Asus, Dell dan Lenovo Pamerkan Headset Windows Mixed Reality Mereka

Dalam konferensi developer Microsoft Build beberapa pekan lalu, kita sudah melihat penampakan dari headset Windows Mixed Reality besutan Acer dan HP. Namun ternyata dua pabrikan itu tidak sendirian; Asus, Dell dan Lenovo juga sudah menyiapkan headset mixed reality-nya masing-masing yang sempat dipamerkan pada ajang Computex 2017.

Microsoft sepertinya telah menetapkan sejumlah standar terkait desain. Hal ini terbukti dari desain strap yang mirip pada semua headset yang telah diumumkan, yang mengitari bagian dahi sampai ke belakang kepala, dengan distribusi berat yang seimbang.

Dell Windows Mixed Reality Headset / Microsoft
Dell Windows Mixed Reality Headset / Microsoft

Headset buatan Asus menurut saya adalah yang paling keren penampilannya, dengan motif poligon pada panel depannya. Di saat yang sama, Dell justru mengambil pendekatan yang lebih minimalis, seperti terlihat pada headset-nya yang serba putih dan simpel.

Lenovo di sisi lain mengikuti jalur yang lebih generik. Desain headset-nya kelihatan paling mirip seperti milik Acer dan HP. Microsoft tidak merincikan spesifikasi ketiganya seperti apa, akan tetapi saya kira tidak jauh berbeda dari punya Acer dan HP.

Lenovo Windows Mixed Reality Headset / Microsoft
Lenovo Windows Mixed Reality Headset / Microsoft

Satu hal yang bisa dipastikan, kelima headset ini sama-sama menawarkan kapabilitas tracking luar-dalam yang terintegrasi. Jadi tanpa bantuan perangkat eksternal, headset sudah bisa melakukan tracking six degrees of freedom (6DOF), dan beberapa model bahkan datang bersama sepasang motion controller.

Sejauh ini belum ada keterangan mengenai harga dari ketiga headset mixed reality ini. Microsoft sebenarnya baru menarget kalangan developer sebelum melepasnya ke publik dengan ekosistem konten yang sudah cukup luas.

Sumber: Microsoft via Engadget.

Lenovo Tak Sengaja Beberkan Kapasitas Baterai Moto Z2 Play?

Lenovo membuka satu tirai yang menutupi detail resmi smartphone Moto Z2 Play yang sejatinya bakal diresmikan dalam waktu dekat ini. Menjawab pertanyaan salah seorang pengguna Twitter, Lenovo atau siapapun yang menjadi admin akun Twitter mengonfirmasi bahwa cikal bakal jagoan barunya bakal membawa komponen baterai sebesar 3.000mAh dan dipastikan berjenis baterai tanam atau tidak bisa dilepas seperti baterai konvensional.

Informasi yang datang langsung dari Lenovo ini (kini sudah dihapus) sejalan dengan rumor yang sudah lebih dulu berseliweran di dunia maya, di mana sebelumnya dikatakan bahwa Moto Z2 Play tidak akan membawa baterai sekuat pendahulunya. Keputusan ini diambil sebagai pertimbangan dari sisi desain, di mana Motorola menginginkan perangkat yang lebih ramping guna memikat mata konsumennya. Sebagai perbandingan, Moto Z Play mempunyai komponen baterai sebesar 3.510mAh dengan ketebalan 7mm.

lenovo tweet

Berdasarkan informasi resmi tersebut kita bisa berekspektasi bahwa meskipun desain secara kesuluruhan tak akan banyak berubah dari model sebelumnya, setidaknya Moto Z2 Play akan lebih mudah dikantongi, nyaman dipegang dan juga ringan karena ketebalannya yang ditekan.

Moto Z2 Play juga sudah mengunjungi TENAA, otoritas sertifikasi perangkat di Tiongkok yang membeberkan beberapa informasi penting. Di antaranya soal ketebalan perangkat yang disebut setebal 5,9mm yang tentu jauh lebih ramping ketimbang Moto Z Play. Listing juga menampilkan informasi ukuran layar AMOLED yang selebar 5,5 inci dengan resolusi Full HD, kemudian dapur pacu berupa prosesor delapan inti 2,2GHz meski modelnya belum diketahui, RAM 4GB dan penyimpanan internal seluas 64GB.

