Setelah Notebook, Kali Ini Giliran Hardware Gaming Baru MSI Serbu Indonesia

Walaupun saling melengkapi, beberapa divisi di sejumlah perusahaan PC asal Taiwan biasanya beroperasi secara terpisah dan tampaknya punya strategi bisnis berbeda. Hal ini mungkin merupakan alasan mengapa MSI mengadakan dua acara peluncuran berbeda di minggu lalu; satu fokus pada notebook, dan satu lagi dititikberatkan pada komponen serta periferal.

Tepat sehari setelah merilis deretan laptop gaming baru, Mico-Star International melepas jajaran motherboard, monitor, serta sebuah PC small form factor anyar di Indonesia. Melalui langkah ini, MSI secara tidak langsung menunjukkan kesiapan mereka memenuhi kebutuhan tipe gamer berbeda: dari mulai tipe pemain nomaden, mereka yang menginginkan solusi simpel, hingga kalangan DIY.

Micro 11

Seperti biasa, MSI kembali mencoba mengedepankan aspek-aspek andalan di produk-produk tersebut, di antaranya performa dan daya tahan tinggi, desain stylish dengan bumbu RGB, serta kemudahan kustomisasi dan upgrade. Di konferensi pers hari Jumat silam, sang produsen membagi presentasinya ke dalam beberapa sesi. Simak detailnya di bawah:

 

Motherboard MSI 300 Series

Di segmen ini, MSI menjelaskan bahwa kehadiran lebih banyak core di PC memungkinkan pengguna melakukan lebih banyak hal. Untuk mendukungnya, produsen meluncurkan motherboard H370, B360, dan H310. Mereka semua dirancang buat memaksimalkan performa prosesor Intel Core generasi kedelapan, dan lagi-lagi memanfaatkan komponen ‘kelas militer’ demi memastikan pengalaman gaming tetap stabil serta memberikan gamer frame rate setinggi-tingginya.

Micro 18

Karena core lebih banyak, sejumlah hal perlu MSI perhatikan. Bagi sang produsen, desain thermal dan power sangat penting demi menjaga temperatur motherboard tetap rendah. Caranya ialah melalui upgrade power phase (ke 4+2+1) serta memperlebar heatsink. Pembuangan panas jadi 26 persen lebih lebar, sehingga suhu dapat turun 6 derajat Celcius. Alhasil, CPU Core i7 Coffee Lake-S dapat berlari di kecepatan penuh.

Micro 13

Motherboard gaming baru MSI terdiri dari delapan model:

  • H370 Gaming Pro
  • H30 Gaming Plus
  • B360 Gaming Pro Carbon
  • B360 Gaming Arctic
  • B360 Gaming Plus
  • B360M Gaming Plus
  • H310M Gaming Arctic
  • H310M Gaming Plus

 

Micro 12

MSI juga menyediakan motherboard kelas profesional, sempurna jika Anda berniat membangun PC-PC penunjang bisnis. Untuk menopang kebutuhan di segmen itu, MSI memanfaatkan komponen-komponen berkualitas tinggi serta membekalinya bersama sejumlah perlindungan, di antaranya ialah proteksi ESD (electrostatic discharge) ganda untuk mencegah motherboard rusak akibat listrik statis. Selanjutnya motherboard mengusung connector dengan ‘armor baja’ yang lebih kuat empat kali lipat dari varian standar.

Micro 14

Di bawah ini adalah motherboard pro anyar MSI:

  • B360-A Pro
  • B360-F Pro
  • B360M Pro-VDH
  • B360M Pro-VH
  • B360M Pro-VD
  • H310-A Pro
  • H310-F Pro
  • H310M Pro-M2
  • M310M Pro-VDH

Micro 6

Tentu saja MSI tidak melupakan dukungan sistem pencahayaan Mystic Light di sana. Selain eksistensi dari sistem RGB ‘standar’ di motherboard, Anda bisa menambahkan lagi pencahayaannya – misalnya dengan RGB Corsair. Selanjutnya, kustomisasi dapat dilakukan melalui aplikasi companion Mystic Light.

