Realme 6 dan 6 Pro Luncur: Snapdragon 720G dan Mediatek Helio G90T Bersaing!

Saat ini, dunia sedang dilanda wabah Covid-19 yang mengharuskan semua orang untuk berdiam diri di rumah. Namun, hal tersebut tidak lantas membuat realme berhenti untuk mengeluarkan produk baru mereka. Realme pun pada tanggal 24 Maret 2020 meluncurkan realme 6 dan realme 6 Pro.

Realme 6 merupakan penerus dari realme 5 Pro. Sedangkan realme 6 Pro merupakan penerus dari realme XT. Uniknya, peluncuran kali ini dilaksanakan secara live streaming, jadi saya pun meliput langsung dengan menggunakan layanan Youtube.

realme 6 launch

Realme 6 ditenagai dengan Mediatek Helio G90T dan menggunakan kamera 64 MP. Dengan baterai besar 4300 mAh, realme 6 juga dapat mengisi dengan cepat berkat charger 30 watt. Uniknya, realme 6 juga memiliki layar dengan refresh rate 90 Hz!

Realme 6 Pro disematkan 6 kamera, 2 pada bagian depan dan 4 pada bagian belakang. Smartphone ini juga merupakan yang pertama di Indonesia yang menggunakan Snapdragon 720G. Dengan charger 30 watt, perangkat ini juga dapat diisi penuh dalam waktu satu jam saja. Dan tentu saja, layar dari smartphone yang satu ini memiliki refresh rate 90 Hz.

realme 6 & realme 6 Pro (1)

Kedua perangkat tersebut memiliki spesifikasi sebagai berikut

 

Realme 6 Pro Realme 6
Soc Qualcomm Snapdragon 720G Mediatek Helio G90T
CPU 2×2.3 GHz Kryo 465 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 465 Silver 2×2.05 GHz Cortex-A76 + 6×2.0 GHz Cortex-A55
GPU Adreno 618 Mali-G76 MC4
RAM 8 GB 4/6 GB
Internal 128 GB 128 GB
Baterai 4300 mAh 4300 mAh
OS Android 10 Realme UI Android 10 Realme UI
Layar 6.6” FHD+ Gorilla Glass 5 6.5″ FHD+ Gorilla Glass 3

Realme 6 hadir dalam dua varian memori: 4GB+128GB dengan harga Rp3.299.000 dan 8GB+128GB dengan harga Rp3.699.000.  Realme 6 Pro hanya memiliki varian memori 8 + 128GB dengan harga Rp 4.499.000 dan tersedia dalam dua pilihan warna – Lightning Blue dan Lightning Red.

realme 6 & realme 6 Pro (2)

Harganya lebih mahal dari India!

Saya pun cukup bingung, karena biasanya realme menjual perangkat mereka dengan harga yang tidak terlalu jauh dari India. Namun, realme 6 Pro yang memiliki harga sekitar Rp. 3.700.000 di India, dijual pada harga hampir Rp. 4,5 juta. Mengapa?

Palson Yi selaku Direktur Pemasaran realme Indonesia mengatakan “Karena kita mempunyai range harga tersendiri dan Indonesia memiliki peraturan pajak serta bea masuk yang berbeda dengan negara lain. Dari spesifikasi sendiri kita juga dapat melihat bahwa dengan membawa spesfikasi seperti layar 90Hz yang biasanya hadir di produk flagship ke mid-range. Harga realme 6 Series sendiri dapat terbilang cukup kompetitif.”

Beliau juga mengatakan bahwa perubahan harga rupiah terhadap dolar tidak terlalu signifikan dalam mengubah harga tersebut. Jadi, hal tersebutlah yang memang membuat harga realme 6 Pro lebih mahal dari yang dikeluarkan di India.

realme 6 QnA

Selalu pakai GW1, Apakah akan pakai Sony IMX kembali?

Saya pun menanyakan apakah realme bakal selalu menggunakan ISOCELL GW1 yang memiliki resolusi 64 MP pada setiap perangkat mereka ke depannya.

Palson pun menjawab sebagai berikut, “Sebenarnya kita menggunakan sensor yang sama dengan realme X2 Pro. Kita berbicara dengan tim produk dan melihat feedback dari para pengguna. Sensor ini kami gunakan karena melihat image tuning yang dilakukan oleh Aaron Huey (Fotografer National Geographic) telah dimaksimalkan ke device mereka karena setiap sensor memiliki efek yang berbeda di setiap produk realme. Dan setiap prosesor mempunyai dampak yang berbeda tehadap sensor kamera.”

Lalu Felix Christian selaku Manajer Produk realme Indonesia pun juga menambahkan, “Saat ini kami selalu meminta pendapat dari pengguna kami mengenai apa yang market suka dan memonitor setiap komen di sosial media mengenai performance kamera kami. Untuk membuat keputusan seperti ini, kami selalu kembali ke pengguna untuk menciptakan performance terbaik. Dari realme kita tidak peduli dengan sensor kamera brand apa yang kami gunakan, tapi yang penting adalah pilihan yang kami berikan merupakan terbaik untuk perangkat realme di setiap unitnya.”

[Review] Realme 6: Kamera 64 MP, Layar 90 Hz, SoC Mediatek G90T

Dua smartphone yang diluncurkan, yaitu realme 6 dan realme 6 Pro sudah hadir di Indonesia. Dan kali ini, giliran realme 6 yang akan saya kupas. Jika sebelumnya seri 6 Pro adalah penerus dari XT, maka realme 6 adalah penerus dari 5 Pro.  Jadi, para pengguna realme yang ingin melakukan upgrade bisa mengingat lini dari realme yang baru. Hal ini juga mengartikan bahwa harga dari realme 6 akan sama dengan 5 Pro, yaitu lebih tinggi dari realme 5.

Realme 6

Smartphone yang satu ini juga merupakan perangkat pertama realme yang menggunakan Mediatek Helio G90T. Cip ini sendiri digadang bisa mengalahkan Snapdragon 730G dan memanf sudah terbukti pada beberapa benchmark. Selain itu, realme juga sudah menyematkan layar dengan refresh rate 90Hz, sehingga membuatnya lebih menarik dari perangkat yang sekelas.

Realme 6 juga masih membawa kamera 64 MP yang sepertinya bakal ada di setiap perangkat flagship dan mainstream mereka. Kamera selfie dengan resolusi 16 MP juga sudah terpasang untuk mereka yang gemar mengambil swafoto. Dan karena menggunakan cip yang mumpuni, perangkat ini juga mampu diisi ulang dengan charger 30 watt.

Realme 6 memiliki spesifikasi sebagai berikut

Realme 6 Realme 6 Pro
SoC Mediatek Helio G90T Snapdragon 720G
CPU 2×2.05 GHz Cortex-A76 + 6×2.0 GHz Cortex-A55  2×2.3 GHz Kryo 465 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 465 Silver 8nm
GPU Mali-G76 MC4  Adreno 618
RAM 4 / 8 GB  8 GB
Internal 128 GB  128 GB
Layar IPS 6,5 inci 2400×1080 90Hz Gorilla Glass 3  IPS 6,6 inci 2400×1080 90Hz Gorilla Glass 5
Dimensi 162.1 x 74.8 x 8.9 mm  163.8 x 75.8 x 8.9 mm
Bobot 191 gram  202 gram
Baterai 4300 mAh 4300 mAh
Kamera utama / depan 16 MP atau 64 MP,  8 MP UltraWide, 2 MP Macro, 2 MP B/W / 16 MP 16 MP atau 64 MP,  8 MP UltraWide, 12 MP Telephoto, 2 MP Makro / 16 MP, 8 MP Wideangle
OS Android 10 dengan Realme UI  Android 10 dengan Realme UI

Dan berikut adalah hasil dari CPU-Z dan SensorBox

Dari informasi yang saya dapatkan, realme 6 nantinya akan dijual dengan varian RAM 4GB dan 8GB, dengan masing-masing penyimpanan internal 128 GB. Harganya pun akan masuk dalam rentang tiga jutaan. Hal itu dikarenakan realme memposisikan perangkat ini sebagai 64 MP Performance King in Rp. 3 Million.

