Google dan LG Pamerkan Prototipe Display VR Headset Beresolusi Sangat Tinggi

Setahun yang lalu, Google membeberkan rencananya untuk mengembangkan teknologi display beresolusi tinggi untuk VR headset. Untuk mewujudkannya, mereka menggandeng salah satu produsen panel OLED ternama. Dan sekarang kita tahu produsen yang dimaksud adalah LG, sebab Google sudah punya prototipenya, diumumkan melalui sebuah jurnal ilmiah.

Prototipe panel OLED berdimensi 4,3 inci ini mengemas resolusi sebesar 18 megapixel (3840 x 4800), sedikit di bawah yang mereka umumkan dulu, tapi setidaknya masih dengan angka kerapatan pixel setinggi 1.443 ppi. Lebih istimewa lagi, refresh rate-nya mencapai 120 Hz, dan sudut pandangnya cukup luas di angka 120 x 96 derajat.

Sebagai acuan, Google bilang bahwa penglihatan manusia bisa mencapai resolusi sebesar 9600 x 9000, dengan kerapatan pixel 2.183 ppi dan sudut pandang seluas 160 x 150 derajat. Prototipe buatan Google dan LG memang belum selevel itu, tapi setidaknya jauh di atas VR headset yang ada sekarang.

Prototipe panel OLED 4,3 inci beresolusi 18 megapixel yang dikembangkan Google dan LG / Wiley Online Library
Prototipe panel OLED 4,3 inci beresolusi 18 megapixel yang dikembangkan Google dan LG / Wiley Online Library

Contoh yang ada sekarang adalah HTC Vive Pro, yang masih gres dan menjanjikan kualitas display lebih superior ketimbang Vive orisinil. Display perangkat itu terdiri dari dua panel OLED 3,5 inci, masing-masing beresolusi 1440 x 1600 pixel (615 ppi). Refresh rate-nya pun cuma 90 Hz, dan sudut pandangnya tidak lebih dari 110 derajat.

Kendalanya, setidaknya untuk sekarang, adalah keterbatasan performa chipset perangkat mobile, di mana display yang terdiri dari dua panel 18 megapixel ini hanya bisa berjalan di refresh rate 75 Hz. Singkat cerita, display ini masih belum ideal untuk mobile VR headset, dan itulah mengapa Google dan LG masih enggan berbicara mengenai ketersediaannya.

Sumber: The Verge.

LG Resmi Merilis Varian Tertinggi LG G7+ ThinQ di Indonesia

Saat diperkenalkan perdana di New York pada awal bulan Mei lalu, saya amat penasaran dengan smartphone flagship terbaru LG yakni G7 ThinQ.

Saya juga telah membahas mengenai spesifikasi yang dibawa LG G7 ThinQ, kemudian saya berkesempatan mengulik fitur-fitur yang ditawarkan sebelum akhirnya resmi diluncurkan di Indonesia.

Saking antusias menyambut kedatangannya di Tanah Air, saya pun sengaja berangkat lebih awal menuju tempat peluncurannya di The Ice Palace – Lotte Shopping Avanue Jakarta. Benar saja, di jalur media saya menjadi yang pertama mengisi formulir registrasi.

LG-G7-Plus-ThinQ

Ternyata yang diluncurkan di Indonesia adalah varian tertingginya, LG G7+ ThinQ. Imbuhan plus (+) di sana guna menegaskan bahwa ponsel pintar dengan dapur pacu Snapdragon 845 itu telah disokong RAM mencapai 6GB dan kapasitas ruang penyimpan bawaan 128GB.

“Saya sangat bangga memperkenalkan LG G7+ ThinQ di Indonesia dan kami sengaja membawa versi tertinggi di Indonesia agar masyarakat bisa merasakan performa yang mumpuni.” Ujar Seung Min Park, Presiden Direktur LG Indonesia.

Lebih lanjut saat acara peluncuran, Produk Spesialis LG Mobile Communication Indonesia, Mohammad Casdita turut menjelaskan tujuh pilar utama yang menjadi kekuatan LG G7+ ThinQ.

Pertama Powerful Performance, LG G7 ThinQ terdapat dua varian yaitu RAM 4GB dengan storage 64GB dan RAM 6GB dengan storage 128GB. Varian kedua yang masuk Tanah Air dengan dapur pacu chipset Qualcomm paling mutakhir, Snapdragon 845.

Kedua Super Bright Display, layar IPS 6,1 inci beraspek rasio 19,5:9 telah disokong resolusi QHD+ 3120×1440 piksel (564 ppi) dengan tingkat brightness sampai 1.000 nits. Sehingga layar akan terbaca dengan baik di bawah sinar matahari.

“Dua wajah dalam satu tampilan smartphone, LG memiliki fitur ‘new second screen‘. Di sini kita improve lagi, Anda bisa memilih tampilan kekinian dengan notch atau tampilan elegan dengan FullView display.” Tambah Casdita.

Yang ketiga AI Cam, kamera LG G7+ ThinQ telah didukung kecerdasan buatan yang mampu mendeteksi banyak objek yang dipotret dan merekomendasikan setting-an yang tepat. Saat ini ada 19 mode pemotretan dan depannya akan terus bertambah.

Berikutnya keempat Super Bright Camera, masih mengenai kemampuan kameranya. Kamera akan menyesuaikan pengaturan kamera secara otomatis saat pemotretan dilakukan dalam cahaya rendah, sehingga kita bisa menghasilkan foto yang terang.

