Menkominfo Kenalkan Lima Aplikasi untuk Petani

Pemerintah Indonesia kembali memperlihatkan upaya untuk memanfaatkan teknologi di berbagai sektor. Yang paling baru, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat memperkenalkan beberapa aplikasi mobile, bekerja sama dengan sejumlah startup, yang dirancang untuk membantu petani dalam berbagai hal, seperti memantau harga, berdiskusi sesama petani dan lain sebagainya.

Seperti dimuat di situs Kominfo, disebutkan bahwa melalui ekonomi berbasis kerakyatan pemerintah berupaya untuk membantu para petani dengan memberikan dukungan modal usaha, penyuluhan, dan peralatan yang memadai. Selain itu pemerintah juga membantu para petani melalui pemanfaatan aplikasi produk lokal membantu meningkatkan ekonomi kerakyatan.

Ada lima aplikasi yang diperkenalkan Menteri Rudiantara sebagai aplikasi yang nantinya bisa membantu para petani. Aplikasi pertama adalah Petani, sebuah aplikasi yang menyediakan layanan informasi terkait solusi pertanian, tempat penjualan alat-alat pertanian, informasi pelatihan pertanian sekaligus forum online yang bisa menjadi tempat diskusi seluruh petani di Indonesia. Petani dibangun oleh tim pengembang 8Village.

Aplikasi kedua adalah Tani Hub, sebuah aplikasi yang berisikan layanan mengenai distribusi hasil pertanian dan perkebunan dari daerah ke kota. Aplikasi selanjutnya adalah LimaKilo. Aplikasi ini memungkinkan petani untuk langsung menjual hasil panennya ke konsumen dengan harga yang kompetitif.

Aplikasi keempat adalah Pantau Harga. Sebuah aplikasi yang bisa digunakan untuk tempat tawar menawar, dan melakukan jual beli antara penyedia bahan baku dengan petani, dilengkapi dengan basis data harga yang menjadi acuan aplikasi ini diharapkan untuk memudahkan petani dalam transaksinya.

Aplikasi yang terakhir adalah Nurbaya Initiatives. Aplikasi ini diklaim mampu memberikan layanan bagi UKM atau petani dalam membuat platform penjualan dari produk yang mereka hasilkan.

“Pemerintah sangat ingin memajukan petani Indonesia dan aplikasi untuk petani ini dibuat khusus untuk meningkatkan produktivitas para petani,” jelas Menkominfo Rudiantara.

Rudiantara juga mengungkapkan bahwa banyak permasalahan petani yang bisa terselesaikan dengan penggunaan teknologi mobile untuk para petani. Rudiantara berharap dengan hadirnya lima aplikasi mobile tersebut dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan memangkas rantai distribusi hasil produksi dari petani kepada konsumen.

Menkominfo Terbitkan Surat Edaran, Wajibkan OTT Bayar Pajak

Menkominfo Rudiantara akhirnya menerbitkan Surat Edaran Nomor 3 tahun 2016 tentang Penyediaan Layanan Aplikasi dan Konten Melalui Internet atau yang lebih dikenal dengan Over the Top (OTT). Dalam surat edaran tersebut dijelaskan bahwa OTT asing memiliki kewajiban berbentuk badan usaha tetap di Indonesia dan berkontribusi dalam pembayaran pajak.

Surat edaran yang diterbitkan Kamis (31/3) tersebut diunggah di laman resmi milik Kemkominfo. Selain mengharuskan OTT asing untuk membentuk badan usaha tetap dan berkontribusi dalam pembayaran pajak, surat edaran tersebut juga mengharuskan para pemain OTT untuk menaati peraturan perundang-undangan di bidang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, perdagangan, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual, penyiaran, perfilman, periklanan, pornografi, anti terorisme, perpajakan, dan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait lainnya.

Selain itu dalam penjelasan poin 5.5.2 hingga 5.5.5 para penyedia OTT wajib untuk melakukan perlindungan data, melakukan filter konten, melakukan mekanisme sensor dan menggunakan sistem pembayaran nasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Belum ada keterangan lebih lanjut mengenai hukuman atau sanksi yang dijatuhkan apabila ditemukan pemain OTT yang tidak patuh pada surat edaran tersebut. Salah satu tindakan yang mungkin diambil adalah pemblokiran.

