Mencari Live Video di Facebook Kini Lebih Mudah Berkat Peta Interaktif

Facebook terus mematangkan platform Live Video-nya guna menghadapai persaingan ketat dari Periscope. Baru-baru ini, Facebook meluncurkan fitur Live Map untuk desktop. Fitur ini pada dasarnya merupakan sebuah peta interaktif yang menampilkan semua video yang tengah disiarkan secara langsung dari seluruh penjuru dunia.

Pada gambar di atas, bisa kita lihat bahwa di Asia kebanyakan Live Video berasal dari Thailand, Vietnam dan Taiwan, yang diwakili oleh titik-titik biru pada peta. Tentu saja jika digeser ke sebelah kiri, Anda akan menjumpai lebih banyak lagi titik-titik biru di Amerika Serikat.

Saat mouse diarahkan ke suatu titik, akan muncul preview dari video beserta nama broadcaster dan berapa lama live stream telah berlangsung. Melengkapi informasi tersebut adalah garis-garis biru yang menandakan dari mana saja penontonnya berasal, seperti yang bisa dilihat pada gambar di bawah.

Selain dari mana asal broadcaster, Live Map juga akan menampilkan asal para penontonnya / Facebook
Selain dari mana asal broadcaster, Live Map juga akan menampilkan asal para penontonnya / Facebook

Untuk mengakses Live Map, pengguna bisa memilih opsi “Live Video” yang terpampang pada bagian aplikasi di sebelah kiri. Fitur ini tentunya dapat memudahkan pengguna mencari video-video live baru ketimbang harus mem-follow seseorang atau suatu brand dan menunggu notifikasinya muncul.

Seandainya pengguna hanya ingin menonton suatu Live Video yang sedang ramai, sidebar di sebelah kiri bisa membantu. Di situ akan ditampilkan deretan video berdasarkan popularitas dan jumlah penontonnya.

Sumber: Engadget.

Facebook Sortir Artikel di News Feed Berdasarkan Durasi Membaca Pengguna

Seperti yang kita tahu, Facebook selama ini telah menerapkan berbagai algoritma guna menyempurnakan pengalaman pengguna dalam menikmati aneka konten yang tersaji dalam News Feed-nya masing-masing. Seperti sebelumnya ketika Facebook memprioritaskan live video, kini mereka kembali meluncurkan update untuk menyortir pilihan artikel yang tersaji dalam News Feed.

Facebook sebenarnya sudah menjalankan program Feed Quality Program, dimana mereka mengamati berbagai aktivitas pengguna mulai dari mengklik, membubuhkan like, memberikan komentar sampai membagikan suatu post. Namun ternyata itu saja belum cukup untuk menggambarkan artikel macam apa yang diminati pengguna.

Sebagai contoh, saat membaca kabar sedih dari seorang rekan, mayoritas pengguna tidak akan bereaksi apa-apa atau malah memberikan komentar, namun hal itu bukan berarti mereka tidak tertarik membacanya. Dari situ Facebook pun mencoba memikirkan cara atau metrik baru dalam memprediksi minat pengguna.

Selain mengamati aktivitas pengguna, kini Facebook juga akan memantau waktu yang dihabiskan pengguna dalam membaca sebuah artikel, baik yang ditampilkan dalam wujud Instant Article maupun lewat browser bawaan aplikasi. Tentu saja, waktu loading tidak akan dimasukkan dalam hitungan.

Dengan perubahan ini, harapannya Facebook bisa lebih memahami artikel seperti apa yang diminati oleh masing-masing pengguna. Semakin lama waktu yang dihabiskan untuk membaca sebuah artikel, berarti semakin tinggi minat pengguna terhadap konten serupa. Alhasil, Facebook akan lebih sering menampilkan artikel-artikel yang relevan.

Update algoritma ini rencananya akan digulirkan dalam beberapa minggu ke depan. Pengguna mungkin tidak akan mendapati perubahan yang terlalu mencolok, hanya saja artikel-artikel yang tersaji di News Feed kemungkinan bakal lebih menarik bagi mereka masing-masing.

Sumber: Facebook.

