Twitter Siapkan Semacam Fitur Membership Bernama Super Follow

Twitter diam-diam rupanya sedang menggodok sebuah fitur baru yang sangat menarik. Dinamai Super Follow, fitur ini ibarat fitur membership yang dapat dimanfaatkan oleh para kreator atau influencer untuk mendapatkan insentif tambahan dari para penggemarnya.

Dari gambar mockup yang Twitter rilis, kita bisa melihat bahwa cara kerja Super Follow bisa dibilang mirip dengan Patreon maupun fitur membership yang ada di YouTube. Twitter mencontohkan bagaimana kita dapat membayar $5 per bulan untuk menerima sejumlah keuntungan seperti supporter badge, community access, newsletter maupun konten eksklusif dari sang kreator/influencer/brand.

Bukan tidak mungkin seandainya nanti akan ada cuitan-cuitan dari seorang influencer yang hanya bisa dilihat dan dibalas oleh para Super Follower-nya. Kemungkinan besar Twitter juga bakal mengambil beberapa persen dari tarif berlangganan yang ditetapkan masing-masing influencer, sebab Twitter sudah cukup lama dikabarkan bakal menerapkan semacam fitur berlangganan demi meraup laba ekstra.

Twitter Communities

Namun Super Follow bukan satu-satunya fitur menarik baru yang Twitter siapkan. Mereka juga mengumumkan fitur bernama Communities, yang memungkinkan pengguna untuk membuat grup atau bergabung ke grup dengan minat-minat tertentu. Sepintas, konsepnya terdengar sangat mirip dengan Facebook Group.

Kehadiran fitur Communities ini tentu bakal terasa sangat membantu, khususnya bagi para pengguna baru. Dengan bergabung ke grup-grup tertentu, mereka bisa menemukan lebih banyak tweet yang berfokus pada topik-topik yang mereka sukai. Dari perspektif sederhana, fitur ini bisa kita anggap sebagai versi lebih advanced dari hashtag.

Kedua fitur ini terkesan substansial, jadi tidak heran apabila Twitter mengumumkannya di hadapan para investornya terlebih dulu sebelum mengungkapnya ke publik. Sayangnya sejauh ini Twitter juga belum bisa memastikan kapan kedua fitur ini akan tersedia bagi pengguna secara luas. Kalau boleh menebak, Twitter akan mengujinya terlebih dulu dengan pengguna dalam jumlah terbatas, khususnya untuk fitur Super Follow.

Sumber: The Verge.

Cara Membuat Guide, Konten Tutorial & Rekomendasi di Instagram

Saat ini, Instagram merupakan salah satu media sosial yang paling populer di Indonesia. Bagi pemilik bisnis, Instagram merupakan alat yang sangat powerful untuk membantu perkembangan dengan membangun basis audience, awareness bisnis, dan juga mendapatkan pelanggan baru.

Ada beberapa jenis konten di Instagram, masing-masing memiliki kelebihannya sendiri. Mulai dari single image, story, video, video IGTV, carousel atau multi-post, dan yang terbaru disebut guide. Sesuai namanya, fitur ini memungkinkan kita membuat panduan, baik itu rekomendasi maupun tutorial dengan format yang lebih intuitif.

Proses pembuatan guide ini cukup mudah, elemen foto atau video yang dipilih bisa dari postingan sendiri atau orang lain yang disimpan.  Ada tiga tipe guide yang bisa dipilih meliputi place, product, dan posting. Langkah-langkah untuk membuat guide dari awal sebagai berikut.

Dari aplikasi Instagram, pilih profile dan klik logo (+) di pojok kanan atas. Lalu, akan muncul sejumlah pilihan termasuk feed post, story, story hightliht, IGTV video, dan guide, lalu pilih guide dan tipenya.

Untuk place, tipe guide ini memungkinkan kita merekomendasikan tempat-tempat menarik di kota tempat Anda tinggal atau yang penah dikunjungi. Misalnya bisa bikin 5 tempat yang wajib di kunjungi di kota Bogor atau 5 tempat ngopi ke kinian di Jakarta Selatan, dan sebagainya.

