Take-Two Mulai Matikan Banyak Mod GTA

Seri Grand Theft Auto atau GTA tentu menjadi salah satu game yang dicintai oleh para gamer karena kehadiran berbagai macam mod yang dibuat oleh komunitasnya. Dan para modder tersebut tidak hanya memodifikasi satu game saja tetapi hampir semua seri-nya mulai GTA III hingga GTA V.

Sang pengembang Rockstar memang tidak terlalu mempermasalahkan para modder selama mereka tidak mempengaruhi GTA Online. Namun hal tersebut sepertinya berbeda dengan induk perusahaan mereka yaitu Take-Two Interactive.

Dalam beberapa hari ini, banyak modder yang melaporkan bahwa karya mereka mendapat “DMCA take-down” dari Take-Two. Mayoritas yang terkena penghapusan masal ini adalah mod untuk GTA San Andreas dan Vice City yang notabene sudah cukup lama. Salah satu mod paling besar yang terkena adalah GTA Underground.

Mod ambisius yang menggabungkan semua map dari game Rockstar di era 3D mulai GTA III, Vice City, San Andreas, Manhunt, dan juga Bully ini dihapus dari ModDB setelah mendapat peringatan dari Take-Two.

Sang modder yang menggunakan nama Silent mengutarakan rasa frustasi dan kekecewaannya lewat cuitan di akun Twitter-nya. Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2014 para modder mendapat apresiasi dengan muncul di Newswire milik Rockstar. Namun di 2021 para modder kini ketakuan bila mod yang telah mereka kerjakan dihapus begitu saja.

Take-Two memang tidak memberikan penjelasan mengapa mereka tiba-tiba melakukan perburuan terhadap mod-mod dari seri GTA ini. Apalagi take down yang dilakukan juga bersifat acak dan menarget mod-mod yang sudah lama dirilis.

Mod lain milik Kadakash yang hanya menaikkan resolusi tekstur dari game GTA San Andreas juga dihapus. Padahal mod-nya hanya memoles grafis original game-nya tanpa mengubah hal lain. Secara teori mod yang dibuat tersebut tidak melanggar aturan apapun sehingga harusnya aman bagi para pemain.

Sayangnya, Take-Two maupun Rockstar tidak memberikan penjelasan terkait take-down besar-besaran yang mereka lakukan ini. Bahkan Take-Two memperingatkan para modder untuk berhati-hati dan tidak membuat masalah karena ke depannya akan lebih banyak peringatan DMCA akan dikeluarkan untuk mod-mod lama GTA.

Modding Game Rocket League Bakal Jadi Lebih Mudah Berkat Dukungan Steam Workshop

Seperti halnya Cities Skylines, Rocket League merupakan salah satu game yang sangat sukses berkat kontribusi para modder. Perbedaannya – selain genre-nya tentu saja – Cities Skylines dari awal sudah mendukung modding secara resmi, sedangkan pemain Rocket League masih harus memodifikasi file game secara manual.

Namun semuanya bakal jadi lebih mudah per bulan Desember mendatang, sebab Psyonix selaku developer Rocket League akan menghadirkan dukungan Steam Workshop secara resmi. Dengan dukungan ini, para modder bisa dengan gampangnya mengunggah level atau map – disebut Workshop Level – buatannya ke Steam Community Hub, dan pemain pun bisa mengaksesnya tanpa perlu memodifikasi file game lagi.

Nantinya, di Community Hub Rocket League akan tersedia seksi baru berlabel “Workshop” dimana pemain bisa mengunduh berbagai level unik kreasi para modder. Cukup klik tombol “Subscribe” di tiap-tiap Workshop Level, maka Steam akan mengunduhnya secara otomatis.

Setelahnya, pemain tinggal membuka menu “Extras” di dalam game dan memilih opsi “Workshop” untuk memainkan levellevel tersebut. Cara seperti ini jelas lebih praktis sekaligus bebas resiko error dibanding memodifikasi file game. Karena basisnya Steam, mod pun hanya dapat diakses oleh pemain Rocket League yang menggunakan PC, Mac atau Linux.

Buat para modder sendiri, Psyonix nantinya akan menyediakan Steam Workshop Uploader Tool guna memudahkan prosesnya. Terkait modding tool, sepertinya Psyonix tidak akan menyediakan tool khusus mengingat para modder sudah terbiasa memakai Unreal engine 3 UDK.

Sumber: VG24/7 dan Psyonix.