Unboxing

Seperti inilah isi dari paket penjualan realme 6

Realme 6 - Unboxing

Desain

Dan sekali lagi, saya merasa refresh karena realme tidak lagi menggunakan model waterdrop pada perangkat terbarunya ini. Realme 6 pun menggunakan model punch hole pada sisi sebelah kiri atas. Bedanya dengan yang Pro, realme 6 hanya memiliki satu buah kamera pada bagian depannya.

Realme 6 - Kanan

Realme 6 tetap menggunakan layar dengan jenis IPS. Bedanya dengan sang pendahulu, realme 6 menggunakan layar yang memiliki refresh rate 90 Hz, sehingga memiliki animasi yang lebih halus. Resolusinya juga meningkat menjadi 2400×1080 dengan pelindung yang sama, yaitu Gorilla Glass 3.

Bagian belakang dari realme 6 yang saya dapatkan memiliki warna Comet White. Sesuai dengan namanya, realme mengaku desain belakangnya terinspirasi dari komet yang membelah langit malam. Bahan case belakangnya terbuat dari plastik polikarbonat, sehingga warna yang terlihat menurut saya mirip dengan mutiara. Bahkan sekilas bagian belakangnya terlihat cukup mirip dengan realme XT.

Realme 6 - Kiri

Pada bagian yang sama terdapat empat buah kamera yang cukup menonjol. Namun, tidak terlihat adanya sensor sidik jari pada bagian ini. Realme 6 pun menggunakan desain yang sama dengan realme 6 Pro untuk urusan pemindaian sidik jari ini.

Pada bagian kanan dari perangkat ini ditemukan sebuah tombol power untuk menyalakan perangkat ini. Tombol itu pun ternyata juga berfungsi sebagai sensor sidik jari. Sensor sidik jarinya sendiri juga terasa cukup responsif, namun pengguna harus melakukan registrasi sidik jari yang pas. Hal tersebut dikarenakan dimensi sensornya cukup kecil.

Pada bagian kiri terdapat tombol volume naik dan turun. Selain itu pada bagian atasnya terdapat slot dua SIM dan satu microSD. Pada bagian bawahnya terdapat port audio 3,5 mm, USB-C, speaker, dan microphone.

Realme 6 - Bagian Bawah

Realme 6 juga sudah menggunakan realme UI versi pertama. Penggunaan antar muka baru ini juga menandakan bahwa realme 6 sudah menggunakan sistem operasi Android Q. Realme UI sendiri juga menggunakan app drawer layaknya UI bawaan Android, sehingga membuat pengguna tidak bingung saat menggunakannya pertama kali.

Dengan hadirnya realme UI, hadir pulalah iklan pada aplikasi bawaan yang dibuat oleh dapur realme. Seperti pada browser bawaan, saya pun beberapa kali ditawarkan iklan. Untungnya, saya lebih suka menggunakan Chrome dibandingkan browser bawaan.

Realme 6 - Iklan
Contoh iklan pada realme 6 dan 6 Pro

Jika 6 Pro menggunakan Dolby, maka realme 6 menggunakan Real HD Sound. Real HD Sound merupakan hasil kerjasama antara realme dengan Dirac Research AB yang juga sudah dikenal di dunia suara. Secara default, Real HD akan menyala, membuat suaranya sedikit lebih kecil karena normalized.

Jaringan LTE

Realme selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Realme 6 Pro sendiri mendukung band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), 38(2600), 40(2300), dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Realme 6 menggunakan LTE Cat 6 yang mendukung 2 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 300 Mbps.

Kamera: Tetap kekeuh dengan ISOCELL GW1

Sama seperti perangkat realme sebelum-sebelumnya, seri 6 ini juga dilengkapi dengan kamera resolusi 64 MP. Apalagi kalau bukan Samsung ISOCELL GW1 yang menggunakan teknologi Tetracell. Pada kamera depan yang menggunakan desain in display, sensor yang digunakan adalah ISOCELL S5K3P9 dengan resolusi 16 MP.

Realme 6 - Kamera Depan

Rasanya, hampir tidak ada perbedaan antara gambar yang dihasilkan dari realme 6 dan 6 Pro. Karena keduanya menggunakan sensor yang sama, sehingga menghasilkan gambar yang mirip pula. Akan tetapi, fitur nightscape atau mode malam yang dimiliki realme 6 sepertinya menghasilkan lebih banyak noise dari 6 Pro. Apakah karena Image Processor yang digunakan berbeda atau ada konfigurasi lainnya yang berbeda, saya belum menemukan jawabannya.

Yang cukup terlihat berbeda adalah kamera depannya. Sepertinya sensor Samsung ISOCELL S5K3P9 memang tidak sebaik Sony IMX 471 yang digunakan pada 6 Pro. Gambarnya terlihat tidak setajam sang saudara, namun masih cukup baik untuk digunakan.

Dan kamera makro yang dimiliki oleh realme 6 pun memiliki kemampuan yang sama dalam mengambil gambar dengan saudara-saudaranya: kurang tajam. Hal ini pun membuat Anda yang ingin mengambil gambar makro harus ada dalam kondisi cahaya yang terang.

Realme 6 juga mendukung kamera wideangle yang bisa menangkap gambar lebih lebar. Sayang memang, kamera tersebut hanya memiliki resolusi 8 MP sehingga tidak sebaik kamera utamanya. Namun, hasil seperti ini masih bisa diandalkan untuk dicetak dengan ukuran 4R.

Pengujian

Mediatek Helio G90T dipilih untuk dipasangkan oleh realme pada perangkat seri 6 nya karena memiliki kinerja yang bagus. Bagi Anda yang belum tahu, huruf G merupakan tanda bahwa SoC yang satu ini memang diperuntukkan dalam bermain game. Dan semua yang bisa digunakan untuk bermain game, tentu saja kinerjanya akan lebih baik untuk melakukan editing dan bekerja.

Helio G90T menggunakan dua inti Cortex A76 dan enam inti Cortex A55. Cip ini sendiri pada dasarnya disiapkan oleh Mediatek untuk melawan Snapdragon 730G yang saat ini sudah digunakan pada perangkat dengan harga yang lebih tinggi.

Realme 6 merupakan penerus dari realme 5 Pro. Oleh karena itu, pada perbandingan kali ini, saya akan membandingkan antara cip dari realme 6, realme 5 Pro, serta Snapdragon 730G yang menjadi pesaing dari Mediatek G90T. Berikut adalah hasil benchmarking-nya

Seperti hasil yang diperlihatkan pada setiap benchmark, Anda yang nantinya memiliki perangkat ini sudah tidak perlu khawatir lagi jika ingin bermain game. Seharusnya, setiap game yang dijalankan tidak akan terasa lag sama sekali.

Hasil CPU yang diperlihatkan oleh GeekBench 4 dan 5 juga menunjukkan bahwa rendering video juga bisa diandalkan karena kinerjanya yang tinggi. Selain itu, jika dipakai untuk bekerja, PCMark menunjukkan bahwa kinerjanya bahkan mengungguli dua SoC sebelumnya.

Uji Baterai dengan MP4

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Pengujian berlangsung selama 13 jam 9 menit pada unit yang kami dapatkan dengan menggunakan mode 60 Hz. Setelah baterai habis dan perangkat mati, kami langsung menguji VOOC 4.0 dengan charger bawaan Realme 6. Hasilnya, kami dapat mengisi sampai penuh dalam waktu sekitar 1 jam dengan kondisi perangkat dinyalakan.

Verdict

Kelas mainstream memang terbagi ke dalam beberapa segmen. Hal itulah yang membuat perangkat pada kelas ini memiliki rentang harga yang cukup lebar. Realme 6 masuk ke dalam rentang harga tiga jutaan dan memiliki segudang fitur yang dimiliki oleh perangkat dengan harga yang lebih mahal.