 

Trident 3

Kurang lebih satu setengah tahun setelah diperkenalkan, MSI akhirnya resmi membawa Trident ke Indonesia. Trident adalah gaming PC super-mungil yang dapat dijadikan pusat hiburan di ruang keluarga atau dibawa-bawa saat ber-LAN party. Ia memiliki tubuh boks asimetris bertema futuristis dengan volume 4,72-liter dan bobot cuma 3,17-kilogram, sehingga Anda bisa mudah memasukkannya dalam tas. Sesuai keadaan di sekitarnya, Trident dapat ditaruh berbaring atau berdiri via stand.

Micro 1

Berbeda dari PC small form biasa, bagian terbaik dari Trident 3 bukan hanya pada dimensi, tapi juga kemudahan menggonta-ganti hardware. Dengan memiliki Trident 3, Anda tetap bisa meng-upgrade memori RAM (DDR4), prosesor (berbasis chipset Intel), serta kartu grafis (Nvidia). Model tertinggi yang dapat ditopang oleh Trident 3 adalah GeForce GTX 1070.

Micro 3

MSI juga sangat memerhatikan solusi pendinginnya. Buat menjinakkan panas, sang produsen menggunakan teknologi Silent Storm Cooling 2. Sistem ini beserta struktur internal PC didesain untuk memisahkan panas yang dihasilkan GPU dan CPU. Silent Storm Cooling 2 mengusung bilah kipas jenis baru sehingga aliran udara 20 persen lebih kencang, asupannya 14 persen lebih banyak, dan tekanan udara 10 persen lebih tinggi dibanding versi sebelumnya

Micro 2

Kombinasi semua itu memperkenankan MSI Trident (bersenjata GTX 1070 dan Intel Core generasi kedelepan) menghidangkan game-game blockbuster di resolusi FHD dengan setting ultra semulus sutra: Ghost Recon Wildlands di 55FPS, For Honor di 98FPS, dan Battlefield 1 di 129FPS. Trident juga siap menyuguhkan konten 4K.

Micro 15

 

Monitor curved Optix

Tak lama setelah mulai bermain di ranah monitor gaming curved, MSI segera membawa sejumlah model monitor ke Indonesia. Produk tersebut meliputi Optix MPG27C, MAG27C, dan MAG24C. Mereka menyajikan layar seluas 27- dan 24-inci dengan level kelengkungan 1800R. Menurut produsen, kelengkungan di 1800R paling ideal buat mendongkrak level immersive konten, terutama permainan video.

Micro 7

Micro 9

Dari segi performa, baik ketiga versi mempunyai spesifikasi hampir serupa. Mereka mengusung resolusi 1920x1080p, refresh rate 144Hz, waktu respons hanya 1ms, viewing angle 178 derajat, lapisan anti-glare, rasio kontras 3.000 banding 1, dan tingkat kecerahan di 250-candela per meter persegi.

Micro 5

Micro 16

Terlepas dari sejumlah kesamaan tersebut, Optix MPG27C merupakan model yang paling ‘istimewa’ karena ditunjang oleh sistem pencahayaan RGB LED SteelSeries GameSense. Fitur ini bukan sekadar pemanis penampilan, namun berfungsi sebagai notifikasi atau indikator status dalam permainan. Ia bisa dimanfaatkan buat menampilkan kondisi health, perisai ataupun jumlah amunisi. LED GameSense bisa dikonfigurasi lebih lanjut via app.

Micro 17

 

Ketersediaan dan harga

Dari yang saya dengar, beberapa produk di atas telah tersedia di Indonesia dan sisanya akan segera menyusul. MSI juga sudah mengungkap harga dari Trident dan monitor gaming mereka (kecuali MPG27C). Ini dia:

  • Trident 3: Rp 24,2 juta, baru ada opsi berwarna hitam, dengan bonus gamepad MSI Force GC30
  • Optix MAG27C: Rp 8,1 juta, bonus keyboard gaming Vigor GK40
  • Optix MAG24C: Rp 5,5 juta, merupakan versi 24-inci dari Optix MAC, dengan bonus mouse gaming Clutch GM10

Micro 8

Lewat Experience Tour, Zowie Coba Tekankan Seperti Apa Gaming Gear yang Ideal Untuk Gamer Pro

Meroketnya kepopularitasan gaming mendorong raksasa teknologi untuk berbondong-bondong mengambil bagian di sana. Selain nama-nama familier, sejumlah merek seperti Samsung atau LG sudah lama menyediakan monitor gaming. Namun acara yang dilangsungkan oleh BenQ minggu lalu kembali menyadarkan saya bahwa gaming gear juga terbagi dalam segmen berbeda.