17022456-z

17022456-b

Motorola juga sepertinya masih akan mencoba memanfaatkan ketersediaan aksesoris lewat dukungan modular, bahkan untuk mods lawas sehingga pembeli Moto Z2 Play tak harus mengeluarkan lagi tambahan budget untuk aksesoris pendukung baru.

Sumber berita GSMArena, Gizmochina dan gambar header Venturebeat.

Lenovo Perkenalkan Laptop Gaming Monster Dengan Keyboard Mekanik, Legion Y920

Meski bukan lagi pemain baru di bidang penyediaan laptop gaming, pengumuman lineup Legion yang dilakukan Lenovo di CES 2017 dimaksudkan untuk mempertegas keseriusan mereka di ranah itu, sembari memperkuat branding gaming mereka. Dan kali ini, sang produsen hardware asal Tiongkok memperkenalkan produk yang lebih ambisius dari Y720.

Hari Kamis kemarin, Lenovo mengumumkan perangkat gaming monster baru khusus kalangan antusias. Dinamai Legion Y920, anggota terbaru keluarga Legion ini adalah laptop 17-inci dengan spesifikasi hardware paling tinggi yang mereka tawarkan. Seperti sejumlah brand gaming lain, Lenovo membekali Legion Y920 bersama fitur overclock instan, serta turut membubukan papan ketik ber-switch mekanik.

Legion Y920 mempunyai arahan desain serupa Y720. Tubuhnya didominasi warna hitam dengan bumbu merah, lalu ada logo ‘Y’ familier ala visor helm Clone Trooper menyala di sisi punggung. Layar dan tubuh tersambung via engsel di tengah, dan di dekatnya, Anda bisa melihat sepasang speaker yang posisinya sedikit naik sehingga output suara seolah-olah diarahkan ke wajah Anda. Bagian terbaiknya: pengguna disuguhkan keyboard mekanik RGB, dipadu touchpad dan palm rest yang lapang.

Legion Y920 3

Di sisi penampilan, perbedaan antara Legion Y920 dan Y720 terletak pada layarnya. Ketika Y720 memiliki panel 15-inci, Y920 dimenyajikan display G-Sync 75Hz 17,3-inci dengan resolusi 1920x1080p. Kehadiran teknologi Nvidia G-Sync memastikan pengguna hampir tidak merasakan adanya stuttering saat frame rate game berubah. Tapi tak berarti kinerja Legion Y920 kurang mumpuni. Sebaliknya, komposisi hardware di notebook ini memastikannya tidak kesulitan menjalankan game-game terbaru. Y920 bahkan juga sudah siap mendukung VR.

Legion Y920 2

Anda dipersilakan memilih Legion Y920 dengan prosesor Intel Core generasi ketujuh i7-7820HK atau i7-7700HQ. Di sana juga ada RAM sebesar 16GB dan penyimpanan berbasis SSD seluas 512GB atau 1TB. Laptop mengusung kartu grafis ‘standar’ Nvidia GeForce GTX 1070, tapi Anda bisa mengubah konfigurasinya. Saya sendiri belum dapat memastikan apakah ada opsi GeForce GTX 1080 atau tidak.

Legion Y920 1

Seperti laptop Lenovo Y Series sebelumnya, perangkat ini dilengkapi sistem audio jempolan. Di sana ada sepasang speaker JBL 2W plus subwoofer 3W. Lalu buat menunjang komunikasi, Lenovo menyematkan webcam 720p. Di sisi konektivitas, tersedia card reader 6-in-1, DisplayPort, port LAN, HDMI, Thunderbolt dan empat buah USB 3.0.

Lenovo Legion Y920 rencananya akan dijual secara online mulai bulan Juni 2017, dijajakan seharga US$ 2.700.

Via PC World & Slash Gear.

HTC dan Lenovo Sedang Kembangkan VR Headset Standalone untuk Platform Google Daydream

Platform Daydream dan headset Daydream View merupakan bukti keseriusan Google dalam memajukan ranah virtual reality. Daydream View sendiri barulah awal dari visi besar Google untuk VR, seperti yang mereka tunjukkan pada ajang Google I/O tahun ini.