LG-G7-Plus-ThinQ-12

Kelima Boombox Speaker, LG G7+ ThinQ menawarkan inovasi audio premium. Selain Hi-Fi Quad DAC yang berguna mengalunkan audio berkualitas tinggi dengan earphone, LG membawa inovasi pada pelantang suara – Boombox Speaker.

Boombox Speaker dibuat dengan memanfaatkan ruang dalam smartphone dan mengubahnya sebagai ruang resonansi yang memberinya keluaran audio lebih kuat. LG juga melengkapinya dengan DTS:X yang memberikan kemampuan mengalirkan suara 3D di kanal audio 7.1 channel.

LG-G7-Plus-ThinQ-8

Keenam Super Wide-angle Camera, yang memungkinkan memotret dengan bentang lebih lebar sehingga hasil foto landscape tampil lebih indah dengan berkurangnya distorsi visual pada tepian gambar. Tak lupa, ada mode portrait untuk menghasilkan bidikan ala professional dengan latar belakang out of focus.

Ketujuh dan yang terakhir, Google Assistant key. LG mendorong pengguna untuk mengoptimalkan kemampuan Google Assistant, tak perlu smart speaker karena kita bisa memberi perintah suara hingga lima meter jaraknya.

Tepat di bawah tombol volume, terdapat tombol yang didedikasikan untuk mengaktifkan Google Assistant dengan menekannya sekali. Sementara bila menekan dua kali, kita bisa menggali informasi mengenai beragam objek di sekitar kita dengan Google Lens.

Nah itulah tujuh kelebihan LG G7+ ThinQ, lalu berapa harganya? Di Indonesia LG G7+ ThinQ dibanderol Rp11.499.000 dengan dua pilihan warna, aurora black dan latinum grey.

LG-G7-Plus-ThinQ-6

Pre-order LG G7+ ThinQ sudah berlangsung sejak tanggal 22 Mei sampai dengan 30 Mei 2018. Di masa pre-order LG menawarkan paket istimewa, termasuk didalamnya kelengkapan wireless charger, earphone B&O dan Quick Cover sebagai sampul pelindung khususnya. Serta garansi 1 tahun untuk menjamin panel LCD layarnya ditambah dengan cashback yang nominalnya hingga Rp800.000.

Di mana bisa dapatkan LG G7+ ThinQ? Blibli, dinomarket, Erafone.com, JD.id, Lazada, Shopee dan Tokopedia. Atau Erafone, Fonel, Megafon, Point2000, Telesindo, Tokopda dan Apollo.

Tiga Smartphone Seri LG Q7 Resmi Diperkenalkan, Bawa Fitur Audio Premium ke Kelas Menengah

Seperti yang kita ketahui, smartphone high-end LG seri G dan V memiliki kualitas audio mumpuni yang menjadi idaman bagi para audiophiles. Kabar baiknya, LG telah membawa fitur audio premium ke kelas menengah.

Pabrikan asal Korea Selatan itu telah mengumumkan trio smartphone terbaru seri Q yakni LG Q7, Q7α, dan Q7+. Ketiganya menawarkan pengalaman audio berkualitas teater.

tiga-smartphone-seri-lg-q7-resmi-diperkenalkan-1

Tiga smartphone mid-range ini berjalan pada OS Android 8.0 Oreo dan telah mengadopsi desain layar penuh – FullVision display 5,5 inci resolusi full HD+ (2160×1080 piksel) beraspek rasio 18:9.

Dengan body logam yang tahan air dan telah dilengkapi sertifikasi IP68 dan MIL-STD-810G. Serta, baterai berkapasitas 3.000 mAh.

Perbedaan ketiganya terletak pada kapasitas memori, kemampuan fotografi, fitur audio, dan chipset yang terbagi menjadi dua yakni octa-core 1.5 GHz atau octa-core 1.8GHz. Jenis SoC yang digunakan dan harga seri LG Q7 belum terungkap secara detail.

tiga-smartphone-seri-lg-q7-resmi-diperkenalkan-2

Sekarang kita membahas spesifikasi LG Q7, penerus dari LG Q6 ini memiliki RAM 3GB dan storage 32GB. Kamera utama 13-megapixel dan kamera depan 8-megapixel atau 5-megapixel.

LG Q7 dilengkapi fitur Hi-Fi audio dengan DTS:X 3D Surround Sound yang mampu membuat simulasi 3D dengan kanal audio 7.1 melalui headphone.

Kemudian LG Q7α memiliki RAM 3GB dan storage 32GB, dengan kamera utama 13-megapixel dan kamera depan 5-megapixel.

Lanjut ke LG Q7+, yang hadir dengan RAM 4GB dan storage 64GB. Kamera utama 16-megapixel dan kamera depan 8-megapixel atau 5-megapixel.

LG Q7+ telah terpasang fitur andalan HiFi Quad DAC seperti yang ada pada LG G7 dan LG V30. Di mana membawa fitur seperti filter digital dan preset suara.

Sumber: GSMArena

Mengulik Fitur-fitur LG G7 ThinQ yang Hadir di Indonesia Pekan Depan

Ketika Qualcomm mengumumkan chipset Snapdragon 845, saya amat penasaran akan seperti apa kemampuan smartphone nanti. Sebab, SoC itu telah memiliki kecerdasan buatan atau AI.

Kini di tangan, saya sudah menggenggam salah satu ponsel pintar yang ditenagai SoC tersebut – LG G7 ThinQ. Smartphone premium terbaru dari LG ini telah dipastikan hadir minggu depan.

Saya cukup beruntung berkesempatan mencobanya lebih awal dan inilah kesan awal yang saya dapatkan dari LG G7 ThinQ selama beberapa hari.

Tombol AI

mengulik-fitur-fitur-lg-g7-thinq-7

Tepat di bawah tombol volume, terdapat tombol yang didedikasikan untuk mengaktifkan fungsi AI yakni ‘Asisten Google’.

Tekan sekali, kita bisa minta bantuan apa saja ke asisten virtual Google Assistant. Asyiknya, LG G7 ThinQ mampu mengenali perintah suara hingga lima meter jaraknya.

Kemudian bila menekan dua kali, kita bisa menggali informasi mengenai beragam objek di sekitar kita dengan Google Lens.

Bermain PUBG Mobile Grafis HDR

mengulik-fitur-fitur-lg-g7-thinq-10

Bermain game battle royale PUBG Mobile di level HD saja saya sudah merasa sangat senang, karena bayangan kita, rumah, atau pepohonan terlihat nyata.

Di LG G7 ThinQ dengan chipset Snapdragon 845, kita bisa bermain di level grafis HDR dengan detail luar biasa yang benar-benar memanjakan mata.

Screenshot_2018-05-18-16-02-48

Kejelian saya pun dalam mendeteksi musuh seolah meningkat. Sayangnya, level ultra HD masih belum bisa dicoba. Ketika dipilih statusnya bilang ‘coming soon‘.

Super Bright Display

mengulik-fitur-fitur-lg-g7-thinq-5

Unit LG G7 ThinQ di saya berwarna new aurora black, namun karena masih berupa prototipe – saya lewatkan dulu pembahasan mengenai desain dan build quality-nya.

Tapi yang pasti feel yang saya dapat ialah compact, padahal memiliki bentang layar 6,1 inci. Jawabannya sudah pasti, karena pakai aspek rasio 19,5:9 dan bezel yang tipis.

Lalu, ada notch atau LG menyebutnya sebagai ‘new second screen‘. Tapi kalau tidak suka, notch-nya bisa disamarkan kok.

mengulik-fitur-fitur-lg-g7-thinq-12

Layarnya sendiri berjenis IPS, resolusinya QHD+ (3120×1440 piksel) dan punya fitur ‘super bright display‘ yang memancarkan tingkat kecerahan maksimum 1.000 nits. Sorot sinar matahari bukan lagi musuh kita deh.

Kamera Super Wide Angle dan Portrait

mengulik-fitur-fitur-lg-g7-thinq-11

LG membenamkan kamera depan 8-megapixel dan sepasang kamera 16-megapixel pada bagian belakang. Fitur-fitur kameranya banyak sekali, karena keterbatasan waktu saya belum sempat mengoptimalkannya buat foto-foto.

Saya baru mencoba mode portrait dan AI Cam. Di mode portrait, efek bokehnya tampak halus dan natural. Sementara, AI Cam dibekali 19 mode pemotretan yang secara otomatis mendeteksi gambar yang sedang dibidik.

Audio Premium

mengulik-fitur-fitur-lg-g7-thinq-3

LG G7 ThinQ tak akan mengecewakan penikmat musik, dengan Boombox speaker yang mampu mengeluarkan efek bass dua kali lebih kuat.

Itu pertama dan yang kedua ada fitur DTS:X yang mengalirkan suara 3D di kanal 7.1 channel untuk penggunaan earphone. Satu lagi, tak ketinggalan Hi-Fi Quad DAC untuk alunan suara yang kaya.

Pre-order LG G7 ThinQ

mengulik-fitur-fitur-lg-g7-thinq-6

Cukup saja dulu, lebih lengkap mengenai kemampuan LG G7 ThinQ – tunggu review-nya di Dailysocial ya. Bila tertarik, LG G7 ThinQ bakal diluncurkan secara resmi di Indonesia pekan depan.

Keran pre-order LG G7 ThinQ akan berlangsung selama delapan hari mulai tanggal 22 Mei sampai dengan 30 Mei 2018. Harga normal LG G7+ ThinQ di kisaran Rp 11,499,000, tetapi di masa pre-order LG menawarkan paket istimewa.

Keran Pre-order LG G7+ ThinQ Dibuka Pekan Depan, Ada Cashback dan Bonus

Pertama kali diperkenalkan pada awal bulan bulan Mei, tak butuh waktu lama bagi LG G7 ThinQ untuk menyapa penggemarnya di tanah air. Pekan lalu, LG Mobile Communications Indonesia sudah memastikan bakal memboyong smartphone flagship-nya itu ke Indonesia, dan melalui rilis pers resmi terbaru LG menegaskan kembali akan membuka fase pre-order pekan depan untuk varian tertinggi G7+ ThinQ melalui 14 toko retail ternama secara offline dan online.

Adapun beberapa toko retail online yang bakal menawarkan LG G7+ ThinQ termasuk Blibli, dinomarket, Erafone.com, JD.id, Lazada, Shopee dan Tokopedia. Pre-order Smartphone bertenaga Qualcomm Snapdragon 845  juga bakal tersedia di jaringan toko Era-fone, Fonel, Megafon, Point2000, Telesindo, Tokopda dan Apollo.