Kinerja dari realme 6 memang merupakan salah satu daya tarik penjualannya. Dengan menggunakan Mediatek Helio G90T, smartphone ini mampu memainkan segala game yang ada pada Play Store. Selain itu, pengguna juga bakal dimanjakan dengan layar 90 Hz yang mulus untuk segala hiburan yang dijalankan pada realme 6.

Kamera 64 MP juga masih menjadi salah satu kunci penjualan dari realme 6. Hasil dari kameranya mungkin tidak sebaik sang pendahulu, yaitu realme 5 Pro, namun gambar yang ada sudah terlihat sangat baik. Realme juga bakal menambahkan fitur yang ada pada 6 Pro, yaitu UIS, sehingga kedepannya realme 6 bakal bisa pula diandalkan untuk merekam video.

Realme 6 dijual dengan harga Rp. 3.399.000 untuk varian 4GB dan Rp. 3.799.000 untuk varian 8 GB. Semuanya memiliki penyimpanan internal sebesar 128 GB. Harga ini memang mirip dengan sang pendahulunya. Dan melihat fitur serta kinerjanya, harga tersebut memang tidak terlihat mahal.

Sparks

  • Kinerja tinggi dengan Mediatek
  • Layar 90 Hz di harga tiga jutaan!
  • Desain punch hole yang segar
  • Responsif
  • Charger 30 Watt
  • Baterai tahan lama

Slacks

  • Yep, masih… belum ada NFC!
  • Iklan
  • Pada 90 Hz, konsumsi baterainya cukup boros

 

Realme C3 Hadir di Indonesia, Membawa Standar Entry Level Baru

Realme pada akhirnya meresmikan penjualan perangkat terbarunya yang menyasar pada pangsa pasar entry level. Perangkat yang diberi nama realme C3 tersebut telah resmi diluncurkan pada tanggal 19 Februari 2020 bertempat di restoran KAUM, Jakarta. Dan seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, realme C3 yang hadir di Indonesia berbeda dengan yang ada di India.

Realme C3 sendiri sudah saya uji sebelumnya. Bagi kalian yang belum membaca mengenai review lengkapnya, bisa langsung mengklik pada tautan ini. Sebelum melakukan review, realme juga sudah membawa saya untuk melakukan sneak peek perangkat yang sama.

Realme C3 Launch - Launch

“realme C3 adalah superstar di 4 hal atau kami menyebutnya 4C – Prosesor Canggih, Kamera Cakep, Baterai Cadas dan Layar Cetar. realme C3 menghadirkan prosesor MediaTek Helio G70 pertama di Indonesia yang akan memberikan kinerja tangguh serta cepat untuk pengguna smartphone pada umumnya dan gamer mainstream. realme C3 memiliki dua warna menarik – Blazing Red dan Frozen Blue. Membawa memori internal 3+32GB, realme C3 diluncurkan dengan harga Rp1.699.000 – sebuah harga terbaik untuk anak muda Indonesia yang menginginkan smartphone entry level kinerja terbaik untuk menjalani kebutuhan gaming harian mereka,” kata Palson Yi – Marketing Director realme Indonesia.

Mediatek Helio G70 sendiri merupakan jawaban dari Mediatek atas hadirnya SoC Snapdragon 665 yang digunakan pada beberapa perangkat pada harga yang sama. Dengan menggunakan Helio G70, kinerja gaming memang terlihat cukup lancar, walaupun pada beberapa game harus menggunakan seting terendah. Akan tetapi, frame rate yang akan didapatkan tidak akan serendah perangkat-perangkat terdahulu.

Realme C3 Launch

Harga tersebut memang cukup membuat saya kaget. Pasalnya, sang kakak yang bernama realme 5i juga ada pada rentang harga yang mirip, hanya berbeda Rp. 100.000 saja. Namun pada saat flash sale, harganya dipotong menjadi Rp. 1.549.000 saja. Harga seperti ini memang bisa menjadi daya tarik sendiri bagi mereka yang ingin mengganti smartphone lama.

Realme 5i vs C3?

Realme 5i sendiri saat ini masih menjadi sebuah primadona pada rentang harga satu jutaan. Pasalnya, dengan memiliki harga Rp. 1.7 jutaan, perangkat ini menggunakan SoC dengan kinerja yang mumpuni dan kamera yang bisa menangkap gambar dengan bagus. Selain itu, realme 5i juga memiliki mode malam.

Realme C3 Launch - QnA

Felix Christian selaku Product Manager Realme Indonesia mengatakan bahwa kedua perangkat tersebut memiliki segmen yang berbeda. Realme 5i jual secara online dan persediaannya saat ini tinggal sedikit. Sedangkan realme C3 akan dikuatkan untuk dijual pada pasar offline sehingga cukup yakin bahwa keduanya tidak akan saling “mengganggu” penjualan.

Beda dengan India, kenapa?

Seperti yang sudah dibahas, realme C3 versi Indonesia juga berbeda dengan versi Indonesia. Pada versi India, terdapat dua buah kamera dan memiliki penyimpanan internal serta RAM yang lebih tinggi. Sedangkan versi Indonesia hanya memiliki satu varian saja.

Felix menjelaskan bahwa kebutuhan pada setiap negara tentu saja berbeda. Hal tersebut tentu berimbas ke spesifikasi yang dimiliki oleh penjualan di setiap negara yang sudah pasti berbeda. Hal tersebut juga terlihat pada kedua jenis realme C3 tersebut.

Realme C3 Launch - Games

Di Indonesia hanya tersedia versi RAM 3 dan internal 32 GB. Oleh karena itu, Felix menjelaskan bahwa kompensasi dari RAM yang lebih rendah tersebut adalah hadirnya sensor sidik jari, layar, serta kamera makro pada bagian belakangnya. Selain itu, masalah kinerja pun juga lebih “ngacir”.

Jika konsumen menginginkan perangkat dengan RAM dan internal yang lebih besar, Felix menyarankan untuk mengambil realme 5i. Hal tersebut disebabkan oleh spesifikasi realme 5i yang memang dibuat di atas realme C3.

[Review] Realme C3: Kinerja Oke dengan Helio G70, Baterai Besar, Triple Camera, dan Harga Murah!

Kuartal pertama tahun 2020 dibuka oleh realme dengan mengeluarkan dua smartphone baru. Setelah meluncurkan perangkat realme 5i yang merupakan kelas mainstream dengan harga murah, vendor asal Tiongkok ini pun juga kembali memenuhi pasar entry level dengan smartphone terbaru. Perangkat terbaru tersebut dinamakan realme C3.

Realme C3 merupakan sang penerus dari realme C2 yang pada tahun 2019 lalu diluncurkan. Dan sama seperti sang pendahulu, realme C3 pun juga menggunakan SoC buatan Mediatek. Bahkan, realme C3 pun juga merupakan perangkat pertama di Indonesia yang menggunakan Mediatek Helio G70.

Realme C3

Realme C3 pertama kali diluncurkan di India. Namun, ternyata terdapat perbedaan antara perangkat yang diluncurkan di India dan di Indonesia. Di Indonesia, realme C3 menggunakan seting triple camera dan memiliki sensor sidik jari pada bagian belakangnya. Hal ini tentu membuat realme C3 versi Indonesia lebih menarik.

Baterai besar juga menjadi sebuah daya tarik tersendiri pada perangkat yang bakal dilepas dengan harga satu jutaan ini. Dengan 5000 mAh yang dapat dikatakan cukup masif untuk kelas entry level ini, tentu saja daya tahannya bisa lebih lama. Hal ini tentu mirip dengan yang dimiliki oleh realme 5i.