Lalu, untuk product kita bisa membuat daftar rekomendasi atau review produk tertentu berdasarkan pengalaman Anda. Sementara untuk posting, tipe format guide ini sangat serbaguna dan bisa digunakan secara luas.  Misalnya kita bisa merangkai cerita penuh dari foto atau video yang Anda posting sebelumnya, bisa juga untuk membuat tutorial, listicle, portofolio, dan banyak lagi.

Perlu dicatat, konten guide tidak muncul di feed dan hanya bisa ditemukan saat membuka profil dan berada di tab guide khusus di samping IGTV. Berbeda dengan postingan lain, kita juga tidak bisa kasih like atau komentar, tetapi bisa dibagikan ke story bila ingin mempromosikannya. Bila ingin cari lebih banyak inspirasi, guide juga bisa ditemukan di tab shop, di bawah kolom pencarian terdapat beberapa opsi, geser ke kanan dan pilih explore guide.

Aplikasi Media Sosial Tiongkok Bergulat di Ekosistem Ekonomi Influencer Indonesia

Reyhan Aldaro Samuda adalah pengguna layanan TikTok yang telah mengumpulkan 2,4 juta pengikut hanya dalam satu tahun. Dibalik username @__ehan, Samuda menciptakan karakter bernama Brenda, seorang wanita muda manja dan melodramatis yang reaksi berlebihannya menjadi sandiwara andalan Samuda. Sebagai pengganti wig, Samuda mengikatkan sepotong kain ke kepalanya sehingga terlihat seperti rambut panjang tergerai, dan Brenda membesar-besarkan reaksi wanita ketika mereka berbicara dengan orang yang mereka sukai, marah pada pacar mereka, atau bergosip dengan teman dekat.

Samuda hanyalah salah satu dari sekumpulan influencer Indonesia yang berkembang, juga dikenal sebagai key opinion leader (KOLs), yang telah menjadi terkenal di internet melalui aplikasi seperti Instagram Facebook dan TikTok ByteDance.

Ekonomi influencer muda

Ekonomi digital Indonesia menunjukkan ekspansi ketat karena COVID-19 yang masih menjadi perhatian, terlebih dengan adopsi e-commerce yang semakin luas di negara ini. Kebiasaan belanja online yang semakin populer telah meningkatkan potensi model penjualan yang diberdayakan KOL, dengan memanfaatkan aplikasi sosial untuk terhubung, terlibat, dan berjualan kepada konsumen.

Drama komedi Samuda, atau Brenda, telah mengumpulkan sekitar 28,5 juta likes sejauh ini, dengan sebagian besar klip meraih lebih dari 100 komentar. Perpaduan antara keseruan dan engagement tinggi ini telah menarik perhatian merek-merek termasuk Viu Indonesia, D-bank, dan lainnya yang mempercayakan Samuda untuk memasarkan produk atau merek kepada audiensnya di TikTok. “Saya memang membuat video untuk endorsement merek, tapi dengan gaya Brenda jadi masih lucu. Saya biasanya mendapatkan hingga lima endorsement per bulan,” ujar Samuda.

@__ehan

POV: Brenda sok imut bgt ala-ala gamau ungkit masalah sama pacar🙂 #BrendaLyfe

♬ original sound – BRENDA / EHAN

Ekonomi influencer yang sedang berkembang di Indonesia kini kian meningkat. Pemerintah pun telah memanfaatkan sektor ini, menghabiskan setidaknya Rp90,4 miliar (USD 6 juta) untuk aktivitas digital yang melibatkan influencer sejak 2017.

Indonesia adalah pasar iklan digital dengan pertumbuhan tercepat di dunia, diikuti oleh India, menurut laporan Global Digital Ad Trends 2019 oleh PubMatic. Total belanja iklan digital di Tanah Air diperkirakan mencapai USD 2,6 miliar pada 2019, meningkat 26% dari tahun sebelumnya.

