Senapan Air High-Tech Spyra One Siap Membantu Kita Menghentikan Pemberontakan Skynet

Sebagai perusahaan konstruksi terowongan yang didirikan Elon Musk, pengumuman tersedianya senapan penyembur api oleh The Boring Company memang mengejutkan. Flamethrower mungkin cocok untuk mempertahankan Bumi dari serangan alien, tapi melihat kondisi sekarang, peluang terjadinya skenario tersebut jauh lebih kecil dibanding pemberontakan AI.

Jika kebangkitan robot menjadi kekhawatiran Anda, startup bernama Spyra punya alternatif yang tak kalah efektif dari The Boring Company Flamethrower, namun penyajiannya lebih aman buat sesama manusia. Tim asal Munich itu memperkenalkan Spyra One, yaitu senapan air mainan paling canggih di dunia. Air adalah musuh besar sirkuit elektronik dan dengannya, kita bisa membungkam pemberontakan Skynet sebelum dimulai.

Founder Spyra, Sebastian Walter, menjelaskan bahwa dahulu pistol air jauh lebih besar dari lebih efektif dari model yang ada sekarang. Namun dalam waktu 20 tahun, desain dan penyajian mainan ini tidak banyak berubah. Inilah latar belakang dikembangkannya Spyra One. Dengan teknologi di dalamnya, Spyra One mampu menembakkan peluru air secara individual, serta mengisi amunisi secara otomatis.

Spyra One mempunyai penampilan seperti senjata-senjata di film sci-fi dengan desain bullpup (ruang amunisi berada di belakang pelatuk). Rancangan ini memungkinkan penggunaan laras yang lebih pendek tanpa mengorbankan jarak jangkauan proyektil. Tubuhnya didominasi warna merah atau biru, dipadu zona putih pada ujung laras, area handle, serta popor. Spyra One mempunyai konstruksi tahan benturan, dan Anda bisa melihat jumlah amunisi dan baterai via layar digital.

Di dalam, mainan pistol air ini menyimpan banyak teknologi canggih. Spyra One mampu menembakkan proyektil air bervolume 30ml secara konsisten dengan jarak efektif 7,5-meter. Sumber tenaganya ialah baterai rechargeable, sanggup menembakkan 1125 proyektil dengan 45 kali pengisian tangki sebelum Anda harus men-charge-nya kembali. Proyektil air tersebut tentu tidak berbahaya, kecuali jika Anda adalah robot.

Spyra One 1

Ketika air di tangki habis, kita bisa mengisi amunisi dari sumber manapun. Sistem pompa bekerja secara otomatis. Dengan menekan tombol, ia segera mengisi tangki dalam waktu hanya 14 detik, dan selanjutnya Anda bisa kembali beraksi. Bagian ujung pompa turut dilengkapi filter untuk mencegah partikel-partikel kotoran masuk. Baterainya sendiri bisa di-charge via slot USB type-C, penuh dalam waktu enam jam.

Sayangnya buat saat ini, misi melindungi peradaban Bumi dari ancaman Skynet masih belum bisa berjalan optimal. Meski kampanye crowdfunding Spyra sukses dan mainan tersebut sudah bisa dipesan di Kickstater, Spyra One belum bisa dibeli oleh kita yang ada di Indonesia. Produk dijajakan seharga mulai dari € 115 atau kisaran US$ 133.

Storyball Ialah Mainan Pintar Bebas-Layar Untuk Membangkitkan Imajinasi Anak

Terlepas dari keterbatasannya, layar sentuh memungkinkan interaksi manusia dengan konten digital jadi lebih intuitif. Kini ia merupakan standar penyajian gadget modern, dimanfaatkan di berbagai perangkat, dan digunakan di bidang produktif, hiburan hingga edukasi. Begitu menyebarnya pemakaian touchscreen, anak-anak pun sudah sangat familier menggunakannya.

Mungkin saat ini orang tua mulai kesulitan mengurangi ‘ketagihan’ buah hatinya terhadap perangkat berlayar. Hal tersebut tak sepenuhnya buruk karena layar bisa bermanfaat sebagai jendela mengakses ilmu pengetahuan. Namun jika Anda mulai merasa tak nyaman melihat si buyung menatap gadget setiap hari, kreasi Adi Maimon Geffen dan kawan-kawan ini dapat menjadi jalan keluar.