Saat ini, eSport merupakan bagian tak terpisahkan dari gaming. Dan sebagai salah satu merek yang begitu dikenal oleh atlet olahraga elektronik, BenQ menggelar Zowie Experience Tour Jakarta sebagai cara bagi perusahaan periferal PC itu mempersilakan para gamer merasakan langsung apa yang membuat produk mereka istimewa. Di sana, perwakilan BenQ mengungkap banyak perbedaan antara perangkat gaming hardcore dengan gear khusus buat gamer pro.

Zowie 16

Sebelum membahasnya lebih jauh, saya akan menceritakan dulu sejarah singkat Zowie. Bertahun-tahun sebelum eSport seterkenal sekarang, Zowie telah lama memupuk reputasi di ranah itu – konon sejak era Counter-Strike 1.6. Melihat potensi dan pengalaman yang disimpan olehnya, BenQ mengakuisisi Zowie di tahun 2015. Untuk memahami signifikansi produk Zowie bagi gamer pro, kabarnya monitor mereka digunakan oleh 80 persen pemain CS:GO.

Zowie 5

Menariknya lagi, meskipun tidak menjadi sponsor di turnamen-turnamen eSport, para gamer meminta agar panitia menggunakan monitor Zowie di acara mereka. Akhirnya, produk-produk Zowie menjadi bagian esensial di event-event besar seperti Dreamhack, ESWC, Intel Extreme Masters, MLG, ESEA, EVO hingga ESL One Katowice.

 

Gaming gear standar vs. perangkat atlet eSport

Anda tidak akan kehabisan pilihan gaming gear dari berbagai merek, masing-masing menjanjikan fitur andalannya sendiri. Namun bagi Zowie, atlet eSport merupakan target utama mereka. Seluruh produknya dirancang sesuai kebutuhan gamer pro. Menjawab pertanyaan saya, Kang K.K. Lee dari BenQ membenarkan bahwa langkah ini memang membuat gaming gear Zowie lebih ‘terspesialisasi’. Tapi di sisi lain, hal ini jugalah yang memberikannya diferensiasi.

Zowie 3

Ambil contohnya dalam proses perancangan monitor. Sejumlah produsen mungkin telah mulai mengadopsi desain curved plus resolusi tinggi dengan maksud mendongkrak aspek sinematik serta meningkatkan field of view. Sedangkan Zowie sendiri hingga kini lebih memilih mengusung panel TN (twisted nematic) karena lebih superior untuk mengekspos detail di area-area gelap, walaupun harus mengorbankan jangkauan sudut penglihatan (IPS biasanya menghidangkan sudut 178 derajat).

Zowie 9

Bagi Kang yang sudah lama menekuni ranah eSport sebagai gamer Counter-Strike pro, kekurangan ini bukanlah masalah bagi para atlet karena umumnya mereka menggunakan monitor tepat di depan wajah – bukan dari samping. Zowie juga tidak tertarik ikut serta dalam ‘lomba resolusi’. Misalnya monitor XL2546. Produk ini hanya menyuguhkan resolusi 1080p, namun refresh rate-nya mencapai 240Hz (native) serta telah dilengkapi fitur Dynamic Accuracy.

Zowie 8

Banyak di antara fitur ini yang sulit diungkap oleh angka serta spesifikasi, dan hanya dapat dirasakan dengan mencobanya langsung. Anda mungkin sudah paham bahwa refresh rate yang tinggi efektif dalam meminimalkan latency serta membuat detail pada output tetap tampak tajam terlepas dari seberapa cepat objek di game bergerak (tentu saja harus didukung oleh GPU memadai), namun fitur DyAc betul-betul memberi perbedaan signifikan.

Zowie 4

Dalam uji coba via TestUFO, bukan saja saya bisa melihat mulusnya gerakan UFO berkat refresh rate di 240Hz, Dynamic Accuracy membuat saya bisa mudah menghitung jumlah mata alien meski gambar melesat cepat.