Aplikasi Pinterest Dirombak Habis, Kini Tampak Lebih Modern Sekaligus Lebih Cepat

Awalnya hanya dimaksudkan sebagai boomarking tool visual, Pinterest kini telah bertumbuh menjadi jejaring sosial dengan lebih dari 100 juta pengguna. Usai meluncurkan fitur baru bernama How To Pin, kini giliran aplikasi Pinterest yang dirombak habis-habisan.

Tampilan baru aplikasi Pinterest sendiri sebenarnya tidak terlalu berbeda, hanya saja sekarang tampak lebih modern, dengan fokus pada tiap-tiap Pin ketimbang elemen-elemen lainnya. Aplikasi kini juga telah mendukung total 31 bahasa, termasuk yang tidak menggunakan alfabet standar, seperti Kanji atau Cyrillic misalnya.

Meski sepintas kelihatan sama, Pinterest mengklaim timnya telah melakukan perombakan secara mendasar. Maka dari itu, performanya pun jauh lebih responsif dan mulus pada versi baru ini, termasuk halnya di perangkat yang cukup lawas.

via GIPHY

Saat aplikasi dibuka, konten akan muncul tiga kali lebih cepat dari sebelumnya. Scrolling pun jauh lebih mulus, seperti yang bisa dilihat pada animasi GIF komparasinya di atas.

Sejauh ini versi anyar aplikasi Pinterest baru akan meluncur secara bertahap untuk pengguna perangkat iOS. Barulah dalam beberapa bulan ke depan versi Android dan web-nya akan menyusul dengan tampilan dan peningkatan performa serupa.

Sumber: Pinterest Blog.

Kirim File Dropbox Kini Bisa Lewat Facebook Messenger

Lewat Facebook Messenger, media sosial terbesar sejagat itu ingin semua komunikasi harian kita berlangsung di satu tempat yang terpusat. Mulai dari sekadar menyapa kawan lama sampai berbagi kenangan manis dengan anggota keluarga, Facebook Messenger siap bertugas kapan saja.

Dalam konteks berbagi kenangan, baik yang berwujud foto, video ataupun file lainnya, Facebook Messenger baru-baru ini kedatangan fitur yang akan disambut positif oleh banyak konsumen: integrasi dengan layanan cloud storage Dropbox.

Jadi sekarang saat Anda menekan tombol More yang berlambang tiga titik di Messenger untuk iOS maupun Android, Dropbox akan muncul sebagai salah satu opsi. Asalkan Anda sudah meng-install aplikasi Dropbox di perangkat, Anda bisa langsung berbagi file apapun yang tersimpan dalam akun Anda tanpa harus meninggalkan Messenger sama sekali.

Foto, video sekaligus GIF akan langsung muncul dan bisa diamati di kolom chat. Untuk filefile lainnya, sang penerima tinggal menyentuh tombol “Open” guna membukanya di aplikasi Dropbox dan menyimpannya jika perlu.

Saat saya coba di iPhone, menyentuh opsi Dropbox pada menu More tadi ternyata masih membawa saya berpindah ke aplikasi Dropbox untuk memilih file yang hendak dibagikan. Namun setelah file dipilih, ternyata saya otomatis dikembalikan lagi ke aplikasi Messenger. Jadi klaimnya paling tidak bisa dikonfirmasi.

Fitur ini sekarang sudah tersedia di Messenger versi iOS maupun Android. Jangan lupa update juga aplikasi Dropbox ke versi yang terbaru.

Sumber: Dropbox Blog.

Application Information Will Show Up Here

Periscope Sedang Menguji Fitur Corat-Coret Bagi Broadcaster

Pasar live streaming akhirnya resmi didominasi oleh Facebook Live dan Periscope. Sebagai pengguna, kita hanya tinggal menunggu Facebook dan Twitter saling berlomba menambahkan fitur-fitur baru ke layanan besutannya masing-masing.

Bagi pengguna Periscope, salah satu fitur baru yang akan segera hadir adalah fitur doodle atau corat-coret layar selagi video tengah disiarkan secara live. Untuk sekarang fitur ini masih berstatus beta dan sedang diuji oleh sekelompok kecil pengguna Periscope.