Semakin lama, pemasaran influencer mengambil porsi lebih besar dari anggaran periklanan digital.

Content creator memiliki peran penting dalam ekonomi digital Indonesia, mengingat perputaran uang yang besar di industri baru ini,” kata Budi Putra, COO dari startup manajemen konten dan kreator Indonesia R66 Media kepada KrASIA. “Anggaran periklanan dari brand dan agensi yang biasanya dialokasikan untuk media elektronik dan digital, kini telah dialihkan ke marketing influencer.”

Potensi pertumbuhan di Indonesia ini menarik perhatian raksasa video pendek Tiongkok ByteDance dan Kuaishou. Kedua perusahaan telah bersaing di pasar Tiongkok yang sudah matang, dengan ekonomi influencer yang diproyeksikan menghasilkan RMB 300 juta pada tahun 2020. Mereka juga berpengalaman dalam mensinergikan operasi e-commerce dengan keterlibatan sosial. KOL seperti Samuda, yang persona Brendanya telah memupuk banyak pengikut, bergantung pada aplikasi dan alat yang memungkinkan mereka membuat konten dengan lancar.

“Saya mendapat inspirasi untuk Brenda dari mengamati teman-teman perempuan saya. Saya juga pernah menampilkan karakter Brenda melalui Instagram Stories sebelumnya, tetapi itu tidak melekat. Jadi saya pindah ke TikTok yang ternyata jauh lebih mudah untuk mengumpulkan audience,” kata Samuda kepada KrASIA.

Selain fitur TikTok yang mudah digunakan, pria berusia 26 tahun ini mengatakan koleksi lagu dan musik latar TikTok yang kaya membuat platform ini menarik bagi para influencer.

“Dengan variasi musik yang beragam, kami dapat membuat video seru yang bervariasi. TikTok juga memiliki fitur duet yang tidak ada di platform lain. Fitur ini memungkinkan kita membuat video berdampingan dengan video orang lain, jadi seperti kita membuat video bersama. Banyak pengguna yang membuat video duet dengan Brenda, kemudian membantu karakter tersebut menjadi viral,” tambahnya.

Viral adalah kunci. Rade Tampubolon, salah satu pendiri dan CEO SociaBuzz, pasar bakat yang berbasis di Jakarta untuk influencer, berkata kepada KrASIA, “TikTok memahami pasar lokal dengan lebih baik. Ini juga merupakan platform yang ideal untuk pembuat konten karena lebih seperti platform distribusi konten, daripada aplikasi media sosial, sehingga pembuat dapat menemukan audiens di luar lingkaran pertemanan mereka dengan mudah.​​”

Sementara TikTok telah populer di Indonesia sejak debut pada tahun 2017, saingannya Kuaishou baru-baru ini meluncurkan kompetitornya, Snack Video. Perusahaan yang didukung Tencent tersebut dilaporkan sedang membuka kantor di Jakarta dan merekrut tim lokal, yang mencakup manajemen konten serta kemitraan dengan creator atau talent.

Permainan global Kuaishou bermula dengan baik, sejak berada di puncak daftar unduhan untuk aplikasi Android dalam beberapa bulan terakhir, menurut App Annie. Aplikasi ini menduduki peringkat keempat pada 25 November, mengalahkan WhatsApp dan Instagram, mencerminkan popularitas aplikasi yang semakin meningkat.

Mengubah engagement menjadi transaksi

Sementara platform Amerika seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram masih mendominasi ruang media sosial, TikTok telah mengumpulkan pengikut yang signifikan di antara influencer Indonesia, terutama karena aplikasi ini berbasis pada e-commerce video pendek.

Tidak seperti di YouTube, pembuat konten tidak menghasilkan uang melalui penayangan di TikTok. Sebaliknya, mereka mengandalkan dukungan merek dan sponsor. Namun, TikTok telah meluncurkan stiker donasi di beberapa pasar, memungkinkan pembuat konten untuk mengumpulkan dana dan menghasilkan uang dalam video dan sesi streaming langsung mereka.