 

Perhatian tinggi pada detail

Aspek menarik lain dari cara Zowie meramu produk adalah mereka hanya fokus pada elemen-elemen penting penunjang professional gaming saja. Contohnya dua mouse anyar Zowie EC1-B dan EC2-B. Mereka tidak mempunyai LED RGB dan masih tersambung menggunakan kabel, tapi saat saya menggenggamnya, seluruh bagian mouse ini betul-betul terasa dalam kendali. Zowie tampak mencoba mengurangi jumlah input di permukaan mouse sehingga menciut juga probabilitas salah tekan. Salah satu metodenya ialah dengan memindahkan posisi switch DPI ke sisi bawah.

Zowie 11

Zowie 12

Menariknya lagi, BenQ mencoba menawarkan produknya secara merata dan berusaha untuk tidak membingungkan calon konsumen dengan terlalu banyaknya pilihan. Tiap mouse, misalnya EC1-B, punya opsi ukuran berbeda. Anda hanya tinggal menentukan desain mana yang paling pas di genggaman. Favorit saya pribadi adalah FK2 berukuran terkecil, karena saya lebih menyukai rancangan ambidextrous.

Zowie 7

Berkat pemanfaatan konektivitas kabel di mouse gaming Zowie, BenQ juga dapat memastikan polling rate-nya lebih cepat serta (yang terpenting) konsisten, dan dapat memangkas bobotnya. Dengan menggunakan koneksi wireless, maka mouse sudah pasti harus menyimpan baterai.

Zowie 6

Zowie 14

Saya juga memuji proses panjang yang BenQ lalui buat mengembangkan aksesori yang kita anggap remeh, seperti mousepad. Kang menceritakan bahwa prosedur perancangan mousepad Zowie memakan waktu tiga sampai empat tahun untuk mencapai desain ‘100% flat low friction‘.

Zowie 10

Pertama, produsen harus menggunakan bahan karet dan kain yang tepat demi menjaga permukaannya betul-betul rata meskipun user telah menggulung atau menariknya. Kedua, semua produk ini wajib lulus uji coba. Kabarnya, kurang dari 50 persen produk mousepad yang berhasil lolos tes QC, sisanya dibuang karena tidak memenuhi standar. Dan ketiga, BenQ harus memproduksi mousepad secara tertutup di kantornya di Taiwan demi menjaga kerahasiaan prosedurnya.

Zowie 13

 

Ketersediaan

Proses produksi super-kompleks dan fitur-fitur khusus eSport inilah yang membedakan Zowie dengan gaming gear brand lain. Kabar gembiranya, Anda yang tertarik bisa segera membeli perangkat-perangkat ini secara mudah. BenQ sudah memiliki official store di Lazada  dan seluruh produk yang Anda lihat di sana dapat langsung dibeli – termasuk keyboard switch optik Celeritas II, aksesori pengelolaan kabel Camade, hingga mousepad PSR.

Tiba di Indonesia, Monitor Gaming Curved ‘Monster’ Samsung Tak Cuma Bermanfaat Buat Gamer Saja

Dengan pengalaman selama puluhan tahun di ranah penyediaan TV dan home entertainment, Samsung punya bekal yang cukup banyak ketika mereka memutuskan buat melangkah ke segmen monitor gaming. Target konsumen di kelas ini memang berbeda dari khalayak umum, namun sejumlah teknologi visual bisa mereka kembangkan lebih jauh untuk memuaskan gamer.

Satu contohnya ialah quantum dot, yaitu teknologi layar yang memanfaatkan semikonduktor nanocrystal untuk menghasilkan cahaya monokromatis merah, hijau dan biru yang murni. Gunanya adalah buat meningkatkan kecerahan serta daya jangkau warna. Quantum dot dapat Anda temukan di CHG70 dan CFG73, dan belum lama, Samsung mengimplementasikannya ke monitor gaming high-end ‘monster’ baru mereka.