Surat edaran ini memang bisa ditarik kapan saja, hanya saja aturan mengenai badan usaha tetap dan kewajiban pajak tampaknya akan menjadi sesuatu yang pasti diterapkan. Sejauh ini belum ada berita lebih lanjut mengenai apakah pihak WA, Facebook, Twitter dan OTT lainnya akan “patuh” dengan aturan ini.

Tersaingi Konten Iklan di Mobile, Jumlah Iklan di Televisi Terus Alami Penurunan

Baru-baru ini riset yang dirilis oleh Adstensity di akhir tahun 2015 menunjukkan jumlah penurunan total belanja iklan TV dibanding tahun sebelumnya, jika pada tahun 2014 iklan TV mencapai Rp 99 triliun (66% dari total pendapatan iklan nasional) sepanjang tahun 2015 ini iklan TV hanya mencapai pada angka Rp 71,4 triliun saja. Menkominfo Rudiantara di sela-sela acara yang dihadirinya menyebutkan televisi konvensional sebagai kandidat sunset industry berikutnya. Sebelumnya Rudiantara di acara ICON 2016 juga menyebutkan media cetak sebagai industri yang sedang mengalami kejatuhan.

PPPI mencatat perolehan iklan TV pada tahun 2015 hanya mencapai 62,9%. Hasil ini dinilai mengalami penurunan yang cukup signifikan dan berada pada jumlah yang jauh dari target awal dari PPPI. Sebelumnya, pada akhir November 2014, Ketua PPPI Harris Thajeb menyebutkan target belanja iklan nasional untuk tahun 2015 adalah Rp 172,5 triliun, dengan sumbangan iklan TV mencapai Rp 113,5 triliun.

Penurunan jumlah iklan yang beredar di televisi sebagian besar disebabkan oleh perubahan kebiasaan konsumen saat ini yang secara perlahan mulai meninggalkan televisi dan memanfaatkan smartphone untuk melihat konten video, game, iklan (mobile ads), media sosial dan lainnya.

“Mengacu kepada perolehan iklan yang semakin menurun, setelah radio dan media cetak, TV konvensional adalah the next sunset industry,” ujar Menkominfo Rudiantara kepada Selular.id.

Rudiantara menambahkan di prediksi dalam beberapa tahun ke depan industri mobile ads akan semakin berkembang di tanah air. Saat ini populasi smartphone mengalami peningkatan hingga 30% per tahunnya, membuat berbagai perusahaan teknologi, e-commerce dan lainnya lebih memfokuskan kepada strategi mobile first dalam hal memberikan pelayanan, strategi pemasaran, dan lainnya.

Sebelumnya DailySocial juga telah memberitakan perubahan kebiasaan konsumen saat ini bukan hanya terjadi kepada kalangan dewasa saja namun juga sudah terjadi di kalangan anak-anak. Laporan terkini yang dirilis oleh salah satu penyedia platform digital marketing SuperAwesome menyebutkan sekitar 66% anak-anak di kawasan Asia Tenggara lebih memilih Internet dibandingkan televisi atau media tradisional lainnya untuk mendapatkan hiburan.

Sebanyak 70% anak-anak usia 6 hingga 14 tahun mengakses aplikasi dan game di platform mobile. Bahkan lebih dari seperempat anak-anak yang menonton televisi juga menggunakan smartphone pada saat yang bersamaan.

Putusan Mahkamah Agung Tolak Peninjauan Kembali Indar Atmanto

Asosiasi Industri Telekomunikasi Indonesia sangat kecewa terhadap putusan MA / Shutterstock

Mahkamah Agung (MA) menolak peninjauan kembali (PK) Mantan Direktur Utama PT Indosat Mega Media (IM2) Indar Atmanto yang dianggap terlibat kasus korupsi penggunaan 2,1 GHz/3G. Keputusan ini mengganjar Indar hukuman delapan tahun penjara. Asosiasi Industri Telekomunikasi mengungkapkan kekecewaannya dengan mengedarkan petisi dukungan untuk Indar.

Continue reading Putusan Mahkamah Agung Tolak Peninjauan Kembali Indar Atmanto

Balon Udara Project Loon Mengudara di Langit Indonesia Tahun 2016

Pendiri Google dan President Alphabet Inc. Sergey Brin, Dirut Telkomsel Ririek Adriansyah, CEO XL Axiata Dian Siswarini, CEO Indosat Alexander Rusli, dan VP Project Loon Mike Cassidy di sela-sela penandatanganan MoU Project Loon di kantor Google X / XL Axiata

Meskipun menuai pro dan kontra karena dianggap akan melakukan bypass konektivitas dan berisiko mengingat proyek tersebut masih dalam tahap pengembangan (riset), kesepakatan antara Alphabet Inc. (pemilik Project Loon) dengan pemerintah Indonesia dan tiga operator utama Indonesia telah dilakukan di kantor Google X, Mountain View, Rabu (28/10/2015). Tercakup dalam kesepakatan itu adalah uji coba balon udara Loon di wilayah Indonesia mulai 2016.