Spesifikasi dari kedua perangkat yang ada pada harga satu jutaan itu adalah sebagai berikut

Realme C3 Realme 5i
SoC Mediatek Helio G70 Snapdragon 665
CPU 2×2.0 GHz Cortex-A75 + 6×1.7 GHz Cortex-A55 4×2.0 GHz Kryo 260 + 4×1.8 GHz Kryo 260
GPU Mali-G52 2EEMC2 Adreno 610
RAM 3 GB 3/4 GB
Internal 32 GB 32/64 GB
Layar 6,5 inci IPS 1600 x 720 Gorilla Glass 3 6,52 inci IPS 1600 x 720 Gorilla Glass 3+
Dimensi 164.4 x 75 x 8.95 mm 164.4 x 75 x 9.3  mm
Bobot 195 gram 196 gram
Baterai 5000 mAh
Kamera 12MP, 2 MP Macro, 2MP depth, 5 MP selfie 12MP, 8 MP Wide, 2 MP Macro, 2MP depth, 8 MP selfie
OS Android 10 Realme UI Android 9 Pie ColorOS 6

Hasil dari CPU-Z dan SensorBox adalah sebagai berikut

Unboxing

Seperti inilah isi dari paket penjualan realme C3. Pada perangkat realme kali ini, tidak ditemukan rubber back case seperti yang ada pada kelas-kelas mainstream mereka.

Realme C3 - Unboxing

Desain

Seperti biasa, dengan tujuan pasarnya adalah pengguna pemula, bagian belakang dari smartphone ini menggunakan plastik polikarbonat. Saya merasakan bahwa perangkat ini dibuat cukup kokoh saat dipegang. Hal ini tentu saja membuat realme C3 tidak mudah rusak pada saat ditaruh pada kantung belakang celana. Untuk warna yang saya dapatkan memiliki nama Blazing Red.

Realme C3 - Kiri

Goresan yang ada di bagian belakang memiliki nama Sunrise Design, di mana polanya membuat genggaman menjadi tidak licin. Selain itu, tanpa harus menggunakan rubber back case pun, pengguna tidak akan direpotkan dengan adanya bekas sidik jari pada bagian belakangnya. Hal seperti ini justru menjadi nilai tambah dibandingkan dengan desain yang ada pada realme 5 dan 5 Pro.

Smartphone yang satu ini menggunakan resolusi HD+, yaitu 1600×720 dengan rasio layar yang cukup panjang, 20:9 dan model mini drop. Dengan resolusi ini, tentu saja akan memakan daya lebih rendah dibandingkan dengan FHD+. Untuk layarnya sendiri sudah menggunakan Corning Gorilla Glass 3 yang lebih tahan terhadap goresan. Realme C3 juga sudah terpasang lapisan anti gores yang lebih melindungi lagi dari baret yang tidak disengaja.

Realme C3 - Kanan

Desain yang ada memang sangat mirip dengan realme 5i, sehingga cukup sulit untuk membandingkan antara keduanya. Di sisi sebelah kanan terdapat tombol power untuk menyalakan dan mematikan perangkat. Pada sisi sebelah kiri terdapat tombol volume serta slot SIM dan microSD. Pada bagian bawahnya terdapat port audio 3.5mm, microphone, microUSB, dan speaker.

Realme C3 - Bawah

Kamera pada bagian belakangnya merupakan sebuah hal yang harus diperhatikan oleh para pengguna realme C3. Oleh karena didesain menonjol pada bagian belakangnya, berhati-hatilah saat menaruh perangkat ini di meja. Hal ini tentu saja bisa membuat kaca kameranya tergores.

Realme UI

Realme C3 merupakan perangkat pertama dari realme yang langsung menggunakan Android 10 pada saat peluncuran. Hal tersebut juga berarti bahwa perangkat ini menggunakan Realme UI. Realme UI sendiri merupakan antar muka baru buatan realme yang menggantikan ColorOS yang selalu digunakan oleh OPPO. Basisnya, realme UI menggunakan ColorOS 7.

Realme UI

Realme membuat UI pertamanya ini untuk bisa dikustomisasi dengan mudah. Misalkan saja memindahkan sebuah icon dari satu halaman ke halaman lainnya dengan menggunakan satu jari untuk menahan icon dan jari lainnya untuk memindah halaman. Selain itu, jika yang ingin dipindah lebih dari satu, pada UI ini juga lebih mudah.

Realme UI masih menghadirkan application drawer sehingga membuat homescreen akan lebih ramping. Selain itu, sebuah side menu juga hadir untuk menghadirkan shortcut seperti screenshotscreen recording, dan lain sebagainya. Icon yang ada dihadirkan dalam bentuk bundar, sama seperti basis Android yang ada.

Jaringan

Perangkat realme sudah pasti selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Realme C3 sendiri mendukung band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), 38(2600), 40(2300) dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia dan sepertinya tidak berbeda dengan realme 5i. Realme C3 sendiri menggunakan modem bawaan Helio G70 yang hanya mendukung LTE CAT 7.

Kamera

Sudah diketahui bahwa kamera merupakan salah satu pilihan bagi seseorang dalam memilih sebuah smartphone. Dengan tiga buah kamera, realme C3 pun bakal menantang para pesaingnya yang ada dalam rentang harga satu jutaan. Lalu bagaimana dengan kinerjanya?

Realme C3 - Kamera

Tidak jelas sensor dari produsen mana yang digunakan oleh realme pada kamera utamanya. Kamera ini menghasilkan gambar yang memang tidak terlalu tajam. Noise-nya pun dapat ditekan oleh algoritma yang ada di perangkat ini. Jika dibandingkan dengan realme 5i, memang kinerjanya cukup terpaut jauh, namun melihat harganya, sepertinya hal ini sudah cukup baik.

Beda kamera utama, beda pula kamera depan yang digunakan untuk selfie. Hasil yang ada tidaklah terlalu tajam. Pada cahaya yang sedikit rendah, seperti saat mendung, membuat tingkat ketajamannya lebih turun lagi. Noise-nya juga cukup terlihat pada hasil gambarnya, seperti di bawah ini.

Kamera makro memang tidak akan selalu digunakan oleh pengguna smartphone. Namun, tidak ada salahnya dalam melakukan eksplorasi lebih lanjut dengan menggunakan perangkat yang murah. Hasil dari kamera makro yang memiliki resolusi 2 MP ini memang tidak terlalu tajam, namun masih merupakan sebuah nilai tambah dari perangkat dengan harga murah ini.

Pengujian

Realme C3 menggunakan SoC baru dari Mediatek, yaitu Helio G70. Mediatek memang sering menjadi sebuah solusi yang baik untuk perangkat dengan harga murah. Apalagi, Helio G70 menggunakan prosesor Cortex A75 yang memang kencang dalam menjalankan berbagai aplikasi, termasuk game.

Untuk menguji seberapa kencang Helio G70, saya kembali menghadirkan realme 5i yang menggunakan Snapdragon 665. Selain itu, SoC Snapdragon 439 juga saya hadirkan karena beberapa perangkat dengan harga satu jutaan masih menggunakan SoC ini. Berikut hasilnya.

Jika dilihat, Antutu 8 gagal menjalankan TerraCotta pada perangkat yang satu ini. TerraCotta sendiri menggunakan API Vulcan yang membuat GPU berperan lebih banyak untuk perhitungannya. Namun, banyak game yang ada belum menggunakan API yang satu ini.

Pada benchmark RAM juga dapat dilihat peningkatan yang sangat baik. Hal ini dikarenakan realme C3 sudah menggunakan DDR 4. Hal ini tentu saja dapat mempercepat kinerja dari banyak aplikasi yang sangat memakan RAM.

Game

Dengan menggunakan Helio G70, kami juga penasaran dengan kinerjanya dalam memainkan game. Dua buah game saya jalankan pada realme C3, yaitu Call of Duty Mobile dan PUBG Mobile. CoD Mobile sendiri mendeteksi bahwa Helio G70 hanya bisa berjalan pada seting rendah, sedangkan PUBG mendeteksi pada seting tinggi.

Saya menggunakan aplikasi benchmark untuk Android, yaitu GameBench (http://www.gamebench.net), di mana berfungsi untuk mencatat frame rate sebuah game selama beberapa waktu.  Hasilnya dapat dilihat pada grafik berikut ini

GameBench mendeteksi bahwa PUBG pada seting HD dan High FPS hanya akan bisa dijalankan pada rata-rata 26 fps. Bahkan, pada seting Balanced, PUBG hanya akan berjalan rata-rata pada 29 fps saja. Saya sangat menyarankan pengguna untuk memilih mode Smooth dengan frame rate tertinggi, sehingga game dapat dimainkan dengan nyaman.