CHG90 15

Disingkap perdana di Gamescom Cologne 2017, CHG90 QLED ialah pemandangan yang tidak biasa. Ia adalah monitor gaming berlayar melengkung 49-inci yang terinspirasi dari teater IMAX dengan tujuan ‘memaksimalkan efek sinematik video game‘. Buat mempermudah Anda membayangkan sebesar apa monitor 49-inci, ukuran ini setara dua monitor 27-inci 16:9.

CHG90 12

Dan tepat di awal bulan Februari 2018 kemarin, Samsung resmi meluncurkan CHG90 QLED di Indonesia.

 

Teknologi dan spesifikasi

Monitor ultra-wide tersebut memanjakan Anda dengan resolusi full-HD ganda di 3840x1080p, refresh rate 144Hz dan rasio 32:9. Ia mengusung panel jenis Vertical Alignment yang menjanjikan kepekatan warna hitam lebih tinggi serta warna putih lebih alami. CHG90 QLED mempunyai level kelengkungan 1800R, dimaksudkan untuk mendongkrak tingkat realisme dan memberikan keunggulan dalam permainan karena memastikan sudut pandang kita lebih luas, tanpa membuat mata cepat lelah, serta tanpa diganggu garis frame seperti ketika menggunakan setup multi-monitor.

CHG90 13

Quantum dot sendiri berdampak pada output warna monitor, kabarnya mampu mencakup 125 persen spektrum warna RGB dibanding standar color space RGB film digital di industri perfilman Amerika (DCI-P3). CHG90 juga ditopang oleh teknologi high dynamic range (HDR), yang biasa ditemukan di produk display berformat besar atau TV premium. HDR berfungsi untuk memperluas jangkauan warna dan kontras, sehingga efek ‘cerah’ terlihat lebih cerah, lalu segala objek di sana punya efek kedalaman.

CHG90 8

CHG90 2

Selain itu, produsen turut membekali monitor ini bersama Radeon FreeSync 2. Seperti versi sebelumnya, Freesync adalah teknologi untuk menyinkronkan frame rate yang dihasilkan kartu grafis dengan kemampuan monitor melakukan refresh. Berkatnya, output jadi lebih mulus, mengurangi keterlambatan input dan mencegah adanya efek screen tearing. Di versi kedua ini, FreeSync siap mendukung HDR dan tingkat refresh rate lebih tinggi.

CHG90 6

CHG90 7

Samsung susah-susah memampatkan itu semua ke CHG90 QLED karena mereka ingin konten permainan tersaji ke gamer seperti yang diinginkan oleh para developer-nya.

CHG90 3

CHG90 9

 

Kolaborasi bersama EA dan dukungan game

Seorang perwakilan Samsung memberi tahu saya bahwa proses riset dan pengembangan monitor gaming CHG90 turut dibantu oleh publisher game Electronic Arts. Ia tidak mengungkapkan proses kolaborasinya secara spesifik, namun hal ini menjelaskan kemunculan permainan-permainan EA di sejumlah gambar dan video promosi produk, contohnya Mass Effect: Andromeda, Star Wars Battlefront II, Battlefield 1 dan Titanfall 2.

Namun CHG90 tak cuma mendukung game-game EA saja. Ada daftar cukup panjang permainan yang siap menyuguhkan konten di rasio 32:9, termasuk judul-judul eSport populer seperti Counter-Strike: Global Offensive dan Rainbow Six Siege. Saya sendiri berkesempatan menjajal langsung Project CARS 2. Di mode ‘kokpit’, rasio 32:9 memberikan ruang penglihatan sangat luas, mengurangi rasa jengkel akibat sempitnya perspektif, membuat saya bisa lebih berkonsentrasi pada balapan.

CHG90 5

CHG90 4

Fitur Freesync 2 memang cuma dapat diakses oleh pemilik PC dengan kartu grafis AMD seperti Radeon R9 Series (kecuali 370/370X), R7 260 dan 260X, serta seri RX 400; namun pengguna GPU Nvidia GeForce GTX 1050 sampai GTX 1080Ti dan Titan X tetap bisa menikmati fitur high dynamic range. Menariknya, ada lebih banyak kartu grafis dari Nvidia yang menunjang HDR ketimbang AMD Radeon.

