Perkuat Konten, Kaskus Siap Tambah Empat Anak Usaha Baru

Kaskus mengumumkan akan berinvestasi ke empat startup sebagai anak usaha baru guna perkuat produksi konten agar tetap relevan dan memenuhi kebutuhan forum diskusi dan komunitas. Adapun proses investasi tersebut sudah mencapai tahap due diligence dan bakal diumumkan dalam waktu dekat.

“Kita ini bukan startup yang baru berdiri 2-3 tahun, jadi sudah sustained dan harus tetap sustained. Jadi sekarang strateginya kita investasi ke diri sendiri dan buat anak usaha. Saya belum bisa bilang namanya, masih dalam proses. Ada empat startup yang mau kita invest, mereka itu perusahaan yang kita lihat ada alignment-nya dengan Kaskus,” terang CEO baru Kaskus Edi Taslim, Senin (9/4).

Investasi segar ini akan menambah portofolio anak usaha Kaskus. Kaskus telah memiliki Garasi.id yang telah di spin-off, bergerak di marketplace otomatif dan telah diluncurkan pada Agustus 2017. Terintegrasi erat dengan Kaskus Forum, Garasi,id menghadirkan solusi komprehensif untuk kemudahan jual beli mobil bekas secara online.

Edi menuturkan strategi tersebut diharapkan dapat sejalan dengan ambisi ingin mulai memproduksi konten original dan terkurasi, baik dalam format teks/foto dan video. Meskipun demikian, fokus utama Kaskus tetap mendorong pengguna menghasilkan konten berbasis UGC (User Generated Content).

“Beberapa program baru yang akan dihadirkan seperti video based program. Ke depannya akan ada banyak video live streaming, talkshow, dan lainnya. Kalau dulu kan konten di Kaskus benar-benar dari pengguna. Nah sekarang ini kita juga mau buat sendiri kontennya.”

Menurut Edi, tantangan terbesar yang dihadapi Kaskus bukan mengubah model bisnis untuk bersaing dengan yang lainnya. Fokus perusahaan adalah mempertajam layanan sebagai platform komunitas tempat berdiskusi. Kaskus harus bisa menarik orang-orang dengan kesamaan peminatan berkumpul di satu tempat.

Founder Kaskus Andrew Darwis menambahkan, saat ini pengguna Kaskus mengalami penurunan minat dalam memproduksi konten. Hal tersebut adalah dampak maraknya aplikasi media sosial yang memudahkan orang memproduksi konten dalam waktu singkat. Terhitung saat ini Kaskus Kreator telah memiliki 11 ribu anggota terdaftar.

“Makanya kami buat Kaskus Kreator pada tahun lalu untuk mendorong penulis menghasilkan artikel dan mendapatkan reward berdasarkan jumlah view yang mereka dapatkan. Per 1 view kita hargai Rp1. Bulan lalu kita redeem sekitar Rp30 juta untuk semua penulis,” terang Andrew.

Memanfaatkan AI kurangi berita bohong

Selain mendorong konten UGC, kebijakan konten juga akan diperbaiki. Tidak ada ruang untuk konten terkait SARA, pornografi, dan lainnya yang melanggar undang-undang. Salah satu teknologi yang dipakai membantu moderator dalam memfilter konten adalah AI.

Untuk praktiknya, sambung Andrew, setiap konten yang diterima Kaskus akan dicek kembali oleh mesin AI dengan mereferensikannya ke situs media terpercaya, apakah berita bohong, copy paste, atau bukan. Setelah mendapatkan hasil, moderator baru bisa memprosesnya.

“AI ini baru untuk internal, belum untuk pengguna. Kita sudah pakai ini sejak tahun lalu, saat kepemimpinan Pak On Lee [CEO Kaskus sebelumnya].”

Edi menambahkan, penegasan kebijakan konten juga merupakan bentuk antisipasi Kaskus karena tahun ini mulai memasuki tahun politik. Pihaknya ingin memoderasi percakapan ke arah yang lebih positif.

“Selama ini kita agak longgar. Sekarang mau ditegasin lagi karena kita enggak mau menutup mata bahwa ada konten yang melanggar aturan. Kita sekarang banyak berkumpul dengan para moderator untuk memoderasi percakapan ke arah positif,” pungkas Edi.