Penawaran pre-order ini akan berlangsung selama delapan hari mulai tanggal 22 Mei sampai dengan 30 Mei 2018. Selama periode tersebut, LG menawarkan paket istimewa. Harga normal LG G7+ ThinQ di kisaran Rp 11,499,000, tetapi di masa pre-order LG memberikan cashback hingga Rp 800.000 dan aksesoris pelengkap seperti wireless charger, quick cover dan earphone B&O. Selain itu, LG juga memberikan garansi 1 tahun khusus untuk panel LCD senilai Rp 1 juta. Jika ditotal, nilainya setara dengan Rp 4,000,000.

“Kecepatan, keluasan opsi dan paket istimewa ini dirancang benar memberi peluang lebih besar bagi masyarakat luas untuk merasakan sematan fitur AI pada LG G7+ThinQ yang bukan sekedar tren. Namun benar-benar memberi manfaat dan kenyamanan penggunaan,” ujar Heegyun Jang, Head of LG Mobile Communications Indonesia.

G7 image-02-02

Spesifikasi LG G7+ ThinQ adalah yang tertinggi di jajaran G Series dan merupakan smartphone pertama LG yang mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI). Demi memberikan kemampuan multi-tasking yang baik, LG G7+ ThinQ membawa RAM sebesar 6GB dan ruang simpan hingga 128GB untuk keleluasaan penyimpanan foto, video dan aplikasi. Layar berukuran 6,1 inci QHD makin terlihat premium dengan desain Full Vision, aspek rasio 19,5:9, disokong resolusi QHD+ 3120×1440 piksel dan kepadatan piksel 564 ppi. Tambahan notch di dahi atas membuat G7+ ThinQ makin terlihat lebih berkelas.

Tak cuma unggul di desain, performa dan layar, LG G7+ ThinQ juga mengedepankan kemampuan kamera kelas wahid. Di depan misalnya, LG mengadopsi kamera depan 8-megapixel yang sudah dilengkapi lensa wide angle untuk mengoptimalkan area tangkapan kamera. Kemudian di belakang ada konfigurasi kamera ganda 16MP dengan wide-angle 71 derajat dan lensa kedua 16MP wide-angle 107 derajat ditambah bukaan f/1.9.

LG pun telah membenamkan fitur-fitur kamera berbasis AI, mulai dari AI CAM, AI Portrait dan super bright camera yeng mengoptimalkan kemampuan kamera dalam membidik objek di situasi pencahayaan yang rendah.

Lini TV LG OLED dan Super UHD Kini Dilengkapi ThinQ AI dan Google Assistant Sekaligus

Seperti yang sudah dijanjikan sebelumnya, LG akhirnya melengkapi lini TV-nya dengan integrasi Google Assistant. Lini TV yang dimaksud adalah dua lini teratas, yakni OLED dan Super UHD. Namun yang lebih menarik, integrasi ini rupanya telah dipadukan secara harmonis dengan AI besutan LG sendiri yang bernama ThinQ.

Mempunyai dua asisten virtual sekaligus mungkin bakal terkesan mubazir, akan tetapi LG sudah merancangnya agar ideal di berbagai skenario. Yang paling gampang, AI bawaannya bertugas untuk mengendalikan fungsi-fungsi TV beserta pengaturannya, tidak ketinggalan juga untuk mencari konten.

Google Assistant di sisi lain bakal menjadikan TV sebagai sebuah smart home hub, di mana pengguna dapat memanfaatkannya untuk mengendalikan ribuan perangkat yang kompatibel, serta untuk mengakses informasi-informasi generik seperti prakiraan cuaca atau skor pertandingan olahraga.

LG TV with ThinQ AI dan Google Assistant

Memadukan AI bawaannya sendiri dengan Google Assistant membuat LG masuk ke kategori brand yang cukup langka. Ketimbang memaksakan AI-nya yang mungkin bakal kesulitan bersaing dengan Assistant, LG mengambil langkah yang lebih bijak, yaitu membagi-bagi tugas kedua AI agar pengguna bisa mendapatkan pengalaman yang lebih lengkap.

Mulai bulan Mei ini, LG bakal memasarkan lini TV OLED dan Super UHD yang dilengkapi ThinQ AI dan Google Assistant sekaligus di Amerika Serikat terlebih dulu. Pasar Asia dipastikan bakal menyusul, dan LG juga berjanji untuk menambah dukungan bahasanya.

Sumber: LG.

LG Buka Fasilitas Khusus Demi Mempercepat Perilisan Software Update untuk Ponsel Besutannya

Salah satu ‘penyakit’ lama yang masih mencoreng image smartphone Android hingga kini adalah lambatnya software update yang datang ketika ada versi baru Android. Sebagai bukti, hingga bulan Februari kemarin, persentase perangkat yang menjalankan Android Oreo baru 1,1%, padahal Google sudah merilisnya sejak bulan Agustus.

Inilah yang pada akhirnya menjadi nilai jual lini smartphone Google Pixel maupun Android One, yang tak hanya menjanjikan update sesegera mungkin, tapi juga kepastian bahwa perangkat masih akan menerima dukungan software update dalam kurun waktu yang lebih lama ketimbang nasib ponsel Android pada umumnya.

Bagi pengguna smartphone besutan LG, Anda bisa dibilang cukup beruntung karena rival sekampung Samsung itu menanggapi problem ini dengan cukup serius. Sebagai bukti dari komitmennya, mereka baru saja meresmikan fasilitas baru bernama Software Upgrade Center di markas R&D-nya di kota Seoul.

LG bilang bahwa tujuan yang hendak mereka capai adalah menyajikan software update secara lebih cepat dalam jangka waktu yang lebih panjang kepada konsumennya di seluruh dunia. Adanya divisi khusus semacam ini semestinya bisa menjadi solusi atas masalah keterlambatan yang dialami konsumen selama ini.

