Team SoloMid Jadi Partner Sponsorship Esports Pertama Lenovo Amerika

Pertumbuhan esports yang semakin pesat dan diprediksi masih akan terus meningkat merupakan daya tarik kuat bagi para pemilik brand untuk berinvestasi di bidang ini. Apalagi pertumbuhan itu tidak hanya terjadi di beberapa negara maju saja, tapi di seluruh dunia. Bagi brand teknologi seperti Lenovo, hanya soal waktu saja sampai mereka terjun menjadi sponsor di industri esports.

Baru-baru ini, Team SoloMid (TSM) mengumumkan bahwa mereka telah menjalin kerja sama dengan Lenovo North America sebagai partner PC eksklusif. Lenovo akan menjadi penyedia perlengkapan gaming untuk fasilitas latihan baru milik TSM yang kini sedang dibangun di Los Angeles. Ditambah lagi, tim kreator konten di TSM juga akan mendapat akses ke perlengkapan teknologi milik Lenovo untuk menciptakan konten-konten kelas dunia.

Team SoloMid
Sumber: Team SoloMid

Fasilitas latihan baru milik TSM itu akan memiliki area yang disebut Lenovo Legion Lounge, berisi PC gaming canggih keluaran Lenovo dan perangkat audio visual yang imersif. Ditambah lagi, Lenovo juga akan menyelenggarakan berbagai event eksklusif dan giveaway untuk TSM sepanjang tahun. Dalam pengumuman di situs resmi TSM, dikatakan bahwa kerja sama ini adalah sponsorship resmi pertama Lenovo North America di bidang esports, dan merupakan investasi yang akan meningkatkan lebih jauh fokus Lenovo di industri game.

“Dengan audiens esports diperkirakan akan melampaui viewership NFL dan mencapai angka 276 juta orang di tahun 2022, Lenovo gembira dapat berpartner dengan tim veteran yang telah membantu mengangkat popularitas esports di Amerika Serikat,” kata Matt Zielinski, Presiden Lenovo North America, “Kami memahami potensi pertumbuhan besar pasar ini, dan kerja sama ini adalah pelengkap yang bagus dalam investasi kami untuk membawa pengalaman gaming tingkat profesional kepada para penggemar berat di seluruh dunia.”

TSM x Lenovo - Photo
Sumber: Team SoloMid

Team SoloMid mungkin partner sponsor pertama Lenovo di Amerika, tapi di negara-negara lain sebetulnya Lenovo bukan nama baru di dunia esports. Di Indonesia saja, Lenovo melalui brand Legion telah menjadi menunjuk tim EVOS menjadi brand ambassador sejak tahun 2017. Legion juga telah menjadi sponsor Rainbow Six Pro League, MotoGP eSports Championship, serta sejumlah tim termasuk Silver Snipers.

Keputusan untuk berpartner dengan Team SoloMid terbilang tepat mengingat mereka adalah tim besar dan punya segudang prestasi. Mereka baru meraih juara 2 di LCS 2019 Spring Playoffs, juga memiliki berbagai tim yang bertanding di cabang-cabang esports berbeda, termasuk League of Legends, Fortnite, Super Smash Bros., dan Rocket League. Menurut keterangan resminya, TSM memiliki lebih dari 80 juta follower di seluruh platform penggemar, juga memiliki jaringan situs gaming dengan capaian 180 juta page view per bulan.

Sementara itu bagi TSM sendiri, Lenovo dipilih sebagai partner karena mereka merasa memiliki komitmen yang sama tentang kualitas. Founder dan CEO TSM Andy Dinh mengatakan bahwa TSM hanya berpartner dengan yang terbaik, dan rekam jejak Lenovo dalam hal performa serta kualitas itu sejalan dengan visi masa depan TSM, bukan dalam hal tim esports saja tapi sebagai organisasi keseluruhan.

Sumber: Team SoloMid

Lenovo Pamerkan Prototipe Foldable Laptop

Tiga bulan terakhir ini industri teknologi sedang digemparkan oleh foldable phone. Tidak tanggung-tanggung, setidaknya sudah ada tiga pabrikan besar yang memamerkan prototipe besutannya masing-masing: Samsung, Huawei, dan Oppo.

Secara mendasar, premis yang ditawarkan foldable phone cukup simpel: bagaimana konsumen dapat menggunakan perangkat dengan layar sekelas tablet 7 inci, tapi di saat yang sama perangkat itu bisa dibawa-bawa semudah sebuah smartphone. Berkaca dari situ, jangan heran apabila ada yang bertanya, apakah premis sebaliknya tak bisa diterapkan di kategori perangkat lain, semisal laptop?

Jauh sebelum kita menanyakan hal itu, Lenovo sudah lebih dulu merenungkannya sekaligus mengeksekusi gagasannya; bagaimana konsumen dapat menggunakan laptop yang dapat dibawa-bawa semudah sebuah tablet. Buah pemikiran mereka melahirkan prototipe sebuah foldable laptop, yang ke depannya diproyeksikan bakal mengusung titel premium ThinkPad X1.

Lenovo foldable laptop

Dalam posisi layarnya terbuka sepenuhnya, bentuknya mengingatkan saya pada ThinkPad X1 Tablet. Layarnya sendiri menggunakan panel OLED fleksibel 13,3 inci beresolusi 2K (hasil kerja sama Lenovo dengan LG Display), jadi ketika dalam posisi terlipat atau tertutup, dimensi perangkat pun menyusut separuh hingga menyerupai sebuah tablet atau buku.

Lenovo menggambarkan beragam skenario penggunaan yang cukup menarik untuk foldable laptop. Yang paling sederhana, Anda bisa menggunakannya seperti sebuah iPad Pro, atau dalam posisi terlipat sedikit menyerupai sebuah buku – satu sisi membuka halaman browser, satunya lagi untuk corat-coret menggunakan stylus Wacom yang dibundel.

