Yummy Corp Kantongi Pendanaan Seri B Senilai 175 Miliar Rupiah

Setelah bulan Oktober 2019 lalu merampungkan penggalangan dana seri A2 senilai $7,75 juta, platform cloud kitchen Yummy Corp kembali mengumumkan pendanaan terbarunya. Kali ini masuk tahapan seri B, perusahaan bukukan dana segar senilai $12 juta atau senilai 175 miliar Rupiah.

Putaran ini dipimpin oleh SoftBank Ventures Asia (Korea Selatan). Turut terlibat Vectr Ventures (Hongkong), Appworks Ventures (Taiwan), Quest Ventures (Singapura), Coca Cola Amatil X (Australia), dan Palm Drive Capital (Amerika Serikat). Investor sebelumnya Intudo Ventures dan Sovereign’s Capital juga turut andil di dalamnya.

Fokus utama pemanfaatan dana adalah untuk ekspansi bisnis ke berbagai kota besar lainnya di Indonesia.

“Dengan pendanaan ini, kami terus fokus untuk mengambil peranan aktif dalam membantu pemain-pemain industri F&B mengembangkan bisnisnya melalui channel delivery sebagai solusi menghadapi segala keterbatasan di kala pandemi. Kami mengundang semua pemilik usaha F&B, baik brand besar maupun UMKM untuk bekerja sama dan berkembang bersama kami,” kata Co-Founder & CEO Yummy Corp Mario Suntanu.

Sejak didirikan pada 2017 lalu, Yummy Corp telah melayani konsumen B2B2C dengan layanan katering dan cloud kitchen. Perusahaan mengklaim telah memproduksi 18 ribu makanan setiap harinya dan memiliki beberapa klien untuk mengelola makanan untuk kantor mereka termasuk Unilever, Wings, Oakwood, hingga Kedutaan Besar Amerika Serikat.

“Didukung oleh pasar food delivery yang berkembang pesat di Indonesia, Yummy Corp kini menjadi pelaku cloud kitchen terbesar di Indonesia. Disertai keahlian perusahaan yang kuat dalam industri F&B serta keunikan proposisi nilai pada brand mereka, kami yakin Yummy Corp akan terus menjadi pemimpin di industri ini. Kami sangat senang untuk mendukung dan membantu mereka meningkatkan bisnis di sektor yang sedang berkembang ini,” kata Harris Yang selaku perwakilan SoftBank Ventures Asia.

Potensi bisnis cloud kitchen

Salah satu unit bisnis Yummy Corp adalah YummyKitchen, cloud kitchen di Indonesia yang memosisikan diri sebagai operator penuh, tidak hanya menyewakan dapur bersama namun juga mengerjakan operasional dari berbagai brand sehingga dapat melakukan ekspansi lebih cepat dan menjangkau konsumen lebih luas. Perusahaan mengklaim mengalami pertumbuhan positif ditunjukkan YummyKitchen selama semester awal 2020 ini termasuk naiknya transaksi hingga 320%.

YummyKitchen telah mengoperasikan 70 dapur bersama yang tersebar di Jakarta, Bandung dan Medan. Saat ini lebih dari 50 brand F&B telah bergabung, termasuk Ismaya Group, Sour Sally Group, hingga brand yang baru muncul dengan pertumbuhan tinggi seperti Padang Merdeka, Hong Tang maupun Dailybox.

Bisnis cloud kitchen juga diminati duo super apps di Indonesia. GoFood mulai eksperimen membentuk bisnis tersebut sejak akhir 2019 lalu. Decacorn lokal tersebut juga sempat berinvestasi ke startup cloud kitchen asal India, bernama Rebel Foods, salah satu targetnya membawa konsep bisnisnya ke Indonesia. Sementara Grab Kitchen sejak Q3 2019 sudah mengoperasikan dapur bersama di 49 titik untuk dukung mitra bisnisnya.

Update: Kami melakukan pembaruan terkait jumlah dapur bersama GrabKitchen, dari 10 titik menjadi 49 titik.