Dalam konferensi developer tahunan itu, Google mengumumkan bahwa produk selanjutnya untuk platform Daydream adalah VR headset bersifat standalone. Sekadar mengingatkan, standalone berarti headset tersebut sama sekali tidak perlu disambungkan ke PC ataupun dijejali smartphone; cukup pasangkan di kepala, maka Anda sudah langsung masuk ke realita maya.

Istimewanya, headset ini bakal mengusung sistem tracking luar-dalam, mirip seperti headset Windows Mixed Reality besutan Acer dan HP. Sederhananya, sistem ini memungkinkan perangkat untuk membaca pergerakan pengguna tanpa perlu mengandalkan perangkat terpisah seperti HTC Vive atau Oculus Rift.

Untuk mewujudkannya, Google mengadaptasikan teknologi augmented reality besutannya sendiri, Tango, menjadi sebuah sistem tracking VR yang mereka sebut dengan istilah WorldSense. WorldSense menjanjikan pengalaman bergerak yang sangat alami dalam VR, seperti yang bisa Anda lihat pada video di bawah ini.

Saat ini Google sudah punya prototipe VR headset standalone ini, dan mereka pun juga telah bekerja sama dengan Qualcomm untuk menciptakan desain blueprint yang bisa dijadikan referensi oleh pabrikan yang tertarik. Sejauh ini sudah ada dua yang berminat, yakni HTC dan Lenovo.

Baik HTC dan Lenovo dikabarkan siap merilis VR headset standalone-nya masing-masing dalam beberapa bulan mendatang. Harganya diperkirakan berada di kisaran $600 – $700, sekelas dengan HTC Vive maupun Oculus Rift.

Sumber: The Verge dan Google.

Demi Body Ramping, Moto Z2 Play Disebut Korbankan Kapasitas Baterai

Bicara smartphone murah dengan spek dewa, pilihannya bisa dihitung dengan jari. Xiaomi, Vivo dan Asus jelas ada di urutan teratas. Tapi jangan lupakan salah satu model keluaran Motorola, Moto Z Play yang dijual cukup terjangkau namun menawarkan sejumlah keunggulan. Seperti dukungan Moto Mod untuk berbagai aksesoris tambahan dan bekal baterai yang menurut sejumlah review mampu bertahan hingga 50 jam.

Baterai berkapasitas besar itu memberi alternatif bagi konsumen yang selama ini merasa putus asa dengan siklus pengisian baterai di banyak smartphone yang relatif cepat. Tetapi sayang, Lenovo yang memiliki Motorola kemungkinan tidak akan membenamkan komponen yang sama di Moto Z2 Play, model penerus demi mengejar rancangan ponsel yang ramping.

Menurut bocoran yang dibeberkan oleh Evan Blass via Venturebeat, Moto Z2 Play hanya akan ditenagai baterai sebesar 3.000mAh yang di atas kertas lebih kecil dari model sebelumnya sebesar 3.510mAh. Dengan kapasitas sebesar ini, Moto Z2 Play disebut hanya akan bertahan selama 30 jam yang sudah barang tentu akan membuat banyak penunggunya kecewa berat.

Selebihnya Blass juga menyinggung soal kehadiran chipset Snapdragon 626, RAM 4GB dan ruang simpan internal seluas 64GB. Peningkatan jeroan ini bisa menjadi pelipur lara bagi penggemar yang mengharapkan daya tahan baterai tapi peduli dengan performa. Sementara itu soal tampilan, Moto Z2 Play kemungkinan besar masih akan mengadopsi desain pendahulunya, layar masih selebar 5,5 inci dengan Super AMOLED, resolusi 1920 x 1080 piksel, kamera depan 5MP dan kamera belakang 12MP. Smartphone diprediksi bakal menjadi salah satu sajian Lenovo di tahun 2017 ini.

Tutorial Flash Lenovo A369i Menggunakan Flashtool

Libur panjang kemarin saya gagal merealisasikan rencana liburan yang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Pasalnya salah satu lawas saya, Lenovo A369i mendadak mentok logo tanpa sebab. Mau tak mau, terpaksa harus melakukan flash ulang yang ternyata memakan waktu setengah hari karena beberapa kali sempat gagal.

Jika sobat mengalami masalah serupa di smartphone yang sama, tutorial ini mudah-mudah bisa membantu memandu Anda melakukan flash Lenovo A369i dari awal hingga berhasil.