“Meski tidak bisa dimonetisasi secara otomatis, saya rasa masih lebih mudah menghasilkan uang dari TikTok karena mendapatkan pengikut di sini jauh lebih mudah daripada di Instagram dan YouTube,” kata Samuda.

Hasilnya, TikTok kini telah menjadi platform yang sangat diperlukan bagi influencer di Indonesia, dengan sebagian besar memanfaatkan kedua platform tersebut untuk memaksimalkan interaksi. Pada bulan Oktober, TikTok bermitra dengan Shopify untuk menyediakan fungsionalitas pembelian dalam aplikasi, serta eksposur untuk lebih dari satu juta pengecer.

Keuntungan dalam livestreaming e-commerce inilah yang memberi aplikasi China keunggulan atas rekan-rekan Amerika mereka di Indonesia dalam hal mengubah keterlibatan pengguna atau engagement menjadi transaksi.

Snak Video dari Kuaishou mendarat dengan mulus di Indonesia dalam hal unduhan, tetapi akan membutuhkan lebih banyak waktu sebelum menetaskan ekosistem influencer yang matang.

“Saya belum mendownload Snack Video, tapi saya terbuka untuk platform baru apa pun selama mereka memiliki banyak pengguna, hype, dan dapat dimonetisasi,” kata Samuda.

Meski demikian, Snack Video tentunya memiliki potensi untuk dimonetisasi dalam sejarahnya. Akar perusahaan induk Kuaishou yang sederhana di Cina yang mencakup pengguna di kota-kota di tingkat lebih rendah dan daerah pedesaan menghiasi platform ini dengan orisinalitas yang membantunya mencapai tingkat konversi e-commerce yang lebih kuat daripada aplikasi kembar TikTok di Cina, Douyin.

Pendekatan sederhana inilah yang telah membantu TikTok menggantikan Instagram yang lebih glamor dan terkurasi di Indonesia, dengan serangkaian influencer di platform ByteDance yang berbasis di kota-kota non-metro, berbagi konten yang jujur, terhubung, dan menghibur.

Ambil Samuda sebagai contoh. Menurut kalkulasi TikTok dari situs analitik media sosial Exolyt, dengan engagement rate-nya, Samuda bisa mendapatkan USD 221–554 per video, yang berarti penghasilan yang menjanjikan di Indonesia.

Meski pasar video pendek di Indonesia tampak jenuh, ada satu pemain lagi yang mencoba masuk dalam pasar. ByteDance memiliki platform media sosial baru bernama Helo di Indonesia. Helo awalnya ditujukan untuk pengguna India, mengumpulkan 50 juta unduhan di negara itu. Di India, ada pertunjukan bakat bernama Helo Superstar untuk mendorong orang membuat konten di platform. Belum jelas apakah Helo akan menerapkan strategi serupa di Indonesia, atau bagaimana hal itu dapat dikaitkan dengan TikTok. Bagaimanapun, aplikasi video pendek yang berakar Tiongkok akan tetap ada di Indonesia.


Artikel ini pertama kali dirilis oleh KrASIA. Kembali dirilis sebagai bagian dari kerja sama dengan DailySocial

Facebook Hadirkan Dukungan Lintas Platform untuk Instagram dan Messenger

Setelah lama ditunggu-tunggu, Facebook akhirnya mulai mengintegrasikan sejumlah aplikasi messaging-nya secara perlahan, diawali dengan Instagram dan Facebook Messenger. Melalui sebuah pengumuman resmi, Facebook bilang bahwa Instagram dan Messenger bakal segera mendukung percakapan lintas platform dalam waktu dekat.

Yang dimaksud dengan istilah lintas platform sebenarnya sederhana saja: saya bisa mengirim pesan ke Anda melalui Instagram, lalu Anda dapat membukanya di Messenger, demikian pula sebaliknya. Namun integrasinya ternyata lebih dari sekadar percakapan teks, sebab fitur video call rupanya turut didukung oleh mekanisme cross-platform ini.