Melalui Kickstarter, startup dengan visi ‘tech-for-good‘ itu memperkenalkan Storyball, yakni mainan pintar yang disiapkan untuk mengurani ketergantungan anak-anak pada gadget berlayar, membuat mereka lebih aktif, serta dirancang sebagai alat pembangkit imajinasi. Ingatkah saat dahulu kita berkhayal dan bermain menjadi tentara, mata-mata, dokter, hingga penjaga kebun binatang? Hal ini yang ingin dihidupkan kembali oleh Storyball.

Storyball 1

Seperti namanya, Storyball hadir dalam wujud seperti bola dan mengandalkan suara sebagai interface-nya. Perangkat bisa menjadi rekan anak-anak berpetualangan secara imajinatif, menantang mereka melakukan tantangan-tantangan seru, hingga memberikan kuis. Si buyung dipersilakan berinteraksi dengan Storyball lewat gerakan dan suara. Menariknya lagi, mainan pintar ini juga dapat berinteraksi bersama lebih dari seorang user dan mendorong anak-anak bermain bersama.

Storyball 2

Bagian paling unik di Storyball terdapat pada cover-nya. Hadir dalam beragam rupa, skin memberikan Storyball karakteristik berbeda. Developer telah menyiapkan sejumlah persona, misalnya Agent Ayo, Pepper the Bear, dan Sesame sang unicorn. Masing-masing karakter ini difokuskan pada kemampuan berbeda, misalnya bahasa, skill motorik, imajinasi, kecakapan sosial, penyelesaian masalah, serta mendongkrak kreativitas.

Storyball 3

Developer juga telah berkolaborasi bersama sejumlah brand terkemuka di bidang hiburan anak buat mengekspansi karakter Storyball. Sejauh ini mereka telah menggaet Nickelodeon dan publisher buku HarperCollins. Dengan kerja sama itu, tim Storyball memperoleh lisensi untuk menciptakan cover dari tokoh-tokoh kartun Paw Patrol seperti Chase dan Skye, serta karakter dari buku anak-anak, semisal Magic Ballerina dan Snivel di Robo-Dog.

Storyball 4

Perlu diketahui bahwa Storyball tidak benar-benar bebas dari layar. Bluetooth dan smartphone tetap diperlukan untuk proses setup mainan pintar ini sebelum Anda memberikannya pada sang buah hati. Via aplikasi companion, kita juga dapat memonitor apa saja yang sudah anak-anak pelajari.

Selama kampanye crowdfunding Storyball masih berlangsung di Kickstarter, mainan ini bisa Anda pesan seharga mulai dari US$ 60, sudah termasuk satu jenis skin.

Pistol Mainan Baru Nerf Tak Butuh Peluru, Serta Bisa Dimainkan Sendiri Berkat Bantuan AR

Bermain tembak-tembakan menggunakan pistol mainan Nerf terkadang bisa terasa lebih asyik ketimbang bermain video game. Yang kurang asyik adalah mendapati banyak pelurunya hilang entah ke mana, apalagi mengingat peluru isi ulangnya (yang asli) dihargai cukup mahal.

Itulah mengapa dua produk terbaru Nerf berikut terdengar begitu menarik. Keduanya termasuk dalam lini baru bernama Nerf Laser Ops Pro, di mana “laser” merupakan kata kuncinya. Secara teknis, yang ditembakkan sebenarnya adalah sinar inframerah (macam permainan Laser Tag), tapi uniknya, para pemain tidak diwajibkan menggunakan rompi khusus dengan sejumlah sensor yang tersebar di berbagai titik.

Sebagai gantinya, sensor yang berfungsi untuk mendeteksi tembakan itu disembunyikan di balik ujung laras pistol. Selain lebih praktis karena tidak perlu mengenakan rompi, desain baru ini diyakini juga lebih efektif mencegah kita bermain curang: kalau kita mencoba menutupi sensor pada laras pistol supaya tidak terkena tembakan, maka kita pun juga tidak akan bisa menembak.