Persiapan

  • Unduh ROM dan peralatan lainnya di sini: https://goo.gl/24XoTU
  • Unduh driver Lenovo di sini: https://goo.gl/fUt7TM

Langkah Flash Lenovo A369i

  • Install driver Lenovo a369i dan pastikan smartphone sudah terdeteksi dengan baik.
  • Ekstrak file ROM dan peralatan di komputer Anda, kemudian buka folder Lenovo A369i_Row_s108_130929 dan buka folder Lenovo A369i_Software Upgrade Tool kemudian jalankan aplikasi Flash_tool.exe.
  • Setelah aplikasi flashtool berjalan, klik tombol Scatter-loading dan arahkan ke folder Lenovo A369i_Row_s108_130929 – target_bin lalu pilih MT6572_Android_Scatter.txt dan klik Open atau tekan enter.

flash lenovo_scatter

  • Hilangkan tanda centang pada pilihan Preloader, kemudian tekan tombol Download, tunggu beberapa saat sampai proses tahap 1 selesai.
  • Sambil menunggu, matikan smartphone dan cabut baterai lalu diamkan.
  • Setelah proses flashtool berhenti, colokkan smartphone dalam keadaan mati tapi baterai terpasang. Tunggu reaksi flashtool, jika smartphone terbaca maka Flashtool akan berjalan. Jika flash berhasil, Anda akan melihat notifikasi seperti ini.

flash lenovo_berhasil

  • Tetapi jika gagal, ulangi langkah di atas, namun kali ini biarkan semua tercentang termasuk preloader dan klik tombol Firmware  -> Upgrade, bukan Download.

flash lenovo_download

  • Setelah flashtool berhenti, colokkan smartphone dalam kondisi mati dan tanpa baterai.
  • Jika berhasil, Anda juga akan mendapatkan notifikasi seperti di atas.
  • Selanjutnya restart smartphone, jangan heran bila agak lama, biasanya membutuhkan 2 sampai dengan 5 menit untuk hidup dengan normal.

Silahkan dicoba, semoga berhasil.

Motorola Siapkan Smartphone Murah untuk Pemula, Moto C dan Moto C Plus

Motorola sepertinya kembali berencana meluncurkan perangkat baru di jajaran smartphone murahnya melalui model Moto C. Dibeberkan oleh VentureBeat, smartphone Android 5 inci disebutkan sengaja dirancang untuk pengguna baru beralih ke perangkat smartphone dan tiba dengan sejumlah konfigurasi menarik.

Berupaya menghadirkan sesuatu yang baru, Motorola merancang Moto C dengan konsep yang sedikit berbeda dibandingkan generasi Moto E3. Moto C disebut bakal mengusung tombol kapasitif dan mengadopsi desain rumah kamera berbentuk bundar yang membalut lensa dan flash dalam satu lingkaran. Empat pilihan warna akan tersedia,di antaranya warna merah, emas, hitam dan silver.

Menariknya, meski dipasarkan untuk pasar entry level, Moto C bakal mengikuti seniornya Moto G5 dengan menawarkan varian Plus yang tentu mempunyai spek dan fitur yang sedikit lebih baik. Menurut sumber yang sama, keduanya punya layar 5 inci tapi dengan resolusi yang berbeda. Varian standar dengan 854 x 480 piksel, sementara varian Plus lebih jernih di 1280 x 720 piksel.

Varian Moto C standar nantinya bakal ditawarkan dalam dua konfigurasi, 3G dan 4G namun dengan chipset yang sama namun dengan komputasi berbeda, 32-bit dan 64-bit serta baterai 2.350mAh. RAM yang digunakan kedua model sama-sama 1GB, namun memori penyimpanan bakal tersedia mulai 8GB hingga 16GB tergantung model dan negara tujuan. Konfigurasi kameranya terdiri dari 8MP dan 2MP.

Sementara itu varian Moto C Plus yang hanya didukung oleh 4G LTE, mengadopsi chipset MediaTek empat inti 64-bit dengan kecepatan 1.3GHz. RAM yang ditawarkan sebesar 2GB dengan kapasitas penyimpanan mulai dari 16GB. Kapasitas baterainya juga lebih besar yakni 4.000mAh dan komponen kamera beresolusi 8MP. Sayangnya hingga saat ini kita belum mendapatkan bocoran harga dan kapan ponsel murah ini akan diresmikan.