Bagaimana Keluarga Bersama Membangun Startup

Industri startup yang dinamis menarik berbagai talenta untuk andil di dalamnya. Tak terkecuali mereka yang memiliki pertalian darah, alias kakak-adik atau bahkan saudara kembar. DailySocial mencatat beberapa startup yang didirikan keluarga ini mampu bertahan dan tetap relevan di kancah persaingan industri.

Startup-startup ini bergerak di industri media, foodtech, gaming, dan fintech. Berikut ini beberapa pembahasan tentang pengalaman dan dukungan keluarga ketika membangun startup.

Anton dan Roki: hobi dan minat yang sama

Anton dan Roki Soeharyo
Anton dan Roki Soeharyo

Saat mendirikan Touchten, kakak beradik Anton dan Roki Soeharyo memiliki hobi yang sama, yaitu game, yang diturunkan langsung oleh ayah mereka. Melihat peluang yang ada, ketika dewasa, Anton dan Roki memutuskan mendirikan perusahaan gaming di Indonesia.

“Awalnya hanya berpikiran jika bisa main game dan ‘digaji’. Setelah kami dewasa kami mulai ‘evolve‘ dan memutuskan untuk menciptakan game sendiri. Akhirnya kami berpikir bagaimana startup kami dapat mengangkat industri game Indonesia,” kata Anton.

Touchten sendiri berdiri sejak tahun 2009. Meskipun didirikan bersama sang adik, kini Anton fokus mengembangkan platform PlayGame dan MainGame. Roki kini menjabat sebagai CEO, menggantikan posisi Anton.

Blood is thicker than water. Walau beda perusahaan, pastilah selalu adik saya ada di hati. Kalau ada yang bisa saya bantu dari dukungan moral atau dukungan apapun pastinya akan dibantu. Sebagai entrepreneur pastinya kita perlu dukungan moral atau sekedar temen curhat,” kata Anton.

Untuk mereka yang ingin mendirikan startup bersama keluarga, Anton membagikan tips menarik berdasarkan pengalaman dirinya membangun bisnis bersama sang adik.

“Yang pasti sulitnya adalah maintain clear distance antara keluarga dan bisnis. Be professional, harus tegas antara keluarga dan kolega. Saat di rumah boleh menjadi kakak dan adik, tapi ketika menginjak kaki di kantor harus profesional biar bisa maju,” kata Anton.

Mario, Marbio, dan Marius Suntanu: Work-life balance

Marius, Mario dan Marbio Suntanu
Marius, Mario, dan Marbio Suntanu

Yummy Corp berawal dari visi Mario Suntanu yang melihat perkembangan industri food delivery yang semakin pesat di mana-mana, termasuk di Indonesia. Mario menggaet adik-adiknya, Ismaya Group, dan Co-Founder lainnya (Juan Chene dan Daisy Harjanto) untuk membangun perusahaan bersama.

Tahap pertama startup dipimpin Marbio Suntanu sebagai Managing Director untuk membangun bisnis yang memberikan makan siang yang sehat, lezat, membantu produktivitas, namun tetap terjangkau. Di tahun 2018, Mario bergabung secara full-time di Yummy Corp sebagai CEO. Di tahun yang sama, Marius Suntanu bergabung sebagai Food Development Director dan bertanggung jawab atas semua variasi makanan Yummy Corp. Dalam satu tahun, tim yang dipimpinnya berhasil menghadirkan sekitar 11.350 variasi menu berbeda.

Salah satu kunci keberhasilan Yummy Corp adalah hubungan positif antar saudara. Serupa dengan dengan hubungan rekan kerja lainnya, masing-masing harus bisa saling support di berbagai situasi. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah saling menghargai pendapat dengan expertise di bidang masing-masing agar saling melengkapi.

“Kelebihan menjadi satu keluarga, diskusi dan brainstorm di luar office hour sangat mungkin dilakukan saat kumpul keluarga. Namun diperlukan batasan sampai mana diskusi itu berlanjut agar work-life-balance tetap terjaga dan hubungan keluarga saat di luar kantor tetap hangat,” kata Mario.