“Ini adalah keputusan strategis. Setidaknya, bagi para operator telekomunikasi di Indonesia harus menjadi bagian dari ini, paling tidak mengetahui aspek teknisnya,” ujar Menkominfo Rudiantara, seperti dilaporkan Kompas di lokasi acara peresmian kesepakatan Indonesia dan Alphabet.

Secara komprehensif nantinya Project Loon di Indonesia akan menjangkau wilayah-wilayah di seluruh Indonesia yang sebelumnya belum mendapatkan akses internet serta infrastruktur telekomunikasi, misalnya di  kawasan Timur Indonesia.

Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 100 juta orang penduduk yang masih belum terhubung dengan Internet. Hal inilah yang kemudian dicoba dikurangi dengan uji coba Project Loon di Indonesia.

Project Loon dalam skala yang besar adalah yang pertama kali dilakukan di Indonesia. Sebelumnya Project Loon telah dilakukan di Australia dengan menggandeng operator seluler Telstra dengan memanfaatkan frekuensi LTE untuk disebarkan kepada pengguna melalui konektivitas Wi-Fi. Kemitraan seperti ini diharapkan bisa terwujud bersama tiga operator besar di Indonesia yaitu XL Axiata, Telkomsel dan Indosat.

Project Loon merupakan program yang digagas oleh Google (sekarang dalam payung Alphabet Inc.) dengan mengusung teknologi untuk menyebarkan koneksi Internet di daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau koneksi kabel maupun sinyal operator selular. Loon menggunakan balon udara bertenaga matahari yang akan mengudara di ketinggian sekitar 20 km di atas permukaan laut dan berfungsi layaknya menara pemancar jaringan 4G/LTE yang luas. Metode ini diharapkan dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur jaringan di medan sulit, seperti hutan dan pegunungan.

Dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara Alphabet, pemerintah Indonesia, dan tiga operator utama di Indonesia, pemerintah Indonesia melalui Kominfo berharap dapat menghadirkan internet keseluruh pelosok wilayah Indonesia. Seperti apa nantinya aspek komersial kerja sama ini ke depannya masih dalam proses perencanaan Kominfo.

Turut hadir dalam acara tersebut Pendiri Google dan President Alphabet Inc Sergey Brin dan Vice President Project Loon Mike Cassidy. Pemerintah Indonesia diwakili Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani, ditambah perwakilan tiga operator utama di Indonesia, yaitu Dirut Telkomsel Ririek Adriansyah, CEO XL Axiata Dian Siswarini, dan CEO Indosat Alexander Rusli.

Komitmen operator seluler Indonesia

projectloon_indonesia

Uji coba Project Loon direncanakan akan dilaksanakan tahun 2016 dan pelaksanaan komersialisasi akan memakan waktu 2-3 tahun. XL sendiri dalam rilis persnya akan terus melakukan evaluasi terhadap potensial pasar dari penyediaan layanan Project Loon ini. Ke depannya XL akan melanjutkan diskusi lebih lanjut pihak Google. untuk mempelajari proyek uji coba lebih dalam, baik secara teknis maupun komersial. Teknologi yang ditawarkan disebutkan akan lebih sesuai untuk diterapkan di luar Jawa dengan banyak area masih belum terlayani Internet secara maksimal oleh semua operator.

“Akses informasi menjadi salah satu kunci kemajuan di era digital saat ini. Karena itu, layanan Internet yang memadai menjadi kebutuhan urgen bagi kita untuk bisa mempercepat pembangunan dan perekonomian di daerah-daerah terpencil.  XL melihat kesempatan untuk bisa mengatasi hambatan geografis wilayah Indonesia melalui Project Loon. Untuk itu kami menyambut baik kerjasama untuk uji coba ini,” ungkap CEO XL Dian Siswarini.