Salah satu pengguna, yaitu Matt Navara, sempat mengunggah video demonstrasi dari fitur baru tersebut. Fitur ini pada dasarnya memungkinkan pengguna untuk membuat sketsa-sketsa sederhana hanya dengan menyentuh layar perangkat. Usai beberapa detik, coretan-coretan tersebut akan otomatis hilang.

Fitur ini jelas sangat bermanfaat bagi para broadcaster yang ingin menunjukkan sesuatu secara spesifik kepada para penonton. Misalnya, Anda sedang merekam dan menyiarkan video seorang pembuat onar di konser yang sedang diamankan oleh petugas, Anda tinggal membuat lingkaran menandai di mana letak sang pembuat rusuh tersebut.

Berdasarkan keterangan juru bicara Twitter terhadap TechRadar, fitur ini bakal tersedia dalam beberapa minggu ke depan untuk semua pengguna Periscope.

Sumber: TechRadar. Gambar header: Periscope.

Hadir di Indonesia, Aplikasi Steller Langsung Jadi Trending Topic

Netizen tanah air punya mainan baru, Steller namanya. Ia tidak lebih rumit dari Instagram, tapi apa yang bisa dibagikan lebih lengkap; mencakup gambar, video dan teks untuk membentuk sebuah cerita yang menarik untuk diikuti.

Steller sebenarnya jauh dari kata baru. Ia sempat dipilih Apple sebagai salah satu aplikasi iOS terbaik di tahun 2014. Namun baru beberapa waktu yang lalu, pihak pengembangnya menghadirkan aplikasi untuk bisa diakses dari app store Indonesia dan mengumumkan kanal khusus #StellerID yang menghimpun semua storyteller kreatif di nusantara.

Sosok-sosok populer di media sosial langsung ikut ambil bagian meramaikan konten bertema Indonesia seperti misalnya Motulz dan Pinot. Sontak, Steller pun menjadi trending topic di Twitter. ‘Kehadiran’ Steller di Indonesia dengan meng-highlight tagar #stellerID pun tak lepas dari ajakan atau inisiasi awal akun @ditut yang menggunakan tagar ini dan mengajak pengembang aplikasi Steller untuk menghadirkan aplikasi agar hadir di App Store Indonesia. Tagar ini pun jadi ajakan untuk pengguna lain berbagi konten di Steller yang berhubungan dengan Indonesia (baik dibuat oleh akun asal Indonesia atau yang berkaitan dengan Indonesia). Popularitas Steller turut didukung pula oleh kemudahan penggunaannya dan perkembangan komunitas pengguna di ranah lokal yang cukup cepat.



Pengguna bisa dengan mudah menciptakan sebuah kisah menarik menggunakan perpaduan foto, video dan teks, yang kemudian dikemas dalam tema yang elegan. Konten yang dibuat di Steller bisa dibagikan ke media sosial lain, atau bisa juga di-embed di dalam blog maupun situs pribadi.

Fitur Explore memungkinkan pengguna untuk menemukan cerita-cerita baru yang memikat dari komunitas Steller yang cukup besar. Sama halnya seperti di media sosial lain, pengguna bisa mengikuti useruser lain maupun topik yang menarik baginya masing-masing.

Saat ini Steller memang baru tersedia untuk iPhone saja. Akan tetapi pengguna Android yang tertarik bisa mencoba versi betanya dengan mendaftar terlebih dahulu.

Koreksi: Perbaikan dan penambahan beberapa informasi tentang #StellerID dan Steller di Indonesia. 

Memaksimalkan Fitur Media Sosial Untuk Menjangkau Pengguna

Tidak semua media sosial berfungsi sama. Guna menjangkau audiens yang berpeluang dikonversikan menjadi pengguna setia, startup harus memahami platform dan pendekatan yang beragam pula.  Setelah Twitter tahun lalu memperkenalkan fitur native video sebagai pilihan baru untuk para pelaku usaha maupun startup, lantas apakah teks dan gambar akan ditinggalkan seiring perkembangan video?