Kombinasi expertise Ivan Tambunan, Mikhail Tambunan, dan Christopher Gultom

Mikhail Tambunan, Christopher Gultom, Ivan Tambunan
Mikhail Tambunan, Christopher Gultom, dan Ivan Tambunan

Keunggulan yang diklaim dimiliki CEO Ivan Tambunan, CFO Mikhail Tambunan, dan Chief Credit Officer Christopher Gultom adalah expertise masing-masing. Hal tersebut mendukung Ivan semakin percaya diri menetapkan strategi dan memimpin pengembangan produk Akseleran. Masing-masing bertanggung jawab berdasarkan skill dan pengalaman kerja dalam menjalankan perusahaan.

“Didukung dengan background masing-masing yang berhubungan di bidang keuangan, kita mempunyai visi yang sama yaitu mengurangi financing gap yang ada di Indonesia, dan yang paling besar itu dialami oleh UKM,” kata Christopher.

Menurut Mikhail, hal yang paling berat adalah bagaimana tetap menjaga hubungan saudara di tengah hubungan profesional di perusahaan. Jika visi misi serta tugas dan wewenang tidak jelas, maka hal parah bisa terjadi adalah keretakan di hubungan persaudaraan.

Bagi Ivan, meskipun memiliki risiko konflik yang bisa merusak hubungan, banyak keuntungan yang bisa diperoleh jika mendirikan startup bersama keluarga, terutama pada aspek dukungan moral dan kepercayaan satu sama lain.

“Yang terpenting, startup harus dijalankan dengan merit based. Jadi membangun bersama keluarga bukan hanya karena hubungan kekeluargaan [nepotisme] melainkan karena memang expertise dari masing-masing pihak. Selain itu dari awal sudah harus kompak dan memutuskan untuk transparan dan fair terhadap satu sama lain,” kata Ivan.

Winston dan William Utomo: bisnis media

William dan Winston Utomo
William dan Winston Utomo

Sebagai CEO IDN Media, Winston Utomo mengawali bisnis berbentuk situs bernama IDN Times bersama sang adik William sejak tahun 2014 lalu. Kini IDN Times menjadi platform media berbagai generasi, khususnya generasi muda, walaupun keduanya tidak memiliki pengalaman di bidang jurnalistik.

Sayangnya Winston dan William Utomo tidak menanggapi permintaan wawancara yang dilayangkan DailySocial terkait pengalamannya memulai dan menjalankan bisnis bersama saudara ini.

Dukungan moral Reynold dan Ronald Wijaya

Ronald dan Reynold Wijaya
Ronald dan Reynold Wijaya

Berbeda dengan kakak-adik pendiri startup lainnya, Reynold dan Ronald Wijaya memiliki startup di industri yang berbeda. Reynold Wijaya CEO Modalku yang menyasar industri fintech, sementara saudara kembarnya Ronald Wijaya membangun bisnis healthy food product bernama Lemonilo.

Meskpun berbeda, saat mulai membangun bisnis masing-masing saling memberikan dukungan moral. Hal tersebut dirasakan benar oleh Ronald yang sempat mengalami kesulitan saat membangun startup pertamanya, yaitu Konsula.

“Di saat-saat kelam itu, justru saya mendapatkan banyak dukungan moral dari Reynold, dan of course dari istri dan keluarga lainnya. Karena sifat nature dari bisnis kita yang sangat berbeda, maka saya lebih banyak mendapatkan dukungan moral. Tetapi menurut saya, dukungan moral sebenarnya jauh lebih penting daripada hal lainnya. Banyak saat-saat dimana kita mau menyerah, tapi akhirnya bangkit kembali karena dukungan moral tersebut,” kata Ronald.

Sebagai saudara, hubungan Reynold dan Ronald sangat dekat. Keduanya bisa saling mengandalkan dan terbuka satu sama lainnya. Sebagai saudara kembar, mereka dari lahir sampai universitas selalu di sekolah yang sama.

“Tentunya kami saling mendukung satu sama lain dan dalam menjalankan bisnis mencoba yang terbaik untuk memberikan masukan terhadap perkembangan bisnis, memecahkan masalah, atau menumbuhkan perusahaan dengan baik,” kata Reynold.

Untuk mereka yang ingin membangun startup bersama adik atau kakak, ada tips menarik yang dibagikan Ronald dan Reynold. Meskipun mereka memutuskan untuk tidak mendirikan bisnis bersama, namun ada pelajaran penting yang menjadi fokus keduanya.

“Hal terbaik bila tetap ingin membuat usaha bersama adalah boleh kok untuk dari awal membagi saham kepada keluarga lainnya, asal jelas. Tetapi dari hal manajemen, jangan ada dua suara. Harus menentukan siapa kapten kapalnya sehingga bisa membedakan dengan jelas antara manajemen dengan kepemilikan,” kata Ronald.

Yummy Corp Resmi Akuisisi Berrykitchen, Berambisi Jadi Layanan Katering Online Terbesar

Yummy Corp meresmikan akuisisi pelopor layanan katering online Berrykitchen dengan nilai yang tidak disebutkan. Seluruh tim Berrykitchen telah bergabung ke salah satu unit bisnis Yummy Corp, Yummybox. Aplikasi pun telah dilebur dan bisa diunduh untuk versi Android maupun iOS.

“Tim Berrykitchen menjadi operator untuk divisi Yummybox di bawah Yummy Corp. Dari sisi layanan ada banyak hal yang ditingkatkan baik dari aplikasi kami. Sebab kami ingin pengalaman konsumen yang lebih seamless saat memesan Yummybox,” terang CEO Yummy Corp Mario Suntanu, Rabu (29/5).

Menurutnya, pertimbangan untuk akuisisi Berrykitchen lantaran dalam diskusi antar kedua belah pihak, ternyata memiliki kesamaan visi dan misi. Pangsa pasarnya pun sama dengan Yummybox, menyasar karyawan kantoran yang mulai peduli dengan rasa dan kesehatan dari makanan yang mereka konsumsi.

Dengan akuisisi ini Mario berharap Yummy Corp dapat menjadi pemain terdepan di layanan katering karena kini sudah mencakup semua segmen.

Menurut informasi yang kami terima, Pendiri Berrykitchen Cynthia Tenggara sudah exit dari perusahaan.

“Akuisisi ini merupakan tahap awal kami untuk memperkuat positioning di pasar, serta menghadirkan pengalaman baru bagi para pekerja untuk memperoleh makan siang dengan kualitas dan rasa terbaik.”

Secara total, Yummy Corp memiliki empat lini bisnis usaha, yaitu “Food Service Management” untuk mengelola makanan karyawan secara keseluruhan setiap harinya. Kemudian, “White Label Outlets” untuk layanan outlet maupun kafe yang dapat disesuaikan dengan identitas maupun brand perusahaan masing-masing.

“Yummybox” untuk konsep makan siang praktis setiap hari hingga kebutuhan meeting perusahaan. Terakhir, “Yummy Kitchen” di mana Yummy Corp membangun beberapa brand sendiri maupun kerja sama dengan brand lain untuk menyajikan makanan siap saji dengan pemesanan melalui kanal digital.

Yummy Corp memiliki dua central kitchen untuk mengakomodir semua pesanan, berlokasi di Tangerang dan Jakarta Pusat. Dapur di Jakarta Pusat lebih diarahkan untuk finishing kitchen dan menjadi titik awal pengiriman ke berbagai lokasi konsumen.

Di sana mampu memenuhi pesanan hingga 12 ribu sampai 15 ribu porsi setiap harinya. Adapun saat ini secara keseluruhan Yummy Corp rata-rata pesanan harian diklaim telah tembus di angka 4 ribu sampai 5 ribu porsi. Cakupan layanan Yummy Corp baru tersedia untuk Tangerang dan Jakarta.

Mario menyebut Yummy Corp memiliki lebih dari 50 mitra korporat dengan berbagai kebutuhan, seperti katering untuk event, karyawan, atau mengirimnya ke klien atau konsumen. Beberapa nama di antaranya adalah Unilever dan Wings.

Fitur baru Yummybox

Sejak peleburan Berrykitchen, perusahaan banyak melakukan pengembangan fitur dalam aplikasi untuk menarik banyak konsumen. Seperti Food Playlist, untuk permudah konsumen tidak terlalu pusing memilih makanan setiap hari. Dengan sekali pesan, fitur ini akan menyediakan menu makan siang untuk lima hari atau 10 hari kerja.

Di samping itu, Food Playlist dapat dipilih sesuai kebutuhan pelanggan. Terdapat pilihan menu budget, premium, healthy, internasional maupun pilihan food playlist spesial tema tertentu seperti Ramadan dan Ulang Tahun Jakarta. Harga makanan yang dijual bervariasi mulai dari Rp25 ribu sampai Rp50 ribu per porsi.

Fitur lainnya adalah Skip untuk memudahkan konsumen dengan mobilitas tinggi. Jika mereka mendadak harus meeting keluar kantor, cukup mengaktifkan fitur ini sebelum pukul 10 pagi di hari pengantaran. Maka Yummybox tidak akan mengantarkan makan siang mereka agar tidak terbuang sia-sia.

Terdapat pula fitur Cancel untuk membatalkan pesanan pada ketentuan yang sama dengan Skip. Uang konsumen akan dikembalikan secara penuh oleh Yummybox.

“Yummybox sangat memperhatikan pengalaman pelanggan dari setiap sisi, sejak order, proses memasak hingga pengantaran, bahkan kami memiliki tim R&D sendiri untuk memastikan menu makanan yang hadir tiap harinya selalu bervariasi,” tambah Marketing Director Yummybox Raetedy Refanatha.

Yummybox sudah hadir sejak awal 2017. Yummy Corp adalah mitra strategis Ismaya Group, brand gaya hidup F&B terkemuka dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di industri kuliner Indonesia.

Sementara Berrykitchen telah beroperasi sejak 2012. Telah melayani ratusan ribu pelanggan yang sebagian besar adalah kalangan pekerja profesional di Jabodetabek. Berrykitchen menerima investasi Seri A dari Sovereign’s Capital di 2015.

Application Information Will Show Up Here

Tiga Langkah Mendapatkan Pendanaan dari Investor untuk Startup

Salah satu hal yang kerap menjadi momok dalam merintis sebuah usaha adalah masalah pendanaan, baik itu sebagai modal awal atau pengembangan tingkat lanjut. Kemarin (8/6), dalam preevent Jakarta Great Online Sales (JGOS) yang didelar di D.Lab SDMDV, Jakarta, Partner at SMDV Mario Suntanu berbagi tiga tips sederhana untuk mendapatkan pendanaan bagi startup.

Berikut adalah tiga langkah mendapatkan pendanaan bagi startup dari Mario:

Mulai bisnis dengan orang-orang yang tepat

Ada dua kata kunci penting yang ditekankan Mario dalam langkah pertama untuk mendapatkan investasi ini, yakni ‘mulai’ dan ‘orang-orang yang tepat’.

“Hal pertama yang harus dikerjakan untuk sukses di bidang yang sedang dikerjakan adalah memulainya,” ujar Mario.

Meski bukan contoh yang baik karena drop-out kuliah, namun beberapa tokoh besar di dunia startup seperti Bill Gates, Mark Zuckerberg, hingga mendiang Steve Jobs mengawali kesuksesannya dari memulai sesuatu. Jadi, bila Anda benar-benar percaya dengan yang akan dibuat, Anda harus memulainya terlebih dahulu meski belum tentu itu mendapat dukungan dari orang-orang sekitar.

“Memang masih ada cost yang harus dipertimbangkan lagi, terutama buat yang sudah menikah dan punya anak. […] Tapi, yang harus dibuat goal-nya itu adalah mulai. Kalau tidak Anda tidak akan pernah sampai di tujuan. […] Kalau mulai sejak muda dan gagal, Anda tidak perlu khawatir karena pelampungnya banyak. Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari sana.” jelas Mario.

Sedangkan orang-orang yang tepat merujuk pada tim yang mengeksekusi ide. Investor biasanya tidak akan peduli sebagus apa ide Anda. Bagi investor yang penting adalah ide Anda sudah bisa menunjukkan gambaran kasar yang benar dan orang-orang yang ada di balik ide adalah orang-orang yang tepat.

“Investor harus tahu bahwa tim Anda bisa melihat peluang dan melakukan aksi-aksi yang tepat untuk memenangkan pasar. Bila kondisinya tidak sesuai perkiraan, mereka [tim] tahu bagaimana caranya untuk ganti haluan atau mengoptimalkan kegiatan [bisnis] mereka,” jelas Mario lebih jauh.

Kumpulkan dukungan dari orang-orang sekeliling

Langkah kedua juga tidak kalah penting dengan yang pertama. Dengan mendapatkan dukungan dari orang-orang sekeliling Anda, artinya bisnis yang Anda bangun memang memiliki dampak dan manfaat bagi masyarakat. Menurut Mario, ada tiga pihak yang harus bisa memberi dukungan agar bisnis Anda mendapat perhatian di mata investor yaitu tim, mentor, dan pengguna.

Dukungan dari tim yang solid diperlukan untuk menunjukkan pada investor bahwa visi Anda dalam berbisnis ada yang mendukung sampai pada titik mau diajak kerja sama. Bagaimana mungkin investor mau menanamkan modal bila tidak ada yang mau bekerja sama dengan Anda sebagai tim?

Dukungan dari mentor bisa memberikan wawasan baru terkait pendanaan atau pengembangan bisnis. Di samping itu, mentor yang berpengalaman juga bisa menjadi gerbang untuk terhubung dengan jaringan investor yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Dukungan terakhir dan yang terpenting adalah dari pengguna. Salah satu alasan investor menanamkan modal adalah mereka yakin bahwa produk yang Anda kembangkan bisa memberikan service pelanggan lebih baik lagi dari sebelumnya.

Komunikasikan bisnis dengan baik

Langkah terakhir adalah mengkomunikasikan bisnis dengan baik. Di sini Anda sebagai pendiri akan dituntut untuk dapat menyampaikan apa yang sedang dikerjakan kepada audiens yang berbeda-beda.

Mario mengatakan, “Banyak orang Indonesia yang punya ide bagus tapi belum siap cerita sehingga impresi pertama audiens malah jadi buruk. […] Yang harus diperhatikan pertama itu audiens-nya itu siapa. Berbicara dengan investor, media, dan pelanggan itu pesannya akan beda meski produknya sama karena tujuan mereka mendengarkan Anda itu beda.”

“Jadi, yang pertama harus dilakukan adalah Anda harus tahu tujuan Anda [menyampaikan bisnis] dan tahu tujuan kenapa audiens mau mendengarkan Anda,” lanjutnya.

Setelah berjumpa dan berbicara dengan audiens, hal berikutnya yang harus dikerjakana adalah follow up. Langkah sederhana ini bisa berujung kepada perolehan pendanaan dari investor. Tapi, apa yang ingin disampaikan ketika follow up pun harus jelas.

Mario menjelaskan, “Investor itu bermacam-macam tipe dan tujuannya [dalam berinvestasi]. […] Ada angel investor, venture capital, private equity, dan hedge fund. […] Angel investor adalah individual yang biasanya berinvestasi dengan tujuan bagi deviden. Venture capital biasanya memiliki tujuan invest di saham minoritas dan suatu saat akan untung dari penjualan saham atau pembagian deviden.”

“Sedangkan private equity adalah perusahaan atau investor profesional yang membeli mayoritas karena merasa bisa mengontrol perusahaan ke arah yang lebih baik. Terakhir, Hedge fund adalah investor yang biasanya berinvestasi ke perusahaan Tbk,” lanjutnya.

Sebagai pendiri yang merintis perusahaan, kebijakan untuk memilih investor yang sesuai dengan visi dan misi dari bisnis yang dibangun. Namun, pendiri juga harus tahu bagaimana caranya untuk meyakinkan investor agar mau bekerja sama. Ini bisa dimulai dari membangun tim yang solid, mendapat dukungan dari orang-orang sekeliling, dan tahu apa yang harus disampaikan tanpa berbasa-basi.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Jakarta Great Online Sales 2016