CEO Indosat Alexander Rusli menambahkan, “Kami sangat senang mendukung upaya Pemerintah dalam menyediakan koneksi digital dan internet melalui kerja sama ini. Indosat senantiasa berkomitmen menyediakan koneksi digital demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat sampai ke daerah terpencil. Kami juga telah memodenisasi jaringan kami untuk melayani masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam mengakses jaringan.”

“Telkomsel melihat Project Loon sebagai salah satu inovasi teknologi terkini yang dapat bermanfaat untuk memperluas penyebaran Internet di daerah-daerah yang sulit terjangkau dan memiliki kerapatan penduduk (densitas) yang rendah. Hal ini diharapkan dapat melengkapi jaringan Telkomsel yang saat ini sudah tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia, sehingga lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang dapat menikmati layanan mobile broadband yang berkualitas,” tutup Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah.

Menkominfo Sahkan Aturan TKDN Smartphone 4G/LTE Sebesar 30%

TKDN kali ini diberlakukan pada perangkat dengan teknologi 4G LTE berbasis FDD terlebih dahulu / Shutterstock

Wacana pemerintah mengimplementasikan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) akhirnya berhasil diresmikan. Nantinya para vendor smartphone 4G LTE berbasis frequency-division duplex (FDD) yang ingin masuk ke pasar Indonesia wajib memiliki nilai TKDN sebesar 30% efektif 1 Januari 2017.

Continue reading Menkominfo Sahkan Aturan TKDN Smartphone 4G/LTE Sebesar 30%

Fokus Pemerintah Soal Netralitas Internet adalah Pemerataan Akses

Menkominfo Rudiantara menekankan fokus pemerintah adalah pemerataan akses Internet / Shutterstock

Dalam tanggapannya terhadap tulisan tentang mencari keseimbangan faktor ekonomi Internet.org dan netralitas Internet (net neutrality), Menkominfo Rudiantara menyebutkan pemerintah, meskipun tidak dalam bentuk regulasi khusus, mendukung konsep netralitas Internet ini dengan fokus pemerataan akses Internet ke seluruh rakyat Indonesia. Khusus soal skema Internet.org, Rudiantara mengaku memang lebih fokus melihat sisi model bisnisnya dan cenderung ingin memproteksi layanan lokal.

Continue reading Fokus Pemerintah Soal Netralitas Internet adalah Pemerataan Akses

Menkominfo Hanya Kritik Internet.org dari Sisi Ekonomi

Internet.org diguncang isu net neutrality / DailySocial

Program Internet.org yang diinisiasi Facebook dan bekerja sama dengan partner lokal Indosat dikritik oleh Menkominfo Rudiantara. Berbeda dengan isu di luaran yang lebih didominasi oleh faktor netralitas Internet (net neutrality), Rudiantara hanya membahas dari sisi ekonomi. Menurutnya sebagian besar operator masih merugi karena investasi layanan data masih belum mendapat keuntungan dan sebaiknya tidak memberikan promosi skema gratis pengaksesan Internet.

Continue reading Menkominfo Hanya Kritik Internet.org dari Sisi Ekonomi

Jalan Tengah Menata Frekuensi 1800 MHz untuk Optimasi 4G LTE yang Ideal

Pemerintah memutuskan bagaimana implementasi penataan ulang frekuensi 1800 MHz dilakukan / Shutterstock

Perdebatan antar operator seluler GSM soal metode migrasi sumber daya kanal dalam tata ulang frekuensi 1800 MHz akhirnya menemukan titik cerah demi menggelar jaringan 4G LTE yang ideal. Dua metode migrasi yang selama ini diperdebatkan bakal diaplikasikan, melihat situasi dan kondisi per wilayah.

Continue reading Jalan Tengah Menata Frekuensi 1800 MHz untuk Optimasi 4G LTE yang Ideal

Menkominfo Alokasikan Dana Rp. 50 Miliar untuk Sukseskan Program Sejuta Domain .id Gratis

Pemerintah Alokasikan Dana Rp. 50 Miliar untuk Program Sejuta Domain .id Gratis / ShutterstockPemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia (Menkominfo) Rudiantara berencana mengalokasikan dana sebesar Rp. 50 Miliar untuk mendorong program penggunaan domain .id yang selama ini didengungkan pemerintah. Dengan mendongkrak jumlah penggunaan domain .id diharapkan Indonesia dapat mengurangi penggunaan bandwidth internasional. Continue reading Menkominfo Alokasikan Dana Rp. 50 Miliar untuk Sukseskan Program Sejuta Domain .id Gratis