Application Information Will Show Up Here

Harian Kompas Luncurkan Aplikasi Premium Berbasis Langganan Kompas.id

Mengadopsi perubahan pembaca Kompas saat ini, aplikasi premium berbasis langganan Kompas.id secara resmi diluncurkan. Aplikasi ini diklaim memiliki pilihan berita yang berkualitas dengan berbagai fitur yang memudahkan pembaca mengakses berita lebih efisien dan fleksibel.

Kepada DailySocial, Marketing Communication Manager Harian Kompas Tarrence Karmelia K Pallar berharap Kompas.id bisa menjadi pilihan aplikasi berita berbayar yang terpercaya. Meskipun demikian, konsep aplikasi media berbayar di Indonesia masih cukup asing di masyarakat.

“Brand harian Kompas punya keunggulan karena sudah dipercaya masyarakat sebagai sumber berita terpercaya. Tinggal news app Kompas.id memastikan performanya bagus dan memuaskan kebutuhan konsumen.”

Fitur unggulan

Saat ini aplikasi Kompas.id sudah bisa diunduh di Google Play, sementara untuk platform iOS masih dalam pengembangan dan segera dirilis. Dengan membayar sebesar Rp50 ribu per bulan, pelanggan bisa mengakses berbagai fitur, termasuk arsip, fitur pencarian, fitur baca nanti (bookmark), dan personalisasi konten. Ke depannya pihak Kompas merencanakan pengembangan fitur yang berkelanjutan.

“Karena news apps Kompas.id ditujukan untuk membantu pembaca menikmati konten berita premium secara personal di mobile device. Dengan demikian bisa meningkatkan pengalaman konsumen,” kata Tarrence.

Setelah akun diaktifkan, pembaca dapat mengakses aplikasi dan menikmati bebas akses selama satu bulan. Kompas.id juga memiliki kategori Bebas Akses, sehingga orang dapat membuat akun dan bisa mengonsumsi secara gratis sejumlah suguhan Kompas.id.

Jalin kemitraan dengan berbagai layanan

Saat ini Kompas.id sudah memiliki 160 ribu pengguna terdaftar. Untuk menambah jumlah pelanggan tersebut, beragam kegiatan pemasaran dilancarkan, termasuk melakukan kolaborasi dengan beberapa partner. Pihak Kompas sudah bermitra dengan Blibli, JD.ID, Garudamiles, Gopoints, L.Points, Telkomsel Point, Samsung Gift Indonesia, toko buku Gramedia, dan Kompas Gramedia Value Card.

Bentuk lainnya dengan memberikan akses melalui jaringan Wi-Fi di jaringan hotel Santika Indonesia dan komunitas akademik seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Atmajaya, Universitas Multimedia Nusantara, dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

“Target news app Kompas.id adalah meraih sebanyak mungkin pembaca yang percaya pada kualitas berita Kompas. Merekalah yang nanti akan menjadi pengguna setia dari news app dan mau memberi masukan perbaikan. Fokus pengembangan akan di sana dulu, sebelum kemudian meluas ke publik secara umum,” kata Tarrence.

Application Information Will Show Up Here

IDN Media Unggulkan Popmama, Sasar Ibu Muda Generasi Millennial

IDN Media hari ini meluncurkan layanan media baru, Popmama, yang fokus menghadirkan informasi seputar parenting. Situs ini menargetkan orang tua usia muda dan diklaim memiliki perbedaan dengan layanan serupa, seperti Mommies Daily.

“Kami sangat optimis dan bersemangat dengan peluncuran Popmama.com. Kami berharap Popmama dapat menjadi sebuah platform di mana keluarga muda, khususnya mama muda, dapat belajar, berbagi, dan bertukar pikiran mengenai pengalamannya menjadi seorang mama,” kata CEO IDN Media Winston Utomo.

Sebelumnya IDN Media telah meluncurkan IDN Times, Popbela, dan Yummy yang khusus menyasar pasar anak muda.

Kepada DailySocial, Editor-in-Chief Popmama Sandra Ratnasari mengungkapkan, Popmama fokus kepada kalangan ibu dari generasi millennial dan Gen Z.