Country Manager Twitter Indonesia Roy Simangunsong justru berpendapat bahwa perpaduan di antaranyalah yang akan menciptakan konten kreatif yang nantinya menarik para pengguna Twitter.

Roy mengatakan pada kami, sekitar 44-45% pengguna Twitter Indonesia tweeting maupun melihat tweet video per hari. Sebagai contoh, brand yang mengadopsi video di Twitter sendiri dikatakan meningkat lebih dari 100%. Konten video yang tersedia di platform Twitter bisa dalam bentuk native Twitter video, Vine, ataupun siaran langsung dari Periscope. Seharusnya skema yang serupa dapat diimplementasi oleh startup dengan daya saing yang juga sama potensinya.

“Potensinya sangat besar. Video memiliki respon yang lebih baik daripada teks atau foto yang statis. Sebagai brand tantangannya ialah bagaimana menciptakan konten video yang persuasif. Karena berbeda dengan di televisi, panjang video kini bukan lagi tolak ukur,” kata Roy ketika ditemui.

Roy mengutip sebuah riset yang mengatakan kecenderungan orang menonton video tidak lagi dalam rata-rata durasi 30 detik. Saat ini, yang optimal adalah video dengan durasi di bawah 10 detik. Menawarkan waktu yang lebih singkat, memaksa startup untuk lebih kreatif menciptakan konten yang mampu menggerakkan hati, serta relevan.

“Yang pasti [dari video singkat tersebut] harus diingat adalah norma manusia itu sendiri, yakni ‘what really matters to them’. Karena apa yang ditaruh di TV, tidak selalu berhasil di ranah digital,” tambahnya.

Roy memaparkan keakraban masyarakat Indonesia pada media sosial adalah hal yang sangat menarik para pelaku bisnis, untuk memasarkan produk secara langsung maupun berinteraksi membentuk komunitas.

“Banyak hal yang cukup inovatif terjadi di Twitter,” papar Roy. Ia memberikan beberapa contoh brand seperti Samsung yang meluncurkan produknya dalam conversational video, hal yang mirip juga dijalani bersama Downy. Dan beberapa kampanye unik lainnya. “Twitter itu seperti kanvas bagi mereka untuk melakukan banyak hal terhadap konsumennya.”

Perpaduan konten yang terdiri dari teks, gambar, GIF (graphics interchange format), video dan live-streaming yang dirangkai dengan baik dinilai mampu akan melibatkan audiens dalam sebuah alur cerita yang ditunggu, menariknya hal tersebut bisa berangkat dari momen terkini. Lihat saja betapa cepatnya meme/GIF tentang Rangga dan Cinta dalam hitungan menit semenjak trailer perdana film AADC 2 diluncurkan.

“Apa saja yang bisa dilakukan dengan GIF? Bisa saja dari banyak meme yang dikurasi menjadi satu gambar bergerak. Atau video dari live moment,” ucapnya.

Interaktivitas yang tinggi inilah, yang membuat Roy cukup yakin bahwa Twitter masih menjadi pilihan pelaku usaha maupun startup untuk melakukan pengeluaran pemasaran digitalnya. Karena ada perbincangan yang tercipta.

Pinterest Luncurkan Fitur Baru untuk Permudah Pengguna Ikuti Tutorial DIY

Tutorial DIY, tata wajah dan rambut, resep masakan dan minuman, serta panduan fitness merupakan sejumlah topik yang paling populer di Pinterest. Diperkirakan topik-topik tersebut mencakup sekitar 9,5 miliar pin secara total. Hal ini sekaligus menunjukkan ketertarikan pengguna Pinterest dalam mengasah bakat kreatifnya secara mandiri.

Untuk itu, Pinterest telah menyiapkan fitur baru yang mereka juluki dengan istilah How-To Pin. Fitur ini sejatinya merupakan pin jenis baru dimana pengguna bisa melihat isi kontennya sepintas, termasuk persiapan yang diperlukan dan panduan langkah demi langkahnya, tanpa harus meninggalkan Pinterest dan mengunjungi situs asalnya.

Sejauh ini How-To Pin bisa dinikmati dari akun brandbrand ternama seperti Food.com, Brit & Co, Style Me Pretty, The Home Depot, eHow dan Greatist, yang semuanya mencakup topik-topik populer yang sudah disebutkan di atas.