Penyajian Laptop 2-in-1 ‘Konsep’ Lenovo Blade Menyerupai Cover iPad dan Microsoft Surface

Ide notebook convertible telah dirangkul oleh Lenovo sejak pengenalan IdeaPad Yoga 13 di tahun 2012 sebagai bentuk respons dari melonjaknya perhatian khalayak terhadap Asus Transformer. Kepopularitasan perangkat komputasi berkonsep 2-in-1 terus bertambah, terbantu berkat hadirnya hardware yang semakin canggih serta hemat dalam penggunaan daya.

Untuk sekarang, penyajian laptop convertible terdiri atas dua metode: struktur detachable atau notebook dengan engsel putar 360 derajat. Umumnya, perangkat 2-in-1 juga mempunyai display jenis layar sentuh sehingga memungkinkannya digunakan ala tablet. Mungkin termotivasi untuk menyuguhkan sebuah terobosan berbeda, Lenovo memperkenalkan laptop 2-in-1 unik bernama Blade.

Lenovo Blade boleh dikatakan sebagai campuran antara Microsoft Surface dengan cover iPad. Seperti Surface, bagian keyboard Blade terlepas dari periferal input. Namun berbeda dari perangkat Microsoft itu, ia tidak memiliki kickstand. Blade malah menggunakan komponen cover untuk menopang layar – mirip cover iPad. Bedanya, cover tersebut bukan aksesori tambahan, melainkan tertanam di tablet.

Penggunaannya seperti ini: ketika tidak dipakai, cover berfungsi untuk melindungi device. Kemudian saat Anda ingin menggunakannya, cukup lipat penutup tersebut ke belakang. Anda ingin mengetik? Buka lalu tekuk bagian belakang cover dan posisikan ujung tablet di depan keyboard. Elemen yang membuat perangkat ini tak sama seperti laptop 2-in-1 biasa ialah integrasi teknologi Miracast.

Lenovo Blade Concept 1

Dengan adanya teknologi ini, keyboard dan display (tersambung via connector magnet) bisa terus bekerja meskipun mereka dipisahkan, membuatnya jauh lebih fleksibel dari laptop convertible standar. Dan kabarnya, Blade juga dapat tersambung ke perangkat Miracast lain sehingga fungsinya bisa lebih luas lagi. Tapi buat sekarang, Lenovo belum menjelaskan bagaimana sistem tersebut bekerja.

Belum ada detail mengenai hardware dari Blade dan di mana Lenovo memposisikan unit pengolah data utama: apakah di layar seperti pada notebook convertible detachable normal, atau bisa juga ditaruh di keyboard kemudian layarnya dapat bekerja sebagai tablet Android standalone – akan masuk ke mode Windows saat keduanya tersambung (ide ini pernah Lenovo tuangkan di IdeaPad U1 Hybrid).

Berkat konsep uniknya, Blade memperoleh perhatian dari IF World Design Guide, juga memenangkan IF Design Award 2017 di kategori produk. Lenovo baru akan meluncurkan Blade setelah tahun 2017 berakhir – akan dilepas di kawasan Afrika, Asia, Australia, Eropa, Amerika Utara dan Selatan.

Via Liliputing.

Motorola Pamerkan Canggihnya Fleksibilitas Moto Z Dalam Acara Modsventure in a Snap

Harapan yang kandas bersama penghentian pengembangan smartphone modular Project Ara terobati dengan kehadiran Motorola Moto Z. Menjadi salah satu device flagship Lenovo, Moto Z disajikan bersama twist unik: Anda bisa mencantumkan bermacam-macam aksesori (sang produsen menyebutnya sebagai Moto Mods), dari mulai kamera sampai proyektor.

Moto Z 20

Lewat kemampuan tersebut, Moto Z dan saudarinya Moto Z Play boleh dibilang sebagai handset paling fleksibel yang tersedia di pasar saat ini. Bermaksud untuk mempresentasikan kemampuan-kemampuan unik Moto Z, Lenovo mengundang media untuk menjajalnya langsung dalam acara bertajuk ‘Modsventure in a Snap’ yang dilangsungkan di kota Lembang.