“Popmama berusaha memahami kebutuhan mama millennial ini akan pengetahuan dan informasi mengenai parenting. Sesuai tagline kami, Popmama “a parenting guide for millennial mama.”

Sebelum bergabung dengan IDN Media, Sandra sempat memegang dua media yang fokus ke topik parenting di MRA Media.

Secara khusus Popmama memiliki beberapa kategori, yaitu informasi seputar kehamilan, bayi, anak, dan gaya hidup. Strategi yang dilancarkan Popmama untuk menambah jumlah pembaca di antaranya strategi 360° untuk pembaca dan mengembangkan sejumlah tools yang relevan.

“Kami juga akan fokus kepada aktivitas komunitas untuk membantu para mama bertemu pakar dan sesama mama lain, dan aktivitas media sosial yang akan membantu para mama menemukan informasi yang sesuai dan interaksi dengan para mama tanpa dibatasi ruang dan waktu,” kata Sandra.

Uni Lubis Ditunjuk sebagai Pimpinan Redaksi IDN Times

Setelah sebelumnya diumumkan peresmian kemitraan khusus antara IDN Media dan Rappler Indonesia untuk memperkaya cakupan konten, hari ini IDN Media mengumumkan perekrutan Uni Lubis sebagai Pimpinan Redaksi IDN Times. Selanjutnya Uni akan bertanggung jawab untuk membangun strategi, bisnis dan editorial IDN Times.

Sebelumnya Uni dikenal sebagai seorang jurnalis senior yang fokus pada rubrik ekonomi, moneter, politik dan lingkungan hidup. Ia juga pernah menjabat sebagai pimpinan redaksi di beberapa media, termasuk ANTV, Viva dan terakhir sebagai penanggung jawab redaksi di Rappler Indonesia.

Menanggapi tentang suksesi ini, CEO IDN Media Winston Utomo mengatakan, “Kami sangat senang dengan kehadiran Uni Lubis di IDN Media sebagai pemimpin redaksi IDN Times. Kami yakin dan optimis di bawah kepemimpinan Uni, IDN Times dapat berkembang lebih pesat dan menginspirasi lebih banyak lagi generasi millennials dan gen-z di Indonesia.”

Perubahan arus informasi akibat digitalisasi membawa dampak signifikan di berbagai sektor meliputi model bisnis, profesi, serta media lanskap di Indonesia. Di awal jalinan kerja sama, IDN Media mengharapkan hadirnya Rappler di portalnya mampu memberikan dampak untuk memperluas segmen pembaca, yakni ke kalangan millennials dan gen-z. Harapannya hadirnya Uni dapat mengakselerasi visi IDN Media ke arah tersebut.

“Saya sangat senang bisa bergabung di IDN Media. Sewaktu pertama bertemu dengan Winston, saya kagum dengan visi dari IDN Times dan apa yang telah dicapai oleh IDN Times dalam waktu yang sangat singkat. Saya bersemangat dan yakin IDN Times dapat menjadi sebuah media masa depan dan mewujudkan visinya untuk menjadi The Voice of Millennials and Gen Z,” ucap Uni Lubis.

Application Information Will Show Up Here

Rappler Indonesia Contents to be Available at IDN Times

IDN Media announces the collaboration with Rappler Indonesia to enrich its news content. The focus is to provide contents that can be consumed by millennials and gen Z. By this partnership, all Rappler Indonesia’s contents will be posted on rappler.idntimes.com.

IDN Times is well-known as news portal focused on entertainment and lifestyle. Rappler presence is to expand content segments to longform format and investigation-style news. According to IDN Media, the current form of the collaboration is not final.

Regarding editorial team, IDN Media informed us that each editorial team will be working separately. Rappler was launched in 2012 and has become a popular news portal in the Philippines and Indonesia became its first expansion in 2015.

Winston Utomo, IDN Media’s CEO and Editor-In-Chief, admired Rappler’s reputation in the digital media industry and optimistic that this collaboration will strengthen IDN Media’s position as the leading digital media company for millennials and Gen Z in Indonesia.

“We are very excited for this collaboration with Rappler. With strong concept, we are optimistic that IDN Media can realize its vision to be the voice of millennial and Gen Z in Indonesia.” he added.

Having similar opinion, Rappler’s CEO Maria Ressa said that this collaboration is in line with Rappler’s focus on young generation.