Bersamaan dengan itu, tidak heran apabila Facebook akhirnya juga menghadirkan fitur-fitur terbaru Messenger ke Instagram; mulai dari kustomisasi tampilan percakapan, fitur forward dan reply, sampai fitur Watch Together yang memungkinkan pengguna untuk menonton video dari Facebook Watch, IGTV maupun Instagram Reels bersama-sama selagi masih berada dalam sesi video call.

Facebook bahkan juga sudah menyiapkan sejumlah fitur baru yang akan hadir lebih dulu di Instagram, sebelum akhirnya menyusul ke Messenger tidak lama kemudian. Salah satu yang paling menarik adalah Selfie Sticker; kombinasi selfie, emoji dan Boomerang yang dapat digunakan sebagai reaksi dalam percakapan.

Instagram nantinya juga akan kedatangan Vanish Mode, mode percakapan baru yang dapat dipilih seandainya pengguna ingin pesannya otomatis terhapus setelah dibaca oleh lawan bicaranya, atau sesaat setelah percakapannya ditutup. Jadi seumpama tidak ada dukungan lintas platform pun, Instagram pada dasarnya sudah mendapat upgrade yang signifikan berkat penambahan fitur-fitur ini.

Namun kenyataannya tidak begitu. Dukungan lintas platform dan sederet fitur baru Instagram sekaligus Messenger ini disebut akan segera hadir di beberapa negara, sebelum akhirnya merambah skala global.

Buat yang khawatir inbox DM-nya bakal penuh dengan pesan dari orang-orang tak dikenal yang menggunakan Messenger, Facebook sudah menyiapkan solusi seputar topik privasi ini. Anda bebas mengontrol ke mana pesan baru bakal masuk; apakah langsung ke inbox, ke Message Requests, atau malah tidak ada yang masuk sama sekali.

Pertanyaan selanjutnya mungkin adalah, mana integrasi dengan WhatsApp? Sepertinya itu masih jauh dari kenyataan, sebab PR terbesar yang masih harus dikerjakan oleh Facebook adalah menyediakan enkripsi end-to-end pada Instagram sekaligus Messenger. Dari semua aplikasi messaging yang dipunyai Facebook, memang baru WhatsApp yang dilengkapi enkripsi end-to-end.

Sumber: Facebook.

Team Liquid Gandeng Zoomph untuk Dapatkan Data Media Sosial

Seiring dengan semakin populernya esports, semakin banyak pula merek non-endemik yang tertarik untuk masuk ke dunia esports, baik sebagai sponsor turnamen ataupun organisasi esports. Di satu sisi, banyaknya merek non-endemik yang tertarik terjun ke industri esports menunjukkan betapa besarnya potensi esports. Di sisi lain, para pelaku esports harus bisa membuktikan bahwa kepercayaan yang diberikan oleh sponsor tidak sia-sia. Salah satu cara organisasi esports melakukan hal ini adalah dengan menunjukkan data konkret akan sukses atau tidaknya kampanye iklan sang sponsor.

Organisasi esports Eropa, Team Liquid baru saja mengumumkan bahwa mereka akan berkolaborasi dengan perusahaan analitik media sosial Zoomph. Alasan di balik kerja sama ini adalah Team Liquid ingin mengetahui seberapa sukses kampanye yang mereka lakukan bersama sponsor di media sosial. Dengan begitu, mereka bisa memastikan bahwa kampanya iklan sponsor-sponsor mereka membuahhkan hasil sesuai harapan. Tak hanya itu, melalui kolaborasi dengan Zoomph, Team Liquid juga ingin tahu lebih banyak tentang fans mereka.

