Lewat Coding Express, Lego Ingin Ajarkan Konsep Dasar Coding ke Anak-Anak Sedini Mungkin

Sedini apa anak-anak bisa diajari coding? Untuk anak yang masih duduk di bangku preschool misalnya, rasanya terlalu berat kalau mereka dituntut untuk memahami barisan kode. Yang lebih masuk akal adalah mengajari mereka konsepnya terlebih dulu, mulai dari konsep urutan, pengulangan sampai sebab-akibat.

Anggapan ini diamini oleh Lego. Melalui divisi pendidikannya, mereka memperkenalkan Lego Coding Express, set permainan STEM (Science, Technology, Engineering, Math) yang dirancang untuk mengajarkan dasar-dasar pemrograman kepada anak-anak sedini mungkin. Biji Lego yang digunakan pun berasal dari seri Duplo yang lebih besar ukurannya dari Lego standar.

Coding Express dapat dimainkan tanpa bantuan komputer ataupun tablet, melainkan lewat sesi hands-on secara fisik. Usai dirakit, keretanya bisa berjalan di atas rel berkat sebuah motor kecilnya, dan dari situ anak-anak diminta untuk menentukan gerak-gerik sang kereta menggunakan biji oval warna-warni khusus yang dapat diselipkan ke tengah-tengah rel.

Lego Coding Express

Setiap warna mewakili aksi kereta yang berbeda: merah untuk berhenti, biru untuk membunyikan klakson, dan lain seterusnya. Total ada lima warna yang tersedia, dan sang kereta dapat mengenalinya menggunakan kamera yang tersemat pada bagian bawah motor kecilnya itu tadi. Anak-anak pun dituntut untuk memikirkan pergerakan kereta sebelum keretanya bergerak, dan ini kurang lebih sama saja seperti membuat program sederhana.

Satu hal yang disayangkan, Coding Express rupanya hanya akan ditawarkan ke sekolah-sekolah melalui portal Lego Education. Itulah mengapa paket penjualannya yang dihargai $200 turut mencakup sejumlah lesson plan yang bisa dimanfaatkan tenaga pengajar. Pemasarannya sendiri akan dimulai pada bulan Oktober untuk wilayah AS dan Tiongkok, lalu menyusul di musim semi untuk pasar global.

Sumber: Engadget dan Business Wire.

Lego Powered Up Adalah Lini Connected Toy Baru untuk Belajar Ilmu Dasar Coding

Tren connected toy memicu kemudahan belajar coding bagi anak-anak. Dibanding sepuluh tahun lalu misalnya, mempelajari ilmu dasar programming jauh lebih mudah diakses oleh banyak kalangan saat ini. Lego sebagai salah satu pemain besar di bidang ini pun terus menyempurnakan penawaran-penawarannya.

Pabrikan asal Denmark itu belum lama ini memperkenalkan lini connected toy baru bertajuk Lego Powered Up. Sebelum ini, mereka sebenarnya sudah punya lini Lego Boost, dan Powered Up sejatinya dimaksudkan untuk menjadi alternatif yang lebih sederhana selagi masih dibubuhi elemen edukasi.

Lego Powered Up Batmobile

Sederhananya, Lego Boost jauh lebih fleksibel, sedangkan Powered Up lebih terbatas. Salah satu produk pertama di lini Powered Up adalah sebuah Batmobile yang bisa dirakit lalu dikendalikan menggunakan aplikasi smartphone. Mainan ini rencananya akan dirilis pada bulan Agustus mendatang seharga $160.

Setelahnya, Lego berencana merilis update pada aplikasi pendampingnya yang memungkinkan anak-anak untuk melakukan coding sederhana, semisal mengubah kecepatan pergerakan maupun suaranya guna menciptakan manuver yang lebih bervariasi. Agar semua kalangan bisa dijangkau, termasuk anak-anak yang benar-benar antusias soal coding dan butuh tantangan lebih, Lego juga bakal merilis Batmobile yang sama, namun dalam versi Lego Boost yang lebih fleksibel.

Lego Powered Up

Menyusul Batmobile di masa yang akan datang adalah Lego City Passenger dan Lego City Cargo Train, yang pada dasarnya menyisipkan elemen pengendalian berbasis remote control pada versi klasiknya. Seri Lego Duplo untuk batita pun juga akan tersedia versi Powered Up-nya, yakni Lego Duplo Steam Train dan Lego Duplo Cargo Train, yang dilengkapi sejumlah sensor untuk mendeteksi rel kereta yang warna-warni.

Sumber: The Verge dan Engadget.

Lego Ingin Sesi Bermain Duplo Jadi Lebih Interaktif dengan Bantuan Alexa

Kegunaan asisten virtual Amazon Alexa ada banyak sekali. Namun dari sekian banyak, sebelumnya mungkin belum terbayang skenario di mana Alexa bisa menjadi pendamping bermain anak-anak. Tak usah dibayangkan, sebab Lego sudah mewujudkannya lewat skill Alexa baru bernama Lego Duplo Stories.

Sesuai namanya, skill Alexa yang satu ini dimaksudkan untuk menjadi pelengkap sesi bermain Lego Duplo, yang ditujukan buat anak-anak berusia 2 – 5 tahun. Lego Duplo Stories pada dasarnya bisa dilihat sebagai pengalaman interaktif yang memadukan aspek storytelling dan permainan fisik dengan balok-balok Lego Duplo.

Total ada 10 tema yang diangkat Duplo Stories; lima seputar binatang, dan lima sisanya seputar alat transportasi. Masing-masing tema sengaja dicocokkan dengan varian Lego Duplo yang ada, sehingga orang tua tidak perlu membeli set Duplo baru apabila hendak mengajak anaknya menikmati sesi interaktif ini.

Lego Duplo Stories

Cara kerjanya sederhananya begini: instruksikan Alexa untuk membuka Duplo Stories, lalu pilih tema cerita yang diinginkan. Dari situ Alexa akan mulai bercerita, dan anak-anak akan diajak untuk menyusun balok-balok Duplo seiring berjalannya cerita. Arah ceritanya pun tidak linear, melainkan ditentukan oleh pilihan sang anak.

Lego percaya bahwa Duplo Stories bisa membantu anak-anak mengasah sejumlah bakatnya, baik yang bersifat konstruktif, eksploratif maupun yang menyangkut roleplaying. Anak-anak akan diajak bermain sambil belajar angka, warna, artikulasi maupun tantangan menyusun balok-balok Duplo.

Lego Duplo Stories bisa diakses lewat perangkat apapun yang mengemas integrasi Alexa, termasuk halnya speaker kecil Echo Dot, yang baru-baru ini kedatangan versi khusus untuk anak-anak. Mengingat lini Amazon Echo sendiri belum tersedia di banyak negara, Lego untuk sekarang baru merilis Duplo Stories di Amerika Serikat dan Inggris Raya saja.

Sumber: Lego.