CHG90 1

 

Tak sekadar untuk gamer…

Di Indonesia, sasaran konsumen monitor gaming CHG90 QLED tak cuma gamer high-end, tapi juga para profesional dan kreator. Di presentasinya, Samsung menyingkap sejumlah alasan mengapa CHG90 sangat membantu ranah produktif. Pertama, layar melengkung merupakan jenis yang paling ideal secara ergonomis di mata karena ‘sejajar’ dengan field of vision alami mata manusia. Ketika bergerak ke kiri dan kanan, perubahan fokus lensa tidak setinggi sewaktu Anda melihat layar datar, membuat mata tidak cepat lelah.

CHG90 11

CHG90 10

Lalu tentu saja berkat panel super-lebar tersebut, Anda bisa menampilkan window aplikasi dan dokumen lebih banyak. Itu artinya proses bekerja jadi lebih nyaman dan produktif. Kita tak lagi perlu terlalu banyak melakukan scrolling, zooming, ataupun minimize/maximize window.

 

Harga dan waktu ketersediaan

Monitor gaming CHG90 QLED sebetulnya sudah mulai dipasarkan di Indonesia. Belum lama, kabarnya Samsung juga sempat membuka gerbang pre-order. Yang jelas, Anda membutuhkan jumlah uang sangat besar buat meminangnya. Produk ini dibanderol seharga Rp 20 juta ‘saja’.

Monitor Gaming Curved Anyar MSI Bisa Berikan Notifikasi Game via LED

Dari sejak beberapa bulan lalu, monitor dengan brand MSI sudah mulai menemani produk-produk gaming garapan perusahaan hardware PC asal Taiwan itu dan juga muncul di flagship store  pertama mereka. Namun baru di bulan Desember kemarin sang produsen secara resmi meluncurkan tiga monitor curved Optix yang dibekali beragam fitur penunjang gaming.

Versi baru monitor gaming Optix juga jadi primadona MSI di CES 2018. Di seri bernama Optix MPG itu, produsen kembali menanamkan sejumlah kapabilitas yang memastikan Anda lebih unggul saat bertanding dalam game. Optix MPG saat ini terdiri dari dua model, yaitu MPG27C dan MPG27CQ. Perbedaan keduanya terletak pada ukuran resolusi, masing-masing full-HD dan WQHD.

MSI Optix MPG27CQ

Aspek utama yang membuat Optix MPG27C dan MPG27CQ begitu unik adalah eksistensi dari lima garis lampu LED RGB Mystic Light di bawah panel. Kehadirannya bukan sekedar dekorasi. Pencahayaan RGB ini berguna untuk menyampaikan informasi terkait status dalam game secara langsung – misalnya jumlah amunisi, health, atau waktu cooldown. Dengan begini, Anda tidak akan melewatkan momen-momen krusial.

MSI Optix MPG27CQ 2

LED RGB tersebut terintegrasi penuh ke software SteelSeries GameSense, memungkinkan kita untuk mengkustomisasi dan menyinkronkan pencahayaan dengan permainan. Dan uniknya lagi, Anda bisa memanfaatkan app Gaming OSD (on screen display) buat mengonfigurasi profile layar di permainan berbeda, serta untuk memunculkan overlay crosshair – meski bidikan digital itu sebetulnya tidak tersedia di game.

MSI Optix MPG27CQ 4

Optix MPG27C dan MPG27CQ ialah monitor gaming IPS berukuran 27-inci dengan tingkat kelengkukan 1800R, menyajikan refresh rate 144Hz dan waktu respons 1-milidetik, ditunjang teknologi MSI True Colors (NTSC 100% dan sRGB 115%), Adaptive Sync untuk mencegah adanya efek screen tearing, dan Anti-Flicker. Kelengkungan 1800R kabarnya membuat pengalaman gaming lebih berkualitas, memudahkan kita melacak objek (atau musuh), dan lebih optimal buat setup multi-display tiga monitor.

MSI Optix MPG27CQ 3

Kedua monitor ini berdiri di atas stand dengan engsel yang fleksibel. Anda bisa memutarnya di poros horisontal seluas 80 derajat, menyesuaikan tingginya (dapat bergerak ke atas-bawah) sejauh 120-milimeter, serta men-tilt (mendengakkan atau menundukkan posisinya) sejauh 25 derajat. Optix MPG27C dan MPG27CQ memiliki bobot 7,6-kilogram, dilengkapi dua port HDMI 1.4, sebuah DisplayPort 1.2, tiga USB 3.0, dan juga kompatibel ke mounting VESA.