“Media sosial adalah bagian penting dari industri esports. Dan kami telah mencari cara untuk mendapatkan insight di bidang yang sangat penting ini,” ujar Victor Goossens, Co-CEO Team Liquid, seperti dikutip dari Esports Insider. Memang, sebelum ini, Team Liquid juga telah bekerja sama dengan SAP HANA. Hanya saja, kolaborasi kedua perusahaan tak mencakup media sosial. Sebagai gantinya, SAP HANA membuat tool untuk menganlisa data permainan para atlet esports demi meningkatkan performa anggota Team Liquid dan mencari talenta muda.

Saat ini, Zoomph telah membuat versi khusus dari platform analitik media sosial real-time mereka untuk Team Liquid. Data yang didapatkan dari platform tersebut akan digunakan oleh Team Liquid untuk memperluas jangkauan mereka di media sosial, menurut laporan The Esports Observer. Selain itu, Team Liquid juga akan menggunakan data dari Zoomph untuk mendorong para fans aktif berinteraksi dalam Liquid+.

Sebelum berkolaborasi dengan Team Liquid, Zoomph juga pernah menjalin kerja sama dengan Pittsburgh Knights. Ketika itu, Zoomph juga diminta untuk membantu Pittsburgh Knights untuk mengukur jangkauan serta tingkat interaksi fans di media sosial dan siaran langsung mereka, khususnya konten dari sponsor.

Survei Twitter: Gamer Indonesia Punya Karakteristik Unik

Game kini menjadi topik yang ramai dibicarakan. Menurut survei terbaru dari Twitter, jumlah tweet tentang game di Asia Tenggara bertambah 45 persen dalam satu tahun terakhir. Sementara di Asia Pasifik, kenaikan jumlah tweet tentang game mencapai 55 persen. Salah satu alasan mengapa semakin banyak orang mengobrol tentang game adalah karena lockdown atau karantina yang ditetapkan oleh pemerintah di berbagai negara, mengharuskan masyarakat untuk tetap diam di rumah.

“Dengan meningkatnya tren gaming di Twitter, percakapan mengenai gaming pada bulan April mencapai 247 juta tweet di kawasan Asia Pasifik. Kami dapat melihat apa arti game bagi audiens Twitter di berbagai negara dan ada karakteristik unik pada audiens setiap negara,” ungkap Martyn U’ren, Head of Research at Twitter, APAC & MENA dalam pernyataan resmi.

Memang, jika dibandingkan dengan gamer global, gamer di Indonesia memiliki karakteristik yang unik. Salah satu keunikan pemain Indonesia adalah mereka cenderung menghindari sosialisasi di dunia game. Dari survei Twitter, terlihat bahwa gamer di Indonesia tak terlalu suka menghabiskan banyak waktu untuk mengobrol dalam game. Mereka lebih suka untuk menciptakan dunia yang menyenangkan untuk karakter mereka. Padahal, secara global, para gamer biasanya bermain game online untuk dapat tetap terhubung dengan teman-teman mereka.

Karakteristik unik lain dari gamer Indonesia adalah mereka bermain game untuk mengisi waktu atau melarikan diri dari kenyataan. Tren game di Indonesia ini berbeda dengan tren di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Dalam survei Twitter, sebanyak 55 persen dari Gen Z dan 59 persen dari generasi Milenial Indonesia mengatakan, mereka bermain game untuk mengisi waktu. Sementara 26 persen generasi Milenial mengaku, bermain game memang sudah menjadi hobi mereka sejak lama.

tren game Indonesia
Perilaku gamer di berbagai negara. | Sumber: Twitter

Selain sebagai cara untuk mengisi waktu, bermain game juga menjadi cara bagi para pemain Indonesia untuk melarikan diri dari kenyataan. Mereka berusaha untuk membuat ilusi akan keadaan normal dengan menciptakan dunia dalam game. Hal itu bisa dicapai dengan bermain game seperti The Sims atau Animal Crossing.

“Kami melihat beberapa temuan menarik pada lanskap gaming di Indonesia,” kata Dwi Adriansah, Country Industry Head, Twitter Indonesia. “Hasilnya menunjukkan tingkah laku unik gamer Indonesia yang selalu mencari keseruan.” Dia mengatakan, biasanya, pemain Indonesia menggunakan Twitter tidak hanya untuk bercerita tentang pengalaman bermain mereka, tapi juga untuk mencari informasi tentang game yang sedang mereka mainkan.