Langkah pertama yang akan dilakukan adalah merilis update Oreo untuk LG G6 bulan ini juga, diawali dengan Korea dan kemudian berlanjut ke negara lainnya. Semoga saja pabrikan lain jadi tergerak untuk mengambil rute yang sama seperti LG, sehingga pada akhirnya smartphone kita bisa punya ‘umur’ yang lebih panjang.

Sumber: LG.

LG Rilis webOS Versi Open-Source Demi Mewujudkan Pengadopsiannya di Kategori Perangkat Lain

Masih ingat dengan webOS? Sebelum Android jadi sebesar sekarang, webOS pada masanya merupakan alternatif lain iOS yang tidak kalah menarik. Di tahun 2010, webOS berpindah tangan ke HP bersamaan dengan akuisisi atas perusahaan pengembangnya, Palm. Lalu di tahun 2013, webOS berpindah tangan lagi ke LG.

Di tangan LG, webOS tidak lagi mengisi smartphone atau tablet, melainkan smart TV sekaligus kulkas. Kendati demikian, LG sebenarnya ingin webOS bisa merambah lebih banyak perangkat. Untuk itu, mereka mengumumkan webOS Open Source Edition, yang bisa diulik oleh developer yang tertarik.

Kalau melihat ilustrasi yang diberikan LG di atas, mereka tampaknya berharap ke depannya webOS bisa menenagai tablet, set-top box hingga robot. Merilis webOS versi open-source tentunya bisa membantu perwujudan visi tersebut. Di samping itu, LG juga bekerja sama dengan pemerintah Korea dalam membantu startup terpilih untuk urusan komersialisasi dengan webOS sebagai alat bantunya.

Yang menarik, ini bukan pertama kalinya webOS dijadikan open-source. Sebelum mengopernya ke LG, HP sebenarnya sempat mengubah sejumlah bagian webOS menjadi open-source di awal 2012. Versi ini juga yang akhirnya menjadi fondasi atas LuneOS, sistem operasi yang ditujukan buat smartphone dan tablet.

Kendati demikian, webOS versi open-source yang dirilis HP dulu ternyata tidak lengkap, seperti diungkapkan oleh pengembang LuneOS. Ini otomatis memunculkan pertanyaan serupa, apakah webOS Open Source Edition yang dirilis LG kali ini benar-benar komplet dan bisa digodok menjadi sistem operasi final untuk perangkat lain?

Sumber: LG.

LG X4 Melenggang dengan Bekal Snapdragon 425 dan Baterai 3.000mAh

LG punya rencana berbeda dengan flagship terbarunya. Terus membukukan catatan finansial yang negatif, LG berkeinginan untuk memastikan perangkat unggulannya benar-benar siap sebelum diluncurkan. Sebagai pemanasan, LG lebih dulu meluncurkan perangkat kelas menengah bernama LG X4 di markas sendiri, Korea Selatan.

Dibanderol $275, LG X4 menawarkan spesifikasi yang tak terlalu istimewa tapi masih bisa disebut sebagai smartphone potensial untuk menjegal jagoan-jagoan dari Xiaomi dan juga Huawei. Di depan perangkat menampilkan layar 5,3 inci dengan resolusi 1280 x 720 piksel. Tak istimewa, tapi dirasa lebih dari cukup untuk menampilkan kejernihan yang memadai baik untuk multimedia, gaming dan foto.

wpid-5f14bb78615a6026b7704bd59435ee1f_wp-1520305424297.jpg

Performa X4 dipercayakan pada chipset buatan Qualcomm, Snapdragon 425 yang diduetkan dengan RAM sebesar 2GB dan memori seluas 16GB. Slot microSD juga tersemat di sisi perangkat, memastikan pengguna memperoleh sokongan ruang simpan saat memori standar tak lagi memadai. Di sektor kamera, perangkat berbasis Android 7.1.2 Nougat ini menawarkan sepasang “mata” di belakang dan di depan masing-masing 8MP dan 5MP. Untuk kamera depan sudah cukup memadai, tapi kamera utama dengan resolusi hanya 8MP rasanya akan sulit bersaing bahkan dengan Redmi 5A yang punya kamera 13MP.

Beruntung LG membenamkan sensor sidik jari di bawah kamera belakang yang disebut mendukung LG Pay untuk sistem pembayaran. Tambahan jarigan 4G LTE dan dukungan baterai sebesar 3000mAh juga diharapkan membuat LG X4 terlihat menawan di mata konsumen.

Sayangnya belum ada informasi resmi kapan LG X4 akan diluncurkan juga di luar Korea Selatan. Untuk saat ini kita hanya bisa menunggu perkembangan selanjutnya.

Sumber berita LGE.

[Review] LG V30+, Audio Mumpuni dengan Perekam Video Sinematik

Sampai saat ini smartphone flagship LG memang masih berada di bawah bayang-bayang Samsung. Tapi soal inovasi dan kualitas produk, LG tak kalah dari Samsung.

Bicara mengenai LG, meja redaksi DailySocial lifestyle telah kedatangan smartphone premium LG varian warna terbaru – LG V30+ Raspberry Rose edisi spesial hari Valentine.

Paduan antara merah jambu dan magenta yang berbaur elok membuat LG V30+ tampil begitu mempesona. Keindahannya pun semakin menggoda tatkala cahaya memantul dari permukaannya.

Lalu, apa yang ditawarkan oleh smartphone flagship ini? Berikut review LG V30+ selengkapnya.

