Mengupas Fitur-Fitur Andalan Lenovo di Laptop Gaming Legion Baru

Apapun pendapat Anda mengenai Nvidia, perusahaan teknologi grafis asal Santa Clara ini sangat piawai dalam membangun sensasi. Tren terbaru di ranah visual yang berhasil mereka angkat belakangan ialah real-time ray tracing, dihadirkan lewat kartu grafis anyar GeForce RTX. Begitu hebohnya ray tracing, bahkan studio first-party Sony seperti Polyphony Digital terpacu untuk turut mengembangkannya.

Persaingan perangkat gaming portable berkemampuan real-time ray tracing sendiri dimulai awal Januari ini dengan peluncuran laptop-laptop ber-GeForce RTX di CES 2019. Beberapa produsen yang memiliki brand gaming segera menyediakannya, antara lain Asus (ROG), Dell (Alienware), MSI, dan Lenovo lewat Legion. Namun, tentu saja kompetisi akan jadi membosankan jika pencipta hardware cuma menjual ray tracing.

Sebagai merek gaming yang tergolong muda, Lenovo perlu melakukan manuver ‘nekat’ agar Legion mampu menyusul ketenaran rival-rivalnya. Berbekal arahan baru pada desain produk, eksperimen-eksperimen berani, pelaksanaan turnamen esports secara konsisten, serta kolaborasi bersama tim spesialis gaming gear, perusahaan teknologi berusia 34 tahun asal Beijing tersebut sukses menjalankan misinya.

LOC 4 11

Lewat artikel ini, saya ingin mencoba menggali teknologi baru yang diusung di deretan notebook gaming Legion. Ada dua model yang jadi andalan Lenovo di tahun 2019, yaitu Y740 dan Y540. Mereka merupakan penerus dari seri Y, tersedia dalam opsi ukuran layar 15- dan 17-inci.

 

Desain industrial dengan chassis logam

Sempat saya bahas di artikel terdahulu, Legion tidak lagi tampak seperti laptop gaming pada umumnya. Penampilannya lebih elegan, simpel dan netral; dengan tubuh all-metal berwarna abu-abu gelap. Meski demikian, Lenovo tidak melupakan aspek-aspek krusial di sana, direalisasikan lewat penyuguhan keyboard anti-ghosting 100 persen plus waktu respons 1-milidetik serta penempatan sebagian besar port fisik di belakang agar lebih rapi.

LOC 4 12

Identitas gaming-nya sendiri ditunjukkan oleh branding Legion dengan logo Y menyala, dipadu bersama papan ketik RGB yang bisa dikustomisasi. Pencahayaan LED juga bisa ditemukan di lubang-lubang ventilasi pembuangan panas.

LOC 4 7

 

Panel berbingkai tipis, plus dukungan high-dynamic range

Dengan berpedoman pada prinsip minimalis, Lenovo tanpa ragu mengadopsi desain bingkai tipis yang belakangan populer. Frame bagian atas dan samping mempunyai ketebalan hanya 6,7mm. Efek sampingnya: produsen harus memindahkan webcam ke bawah. Apapun ukuran layarnya, 15- maupun 17-inci, kita tetap disuguhkan resolusi full-HD 1920x1080p. Tapi ada hal menarik tersembunyi di sana.

LOC 4 2

Ketika beberapa produsen laptop gaming masih menunjukkan keraguan, Lenovo tak enggan membubuhkan fitur high-dynamic range bersertifikasi Dolby Vision di produknya. Teknik HDR diramu untuk mensimulasikan cara mata manusia melihat, memungkinkan pengguna mendeteksi detail serta warna-warni pada objek secara jelas, terlepas dari gelap terangnya suatu area. Begitu terbiasa menikmati konten HDR, penyajian game di layar biasa terlihat lebih kusam.

LOC 4 5

Buat mendukung HDR, panel laptop gaming Legion mempunyai tingkat kecerahan yang tinggi, mencapai 500-nit. Selain itu, Lenovo turut melengkapi produk mereka dengan Nvidia G-Sync demi menyingkirkan efek screen tearing, serta kecepatan refresh 144Hz yang sangat bermanfaat di permainan-permainan bertempo cepat.

 

Sistem audio Dolby Atmos

Teknologi Dolby bukan hanya bisa ditemukan di layar, tapi juga pada sistem audio laptop. Eksistensi Dolby Atmos mendongkrak mutu output suara, sehingga gamer bisa lebih mudah mengetahui sumber bunyi. Model Legion Y740 sendiri dibekali unit sound bar gaming-grade, lengkap dengan subwoofer terintegrasi dan sistem Smart Amp. Itu artinya, audio bisa terhidang optimal tanpa memerlukan speaker eksternal ataupun headphone.

LOC 4 3

Legion juga menyimpan satu fitur ‘curang’ yang dapat membuat Anda unggul dalam permainan: overlay Sound Radar. Beroperasi layaknya radar, sistem ini bekerja untuk menangkap asal suara, kemudian informasi tersebut ditampilkan berupa notifikasi visual. Metodenya mirip Sound Tracker di software Nahimic yang digunakan MSI.

 

Sistem pendingin Legion Coldfront

Untuk menjinakkan panas, Lenovo meramu sistem pendinginnya sendiri yang mereka namai Legion Coldfront. Coldfront adalah solusi penanggulangan panas ‘dual-channel‘, terdiri dari dua kipas yang difokuskan pada GPU dan CPU secara terpisah. Agar aliran angin tetap optimal tanpa menyebabkan suara fan jadi bising saat berputar cepat, produsen memanfaatkan kipas 70 bilah buat meniupkan udara panas ke empat zona pembuangan.

LOC 4 4

 

Corsair iCUE

Dikembangkan oleh Corsair Components, iCUE ialah versi lebih canggih dari Corsair Utility Engine. Software ini bertugas untuk menyambungkan seluruh hardware serta periferal dalam satu wadah, agar mereka tersinkronisasi dan pengguna bisa mudah mengustomisasi masing-masing komponen. Dibanding aplikasi dari produsen lain, iCUE jauh lebih canggih dan komprehensif. Tidak heran mengapa Lenovo mengadopsinya.

LOC 4 10

Di laptop Legion baru, iCUE diterapkan pada sistem pencahayaan RGB di keyboard dan dapat segera membaca gaming gear Corsair ketika Anda memasangnya. Software juga telah didukung oleh game Far Cry 5. Begitu permainan dibuka, iCUE secara otomatis memodifikasi pola RGB dan akan menyesuaikan pencahayaan dengan kondisi permainan (oranye ketika karakter Anda tersulut api, atau menampilkan warna ala bendera Amerika di menu utama).

LOC 4 6

Lenovo sudah mengumumkan harga dari tiap-tiap model Legion Y740 dan Y540. Produk-produk anyar tersebut bisa Anda miliki dengan mengeluarkan uang antara US$ 1.100 sampai US$ 2.700. Saya pribadi menduga pendaratannya di Indonesia akan ditandai oleh acara peluncuran resmi.

LOC 4 13

Tips Esensial Untuk Caster Esports Pemula dari Para Pro

“Semua akan esports pada waktunya”, begitulah moto yang belakangan terus diulang oleh editor-in-chief kami. Melihat lebih jauh, ranah olahraga elektronik bukan hanya sekadar soal bermain game, tapi juga membuka banyak peluang bisnis lain. Ia memberi kita kesempatan buat jadi pengelola event, manager tim, pelatih, hingga shoutcaster. Dalam pelaksanaannya, acara esports tak akan lengkap tanpa mereka.