Setiap kali pemain terkena tembakan, maka pistolnya bakal bergetar dan bersuara, dan pemain tidak dapat menembak selama 15 detik ke depan. Tujuannya agar kita bisa kabur dan mencari titik persembunyian baru sebelum mulai membidik kembali ke arah lawan.

Nerf Alphapoint Pro / Hasbro
Nerf Alphapoint Pro / Hasbro

Berhubung ini 2018, sudah pasti ada smartphone dan aplikasi pendamping yang dilibatkan. Dalam kasus ini, setiap paket penjualan dibekali sejenis wrist mount untuk ponsel, sehingga pemain dapat dengan mudah melakukan kustomisasi sekaligus mengecek skor. Namun perlu dicatat, semua ini sifatnya opsional.

Juga opsional adalah mode single-player berbasis augmented reality yang dapat dinikmati selagi kita bosan dan sendirian. Dalam mode ini, kita tinggal mengikatkan ponsel ke bagian belakang pistol, lalu membidik ke arah objek-objek digital yang tampak pada layar.

Tentu ini bisa dibilang sama saja seperti bermain video game, tapi toh mode ini hanya akan kita pilih saat sedang tidak ada teman bermain. Kendati demikian, melihat maraknya penerapan multiplayer pada platform AR yang dilakukan Apple, Google maupun Niantic, bukan tidak mungkin mode AR ini nantinya juga bisa dimainkan bersama teman (co-op).

Seperti yang saya bilang, pistolnya sendiri ada dua macam: Pro Deltaburst dan Alphapoint Pro. Pro Deltaburst adalah yang berbentuk laras panjang, dengan kemampuan menembak lebih cepat dan sebuah layar LCD terintegrasi untuk membantu mengecek sisa peluru virtual-nya. Model ini dihargai $50.

Alphapoint Pro di sisi lain mengemas wujud pistol dan tidak dilengkapi LCD, akan tetapi model inilah yang bisa dipakai untuk bermain mode single-player berbasis AR tadi. Harganya dipatok $30, atau $45 untuk bundel isi dua. Kedua model rencananya akan dipasarkan mulai Agustus mendatang.

Sumber: Engadget dan Popular Science.

Biarkan si Kecil Berkreasi Menciptakan Kendaraan Sesuka Hati Dengan Infento

Tantangan terbesar orang tua setelah memperkenalkan keajaiban teknologi mobile pada buah hatinya ialah memastikan aktivitas sehari-hari mereka tetap seimbang. Konten-konten virtual bisa jadi sangat menarik sehingga anak-anak sulit melepaskan gadget. Hal ini menjadi perhatian dua orang inventor bernama Spencer Rotting dan Sander Letema.

Menurut kedua individu ini, menjaga anak-anak tetap penasaran pada lingkungan di sekitarnya serta menyemangati mereka buat bereksperimen adalah tanggung jawab orang tua. Berbekal teknologi modern dan konsep mainan fisik, Rotting dan Letema memperkenalkan Infento, yaitu mainan konstruksi yang mempersilakan si kecil menciptakan kendaraan sesuai imajinasi mereka. Pendekatannya mirip Lego atau Meccano, tetapi skala Infento lebih besar.

Infento 4

Infento adalah kit mainan modular, dirancang untuk anak-anak berusia 6 sampai 14 tahun. Dengannya, mereka bisa menciptakan beragam jenis kendaraan, dari mulai otoped dan sepeda dalam berbagai wujud, hingga ‘gerobak’. Infento juga memberikan kesempatan buat orang tua untuk menghabiskan waktu bersama buah hatinya sembari mengajarkan mereka ilmu konstruksi dasar.

Infento sebetulnya telah diperkenalkan di tahun 2015. Dan kampanye crowdfunding terkini di Kickstarter dimaksudkan untuk mengekspansi pilihan kendaraan. Dari enam kit yang tersedia, anak-anak bisa merakit 32 kendaraan berbeda. Produsen juga telah menyiapkan berbagai mekanisme gerakan dan kendali, misalnya menggunakan setang vertikal buat mengarahkan board, menciptakan skateboard, hingga memperkenankan kita membekalinya dengan motor listrik.