Paket Penjualan dengan Headset B&O LG

review-lg-v30-plus-1

Mungkin Anda bertanya-tanya, apa bedanya V30 dan V30+? Sebenarnya sama dan memang punya spesifikasi yang identik. Bedanya mungkin terletak pada paket penjualan, di mana varian V30+ telah tersemat headset B&O. Update: Namun unit yang kami coba tidak menyertakan headset dari B&O melainkan dari LG. Berikut isi kemasan LG V30+.

  • LG V30+ Raspberry Rose
  • Kepala charger Quickcharge 3.0
  • Kabel data USB type-c
  • SIM ejector
  • Buku panduan dan garansi
  • Headset B&O LG

Desain Nyaris Sempurna

Soal rancangan, LG V30+ ialah salah satu smartphone bezel-less atau nyaris tanpa bingkai terbaik. Berkat penggunaan rasio layar 18:9, minim bezel, dan tepian panel depan yang agak melengkung – membuat ukuran LG V30+ terpandang ramping meski memuat layar 6 inci.

Handset ini berdimensi 151.7×75.4mm dengan tebal 7,4mm dan berat 158 gram. Body tipis dan bobot yang ringan, membuatnya nyaman digenggam. Panel lengkungnya juga begitu halus, terasa sekali kesan premiumnya.

Kerangka alumunium dengan kaca pada bagian depan dan belakang – menambah keanggunannya. Keduanya sudah berlaping Gorilla Glass 5 yang memberi perlindungan lebih baik terhadap goresan.

Satu hal mengenai smartphone berdesain full-glass, biasanya bagian punggung cenderung lebih mudah tergores daripada bagian layar. Mungkin karena kita terbiasa meletakkan smartphone dengan bagian punggung di bawah, jadi saya sarankan mengenakan case.

Selain itu, LG juga sudah melengkapinya dengan sertifikasi standar militer Amerika Serikat MIL-STD-810 (telah melewati 14 dari 25 tes) yang harusnya membuat body LG V30+ jauh lebih tangguh dibanding kompetitor.

Lebih penting lagi, handset ini juga bersertifikat IP68 yang menandai ketahanan dalam menghadapi air dan debu. Meski sebagai bayarannya, baterai LG V30+ tidak bisa dilepas pasang.

Satu hal yang mengganjal, sambungan antara bingkai alumunium dan kaca bagian belakang tidak terlihat menyatu, seolah back cover ini bisa dilepas. Bagi saya, hal ini cukup mengganggu.

Untuk atributnya, tray kartu SIM (hybrid) berada di sisi kanan. Sementara, mekanis volume bertempat di sisi kiri. Kemudian port USB type-c, speaker, dan mikrofon ada di bagian bawah. Lalu, jack audio 3.5mm dan mikrofon kedua tersemat di bagian atas.

Ke mana tombol power-nya? LG menghapusnya atau mungkin lebih tepatnya memindahkannya ke bagian belakang bersama rumah sensor pemindai sidik jari. Memang banyak orang yang bersikeras bahwa lokasi tersebut lebih baik untuk fingerprint sensor, tapi kalau untuk tombol home?

Bagi saya tak masalah, lagi pula untuk membangunkan smartphone kita cukup melakukan double tap saja. Selain itu, letak tombol volume di bagian kiri juga membuat saya terpaksa harus beradaptasi lagi.

Ke bagian belakang, modul kamera belakang ganda diposisikan secara horizontal. Di bawahnya ada logo B&O yang terlihat lebih menonjol dibandingkan dengan logo LG itu sendiri. Mungkin LG ingin menekankan kualitas audio yang mumpuni yakni chip 32-bit Quad DAC.

FullVision Display 6 Inci

LG merupakan pelopor tren penggunaan rasio layar baru 2:1 atau 18:9, mereka menyebutnya FullVision display. Pada V30+, LG memakai jenis layar P-OLED seluas 6 inci dengan resolusi 2880×1440 piksel yang menghasilkan tingkat kerapatan 537 ppi. Layarnya sudah mendukung pemutaran video HDR 10.

Dalam mode otomatis, brightness-nya bisa mencapai 600+ nit, itu sangat terang dan saat saya menggunakannya di bawah teriknya sinar matahari keterbacaan layar masih nyaman. Kemudian kecerahan minimumnya adalah 3,3 nit, cukup memadai di malam hari.

review-lg-v30-plus-10

Menyoal tampilan layarnya, selain mode normal – LG juga sudah menyediakan tiga mode, yaitu best for movies, best for photos, dan best for web. Jika itu masih kurang, mode custom memungkin kita men-tweak tampilan sesuai selera.

Asyiknya kita juga bisa mengubah resolusi layar dengan mudah di pengaturan, resolusi bisa diturunkan dari high (Quad HD+) 2880×1440 piksel ke medium (Full HD+) 2160×1080 piksel, atau low (HD+) 1440×720 piksel.

Untuk tugas-tugas sehari-hari, menurut saya resolusi medium sudah lebih dari cukup dan lebih hemat daya. Sedangkan untuk pengalaman terbaik dalam bermain game dan nonton video, maksimalkan ke resolusi tertinggi.

User Interface

LG V30+ masih menjalankan OS Android 7.1.2 Nougat. Secara default antarmukanya menggunakan tampilan satu lapis, tapi tersedia juga tampilan dua lapis dengan app drawer yang bisa Anda temui di pengaturan. Tentu saja kita bisa melakukan personalisasi, berganti tema, tipe font, ukuran font, mempertebal font, dan tombol navigasinya juga bisa digonta-ganti. Kemudian mengubah efek transisi, menggunakan wallpaper motion, hingga menyembunyikan aplikasi.