Sebelum perhelatan Legion of Champions Series III 2019 dibuka di Bangkok minggu lalu, Lenovo dan Intel terlebih dulu mengundang tiga orang shoutcaster berpengalaman untuk berbagi tip serta masukan bagi Anda yang menaruh minat di ranah shoutcasting atau berkeinginan menjadi komentator esports profesional. Trio caster Ino ‘Amplifire’ Barreiro, Darwell ‘Asurai’ Llerena, dan Theo ‘Arctikuno’ Rodriguez juga ditunjuk sebagai analis sekaligus host LoC 2019 selama tiga hari.

LOC 3 10

 

Siapa mereka?

Sebelum meniti karier sebagai caster pro, ketiga pemuda itu punya latar belakang, minat, serta menempuh pendidikan berbeda. Namun mereka memiliki satu kesamaan: mereka mencintai gaming. Amplifire mulai menikmati permainan video sejak berusia tiga tahun, Asurai telah mencicipi begitu banyak genre permainan, sedangkan Arctikuno turut berpelangaman mengelola game center pernah jadi manager tim esports.

LOC 3 1

Ketiga shoutcaster berasal dari Filipina, dan satu aspek paling menonjol dari negara ini adalah, sebagian besar penduduknya mampu berbahasa Inggris dengan fasih. Selain reputasi dan pengalaman mereka, inilah alasan mengapa Amplifire, Asurai dan Arctikuno dipilih untuk jadi host dan komentator versi stream Inggris di kompetisi Legion of Champions 2019. Melengkapi bahasa Inggris, shoutcast juga disajikan dalam bahasa Thailand serta Korea.

LOC 3 8

Kemahiran berbasa Inggris memang jadi keunggulan, tapi juga sempat membuat para caster ini bingung. Karena berasal dari Filipina, banyak orang meminta mereka memandu permainan dalam bahasa Tagalog, khususnya buat turnamen-turnamen lokal. Namun akhirnya mereka memutuskan untuk tetap menggunakan bahasa Inggris.

 

Tip untuk jadi caster yang lebih baik

Presentasi dibuka oleh Amplifire dan dialihkan ke Arctikuno untuk menjelaskan apa saja yang bisa kita lakukan saat ingin mulai menggeluti bidang shoutcasting.

1. Cari cara untuk berlatih. Sebelum jadi caster profesional, Arctikuno mengaku bahwa dirinya ialah seorang introvert. Ia tak membayangkan dapat berdiri di atas panggung seperti sekarang. Yang Arctikuno lakukan buat latihan adalah menyaksikan dan mendengarkan komentator lain bekerja, lalu ia akan mencoba meniru mereka.

2. Bergabung dalam komunitas. Saat ini memang tidak banyak ada grup yang secara eksklusif diisi oleh caster, tetapi Anda bisa masuk dalam komunitas gaming berbeda di jejaring sosial. Dengan bergabung di sana, ada banyak hal dapat dipelajari, dan kita juga akan selalu up-to-date terhadap situasi di ranah gaming.

LOC 3 3

3. Rekam suara Anda, kemudian dengarkan. Umumnya kita tidak menyukai versi rekaman suara diri sendiri. Namun dengan begini, kita bisa mulai ‘memakluminya’ serta segera menyadari jika ada kekurangan. Misalnya, boleh jadi ternyata volume suara kita terlalu kecil atau kita berbicara terlalu buru-buru. Cara ini turut memudahkan kita menemukan karakter unik diri.

4. Unggah sampel-sampel itu ke platform video, misalnya YouTube atau Facebook. Arctikuno menyampaikan bahwa cara mengomentari dan jadi shoutcaster satu game akan berbeda dari permainan lain. Itu sebabnya rekaman kita harus mudah diakses dan ditunjukkan ke penyelenggara event, supaya mereka bisa mengetahui apakah Anda merupakan talenta yang tepat buat turnamen mereka atau bukan.

LOC 3 2

5. Dengarkan dan pelajari bagaimana caster pro beraksi. Metode ini sangat efektif buat meningkatkan kualitas shoutcasting Anda. Kita juga disarankan untuk mengenal lebih banyak caster profesional, karena lewat cara ini, kita dapat mempelajari metode serta proses mereka berlatih. Contoh praktisnya, seorang shoutcaster lama-lama akan terdengar membosankan jika ia hanya fokus pada pertandingan. Ia setidaknya perlu mengetahui latar belakang pemain, atau perjalanan tim dalam mencapai di babak itu, sehingga pembahasan jadi lebih bervariasi.

6. Jalin hubungan baik dengan liga lokal. Merupakan aspek paling krusial, teruma bagi para caster freelance, karena mayoritas kesempatan tidak datang sendiri. Kita-lah yang harus proaktif, dan liga lokal ialah tempat terbaik untuk jadi batu lompatan.

LOC 3 6

 

Di sesi berikutnya, Asurai memaparkan kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan oleh para caster. Dengan mengetahui hal-hal ini, kita bisa lebih mudah menghindarinya.

1. Mencoba mengubah karakter Anda dengan terlalu meniru orang lain. Menurut Asurai, jadi diri sendiri membuat penampilan kita lebih natural.

2. Terlalu bersemangat. Memang ada saatnya caster perlu menyemarakkan suasana, terutama ketika sedang terjadi momen menegangkan di permainan, namun kita tetap harus bisa menjaga diri dan menyadari kapan intonasi tinggi dibutuhkan.

LOC 3 5

3. Terlalu banyak menyampaikan informasi. Caster disarankan untuk tidak memberikan terlalu banyak info dalam satu waktu. Kita perlu menyaring informasi-informasi apa saja yang relevan diungkapkan saat itu. Lalu sang shoutcaster juga perlu fokus, jangan sampai sewaktu kamera sedang di arahkan di lokasi A tapi Anda malah membahas kejadian di titik B.

4. Terlampau mendominasi panggung, terutama saat casting dalam grup. Anda harus memberikan rekan lain kesempatan untuk berbicara dan berekspresi. Dengan saling berbagi, panggung jadi lebih berwarna.

LOC 3 7

5. Menanggapi masukan atau kritik orang lain secara personal. Saran dan kritik memang bermanfaat, tapi kita juga harus sadar bahwa tak semua orang setuju dengan pilihan dan keputusan kita. Perbedaanlah yang membuat diri Anda unik.

6. Kurang persiapan. Jika, misalnya Anda diberi kesempatan buat jadi caster pertandingan Dota 2, tentu saja Anda sebaiknya mengetahui segala hal yang terjadi sejauh ini, apakah ada update yang memengaruhi permainan, dan lain sebagainya.

7. Berpuas diri dan menutup ruang buat belajar. Akan selalu ada orang yang lebih baik dari Anda, dan jangan pernah berpuas diri karena Anda merasa jadi yang paling berkompeten di bidang itu. Selalu ada hal baru yang dapat dipelajari.

LOC 3 4

Selamat mencoba!

Lenovo Ungkap Arahan Serta Strategi yang Diterapkan di Lini Legion Buat Bermanuver di 2019

CES 2019 merupakan babak baru bagi para produsen hardware gaming. Di pameran teknologi terbesar dunia itu, kita menyaksikan kelahiran laptop-laptop berteknologi real-time ray tracing dan berlayar HDR. 2019 sendiri ialah tahun krusial bagi Lenovo. Brand Legion mereka terbilang masih sangat muda, dan sang perusahaan harus menyusul ketinggalannya dari kompetitor yang telah lebih dulu berkecimpung.