Moto Z 9

Moto Z 6

Kesederhanaan adalah salah satu faktor andalan dalam Moto Z dan Moto Z Play. Tiap modul Mods memiliki magnet sehingga kita bisa menempelkannya secara mulus dan presisi ke smartphone. Begitu tersambung, handset akan segera mengenalinya. Proses ini sangat simpel, dan Anda tidak perlu repot membongkar-pasang saat ingin menggunakannya: Moto Mods menempel dengan mantap, tapi juga gampang dilepas.

Moto Z

Moto Mods pertama yang di-highlight oleh tim Lenovo ialah speaker stereo JBL SoundBoost. Aksesori ini memungkinkan musik yang dijalankan dari Moto Z bisa terdengar oleh seluruh penghuni ruangan. Speaker ini tersinkronisasi ke smartphone via Bluetooth, dan bisa segera dioperasikan tanpa melewati proses pengaturan seperti speaker wireless sejenis. Penyajian ini juga memastikannya lebih portable dan menghemat tempat.

Moto Z 1

Moto Z 2

Mods Moto Z kedua yang dimonstrasikan oleh tim Lenovo bernama Insta-Share. Ia merupakan proyektor portable, mampu memancarkan gambar seluas 70-inci. Dibekali unit baterai internal, Insta-Share bisa dipakai dalam berbagai skenario. Cukup arahkan ke dinding berpermukaan rata, dan Anda segera mendapatkan ‘layar dadakan’ buat menikmati film atau melakukan presentasi di mana saja.

Moto Z 5

Mod True Zoom Hasselblad sendiri menjadi kebanggaan Motorola di ranah fotografi. Dengan membubuhkannya ke Moto Z, modul ini mem-bypass fungsi kamera smartphone, menggantinya dengan kamera racikan Hasselblad. Sebagaimana namanya, ia menghidangkan kemampuan pembesaran optik ‘sejati’ sebesar 10 kali, sehingga detail tetap bisa diperoleh meski gambar diambil dari jarak jauh.

Moto Z 10

True Zoom Hasselblad turut dibantu oleh kehadiran flash Xenon. Layaknya flash, ia bertugas untuk memberikan penerangan di kondisi-kondisi kurang cahaya. Bedanya adalah, kreasi Xenon ini sanggup menerangi objek foto secara merata. Kombinasi sensor dan flash Xenon diklaim mampu menghasil foto yang jernih dan bebas blur. Selanjutnya, hasil-hasil jepretan itu dapat di-share ke sosial media lewat satu sentuhan.

Moto Z 17

Moto Z 12

Mod Moto Z keempat sangat cocok dengan kebutuhan konsumen Indonesia yang umumnya selalu ingin bisa mengakses mobile app bebas interupsi. Dinamai offGrid Power Pack, modul ini ialah alternatif ringkas dari power bank. Dengan menyematkannya di device, Power Pack menambah waktu hidup Moto Z hingga 20 jam ketika sumber tenaga sedang tidak tersedia.

Moto Z 7

Dari penjelasan Anvid Ardian selaku 4P Lead di Lenovo Indonesia, Moto Mods akan terus dikembangkan, sertamendukung Moto Z dan Moto Z Play hingga tiga tahun ke depan. Selain itu, Motorola juga sudah menyiapkan pilihan aksesori dan mempersilakan Anda untuk mempersonalisasi smartphone dengan Moto Style Shell. Tak seperti aksesori biasa, Style Shell dibuat dari material-material premium semisal kayu, kulit, sampai nilon balistik.

Moto Z 15

Moto Z 14

Moto Z saat ini memegang predikat smartphone tertipis di dunia, berketebalan hanya 5,2-milimeter. Spesifikasi hardware dan layar membuatnya optimal untuk menunjang head-mounted display Google Daydream View, berkat ketersediaan system-on-chip Qualcomm Snapdragon 820 (CPU quad-core 1,8GHz dan GPU Adreno 530), RAM 4GB, memori internal 64GB dan panel AMOLED 5,5-inci QHD (2460×1440, 535ppi).

Moto Z 16

Moto Z 3

Dalam modul kameranya yang menonjol, Moto Z menyimpan sensor 13-Mp f/1.8 dipadu kamera depan 5-Mp. Lalu sebagai sumber tenaganya, Motorola mengandalkan baterai non-removable 2.600mAh berteknologi TurboPower – berkat fitur ini, smartphone bisa aktif sampai delapan jam cukup dengan men-charge selama 15 menit.