Untuk memaksimalkan potensi rasio layar 18:9, LG menyediakan fitur ‘app scaling‘ yang berfungsi untuk menyesuaikan tampilan aplikasi atau game yang masih menggunakan skala layar 16:9. Fitur lainnya seperti ‘mini view‘ untuk mengecilkan tampilan agar bisa digunakan satu tangan, lalu ‘comfort view‘ untuk menjaga kesehatan mata saat menggunakan smartphone di malam hari.

Kemudian fitur ‘alwasy-on display‘ yang memungkinkan Anda tak lagi kelewatan notifikasi penting. Dan fitur floating bar untuk pintasan ke aplikasi atau fitur serta (quick contack dan music player. Untuk ber-multitasking atau mode split-screen, selain bisa dibagi 50/50, tampilan dua aplikasi juga dapat di atur 60/40 atau sebaliknya 40/60.

Dual Camera Lensa Wide-angle

Dibandingkan dengan sistem kamera ganda LG V20 dan LG G6, LG V30+ mengalami beberapa perubahan penting. Konfigurasinya masih serupa, LG V30+ masih punya satu lensa normal dan satu lagi lensa wide-angle. Namun lensa utama 16-megapixel kini punya aperture yang lebih lebar f/1.6, pun demikian dengan lensa kedua 13-megapixel dengan aperture f/1.9.

Artinya memungkinkan kita mengambil gambar dalam berbagai kondisi pencahayaan yang lebih luas. Secara teori, makin kecil angka aperture maka makin banyak cahaya yang masuk dan biasanya selalu lebih baik. Meski begitu, LG harus mengorbankan satu fitur unggulan dari seri sebelumnya yakni bidang pandang yang berkurang, tadinya 135 derajat menjadi 120 derajat.

Aplikasi kamera telah menyiapkan beragam pengaturan dan fitur-fitur menarik. Mulai dari pengambilan gambar auto, cine video, food, snap movie, popout, manual photo, match shot, guide shot, time-lapse, 360 panorama, manual video, snap shot, slow-mo, dan panorama. Ya, mode manual tersedia baik untuk pengambilan foto maupun video, yang memungkinkan Anda untuk mengeksplorasi kemampuan LG V30+ secara lebih jauh.

review-lg-v30-plus-19

Anda mungkin mencari mode HDR, fitur tersebut tersembunyi di pengaturan kamera, di mana secara default dalam mode auto. Selain memberi keleluasaan mengontrol secara penuh atas ISO, shutter speed, white balance, exposure, manual focus, dan format RAW – mode manual juga menyajikan fitur ‘Graphy’ yang memungkinkan Anda mengakses pengaturan yang telah dipilihkan oleh fotografer profesional pada kondisi-kondisi tertentu.

Memotret dengan sudut lebar atau standar, hasil foto LG V30+ cenderung mengesankan. Dalam berbagai skenario, headset ini mampu menciptakan foto dengan detail yang bagus. Sebagai catatan, LG tidak menyediakan mode portrait untuk memotret foto dengan efek bokeh – karena memang sistem kamera ganda yang digunakan ialah untuk memperluas sudut pandang.

Sedangkan buat selfie harus puas dengan kamera depan 5-megapixel saja dengan sudut pandang 90 derajat dan perekaman video 1080p 30fps. Catatan tambahan, aplikasi kamera LG V30+ ini kadang-kadang kurang responsif – saya harap LG segera memberi perbaikan pada update firmware berikutnya. Ini hasil tangkapannya:

Perekaman Video Manual

Kemampuan perekaman video merupakan kekuatan utama LG V30+, LG menyediakan mode pengambilan video dengan kontrol manual yang serupa dengan DSLR dan melengkapi fitur itu dengan efek video sinematik. Ya, tak cuma untuk foto saja – mode manual juga tersedia untuk pengambilan video. Di mana bisa mengatur ISO, shutter speedwhite balanceexposuremanual focus, dan terintegrasi dengan Hi-Fi yang akan meningkatkan kualitas suara pada video secara signifikan.

Untuk merekam video sinematik, LG menyuguhkan mode ‘cine video‘, ada dua fitur yang disuguhkan yakni point zoom dan cine effect. Pilih titik fokusnya di mana saja dan Anda bisa memperbesarnya dengan halus saat merekam. Anda memiliki kendali penuh atas kecepatan dan arahnya. Sementara cine effect, memungkinkan Anda memilih dari 15 filter video yang telah disediakan untuk memberi rekaman Anda nada tertentu dan intensitas seperti strength dan vignette-nya efek-efeknya bisa disesuaikan lagi.

Hasil video bisa disimpan dalam resolusi 4K 30fps, 1080p 30fps, atau 1080p 60fps. Namun fitur stabilisasi video hanya tersedia di resolusi 1080p 30fps. Satu yang disayangkan, LG V30+ belum mampu merekam video 4K pada 60fps. Kemampuan tersebut memang baru tersedia pada segilintir smartphone, sebut saja iPhone 8, iPhone 8 Plus, iPhone X, Samsung Galaxy S9, dan Samsung Galaxy S9+.

Kemampuan Multimedia

review-lg-v30-plus-20

Bagi penikmat musik, LG V30+ ialah smartphone idaman. Ia dipersenjatai chip audio kelas berat – Hi-Fi DAC quad 32-bit. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan kualitas keluaran suara tapi juga menghadirkan kemampuan merekam audio dengan hasil memukau.