Meski Legion baru berusia dua tahun, lincahnya manuver Lenovo membuat namanya pelan-pelan terdengar akrab di telinga para gamer. Momentumnya dipercepat dengan pelaksanaan turnamen Legion of Champions, yang dikelola Lenovo secara kolaboratif bersama Intel. Legion of Champions Series III 2019 berakhir minggu lalu, dan sebelum acara dimulai, Lenovo terlebih dulu mempresentasikan perangkat-perangkat yang jadi andalan di tahun ini.

Ada sepasang varian PC laptop serta dua desktop yang jadi formasi utama lini Legion di 2019, namun sang produsen tampaknya mencoba memasarkan perangkat gaming portable secara lebih agresif. Model notebook terdiri atas tipe Y740 dan Y540, masing-masing menyajikan opsi layar 15- dan 17-inci. Lalu di kelas desktop tersedia PC mid-tower T730 dan T530, serta tipe small form C530 dan C730 – yang meluncur di Indonesia pada bulan Desember lalu.

Laptop gamin Lenovo Legion Y740.

 

 

Proses pencarian desain ideal

Legion bukanlah produk gaming pertama buatan Lenovo. Dahulu, perangkat-perangkat tersebut dipasarkan di bawah nama Y series. Dan ketika brand Legion diumumkan di CES 2017, desain Y series masih melekat erat di sana. Identitas Legion baru mulai matang setahun sesudahnya, bisa kita lihat dari transformasi pada wujud produk anyar mereka. Tentu saja, Lenovo tetap mempertahankan logo Y ala visor Clone Trooper di Star Wars.

LOC 1 15

Mengusung konsep ‘stylish on the outside, savage on the inside‘, deretan laptop anyar Legion lebih menyerupai ThinkPad ketimbang perangkat gaming portable standar. Wujudnya tak lagi mencolok, tapi lebih minimalis dan elegan. Arahan baru tersebut diambil karena produsen meyakini bahwa hobi gaming bisa muncul dari semua kalangan – misalnya pekerja kantoran, kalangan pengajar atau pelajar, desainer, arsitek dan lain-lain.

LOC 1 5

Banyak di antara para profesional menginginkan perangkat berperforma tinggi tanpa perlu menonjolkan identitasnya sebagai gamer. Terlebih lagi, data terakhir menunjukkan populasi gamer perempuan yang terus meningkat secara stabil, dan kini proporsinya telah mencapai 41 persen. Itulah hal yang mendorong Lenovo buat meracik laptop-laptop seperti Y740 dan Y540 agar penampilannya tetap netral dan siap menjadi solusi menyeluruh untuk bekerja maupun bermain.

LOC 1 11

Dijelaskan oleh senior product manager Teddy Lee dalam wawancara di Bangkok minggu lalu, proses perancangan produk Legion baru ternyata cukup kompleks. Pertama, mereka melakukan diskusi secara internal dan memberikan kesempatan bagi tim untuk mengajukan segala macam ide, dari mulai penempatan touchpad, sampai pemilihan warna LED yang aman bagi mata. Pencahayaan RGB memang menarik dilihat, tetapi beberapa warna tertentu ternyata bisa membahayakan penglihatan.

LOC 1 7

Setelah itu, barulah Lenovo mengajak gamer buat berpartisipasi dalam pengembangannya. Ada lebih dari 700 gamer turut serta dalam program riset untuk membantu produsen menentukan aspek-aspek penting di PC, misalnya implementasi sistem pendingin, pengelolaan kabel, penempatan port fisik hingga mempelajari kebiasaan gamer saat membersihkan PC. Selain itu, Lenovo turut melakukan survei ke gaming room sejumlah partisipan – sebuah lokasi yang dianggap sangat pribadi dan ‘keramat’.

LOC 1 14

 

GeForce RTX mobile dan fleksibilitas untuk konsumen

Laptop Legion merupakan salah satu perangkat gaming portable yang sudah dibekali teknologi real-rime ray tracing Nvidia lewat dukungan kartu grafis GeForce RTX versi mobile. Legion Y740 17-inci punya ruang cukup besar untuk menjadi rumah bagi GeForce RTX 2080 Max-Q; lalu varian berpanel 15-incinya menyajikan dua pilihan GPU, yakni RTX 2070 Max-Q dan RTX 2060. Sedangkan kedua tipe Legion Y540 sendiri ditopang oleh kartu grafis RTX 2060.

LOC 1 13

 

Awalnya, variasi model notebook Legion sedikit membingungkan. Saya sempat bingung membedakan antara Y740 15-inci dan Y540 (yang ternyata tidak dipamerkan). Tapi beragamnya pilihan notebook sebetulnya merupakan realisasi dari komitmen Lenovo buat mengedepankan fleksibilitas, yaitu dengan mempersilakan konsumen memilih perangkat yang sesuai kebutuhan dan modal. Kedua model dipasarkan di kisaran US$ 1.100 sampai US$ 2.700. Saya pribadi berharap agar harganya di Indonesia tidak terlalu berada jauh di atas angka ini.

LOC 1 10

 

Soal populernya mobile gaming…

Meledaknya kepopuleran aktivitas gaming di mobile direspons secara berbeda oleh produsen PC. Tentu saja, naik daunnya segmen itu memengaruhi permintaan konsumen akan ‘produk niche‘ seperti laptop gaming. Sebagai efeknya, Asus mengikuti jejak Razer dalam menyediakan smartphone gaming, sedangkan MSI menawarkan alternatif lewat software MSI Gaming App. Namun Lenovo sendiri tidak ambil pusing soal ini.

LOC 1 6

Chief marketing officer Lenovo Asia Pasifik Bhaskar Choudhuri menyampaikan pada saya bahwa sejatinya, smartphone punya peran besar di gaming: sebagai pintu gerbang ke jagat video game yang begitu luas. Ia mempertemukan pemain dengan komunitas serta memudahkan gamer menemukan minatnya. Begitu mereka mulai serius bermain, standar terhadap perangkat pendukung pun pelan-pelan meningkat. Pada akhirnya, sang gamer sadar ia membutuhkan hardware ideal serta bertenaga demi menunjang hobinya.

LOC 1 12

Dan sekali lagi, laptop Legion bukan hanya diramu untuk ber-gaming, tapi juga buat menangani proses-proses komputasi berat. Hardware-nya dikemas dalam desain minimalis yang dapat mudah beradaptasi dengan kepribadian Anda, sehingga ia cocok pula jadi rekan kerja sehari-hari.

LOC 1 8

Lenovo Luncurkan PC Desktop Monster Berteknologi Real-Time Ray Tracing di Indonesia

Sedang terjadi transisi menarik dalam perancangan perangkat gaming. Produsen mulai memahami bahwa siapa saja bisa jadi gamer, dan mereka tak perlu mensegmentasi produk lewat desain. PC laptop dan desktop gaming terbaru kini mempunyai penampilan yang lebih sederhana dari pendahulunya. Arahan tersebut membuatnya lebih fleksibel dan tidak terlalu mencuri perhatian seperti pohon Natal di bulan Juli.

Kita dapat melihat sendiri bagaimana pendekatan simpel dan elegan ini diadopsi beragam produsen, misalnya MSI dengan GS65 Stealth Thin-nya atau Asus melalui ROG Strix Hero dan Scar. Selain merek-merek Taiwan itu, satu perusahaan IT Tiongkok juga mengusung taktik serupa di lini gaming mereka. Lenovo Legion ‘generasi baru’ melakukan debutnya di Indonesia lewat Y530 pada bulan September silam, dan baru saja meluncurkan varian desktop-nya.