Uji Baterai dengan MP4

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Pengujian berlangsung selama 19 jam 20 menit pada unit yang kami dapatkan.

Hal ini tentu saja dicapai berkat baterai besar dan resolusi layar yang kecil pada SoC Mediatek Helio G70 serta proses pabrikasi 12nm. Sayangnya, karena menggunakan charger 10 watt, membuatnya akan terisi penuh dalam kurun waktu sekitar dua setengah sampai tiga setengah jam.

Verdict

Smartphone yang dijual pada pangsa pasar entry level tidak melulu harus memiliki kinerja yang rendah. Hal ini terbukti dengan munculnya perangkat yang memiliki kinerja mumpuni untuk bekerja dan bermain game dan memiliki harga yang murah. Perangkat tersebut adalah realme C3.

Dengan menggunakan SoC Mediatek Helio G70, membuat perangkat yang satu ini bisa bermain game dengan cukup lancar. Walaupun hanya bisa menggunakan seting rendahuntuk mendapatkan frame rate yang pas, namun semua itu dapat dimainkan tanpa cela. Hal ini juga membuatnya bisa digunakan untuk bekerja dengan nyaman, seperti melakukan pengetikan tanpa adanya lag.

Kamera juga menjadi nilai jual yang menarik, walaupun hasilnya masih dapat dikatakan pas-pasan pada beberapa skenario. Namun, kinerja kamera utamanya pada kondisi cahaya terang memang cukup baik, walaupun sang “kakak” dari realme C3, yaitu realme 5i, masih lebih baik lagi. Namun setidaknya, momen keseharian dapat ditangkap dengan cukup baik.

Bocoran harga yang didapatkan, realme C3 akan dijual dengan harga Rp. 1.699.000, dengan potongan harga menjadi Rp. 1.549.000 pada penjualan pertama. Saya berharap, harganya masih ada di bawah Rp. 1.5 juta rupiah. Namun, harga seperti ini memang sudah tergolong murah dan bisa dimiliki oleh mereka yang tidak memiliki budget pembelian smartphone yang tinggi.

Sparks

  • Harga murah
  • Kinerja mumpuni
  • Baterai besar
  • Ada tambahan kamera makro
  • Build kokoh
  • Desain belakang tidak licin
  • Bisa bermain game walau dengan seting rendah
  • LPDDR4!

Slacks

  • Hasil kamera kurang tajam
  • Pengisian baterai lama
  • Desain depannya sama seperti perangkat sebelumnya dan menjadi membosankan

Smartphone Realme C3 Diperkenalkan: Tiga buah Kamera, Baterai Besar, dan Kelas Dibawah 5i

Bukan realme namanya kalau tidak meluncurkan banyak perangkat yang hanya berselang waktu tidak terlalu jauh. Setelah meluncurkan perangkat realme 5i beberapa waktu yang lalu, realme ingin mengisi pasar entry level dengan perangkat besutannya. Kali ini, perangkat yang bakal diluncurkan di Indonesia bernama realme C3.

Seri C sendiri merupakan kelas paling bawah dari realme. Lalu bagaimana dengan realme 5i yang juga memiliki harga di bawah dua juta rupiah? Pihak realme Indonesia mengatakan bahwa sebenarnya seri realme 5 ditujukan untuk pengguna kelas menengah. Namun, realme 5i sendiri memang merupakan varian paling bawah dari seri realme 5. Sehingga realme C3 ditempatkan di bawah realme 5i.

Realme C3 Sneak Peek - Launch

Dan seperti biasa, pada hari Jumat tanggal 14 Januari 2020 lalu, bertempat di restoran Agneya Jakarta Selatan, realme mengundang para wartawan untuk melakukan sneak peek perangkat terbarunya tersebut. Perangkat ini sendiri dipersiapkan oleh realme untuk menggempur pasar satu jutaan. Ternyata, realme C3 yang dipasarkan di Indonesia nantinya berbeda dengan yang sudah diluncurkan di India.

Di India, realme C3 diluncurkan dengan dua buah kamera saja, sedangkan versi Indonesia memiliki tiga buah kamera. Kamera ketiga dari realme C3 adalah kamera makro. Hal ini tentu saja membuatnya menjadi lebih menarik karena pengguna di Indonesia bakal mendapatkan value added tersendiri.

Realme C3 Sneak Peek - Realme C3

Realme C3 juga digadang merupakan smartphone Android pertama di Indonesia yang menggunakan Mediatek Helio G70. Realme juga berharap bahwa dengan menggunakan SoC ini, kinerja gaming pada C3 akan menjadi lebih baik. Dengan memakai SoC yang satu ini, realme memasangkan baterai sebesar 5000 mAh yang membuatnya menjadi lebih tahan lama.

Sayangnya, realme belum mau membocorkan berapa harga dari perangkat ini. Realme C3 sendiri rencananya akan diluncurkan pada tanggal 19 Februari 2020 nanti. Tentunya, tidak lama lagi konsumen bisa membeli smartphone yang digadang bakal murah ini.

Realme C3 Sneak Peek - Unboxing

[Review] Xiaomi Redmi Note 8 Pro: Feature Flagship, Kinerja Premium, Harga Mainstream, dan Ada NFC

“Yah, pake Mediatek”… Mungkin hal itulah yang pertama kali diucapkan banyak orang mengenai smartphone Xiaomi Redmi Note 8 Pro ini. Padahal, tidak sedikit SoC yang juga menggunakan prosesor ARM Cortex dan GPU ARM Mali pada SoC-nya. Selain itu, tidak sedikit pula vendor yang menyediakan pendingin yang layak didalam sebuah smartphone.

Xiaomi sadar akan hal ini. Oleh karena itu, mereka pun kembali menggunakan cip tercepat dari Mediatek dan digabung dengan pendingin yang mereka kenalkan dengan nama Liquid Cool. Hasilnya, panas yang timbul pada bagian badannya hanya terasa hangat saja.

Xiaomi Redmi Note 8 Pro

Hal tersebut yang saya rasakan pada saat menggunakan Redmi Note 8 Pro yang baru saja diluncurkan oleh Xiaomi ini. Terus terang saja, saya sangat penasaran dengan kinerja Mediatek Helio G90T ini yang pada peluncurannya memiliki nilai Antutu 7.2.3 yang sama dengan Snapdragon 845. Namun, hasilnya bisa dilihat pada segmen pengujian kami di bawah.

Mediatek G90T sendiri oleh Mediatek merupakan seri terbaru yang terpisah dari P dan X (yang saat ini kelihatannya sedang “ogah” diteruskan). Mediatek mengatakan seri G yang berarti Gaming ditujukan untuk mereka yang gemar bermain game mobile. Dan hal tersebut berarti bahwa Redmi Note 8 Pro akan berjalan baik saat digunakan untuk bermain game.

Spesifikasi lengkap dari Xiaomi Redmi Note 8 Pro adalah sebagai berikut

Redmi Note 8 Redmi Note 8 Pro
SoC Snapdragon 665 Mediatek Helio G90T MT6785T
CPU 4×2.0 GHz Kryo 260 + 4×1.8 GHz Kryo 260 2×2.05 GHz Cortex-A76 & 6×2.0 GHz Cortex-A55
GPU Adreno 610 Mali G76 MC4
RAM 3/4/6 GB 6 GB
Internal 32/64/128 GB 64/128 GB
Layar 6,3 inci IPS 2340 x 1080 Gorilla Glass 5 6,53 inci IPS 2340 x 1080 Gorilla Glass 5
Dimensi 158.3 x 75.3 x 8.4 mm 161.4 x 76.4 x 8.8 mm
Bobot 190 gram 200 gram
Baterai 4000 mAh 4500 mAh
Kamera 48 MP/12MP, 8 MP Wide, 2 MP Macro, 2MP depth, 13 MP selfie 64 MP/16 MP, 8 MP Wide, 2 MP Macro, 2MP depth, 20 MP selfie
OS Android 9 Pie MIUI 10

Hasil dari CPU-Z dan SensorBox adalah sebagai berikut

Unboxing

Seperti inilah isi dari paket penjualan Xiaomi Redmi Note 8 Pro

Xiaomi Redmi Note 8 Pro - Unboxing

Desain

Biasanya, desain antara perangkat pro dan non pro dari Xiaomi kurang lebih sama. Namun, hal tersebut berbeda dengan Redmi Note 8 Pro. Pada bagian belakangnya diklaim oleh Xiaomi terbuat dari bahan kaca dengan Gorilla Glass 5. Yang baru dari perangkat ini adalah Xiaomi memperkuat keempat sisi lengkungan dari Redmi Note 8 Pro sehingga lebih tahan saat terjatuh. Untuk warna yang saya dapatkan, dinamakan Forest Green.