Anda Dapat Memesan Console Xbox One S Versi Laptop

Simpel, ekonomis, dan tidak ada daftar kebutuhan hardware yang harus dipenuhi adalah beberapa contoh keunggulan home console dibanding PC. Tapi bagi gamer ‘nomaden’ yang enggan berkompromi pada perfoma, laptop gaming masih menjadi pilihan utama. Dan modder bernama Edward Zarick sendiri sudah lama mencoba menawarkan alternatifnya.

Nama Zarick cukup terkenal di komunitas modding. Dahulu, ia sukses mengemas Xbox One serta PlayStation 4 dalam wujud notebook. Lalu seolah-olah mencoba memberi solusi atas debat panjang fanboy Sony dan Microsoft soal mana platform gaming yang lebih baik, Zarick turut menggarap PlayBox. Dan kali ini, sang modder mempraktekkan kemahirannya itu pada versi kecil console current-gen Microsoft, Xbox One S.

Kreasi baru tersebut ia namai Xbook One S, dan melihat penyajiannya, device lebih ideal dibanding penjelmaan karya-karya Zarick terdahulu. Wujud Xbox One S yang lebih kecil dan tipis sangat memengaruhi pendekatan desain Xbook One S. Dengan berkurangnya volume, maka portabilitas jadi meningkat. Zarick bilang, perangkat ini sempurna untuk menikmati game di perjalanan – di bus serta pesawat, dengan asumsi ada colokan listrik.

Xbook One S 2

Agar serasi dengan volume tubuhnya, Zarick menyematkan layar Samsung 19-inci di sana (Xbook One mempunyai panel 22-inci). Sayangnya, display hanya memiliki resolusi 720p, berbeda dari versi besarnya dengan 1080p. Namun perlu Anda ingat, Xbook One S sejatinya ialah console. Ia tetap bisa Anda sambungkan ke televisi via kabel HDMI.

Rancangannya memang tidak secantik laptop premium. Ketika layar ditutup, Xbook One S mirip koper berwarna putih. Zarick memanfaatkan material akrilik dipadu komponen-komponen hasil cetak 3D. Walaupun device ini tidak diracik sebagai produk rugged, sang modder menjamin faktor ketangguhannya. Xbook One S tak lupa dibekali sepasang speaker, berada di area depan console.

Xbook One S 3

Xbook One S dilengkapi joystick hitam kecil buat mengontrol TV, menyalakan atau mematikan layar, serta mengakses menu (dibantu remote). Lalu di sebelahnya ada drive Blu-ray, tombol disc eject, power, serta controller  sync. Mengusung salah satu kapabilitas Xbox One S, sistem tersebut sanggup menyuguhkan video 4K. Tapi tak seperti notebook, Xbook One S tidak ditopang baterai build-in.

Layaknya PC, portabilitas menuntut harga tinggi. Satu unit Xbook One S Zarick banderol seharga mulai dari US$ 1.500 (termasuk pengiriman). Atau Anda bisa meminta modder buat mengubah One S jadi laptop, ongkosnya US$ 1.200.

Via Engadget. Sumber: Edsjunk.net.

Modder Ciptakan Handheld Emulator Modern dari Game Boy dan Raspberry Pi Zero

Mayoritas pembaca yang seumuran dengan saya (27 tahun) pasti masih ingat betul kenangannya bersama Game Boy. Tahun ini, handheld console besutan Nintendo tersebut menginjak usianya yang ke–27. Kabar baik bagi yang menyimpannya dengan baik hingga sekarang, Anda bisa mengubahnya menjadi handheld emulator modern dengan bantuan Raspberry Pi Zero.

Seorang modder dengan username wermy426 di Reddit baru-baru ini membagikan buah pemikiran dan kecintaannya terhadap Game Boy klasik, mengubahnya menjadi sebuah handheld emulator modern dengan layar berwarna, tapi masih mempertahankan rangka ikoniknya secara utuh.

Wujudnya hampir identik dengan Game Boy orisinil, hanya saja sang modder telah menjejalkan dua tombol ekstra di depan yang berperan sebagai tombol X dan Y untuk gamegame Super Nintendo maupun platform lain yang membutuhkan lebih dari sepasang tombol A dan B saja.

Layarnya diganti dengan layar berwarna berukuran 3,5 inci, dan ia tak lupa menanamkan speaker yang lebih modern yang akan otomatis nonaktif ketika pengguna menancapkan headphone atau earphone ke jack di bagian bawahnya.