C730 13

Lenovo Legion C730 Cube diramu sebagai penerus IdeaCentre Y720 Cube. Ia merupakan PC desktop yang disiapkan agar mudah dibawa serta cukup ringkas untuk digunakan di acara-acara LAN party. Namun meski perangkat tetap mengedepankan konsep sang pendahulu, C730 memperoleh perombakan cukup signifikan di aspek desain. Dan menariknya lagi, ia adalah salah satu desktop built-up pertama yang mengusung kartu grafis baru Nvidia.

C730 11

 

Transformasi desain

Hilang sudah sudut-sudut tajam dan tema visor ala ‘helm legiun’ yang melekat pada IdeaCentre Y720 Cube. Wujud C730 jauh lebih rendah hati. Konstruksinya terbuat dari kombinasi logam dan plastik, kali ini penampilannya lebih menyerupai kubus, memiliki dimensi 231x332x242mm, berbobot 9kg, dengan tubuh berwarna abu-abu ala besi. Ia memang bukanlah desktop small-form factor yang gampang ditenteng, namun handle di bagian atas memang sengaja dibuat agar C730 Cube mudah diangkat.

C730 7

Simpel tidak berarti C730 tidak stylish. Sebaliknya, ia tampak lebih elegan dan serius dibanding Y720. Di bagian depan, Lenovo membubuhkan susunan lubang grille bundar. Selanjutnya, Anda dapat mengintip kartu grafis lewat jendela transparan di atas. Produsen tidak lupa menghias jendela tersebut dengan pencahayaan LED RGB yang bisa dikonfigurasi. Lalu untuk mengakses hardware, Anda tinggal membuka panel di sebelah kanan.

C730 8

C730 3

Jika mengomparasinya secara teliti, mungkin Anda penasaran mengapa Legion C730 punya volume lebih besar dari Y720 ketika perusahaan lain berlomba-lomba untuk menyusutkan ukuran produk. Produsen menjelaskan bahwa banyak pengguna Y720 yang meminta Lenovo memberikan lebih banyak keleluasaan bongkar-pasang komponen. Menurut Lenovo, bertambahnya volume demi memudahkan proses upgrade dapat dimaklumi.

C730 2

Lenovo memposisikan tombol power secara unik di pojok kanan atas. Kemudian, di area bawah, tersedia sepasang port audio 3,5mm dan USB 3.0. Anda dapat menemukan konektivitas fisik lebih lengkap di belakang. Di sana ada HDMI dan DVI (bergantung dari jenis kartu grafisnya), LAN, sebuah port audio lagi, dua buah USB 2.0 dan empat slot USB 3.1. Untuk sebuah desktop bergelar ‘VR Ready’, Lenovo tidak mencantumkan HDMI di bagian depan buat menyederhanakan koneksi.

C730 6

 

Hardware terbaru di dalam

Mendaratnya Legion C730 menandai dimulainya kiprah Lenovo dalam menyediakan mesin berteknologi real-time ray tracing di tanah air yang dihadirkan oleh kartu grafis Nvidia GeForce RTX. Ada langkah unik yang dilakukan produsen dalam melepas C730 di nusantara: mereka meluncurkan varian berspesifikasi paling canggih, namun malah tidak menyertakan model dengan GPU GTX 1060.

C730 4

Ada dua ‘SKU’ Legion C730 Cube yang Lenovo tawarkan di Indonesia, yaitu model bersenjata GeForce RTX 2070 dan prosesor Core i7-9700K, serta opsi spesifikasi monster berkartu grafis GeForce RTX 2080 dengan prosesor Core i9-9900K. C730 versi RTX 2070 dibekali RAM DDR4 16GB, SSD M.2 256GB dan hard drive 2TB; sedangkan tipe RTX 2080 dilengkapi RAM DDR4 32GB, SSD M.2 512GB serta hard disk 2TB.

C730 1

Satu hal yang saya sayangkan di peluncuran Legion C730 kemarin ialah absennya sesi demo. Media hanya bisa menyaksikan bagaimana sistem pencayahaan RGB-nya bekerja serta membuka panel samping untuk melihat susunan komponen di dalam. Padahal, GeForce RTX menyimpan banyak potensi. Selain spesialisasi pada fitur grafis real-time ray tracing, ia juga menyajikan Deep Learning Super-Sampling, yaitu kemampuan ala anti-aliasing buat melatih ‘GPU’ menghasilkan visual tajam dan mampu bekerja dua kali lebih cepat dibanding kartu grafis generasi sebelumnya.

C730 9

Lewat diskusi singkat bersama Lenovo Indonesia, tim mengungkap rencana buat menyertakan paket penjualan Legion C730 bersama keyboard, mouse dan bundel game dari Intel – tapi Lenovo belum memberikan detail penyajiannya lebih spesifik. Buat produk premium dengan harga yang tidak murah seperti ini, sangat mungkin konsumen mengharapkan adanya bonus.

C730 5

 

Harga, ketersediaan dan alternatif

Berdasarkan keterangan Lenovo, Legion C730 Cube telah mulai dipasarkan di Indonesia, saat dilangsungkannya final tingkat nasional acara League of Champions Series III tanggal 15 Desember kemarin (grand final diadakan di Bangkok bulan Januari nanti). Model dengan GeForce RTX 2070 dibanderol Rp 32 juta, dan versi ber-GPU RTX 2080 dipatok di harga Rp 50 juta ‘saja’.

Jika Anda penasaran mengapa Lenovo tidak memasukkan varian GTX seri 10, alasannya adalah mereka masih terus menyediakan IdeaCentre Y720 Cube.

C730 12

Selain itu, produsen turut memperluas konfigurasi laptop gaming Y530, mempersilakan konsumen memilih tipe berprosesor i5-8300H dengan kartu grafis GeForce GTX 1050 Ti. Desainnya serupa Y530 standar, dan juga ditopang oleh hard disk 1TB dan memori Intel Opane 16GB. Anda bisa memilikinya dengan mengeluarkan uang Rp 14,7 juta.

Lenovo Sediakan Legion Y530 Untuk Memenuhi Kebutuhan ‘Avid Gamer’ di Indonesia

Gamer bukanlah istilah yang asing lagi di telinga kita, tapi jika digali lebih jauh, kalangan ini terpecah ke dalam banyak kategori – terbagi berdasarkan intensitas mereka menikmati hobi itu, pilihan platform, genre permainan, hingga apakah mereka menyeriusi gaming sebagai karier atau tidak. Dan masing-masing golongan ini punya kriteria perangkat yang ideal buat mereka.

Kepopuleran esports mendorong banyak produsen menyediakan perangkat pendukungnya: Asus punya ROG Strix, lalu HP baru meluncurkan Omen 15 di Indonesia. Tapi sebuah pendekatan berbeda diambil oleh Lenovo dalam memperkenalkan produk anyarnya, Legion Y530. Laptop gaming yang menjanjikan ‘desain stylish dan jeroan bertenaga’ itu disasarkan pada golongan avid gamer.

Legion 17

Berdasarkan data Lenovo, 80 persen gamer saat ini berusia lebih dari 18 tahun. Mayoritas dari mereka adalah para profesional dan pelajar, yang menggunakan waktu luangnya (biasanya di malam hari) untuk bermain. Satu data yang cukup menarik adalah perbedaan gender di komunitas ini semakin menipis. Di seluruh dunia, 41 persen gamer adalah wanita.