Andai diperlukan, perangkat juga bisa diberdirikan di atas meja (dalam posisi layarnya terbuka lebar), lalu pengguna dapat mengetik menggunakan keyboard wireless yang juga dibundel. Terakhir dan yang paling menarik, pengguna dapat meletakkannya di atas pangkuan selagi layarnya dalam posisi terlipat separuh, lalu menggunakannya seperti laptop berlayar ganda macam Lenovo Yoga Book.

Yang masih misterius adalah spesifikasinya. Sejauh ini belum ada sama sekali rincian komponen yang diusungnya, akan tetapi titel ThinkPad X1 semestinya bisa menjadi jaminan bahwa spesifikasinya pantas masuk di kategori premium.

Seperti yang saya bilang tadi, statusnya pun sejauh ini baru sebatas prototipe, tapi sudah fungsional sehingga bisa Lenovo demonstrasikan ke hadapan media. Detail lebih lengkapnya baru akan diungkap bersamaan dengan peluncuran resminya tahun depan.

Sumber: Lenovo.

Legion Y740 Jadi Andalan Lenovo Indonesia Dalam Bermanuver di Era Laptop Gaming Ray Tracing

Belianya usia Legion dibanding nama-nama seperti MSI dan Republic of Gamers tidak berarti Lenovo minim pengalaman dalam meracik produk-produk khusus gamer. Sebelum peluncuran Legion di CES 2017, produsen asal Tiongkok itu sudah cukup lama menyediakan PC-PC berperforma tinggi penunjang gaming, dan penciptaan sub-brand Legion menegaskan keseriusan Lenovo di sana.

Dalam waktu dua tahun, Lenovo berhasil mengukuhkan Legion sebagai salah satu merek gaming terkemuka di dunia. Dalam perjalanannya, perusahaan melakukan modifikasi terhadap branding dan desain, dengan maksud agar produk-produknya tampil lebih inklusif  dan pada akhirnya merangkul lebih banyak kalangan pengguna. Di lini Legion Y Series terbaru, Lenovo tak hanya meng-update penampilan, tapi juga mempersenjatainya dengan GPU spesialis ray tracing Nvidia, GeForce RTX.

Y740 1

Laptop Legion Y Series ber-RTX melakukan debutnya di CES 2019, dan saya sempat menjajalnya sedikit di acara Legion of Champions Series III 2019 Bangkok bulan Januari silam. Perangkat gaming nomaden ini terdiri dari beberapa model, di antaranya Y740 dan Y540, disajikan dalam pilihan konfigurasi hardware dan ukuran layar berbeda. Khusus di Indonesia, Lenovo memasukkan varian Y740 15-inci berkartu grafis RTX 2060.

Y740 2

Dan melalui acara pers hari Selasa kemarin, Lenovo mengundang beberapa media untuk mencoba Legion Y740 secara langsung sembari mengungkapkan hal-hal baru yang dihidangkan olehnya.

Y740 9

 

Mengapa varian ini yang dipilih?

Legion Y740 menawarkan dua ukuran panel, yaitu 17.3- dan 15,6-inci. Keduanya mengusung resolusi 1080p, serta ditunjang teknologi Nvidia G-Sync, refresh rate 144Hz, dan tingkat brightness hingga 400-nit. Melalui riset, sang produsen melihat bagaimana notebook 15-inci menjadi favorit konsumen di tanah air, sehingga mereka memutuskan untuk memilihnya. Lenovo berpendapat, dalam pemakaian sehari-hari, model ini lebih ringkas dibandingkan tipe ber-display 17-inci.

Y740 13

Menjawab pertanyaan saya, Imam Alka selaku perwakilan presales business team juga menjelaskan bahwa RTX 2060 ‘non-Max-Q’ merupakan GPU berkapabilitas ray tracing yang paling ideal bagi gamer di Indonesia saat ini. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bagi Lenovo untuk menghadirkan tipe lainnya. Penuturan Imam mengindikasikan upaya produsen bereksperimen terhadap pasar lokal, sebelum membawa New Legion Y Series secara lebih masif.

Y740 14

 

Arahan desain

Sejak diajukan tahun lalu, banyak orang mengapresiasi arahan desain baru Legion Y Series. Berbeda dari produk di kelasnya, Y740 (dan Y540) tampil lebih simpel, sehingga ia tidak akan menarik terlalu banyak perhatian ketika Anda memakainya buat bekerja atau menggunakannya di tempat umum. Walaupun begitu, saya tak bilang bahwa Y740 tidak atraktif. Sebaliknya, wujudnya terlihat lebih elegan dan secara pribadi saya menyukai rancangan bertema industrial seperti ini.

Y740 4

Y740 7

Aluminium dipilih sebagai material dasar chassis Legion Y740. Ia memang bukan laptop gaming tertipis di dunia, namun dibanding rata-rata produk 15-inci di pasar, Y740 lebih tipis dan ringan – bobotnya cuma 2,2kg. Engsel diposisikan di atas, memungkinkan layar diputar sejauh 180 derajat, memperkenankan Lenovo mencantumkan port fisik secara lengkap di sisi belakang. Dalam upaya memangkas volume lebih jauh, produsen memanfaatkan desain thin bezel (dengan efek samping berupa webcam yang dipindahkan ke bawah).

Y740 3

Satu hal yang tidak dibahas (dan saya lupa tanyakan) di acara kemarin adalah eksistensi dari fitur high dinamic range via Dolby Vision di layar laptop. Teknologi ini menjadi salah satu andalan Y Series, tapi boleh jadi ia tidak tersedia untuk model yang dipasarkan di Indonesia.

Y740 6

Y740 5

Terlepas dari penggunaan rancangan yang ‘serius’, Lenovo tidak lupa untuk menyertai Legion Y740 dengan sistem pencahayaan RGB, diimplementasikan pada keyboard, logo Y di lid, serta bagian internal heat sink. Tidak tanggung-tanggung, Lenovo turut menggandeng Corsair untuk memudahkan kustomisasi warna dan pola lewat software iCUE. Berbekal iCUE, kita juga dipersilakan mengonfigurasi tombol macro, yang diposisikan di sebelah kiri keyboard.