Infento 3

Untuk menjaga keamanan berkendara, tim Infento memanfaatkan sistem ‘Stabilizr’ berbasis tali karet. Sesuai tingkat kelenturannya, karet bisa disesuaikan dengan bobot dari pengendara. Dan seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kita bisa menyematkan motor listrik brushless ePulse di Infento. Motor ini punya dua level kecepatan, bisa melaju di 5-km/jam atau 11-km/jam.

Cara pemakaiannya mirip sepeda motor: putar setang ke belakang untuk maju, atau tekan tombol dan putar ke arah sebaliknya buat mundur. Motor ini ditenagai oleh baterai lithium-ion 4Ah. Posisi baterai bisa diubah-ubah, dan dapat beroperasi selama 60 menit non-stop dengan waktu pengisian cuma dua jam.

Infento 2

Gerbang penjualan Infento sudah dibuka, tapi sayang sekali baru konsumen dari negara-negara tertentu saja yang bisa memesannya. Untuk sebuah mainan keluarga, harganya tergolong masuk akal. Versi Pioneer Kit Infento dijajakan mulai dari US$ 180 di Kickstarter, sudah termasuk sistem Stabilizr dan ‘350 part‘ perakitan berkualitas tinggi.

Melihat potensi Infento, saya sangat berharap tim produsen terpanggil untuk memasarkannya secara lebih luas.

Lego Powered Up Adalah Lini Connected Toy Baru untuk Belajar Ilmu Dasar Coding

Tren connected toy memicu kemudahan belajar coding bagi anak-anak. Dibanding sepuluh tahun lalu misalnya, mempelajari ilmu dasar programming jauh lebih mudah diakses oleh banyak kalangan saat ini. Lego sebagai salah satu pemain besar di bidang ini pun terus menyempurnakan penawaran-penawarannya.

Pabrikan asal Denmark itu belum lama ini memperkenalkan lini connected toy baru bertajuk Lego Powered Up. Sebelum ini, mereka sebenarnya sudah punya lini Lego Boost, dan Powered Up sejatinya dimaksudkan untuk menjadi alternatif yang lebih sederhana selagi masih dibubuhi elemen edukasi.

Lego Powered Up Batmobile

Sederhananya, Lego Boost jauh lebih fleksibel, sedangkan Powered Up lebih terbatas. Salah satu produk pertama di lini Powered Up adalah sebuah Batmobile yang bisa dirakit lalu dikendalikan menggunakan aplikasi smartphone. Mainan ini rencananya akan dirilis pada bulan Agustus mendatang seharga $160.

Setelahnya, Lego berencana merilis update pada aplikasi pendampingnya yang memungkinkan anak-anak untuk melakukan coding sederhana, semisal mengubah kecepatan pergerakan maupun suaranya guna menciptakan manuver yang lebih bervariasi. Agar semua kalangan bisa dijangkau, termasuk anak-anak yang benar-benar antusias soal coding dan butuh tantangan lebih, Lego juga bakal merilis Batmobile yang sama, namun dalam versi Lego Boost yang lebih fleksibel.

Lego Powered Up

Menyusul Batmobile di masa yang akan datang adalah Lego City Passenger dan Lego City Cargo Train, yang pada dasarnya menyisipkan elemen pengendalian berbasis remote control pada versi klasiknya. Seri Lego Duplo untuk batita pun juga akan tersedia versi Powered Up-nya, yakni Lego Duplo Steam Train dan Lego Duplo Cargo Train, yang dilengkapi sejumlah sensor untuk mendeteksi rel kereta yang warna-warni.

Sumber: The Verge dan Engadget.

Xiaomi Luncurkan Mainan Robot, Headset Bluetooth dan Mouse Portable Baru

Sejak menapakkan kakinya pertama kali di Indonesia, Xiaomi berusaha menunjukkan bahwa mereka berbeda dari mayoritas produsen handset. Xiaomi lebih fokus pada komunitas dan tidak ragu memasarkan aksesori serta pernak-pernik pelengkap perangkat bergerak. Di Indonesia, tidak sulit bagi kita untuk menemukan action cam, smartband sampai power bank dengan brand Mi.

Melengkapi jajaran produk mereka, Xiaomi belum lama ini memperkenalkan sejumlah device unik baru: mainan robot ala Lego bernama Toy Block, headphone Bluetooth Mi Sports dan periferal PC Mi Portable Mouse.