“Di Indonesia, percakapan tentang game naik sebsear 55 persen year-on-year, untuk lebih tepatnya pada periode April 2019 sampai Mei 2020,” ujar Dwi. Lebih lanjut dia mengungkap, para gamer bisa membuat pengalaman bermainnya menjadi semakin menyenangkan dengan membahasnya di media sosial seperti Twitter.

Tren lain yang Twitter temukan pada gamer Indonesia adalah game kasual masih menjadi tipe game favorit mereka. Buktinya, game kasual mendapatkan 30 persen perhatian dari para gamer Indonesia. Beberapa jenis game lain yang populer di kalangan pemain Indonesia antara lain game sosial (25 persen), petualangan/action (24 persen), esports (19 persen), role playing (14 persen), dan game fitness (6 persen).

tren game indonesia
Tipe game yang populer di kalangan gamer Indonesia. | Sumber: Twitter

Di Indonesia, meningkatnya minat akan gaming adalah berkat tingginya penetrasi smartphone. Sayangnya, hal ini tidak diiringi dengan konektivitas yang memadai. Karena itu, tidak heran jika game offline masih populer di kalangan gamer Indonesia. Untungnya, ada banyak game offline yang masih seru untuk dimainkan.

Sumber header: TechRadar

Tips Mengoptimalkan Konten untuk Pemasaran Media Sosial yang Efektif ala Zilingo

Indonesia tengah menyambut era baru yang disebut dengan New Normal, kendati pandemi masih jauh dari usai. Meski begitu, bisnis tetap harus berjalan demi mempertahankan eksistensi dunia usaha.

Continue reading Tips Mengoptimalkan Konten untuk Pemasaran Media Sosial yang Efektif ala Zilingo

Facebook Bakal Ingatkan Pengguna yang Hendak Membagikan Berita Lawas

Bagi sebagian orang, Facebook merupakan sumber utama mereka mendapatkan berita. Itu berarti selain berita-berita yang langsung dibagikan oleh media publikasi, mereka juga bakal berhadapan dengan berita-berita yang dibagikan oleh kawan-kawannya di media sosial tersebut.

Berita yang dibagikan media publikasi di media sosial biasanya adalah berita terkini, tapi kasusnya tidak selalu seperti itu untuk berita yang dibagikan pengguna Facebook secara umum. Mereka bebas saja membagikan berita-berita lama, dan terkadang ini bisa berujung pada misinformasi buat mereka yang membaca tanpa menyadari kapan berita tersebut ditayangkan.

Untuk membantu mengurangi terjadinya kasus-kasus seperti itu, Facebook sedang meluncurkan fitur baru berupa notifikasi yang muncul ketika pengguna hendak membagikan berita lama, berita yang tayang lebih dari 3 bulan sebelumnya. Notifikasi tersebut hanya bertujuan mengingatkan, sebab pengguna tetap bisa membagikannya jika mereka merasa beritanya masih relevan hingga sekarang.

Jadi jangan kaget semisal nanti Anda mengklik tombol “Share” pada suatu berita di Facebook dan mendapati notifikasi bertuliskan “This article is over 1 year old.” Mungkin Anda sendiri tidak sadar kalau berita itu adalah berita lama yang sudah tidak relevan – atau malah tidak sempat membaca isinya dan terprovokasi hanya setelah membaca judulnya saja – dan di situlah notifikasi ini akan membantu mengingatkan.

Facebook mengaku bahwa sejumlah publikasi telah beberapa kali mengutarakan kekhawatirannya akan berita-berita lawas yang dibagikan di media sosial layaknya berita terkini. Sebagian publikasi bahkan langsung mengambil tindakan sendiri dengan memberikan label yang lebih jelas pada artikel-artikel lama yang terdapat di situsnya masing-masing. Apa yang Facebook lakukan ini pada dasarnya bisa membantu publikasi-publikasi yang mungkin tidak memiliki resource untuk mengatasi problem tersebut sendiri.