Xiaomi Redmi Note 8 Pro - Atas

Resolusi layar yang dimiliki oleh Redmi Note 8 Pro sama dengan Redmi Note 8, yaitu 2340×1080 yang memiliki rasio 19,5:9. Sama seperti badan belakangnya, Redmi Note 8 Pro menggunakan layar dengan Gorilla Glass 5. GG5 sendiri sudah diklaim mampu bertahan terhadap benturan hingga 1 meter. Rasio layar berbanding badan dari Redmi Note 8 Pro juga lebih besar dari Redmi Note 8, yaitu sebesar 91,4%.

Layar bagian depan dari Redmi Note 8 Pro memiliki desain Dot Drop, yaitu poni kecil yang hanya memuat sebuah kamera dengan resolusi 20 MP. Hal ini tentu saja hanya menutupi sebagian kecil dari bar notifikasi pada Redmi Note 8 Pro. Akan tetapi, jika Anda tidak suka terhadap “notch“-nya, gunakan saja mode Dark Mode yang akan menghitamkan hampir semua layarnya dan membuat poni tidak terlihat.

Xiaomi Redmi Note 8 Pro - Bawah

Xiaomi juga memperkenalkan WiFi X Antenna pada Redmi Note 8 Pro. Hal ini membuat antenna WiFi pada Redmi Note 8 Pro terpasang pada sisi kanan atas serta pada sisi kiri tengah. Hal ini membuat pengguna yang sedang bermain game kerap menutupi bagian antenna WiFi sehingga menurunkan penerimaan sinyalnya.

Pada bagian belakang Redmi Note 8 Pro dapat ditemukan empat buah kamera lengkap dengan LED Flash. Selain itu, terdapat juga sensor sidik jari di bawah dari kameranya. NFC pun juga hadir ada Redmi Note 8 Pro ini. Sepertinya, cip NFC terletak didekat sensor sidik jari. Jadi untuk memindai kartu uang elektronik, dekatkan saja pada sensor sidik jari tersebut.

Xiaomi Redmi Note 8 Pro - Kiri

Pada bagian kanannya dapat ditemukan tombol power untuk menyalakan dan mematikan perangkat serta tombol volume naik dan turun. Pada bagian kirinya dapat ditemukan slot SIM dan microSD (sayangnya hybrid). Di bagian atasnya terdapat microphone kedua dan sensor infra merah. Di bagian bawahnya dapat ditemukan port Audio 3.5mm, USB-C, speaker, dan microphone.

Sistem operasi yang digunakan oleh Redmi Note 8 Pro adalah Android 9 Pie. Antar muka yang digunakan tentu saja buatan Xiaomi sendiri, yaitu MIUI versi 10. MIUI dari awal sudah meniadakan app drawer sehingga semua icon dan widget akan tergabung pada homescreen-nya. Xiaomi pun akan mengeluarkan MIUI 11 untuk Redmi Note 8 Pro ini.

Xiaomi Redmi Note 8 Pro - Kanan

Jaringan LTE

Xiaomi selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Redmi Note 8 sendiri mendukung band 1(2100), 3(1800), 5(850), 7(2600), 8(900), 40(2300), dan 41(2500)  yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Redmi Note 8 Pro menggunakan modem dengan LTE Cat 12 yang mendukung 3 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 600 Mbps.

Kamera

Xiaomi Redmi Note 8 Pro digadang sebagai perangkat pertama di Indonesia yang menggunakan kamera 64 MP. Sensor yang satu ini dibuat oleh Samsung dengan mengandalkan teknologi Tetracell, yaitu ISOCELL GW1. Untuk kamera depannya, Xiaomi menyematkan kamera 20 MP dengan sensor ISOCELL S5K3T1.

Xiaomi Redmi Note 8 Pro - Kamera Belakang

Pada saat kondisi cahaya terang, kamera Redmi Note 8 Pro mampu mengambil gambar dengan sangat baik. Namun didalam ruangan, beberapa gambar yang diambil memperlihatkan penurunan ketajaman gambar serta mulai terlihatnya noise. Hal tersebut pun terjadi pada saat pengambilan gambar dengan mode malam. Oleh karena itu, pengguna harus dengan benar mengatur fokus mana yang diinginkan sehingga gambar yang baik akan bisa didapatkan.

Untuk hasil mode malam adalah sebagai berikut

Kamera selfie-nya pun juga sedikit “tricky“. Pengambilan gambar mengharuskan tangan untuk tidak bergoyang sedikit pun agar bisa mendapatkan hasil yang tajam. Selain itu, untuk menghindari noise yang berlebih, cahaya yang ada harus benar-benar pas. Saya sangat menyarankan untuk mengambil selfie dengan selalu menyalakan flash-nya yang menggunakan layar sebagai cahaya.

Untuk kamera makro yang memiliki resolusi 2 MP, hasilnya cukup baik. Walaupun resolusinya rendah, kameranya mampu mengambil detail yang cukup dan warna dengan cukup akurat.

Xiaomi pun memperkenalkan sebuah filter baru yang bisa mempercantik langit. Mereka menamakan “Sky Replacement“, yaitu akan mengubah langit di siang hari menjadi berbeda sesuai dengan keinginan.

Saat mencoba resolusi 16 MP dengan 64 MP pada obyek yang sama, saya cukup terkejut. Hal ini dikarenakan pada 16 MP, detail yang tertangkap terlihat lebih baik dari 64 MP nya, walaupun warnanya masih lebih akurat yang 64 MP. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini, di mana sebelah kiri adalah 16 MP dan sebelah kanan adalah 64 MP.

Xiaomi Redmi Note 8 Pro - 16vs64 MP

Pengujian

Xiaomi Redmi Note 8 Pro menggunakan chipset yang baru dari Mediatek, yaitu Helio G90T dengan dua inti prosesor kencang Cortex A76 berkecepatan 2,05 GHz. Enam inti lainnya adalah prosesor hemat daya Cortex A55 berkecepatan 2 GHz.

Pada pengujian kali ini, kami akan menguji dengan menggunakan aplikasi benchmark sintetis dan juga dengan game. Ada tiga game yang saya gunakan, yaitu COD Mobile, LifeAfter, dan PUBG Mobile. Ketiganya saya set pada seting tertinggi dan dalam waktu tertentu kami hitung framerate-nya dengan menggunakan GameBench Pro (http://www.gamebench.net). Anti Aliasing pun juga dinyalakan dalam pengujian kali ini.

Saat bermain game, hal unik yang terjadi adalah sensor panas menunjukkan bahwa CPU mengeluarkan panas 65 derajat celcius, namun panas yang terasa sangat tidak mengganggu. Hal ini tentu karena implementasi dari teknologi LiquidCool. Hasilnya memang hanya terasa sedikit hangat pada bagian belakangnya.

Kali ini saya hadirkan kembali Xiaomi Redmi Note 8 sebagai pembanding yang menggunakan Snapdragon 665. Dan karena cip G90T digadang untuk melawan SD730G, saya pun menghadirkan SoC tersebut untuk dibandingkan. Untuk hasil benchmark sintetisnya adalah sebagai berikut

Perlu diperhatikan pada Antutu, nilai yang Xiaomi berikan pada saat peluncurannya merupakan hasil dari Antutu 8. Oleh karena itu, saya hadirkan hasil dari Antutu 7 dan 8 agar dapat terlihat perbedaannya.