Moto Z 13

Moto Z Play sendiri memiliki kompatibilitas ke Moto Mods dan lebar layar (5,5-inci, 1080p) serupa Moto Z, dengan sedikit perbedaan pada penampilan serta spesifikasi. Meskipun tidak setipis saudarinya, tubuh Moto Z Play tetap ramping – berketebalan 7mm. Di sana, Motorola mengandalkan chip Qualcomm Snapdragon 625 (CPU octa-core 2GHz dan GPU Adreno 506), memadunya bersama RAM 3GB, penyimpanan internal 32GB, dengan baterai 3.510mAh.

Daftar harga masing-masing produk dan aksesori bisa Anda lihat di bawah:

  • Moto Z – Rp 8,5 juta
  • Moto Z Play – Rp 5,9 juta
  • JBL SoundBoost Speaker – Rp 1,6 juta
  • Hasselblad True Zoom Camera – Rp 3,6 juta
  • Insta-Share Projector – Rp 4,6 juta

Motorola Indonesia juga mengabarkan bahwa mereka sedang melangsungkan promo ‘Office to Office’ hingga tanggal 27 Maret 2017 nanti. Selama program ini berjalan, setiap pembelian Moto Z dan Moto Z Play dengan Mods speaker akan disertai potongan Rp 300 ribu.

Moto Z 18

Rangkuman Acara XR Meetup v7.0 ‘VR-AR & Brands’

Dilangsungkan di kantor Kaskus pada tanggal 8 Maret kemarin, XR Meetup ke-7 difokuskan membahas aspek pemanfaatan teknologi immersive seperti virtual dan augmted reality di sisi branding. Acara tersebut menghadirkan Nico Alyus (OmniVR), Dimas Setyo (Acer), Anvid Erdian (Lenovo), dan Mohamad Ario Adimas (Indosat Ooredoo) sebagai narasumbernya.

Dahulu dikenal sebagai ‘VR Meetup’, XR Meetup mengundang semua orang pihak yang mempunyai ketertarikan di bidang virtual reality buat saling berbagi ilmu dan bertemu. Selain sharing informasi, peserta bisa menjajal langsung perangkat-perangkat seperti HTC Vive, Google Daydream View, Oculus Rift, 3Glasses sampai Nokia Ozo. Dan lewat artikel ini, saya mencoba merangkum segala informasi yang diungkap di acara tersebut.

XR Meetup 7 5

 

Nico Alyus – OmniVR

XR Meetup 7 9

OmniVR merupakan pihak pencetus XR Meetup, dan sebagai Head of Business Development-nya, Nico Alyus secara singkat menjelaskan apa yang jadi bidang bisnis perusahaan tersebut. OmniVR fokus pada pengembangan hardware dan konten virtual reality, di antaranya ada game, mixed reality, video 360, hingga penyediaan simulator.

Menurut Nico, ada tiga aspek penting penunjang VR: head-mounted display, unit controller, serta konten. Dan berdasarkan penyajiannya, perangkat juga terbagi lagi dalam beberapa kategori, ada mobile VR (Samsung Gear VR, Google Daydream View), tethered VR (device yang tersambung ke PC, contohnya OSVR, Rift, PSVR), serta ‘advancedtethered VR – maksudnya adalah HMD yang menyediakan satu solusi lengkap, seperti HTC Vive.

XR Meetup 7 1

Aspek kreasi konten VR sebetulnya telah tumbuh dengan subur. Saat ini tersaji banyak pilihan platform, misalnya SteamVR, Viveport yang dikhususkan untuk software non-game, Oculus Store serta Google Daydream; dan sudah banyak engine siap mendukungnya – Unity, Unreal, dan Autodesk Stingray.

XR Meetup 7 15

Angka pertumbuhan VR memang menunjukkan kurva positif di tahun 2016, namun Nico sendiri berpendapat bahwa di tahun inilah virtual reality betul-betul bangkit. Berdasarkan data yang ia tunjukkan, umumnya adopsi teknologi-teknologi baru berjalan lebih cepat dan saat ini konsumen sedang sangat tertarik pada VR.