Dalam beberapa bulan ke depan, Facebook juga berencana untuk menguji notifikasi serupa untuk berbagai keperluan lain, semisal untuk memberikan informasi ekstra terkait COVID-19 saat pengguna hendak membagikan tautan artikel yang menyinggung soal COVID-19, sehingga pengguna bisa mendapatkan konteks yang lebih lengkap pada konten yang hendak dibagikannya.

Sumber: Facebook.

CEO Baru TikTok Mau Kembangkan Bisnis Gaming dan Musik

Kevin Mayer, mantan Head of Streaming Services Disney akan menjabat sebagai CEO TikTok per 1 Juni 2020 mendatang. Dalam wawancara dengan The Wall Street Journal, Mayer berkata bahwa selain mengembangkan bisnis utama TikTok, yaitu video, dia juga tertarik untuk mengembangkan bisnis-bisnis terkait yang juga memiliki potensi bisnis besar. Dua industri yang dia maksud adalah gaming dan musik.

Saat ini, semakin banyak organisasi esports yang membuat akun resmi di TikTok, sebut saja FaZe Clan, Team SoloMid, dan G2 Esports. Di Indonesia, juga ada beberapa organisasi esports yang membuat akun resmi TikTok, seperti EVOS Esports, Bigetron Esports, dan Onic Esports. TikTok bahkan baru saja mengumumkan kerja sama dengan WHIM Indonesia, perusahaan manajemen talenta di bawah EVOS.

Para streamer juga sudah merambah ke TikTok, misalnya Tyler “Ninja” Blevins atau Imane “Pokimane” Anys. TikTok juga telah bekerja sama dengan Fortnite serta menggandeng Collegiate StarLeague untuk membuat turnamen esports. Hanya saja, semua usaha TikTok untuk memasuki ranah game dan esports dianggap belum maksimal.

tiktok gaming musik
Tyler “Ninja” Blevins juga punya akun TikTok. | Sumber: Kotaku

“Bagi TikTok, mereka tampaknya belum menemukan cara terbaik untuk masuk ke pasar gaming,” kata Jason Wilhem, CEO TalentX Gaming pada Business Insider. TalentX Gaming adalah perusahaan joint venture antara ReKTGlobal — perusahaan induk dari organisasi esports Rogue — dengan TalentX, perusahaan manajemen talenta yang membawahi sejumlah kreator terbaik di TikTok. “Ada banyak hal yang harus Anda persiapkan untuk dapat melakukan streaming game. Terlihat jelas bahwa TikTok belum mempersiapkan fitur tersebut, tapi kami akan memikirkan cara untuk mengatasi masalah ini.”

Sementara di dunia musik, TikTok telah memberikan dampak yang cukup besar walau umur mereka sebagai media sosial terbilang muda. Setiap bulan, lagu-lagu yang menjadi trending song di TikTok selalu berhasil masuk dalam daftar Hot 100 di Billboard. Tak hanya itu, musisi seperti Drake juga menggunakan dance challenges di Tiktok untuk mempromosikan lagu barunya.

Sementara music producer Tiagz berhasil mendapatkan jutaan penggmar karena dia menulis lagu tentang tren di TikTok. Para pengiklan juga menemukan cara untuk memanfaatkan tren musik dan tarian di TikTok. Misalnya, Warner Bros. Entertainment membuat musik original dan dance challenge untuk mendapatkan miliaran view dan jutaan komentar di TikTok.

“Menurut saya, TikTok sekarang menjadi salah satu platform tempat musik dirilis,” kata Evan Horowitz, CEO Movers+Shakers, perusahaan kreatif. “Wajar saja jika perusahaan-perusahaan membuat musik yang populer di komunitas TikTok sehingga musik itu bisa menjadi tren dan sukses di luar platform tersebut.”

Sumber header: Jesse Grant/Getty Images for Disney via Business Insider