Untuk hasil benchmark gamingnya adalah sebagai berikut

Uji Baterai

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Kami tidak menggunakan BatteryXPRT karena algoritma penghemat baterai yang sangat ketat pada MIUI 10 ini.

Pengujian berlangsung selama 12 jam 30 menit pada unit yang kami dapatkan. Setelah baterai habis dan perangkat mati, kami langsung menguji pengisian baterainya. Dengan menggunakan charger bawaan, pengisiannya hanya memakan sekitar satu setengah jam saja.

Verdict

Pada akhirnya, permintaan para konsumen kepada Xiaomi dipenuhi. Redmi Note 8 Pro saat ini sudah memiliki NFC yang saat ini di Indonesia selalu digunakan untuk mengisi uang elektronik. Selain itu, nantinya pengguna MRT dan Commuter Line juga bisa menggunakan NFC untuk membayar tiket masuk mereka.

Kinerja yang dimiliki oleh Redmi Note 8 Pro memang tidak perlu lagi dipertanyakan. Penggunaan Mediate Helio G90T memang sangat baik digunakan dalam bermain game. Hasil benchmark pun juga memperlihatkan bahwa secara keseluruhan, Redmi Note 8 Pro memiliki kinerja yang lebih baik dari perangkat dengan Snapdragon 730G.

Kamera juga merupakan andalan Xiaomi pada Redmi Note 8 Pro. Hasil dari setiap kamera yang ada memang cukup baik. Namun, bagi pengguna yang jeli, maka noise sudah pasti akan terlihat pada beberapa bagian yang bahkan tidak ditemukan pada kamera Redmi Note 8 yang saya review beberapa saat yang lalu. Semoga saja Xiaomi bisa memperbaiki hasil fotonya pada firmware berikutnya.

Xiaomi menjual Redmi Note 8 Pro dengan varian 6/128 GB dengan harga Rp. 3.499.000 saja. Dengan harga tersebut serta feature yang digunakan tentu saja membuat Redmi Note 8 Pro sangat menarik untuk dimiliki. Sepertinya baru kali ini Xiaomi menelurkan perangkat dengan kinerja tinggi serta feature yang lengkap di Indonesia.

Namun bagi konsumen yang tidak memiliki dana tiga jutaan, tentu saja Redmi Note 8 cukup menarik untuk dimiliki.

Sparks

  • Harga cukup terjangkau
  • NFC!
  • Tidak panas berkat LiquidCool
  • Kinerja kencang
  • Baterai besar
  • Fast Charger bawaan mengisi dengan cepat
  • WiFi X

Slacks

  • Hasil kamera masih harus di tweak lagi, tidak jelek, namun noise cukup terlihat
  • Slot SIM hybrid
  • Iklan pada aplikasi resmi Xiaomi

 

 

MediaTek Tech Forum Indonesia: Perkenalkan Chipset Helio G90T dan Helio M70

Vendor cip Mediatek kali ini mengadakan sebuah workshop teknologi di Indonesia. Dengan nama MediaTek Tech Forum Indonesia, acara ini digelar pada tanggal 15 Oktober 2019 bertempat di hotel Le Meridien Sudirman, Jakarta. Ada beberapa teknologi baru yang ingin diumumkan oleh Mediatek pada acara kali ini.

Mediatek Forum 2019 - Launch

Helio G90T

Hal pertama yang mereka umumkan adalah cip terbaru Helio G90T yang bakal digunakan pertama kali di Indonesia pada perangkat Xiaomi Redmi Note 8 Pro. Pang Sui Yen, Senior Manager Corporate Sales Asia Africa MediaTek mengatakan cip yang satu ini memang dibuat untuk menggaet para gamer.

Cip yang satu ini sepertinya dibuat khusus untuk menghadapi Snapdragon 730G yang memang sedang digunakan pada beberapa perangkat premium saat ini. Mereka juga memiliki teknologi bernama HyperEngine yang mampu meningkatkan kinerja SoC seperti menurunkan latensi dan meningkatkan tingkat respon layar.

HyperEngine akan menyelesaikan masalah-masalah yang kerap dihadapi oleh para gamer. Hal pertama yang diinginkan oleh setiap gamer adalah kinerja yang tinggi dengan baterai yang efisien. Lalu pengguna juga ingin menjalankan video tanpa lag. Selanjutnya, masalah perpindahan koneksi yang mulus dari WiFi ke seluler selalu menjadi kendala bermain game online. Dan terakhir, tingkat respon layar yang kurang cepat.

HyperEngine sendiri bakal menurunkan tingkat latensi layar dari standar 40 ms menjadi sekitar 16 ms pada game Arena of Valor. Dengan teknologi tersebut, Helio G90T mampu memberikan hasil benchmark Antutu 7 dengan nilai 281.033, di atas Snapdragon 730G yang “hanya” 220.000. Hasil ini justru mirip dengan beberapa perangkat yang menggunakan Snapdragon 845.

Helio M70

Pada kesempatan yang sama, Mediatek juga memiliki teknologi modem untuk konektivitas 5G. Di masa datang, sudah dipastikan bahwa perangkat smartphone harus memiliki kemampuan untuk terkoneksi dengan jaringan baru tersebut. Oleh karena itu, Mediatek juga sudah mempersiapkannya.

Mediatek Forum 2019 - QnA

Mediatek memiliki cip 5G dengan nama Helio M70 5G modem. Modem ini dibuat dengan proses pabrikasi 7 nm serta menggunakan teknologi CPU, GPU, dan APU agar lebih bertenaga dan memiliki konektivitas yang kencang. Modem yang satu ini nantinya bisa diintegrasikan ke semua perangkat yang membutuhkan.

Helio M70 sendiri memiliki dukungan ke frekuensi di bawah 6 GHz. Selain itu, modem ini dapat melakukan download pada kecepatan 4.7 Gbps dan upload sebesar 2.5 Gbps. Uniknya, cip ini juga mendukung teknologi sebelumnya seperti 2G, 3G, dan 4G sehingga tidak memerlukan modem lain pada sebuah perangkat.

Cip Helio M70 sendiri bakal digunakan pada perangkat-perangkat smartphone mulai dari akhir tahun 2019 ini.

[Unboxing] Samsung Galaxy A10s: Bentuk Sama tapi Berkamera Dua

Sepertinya belum lama Samsung mengeluarkan smartphone Galaxy A10. Namun, saat ini ternyata Samsung sudah memiliki sang pengganti, yaitu A10s. Sama seperti Galaxy A50s, Galaxy A10s menambahkan beberapa feature yang lebih baru dari A10.

Samsung Galaxy A10s Unboxing - Launch

Hal pertama yang terlihat adalah Galaxy A10s menggunakan dua kamera pada bagian belakangnya. Selain itu, Samsung juga menambahkan sensor sidik jari serta face recognition untuk meningkatkan keamanan dari perangkat ini. Namun hal tersebut sepertinya lebih mendekatkan lagi kelas antara A10s dengan yang di atasnya maupun seri M.

Oleh karena itu, Samsung mengatakan bahwa saat ini mereka sudah tidak mengklasifikasikan perangkatnya berdasarkan harga. Samsung membedakan perangkatnya saat ini sesuai dengan kebutuhan dari para penggunanya. Oleh karenanya, seri A selalu disasar untuk generasi yang suka untuk melakukan live video.

Samsung Galaxy A10s Unboxing

Samsung juga mengundang saya dalam rangka acara unboxing yang dilaksanakan pada Scenic Sudirman, pada tanggal 18 September 2019. Tidak banyak memang yang dapat dilihat didalam paket penjualannya. Saat dibuka paket penjualannya, hanya didapatkan perangkat A10s, kabel USB, serta charger.