“IDN Media and Rappler share the same value as independent and content focused company for young generation. The collaboration has paved the road for Rappler, along with IDN Media, to deliver useful content for the youth.” Ressa said.

“In the future, we expect to present Rappler’s expertise and experience in IDN Media. For Rappler, we want to provide a platform, where Indonesians can find the essentials in their lives and give opinions, as [what] we have done in the Philippines.” she continued.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Jalin Kemitraan Khusus, Konten Rappler Indonesia Kini Ditayangkan di Situs IDN Media

IDN Media mengumumkan kesepakatan kerja samanya dengan Rappler Indonesia untuk memperkaya cakupan konten berita di portalnya. Fokusnya untuk menyajikan konten yang dapat dikonsumsi oleh millennials dan gen Z. Dari kerja sama ini, seluruh pemberitaan Rappler Indonesia akan masuk dan tayang di laman IDN Times, tepatnya pada subdomain rappler.idntimes.com.

Sebelumnya IDN Times dikenal sebagai portal berita yang berfokus pada konten hiburan dan gaya hidup. Masuknya Rapple sekaligus untuk memperluas cakupan konten ke ranah berita berbentuk investigasi dan long form. Dari keterangan yang diberikan tim IDN Media, saat ini keduanya masih dalam proses transisi, yang artinya bentuk yang ada dari kerja sama yang sudah bisa dinikmati saat ini belum final.

Disinggung soal apakah akan ada penggabungan tim redaksi, pihak IDN Media menginfokan bahwa masing-masing editorial akan tetap bekerja secara terpisah. Tim Rappler Indonesia masih mengerjakan konten sendiri (yang akan di-host di IDN Times), begitu pun juga tim editorial IDN Times. Rappler diluncurkan pada 2012 dan telah menjadi salah satu situs berita online populer di Filipina, dan Indonesia menjadi negara ekspansi pertamanya di tahun 2015.

Winston Utomo, CEO dan Editor-in-Chief IDN Media, mengagumi reputasi Rappler di dalam industri digital media dan meyakini bahwa kerja sama ini dapat menguatkan komitmen IDN Media untuk menjadi perusahaan media digital terdepan bagi millennials dan gen Z di Indonesia.

“Kami sangat bersemangat atas kerja sama yang terjalin dengan Rappler. Dengan konsep yang lebih kuat, kami percaya IDN Media dapat mencapai visinya untuk menjadi the voice of millennials and gen Z di Indonesia,” tambahnya.

Pun demikian dengan CEO Rappler Maria Ressa. Ia mengatakan bahwa kerja sama yang terjalin dengan IDN Media sejalan dengan nilai Rappler yang berfokus pada generasi muda.

“Kerja sama ini terjalin karena IDN Media dan Rappler memiliki nilai yang sama, yakni independensi dan konten yang berfokus pada generasi muda. Kerja sama ini telah membuka jalan bagi Rappler bersama dengan IDN Media untuk menyajikan konten yang bermanfaat kepada generasi muda,” kata Ressa.

“Ke depannya, kami berharap dapat menghadirkan keahlian dan pengalaman Rappler kepada IDN Media. Bagi Rappler, kami ingin menyajikan kepada masyarakat Indonesia suatu platform, di mana mereka dapat menemukan apa yang penting bagi kehidupan mereka, memberi pandangan, serta membantu mereka. Seperti halnya yang telah kami lakukan di Filipina,” lanjut Ressa.

Media Online Tirto Bergabung Sebagai Anggota Jaringan Periksa Fakta Internasional

Media online Tirto mengungkapkan telah resmi bergabung sebagai anggota dari Jaringan Periksa Fakta Internasional (International Fact-Checking Network/IFCN), setelah lolos verifikasi dan berbagai penilaian. Diklaim, Tirto menjadi media pertama di Indonesia yang menyabet keanggotaan tersebut dan hanya tiga media di Asia Tenggara yang tergabung dalam IFCN yakni Rapler dan Vera Files.

IFCN adalah jaringan media internasional yang berkomitmen mengurangi berita keliru (misinformation) atau pun palsu (fake news/hoax) melalui pemeriksaan fakta dan penjelasan secara rinci. Jaringan ini berdiri pada 2015 dan memiliki 44 media yang lolos verifikasi dan sudah bergabung sebagai anggota.