Legion 15

Kondisi ini tampaknya memberikan Lenovo acuan dalam merancang laptop gaming anyarnya. Perangkat tersebut harus ringan dan ringkas, punya penampilan menarik namun tidak terlalu berlebihan, didukung konektivitas fisik yang lengkap, serta tetap andal untuk melaksanakan tugasnya – baik saat menangani game atau ketika digunakan sebagai alat penunjang kegiatan produktif.

 

Desain

Lenovo Legion Y530 punya arahan desain yang cukup berbeda dari notebook gaming umumnya. Tanpa keberadaan brand Legion di sisi punggung dan bawah layar, Anda mungkin tidak akan menyangka perangkat ini dirancang untuk gaming. Penampilannya rendah hati, namun saya menyukai kesan industrial yang dimunculkan oleh tubuh balok persegi dengan ujung membundarnya. Wujudnya ini segera mengingatkan saya pada varian ThinkPad.

Legion 13

Legion 8

Lenovo tentu telah menyempurnakan aspek desain Legion Y530 dengan ‘standar modern’. Pertama-tama, produsen memangkas bagian bingkai layar, kini hanya menyuguhkan ketebalan 6,7mm sebagai cara untuk meminimalkan ‘gangguan visual’. Lenovo juga memanfaatkan material yang lebih premium dalam menyusun chassis-nya. Saat digunakan atau ditenteng, Y530 terasa mantap dan kokoh, dengan bobot 15 persen lebih ringan dari Y520.

Legion 6

Legion 7

Hal unik lain pada aspek desain Legion Y530 adalah penggunaan sepasang engsel layar di atas tubuh laptop. Berkat penempatan seperti ini, layar bisa dibuka sejauh 180 derajat, serta memungkinkan Lenovo menembatkan port dan lubang pembuangan panas di sisi belakang tanpa terhalang lid. Di sana Anda bisa menemukan USB 3.1 type-C, USB 3.1 type-A, Mini DisplayPort 1.4, HDMI 2.0, dan port LAN. Menariknya, hanya ada masing-masing satu slot USB di sisi kiri dan kanan.

Legion 9

Legion 11

Legion Y530 adalah laptop 15-inci dengan tubuh berdimensi 365x260x24,2mm dan mempunyai berat 2,3kg. Tapi ada efek samping dari pemakaian bingkai panel minimalisnya: Lenovo mau tak mau harus menaruh webcam HD-nya di bagian bawah display. Tak semua orang nyaman dengan penempatan webcam seperti ini.

 

Papan ketik

Bagian keyboard laptop memang belum ditunjang oleh sistem pencahayaan RGB, dan masih menyajikan LED putih. Namun sepertinya, Lenovo lebih memfokuskan perhatian pada faktor kinerja. Papan ketik tersebut menyuguhkan key travel sejauh 1,5mm dan sudah disertai kapabilitas anti-ghosting N-key rollover sehingga mampu membaca input sebanyak apapun tombol yang Anda tekan. Selain itu, keyboard turut didukung lapisan anti-air.

Legion 4

 

Legion 3

 

Layar

Panel 15,6-inci full-HD yang ada di notebook ini mengusung jenis IPS. Layar menghidangkan tingkat refresh tinggi di 144Hz, serta ditunjang oleh level keterangan 300-nit dan teknologi Nvidia G-Sync. Refresh rate 144Hz memungkinkan pengguna melihat detail di objek yang bergerak di kecepatan tinggi, lalu G-Sync memastikan sesi gaming Anda bebas tearing dan stuttering.

Legion 14

 

Hardware

Lenovo menawarkan tiga konfigurasi hardware di Legion Y530, dengan opsi kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 atau 1050 Ti serta memori RAM DDR4 2666MHz 8GB atau 16GB. Ketiganya diotaki prosesor serupa, yaitu Intel Core i7-8750H, dan menyimpan storage berbasis hard disk 1TB. Buat mendongkrak performanya, Lenovo turut membubuhkan memori Intel Optane 16GB yang menjanjikan waktu boot ‘hampir’ sesingkat pemakaian SSD M.2 NVMe.

Legion 2

Legion 1

Legion Y530 dibekali sistem pendingin yang lebih baik dari pendahulunya. Laptop memanfaatkan dua buah kipas dengan jumlah bilah yang lebih banyak. Panjang bilah di masing-masing fan dan arah putarannya dibuat berbeda, sebagai cara agar sistem tersebut bekerja lebih efektif baik dalam mengalirkan panas ke empat lubang ventilasi serta mencegah temperatur tinggi naik ke bagian keyboard.

Legion 14

Laptop menyimpan baterai built-in 52,5WHr yang bisa menjaganya tetap menyala selama 5 jam tanpa tersambung ke colokan listrik. Produk ini juga telah dibundel bersama sistem operasi Microsoft Windows 10 Home.

Legion 5

 

Harga dan ketersediaan

Lenovo sepertinya berupaya menekan harga Legion Y530 di Indonesia agar tidak melampaui batasan Rp 20 juta, dan hal tersebut merupakan kabar gembira bagi gamer nomaden yang sedang berhemat. Itu mungkin alasannya produsen tidak menawarkan varian ber-SSD di sini.

Produk sudah tersedia di tanah air mulai bulan September ini, dijajakan seharga Rp 17 juta (RAM 8GB, GTX 1050), Rp 18,5 juta (RAM 8GB, GTX 1050 Ti), dan Rp 19,5 juta (RAM 16GB, GTX 1050 Ti, 144Hz).

Legion 20

High School League 2018 Digelar Untuk Saring Talenta Esports di Bangku SMA

Ada banyak sekali turnamen gaming profesional dilangsungkan di Indonesia belakangan ini. Animo publik terhadap beberapa perhelatan itu sangat positif, mendorong penyelenggara mengadakan acara lanjutan secara berkala. Namun baru di bulan Agustus lalu sebuah agenda ambisius dicetus oleh IESPL. Dan kabar gembiranya, akan ada lebih banyak acara esport bertema liga dilaksanakan di tanah air.

Tepat di tanggal 6 September 2018 kemarin, diresmikanlah Indonesia High School League 2018, yaitu liga esports yang dikhususkan untuk kalangan pelajar dengan tujuan buatmenyaring bibit-bibit berpotensi baru di ranah gaming profesional. Sesuai judulnya, hal paling menarik dari HSL 2018 adalah upaya penyelenggara menggapai institusi pendidikan di Indonesia secara resmi untuk berkolaborasi dalam program mereka.

HSL 3

High School League 2018 akan mempertandingkan dua permainan, yaitu Dota 2 (liga) dan Mobile Legends (sebagai ekshibisi). Dua judul ini dipilih penyelenggara karena diyakini dapat meningkatkan kemampuan kerja sama, kekompakan tim, pengambilan keputusan, kecerdasan berstrategi, serta mendorong sifat disiplin serta sportif. Dari pengamatan saya, kedua game MOBA ini mendapatkan lampu hijau karena mereka tidak terlalu mengekspos aspek kekerasan dan juga cukup populer di kalangan gamer.

HSL 4

Gerbang pendaftaran HSL 2018 telah dibuka, dan panitia akan terus menerima registrasi hingga tanggal 12 Oktober 2018 nanti. Tiap tim akan mewakili nama sekolah mereka, dan harus mendapatkan izin resmi. Itu berarti, siswa tidak bisa serta-merta mendaftar tanpa dukungan sekolah. High School League juga didesain agar tidak menggangu kegiatan belajar mengajar. Turnamen-turnamennya diadakan tiap hari Sabtu dan Minggu.