Toy Block

Toy Block adalah titik temu antara aspek modular mainan Lego dengan kerennya desain robot Gundam. Ia dibekali konektivitas ke perangkat bergerak, sepertinya disiapkan sebagai medium belajar coding untuk anak-anak dan dewasa. Bundel Toy Block berisi komponen-komponen seperti roda, roga gigi dan rantai, memungkinkan Anda merakit robot yang bisa bergerak.

Salah satu aspek paling menarik dari Toy Block adalah kehadiran chip ARM Cortex-M3 dan sensor gyroscope. Berkatnya, sang robot ini bisa menjaga tubuhnya tetap berdiri, lalu strukturnya didesain supaya sanggup menopang bobot hingga tiga kilogram. Tentu saja Toy Block ditemani oleh aplikasi khusus. Dengannya, Anda dapat mengendalikan serta mengkonfigurasi gerakan robot.

Mainan ini rencananya akan dijual seharga ¥ 500 atau setara US$ 73, tersedia mulai tanggal 11 November di Tiongkok.

Mi Sports

Produksi headphone memang bukanlah hal baru bagi Xiaomi, namun Mi Sports merupakan headset Bluetooth pertama mereka. Xiaomi tetap berkiblat pada rancangan in-ear tradisional, menambahkan strukutur loop demi menjaganya agar tidak mudah jatuh. Mi Sports telah memperoleh sertifikasi PPX4, yang berarti tahan air dan keringat, dengan berat hanya 17,8-gram. Mirip Plantronics BackBeat Go, bagian in-ear kiri dan kanan tersambung oleh kabel.

Xiaomi Mi Sports

Headset terkoneksi ke smartphone via Bluetooth 4.1, proses pairing-nya diklaim hanya berlangsung tiga detik saja, dan user dapat menyambungkan Mi Sports ke dua perangkat sekaligus. Di dalam, ia ditenagai baterai 110mAh, menyajikan talk time selama tujuh jam dan standby 280 jam.

Produk dijajakan seharga ¥ 150 atau kira-kira US$ 22, baru bisa dibeli di China tanggal 11 November nanti.

Mi Portable Mouse

Seperti Mi Notebook yang menyerupai MacBook Air, rancangan Mi Portable Mouse juga tampaknya ‘terinspirasi’ dari Apple Magic Mouse 2, dapat Anda lihat dari tubuh melengkungnya. Bedanya, mouse Bluetooth ini mempunyai bagian tombol membundar dengan dimensi 110,2×57,2×23,6mm dan berat 77,5-gram. Aspek spesial dari Mi Portable Mouse adalah fitur dual-mode, di mana user bisa menyambungkannya ke dua PC berbeda.

Xiaomi Mi Portable Mouse

Mi Portable Mouse dapat bekerja secara wireless hingga jarak maksimal 10 meter dari PC, dan dijanjikan menyuguhkan keakuratan 95 persen berkat sistem ‘high-speed laser positioning‘. Periferal ini membutuhkan dua baterai AA sebagai sumber tenaganya, kompatibel ke sistem operasi Windows 7, 8 dan 10.

Harganya sangat murah, cuma ¥ 100 (kurang lebih US$ 15), lagi-lagi baru akan tersedia di Tiongkok pada tanggal 11 November.

Via BGR, Mashable, Mi.com, dan MIUI.com.

App Hasbro Ini Memungkinkan Anda Buat Film Star Wars Berbekal Action Figure

Bukan hal aneh bagi fans Star Wars mengoleksi barang-barang bertema franchise sci-fi kesayangan mereka itu, dan Anda boleh jadi salah satu di antaranya. Pertanyaan saya: apa rencana Anda dengan mainan-mainan pesawat serta action figure yang mulai menumpuk tersebut? Hasbro punya ide: mengapa tidak sekalian dijadikan bintang dalam film Star Wars hasil imajinasi Anda sendiri?