XR Meetup 7 6

Dari analisis OmniVR, virtual reality bisa jadi sangat berguna untuk kegiatan offline activation, di mana khalayak target bisa menjajal dan mengagumi teknologinya secara langsung.

Dimas Setyo – Acer

XR Meetup 7 10

Di ranah ini, Acer memegang dua peran: penyedia perangkat ‘VR ready‘ serta pengembang head-mounted device. Anda mungkin sudah tidak asing dengan keluarga Predator. Berkat kehadiran Nvidia GeForce GTX seri 10, semakin banyak PC dan laptop yang sanggup menangani virtual reality. Tapi manuver paling menarik Acer di industri ini adalah pegembangan StarVR.

XR Meetup 7 8

Digarap bersama-sama oleh Acer dan Starbreeze (developer The Chronicles of Riddick: Escape from Butcher Bay), StarVR boleh dikatakan sebagai headset virtual reality berspesifikasi tertinggi. Ketika device kompetitor beradu di level resolusi 2160x1200p dan FoV 110 derajat, StarVR menghidangkan field of view horisontal 210 derajat dan vertikal 130 derajat dengan resolusi 5K (5120x1440p). Menariknya lagi, HMD ini tidak diracik buat jadi rival langsung bagi Vive ataupun Rift. StarVR dispesialisasikan untuk menyajikan pengalaman sinematik, bisa dinikmati di IMAX VR Centre, Los Angeles.

XR Meetup 7 2

Acer kabarnya juga sedang menggodok headset mixed reality baru untuk mendukung platform Windows Mixed Reality (dulu dikenal sebagai Windows Holographic).

Mohamad Ario Adimas – Indosat Ooredoo

XR Meetup 7 11

Bagi Indosat Ooredo, augmented serta virtual reality merupakan salah satu tren teknologi dengan kenaikan tertinggi, dan saat ini merupakan waktu yang tepat buat mengadopsinya. Alasannya? Konektivitas 4G LTE kian handal, banyak pemain besar berpartisipasi dan menyediakan fasilitas, konten ciptaan developer lokal bertambah banyak, dan masyarakat memang membutuhkan sesuatu yang baru.

XR Meetup 7 12

Ario selaku perwakilan dari Indosat Ooredoo menyampaikan bahwa mereka telah mulai memanfaatkan VR untuk online dan event marketing, corporate social responsibility (CSR), dan juga mempersilakan konsumen mencobanya di gerai-gerai Indosat Ooredoo. Tapi ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan buat turut bermain di sana. Kita perlu ingat bahwa di Indonesia, belum banyak orang menggunakan perangkat VR, kreator kontennya sedikit, lalu banyak pihak masih lebih memilih menyalurkan anggaran ke teknologi yang ‘sudah lebih terbukti’.

Ario juga bilang bahwa inisasi sebuah teknologi baru harus tepat. Jika terlalu cepat dan khalayak belum siap, bahkan konten menarik pun sulit diserap – contohnya seperti prakarsa Indosat MonstAR.

Anvid Erdian – Lenovo

XR Meetup 7 13

Perangkat bergerak adalah ujung tombak penetrasi VR di kalangan end-user, dan berdasarkan penuturan Anvid Erdian dari Lenovo Indonesia, alasannya sangat sederhana: mereka minim kabel, mudah dipasang, ringkas, serta cukup kuat buat menunjang mobile computing. Dan untuk sekarang, ekosistemnya telah tercipta dengan mantap.

XR Meetup 7 3

Memang belum ada konfirmasi mengenai apakah Google akan menghadirkan Daydream View secara resmi ke Indonesia, namun dengan meresmikan Motorola Moto Z di nusantara, Lenovo menunjukkan kesiapannya untuk menyuguhkan VR via HMD baru tersebut. Lenovo sudah lama memperlihatkan ketertarikannya pada virtual reality, dahulu dibuktikan lewat penyajian smartphone-smartphone berteknologi TheaterMax, seperti Vibe K4 Note, Vibe K5 Plus, serta A7000 SE buat dinikmati bersama AntVR.

XR Meetup 7 7

Untuk memicu faktor kreasi kontennya, Lenovo juga turut mengadakan VR Challange. Tiga app terpilih jadi pemenangnya, yaitu Terkunci: VR Game, Virtual Stellarity: VR Edugame dan Crazy Ojek 3D VR.