HSL 5

Setelah periode registrasi berakhir, tim HSL 2018 akan menggelar babak penyisihan di sepuluh game center bersertifikasi GeForce yang berlokasi di delapan kota di Indonesia pada tanggal 20 Oktober sampai 12 November. iCafe-iCafe terpilih itu di antaranya adalah BarracX (Jakarta), Redfox (Bogor), Immortal (Bandung), Poseidon (Solo), Three Kingdoms (Surabaya), Hardcore (Malang), Noblenation dan iCafe Medan (Medan), GIX (Makassar), lalu final akan dilangsungkan pada bulan Desember di High Grounds Pantai Indah Kapuk.

HSL 6

Presiden HSL, Stevanus, menjelaskan bahwa esports ialah jenis olahraga yang masih tergolong baru di kalangan masyarakat, terutama di sekolah. Meski begitu, ada banyak hal positif yang bisa ditumbuhkan olehnya, misalnya mengajarkan sportivitas, membangun mental, sebagai cara aktualisasi diri, dan berpotensi meningkatkan prestasi akademis. Dan bagi mereka, sekolah menengah atas merupakan mitra terbaik buat mencari bibit-bibit berbakat.

HSL 78

Dalam presentasinya, Anna Surti Ariani selaku pakar kejiwaan anak dan keluarga dari Universitas Indonesia menekankan bahwa ada batasan nyata antara aktivitas esports dengan sindrom ketergantungan game. Faktor nomor satunya adalah, esports menuntut disiplin, lalu mereka yang berpartisipasi di sana harus memiliki target yang jelas – bukan bermain buat sekadar menghilangkan rasa bosan atau bergantung mood.

HSL 9

HSL mengajak pihak pengajar untuk melihat esports sebagai ekstrakulikuler, sehingga kegiatan ini tetap punya kaitan erat dengan aktivitas belajar formal di sekolah. Jadi jika nilai akademis siswa menunjukkan penurunan, guru dapat mengurangi jatah waktu mereka buat berlatih esport. Melalui cara ini, interaksi anak-anak dan konten digital lebih terkontrol. Selain itu, panitia juga sudah menentukan umur termuda para peserta liga, yaitu 15 tahun – tidak bisa kurang dari itu.

HSL 2

Penyelenggaraan High School League 2018 didukung oleh JD.id dan Lenovo. Bagi JD.id, menopang ranah gaming profesional ialah salah satu wujud dari misi mereka dalam ‘advancing Indonesia’. Sedangkan Lenovo sendiri sudah lama berkecimpung di bidang esports lewat sub-brand Legion. Mereka terus melakukan kemitraan dengan tim Evos, bahkan mengadakan turnamennya sendiri.

Jumlah hadiah yang disediakan panitia HSL 2018 juga tidak mengecewakan, namun mereka memutuskan buat mengambil arahan yang bersifat edukatif. Para pemenang kompetisi ini akan memperoleh beasiswa, bantuan penyediaan kurikulum esports, ada pula biaya untuk guru pembimbing kegiatan ekstrakulikuler esports, sampai perlengkapan lab. Total nilainya mencapai Rp 1,2 miliar.

Silakan kunjungi situs resmi Indonesia High School League untuk melakukan pendaftaran serta mendapatkan informasi lebih jauh mengenai HSL 2018.

Tips Memilih Perangkat Gaming Ideal Bersama Lenovo

Berbeda dari console, saat memutuskan untuk mulai menapaki dunia PC gaming, Anda harus siap menghadapi banyak pilihan dan membuat keputusan penting. Beragam opsi hardware dan komponen tak jarang membuat kita kewalahan, lalu gamer PC juga dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi agar mereka bisa menemukan titik ekuilibrium antara harga dan performa.

Namun jika Anda menginginkan alternatif yang lebih ringkas, daftar produk dan komponen panjang itu dapat dipersempit menjadi beberapa segmen saja. Portabilitas dengan kinerja hardware tinggi saat ini siap disuguhkan oleh PC-PC desktop small form factor dan laptop gaming. Dan setelah meresmikan sub-brand Legion di CES 2017 silam, Lenovo saat ini sangat bersemangat untuk membantu Anda menentukan perangkat gaming yang tepat sesuai kebutuhan.

Lebih menyukai penyajian desktop tradisional dengan twist modern? IdeaCentre Legion Y720 Cube adalah jawabannya.

Legion_y720_cube

IdeaCentre Legion Y720 Cube diramu untuk menghilangkan stigma yang umumnya melekat pada PC desktop gaming: berat, bulky, dan merepotkan. Legion Y720 Cube mengusung gagasan ‘hemat ruang’, didesain agar pengguna mudah memindah-mindahkannya via handle solid di atasnya. Volume Y720 Cube juga jauh lebih kecil dari PC tower standar, memiliki dimensi 40x32x26cm dan bobot total cuma 7,4 kilogram.

Penampilanya pun sama sekali tidak mencewakan. IdeaCentre Y720 Cube betul-betul merepresentasikan desain Legion, lengkap dengan lampu LED merah berbentuk ‘Y’ ala visor Clone Trooper di bagian depan. Dan di belakang (serta sisi atas-depan), Anda bisa menemukan segala macam konektivitas fisik penting – dari mulai port legacy (PS/2 serta VGA) hingga Gigabit Ethernet berteknologi Killer.

Lenovo turut memastikan agar konsumen memperoleh satu paket padat berperforma monster. Mereka menjejalkan hardware-hardware canggih di dalam, meliputi Intel® Core™ i5-7400 Processor kartu grafis discrete AMD Radeon RX 480 8GB, memori RAM DDR4 yang dapat di-upgrade sampai 32GB serta penyimpanan 1TB, namun bisa juga di-upgrade ke 4TB atau SSD 512GB. Tinggal tambahkan keyboard, mouse dan monitor, Anda siap beraksi.

Butuh perangkat gaming portable serba guna dengan layar 15,6-inci? Legion Y720 siap membantu Anda.

Tidak terlalu besar dan tak terlampau kecil, 15-inci adalah ukuran laptop terfavorit. Dan khususnya buat Legion Y720, Lenovo sudah meraciknya agar ia betul-betul menonjolkan tema gaming: implementasi sistem pencahayaan RGB pada keyboard dan LED merah di logo Legion, penggunaan keyboard full-sized, hingga pemakaian profile semi-hexagonal khas laptop di keluarga Y Series.

Legion Y720 tidak kekurangan fitur-fitur penunjang gaming. Pertama, laptop ini kompatibel ke controller wireless Xbox One. Kedua, Legion Y720 ialah notebook dengan teknologi Dolby Atmos pertama di dunia, kabarnya siap menghasilkan suara secara tiga dimensi. Selanjutnya, Anda dipersilakan mengutak-utik setting hardware secara mudah via app Nerve Sense. Ia tak lupa dibekali port Thunderbolt 3.0 sehingga transfer data berjalan lebih cepat.

Lenovo Legion Y720 merupakan laptop gaming bersertifikasi VR ready, dipersenjatai prosesor Intel® Core™ i7-7700HQ, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1060 6GB, RAM DDR4 hingga 16GB, serta storage SSD PCIe 256GB plus hard drive maksimal hingga 2TB. Tak masalah jika Anda tidak membawa headphone karena Legion Y720 memiliki sepasang speaker JBL 2W dan subwoofer Dolby Atmos 3W.

Butuh sistem gaming ekonomis tapi tak mau berkompromi soal performa? Legion Y520 hadir sebagai solusinya.