Kompartemen baterainya masih dipertahankan, akan tetapi kini telah dihuni oleh baterai lithium-polymer berkapasitas 2.000 mAh. Di sisinya terdapat port microUSB untuk charging, port USB untuk debugging menggunakan keyboard atau mouse, serta port mini-HDMI untuk disambungkan ke monitor atau televisi.

Masih di bagian belakangnya, sang modder memutuskan untuk mengisi sepasang lubang sekrup dengan tombol ekstra yang berperan sebagai tombol L dan R jika dibutuhkan.

Game Boy Raspberry Pi Zero Mod

Namun ide yang paling jenius adalah mengisi cartridge orisinil Game Boy dengan sebuah adapter microSD. Dengan begitu, cara menggunakannya pun tidak berubah. Tancapkan cartridge-nya, lalu geser tuas On/Off-nya. Usai booting awal, layar akan menampilkan pilihan platform yang hendak dimainkan; pilih salah satu, lalu tinggal pilih game-nya.

Anda bisa menyimak penjelasannya langsung dari sang modder lewat video di bawah ini. Kabar baiknya, beliau sudah berjanji akan menuliskan artikel panduan langkah demi langkah beserta semua perlengkapan yang diperlukan di blog-nya.

Sumber: BGR. Sumber gambar: Imgur.

Modder Sekaligus Penggemar Star Wars Ciptakan PC Berbentuk Star Destroyer

Jumlah fans Star Wars di kalangan gamer tidaklah sedikit. Dan kita tahu, ada banyak sekali cara untuk memperlihatkan kegemaran terhadap kedua hal tersebut. Anda bisa membeli aksesori bertema Perang Bintang atau mengoleksi console edisi khusus. Namun mungkin belum ada seorangpun yang mampu menunjukkan kecintaan pada Star Wars seperti modder asal Belanda ini.

Di bawah nama Asphiax, Sander van der Velden menciptakan casing PC kustom unik yang turut berperan sebagai replika pesawat raksasa penyerbu milik Galactic Empire. Asphiax menamai mahakaryanya itu YAZI, sebuah miniatur Star Destroyer kelas Venator. van der Velden tidak hanya memerhatikan sisi penampilan semata, YAZI juga merupakan rumah bagi komponen-komponen canggih.

Yazi Venator Class Star Destroyer PC 02

Sander van der Velden awalnya meracik YAZI Venator-class Star Destroyer untuk berkompetisi dalam kontes MSI Pro Mod Season 3. Begitu terkesannya sang produsen PC dan hardware dari Taiwan itu, MSI memutuskan buat memamerkan YAZI di ajang CES 2016. Penampilan luarnya sanggup membuat penggemar Star Wars terpana: tubuhnya sangat detail, dan ketika diaktifkan, lampu-lampu di samping akan menyala.

Bagian-bagian yang terlihat dicetak dari printer 3D, kemudian frame dibuat menggunakan aluminium. Karena ingin kreasinya sempurna, Sander belajar mengenai teknik cutting laser selama dua tahun penuh sebelum memulai pengerjaan YAZI. Versi kecil Venator-class Star Destroyer itu menyimpan fiber optic dengan panjang total melampaui 50-meter, disambungkan ke lambung pesawat.

Yazi Venator Class Star Destroyer PC 06

Walaupun beberapa hardware memang bukan tipe teranyar, aspek kinerja sama sekali tidak dilupakan. Komponen-komponen diposisikan dekat lokasi mesin. Sang modder memutuskan untuk memilih motherboard MSI B150m Mortar, lalu membenamkan prosesor Intel Core i5 6600K 3.50GHz, kartu grafis MSI 780TI Lightning, RAM DDR4 Avexir Blitz 1.1 32GB, dan unit power supply Thermaltake ToughPower DPS G 850W.

Tentu modding tidak terasa lengkap tanpa sistem cooling berbasis cairan. Untuk YAZI Venator-class Star Destroyer, van der Velden memanfaatkan water block CPU Thermaltake Pacific W1, block GPU Diamond Cooling, pompa Thermaltake Pacific P1 Black D5 plus Silent Kit, serta radiator 480 40mm.

Yazi Venator Class Star Destroyer PC 03

Buat penutup artikel ini, ada berita gembira untuk Anda: kita dipersilakan memesan casing tersebut langsung ke van der Velden. Ia tidak menyebutkan biaya secara spesifik, tapi upahnya pasti tidak murah. Sang modder menjelaskan, buat merampungkan proyek sekelas YAZI, ia membutuhkan waktu kira-kira tiga minggu.

Via Extreme Tech. Sumber: Blog Asphiax.