti oleh kelompok umur 18-24 tahun (rata-rata 22% pada perangkat Android dan 24% pada perangkat iOS) untuk semua negara, kecuali Singapura (16% pada perangkat Android dan 17% pada perangkat iOS).
  • Jumlah konsumen di atas umur 45 tahun sebanding pada semua negara (rata-rata 10% pada perangkat Android dan 7% pada perangkat iOS), dengan Singapura memiliki variasi lebih tinggi (14% pada perangkat Android dan 10% pada perangkat iOS).

Jenis kelamin

Di Indonesia, Vietnam, dan Singapura, jumlah kaum lelaki penikmat belanja online melalui mobile lebih tinggi daripada wanita.

  • Indonesia (58% laki-laki dibandingkan 42% perempuan pada Android; 56% laki-laki dibandingkan 29% perempuan pada iOS)
  • Vietnam (59% laki-laki dibandingkan 40% perempuan pada Android; 55% laki-laki dibandingkan 44% perempuan pada iOS).
  • Singapore (52% laki-laki dibandingkan 47% perempuan pada Android; 49% laki-laki dibandingkan 48% perempuan pada iOS).

Jumlah waktu per sesi

  • Pengguna iOS menghabiskan waktu sekitar 7.2 menit dibandingkan 6.5 menit bagi pengguna Android.
  • Pengguna di Filipina menghabiskan waktu 8.5 menit pada perangkat iOS dan 7.3 menit pada perangkat Android. Sementara pengguna di Singapura menghabiskan waktu minimal 5.4 menit pada perangkat iOS dan 5.1 menit pada perangkat Android.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga. Gambar header: Shutterstock.  

Pengguna Perangkat iOS Paling Betah Akses Lazada

11 juta unduhan aplikasi mobile Lazada / Shutterstock

Online marketplace Lazada mencatatkan aktivitas unduhan aplikasi mereka yang cukup signifikan di wilayah Asia Tenggara. Diklaim telah melesat hingga 75% semenjak Desember 2014, aplikasi mobile Lazada mencapai 50 ribu unduhan nyaris setiap harinya selama bulan April, menghasilkan total 11 juta unduhan sejak awal mula peluncurannya. Tercatat pengguna platform iOS paling betah mengakses Lazada dengan lama pengaksesan rata-rata 7,8 menit.

Continue reading Pengguna Perangkat iOS Paling Betah Akses Lazada

Lazada dan Zalora Secara Total Masih Rugi Tiga Triliun Rupiah di Tahun 2014

Unggul di segmen e-commerce Asia Tenggara belum membuat dua platform belanja online Rocket Internet, Lazada dan Zalora, menangguk untung. Beroperasi di setidaknya enam pasar terbesar kawasan tersebut, keduanya membukukan kerugian $235,3 juta sepanjang 2014 atau sekitar 3,1 triliun Rupiah. Meskipun demikian, pertumbuhan keduanya menunjukkan tanda-tanda positif.

Seperti dikutip dari Forbes, di tahun 2014 total nilai barang terjual (GMV – Gross Merchandising Volume) di Lazada adalah $384 juta dan mengalami peningkatan 300% ketimbang tahun sebelumnya. Untuk Zalora, GMV di tahun 2014 mencapai €151,5 juta atau naik 80% dibanding tahun 2013.

Untuk ukuran jumlah transaksi, Lazada mencatat 6,9 juta transaksi di tahun 2014, sementara Zalora membukukan 3,9 juta transaksi di periode yang sama.

Rocket Internet tidak menentukan tenggat waktu tertentu bagi propertinya merengkuh keuntungan, tetapi di laporan keuangannya mereka menuliskan: “Kami secara umum menginginkan perusahaan kami untuk mencapai titik impas 6-9 tahun setelah peluncuran”. Lazada diluncurkan tahun 2012, sedangkan Zalora diluncurkan akhir tahun 2011. Itu artinya setelah tahun 2018 diperkirakan mereka baru benar-benar mulai mencatatkan profit.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin. 

In 2014, Lazada and Zalora Experienced Three Trillion Rupiah of Loss

Having a lead in Southeast Asian market doesn’t make Rocket Internet’s e-commerce giants, Lazada and Zalora, enjoy the profit. Having operated in six biggest markets in the region, both experienced (in total) $235,3 million (around 3,1 trillion Rupiah) of loss in 2014. Continue reading In 2014, Lazada and Zalora Experienced Three Trillion Rupiah of Loss

Lazada dan Zalora Secara Total Masih Rugi Tiga Triliun Rupiah di Tahun 2014

Kiri ke Kanan - Sebastian Sieber CMO Lazada Indonesia, Ashwath Ramesh COO Lazada Indonesia, Magnus Ekbom CEO Lazada Indonesia, Rene Janssen CCO Lazada Indonesia / DailySocial

Unggul di segmen e-commerce Asia Tenggara belum membuat dua platform belanja online Rocket Internet, Lazada dan Zalora, menangguk untung. Beroperasi di setidaknya enam pasar terbesar kawasan tersebut, keduanya membukukan kerugian $235,3 juta sepanjang 2014 atau sekitar 3,1 triliun Rupiah. Meskipun demikian, pertumbuhan keduanya menunjukkan tanda-tanda positif.

Continue reading Lazada dan Zalora Secara Total Masih Rugi Tiga Triliun Rupiah di Tahun 2014