Seperti Legion Y720, Y520 menyajikan panel 15,6-inci beresolusi full-HD. Bedanya, laptop gaming ini lebih tipis dan ringan – berketebalan 25,8mm dan berbobot 2,5kg – tanpa mengorbankan kinerja hardware-nya. Anda memang tidak mendapatkan sistem pencahayaan RGB di keyboard, tetapi papan ketik Legion Y520 tetap dilengkapi LED merah yang terlihat serasi dengan tubuh hitamnya.

Sistem audio juga menjadi perhatian Lenovo. Produsen memasangkan dua buah speaker Harman 2W dengan Dolby Audio Premium – di-setting agar sanggup menghasilkan audio jempolan apapun jenis konten hiburannya, termasuk game. Aplikasi Nerve Sense juga hadir di sana, mempersilakan Anda mengonfigurasi audio, fungsi tombol, sistem pendingin, sampai menentukan prioritas jaringan.

Di dalam, Legion Y520 diotaki chip Intel® Core™ i7-7700HQ Processor dan mengandalkan GPU Nvidia GeForce 1050 Ti untuk mengolah grafis, turut dibantu RAM DDR4 hingga 16GB, dan memanfaatkan SSD PCIe 256GB dan hard disk 1TB sebagai tempat penyimpanan data. Susunan ini memastikan Legion Y520 siap menangani games terbaru di opsi grafis yang tinggi.

Kini pertanyaan dialihkan pada Anda. Antara IdeaCentre Legion Y720 Cube, Legion Y720 dan Legion Y520, produk mana yang betul-betul dapat membantu meningkatkan performa gaming Anda?

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Lenovo.

Ada Opsi Desktop dan Laptop, Lenovo Y720 Siap Penuhi Kebutuhan Hardcore Gamer di Indonesia

Di tahun 2008, Lenovo Y Series diperkenalkan oleh sang produsen PC asal Tiongkok itu sebagai respons dari meningkatnya tuntutan konsumen terhadap perangkat-perangkat gaming bersenjata komponen high-end. Namun strategi mereka masuk ke ranah itu baru benar-benar matang setelah melakukan pengukuhan brand Legion di ajang CES 2017 bulan Januari silam.

Y720 18

Ada dua laptop gaming yang menjadi anggota keluarga pertama Legion, Y520 dan Y720. Legion Y520 hadir di Indonesia tak lama sesudah penyingkapan perdananya, ditemani PC all-in-one IdeaCentre Y910 dan sejumlah monitor gaming. Tapi butuh waktu kira-kira enam bulan bagi Lenovo buat membawa Legion Y720 ke tanah air. Perusahaan menyadari keterlambatan ini, dan sebagai kompensasinya, mereka melepas bukan satu, namun dua varian Y720 berbeda.

Y720 16

Presentasi peluncuran produk diawali dengan penjelasan mengapa Lenovo memutuskan buat menciptakan sub-brand Legion. Singkatnya, Legion adalah sebuah prakarsa demi membuat gaming lebih baik bagi para gamer lewat solusi ‘menyeluruh’. Untuk memenuhinya, Lenovo mengaku telah menghabiskan waktu membangun kerja sama dan mendengarkan masukan komunitas gamer agar lebih memahami kebutuhan mereka.

Y720 17

Di Indonesia, Lenovo punya komitmen untuk mendukung industri gaming serta membantu pengembangan ekosistem eSport. Realisasi dari janji ini ialah dengan mengadakan turnamen-turnamen demi menyaring talenta lokal, melangsungkan gathering, serta memberikan kesempatan bagi gamer buat mencoba langsung produk-produk Legion. Dan di acara kali ini, Lenovo menunjuk jawara Dota 2, Evos Esports sebagai brand ambassador baru mereka.

Beralih ke produk, ada dua varian Legion Y720 yang Lenovo hidangkan untuk gamer di nusantara:

 

Notebook gaming Legion Y720

Y720 13

Performa dan portabilitas adalah dua kekuatan utama dari laptop berlayar IPS 15,6-inci ini. Seperti notebook di keluarga Y Series lain, Y720 memiliki desain yang khas: layarnya tersambung ke body melalui satu engsel panjang di tengah, lalu tubuhnya mempunyai profile semi-hexagonal. Sepasang speaker JBL 2W diposisikan miring agar output mengarah ke wajah Anda. Sistem audionya turut dibekali subwoofer Dolby Atmos 3W.

Y720 15

Mengikuti jejak berapa kompetitor besarnya, Lenovo menjejalkan rangkaian teknologi dan fitur khas gaming di Y720. Pertama, Lenovo tahu gamer sering terbawa emosi, jadi produsen memastikan perangkatnya ini tahan terhadap perlakuan ‘kasar’ penggunanya dengan pemakaian struktur logam yang tangguh. Lenovo juga sadar mayoritas gamer ingin agar notebook mahal miliknya bisa mencuri perhatian. Oleh sebab itu, tim desainer membubuhkan sistem pencahayaan RGB di keyboard.

Y720 11

Y720 8

Tentu saja ada banyak fitur yang berhubungan langsung dengan kegiatan gaming. Beberapa contohnya: Legion Y720 sudah mendukung controller Xbox One tanpa perlu di-setup, lalu laptop siap menghidangkan konten VR dan telah memperoleh sertifikasi Oculus (tinggal colokkan HMD ke port HDMI/USB 3.0 di sana). Kehadiran port USB type-C Thunderbolt 3.0 juga memungkinkan kita memindahkan data di kecepatan tinggi, hingga 40Gbps.

Y720 1

Y720 4

Via app Lenovo Nerve Sense, Anda dipersilakan menentukan prioritas jaringan internet, mengustomisasi output audio, mengonfigurasi sistem pendingin, hingga mengutak-atik hotkey (tombol shortcut) dan pencahayaan di keyboard.

Y720 9

Y720 12

Legion Y720 dipersenjatai prosesor Intel Core i7-7700HQ, mengandalkan Nvidia GeForce GTX 1060 sebagai unit olah grafis, dilengkapi RAM DDR4 16GB serta penyimpanan berbasis SSD PCIe maksimal 1TB atau hard disk 2TB. Buat mendinginkan komponen di dalam, laptop mengandalkan sepasang kipas logam untuk membuang ke ventilasi di sisi belakang.

 

Desktop gaming IdeaCentre Y720 Cube

Y720 5

Meski mengusung kata ‘cube‘, penampilan Y720 Cube tak benar-benar seperti kubus. Ia adalah PC desktop gaming berukuran 393,3×314,5×252,3mm yang dirancang untuk menemani para gamer hardcore dan profesional bertanding di ajang LAN party. Handle di sisi atasnya disediakan agar Y720 Cube mudah di bawa-bawa. Bobotnya pun tidak terlalu berat, dengan total 7,4-kilogram.

Y720 6

Y720 7

Tentu saja Lenovo merancangnya agar penampilan IdeaCentre Y720 Cube serasi seperti device Legion lain. Y720 Cube mempunyai tubuh hitam dengan grille dan desain panel ala robot. Di sisi depan, Anda disuguhkan lampu LED merah berbentuk ‘Y’ – menyerupai versi fituristis dari visor helm pasukan Romawi. Y720 Cube dibekali konektivitas fisik yang sangat lengkap (dua USB 3.0, empat USB 2.0, enam port audio, PS/2, HDMI, VGA, DVI, termasuk LAN berteknologi Killer), dan sejumlah port sengaja diletakkan di bagian depan-atas agar mudah diakses.

Y720 2

Y720 3

Dampak positif dari ukuran device yang cukup besar ialah, Lenovo bisa memasukkan hardware-hardware canggih ke dalam Y720 Cube. Di varian paling high-end, PC desktop ini diotaki prosesor Intel Core i7-7700 (berkecepatan sampai 3,6GHz atau 4,2GHz saat Turbo), juga ditunjang kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080 atau AMD Radeon RX 480 sebagai alternatifnya. Y720 sanggup menyimpan RAM DDR4 maksimal 32GB dan ditunjang penyimpanan SSD 512GB atau hard disk 4TB.