Dalam rilisnya, perwakilan Tirto menerangkan proses awal menjadi anggota diawali pengisian formulir dan kuesioner. Pengisian dilakukan untuk menguji komitmen Tirto sebagai media yang adil dan jujur (fairness), tidak berdiri untuk kepentingan dan golongan apa pun (non partisipanship).

Berikutnya, terbuka terhadap sumber yang digunakan (transparency of sources), transaparan terhadap pendanaan (transparency of funding and organization), memiliki metodologi yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan (transparency of methodology), serta terbuka terhadap koreksi (open and honest corrections).

“Setelah lolos tahap ini, barulah dilakukan penilaian oleh jurnalis independen dari berbagai negara yang ditunjuk oleh IFCN,” terang perwakilan Tirto.

Setelah melalui berbagai penilaian, pada 12 Januari 2018 Tirto dinyatakan lolos verifikasi. Terutama melalui periksa data dan indepth reporting, Tirto dinilai para verifikator sebagai media yang serius memberi data yang kredibel, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Tirto juga bersedia melakukan ralat dan/atau pembaruan konten yang dinilai keliru, kurang/belum lengkap, terbuka atas koreksi, kritik dan tanggapan.

Tirto hadir di Indonesia pada 3 Agustus 2016, menghadirkan lajur jurnalisme presisi dengan mempresentasikan tulisan long form dari segi bentuk, mendalam dari segi pembahasan, analitis dari segi pembacaan data dan fakta. Juga memanfaatkan foto, kutipan, rekaman peristiwa, serta data statistik yang ditampilkan lewat infografis dan infografis video.

Parentalk Scoops Seed Funding from Emera Capital

Today, exactly on Mother’s day (12/22), Emera Capital, part of MRA Group, announces seed funding for Parentalk. A digital media company focused on providing contents for millennial parents. Parentalk has debuted its contents via social media (Instagram). Official site is planned to be launched publicly on the next day.

Parentalk was founded by Nucha Bachri. The history begins with observation and personal experience, also those people around her, in need to get relevant and reliable information regarding pregnancy and parenthood. Besides relevance, the content needs to match the shifting habits in this current digital era.

Founder Parentalk Nucha Bachri / Parentalk

“For easier and familiar access to information, [the right media] is on Instagram. Therefore we need reliable sources, experience the same feeling with us during pregnancy and go through parenthood, with the ease of being on the social media platform on our daily basis,” Bachri said.

Since November 2017, and still focusing on Instagram platform, Parentalk has a rapid growth of followers on Instagram. Instagram Live content becomes one of Parentalk’s trademark. On the other hand, as Bachri said, it also has strength in data customer for content compiling base. It is the reason behind the organic fast-growth.

Along with the funding, Parentalk plans to build a solid creative team also conducts research and development for better technology. There will be a Virtual Reality (VR) based content in 2018 for all Parentalk loyals.

“I see the partnership with Emera Capital can help Parentalk to grow better, as MRA had media experiences both print and radio. I and team saw MRA trust on our vision and mission to keep being honest and most-updated content creator, as an interesting factor to run partnership,” added Bachri.

For Emera Capital, this is the second official strategic involvement since the establishment in 2017. Previously, MRA also held strategic partnership with DailySocial.

“To us, investing in digital focus company is a strategic step to strengthen the business line. Parentalk can be seen to give bold and disruptive ideas in creating content highly relevant with parents, millennial mom and dad. With our current experience in holding Mother and Baby media, both are expected to support each other,” Michael Tampi, Emera Capital’s Managing Partner, said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Parentalk Menerima Pendanaan Awal dari Emera Kapital

Bertepatan dengan perayaan hari ibu, hari ini (22/12) Emera Kapital yang merupakan bagian dari MRA Group mengumumkan pendanaan awal untuk Parentalk. Parentalk merupakan sebuah perusahaan media digital rintisan yang berfokus pada konten untuk orang tua millenial. Sejauh ini Parentalk memulai debut kontennya melalui media sosial (Instagram). Rencananya situs resmi Parentalk.id akan mulai diluncurkan ke publik esok hari.