 

Jadi saat Anda membuka sebuah pin dari salah satu brand ini, Anda akan menjumpai kolom “Try it yourself” yang berisi sejumlah gambar. Klik kolom tersebut, maka panduan lengkapnya akan seketika muncul. Di saat yang sama, pengguna masih bisa mengunjungi situs aslinya untuk mendapatkan panduan yang lebih merinci jika diperlukan.

Fitur How-To Pin saat ini sudah tersedia baik di Pinterest versi web maupun Android, lalu menyusul ke iOS dalam beberapa waktu ke depan.

Sumber: TheNextWeb dan Pinterest Blog.

Peduli Kaum Difabel, Twitter Hadirkan Fitur Deskripsi Teks pada Gambar

Untuk memberikan akses yang lebih mudah kepada kaum difabel, khususnya mereka yang memiliki gangguan penglihatan, Twitter belum lama ini memperkenalkan fitur baru yang memungkinkan para pengguna untuk menambahkan deskripsi teks pada gambar yang mereka unggah.

Fitur ini bisa diakses lewat aplikasi Twitter di iOS dan Android dengan mengaktifkan opsi “Compose image descriptions” di dalam menu pengaturan aksesibilitas. Sesudahnya, setiap kali Anda mengunggah gambar ke Twitter, akan muncul tombol “Add description” pada jendela compose.

Jadi selain menuliskan komentar seperti biasa, Anda dapat menambahkan deskripsi dari gambar yang diunggah (bisa mencapai 420 karakter). Pengguna Twitter yang memiliki gangguan penglihatan kemudian dapat mengakses deskripsi teks tersebut dengan bantuan teknologi assistive macam text-to-speech screen reader atau braille display.

Lebih lanjut, Twitter juga mengintegrasikan fitur ini ke dalam API-nya supaya dapat diakses lewat client khusus seperti EasyChirp, Chicken Nugget dan The Qube, yang memang secara spesifik dirancang untuk pengguna dengan gangguan penglihatan.

Pembaruan ini dimaksudkan supaya semua pengguna tidak ketinggalan update kabar terbaru yang menyebar lewat Twitter. Seperti yang kita ketahui, tidak jarang Twitter dimanfaatkan sebagai sumber informasi terkait momen-momen besar yang tengah terjadi, terlebih lewat foto atau gambar yang diunggah oleh komunitasnya.

Sumber: Twitter Blog.

Tumblr Hadirkan Fitur Reply Komentar, Kali Ini Lebih Fleksibel Ketimbang Sebelumnya

Platform blogging kepunyaan Yahoo, Tumblr, belum lama ini merilis update yang sudah dinanti-nanti oleh para pengguna setianya. Dalam update ini, Tumblr menghadirkan kembali fitur reply komentar setelah sempat menghapusnya di bulan November lalu.

Tak hanya muncul kembali, fitur reply komentar baru ini justru malah lebih fleksibel daripada sebelumnya. Pengguna kini bisa membalas post-nya sendiri. Hal ini berarti sang penulis sekarang bisa ikut nimbrung saat ada perdebatan panas dari pengguna lain di kolom komentar post buatannya.

Reply kini bisa diberikan berulang kali pada sebuah post, dan fitur ini juga berlaku untuk reblog, bukan hanya post orisinil saja. Pengguna pun bebas memilih siapa saja yang bisa mengirim balasan pada post buatannya.

Tampilan baru Notes di Tumblr

Bersamaan dengan itu, Tumblr juga memperkenalkan tampilan baru Notes yang lebih sederhana dan mudah dipantau. Kalau sebelumnya Notes didominasi oleh notifikasi reblog kosong dan like, sekarang semua itu dikemas dalam satu bagian di paling atas. Tepat di bawahnya, hadir deretan komentar dan reblog yang disertai catatan ekstra.

Update ini akan meluncur dalam beberapa hari ke depan untuk semua pengguna. Ke depannya, Tumblr sudah menjanjikan sejumlah fitur baru yang tidak kalah menarik.

Sumber: TheNextWeb.