Namun beberapa hal yang perlu disiapkan, sepasang headphone mahal dan koleksi lagu berkualitas tinggi seperti format FLAC misalnya. Jika keduanya terpenuhi, bersiaplah terpesona dengan kejernihan suaranya. LG sendiri sudah membenamkan headphone B&O, tapi itu masih belum cukup untuk memaksimalkan potensinya.

Pemutaran musik harus melalui pemutar musik bawaan yang disebut ‘Music’ untuk memanfaatkan teknologi Hi-Fi quad DAC. Lengkap dengan dukungan DLNA dan cloud untuk mengakses koleksi musik Anda dengan mudah, baik itu Google Drive, Box, Dropbox, dan OneDrive.

review-lg-v30-plus-21

Dengan mengaktifkan fitur Hi-Fi Quad DAC, kita bisa mendapatkan hasil yang lebih keras lagi tanpa mengorbankan apapun dalam hal kualitas. Kita juga bisa mengatur preset suara, digital filter untuk mengubah karakteristik suara, dan balance untuk mengatur volume di saluran kiri dan kanan secara terpisah. Ada juga akses ke equalizer, tapi fitur ini tidak tersedia untuk lagu format FLAC/ALAC.

Selain itu, terdapat mode gaming yang akan memastikan game menyuguhkan resolusi dan frame rate tertinggi hingga 60fps. Sayangnya, LG belum membenamkan speaker stereo, padahal layar lebar mantab sekali untuk nonton video dan bermain game.

Kemudian ada aplikasi HD Audio Recorder. Uniknya jika Anda memegang smartphone secara portrait, hanya mikrofon atas saja yang bekerja, sementara jika Anda memegang secara lanskap kedua mikrofon akan bekerja.

Hardware Powerful

Smartphone Android 7.1.2 Nougat ini dan diberitakan bakal mendapatkan update ke Android 8.0 Oreo segera, sedang bergulir secara bertahap. LG V30+ bertenaga chipset Qualcomm Snapdragon 835, ditopang RAM 4GB, dan ruang penyimpanan 128GB. Jika masih kurang, tersedia slot microSD yang mampu menanpung hingga 2TB.  Berikut susunan hardware LG V30+.

  • Sytem-on-chip Qualcomm MSM8998 Snapdragon 835
  • CPU octa-core (4×2.45 GHz Kryo & 4×1.9 GHz Kryo)
  • GPU Adreno 540
  • RAM 4GB
  • ROM 128GB
  • Baterai non-removable Li-Po 3300 mAh

review-lg-v30-plus-22

Di aplikasi benchmark Antutu LG V30+ mencetak skor 175.056 poin, di PCMark Work 2.0 sebesar 6.184 poin dan 3.438 poin di 3DMark Sling Shot. Dari pengalaman saya menggunakan sekitar satu minggu lebih, performanya dan berpindah aplikasi benar-benar sangat smooth.

Baterai 3.300 mAh dengan teknologi pengisian cepat quick charge 3.0, isi ulang hanya membutuhkan waktu kurang dari dua jam. Berkat chipset Snapdragon 835 yang dibangun menggunakan proses pabrikasi 10nm, secara keseluruhan daya tahannya sudah lebih baik, kekuatan cukup untuk menemani Anda seharian penuh.

Selain menerapkan pola, PIN, dan password – LG V30+ bisa mengenali pemiliknya melalui sidik jari, wajah, dan suara. Ya, headset ini dibekali fingerprint sensor, face regonition, dan voice recognition. Saat ini dicoba membuka kunci layar dengan suara, fungsi ini bekerja dengan baik di dalam ruangan – walaupun kadang saya harus memanggilnya sebanyak dua kali.

Verdict

Sementara pabrikan smartphone lain berlomba-lomba mengeksplorasi sistem kamera ganda dengan lensa telephoto/ potret/bokeh atau fotografi hitam dan putih. LG masih percaya diri dengan lensa wide-angle ultra, cakupan yang luas itu keren tapi menurut saya mode portrait jauh lebih kekinian – jadi pilihan di tangan Anda.

Selain itu, LG V30+ adalah smartphone yang sangat bagus untuk videografi dan penikmat musik. Sangat cocok dimiliki oleh para kreator video misalnya YouTuber dan vlogger. LG menyediakan mode pengambilan video dengan kontrol yang serupa dengan DSLR dan melengkapi fitur itu dengan efek video sinematik.

Harga LG V30+ di Indonesia dibanderol Rp10.499.000, jumlah yang sama juga bisa mendapatkan Samsung Galaxy S8. Sedangkan LG G6 dijual Rp7.999.000.

Sparks

  • Kemampuan audio mumpuni dengan chip Hi-Fi 32-bit Quad DAC
  • Perekam video dengan mode manual dan efek sinematik
  • Desainnya nyaman, kaca layar melengkung yang sangat halus
  • Sudut pandang kamera luas 120 derajat

Slacks

  • Belum dibekali speaker stereo
  • Kamera selfie sebatas 5MP
  • Belum mendukung perekaman video 4K 60fps
  • Tidak ada mode portrait untuk foto dengan efek bokeh

 

Update: Perbaikan dilakukan di artikel, penjelasan bahwa unit yang kami coba tidak menyertakan headset B&O melainkan dari LG. LG V30+ sendiri sebenarnya menyertakan headset B&O namun untuk pembelian tertentu.