Parentalk didirikan oleh Nucha Bachri. Latar belakang pendirian Parentalk dimulai dari pengamatan dan pengalaman pribadi serta orang-orang di sekitarnya tentang kebutuhan untuk mendapatkan informasi yang relevan dan terpercaya seputar kehamilan dan serba-serbi menjadi orang tua. Selain relevansi, konten yang dibutuhkan tersebut juga selayaknya sesuai dengan perubahan kebiasaan di era digital saat ini.

Founder Parentalk Nucha Bachri / Parentalk
Founder Parentalk Nucha Bachri / Parentalk

“Informasi yang mudah dan familiar untuk kami akses adalah di Instagram. Untuk itu kami membutuhkan sebuah sumber yang bisa dipercaya, merasakan hal yang kami alami saat kehamilan dan menjalani fungsi sebagai orang tua, dan kemudahan berada di platform media sosial yang sehari-hari kami gunakan,” ujar Nucha selaku Founder Parentalk.

Dimulai sejak November 2017, dan masih berfokus di platform Instagram, Parentalk memiliki pertumbuhan pengikut yang cukup cepat di Instagram. Konten Instagram Live menjadi salah satu ciri khas dari Parentalk sejauh ini. Selain itu menurut pemaparan Nucha, kekuatan lain Parentalk juga ada di data customer sebagai dasar untuk menyusun konten-kontennya. Itu kenapa pertumbuhan organik menjadi cukup cepat.

Bersama dengan pendanaan yang didapat, Parentalk berencana untuk membangun tim kreatif yang lebih solid serta melakukan riset dan pengembangan untuk teknologi yang lebih baik. Tahun 2018 akan ada konten berbasis Virtual Reality (VR) yang disuguhkan kepada penikmat Parentalk.

“Saya melihat kerja sama dengan Emera Kapital bisa membantu Parentalk untuk berkembang lebih baik, dikarenakan pengalaman MRA memiliki media-media baik cetak maupun radio. Saya dan tim pun melihat kepercayaan MRA kepada visi dan misi kami untuk tetap menjadi content creator yang jujur dan kekinian, menjadi faktor yang membuat kami tertarik bekerja sama,” imbuh Nucha.

Bagi Emera Kapital, ini adalah keterlibatan strategis kedua yang resmi dilakukan sejak berdiri di tahun 2017 ini. Sebelumnya MRA juga menjalin kemitraan strategis bersama DailySocial.

“Bagi kami, berinvestasi di perusahaan yang berfokus di digital adalah langkah strategis untuk semakin menguatkan lini bisnis kami. Parentalk, kami lihat memberikan ide-ide yang berani dan disruptive dalam membuat konten di segmen parenting dan sangat relevan dengan orang tua, ayah dan ibu millenial. Dengan pengalaman kami yang saat ini telah memiliki media Mother and Baby, keduanya kami yakini akan saling menguatkan,” sambut Michael Tampi selaku Managing Partner Emera Kapital

IDN Media Gains Series B Funding From East Ventures And Central Exchange

IDN Media, a media group company focusing on millennial and Gen Z, announces unspecified amount of Series B funding from East Ventures and Central Exchange. The latter is a Hong Kong Based venture capital company. Using this funding, IDN Media will expand its business into more cities and new vertical.

Founded in 2014 by Winston Utomo and William Utomo, IDN Media currently have 140 team members. They claims to have reached over 1 billion views for all platforms and 62 million views for video channels every month. They currently operate 8 different verticals and will launch a new media vertical for “millennial mama” called Popmama at the end of this year.

In its release, IDN Media’s Co-Founder and CEO, Winston Utomo, said, “IDN Media that we see and feel today is merely the surface of our vision. We are very pleased with this [result] B Series funding and working with new partners, as it will get us closer to our main goal: to be the millennial and Gen Z voice. Using this funding, we will focus on our mission to build a 360 multi-platform media company for millennial and Gen Z.”

Utomo told DailySocial, “We will launch local content to 10 cities in Indonesia and build some media verticals [in addition to Popmama] with further invest to create original content.”

Related to this funding, East Venture’s Co-Founder and Managing Partner Willson Cuaca commented, “They have built strong business fundamentals with significant revenue growth, which generate profitable quarters. We are very pleased to lead this round with new partner.”


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian