Evil Geniuses Umumkan Tim Valorant, HyperX Jadi Sponsor dari Guild Esports

Minggu lalu, ada beberapa organisasi esports yang mengumumkan kontrak kerja sama serta sponsorship, seperti Talon Esports, Guild Esports, dan EXCEL Esports. Sementara itu, Mobile Premier League berhasil mengumpulkan US$500 ribu setelah mengadakan program investasi pegawai.

Mobile Premier League Dapat US$500 Ribu dari Program Investasi Pegawai

Platform mobile gaming dan esports asal India, Mobile Premier League (MPL) mengumumkan, mereka berhasil mengumpulkan US$500 ribu dari program Employee Investment Plan. MPL memperkenalkan program investasi itu pada Desember 2020, lapor Esports Insider. Seperti namanya, program ini memungkinkan para karyawan MPL untuk membeli saham perusahaan. Para karyawan MPL bisa membeli saham mulai dari US$2,3 ribu sampai US$23 ribu. Menurut rilis dari MPL, lebih dari 10% karyawan mereka ikut serta dalam program ini.

Talon Esports Kerja Sama dengan KFC Thailnd

Talon Esports, organisasi esports asal Hong Kong, mengumumkan kerja sama mereka dengan KFC Thailand. Kerja sama ini hanya mencakup tim Arena of Valor dari Talon, yaitu dtac Talon. Sebagai bagian dari kolaborasi ini, logo KFC akan disematkan pada jersey pemain Talon saat mereka bertanding di ROV Pro League 2021. Selain itu, kerja sama antara Talon dan KFC juga mencakup pembuatan konten dan kegiatan yang melibatkan fans, lapor Esports Insider.

KFC Thailand jadi sponsor dari tim AOV Talon.
KFC Thailand jadi sponsor dari tim AOV Talon.

HyperX Jadi Sponsor dari Guild Esports

Guild Esports, organisasi esports asal Inggris, mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani kontrak sponsorship dengan HyperX, merek aksesori gaming. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai dari kontrak ini. Pihak Guild menyebutkan, nilai kontrak tersebut sesuai dengan perkiraan mereka setelah mereka melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada Oktober 2020.

Guild akan mendapatkan 75% dari total nilai kontrak dalam bentuk uang. Sementara 25% lainnya akan diterima dalam bentuk hardware gaming, yang bisa digunakan oleh pemain profesional, kreator konten, dan murid akademi dari Guild, lapor Esports Insider. Selain itu, HyperX juga akan menyiapkan perangkat gaming untuk kantor Guild di London, Inggris.

Evil Geniuses Umumkan Roster Valorant

Evil Geniuses mengumumkan bahwa mereka telah membentuk tim Valorant. Tim ini akan langsung turun di VCT Open Qualifiers. Menariknya, EG memutuskan untuk mencampur tiga pemain pria dan dua pemain perempuan dalam tim Valorant mereka.

Berikut daftar pemain Valorant di EG:

  • Aleksandar “aleksandar” Hinojosa
  • Claudia “Clawdia” Che
  • Christine “potter” Chi
  • Nolan “Temperature” Pepper
  • Ronan “Osias” Javelona

Chi pernah menjadi juara dunia Counter-Strike: Global Offensive sebanyak tujuh kali. Sebelum ini, dia juga pernah menjadi bagian dari CLG Red dan Res Gaming, seperti yang disebutkan oleh The Esports Observer. Sementara Javelona adalah pemain asal Filipina. Sebelum bergabung dengan EG, dia berhasil memenangkan sejumlah turnamen kelas menengah bersama Mamba Mode Gaming. Baik Hinojosa dan Pepper merupakan manatn pemain Moon Raccoons.

EXCEL Esports Gandeng Perusahaan Peralatan Fitness

EXCEL Esports telah menandatangani kerja sama dengan Eleiko, perusahaan peralatan fitness. Hanya saja, mereka tidak mengungkap nilai dari kerja sama ini. Satu hal yang pasti, Eleiko sekarang menjadi “penyedia peralatan fitness resmi” untuk tim League of Legends Eropa dari EXCEL. Selain itu, Eleiko juga akan menyediakan sejumlah peralatan fitness di markas EXCEL di Berlin, Jerman, lapor The Esports Observer.

Eleiko akan menyiapkan peralatan fitness untuk EXCEL.
Eleiko akan menyiapkan peralatan fitness untuk EXCEL.

Lebih dari 3.000 Tim Ikut Babak Kualifikasi MPL-PH Season 7

Mobile Legends: Bang Bang Professional League di Filipina akan diadakan dalam waktu dekat. Season 7 ini akan mengadu 8 tim. Hal itu berarti, ada 2 tim Mobile Legends baru yang akan bisa ikut serta dalam liga ini, menurut laporan VP Esports. Karena itu, diadakan babak kualifikasi untuk menentukan 2 tim baru yang akan bergabung dalam MPL-PH Season 7. Sejauh ini, ada lebih dari 3 ribu tim yang mendaftarkan dalam babak kualifikasi tersebut. Sebagai perbandingan, pada babak kualifikasi MPL-PH Season 6, jumlah tim yang mendaftar hanya mencapai seribu tim.

Razer Jadi Rekan Resmi M2 World Championship, PMGC Final Tertunda Karena Masalah Teknis

Pada minggu lalu, ada berbagai berita menarik terkait industri esports. Moonton menetapkan Razer sebagai rekan untuk M2 World Championship, sementara Team Vitality dari Prancis bekerja sama dengan Garmin. Sebanyak 35 pemain CS:GO dilarang bermain karena melanggar kode ESIC dan babak final PMGC harus ditunda karena masalah teknis.

ESIC Tetapkan Larangan Bermain untuk 35 Pemain CS:GO

Esports Integrity Commission (ESIC) mengumumkan bahwa mereka telah menetapkan hukuman larangan bermain pada 35 pemain Counter-Strike: Global Offensive. Durasi larangan bermain yang ditetapkan oleh ESIC beragam. Tergantung pada kesalahan yang pemain buat, mereka bisa mendapatkan ban selama 1 -5 tahun. Alasan para pemain CS:GO ini terkena ban adalah karena mereka membuat taruhan pada tim lain atau tim mereka sendiri, yang merupakan pelanggaran dari Anti-Corruption Code, lapor VP Esports.

Team Vitality Kena Denda Karena Lakukan Stream-Sniping

Selain menetapkan hukuman pada 35 pemain CS:GO, ESIC juga memberikan denda sebesar US$10 ribu pada pemain-pemain CS:GO dari Team Vitality. Pasalnya, mereka melakukan stream-sniping di BLAST Premier Global Final. Sebuah tim dianggap melakukan stream-sniping ketika mereka menonton siaran pertandingan untuk mengetahui posisi atau strategi musuh mereka. Di babak final BLAST Premier Global, Vitality dapat mengalahkan Team Liquid dengan skor 2-1, menurut laporan Talk Esport.

Babak Final PMGC Tertunda Karena Masalah Teknis

Babak final dari PUBG Mobile Global Championship sempat tertunda karena sebagian pemain mengalami masalah jaringan internet. Pada awalnya, pertandingan akhir dari PMGC hendak diadakan secara offline di Coca Cola Arena di Dubai. Namun, karena ada tiga pemain PUBG Mobile yang terbukti positif COVID-19, pihak penyelenggara akhirnya memutuskan untuk mengadakan PMGC Finals secara online, lapor Talk Esport. Perubahan mendadak ini menyebabkan pihak penyelenggara tidak siap untuk menghadapi sejumlah masalah yang muncul, termasuk jaringan internet yang buruk bagi sebagian pemain.

VSPN Dapatkan Investasi US$60 Juta

Versus Programming Network (VSPN), perusahaan penyedia solusi esports asal Tiongkok, mengumumkan bahwa mereka mendapatkan investasi Seri B sebesar US$60 juta. Ronde pendanaan ini dipimpin oleh Prospect Avenue Capital (PAC) dan diikuti oleh Guotai Junan International dan Nan Fung Group. Sementara itu, Lighthouse Capital menjadi satu-satunya penasehat finansial dalam pendanaan kali ini.

Berdasarkan pengumuman dari VSPN, mereka akan menggunakan dana ini untuk mengembangkan “teknologi inovatif” demi membuat produk dan konten esports baru. Investasi itu juga akan digunakan untuk ekspansi bisnis ke luar Tiongkok. Menurut laporan The Esports Observer, Dino Ying, Co-founder dan CEO VSPN, mengatakan bahwa saat ini, VSPN ingin memperkaya tipe produk dan konten esports yang mereka bisa mereka tawarkan pada rekan bisnis serta fans esports di dunia.

Razer Jadi Rekan Moonton di M2 World Championship 2021

Moonton menyambut Razer sebagai rekan peripheral resmi untuk turnamen Mobile Legends: Bang Bang, M2 World Championship 2021. Salah satu bentuk kerja sama ini adalah Razer akan membuat versi khusus dari gaming headset BlackShark V2. Dalam versi khusus M2 itu, BlackShark V2 akan menampilkan ilustrasi dari salah satu karakter Mobile Legends, yaitu Miya. Gambar Miya pada BlackShark V2 menjadi tanggung jawab dari Shane Tortilla, seniman asal Indonesia, lapor Esports Insider.

razer sponsor m2
Moonton gandeng Razer untuk M2 World Championship.

Team Vitality Bekerja Sama dengan Garmin

Team Vitality, organisasi esports asal Prancis, mengumumkan kerja sama dengan Garmin. Melalui kerja sama ini, Garmin akan menyediakan Instinct Esports Edition untuk Team Vitality. Selain itu, Garmin juga akan berkolaborasi dengan Team Vitality untuk melakukan riset dan mengembangkan produk esports dari Garmin.

“Setiap perusahaan punya keahlian mereka masing-masing. Garmin adalah perusahaan yang punya tim riset dan pengembangan yang berbakat,” kata CEO Team Vitality, Nicolas Maurer, seperti dikutip dari Esports Insider. “Sementara itu, kami punya para pemain profesional berpengalaman.”

Sumber header: ONE Esports

IESPA Adakan Turnamen Free Fire di Palembang, The International 10 Bakal Tetap Diadakan di Swedia

Dalam satu minggu terakhir, muncul sejumlah kabar menarik terkait dunia esports, baik di Indonesia maupun tingkat internasional. Di tingkat nasional, IESPA Sumatera Selatan baru saja mengadakan turnamen Free Fire di Palembang. Sementara itu, Valve mengumumkan, The International 10 akan tetap diadakan di Stockholm, Swedia.

IESPA Sumatera Selatan Adakan Palembang Esports Competition 2020

Indonesia Esports Association (IESPA) Sumatera Selatan baru saja mengadakan Palembang Esports Competition (PEC) 2020 pada 26-27 Desember 2020. Turnamen itu mengadu para gamer Free Fire dengan sistem knock out. Tim yang lolos fase knock out akan maju ke babak semifinal dan grand final. Ketua Panitia PEC 2020, Bob Olopan Samosir mengungkap, alasan IESPA mengadakan turnamen ini adalah untuk mengembangkan kemampuan atlet esports di Palembang, menurut laporan Antara.

KIA Jadi Sponsor dari DAMWON Gaming, Juara LWC 2020

DAMWON Gaming, pemenang League of Legends World Championship 2020, mengumumkan bahwa Kia Motors kini menjadi sponsor mereka, lapor Ashley Kang. Dengan begitu, mulai 2021, DAMWON Gaming akan mengganti nama mereka menjadi DWG KIA. Tak hanya itu, mereka juga akan membuat logo dan seragam baru yang akan mereka gunakan pada League of Legends Champions Korea mendatang.

DAMWON Gaming juga akan mengubah nama mereka menjadi DWG KIA.
DAMWON Gaming juga akan mengubah nama mereka menjadi DWG KIA.

Menurut laporan Esports Insider, kerja sama dengan DAMWON akan menjadi kali kedua KIA masuk ke ekosistem esports League of Legends. Sejak 2019, mereka juga telah menjadi sponsor dari liga League of Legends Eropa, LEC.

The International 10 Bakal Tetap Diadakan di Stockholm, Swedia

Valve mengumumkan, Dota Pro Circuit akan kembali aktif pada 18 Januari 2021. DPC bakal menggunakan format baru yang diumumkan pada tahun lalu. Dua turnamen Major dari Dota 2 akan diadakan pada 13 April-21 Mei 2021 dan pada 2-13 Juni 2021. Hanya saja, Valve belum mengungkap lokasi dari kedua turnamen tersebut. Sementara itu, Valve telah mengonfirmasi bahwa The International 10 akan tetap diadakan di Stockholm, Swedia. Turnamen Dota 2 paling bergengsi itu akan diadakan pada Agustus 2021, lapor VP Esports.

Pendaftaran PMCO Spring 2021 Telah Dibuka

Skena esports PUBG Mobile tahun ini akan dibuka dengan PUBG Mobile Club Open (PMCO 2021). Pendaftaran untuk turnamen tersebut telah dibuka sejak 1 Januari 2021 dan akan ditutup pada 24 Januari 2021. Tim-tim teratas dari PMCO 2021 akan bisa masuk ke PUBG Mobile Professional League Malaysia/Singapore (PMPL MY/SG) Season 3. Namun, belum diketahui berapa banyak tim yang akan diloloskan ke PMPL MY/SG.

Registrasi untuk PMCO 2021 sudah dibuka.
Registrasi untuk PMCO 2021 sudah dibuka.

Bulan lalu, Tencent mengumumkan perubahan pada struktur skena esports dari PUBG Mobile. Salah satu perubahan yang terjadi adalah PUBG Mobile Global Championship hanya akan diadakan sekali, yaitu pada akhir tahun, menurut laporan Egg Netowrk.

Mobile Legends Charity Showmatch Kumpulkan Rp230 Juta untuk Amal

Turnamen Mobile Legends Charity Showmatch diadakan pada 19 Desember 2020. Seperti namanya, turnamen ini diikuti oleh sejumlah kreator konten dan tim Mobile Legends ternama dari Malaysia dan Singapura. Salah satunya adalah tim RSG, yang berhasil keluar sebagai juara Mobile Legends Professional League MY/SG Season 5. Selain itu, turnamen ini juga diikuti oleh YouTuber Jianhao Tan dan Aiman dari NightOwl Cinematics.

Disiarkan di Facebook dan YouTube, turnamen Charity Showmatch memiliki peak concurrent viewers 7.900 orang. Dengan begitu, Moonton akan mendonasikan SGD21.800 (sekitar Rp230 juta) ke Club Rainbow, badan amal lokal yang menawarkan bantuan untuk anak-anak yang mengidap sakit parah, seperti yang disebutkan oleh Egg Network.

Daftar Turnamen Esports dengan Hadiah Terbesar Pada 2020

Di tengah pandemi virus corona sekalipun, turnamen esports masih bisa diselenggarakan, walau formatnya harus diubah menjadi online. Memang, hal itu berarti, para fans esports tidak bisa hadir langsung di arena pertandingan untuk menonton para jagoannya bertanding. Meskipun begitu, total hadiah dari kompetisi esports yang diadakan pada tahun ini tetap fantastis.

Berikut 10 kompetisi esports dengan total hadiah terbesar pada 2020.

1. Mobile Legends Professional League Season 6 – US$300 ribu (sekitar Rp4,2 miliar)

Gelar turnamen esports dengan hadiah terbesar pada 2020 seharusnya jatuh ke Free Fire Champions Cup, yang menawarkan total hadiah sebesar Rp8,18 miliar. Rencananya, FFCC akan digelar di Jakarta, meski kompetisi itu juga mengadu tim-tim dari luar Indonesia. Sayangnya, karena pandemi virus corona, turnamen esports itu akhirnya dibatalkan. Karena itu, kami memutuskan untuk tidak menyertakan turnamen tersebut dalam daftar ini.

Mobile Legends Professional League masih menjadi turnamen esports di Indonesia dengan hadiah terbesar pada 2020. MPL Season 6 menawarkan total hadiah sebesar US$300 ribu atau sekitar Rp4,2 miliar. Sama seperti musim-musim sebelumnya, Season 6 dimulai dengan group stage, yang diselenggarakan pada 14 Agustus sampai 4 Oktober 2020 dan diikuti oleh 8 tim yang membayar Rp1,5 miliar untuk bisa ikut dalam liga ini. Enam tim terbaik akan lolos ke babak playoff, yang diadakan pada 16-18 Oktober 2020.

RRQ berhasil memenangkan MPL 2 kali berturut-turut. | Sumber: Facebook
RRQ berhasil memenangkan MPL 2 kali berturut-turut. | Sumber: Facebook

Dalam MPL Season 6,  RRQ Hoshi keluar sebagai juara. Dengan ini, RRQ Hoshi berhasil menjadi tim pertama yang memenangkan MPL dua musim berturut-turut. Tak hanya itu, RRQ Hoshi juga menjadi tim dengan trofi MPL terbanyak. Mereka memenangkan MPL pada Season 2, Season 5, dan Season 6.

2. Mobile Legends Professional League Season 5 – Rp4 miliar

MPL Season 5 dimulai pada 7 Februari 2020. Jadi, pertandingan group stage dari kompetisi ini masih diadakan secara offline. Namun, babak playoff sudah diselenggarakan secara online karena pemerintah telah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sepanjang musim, Bigetron Alpha tampil mendominasi. Hanya saja, di babak playoff mereka terlempar ke lower bracket setelah kalah melawan EVOS Esports. Di lower bracket, Bigetron harus menghadapi ONIC Esports. Sayangnya, mereka harus bertekuk lutut di hadapan tim dengan ikon landak tersebut. Sementara itu, RRQ melanggeng ke babak grand final setelah mengalahkan EVOS di babak final upper bracket.

Di babak final lower bracket, EVOS harus bertanding melawan ONIC Esports. EVOS menang dari ONIC dan melaju babak grand final untuk kembali menghadapi RRQ. Pada akhirnya, RRQ berhasil mengalahkan EVOS dan membawa pulang trofi MPL Season 5.

3. PUBG Mobile Professional League Indonesia Season 1 – US$150 ribu (sekitar Rp2,1 miliar)

PUBG Mobile Professional League merupakan bagian dari restrukturisasi skena kompetitif PUBG Mobile oleh Tencent. Tujuannya adalah untuk mengembangkan ekosistem esports PUBG Mobile di kancah internasional.

PMPL Season 1. | Sumber: Skyegrid Media
PMPL Season 1. | Sumber: Skyegrid Media

PMPL diikuti oleh 24 tim yang terbagi ke dalam 3 grup. Masing-masing grup akan berisi 4 tim undangan dan 4 tim yang lolos babak kualifikasi. Fase liga dari PMPL diadakan pada 6-29 Maret 2020. Dari sini, akan terpilih 16 tim terbaik untuk bertanding di babak playoff, yang diselenggarakan pada 4-5 April 2020.

4. PUBG Mobile Professional League Indonesia Season 2 – US$150 ribu (sekitar Rp2,1 miliar)

Sama seperti MPL, PMPL juga diadakan dua kali dalam setahun. PMPL Season 2 dimulai pada Agustus 2020. Salah satu hal yang membedakan PMPL Season 2 dengan turnamen Season 1 adalah keberadaan turnamen khusus perempuan. Kompetisi itu menggunakan menggunakan sistem babak kualifikasi terbuka, walau jumlah tim yang mendaftar dibatasi menjadi 128 tim.

Pada hari pertama dari babak final PMPL Season 2, BOOM Esports tampil dengan baik dan berhasil mengamankan dua Chicken Dinner. Semangat ini mereka bawa sampai hari kedua. Namun, performa BOOM dapat disaingi oleh Aerowolf Limax, yang akhirnya keluar sebagai juara dari PMPL Season 2.

5. Dunia Games League – Rp1,6 miliar

Melihat besarnya potensi industri game dan esports, tidak heran jika Telkomsel membuat Dunia Games untuk menggarap dua sektor tersebut. Tahun lalu, mereka mengadakan Dunia Games League. Dianggap sukses, mereka kembali mengadakan DG League 2020, yang mempertandingkan PUBG Mobile.

DG League 2020 terbuka untuk semua orang, baik pemain amatir maupun profesional. Turnamen ini memiliki empat babak kualifikasi, yaitu kualifikasi amatir, kualifikasi kampus, kualifikasi pro, dan kualifikasi online. Dari babak kualifikasi pro, akan terpilih delapan tim. Sementara dari babak kualifikasi amatir, kampus dan online, akan terpilih empat tim dari masing-masing babak kualifikasi.

6. Indonesia Games Championship – Rp1,6 miliar

DG League 2020 bukan satu-satunya turnamen esports yang Telkomsel adakan. Selain DG League, perusahaan telekomunikasi itu juga ikut turut serta dalam penyelenggaraan Indonesia Games Championship. Untuk mengadakan IDC, Telkomsel melalui Dunia Games bekerja sama dengan Garena. Berbeda dengan MPL atau PMPL yang hanya mengadu satu game, IGC mempertandingkan empat game sekaligus, yaitu  League of Legends, Arena of Valor, Call of Duty: Mobile, dan Free Fire.

IGC mengadu empat game sekaligus. | Sumber: situs resmi
IGC mengadu empat game sekaligus. | Sumber: Dunia Games

7. Piala Presiden Esports – Rp1,5 miliar

Piala Presiden Esports merupakan hasil kolaborasi antara Kantor Staff Presiden (KSP), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Badan Ekonomi Kreatif (Bekraft), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Turnamen tersebut diadakan dengan tujuan untuk menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengembangkan ekosistem esports di Indonesia. Ada tiga game yang diadu dalam Piala Presiden Esports, yaitu Free Fire, Pro Evolution Soccer, dan Ultra Space Battle Brawl, yang merupakan game buatan developer lokal.

8. Free Fire Master League Season 2 – Rp1,2 miliar

Free Fire Masters League Season 2 diadakan pada 8 Agustus sampai 13 September 2020. Liga ini diikuti oleh 18 tim, yang terbagi ke dalam 3 grup. Pada akhir musim reguler, dua tim yang duduk di peringkat pertama dan kedua dari masing-masing grup langsung mendapatkan tiket ke babak grand final Free Fire Indonesia Masters Fall 2020. Sementara itu, 12 tim lainnya masih harus bertanding di babal playoff dari FFIM Fall 2020.

9. Free Fire Master League Season 1 – Rp1,2 miliar

Free Fire Master League Season 1 diselenggarakan pada 14 Januari-14 Februari 2020. Kompetisi esports itu diikuti oleh 24 tim. Dari 24 tim, 6 tim dengan peringkat teratas akan terpilih untuk masuk ke babak grand final dari Free Fire Indonesia Masters 2020 Spring. Garena menyebutkan, tujuan mereka mengadakan FFML S1 adalah untuk mencari pemain Free Fire berbakat yang bisa mewakili Indonesia di turnamen tingkat internasional.

10. Free Fire Indonesia Masters 2020 Fall – Rp800 juta 

Free Fire Indonesia Masters 2020 diadakan pada Oktober 2020. Diikuti oleh 12 tim esports, turnamen ini memperebutkan hadiah sebesar Rp800 juta. Dengan performa yang stabil, EVOS Esports berhasil keluar sebagai juara dan membawa pulang Rp350 juta. Tak hanya itu, mereka juga bisa langsung melaju ke babak final dari  Free Fire Continental Series 2020: Asia. Sementara itu, juara dua diduduki oleh RRQ Hades, yang mendapatkan hadiah Rp175 juta dan juara tiga dipegang oleh ONIC Olympus, yang membawa pulang Rp80 juta. Kedua tim esports ini juga bisa masuk ke babak Play-ins dari FFCS.

Jika dibandingkan dengan turnamen-turnamen esports dengan hadiah terbesar pada 2019, jumlah turnamen esports yang menawarkan hadiah lebih dari Rp1 miliar sepanjang tahun 2020 masih lebih banyak. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa industri esports bisa bertahan bahkan di tengah pandemi.

Sama seperti tahun lalu, semua turnamen dalam daftar ini mengadu mobile game, seperti Mobile Legends, PUBG Mobile, dan Free Fire. Mengingat Indonesia adalah negara mobile-first, hal ini tidak aneh. Tren lain yang menarik adalah sebagian besar turnamen esports dengan hadiah terbesar pada tahun ini diadakan oleh publisher game, baik Moonton, Tencent, maupun Garena. Jadi, tidak heran jika banyak kompetisi esports tahun ini yang hanya mengadu satu game.

Sumber header: One Esports

Antara Cinta dan Benci Para Fans Esports

Industri esports tengah berkembang pesat beberapa tahun belakangan. Ke depan, esports juga diperkirakan masih akan tumbuh. Salah satu alasan mengapa esports diduga akan menjadi industri besar — dengan nilai hampir US$1 miliar — adalah karena competitive gaming dipercaya akan menjadi bentuk hiburan baru di masa depan. Sama seperti bagian dari dunia hiburan lain, fans juga punya peran penting di dunia esports.

Bagi organisasi esports, sekadar memenangkan turnamen tak lagi cukup. Mereka juga harus mampu memenangkan hati fans dan mempertahankan agar fans tetap loyal dengan mereka. Jadi, jangan heran jika ada organisasi esports yang punya divisi khusus hiburan, seperti EVOS Esports dan FaZe Clan.

 

Apa yang Membuat Seseorang Menjadi Fan Organisasi Esports?

Esports kini memang sering disandingkan dengan olahraga tradisional, seperti sepak bola. Namun, alasan seseorang memilih tim esports favorit biasanya berbeda dengan alasan mereka mendukung tim sepak bola kesayangan mereka. Fans sepak bola biasanya akan memilih tim lokal untuk didukung.

Saat saya tinggal di Jakarta, The Jakmania-lah yang sering saya lihat berarak ke Gelora Bung Karno ketika Persija akan bertanding. Sementara ketika saya masih tinggal di Yogyakarta, saya kerap melihat Slemania. Memang, PSS Sleman bukanlah tim papan atas di Liga Indonesia, tapi hal itu tidak menghentikan warga Sleman dan sekitarnya untuk mendukung tim tersebut.

Ekosistem esports berbeda dengan dunia olahraga tradisional, seperti sepak bola. Di esports, hampir semua tim profesional bermarkas dari Jakarta. Namun, hal ini tidak menghentikan orang-orang di luar Jakarta atau bahkan di luar Pulau Jawa untuk menjadi fans dari RRQ atau EVOS Esports.

Fans RRQ berasal dari berbagai kota. | Sumber: Indosport
Fans RRQ berasal dari berbagai kota. | Sumber: Indosport

Namun, berdasarkan penelitian pada fans sepak bola yang dilakukan oleh John Williams, Associate Professor of Sociology di University of Leicester, diketahui bahwa para fans sepak bola sekarang tidak selalu mendukung tim lokal. Alasannya, keberadaan televisi dan internet memudahkan orang-orang untuk melihat dan mencari tahu tentang tim sepak bola manapun. Williams mengatakan, sekarang, masyarakat punya kecenderungan untuk memilih klub sepak bola yang kuat.

Di esports, ketangguhan tim jelas jadi salah satu faktor yang diperhitungkan sebelum seseorang memutuskan untuk mendukung tim itu. Tim yang sering menang biasanya akan punya fans yang lebih banyak. Selain kekuatan tim, hal lain yang mendorong seseorang untuk menjadi fan dari tim esports adalah identitas atau image yang ditampilkan oleh tim itu.

Alex Aune, fan Cloud9 yang juga menjadi moderator dari subreddit Cloud9, mengatakan bahwa dia menyukai organisasi esports tersebut karena kerendahan sikap mereka. Alasan lainnya adalah karena dia juga menyukai bagaimana Jack Etienne, pemilik Cloud 9, memperlakukan para atlet esports di bawah naungannya.

Tim League of Legends Cloud9 pada 2018. | Sumber: The Esports Observer
Tim League of Legends Cloud9 pada 2018. | Sumber: The Esports Observer

Sementara itu, menurut pemilik OpTic Gaming, Hector “H3CZ” Rodriguez, cara paling efektif untuk mendapatkan fans adalah dengan membuat audiens merasa dekat dengan roster dan bahkan staf organisasi esports. Untuk itu, dia mengunggah video setiap hari, sehingga para penonton mengetahui kehidupannya, mulai dari anak dan istrinya hingga binatang peliharaannya. Menurutnya, hal ini akan membuat para penonton merasa familier dengannya dan akhirnya, bersedia untuk mendukung dia dan timnya.

Selain itu, Rodriguez menyebutkan, organisasi esports juga bisa mendapatkan fans dengan merekrut sosok ternama dan membuat konten tentang sosok tersebut, mulai dari wawancara sampai kegiatan live streaming. Setelah sebuah tim sukses membangun fanbase, mereka lalu akan bisa fokus untuk memperkuat roster mereka.

Memang, dalam penelitiannya, Williams menemukan bahwa seseorang punya kecenderungan untuk mendukung tim yang menaungi idolanya. Misalnya, seseorang bisa setia dengan FC Barcelona karena dia menyukai Lionel Messi. Di dunia esports, seseorang bisa saja menjadi fan dari RRQ karena mengagumi Muhammad “Lemon” Ikhsan. Apalagi, di esports, seseorang fan bisa dengan mudah berkomunikasi dengan idolanya melalui media sosial.

Sayangnya, kemudahan berkomunikasi yang ditawarkan oleh media sosial dan internet ini layaknya pedang bermata dua bagi organisasi esports. Di satu sisi, tim esports profesional bisa membangun fanbase dengan lebih mudah. Di sisi lain, para fans juga bisa menggunakan media sosial untuk mencecar tim yang kalah.

 

Karakteristik Fans Esports di Indonesia

Di Indonesia, RRQ merupakan salah satu organisasi esports yang mengutamakan kemenangan. Sesuai dengan namanya, RRQ ingin menjadi “raja” di dunia esports Indonesia. Strategi ini berhasil membuat RRQ mendapatkan banyak fans. Tak hanya itu, CEO RRQ, Andraline Pauline alias AP mengatakan, fans RRQ di Indonesia cukup setia. Namun, ada harga yang harus RRQ bayar. Mereka harus bisa memenuhi ekspektasi para fans mereka.

“Risiko tim besar dengan fanbase yang juga besar ya itu, pressure-nya tinggi,” ujar AP melalui pesan singkat. “Jika kita tidak bagus, mereka juga tidak segan-segan untuk kritik. Tapi semua fans pasti ingin tim favoritnya menang.”

CEO BOOM Esports, Gary Ongko mengatakan hal yang sama: fans esports di Indonesia cukup setia. “Fans Mobile Legends pasti fans mati RRQ, fans Dota 2, juga pasti fans mati BOOM,” ujarnya pada Hybrid.co.id. “Aura di Free Fire, mau menang atau kalah, fansnya juga banyak.

Lebih lanjut, Gary mengungkap, “Ada juga fans yang loyal ke player, seperti olahraga tradisional. Paling gampang kelihatan, ya seperti InYourDream, kan fans-nya banyak. Atau fans Khezcute. Di mana Khezcute bermain, pasti organisasinya didukung. Misalnya, kalau besok Khezcute pindah ke EVOS, ya mereka ikut pindah.”

Alfi Syahrin Nelphyana alias Khezcute. | Sumber: Liquipedia
Alfi Syahrin Nelphyana alias Khezcute. | Sumber: Liquipedia

Namun, Gary tidak memungkiri, juga ada fans “karbitan” di esports, yaitu orang-orang yang hanya mendukung sebuah tim ketika tim tersebut sedang di atas angin. “Sama seperti di olahraga tradisional, ketika Anda menang, orang-orang akan mendukung atau pura-pura mendukung tim Anda,” kata Gary sambil tertawa.

Meskipun setia, fans esports Indonesia cukup menuntut, aku Gary. Jika sebuah tim kalah, tidak jarang para fans mendadak merasa lebih tahu apa yang harus dilakukan. Namun, Gary merasa, hal itu bukanlah hal yang aneh, mengingat hal serupa juga terjadi di dunia olahraga tradisional. “Ketika tim kalah, pada sok jadi manager. Padahal, ya semua give their best. Dan di kompetisi profesional, semua memang jago. Perbedaan antara menang dan kalah sangat tipis,” ujarnya.

Tak berhenti sampai di situ, jika tim unggulannya kalah, para fans juga bisa berbalik menyerang mereka. Gary bercerita, BOOM cukup sering mendapatkan ancaman, terutama ketika sedang kalah.

Gary menjelaskan, para pemain diminta untuk mengacuhkan makian dari para netizen. Selain itu, para pemain BOOM juga akan diingatkan akan “siapa yang penting dan filter outside noises,” ujar Gary. “Kalau sukses, haters banyak itu normal. Kalau lo nggak ada haters, lo nggak sukses.”

Dia menambahkan, biasanya, BOOM juga akan mengingatkan para pemainnya bahwa mereka bangga dengan pencapaian mereka. “Kita yang manajemen, keluarga lo, teman-teman lo, 100% pasti bangga sama lo. Jadi nggak usah dengarkan para hater.” Pada akhirnya, dia mengungkap, para pemain akan diingatkan, “Netizen is just netizen.”

Gary mengaku, dia tidak terlalu memedulikan ancaman itu. Memang, sayangnya, ancaman atau makian pada tim yang kalah adalah hal yang lumrah di dunia esports atau di dunia olahraga.

 

Contoh Kasus: T1

T1, organisasi esports asal Korea Selatan, belum lama ini mengalami masalah berupa harassment dari para fans. Pasalnya, mereka gagal masuk ke League of Legends World Championship. Padahal, T1 mereka baru menjuarai League of Legends Champions Korea (LCK) Spring 2020. Tak hanya itu, mereka juga memiliki Lee “Faker” Sang-hyeok, yang dianggap sebagai salah satu pemain League of Legends terbaik sepanjang masa. T1 juga menjadi organisasi esports dengan trofi Worlds terbanyak setelah memenangkan Worlds tiga kali.

Tim League of Legends dari T1. | Sumber: InvenGlobal
Tim League of Legends dari T1. | Sumber: InvenGlobal

Namun, sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya akan jatuh juga. T1 kalah dari Afreeca Freecs di LCK Summer Playoff pada awal September 2020. Hal itu berarti, mereka harus memenangkan Regional Qualifiers untuk bisa mendapatkan tiket ke Worlds 2020. Sayangnya, mereka harus bertekuk lutut di hadapan Gen.G. Dengan begitu, T1 tak bisa ikut serta Worlds 2020.

Menurut laporan Dexerto, para fans sudah mulai meradang pada Agustus 2020 karena T1 tidak memainkan Faker. Kekalahan T1 di Regional Qualifiers membuat fans semakin marah. Sebagian fans melampiaskan kemarahan mereka dengan mengirimkan ancaman pada pemain, staf, dan bahkan pemain T1. Pihak T1 lalu membahas tentang masalah ini di Twitter.

“T1 tidak bisa membiarkan segala bentuk harassment pada pemain, pelatih, staf, dan fans. Kami menghargai keberadaan fandom di komunitas kami dan menyadari bahwa kritik adalah hal yang wajar di dunia gaming profesional,” ujar CEO T1, Joe Marsh di Twitter. “Namun, kejadian belum lama ini sudah masuk ke ranah ujaran kebencian dan merupakan ancaman bagi kesehatan dan keselamatan anggota tim kami.”

Lebih lanjut, Marsh mengungkap, jika para fans terus menyerang tim dan staf T1, mereka akan membawa masalah ini ke ranah hukum. “Kesehatan dan keselamatan para pemain kami tetap menjadi prioritas utama kami,” kata Marsh. “Tidak ada ruang untuk kebencian di esports.”

 

Kenapa Fans Bisa Sangat Setia Pada Tim Favorit Mereka?

Sadar atau tidak, jati diri kita biasanya terikat dengan beberapa faktor eksternal, seperti kewarganegaraan, etnis, dan juga gender. Menariknya, menurut berbagai riset, ketika seseorang mengaku sebagai fan dari sebuah tim olahraga, maka status itu juga akan menjadi bagian dari jati dirinya. Daniel Wann, Professor of Psychology, Murray State University menjelaskan, fans sebuah tim olahraga biasanya merasa bahwa mereka punya keterikatan psikologis dengan tim kesayangan mereka. Tak hanya itu, mereka percaya, performa tim merupakan cerminan dari diri mereka.

“Jati diri seseorang terikat dengan statusnya sebagai fan dari tim X,” ujar Edward Hirt, Associate Professor of Psychological and Brain Sciences, Indiana University- Bloomington, seperti dikutip dary Psychological Science. “Dan mereka akan merasakan dampak positif dan negatif, tergantung pada bagaimana performa tim favorit mereka.” Karena itu, tidak heran jika orang-orang punya kecenderungan untuk mendukung tim yang kuat.

Hanya saja, sekuat apapun sebuah tim, pada akhirnya mereka akan kalah juga. Baik di dunia olahraga maupun di dunia esports, saya pernah melihat tim yang dielu-elukan akan juara justru tumbang di babak final atau semifinal. Pertanyaannya, kenapa para fans bisa tetap setia walau timnya kalah?

Berdasarkan riset yang Wann lakukan pada fans olahraga, salah satu alasan mengapa seseorang menjadi fan dari sebuah tim adalah karena mereka ingin mendapatkan terafiliasi dengan tim tersebut. Ketika seseorang mendukung tim olahraga lokal, mereka akan bisa dengan mudah bertemu dan bersosialisasi dengan orang lain yang juga fans dari tim tersebut. Dan hal ini memberikan dampak positif pada kesehatan psikologis seseorang.

Para fans sepak bola di Indonesia. | Sumber: Kompas
Para fans sepak bola di Indonesia. | Sumber: Kompas

Wann juga melakukan berbagai studi untuk mengetahui korelasi antara kebanggaan seseorang sebagai fan dengan kesehatan mental mereka. Dia menemukan, semakin bangga seseorang sebagai fan dari tim tertentu, semakin kecil kemungkinan dia akan merasa kesepian.

Tak hanya itu, ketika seseorang merasa bangga sebagai fan, hal ini juga memengaruhi kepercayaan dirinya. Ada penjelasan di balik fenomena ini. Berdasarkan studi yang dirilis di Journal of Personality and Social Psychology pada awal tahun 1990-an, diketahui bahwa jika jati diri seseorang terikat erat dengan statusnya sebagai fan, maka dia akan melihat kesuksesan tim favoritnya layaknya kesuksesan pribadi.

Sementara itu, Robert J. Fisher, Professor of Marketing, University of Western Ontario menjelaskan, jati diri memiliki kaitan erat dengan persepsi kita akan diri sendiri. Mengingat status sebagai fan juga berpengaruh pada jati diri seseorang, maka itu berarti, kebanggaan sebagai fan akan memengaruhi bagaimana seseorang memandang diri mereka sendiri. Tak berhenti sampai di situ, mendukung sebuah tim olahraga juga bisa menjadi cara bagi seseorang untuk menunjukkan jati diri mereka pada orang lain.

“Kita selalu berusaha untuk mencari orang atau organisasi yang menunjukkan jati diri kita pada orang lain,” kata Fisher. “kita ingin agar kita terlihat sebagai orang yang bisa membuat pilihan cerdas dan bangga akan keputusan itu.”

Jadi, jangan heran jika Anda melihat fans sepak bola membanggakan pencapaian timnya ketika mereka baru menang. Pasalnya, hal ini dapat meningkatkan rasa bangga dari para fans. Lalu, bagaimana ketika tim kesayangan mereka kalah?

Menariknya, fans tim olahraga juga punya cara tersendiri untuk tetap setia ketika performa timnya memburuk. Salah satu hal yang biasa terjadi adalah fans menyalahkan pihak ketiga, seperti wasit. Hal lain yang biasa terjadi adalah fans akan membanggakan prestasi lama dari tim kesayangan mereka. Namun, juga ada fans yang beralih mendukung tim lain ketika tim favorit mereka kalah.

 

Kesimpulan

Anda pasti pernah dengar ungkapan ini: cinta dan benci itu beda tipis. Memang, secara ilmiah, baik cinta dan benci memicu bagian yang sama pada otak manusia, yaitu insula dan pitamen. Dan hal inilah yang menjadi alasan mengapa rasa cinta seseorang bisa berubah menjadi benci atau sebaliknya.

Kecintaan seseorang sebagai fan tentu berbeda dengan cinta romantis. Namun, tidak bisa dipungkiri, rasa cinta fans pada tim kesayangannya juga merupakan perasaan yang kuat. Dan, sama seperti cinta romantis yang bisa berubah menjadi kebencian, begitu juga dengan rasa cinta fans pada tim kesayangannya.

Sumber: theScore esportsPsychological Science

Adroit Tutup Karena Pandemi, WePlay Adakan Turnamen Mortal Kombat

Dalam satu minggu terakhir, muncul beberapa berita menarik di dunia esports. Salah satunya adalah tutupnya organisasi esports asal Filipina, Adroit Esports. Selain itu, Moonton juga mengadakan turnamen Mobile Legends di kawasan Timur Tengah.

Turnamen Mobile Legends, The Gulf Cup, Diselenggarakan

Moonton akan mengadakan turnamen Mobile Legends: Bang Bang baru. Turnamen yang dinamai The Gulf Cup 2020 ini akan mengadu tim-tim dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, Oman, dan Bahrain. Dengan total hadiah US$15 ribu (sekitar Rp213 juta) dan 132 ribu diamonds, The Gulf Cup akan dimulai pada 27 November 2020 sampai 25 Desember 2020, lapor VP Esports.

Berikut pendistribusian total hadiah yang ditawarkan dalam The Gulf Cup 2020:

Juara pertama: US$8 ribu (sekitar Rp113,7 juta) dan 48 ribu diamonds
Juara kedua: US$5 ribu (sekitar Rp71 juta) dan 30 ribu diamonds
Juara ketiga: US$1 ribu (sekitar Rp14,2 juta) dan 18 ribu diamonds
Juara keempat: US$1 ribu (sekitar Rp14,2 juta) dan 12 ribu diamonds
Juara kelima sampai kedelapan: 6 ribu diamonds.

Adroid Esports Bubar karena Pandemi

Organisasi esports asal Filipina, Adroit Esports, baru saja mengumumkan bahwa mereka akan berhenti beroperasi. Dengan ini, semua pemain profesional dan staf Adroit akan diberhentikan, menurut pengumuman yang dibuat di Facebook pada 14 November 2020 lalu.

Adroit Esporst harus tutup karena pandemi.
Adroit Esporst harus tutup karena pandemi.

Menurut laporan VP Esports, Adroit Esports dibentuk pada Mei 2019. Namun, mereka tidak membutuhkan waktu lama untuk unjuk gigi di Asia Tenggara. Ketika The International 9 telah selesai, Adroit berhasil masuk ke ML Chengdu Major dan ESL One Los Angeles Major. Sayangnya, mereka tidak pernah bertanding di LA Major karena pandemi virus corona.

Adroit menjadi salah satu tim Dota 2 yang bubar akibat pandemi COVID-19. Memang, dalam beberapa bulan belakangan, sejumlah tim Dota 2 mati karena tidak diketahui kapan Dota Pro Circuit akan kembali diadakan. Geek Fam dan Reality Rift dari Asia Tenggara juga harus berhenti beroperasi pada September 2020. Sementara untuk kawasan Amerika Utara, Chaos Esports memutuskan untuk melepaskan semua roster Dota 2 mereka.

Tencent Siapkan Rp429 Miliar untuk Kembangkan Ekosistem Peacekeeper Elite

Tencent mengadakan Peacekeeper Elite Championship (PEC) pada 14-15 November 2020. Turnamen yang menawarkan hadiah sebesar 12 juta yuan (sekitar Rp25,8 miliar) ini dimenangkan oleh Nova X-Quest F. Tim yang juga menjuarai PEC tahun lalu itu dapat membawa pulang hadiah sebesar 5 juta yuan (sekitar Rp10.7 miliiar) setelah memenangkan PEC 2020. Peacekeeper Elite adalah versi Tiongkok dari PUBG Mobile. Dan PEC adalah kompetisi level tertinggi dari game tersebut.

Di PEC, Leo Liao, Marketing Director of Tencent Interactive Entertainment Group dan Presiden dari Peace Elite League Union (PEL) mengungkap bahwa Tencent akan menyiapkan 200 juta yuan (sekitar Rp429 miliar) untuk mengembangkan ekosistem esports Peacekeeper Elite pada 2021. Dia juga menyebutkan, Tencent akan mengadakan kompetisi global dari Peacekeeper Elite — yang dinamai G-League — pada 2021. Turnamen itu akan menawarkan total hadiah sebesar US$2 juta (sekitar Rp28,4 miliar).

Saat X-Quest F menjadi juara dari PEC 2019. | Sumber: ONE Esports
Saat X-Quest F menjadi juara dari PEC 2019. | Sumber: ONE Esports

Pada Juli 2020, PEL bekerja sama dengan Ultimate Fighting Championship (UFC) dari Amerika Serikat. Selain itu, juga diumumkan bahwaw total hadiah untuk musim ketiga dari PEL akan dinaikkan menjadi US$3 juta (sekitar Rp42,6 miliar). Dengan ini, PEL Season 3 akan menjadi kompetisi esports dengan total hadiah terbesar di sejarah esports Tiongkok, lapor Pandaily.

WePlay Adakan Turnamen Mortal Kombat, Dragon Temple

WePlay, penyelenggara turnamen Dota 2, kini mencoba untuk masuk scene esports dari fighting game. Mereka baru saja mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan turnamen Mortal Kombat, menurut laporan The Esports Observer. Turnamen yang dinamai WePlay Dragon Temple itu akan diselenggarakan pada 10-13 Desember 2020.

Dragon Temple menawarkan total hadiah sebesar US$60 ribu (sekitar Rp852 juta). Kompetisi itu menjadi turnamen pertama yang diselenggarakan di WePlay Esports Arena Kyiv, Ukraina. Untuk menyelenggarakan turnamen Mortal Kombat ini, WePlay bekerja sama dengan DashFight, yang akan menjadi rekan media mereka.

WePlay akan mengadakan turnamen Mortal Kombat. | Sumber: The Esports Observer
WePlay akan mengadakan turnamen Mortal Kombat. | Sumber: The Esports Observer

Scene esports untuk fighting game memang tidak sebesar game MOBA atau FPS seperti League of Legends dan Counter-Strike: Global Offensive. Selama ini, fighting game biasanya menjadi ajang kompetisi antara pemain profesional dari Amerika Serikat dan Jepang. Namun, belakangan, ekosistem esports dari fighting game mulai muncul di negara-negara lain, seperti Korea Selatan dan Prancis. Sementara di Pakistan, muncul banyak pemain Tekken profesional yang sangat mumpuni.

ILUNI UI Akan Menggelar Turnamen Mobile Legends Berhadiah 150 Juta Rupiah

Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) melalui Millennial and Business Center mengajak gamers di seluruh Indonesia untuk bertanding dalam kompetisi Mobile Legends pertama kali diselenggarakan Ikatan Alumni UI.  Ajang yang bertajuk ILUNI UI Esports Championship ini akan memperebutkan total hadiah senilai 150 juta Rupiah.

ILUNI UI Esports Championship hadir sebagai bentuk dukungan ILUNI UI terhadap industri digital kreatif esports di Indonesia. “Industri esports terus berkembang setiap tahunnya, untuk itu Millennial and Business Center ILUNI UI menggagas kompetisi esport pertama dari Alumni UI untuk dapat mendukung perkembangan ekosistem digital kreatif. Kompetisi ini diharapkan dapat turut mengembangkan potensi para alumni muda khususnya melalui berbagai acara yang memberikan wadah dan wawasan akan tren industri saat ini,” papar Ketua Millennial and Business Center ILUNI UI, Muhammad Pradana Indraputra, dalam sesi konferensi pers virtual, Sabtu (24/10).

ILUNI UI Esports Championship
ILUNI UI Esports Championship

Sementara itu, Ketua Pelaksana ILUNI UI Esports Championship, Rob Clinton, menyebut menyatakan, “saat ini sudah ada empat tim besar dari Woman Star League yang akan bergabung yaitu Siren Moon, Belletron Battle Angels, EVOS Esports, dan Alter Ego Aphrodite. Sementara itu masih ada empat tim besar lain yang akan bergabung, salah satunya dari MDL. Moonton selaku developer dari Mobile Legends: Bang Bang pun telah memberikan dukungan penuh untuk ajang ini.”

Asosiasi Video Games Indonesia (AVGI) turut mendukung pelaksanaan ILUNI UI Esports Championship. Sekretaris Jenderal AVGI, Angki Trijaka, mengapresiasi inisiasi ILUNI UI dalam menghadirkan kompetisi esports yang bergengsi. “AVGI mendukung penuh pelaksanaan ILUNI UI Esports Championship yang dapat turut mengembangkan industri esports di Indonesia. Dukungan kami wujudkan melalui kolaborasi AVGI dengan ILUNI UI dalam menghadirkan ajang pertandingan esport bergengsi menggunakan sistem National Open Qualifier yang mengundang hingga 10,000 pemain dari 2,000 tim di seluruh Indonesia,” tuturnya.

Rob Clinton saat memberikan sambutannya. Dokumentasi: Hybrid
Rob Clinton selaku ketua pelaksana ILUNI UI Esports Championship. Dokumentasi: Hybrid

Menurut Angki, industri esports memberikan peluang yang menjanjikan bagi Indonesia, salah satunya game Mobile Legends yang akan dipertandingkan kali ini, telah memiliki penggemar yang luas di Indonesia. Bahkan, tim Mobile Legends dari Indonesia telah mengukir prestasi dan cukup dikenal di kancah internasional. Ia berharap industri esports dapat semakin berkembang dengan dukungan dari berbagai pihak dan makin banyak lagi pihak yang mengikuti jejak ILUNI UI mengadakan kompetisi esports di Indonesia.

ILUNI UI Esports Championship ini akan hadir dengan empat babak kualifikasi yang akan berlangsung selama 28 November – 13 Desember 2020. Setiap babak tim yang terdaftar akan dibagi ke dalam empat grup kualifikasi. Untuk informasi lebih lanjut juga tersedia di akun Instagram ILUNI UI Esports Championship, sedangkan pendaftaran bisa dilakukan melalui tautan ini.

Para pecinta esports dapat menyaksikan live streaming setiap babak final kualifikasi serta babak playoff dan final yang akan berlangsung pada tanggal 18 – 20 Desember 2020 melalui kanal Youtube ILUNI UI. Hadir pula  shoutcaster Mobile Legend ternama Indonesia seperti Iius Andre, Clara Mongstar, Riyan Batitstuta “KB”, Momo Chan, Fauzianska Ramadhan “Ranger Emas”, dan Ferry Ferdiansyah “Pak Pulung” yang akan meramaikan jalannya pertandingan.

Disclosure: Hybrid adalah media partner acara ini. 

MPL Invitational Bakal Digelar, AC Milan Jajaki Ranah Esports

Dalam satu minggu terakhir, ada berbagai berita terbaru tentang dunia esports. Salah satunya, ONE Esports menggandeng Moonton untuk menyelenggarakan MPL Invitational. Selain itu, AC Milan juga mulai menjajaki dunia esports dan memulai kerja sama dengan Qlash, orgaisasi esports asal Italia.

ONE Esports Adakan MPL Invitational

ONE Esports, penyelenggara turnamen esports asal Singapura, bekerja sama dengan Moonton untuk mengadakan MPL Invitational. Turnamen dengan total hadiah US$100 ribu itu akan diadakan pada 27 November – 6 Desember 2020. Dalam MPL Invitational, akan ada 20 tim dari 5 negara yang berlaga. Lima negara yang ikut serta dalam MPL Invitational antara lain Indonesia (8 tim), Malaysia/Singapura (4 tim), Myanmar (2 tim), dan Filipina (6 tim).

Dari Indonesia, tim yang akan bertanding di MPL Invitational antara lain Alter Ego, Aurafire, Bigetron Alpha, EVOS Legends, Geek Fam, Genflix Aerowolf, ONIC Esports, dan RRQ Hoshi, yang baru saja memenangkan MPL Indonesia Season 6. Sementara empat tim yang bertanding mewakili Malaysia/Singapura adalah EVOS SG, Orange Louvre, Resurgence, dan Todak.

Dari Myanmar, dua tim yang ikut serta di MPL Invitational adalah Burmese Ghouls dan Ronin Esports. Terakhir, dari Filipina, enam tim yang bertanding adalah Aura Philippines, Blacklist International, Execration, ONIC Philippines, dan dua tim yang menjadi finalis MPL Filipina, BREN Esports dan Omega Esports.

Garena Umumkan Free Fire Continental Series

Garena baru saja mengungkap struktur, tanggal, dan total hadiah dari Free Fire Continental Series (FFCS). Turnamen tersebut akan diadakan secara serentak untuk kawasan Amerika, EMEA, dan Asia pada 21-29 November 2020. Kompetisi itu akan diikuti oleh tim-tim terbaik dari masing-masing region, seperti dikutip dari The Esports Observer.

Garena baru saja mengumumkan tentang Free Fire Continental Series.
Garena baru saja mengumumkan tentang Free Fire Continental Series.

Perwakilan dari Asia akan terdiri dari tim-tim asal Indonesia, Malaysia, Filipina, Kamboja, Thailand, Vietnam, India, dan Taipei. Untuk kawasan Amerika, tim-tim yang berkompetisi akan datang dari Brasil dan Amerika Latin. Sementara EMEA mencakup tim-tim dari Eropa, Rusia, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Total hadiah dari FFCS mencapai US$900 ribu. Masing-masing kawasan akan menawarkan total hadiah sebesar US$300 ribu.

Gandeng Qlash, AC Milan Jajaki Ranah Esports

Klub sepak bola asal Italia, AC Milan, masuk ke ranah esports dengan menggandeng organisasi esports Qlash. Melalui kerja sama ini, Qlash akan membuat tim baru, yang dinamai AC Milan Qlash. Tim tersebut akan bertanding di game esports sepak bola dan juga game esports lainnya, menurut laporan Sports Pro Media.

Diego “Qlash Crazy” Campagnani dan Fabio “Qlash Denuzzo” Denuzzo menjadi dua atlet esports yang akan menjadi anggota dari AC Milan Qlash. Keduanya akan berlaga di eSerie A TIM 2020/2021. Tak hanya itu, mereka juga akan bertanding di pertandingan FIFA 21 resmi lainnya, seperti FIFA Global Series dan FIFA Club World Cup. Selain FIFA 21, tim AC Milan Qlash juga akan ikut serta dalam World Finals dari dari mobile game Brawl Stars.

IOC Tidak Akui Badan Esports Manapun

Melalui pernyataan tertulis, Esports and Gaming Liaison Group (ELG) di bawah International Olympic Committee (IOC) mengungkap bahwa mereka tidak akan mengakui federasi esports manapun sebagai perwakilan esports di dunia. Menurut laporan insidethegames, ELG bahkan mengeluarkan peringatan agar cabang olahraga tradisional tidak bergabung dengan Global Esports Federation (GEF).

Didukung oleh Tencent, GEF didirikan di Singapura pada tahun lalu. Ketika itu, mereka mengatakan, tujuan mereka adalah untuk menjadi otoritas esports di dunia. Chris Chan, COO dari GEF dan juga sekretaris dari National Olympic Council (NOC) Singapura mengungkap, salah satu impian GEF adalah agar esports bisa disertakan dalam Olimpiade, lapor The Esports Observer.

IOC tidak mengakui federasi esports apapun saat ini.
IOC tidak mengakui federasi esports apapun saat ini.

GEF bukan satu-satunya federasi esports yang ada saat ini. Pada 2008, International eSports Federation (IeSF) didirikan di Korea Selatan. Berbeda dengan GEF, IeSF bertujuan untuk mempromosikan esport agar competitive gaming dianggap sebagai kompetisi layaknya pertandingan olahraga tradisional.

Hal lain yang membedakan GEF dan IeSF adalah GEF menerima perwakilan cabang olahraga Olimpiade sebagai anggota, sementara IeSF berusaha untuk mendorong diselenggarakannya kompetisi esports internasional. Sejauh ini, beberapa cabang olahraga tradisional yang telah menjadi anggota GEF antara lain panahan, kano, karate, dan tenis.

Logitech G Kerja Sama dengan Riot Games

Logitech G baru saja menandatangani kontrak eksklusif dengan Riot Games. Melalui kontrak yang berlangsung selama lebih dari satu tahun ini, Logitech G akan dapat membuat produk League of Legends resmi. Lini produk pertama yang akan mereka buat terinspirasi oleh K/DA, grup musik virtual buatan Riot Games.

Menurut Logitech, lini produk League of Legends pertama mereka akan mencakup headset gaming G733, mouse gaming G304/G305, mousepad gaming G840, dan headset in-ear gaming G333. Logitech akan melakukan rebranding dari semua produk tersebut sehingga barang-barang tersebut memiliki warna dan karakteristik khas League of Legends, lapor The Esports Observer.

Salah satu fokus Logitech adalah G733 Lightspeed Wireless RGB Gaming Headset, yang diklaim sebagai headset ternyaman yang pernah dibuat oleh Logitech. Selain itu, headset G333 merupakan headset in-ear pertama buatan Logitech. Sementara pada G304/G305 Lightspeed Wireless Gaming Mouse, Logitech ingin menonjolkan kecepatan sensor pada mouse tersebut dan beratnya yang hanya mencapai 3,5 ons.

Team Secret Ekspansi ke Filipina, Cloud9 Buat Tim Valorant Khusus Perempuan

Dalam satu minggu terakhir, ada beberapa kabar menarik terkait ekosistem esports. Salah satunya adalah keputusan Cloud9 untuk membuat tim Valorant khusus perempuan. Selain itu, BREN Esports baru saja memenangkan Mobile Legends Professional League Philippines.

Cloud9 Buat Tim Valorant Khusus Perempuan

Cloud9 bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat AT&T untuk membentuk tim Valorant perempuan pertama. Salah satu tujuan mereka adalah untuk membuat industri esports menjadi lebih inklusif. Tim Valorant khusus perempuan ini akan tampil dalam turnamen Valorant resmi pertama dari Riot Games, First Strike.

“Di esports, Anda bermain menggunakan mouse dan keyboard, berbeda dengan olahraga tradisional,” kata Senior Marketing VP, Cloud9, Kristen Salvatore dalam wawancara dengan GamesBeat. “Hal itu berarti, siapa saja bisa ikut serta, tak peduli apa gender mereka, kekuatan fisik mereka, atau latar belakang budaya mereka.”

Berdasarkan Momentum Worldwide, 29% fans esports merupakan perempuan. Namun, menurut WomenInGames.org, 71% responden mereka mengungkap, representasi perempuan di dunia gaming dan esports masih sangat kurang. Salvatore merasa, tren ini harus berubah. Dia juga percaya, mendukung perempuan di ekosistem esports akan menguntungkan mereka di masa depan.

BREN Esports Memenangkan MPL-PH

BREN Esports berhasil memenangkan liga Mobile Legends Professional League Philippines (MPL-PH). Mereka memang tampil sangat mendominasi dalam musim ini. Sepanjang musim, mereka hanya pernah kalah satu kali. Di babak quarterfinal dan semifinal, mereka berhasil mengalahkan musuh mereka dengan skor 3-0. Di babak final, BREN Esports bertemu dengan Omega PH, dapat masuk ke babak final untuk pertama kalinya. Untuk bisa masuk ke babak final, Omega PH harus mengalahkan Blacklist International dan Execration.

Jadwal pertandingan playoff MPL-PH. | Sumber: VP Esports
Jadwal pertandingan playoff MPL-PH. | Sumber: VP Esports

Pada pertandingan pertama, BREN Esports dapat mengalahkan Omega dengan mudah. Mereka dapat mengalahkan Omega dalam waktu kurang dari 12 menit. Namun, pada pertandingan kedua, Omega berhasil membalikkan keadaan dan menang dengan skor 13-2. Pada game ketiga, BREN kembali menang dengan skor 16-3. Mereka juga memenangkan game keempat. Pada pertandingan kelima, Omega berhasil menang, memaksa BREN untuk pertanding ke babak keenam.

Di babak keenam, BREN berhasil menang dari Omega PH 10-4 dan membawa pulang trofi MPL-PH, seperti yang disebutkan oleh VP Esports.

Epic Esports Selenggarakan EPIC League Dota 2

Penyelenggara turnamen Epic Esports Events mengumumkan, turnamen online EPIC League Dota 2 akan dimulai diadakan pada minggu ini. Menggantikan OMEGA League musim kedua, EPIC League akan mempertemukan tim-tim terbaik di kawasan Eropa dan CIS (Commonwealth of Independent States). Babak kualifikasi terbuka dari EPIC League akan diadakan pada 29-30 Oktober 2020 sementara babak kualifikasi tertutup akan diadakan pada 3-11 November 2020. Sayangnya, belum diketahui siapa saja yang akan diundang ke babak kualifikasi tertutup tersebut.

Baik turnamen untuk kawasan Eropa maupun CIS akan terbagi ke dalam dua divisi. Pertandingan divisi pertama dari EPIC League akan diadakan pada 12 November-5 Desember 2020. Sementara babak playoff akan diselenggarakan pada 8-13 Desember 2020. Secara total, turnamen divisi pertama menawarkan hadiah sebesar US$500 ribu. Beberapa tim yang sudah dipastikan akan berlaga di divisi pertama antara lain Virtus.pro, Natus Vincere, Alliance, Team Liquid, Nigma, Vikin.gg, OG, dan Team Secret, lapor The Esports Observer.

Sementara itu, pertandingan divisi kedua akan diadakan pada 11 November-1 Desember 2020. Dan babak playoff dari divisi kedua akan diselenggarakan pada 8-13 Desember 2020. Turnamen divisi kedua ini menawarkan total hadiah yang jauh lebih kecil, hanya US$50 ribu.

Team Secret Sedang Cari Tim di Filipina

Team Secret berencana untuk melakukan ekspansi ke Filipina. Mereka telah membuat grup Facebook resmi untuk menjangkau para fans esports di Filipina. CEO Team Secret, John Yao, telah membuat post di grup tersebut, menanyakan tim apa yang para fans inginkan dari Team Secret. Di Filipina, dua game esports yang populer adalah Mobile Legends dan Tekken 7, lapor Egg Network.

Team Secret akan ekspansi ke Filipina. Sumber: Facebook
Team Secret akan ekspansi ke Filipina. Sumber: Facebook

Team Secret didirikan pada 2014. Ketika itu, mereka dikenal sebagai tim all-stars Dota 2. Pada awalnya, mereka memang dikenal berkat tim Dota 2 mereka. Namun, sekarang mereka juga punya tim yang berlaga di game esports lain, seperti Counter-Strike: Global Offensive, Rainbow Six Siege, Street Fighter V, Tekken 7, dan PUBG Mobile. Walau dikenal sebagai tim asal Eropa, Team Secret juga punya tim PUBG Mobile Malaysia dan Filipina.

Arena of Valor International Championship 2020 Siap Digelar

Tencent dan Garena kembali menggelar Arena of Valor Championship. Turnamen ini akan diselenggarakan pada 19 November-20 Desember 2020. Total hadiah yang ditawarkan mencapai US$500 ribu. Juara pertama membawa pulang US$200 ribu, juara kedua SU$110 ribu, dan juara ketiga US$70 ribu.

Turnamen AIC 2020 akan dimulai dengan group stage, yang menggunakan format double round-robin. Sementara babak playoff akan menggunakan format single elimination. Menurut laporan Indosport, tim asal Vietnam, Team Flash berhasil memenangkan AIC 2019. Sayangnya, tahun ini, mereka tidak bisa ikut serta karena mereka terlibat dalam skandal pada Juli 2020 dan terkena sanksi berupa larangan bermain selama satu tahun.

MYBORNEO Invitational Siap Digelar dan Turnamen Baru CS:GO Tingkat Global Buka Kualifikasi

Sarawak Esports Association (SESA) bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Malaysia (KBS) untuk menyelenggarakan turnamen MYBORNEO EFORCE Invitational 2020. Diadakan selama satu bulan, turnamen tersebut akan mengadu empat game sekaligus, yaitu PUBG Mobile, MotoGP 20 PC, Dota 2, dan Mobile Legends: Bang Bang.

Berikut jadwal dari turnamen MYBORNEO beserta total hadiah dari masing-masing divisi game:

  • Kompetisi PUBG Mobile akan diadakan pada 16-18 Oktober 2020, dengan total hadiah RM2.700 (sekitar Rp9,8 juta)
  • Kompetisi MotoGP 20 PC akan diadakan pada 23-25 Oktober 2020, dengan total hadiah sebesar RM1.000 (sekitar Rp3,5 juta)
  • Kompetisi Dota 2 akan diadakan pada 30 Oktober-1 November 2020, dengan total hadiah sebesar RM3.150 (sekitar Rp11,2 juta)
  • Kompetisi MLBB akan diadakan pada 6-8 November 2020, dengan total hadiah sebesar RM3.150 (sekitar Rp11,2 juta)

Saat ini, sejumlah tim esports asal Kalimantan telah diundang untuk bertanding di masing-masing kategori game, menurut laporan IGN.

Turnamen CS:GO Flashpoint 2 Kembali Diselenggarakan

Sementara itu, di scene esports internasional, turnamen Counter-Strike Flashpoint akan kembali diadakan. Flashpoint 2 akan menawarkan total hadiah sebesar US$1 juta (sekitar Rp14,7 miliar). Babak kualifikasi dari Flashpoint 2 akan diadakan pda 9-22 November 2020. Sementara babak playoff akan diselenggarakan pada 30 November-5 Desember 2020 dan babak final pada 6 November 2020. Tim yang memenangkan turnamen ini akan mendapatkan hadiah sebesar US$500 ribu (sekitar Rp7,4 miliar) dan trofi AK-47.

Pemenang Flashpoint Season 2 akan mendapatkan trofi berbentuk AK-47. | Sumber: HLTV
Pemenang Flashpoint Season 2 akan mendapatkan trofi berbentuk AK-47. | Sumber: HLTV

Karena pandemi COVID-19, Flashpoint 2 akan diadakan secara online. Untuk itu, semua tim yang berlaga di turnamen ini akan dikarantina di Eropa. Commissioner dan President of Brand Flashpoint, Christopher “MonteCristo” Mykles serta Creative Director dan Broadcast Talent, Duncan “Thorin” Shields juga akan ikut dikarantina di sana.

“Kami senang karena kami bisa pergi ke London untuk menyelenggarakan Flashpoint. Sejak awal, kami memang ingin mengadakan turnamen ini di Eropa,” kata Mykles pada The Esports Observer. “Kami telah berusaha keras untuk menyiapkan konten yang unik. Kami juga mencari cara untuk menyelesaikan masalah yang muncul akibat pandemi COVID-19.” Dia mengaku bangga karena masih bisa menyelenggarakan dua turnamen Flashpoint dalam satu tahun, meski keadaan industri esports tengah tidak menentu akibat pandemi.