Sejak Star Wars tayang puluhan tahun silam, penggemar telah cukup lama diketahui mencoba membuat film berbekal kostum, lightsaber mainan serta teknik stopmotion. Dan kini semua bisa jadi lebih mudah berkat aplikasi Star Wars Studio FX dari Hasbro untuk perangkat iOS serta Android. Menariknya lagi, Anda tidak perlu menyiapkan green screen atau membeli action figure khusus, cukup memanfaatkan yang sudah ada.

Dari penjelasan Mashable yang berkesempatan menjajal versi pre-alpha-nya, Star Wars Studio FX mirip seperti Action Movie FX, tapi Hasbro meyakinkan kreasi mereka tidak memiliki hubungan dengan app ciptaan Bad Robot Interactive tersebut. Dan karena memang app belum rampung, sang tester sempat menemui masalah crash, terutama ketika app sedang bekerja mengolah efek.

Premis dari Star Wars Studio FX cukup sederhana, yaitu memungkinkan Anda menciptakan adegan Star Wars menggunakan mainan dan action figure, kemudian menambahkan suara-suara pistol blaster sampai letupan tembakan pesawat X-Wing, ataupun memasukkan droid R2-D2 dan BB-8 di video. Prosesnya dijanjikan sangat mudah, sehingga app dapat dipakai oleh anak kecil sekalipun.

Di waktu perilisannya nanti, Star Wars Studio FX akan dibundel bersama 30 efek, dan Hasbro berencana menghidangkan total 50 efek berbeda. Tiap efek dibagi enam kategori, contohnya guest star (membubuhkan karakter-karakter Star Wars familier), efek off-screen, hingga first-person (perspektif orang pertama). Aplikasi akan memberikan poin tiap kali user menciptakan video, dan kita bisa gunakan buat membuka special effect lainnya.

Star Wars Studio FX tidak menyuguhkan transaksi in-app, namun ada cara alternatif untuk meng-unlock efek: Anda dapat memindai QR code dari action figure Star Wars Hasbro. Kendalanya buat sekarang, kode-kode tersebut membuka efek Star Wars Studio FX secara acak – tidak terikat satu jenis mainan.

Cara pemakaiannya sangat mudah, Anda tinggal menentukan frame dan di sana efek akan muncul via crosshair/target, lalu tekan tombol record. Anda setidaknya harus merekam video paling singkat selama lima detik, dan app ini memberikan kita kelaluasaan dalam mengatur timing masing-masing efek.

Star Wars Studio FX bisa diunduh gratis mulai tanggal 30 September nanti. Action figure-nya sendiri ditawarkan dari mulai seharga US$ 8 sampai US$ 300.

Seperti Apa Hasil Kolaborasi Lego dan Pencipta Angry Birds?

Dipuji banyak orang karena mengombinasi gameplay adiktif, humor dan kesederhanaan, Angry birds merupakan salah satu game mobile tersukses di sepanjang sejarah industri. Rovio terus berusaha mengekspansi franchise ini ke beragam media. Belum lama kita mendengar kabar soal film layar lebar Angry Birds, dan kini Rovio serta Lego diketahui sedang berkolaborasi. Continue reading Seperti Apa Hasil Kolaborasi Lego dan Pencipta Angry Birds?

Ada Komputer Pintar Dalam Bola Mainan Hackaball

Populernya pemakaian perangkat pintar sebagai medium hiburan keluarga merupakan satu contoh evolusi manusia. Mungkin generasi muda sekarang tidak dapat merasakan serunya adu layangan atau perang-perangan menggunakan senapan dari pelepah pisang. Tapi tak berarti teknologi mendorong mereka untuk malas keluar rumah dan bermain dengan kawan-kawan. Continue reading Ada Komputer Pintar Dalam Bola Mainan Hackaball

Anki Overdrive Janjikan Kombinasi Game dan Mobil Balap Yang Lebih Canggih

Di tahun 2013, sebuah proyek permainan ambisius yang digarap selama empat setengah tahun oleh para jenius dari Carnegie Mellon University akhirnya dilepas. Produk bernama Anki Drive itu membuat banyak orang terkesima, bahkan memicu kemunculan hybrid game dan mainan fisik lain. Kesuksesan tersebut mendorong developer menggarap versi lebih canggihnya. Continue reading Anki Overdrive Janjikan Kombinasi Game dan Mobil Balap Yang Lebih Canggih