Yang cukup menarik adalah Galaxy A10s tidak menggunakan SoC Exynos. Kali ini, Samsung menyematkan SoC Mediatek Helio P22 pada perangkat dengan harga Rp. 1.899.000 ini. A10s juga hanya memiliki satu varian dengan RAM 2 GB dan penyimpanan 32 GB.

Samsung Galaxy A10s Unboxing - Dual cam

Kami sudah mendapatkan unit demo dari Samsung. Tentunya, kami bakal melakukan review yang lebih mendalam untuk Galaxy A10s ini.

MediaTek Luncurkan Seri Chipset Gaming Perdananya, Helio G90

Smartphone gaming mungkin masih terkesan gimmicky bagi sebagian besar orang. Namun perkembangan terkini di industri smartphone menunjukkan bahwa kategori ini tidak akan ke mana-mana, apalagi berkat kemunculan ponsel-ponsel gaming baru macam Asus ROG Phone II dan Xiaomi Black Shark 2 Pro.

Untuk bisa menjadi lebih mainstream, smartphone gaming harus bisa merambah lebih banyak kalangan. Dua contoh tadi merupakan opsi yang tersedia di kelas high-end, yang masing-masing mengemas chipset tercanggih Qualcomm untuk saat ini. Di kelas menengah, pilihannya memang masih sangat terbatas, akan tetapi penawaran terbaru dari MediaTek berpotensi membalik keadaan tersebut.

Pabrikan semikonduktor asal Taiwan tersebut baru saja memperkenalkan seri chipset gaming perdananya, diawali dengan dua model, yaitu Helio G90 dan Helio G90T. Keduanya sama-sama merupakan chip octa-core dengan susunan yang mencakup sepasang core ARM Cortex-A76 dan enam core Cortex-A55, tidak ketinggalan juga GPU Mali-G76 dengan kecepatan hingga 800 MHz.

Dukungan atas RAM LPDDR4x hingga yang berkapasitas 10 GB juga merupakan salah satu keunggulan seri Helio G90. Kedua chipset ini juga siap mengolah gambar yang ditangkap oleh sensor kamera beresolusi 64 megapixel, atau hasil perpaduan sensor 24 dan 16 megapixel.

MediaTek Helio G90T

Namun yang sebenarnya menjadi nilai jual utama dari seri Helio G90 adalah teknologi yang MediaTek sebut dengan istilah HyperEngine, yang dirancang untuk menyempurnakan pengalaman gaming dari banyak aspek sekaligus, bukan sebatas dari aspek visual maupun manajemen resource saja.

Yang paling menarik menurut saya adalah dari segi optimasi jaringan. Seri Helio G90 memungkinkan perangkat untuk bertukar koneksi antara Wi-Fi dan LTE secara seamless, dengan proses yang memakan waktu dalam hitungan milidetik saja. Kalau disederhanakan, kedua chipset ini pada dasarnya mampu mengombinasikan koneksi Wi-Fi dan LTE demi memastikan semuanya tetap stabil.

Juga tak kalah menarik adalah fitur yang memungkinkan agar koneksi data tidak terputus ketika ada panggilan telpon yang masuk selagi pengguna asyik bermain. Terakhir, ada fitur yang memungkinkan perangkat untuk terhubung ke dua Wi-Fi band sekaligus (2,4 GHz dan 5 GHz) demi memastikan koneksi selalu lancar sekaligus memangkas latency.

Kapan kita bisa berjumpa dengan ponsel yang ditenagai oleh MediaTek Helio G90 atau G90T? Segera, dan salah satu yang pertama bakal datang dari Xiaomi, setidak untuk pasar India terlebih dulu.

Sumber: The Next Web dan MediaTek.

Smartphone Android One Nokia 2.2 Diluncurkan: Night Mode di Harga Terjangkau

Nokia saat ini sedang membanjiri pasar Indonesia dengan perangkat yang tersertifikasi dengan proyek Android One dari Google. Hal ini menandakan bahwa Nokia ingin melayani seluruh sasaran pasar mulai dari pengguna pemula sampai pengguna premium. Untuk pengguna baru, Nokia memperkenalkan Nokia 2.2. Acara peluncurannya dilaksanakan pada Ballroom Hotel Ritz Carlton Pacific Place pada tanggal 27 Juni 2019.

Nokia 2.2 - Launch

Juho Sarvikas selaku Chief Product Officer HMD Global mengklaim bahwa Nokia 2.2 merupakan smartphone termurah dan terbaru mereka. Selain itu, Nokia 2.2 juga membawa layar dengan desain waterdrop notch sehingga memiliki desain yang cukup kekinian. Pada smartphone ini, Nokia tidak memberikan sensor sidik jari dan sepenuhnya memercayakan keamanan biometrik pada face unlock.

Yang baru dari smartphone  yang memiliki harga terjangkau ini adalah tombol Google Assistant. Biasanya, pengguna Android harus menekan tombol Home selama satu detik untuk mengaktifkannya. Hal tersebut, menurut Nokia, akan membuat semua perintah lebih cepat dilakukan dibandingkan dengan mencari secara manual.

Nokia 2.2

Untuk spesifikasi Nokia 2.2 adalah sebagai berikut

SoC Mediatek Helio A22
CPU 4x Cortex A53 2 GHz
GPU PowerVR GE8320
RAM 3 GB DDR4
Internal 32 GB
Layar 5,71″ 19:9 1440×720
Dimensi 145.96 x 70.56 x 9.3 mm
Bobot 153 gram
OS Android Pie 9.0

Juho juga menjanjikan bahwa Nokia 2.2 akan mendapatkan pembaharuan untuk Android Q dan kemungkinan R. Hal ini ditandai dengan semua lini Nokia yang mendapatkan sistem operasi terbaru. Tentu saja, Android One memang dijanjikan akan mendapatkan update sistem operasi Android selama dua tahun.

Nokia 2.2 - Belakang

Nokia 2.2 dibanderol dengan harga Rp. 1.799.000 dan akan dijual pertama kali dalam bentuk pre-order. Nokia pun memberikan penawaran khusus bagi mereka yang melakukan pre-order dan hanya membayar Rp. 300.000 saja dengan ketentuan tertentu. Pre-order secara online dimulai 28 Juni sampai 3 Juli 2019 melalui Blibli.com, Dinomarket.com, Shopee, Erafone.com, dan Sentralponsel.com

Harga Antar Nokia Terlalu Tipis?

Beberapa produk sebelumnya, Nokia masih menggunakan nama “Plus” untuk melakukan perbedaan antar produk dengan lini yang sama. Pada kesempatan wawancara terpisah dengan Juho Sarvikas, beliau mengatakan bahwa Nokia akan menggunakan titik dalam penamaannya, seperti pada Nokia 2.2. Hal ini sudah pasti akan lebih memudahkan Nokia dan para penggunanya.

Nokia 2.2 - Juho Sarvikas

Nokia juga akan mempertahankan setiap lini produknya yang memiliki rentang harga yang terlalu dekat. Hal tersebut nantinya akan berhubungan dengan seberapa banyak Nokia akan meluncurkan lini tersebut. Misalkan saja untuk Nokia yang dimasukkan dalam kategori mainstream kemungkinan akan memiliki masa luncur 12 bulan sekali. Untuk lini Nokia 2 mungkin akan di bawah masa tersebut.

Hal tersebut juga berhubungan dengan teknologi yang akan disematkan ke dalam kelas bawah Nokia. Misalkan saja pada Nokia 2.1 masih menggunakan Android Go, yang berarti memiliki RAM 1 GB dengan penyimpanan internal 8 GB. Nokia 2.2 merupakan upgrade dari yang sebelumnya dengan menggunakan Pure Android yang berarti pula melakukan peningkatan dari sisi spesifikasinya serta masuk dalam inisiasi Android One.

Seperti untuk Nokia 4 yang baru saja diluncurkan, pembaharuannya akan muncul sekitar satu sampai dua tahun yang akan mendatang. Akan tetapi, Nokia tetap akan membuat perangkat mereka untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para penggunanya. Jika dirasa kurang, maka Nokia masih menyediakan Nokia 5 dan 6 yang lebih baik dari Nokia 4.