Y740 8

 

Hardware dan pengalaman penggunaan

Selain kartu grafis GeForce RTX 2060, Legion Y740 turut ditopang oleh prosesor Intel Core i7-8750H, RAM DDR4 2666MHz hingga 32GB, penyimpanan berbasis SSD (256GB) serta hard drive (1TB), dan dibundel bersama sistem operasi Microsoft Windows 10 Home. Untuk menjinakkan panas, Lenovo menerapkan sistem pendingin Coldfront yang terdiri dari dua kipas dan dua pipa pendingin. Udara dingin dihisap dari grille di bawah, kemudian udara panasnya dibuang via ventilasi di samping serta belakang.

Y740 15

Susunan komponen di atas sejujurnya sudah lebih dari cukup untuk menangani permainan-permainan blockbuster terbaru. Di unit demo kemarin, tim Lenovo Indonesia menyiapkan sejumlah game untuk dicicipi, beberapa siap mendukung ray tracing seperti Battlefield V dan Shadow of the Tomb Raider. Saya sendiri cuma berkesempatan menjajal performa Legion Y740 lewat dua ronde Apex Legends.

Y740 16

Banyak orang mungkin akan menyarankan agar kita tidak menggunakan setting grafis terlalu tinggi di permainan-permainan shooter multiplayer kompetitif demi memaksimalkan frame rate dan meminimalkan peluang lag. Jangan cemas, bahkan ketika Apex Legends dijalankan di level visual ‘rata kanan’, resolusi full-HD dan filtering maksimal, game terhidang stabil di lebih dari 60-frame rate per detik (Imam Alka menyebutkan sekitar 66fps). Sama sekali tidak mengecewakan…

Y740 10

 

Harga dan ketersediaan

Peluncuran resmi Legion Y740 di Indonesia dilangsungkan pada bulan Maret 2019 lalu dan momen itu juga menandai ketersediaannya di pasar. Produk dijajakan secara online maupun offline, dapat Anda miliki dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 28,5 juta.

 

Flagship Lenovo Z6 Pro Punya Empat Kamera, RAM 12GB dan Prosesor Garang Snapdragon 855

Bertempat di rumah sendiri, Tiongkok, Lenovo secara resmi memperkenalkan smartphone barunya, Z6 Pro. Ini adalah smartphone kedua dari Lenovo yang ditenagai chipset gahar Snapdragon 855 setelah Z5 Pro GT yang debut sekitar empat bulan silam.

Peluncuran Z6 Pro ini menjadi pertanda yang bagus, bahwa Lenovo berkomitmen terus menghadirkan perangkat dengan juru gedor bertenaga. Geser ke bagian kulit, Lenovo Z6 Pro dibalut layar 6,39 inci yang tentu terasa bongsor dengan resolusi FHD+ dan hiasan notch tetesan air di bagian dahi.

s-2

Notch tersebut menjadi rumah bagi kamera selfie 32MP AI yang di atas kertas sungguh mempesona. Untuk menyebutnya sebagai kamera berkualitas, tentu harus dinilai dari hasil jepretan sesungguhnya. Tapi dari ukuran angka, yap ini bisa disebut sebagai salah satu kamera selfie terbesar saat ini. Menyempurnakan pesona kamera selfie-nya, Lenovo Z6 Pro membawa kamera utama berjumlah empat buah yang terdiri dari beberapa sensor berebda, yaitu 48MP + 16MP + 8MP + 2MP. Makin wow, smartphone juga punya fitur Hyper video yang memberi kemampuan kedua sisi kamera – depan dan belakang – untuk merekam video secara bersamaan.

g-s1

Jeroan Lenovo Z6 Pro sendiri punya beberapa pilihan kapasitas RAM, mulai 6GB, 8GB hingga 12GB. Kemudian memori internalnya juga terdiri dari tiga pilihan, 128GB, 256GB dan 512GB.

Smartphone berbasis Android 9 Pie yang juga mendukung port USB tipe C ini memiliki kapasitas baterai sebesar 4.000mAh, memiliki dukungan pengisian baterai cepat dan juga Dolby Panoramic Sound. Kabar baiknya, meski membawa USB tipe C, Lenovo tak melupakan audio jack 3,5mm guna mengakomodasi kebutuhan pengguna tertentu.

s-1

Harga Lenovo Z6 Pro

Lenovo Z6 Pro dibanderol mulai $431 untuk varian dasar dengan kapasitas RAM 6GB dan penyimpanan 128GB. Ada varian lain dengan RAM 8GB dan penyimpanan 128GB yang berharga $446. Varian ketiga dengan RAM 8GB dan penyimpanan 256GB dibanderol di kisaran $565, sedangkan varian teratas dengan RAM 12GB dan penyimpanan 512GB dibanderol $745.

Sumber berita Lenovo.

Smartphone 5G Lenovo Z6 Pro Baru Akan Debut Juni Mendatang

Di ajang MWC 2019, Lenovo tampil juga konsisten dari tahun ke tahun. Sejumlah perangkat dengan inovasi terbaru yang akan meramaikan kancah mobile tahun ini sudah diumumkan di sana. Tetapi Lenovo sebenarnya juga diharapkan untuk melepaskan sajian pamungkasnya menyusul teaser smartphone Z6 Pro beberapa pekan yang lalu. Sayang, ekspektasi itu tak bisa terjawab karena Lenovo hanya membeberkan beberapa potongan informasi terkait Z6 Pro, bukan pengumuman atau perkenalan resmi.

Lenovo Phone VP Edward Chang dalam sesi presentasinya memulai pemaparan dengan berbicara banyak soal teknologi 5G yang jadi perbincangan sejak acara MWC pertama kali dimulai. Ia menyampaikan prediksi jangka pendek dan jangka panjang tentang bagaimana teknologi itu telah mengubah cara orang dalam berinteraksi dan beraktivitas di internet. Ketersediaan jaringan super cepat 5G akan mendorong konsumsi konten berjenis video dan gambar beresolusi tinggi. Sesuatu yang menurut Lenovo telah mereka tangkap dan antisipasi, salah satunya dengan smartphone Z6 Pro ini.

lenovo5g-e1551291043699

Smartphone Lenovo Z6 Pro yang akan datang tidak hanya akan memenuhi standar 5G tetapi juga akan membanggakan kamera HyperVision baru yang mampu merekam Hyper Video. Untuk saat ini, Hyper Video tidak melampaui makna pemasarannya, tetapi Lenovo berjanji untuk segera mengungkapkan lebih banyak tentangnya.

Chang juga menyebutkan istilah hyper video, di mana perangkat yang mampu merekam hanya smartphone dengan hyper camera, di mana Lenovo Z6 Pro akan menjadi salah satunya. Hyper video lekat dengan kebutuhan transfer data yang besar, di mana kita bicara soal kecepatan data di atas 10GB. Sayang Chang tidak menjelaskan secara mendalam mengenai hyper video yang dimaksudkan.

Jika apa yang disebutkan dalam video ini benar, maka Lenovo Z6 Pro akan diluncurkan di Tiongkok pada bulan Juni dengan dukungan untuk 5G. Mereka juga mengumumkan kemitraan 5G dengan China Unicom untuk memudahkan pengguna mengakses jaringan baru tersebut.

Sumber berita Venturebeat.

Lenovo Perkenalkan Headphone Active Noise Cancelling ThinkPad dan Yoga

Hal yang terbersit di pikiran kita ketika mendengar kata Lenovo adalah komputer personal dengan beragam wujud: desktop, laptop, produk kelas enterprise hingga gaming. Namun seperti perusahaan teknologi lain, Lenovo tidak berhenti memperluas portfolio produk. Dan dalam waktu ke depan, besar peluang bagi kita untuk menemukan lebih banyak brand mereka di toko-toko periferal hingga audio.

Di perhelatan Mobile World Congress 2019 Barcelona, produsen komputer multinasional asal Beijing itu memperkenalkan dua buah headphone baru yang pada dasarnya merupakan anggota dari lini PC Yoga dan ThinkPad. Keduanya mengedepankan teknologi noise cancellation serta koneksi nirkabel berbasis Bluetooth 5. Namun sesuai namanya, satu model ditujukan pada user biasa lalu rekannya ditargetkan pada konsumen bisnis.

Headset Lenovo ThinkPad X1 ANC maupun Yoga ANC sejatinya memiliki arahan desain serupa, meski begitu mereka mendapatkan sentuhan khas berbeda sesuai namanya. Headphone menyajikan sepasang housing dan earcup empuk bundar. Diameternya tidak besar sehingga terpasang secara ‘on-ear‘, disambung oleh sebuah headband simpel yang dibekali bantalan tebal di sisi bawahnya. Di area cup, Lenovo menyediakan rangkaian tombol untuk pengaturan fungsi.

Headphone Lenovo X1 2

ThinkPad X1 ANC dan Yoga ANC adalah headset berstruktur foldable, terbuat dari bahan aluminiun dengan finishing brushed. Masing-masing housing bisa terlipat 90 derajat ke arah dalam sehingga lebih ringkas saat dibawa-bawa. Ketika keduanya ditaruh bersebelahan, pengguna PC Lenovo tidak akan kesulitan untuk membedakan varian Yoga dan ThinkPad. Selain dilengkapi label, model Yoga mengusung tubuh perak cerah plus headband berwarna biege, sedangkan headset ThinkPad memiliki warna abu-abu gelap serta padding hitam.

Headphone Lenovo Yoga ANC 2

ANC di nama mereka merujuk pada fitur active (electronic) noise cancellation. Lenovo menyiapkan keduanya sebagai alat untuk menikmati musik sekaligus pendukung kegiatan produktif. Headphone dibekali driver yang mampu menghidangkan audio ‘highfidelity‘, serta ideal buat digunakan dalam conference call atau Skype berkat dukungan fitur Smart Voice Pickup. Selain itu, produsen juga membubuhkan kemampuan voice control standar.

Headphone Lenovo X1

Satu aspek unik dalam penyajian ThinkPad X1 ANC dan Yoga ANC ialah ketiadaan connector audio 3,5mm. Lenovo memutuskan untuk menggantinya dengan konektivitas USB type-C dan Bluetooth. Ini boleh dikatakan sebagai dampak dari upaya produsen menyuguhkan kendali audio yang lebih komprehensif ke tangan konsumen.

Headphone Lenovo Yoga ANC 1

Lenovo ThinkPad X1 ANC dan Yoga ANC rencananya akan mulai dipasarkan pada bulan Juni dan Juli 2019, masing-masing dijajakan seharga US$ 150 serta US$ 170.

Via The Verge.

Lenovo Kenalkan Laptop Bisnis ThinkPad L390 dan L390 Yoga

Lenovo telah mengumumkan kehadiran laptop ThinkPad L series terbaru mereka di Indonesia, ThinkPad L390 dan L390 Yoga. Keduanya dirancang untuk kalangan bisnis, baik skala kecil sampai enterprise.

Keistimewaan dari Lenovo ThinkPad L390 dan L390 Yoga adalah bertenaga prosesor Intel generasi terbaru Whiskey Lake dan daya tahan baterainya mampu bertahan hingga 14 jam. Pengisian baterainya juga lebih singkat berkat fitur Rapid Charge, dari 0 persen hingga 80 persen hanya butuh waktu 1 jam. Isi ulang baterainya pun sudah menggunakan port USB-C.

Kedua laptop ThinkPad L series ini sama-sama mengusung layar 13,3 inci, konfigurasi prosesor hingga Intel Core i7, dengan media penyimpanan SSD hingga 512GB, besaran RAM hingga 32GB, serta tersedia dalam pilihan warna black dan silver.

Bedanya, label “Yoga” yang ada menandakan bahwa laptop tersebut punya desain convertible 2-in-1, di mana layarnya dapat ditekuk hingga 360 derajat. ThinkPad L390 Yoga juga dilengkapi pen dan rumah pen di body-nya.

Untuk ThinkPad L390 versi standar, tersedia dalam resolusi layar HD TN, Full HD IPS, dan Full HD IPS dengan touchscreen. Sementara, untuk ThinkPad L390 Yoga tersedia dalam resolusi layar Full HD IPS dengan touchscreen. Keduanya masih menggunakan integrated graphic Intel UHD 620.

Desain premium ThinkPad melekat erat pada kedua laptop ini, unit yang saya coba berwarna silver yang tampil modern dan bila ingin mendapatkan kesan yang lebih kuat maka bisa pilih warna hitam. Tombol penggerak cursor berwarna merah di tengah keyboard tentunya menjadi bagian tak terpisahkan dari ThinkPad.

Ukuran layar 13,3 incinya membuat dimensi laptop cukup ringkas sehingga mudah dibawa. Namun terus terang body-nya masih terlihat sedikit tebal (ketebalannya 18,8mm) meski sebenarnya cukup tipis diantaranya jajaran ThinkPad L series.

Seri ThinkPad L sendiri merupakan laptop bisnis paling terjangkau dari keluarga ThinkPad. Sebagai laptop bisnis, aspek security pun sangat diperhatikan. Ada fingerprint reader dengan chip khusus dTPM 2.0, slot Kensington lock untuk menjangkarkan laptop, infrared camera untuk Windows Hello (khusus untuk L390 Yoga).

Lenovo belum mengungkapkan detail harga dan varian atau konfigurasi apa saja yang hadir di Indonesia. Mereka hanya memberi kisaran, kalau ThinkPad L390 konfigurasi paling dasar dibanderol US$659 atau sekitar Rp9,2 juta dan US$885 atau Rp12,4 juta untuk ThinkPad L930 Yoga.

Saat ini, perusahaan bisa memesan produk ini langsung ke Lenovo dan bisa kustom sesuai kebutuhan. Nantinya ThinkPad L390 dan L390 Yoga juga bisa diperoleh dari channel retail pada awal atau pertengahan bulan Maret mendatang.

Mengupas Fitur-Fitur Andalan Lenovo di Laptop Gaming Legion Baru

Apapun pendapat Anda mengenai Nvidia, perusahaan teknologi grafis asal Santa Clara ini sangat piawai dalam membangun sensasi. Tren terbaru di ranah visual yang berhasil mereka angkat belakangan ialah real-time ray tracing, dihadirkan lewat kartu grafis anyar GeForce RTX. Begitu hebohnya ray tracing, bahkan studio first-party Sony seperti Polyphony Digital terpacu untuk turut mengembangkannya.

Persaingan perangkat gaming portable berkemampuan real-time ray tracing sendiri dimulai awal Januari ini dengan peluncuran laptop-laptop ber-GeForce RTX di CES 2019. Beberapa produsen yang memiliki brand gaming segera menyediakannya, antara lain Asus (ROG), Dell (Alienware), MSI, dan Lenovo lewat Legion. Namun, tentu saja kompetisi akan jadi membosankan jika pencipta hardware cuma menjual ray tracing.

Sebagai merek gaming yang tergolong muda, Lenovo perlu melakukan manuver ‘nekat’ agar Legion mampu menyusul ketenaran rival-rivalnya. Berbekal arahan baru pada desain produk, eksperimen-eksperimen berani, pelaksanaan turnamen esports secara konsisten, serta kolaborasi bersama tim spesialis gaming gear, perusahaan teknologi berusia 34 tahun asal Beijing tersebut sukses menjalankan misinya.

LOC 4 11

Lewat artikel ini, saya ingin mencoba menggali teknologi baru yang diusung di deretan notebook gaming Legion. Ada dua model yang jadi andalan Lenovo di tahun 2019, yaitu Y740 dan Y540. Mereka merupakan penerus dari seri Y, tersedia dalam opsi ukuran layar 15- dan 17-inci.

 

Desain industrial dengan chassis logam

Sempat saya bahas di artikel terdahulu, Legion tidak lagi tampak seperti laptop gaming pada umumnya. Penampilannya lebih elegan, simpel dan netral; dengan tubuh all-metal berwarna abu-abu gelap. Meski demikian, Lenovo tidak melupakan aspek-aspek krusial di sana, direalisasikan lewat penyuguhan keyboard anti-ghosting 100 persen plus waktu respons 1-milidetik serta penempatan sebagian besar port fisik di belakang agar lebih rapi.

LOC 4 12

Identitas gaming-nya sendiri ditunjukkan oleh branding Legion dengan logo Y menyala, dipadu bersama papan ketik RGB yang bisa dikustomisasi. Pencahayaan LED juga bisa ditemukan di lubang-lubang ventilasi pembuangan panas.

LOC 4 7

 

Panel berbingkai tipis, plus dukungan high-dynamic range

Dengan berpedoman pada prinsip minimalis, Lenovo tanpa ragu mengadopsi desain bingkai tipis yang belakangan populer. Frame bagian atas dan samping mempunyai ketebalan hanya 6,7mm. Efek sampingnya: produsen harus memindahkan webcam ke bawah. Apapun ukuran layarnya, 15- maupun 17-inci, kita tetap disuguhkan resolusi full-HD 1920x1080p. Tapi ada hal menarik tersembunyi di sana.

LOC 4 2

Ketika beberapa produsen laptop gaming masih menunjukkan keraguan, Lenovo tak enggan membubuhkan fitur high-dynamic range bersertifikasi Dolby Vision di produknya. Teknik HDR diramu untuk mensimulasikan cara mata manusia melihat, memungkinkan pengguna mendeteksi detail serta warna-warni pada objek secara jelas, terlepas dari gelap terangnya suatu area. Begitu terbiasa menikmati konten HDR, penyajian game di layar biasa terlihat lebih kusam.

LOC 4 5

Buat mendukung HDR, panel laptop gaming Legion mempunyai tingkat kecerahan yang tinggi, mencapai 500-nit. Selain itu, Lenovo turut melengkapi produk mereka dengan Nvidia G-Sync demi menyingkirkan efek screen tearing, serta kecepatan refresh 144Hz yang sangat bermanfaat di permainan-permainan bertempo cepat.

 

Sistem audio Dolby Atmos

Teknologi Dolby bukan hanya bisa ditemukan di layar, tapi juga pada sistem audio laptop. Eksistensi Dolby Atmos mendongkrak mutu output suara, sehingga gamer bisa lebih mudah mengetahui sumber bunyi. Model Legion Y740 sendiri dibekali unit sound bar gaming-grade, lengkap dengan subwoofer terintegrasi dan sistem Smart Amp. Itu artinya, audio bisa terhidang optimal tanpa memerlukan speaker eksternal ataupun headphone.

LOC 4 3

Legion juga menyimpan satu fitur ‘curang’ yang dapat membuat Anda unggul dalam permainan: overlay Sound Radar. Beroperasi layaknya radar, sistem ini bekerja untuk menangkap asal suara, kemudian informasi tersebut ditampilkan berupa notifikasi visual. Metodenya mirip Sound Tracker di software Nahimic yang digunakan MSI.

 

Sistem pendingin Legion Coldfront

Untuk menjinakkan panas, Lenovo meramu sistem pendinginnya sendiri yang mereka namai Legion Coldfront. Coldfront adalah solusi penanggulangan panas ‘dual-channel‘, terdiri dari dua kipas yang difokuskan pada GPU dan CPU secara terpisah. Agar aliran angin tetap optimal tanpa menyebabkan suara fan jadi bising saat berputar cepat, produsen memanfaatkan kipas 70 bilah buat meniupkan udara panas ke empat zona pembuangan.

LOC 4 4

 

Corsair iCUE

Dikembangkan oleh Corsair Components, iCUE ialah versi lebih canggih dari Corsair Utility Engine. Software ini bertugas untuk menyambungkan seluruh hardware serta periferal dalam satu wadah, agar mereka tersinkronisasi dan pengguna bisa mudah mengustomisasi masing-masing komponen. Dibanding aplikasi dari produsen lain, iCUE jauh lebih canggih dan komprehensif. Tidak heran mengapa Lenovo mengadopsinya.

LOC 4 10

Di laptop Legion baru, iCUE diterapkan pada sistem pencahayaan RGB di keyboard dan dapat segera membaca gaming gear Corsair ketika Anda memasangnya. Software juga telah didukung oleh game Far Cry 5. Begitu permainan dibuka, iCUE secara otomatis memodifikasi pola RGB dan akan menyesuaikan pencahayaan dengan kondisi permainan (oranye ketika karakter Anda tersulut api, atau menampilkan warna ala bendera Amerika di menu utama).

LOC 4 6

Lenovo sudah mengumumkan harga dari tiap-tiap model Legion Y740 dan Y540. Produk-produk anyar tersebut bisa Anda miliki dengan mengeluarkan uang antara US$ 1.100 sampai US$ 2.700. Saya pribadi menduga pendaratannya di Indonesia akan ditandai oleh acara peluncuran resmi.

LOC 4 13

Tips Esensial Untuk Caster Esports Pemula dari Para Pro

“Semua akan esports pada waktunya”, begitulah moto yang belakangan terus diulang oleh editor-in-chief kami. Melihat lebih jauh, ranah olahraga elektronik bukan hanya sekadar soal bermain game, tapi juga membuka banyak peluang bisnis lain. Ia memberi kita kesempatan buat jadi pengelola event, manager tim, pelatih, hingga shoutcaster. Dalam pelaksanaannya, acara esports tak akan lengkap tanpa mereka.

Sebelum perhelatan Legion of Champions Series III 2019 dibuka di Bangkok minggu lalu, Lenovo dan Intel terlebih dulu mengundang tiga orang shoutcaster berpengalaman untuk berbagi tip serta masukan bagi Anda yang menaruh minat di ranah shoutcasting atau berkeinginan menjadi komentator esports profesional. Trio caster Ino ‘Amplifire’ Barreiro, Darwell ‘Asurai’ Llerena, dan Theo ‘Arctikuno’ Rodriguez juga ditunjuk sebagai analis sekaligus host LoC 2019 selama tiga hari.

LOC 3 10

 

Siapa mereka?

Sebelum meniti karier sebagai caster pro, ketiga pemuda itu punya latar belakang, minat, serta menempuh pendidikan berbeda. Namun mereka memiliki satu kesamaan: mereka mencintai gaming. Amplifire mulai menikmati permainan video sejak berusia tiga tahun, Asurai telah mencicipi begitu banyak genre permainan, sedangkan Arctikuno turut berpelangaman mengelola game center pernah jadi manager tim esports.

LOC 3 1

Ketiga shoutcaster berasal dari Filipina, dan satu aspek paling menonjol dari negara ini adalah, sebagian besar penduduknya mampu berbahasa Inggris dengan fasih. Selain reputasi dan pengalaman mereka, inilah alasan mengapa Amplifire, Asurai dan Arctikuno dipilih untuk jadi host dan komentator versi stream Inggris di kompetisi Legion of Champions 2019. Melengkapi bahasa Inggris, shoutcast juga disajikan dalam bahasa Thailand serta Korea.

LOC 3 8

Kemahiran berbasa Inggris memang jadi keunggulan, tapi juga sempat membuat para caster ini bingung. Karena berasal dari Filipina, banyak orang meminta mereka memandu permainan dalam bahasa Tagalog, khususnya buat turnamen-turnamen lokal. Namun akhirnya mereka memutuskan untuk tetap menggunakan bahasa Inggris.

 

Tip untuk jadi caster yang lebih baik

Presentasi dibuka oleh Amplifire dan dialihkan ke Arctikuno untuk menjelaskan apa saja yang bisa kita lakukan saat ingin mulai menggeluti bidang shoutcasting.

1. Cari cara untuk berlatih. Sebelum jadi caster profesional, Arctikuno mengaku bahwa dirinya ialah seorang introvert. Ia tak membayangkan dapat berdiri di atas panggung seperti sekarang. Yang Arctikuno lakukan buat latihan adalah menyaksikan dan mendengarkan komentator lain bekerja, lalu ia akan mencoba meniru mereka.

2. Bergabung dalam komunitas. Saat ini memang tidak banyak ada grup yang secara eksklusif diisi oleh caster, tetapi Anda bisa masuk dalam komunitas gaming berbeda di jejaring sosial. Dengan bergabung di sana, ada banyak hal dapat dipelajari, dan kita juga akan selalu up-to-date terhadap situasi di ranah gaming.

LOC 3 3

3. Rekam suara Anda, kemudian dengarkan. Umumnya kita tidak menyukai versi rekaman suara diri sendiri. Namun dengan begini, kita bisa mulai ‘memakluminya’ serta segera menyadari jika ada kekurangan. Misalnya, boleh jadi ternyata volume suara kita terlalu kecil atau kita berbicara terlalu buru-buru. Cara ini turut memudahkan kita menemukan karakter unik diri.

4. Unggah sampel-sampel itu ke platform video, misalnya YouTube atau Facebook. Arctikuno menyampaikan bahwa cara mengomentari dan jadi shoutcaster satu game akan berbeda dari permainan lain. Itu sebabnya rekaman kita harus mudah diakses dan ditunjukkan ke penyelenggara event, supaya mereka bisa mengetahui apakah Anda merupakan talenta yang tepat buat turnamen mereka atau bukan.

LOC 3 2

5. Dengarkan dan pelajari bagaimana caster pro beraksi. Metode ini sangat efektif buat meningkatkan kualitas shoutcasting Anda. Kita juga disarankan untuk mengenal lebih banyak caster profesional, karena lewat cara ini, kita dapat mempelajari metode serta proses mereka berlatih. Contoh praktisnya, seorang shoutcaster lama-lama akan terdengar membosankan jika ia hanya fokus pada pertandingan. Ia setidaknya perlu mengetahui latar belakang pemain, atau perjalanan tim dalam mencapai di babak itu, sehingga pembahasan jadi lebih bervariasi.

6. Jalin hubungan baik dengan liga lokal. Merupakan aspek paling krusial, teruma bagi para caster freelance, karena mayoritas kesempatan tidak datang sendiri. Kita-lah yang harus proaktif, dan liga lokal ialah tempat terbaik untuk jadi batu lompatan.

LOC 3 6

 

Di sesi berikutnya, Asurai memaparkan kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan oleh para caster. Dengan mengetahui hal-hal ini, kita bisa lebih mudah menghindarinya.

1. Mencoba mengubah karakter Anda dengan terlalu meniru orang lain. Menurut Asurai, jadi diri sendiri membuat penampilan kita lebih natural.

2. Terlalu bersemangat. Memang ada saatnya caster perlu menyemarakkan suasana, terutama ketika sedang terjadi momen menegangkan di permainan, namun kita tetap harus bisa menjaga diri dan menyadari kapan intonasi tinggi dibutuhkan.

LOC 3 5

3. Terlalu banyak menyampaikan informasi. Caster disarankan untuk tidak memberikan terlalu banyak info dalam satu waktu. Kita perlu menyaring informasi-informasi apa saja yang relevan diungkapkan saat itu. Lalu sang shoutcaster juga perlu fokus, jangan sampai sewaktu kamera sedang di arahkan di lokasi A tapi Anda malah membahas kejadian di titik B.

4. Terlampau mendominasi panggung, terutama saat casting dalam grup. Anda harus memberikan rekan lain kesempatan untuk berbicara dan berekspresi. Dengan saling berbagi, panggung jadi lebih berwarna.

LOC 3 7

5. Menanggapi masukan atau kritik orang lain secara personal. Saran dan kritik memang bermanfaat, tapi kita juga harus sadar bahwa tak semua orang setuju dengan pilihan dan keputusan kita. Perbedaanlah yang membuat diri Anda unik.

6. Kurang persiapan. Jika, misalnya Anda diberi kesempatan buat jadi caster pertandingan Dota 2, tentu saja Anda sebaiknya mengetahui segala hal yang terjadi sejauh ini, apakah ada update yang memengaruhi permainan, dan lain sebagainya.

7. Berpuas diri dan menutup ruang buat belajar. Akan selalu ada orang yang lebih baik dari Anda, dan jangan pernah berpuas diri karena Anda merasa jadi yang paling berkompeten di bidang itu. Selalu ada hal baru yang dapat dipelajari.

LOC 3 4

Selamat mencoba!

Lenovo Ungkap Arahan Serta Strategi yang Diterapkan di Lini Legion Buat Bermanuver di 2019

CES 2019 merupakan babak baru bagi para produsen hardware gaming. Di pameran teknologi terbesar dunia itu, kita menyaksikan kelahiran laptop-laptop berteknologi real-time ray tracing dan berlayar HDR. 2019 sendiri ialah tahun krusial bagi Lenovo. Brand Legion mereka terbilang masih sangat muda, dan sang perusahaan harus menyusul ketinggalannya dari kompetitor yang telah lebih dulu berkecimpung.

Meski Legion baru berusia dua tahun, lincahnya manuver Lenovo membuat namanya pelan-pelan terdengar akrab di telinga para gamer. Momentumnya dipercepat dengan pelaksanaan turnamen Legion of Champions, yang dikelola Lenovo secara kolaboratif bersama Intel. Legion of Champions Series III 2019 berakhir minggu lalu, dan sebelum acara dimulai, Lenovo terlebih dulu mempresentasikan perangkat-perangkat yang jadi andalan di tahun ini.

Ada sepasang varian PC laptop serta dua desktop yang jadi formasi utama lini Legion di 2019, namun sang produsen tampaknya mencoba memasarkan perangkat gaming portable secara lebih agresif. Model notebook terdiri atas tipe Y740 dan Y540, masing-masing menyajikan opsi layar 15- dan 17-inci. Lalu di kelas desktop tersedia PC mid-tower T730 dan T530, serta tipe small form C530 dan C730 – yang meluncur di Indonesia pada bulan Desember lalu.

Laptop gamin Lenovo Legion Y740.

 

 

Proses pencarian desain ideal

Legion bukanlah produk gaming pertama buatan Lenovo. Dahulu, perangkat-perangkat tersebut dipasarkan di bawah nama Y series. Dan ketika brand Legion diumumkan di CES 2017, desain Y series masih melekat erat di sana. Identitas Legion baru mulai matang setahun sesudahnya, bisa kita lihat dari transformasi pada wujud produk anyar mereka. Tentu saja, Lenovo tetap mempertahankan logo Y ala visor Clone Trooper di Star Wars.

LOC 1 15

Mengusung konsep ‘stylish on the outside, savage on the inside‘, deretan laptop anyar Legion lebih menyerupai ThinkPad ketimbang perangkat gaming portable standar. Wujudnya tak lagi mencolok, tapi lebih minimalis dan elegan. Arahan baru tersebut diambil karena produsen meyakini bahwa hobi gaming bisa muncul dari semua kalangan – misalnya pekerja kantoran, kalangan pengajar atau pelajar, desainer, arsitek dan lain-lain.

LOC 1 5

Banyak di antara para profesional menginginkan perangkat berperforma tinggi tanpa perlu menonjolkan identitasnya sebagai gamer. Terlebih lagi, data terakhir menunjukkan populasi gamer perempuan yang terus meningkat secara stabil, dan kini proporsinya telah mencapai 41 persen. Itulah hal yang mendorong Lenovo buat meracik laptop-laptop seperti Y740 dan Y540 agar penampilannya tetap netral dan siap menjadi solusi menyeluruh untuk bekerja maupun bermain.

LOC 1 11

Dijelaskan oleh senior product manager Teddy Lee dalam wawancara di Bangkok minggu lalu, proses perancangan produk Legion baru ternyata cukup kompleks. Pertama, mereka melakukan diskusi secara internal dan memberikan kesempatan bagi tim untuk mengajukan segala macam ide, dari mulai penempatan touchpad, sampai pemilihan warna LED yang aman bagi mata. Pencahayaan RGB memang menarik dilihat, tetapi beberapa warna tertentu ternyata bisa membahayakan penglihatan.

LOC 1 7

Setelah itu, barulah Lenovo mengajak gamer buat berpartisipasi dalam pengembangannya. Ada lebih dari 700 gamer turut serta dalam program riset untuk membantu produsen menentukan aspek-aspek penting di PC, misalnya implementasi sistem pendingin, pengelolaan kabel, penempatan port fisik hingga mempelajari kebiasaan gamer saat membersihkan PC. Selain itu, Lenovo turut melakukan survei ke gaming room sejumlah partisipan – sebuah lokasi yang dianggap sangat pribadi dan ‘keramat’.

LOC 1 14

 

GeForce RTX mobile dan fleksibilitas untuk konsumen

Laptop Legion merupakan salah satu perangkat gaming portable yang sudah dibekali teknologi real-rime ray tracing Nvidia lewat dukungan kartu grafis GeForce RTX versi mobile. Legion Y740 17-inci punya ruang cukup besar untuk menjadi rumah bagi GeForce RTX 2080 Max-Q; lalu varian berpanel 15-incinya menyajikan dua pilihan GPU, yakni RTX 2070 Max-Q dan RTX 2060. Sedangkan kedua tipe Legion Y540 sendiri ditopang oleh kartu grafis RTX 2060.

LOC 1 13

 

Awalnya, variasi model notebook Legion sedikit membingungkan. Saya sempat bingung membedakan antara Y740 15-inci dan Y540 (yang ternyata tidak dipamerkan). Tapi beragamnya pilihan notebook sebetulnya merupakan realisasi dari komitmen Lenovo buat mengedepankan fleksibilitas, yaitu dengan mempersilakan konsumen memilih perangkat yang sesuai kebutuhan dan modal. Kedua model dipasarkan di kisaran US$ 1.100 sampai US$ 2.700. Saya pribadi berharap agar harganya di Indonesia tidak terlalu berada jauh di atas angka ini.

LOC 1 10

 

Soal populernya mobile gaming…

Meledaknya kepopuleran aktivitas gaming di mobile direspons secara berbeda oleh produsen PC. Tentu saja, naik daunnya segmen itu memengaruhi permintaan konsumen akan ‘produk niche‘ seperti laptop gaming. Sebagai efeknya, Asus mengikuti jejak Razer dalam menyediakan smartphone gaming, sedangkan MSI menawarkan alternatif lewat software MSI Gaming App. Namun Lenovo sendiri tidak ambil pusing soal ini.

LOC 1 6

Chief marketing officer Lenovo Asia Pasifik Bhaskar Choudhuri menyampaikan pada saya bahwa sejatinya, smartphone punya peran besar di gaming: sebagai pintu gerbang ke jagat video game yang begitu luas. Ia mempertemukan pemain dengan komunitas serta memudahkan gamer menemukan minatnya. Begitu mereka mulai serius bermain, standar terhadap perangkat pendukung pun pelan-pelan meningkat. Pada akhirnya, sang gamer sadar ia membutuhkan hardware ideal serta bertenaga demi menunjang hobinya.

LOC 1 12

Dan sekali lagi, laptop Legion bukan hanya diramu untuk ber-gaming, tapi juga buat menangani proses-proses komputasi berat. Hardware-nya dikemas dalam desain minimalis yang dapat mudah beradaptasi dengan kepribadian Anda, sehingga ia cocok pula jadi rekan kerja sehari-hari.

LOC 1 8