Y720 14

 

Harga dan ketersediaan

Konferensi pers peluncuran Legion Y720 dan IdeaCentre Y720 Cube yang dilangsungkan Lenovo di Equinox Club Plaza Senayan menandai perilisan resmi kedua produk di Indonesia. Masing-masing perangkat ditawarkan seharga mulai dari Rp 25,5 juta dan Rp 14 juta.

Lewat Moto Gamepad, Motorola Menunjukkan Keseriusannya Menyelami Ranah Mobile Gaming

Konsep modular yang menjadi arahan keluarga Moto Z Play diambil karena Motorola percaya kebutuhan pengguna smartphone berbeda-beda. Dan di momen pengenalan handset Moto Z2 Play di Asia Tenggara minggu ini, sang produsen memperkenalkan deretan Moto Mods anyar yang bisa menyempurnakan pengalaman pemakaian perangkat bergerak.

Di antara pengumuman varian baru modul-modul tersebut, Moto Gamepad muncul sebagai kejutan menyenangkan bagi penggemar permainan mobile. Fungsi dasarnya sama seperti controller game buat smartphone lain, yaitu ‘mengembalikan’ sistem kendali berbasis gyro ke penyajian tradisional, sehingga jadi lebih familier serta presisi. Namun Moto Gamepad sendiri menyajikan beberapa fitur menarik, membuatnya lebih unggul dibanding aksesori sejenis dari produsen third-party.

Moto Gamepad 3

Seperti Moto Mods lain, Moto Gamepad tersambung secara fisik via connector di belakang smartphone. Koneksi non-wireless tersebut memastikan keterlambatan input-nya bisa ditekan ke tingkat minimal. Moto Gamepad juga menyimpan baterai build-in, dan ketika Anda menyambungkannya ke Moto Z/Z Play/Z2 Play, sistem secara otomatis akan mengalihkan konsumsi daya dari baterai di aksesori.

Moto Gamepad 4

Lewat cara ini, baterai di unit smartphone hampir tidak tersentuh; dan untuk jangka panjang, membuatnya jadi lebih awet. Moto Gamepad ditenagai unit baterai 1.035mAh, diklaim bisa menemani Anda menikmati permainan selama delapan jam sebelum Moto Mods tersebut mulai menggunakan tenaga di handset.

Moto Gamepad 5

Desain merupakan salah satu faktor paling atraktif dari Moto Gamepad. Aksesori controller itu menyuguhkan layout yang akrab: ada sepasang thumb stick analog, D-pad dan action button diposisikan di area kiri dan kanan, kemudian terdapat pula rangkaian tombol di punggung buat menyederhanakan input – semuanya dirancang agar responsif dan empuk di jari Anda.

Moto Gamepad 2

Moto Gamepad memiliki dimensi 226×75,9×24,4-milimeter dengan bobot 140g. Di sesi hands-on kemarin, saya merasa ukuran ini memang cukup panjang karena gamepad merangkul semua bagian Moto Z2 Play. Saat terpasang, Moto Gamepad menutup port-port fisik di handset. Jadi sebagai solusinya, produsen turut membubuhkan port di sana: ada USB type-C untuk charging serta port audio 3,5mm, sangat berguna jika Anda ingin menikmati game dengan ditemani headset/earphone.

Moto Gamepad 1

Di bagian punggungnya, Moto Gamepad mengusung branding Lenovo Legion, dilengkapi logo visor khas dengan lampu LED merah. Dalam sesi tanya jawab, senior director Danny Adamopoulos menjelaskan pada saya bahwa tidak tertutup kemungkinan aksesori dengan branding Legion lain akan hadir buat keluarga Motorola Moto Z.

Moto Gamepad dirancang agar kompatibel dengan Moto Z, Moto Z Play dan Moto Z2 Play. Moto Mods ini dibanderol di harga US$ 80, hadir di ‘musim panas’ 2017. Kabarnya, sudah ada lebih dari 100 game siap mendukung Moto Gamepad.

Lenovo Perkenalkan Laptop Gaming Monster Dengan Keyboard Mekanik, Legion Y920

Meski bukan lagi pemain baru di bidang penyediaan laptop gaming, pengumuman lineup Legion yang dilakukan Lenovo di CES 2017 dimaksudkan untuk mempertegas keseriusan mereka di ranah itu, sembari memperkuat branding gaming mereka. Dan kali ini, sang produsen hardware asal Tiongkok memperkenalkan produk yang lebih ambisius dari Y720.

Hari Kamis kemarin, Lenovo mengumumkan perangkat gaming monster baru khusus kalangan antusias. Dinamai Legion Y920, anggota terbaru keluarga Legion ini adalah laptop 17-inci dengan spesifikasi hardware paling tinggi yang mereka tawarkan. Seperti sejumlah brand gaming lain, Lenovo membekali Legion Y920 bersama fitur overclock instan, serta turut membubukan papan ketik ber-switch mekanik.

Legion Y920 mempunyai arahan desain serupa Y720. Tubuhnya didominasi warna hitam dengan bumbu merah, lalu ada logo ‘Y’ familier ala visor helm Clone Trooper menyala di sisi punggung. Layar dan tubuh tersambung via engsel di tengah, dan di dekatnya, Anda bisa melihat sepasang speaker yang posisinya sedikit naik sehingga output suara seolah-olah diarahkan ke wajah Anda. Bagian terbaiknya: pengguna disuguhkan keyboard mekanik RGB, dipadu touchpad dan palm rest yang lapang.

Legion Y920 3

Di sisi penampilan, perbedaan antara Legion Y920 dan Y720 terletak pada layarnya. Ketika Y720 memiliki panel 15-inci, Y920 dimenyajikan display G-Sync 75Hz 17,3-inci dengan resolusi 1920x1080p. Kehadiran teknologi Nvidia G-Sync memastikan pengguna hampir tidak merasakan adanya stuttering saat frame rate game berubah. Tapi tak berarti kinerja Legion Y920 kurang mumpuni. Sebaliknya, komposisi hardware di notebook ini memastikannya tidak kesulitan menjalankan game-game terbaru. Y920 bahkan juga sudah siap mendukung VR.

Legion Y920 2

Anda dipersilakan memilih Legion Y920 dengan prosesor Intel Core generasi ketujuh i7-7820HK atau i7-7700HQ. Di sana juga ada RAM sebesar 16GB dan penyimpanan berbasis SSD seluas 512GB atau 1TB. Laptop mengusung kartu grafis ‘standar’ Nvidia GeForce GTX 1070, tapi Anda bisa mengubah konfigurasinya. Saya sendiri belum dapat memastikan apakah ada opsi GeForce GTX 1080 atau tidak.

Legion Y920 1

Seperti laptop Lenovo Y Series sebelumnya, perangkat ini dilengkapi sistem audio jempolan. Di sana ada sepasang speaker JBL 2W plus subwoofer 3W. Lalu buat menunjang komunikasi, Lenovo menyematkan webcam 720p. Di sisi konektivitas, tersedia card reader 6-in-1, DisplayPort, port LAN, HDMI, Thunderbolt dan empat buah USB 3.0.

Lenovo Legion Y920 rencananya akan dijual secara online mulai bulan Juni 2017, dijajakan seharga US$ 2.700.

Via PC World & Slash Gear.