Untuk sekarang, MSI belum memberitahukan berapa harga serta kapan Optix MPG27C dan MPG27CQ akan mulai dipasarkan.

Via PC Gamer.

Samsung Luncurkan Monitor QLED Berdesain Curved dengan Konektivitas Thunderbolt 3

Awal tahun lalu, Samsung memperkenalkan monitor berdesain curved pertamanya yang mengusung teknologi Quantum Dot (QLED). Untuk tahun ini, Samsung memperlengkap formulanya dengan satu komposisi yang tertinggal, yakni konektivitas Thunderbolt 3 (USB-C) yang berkecepatan tinggi.

Peran Thunderbolt 3 di segmen monitor sangatlah penting, sebab konsumen jadi bisa meminimalkan jumlah kabel di atas meja kerjanya secara drastis. Gampangnya, satu kabel yang menyambung dari monitor ke laptop bertanggung jawab atas transmisi video dan audio, tidak ketinggalan pula suplai energi dengan kapasitas hingga 85 watt.

Gaya desain Samsung CJ791 QLED Monitor kelihatan mirip seperti pendahulunya, dengan kurvatur sebesar 1500R. Letak perbedaan utamanya adalah aspect ratio yang kini melebar menjadi 21:9, menyuguhkan ruang yang lebih luas untuk multitasking pada panel layar beresolusi 3440 x 1440 pixel miliknya.

Samsung CJ791 QLED Monitor

Selebihnya, panel QLED sendiri menjanjikan kontras yang lebih baik serta reproduksi warna yang lebih akurat (125% spektrum sRGB) ketimbang LED biasa – meski masih belum di level OLED, tapi toh harganya juga tidak sesinting OLED. Samsung tak lupa menyematkan fitur untuk memanjakan para gamer, macam mode khusus gaming dan response time 4 milidetik.

Monitor ini rencananya akan dipamerkan di panggung CES 2018, dan sejauh ini belum ada informasi mengenai harga dan ketersediaannya. Monitor Thunderbolt 3 sepertinya bakal menjadi tren tahun ini, sebab LG sebelumnya juga sudah menyiapkan dua monitor dengan teknologi konektivitas ciptaan Intel tersebut.

Sumber: Samsung.

MSI Luncurkan Trio Monitor Gaming Curved Optix Mag

Melihat dari aspek aspek skala, MSI mungkin tidaklah sebesar beberapa brand PC asal Taiwan lain. Tapi mereka terlihat bersungguh-sungguh menyediakan solusi gaming lengkap, dan saat ini variasi produk mereka sangat mengesankan: laptop dalam beragam desain, PC ransel pendukung VR, dan tahun ini MSI juga tak ragu buat mulai bermain di ranah gaming gear.

Sepertinya bermaksud untuk menyempurnakan portfolio produk mereka, Micro-Star International resmi mengumumkan lineup monitor Optix Mag. Monitor dengan brand MSI sebetulnya cukup sering memeriahkan beberapa acara yang MSI selenggarakan – termasuk dalam pembukaan MSI Concept Store Terbesar di Malaysia. Namun Optix Mag kabarnya dirancang khusus untuk menunjang gaming dan telah mengusung struktur layar melengkung.

Ketiga monitor Optix Mag menyuguhkan dua ukuran display berbeda, terdiri dari Optix MAG24C dan Optix MAG27C, serta model flagship Optix MAG27CQ. Mereka semua menjanjikan keluasan sudut penglihatan hingga 178 derajat, dibekali fitur anti-flicker serta pengurangan pada kadar sinar biru sehingga output gambar tidak membuat mata jadi cepat lelah. Selanjutnya, Anda bisa mengubah tingkat ketinggian dan kemiringan panel di semua model ini.

 

Optix MAG24C (24-inci) dan Optix MAG27C (27-inci)

Merupakan layar curved (1800R) berdesain frameless, dengan resolusi full-HD dan refresh rate 144Hz. Optix MAG24C/MAG27C memiliki tingkat kecerahan 250-nit, rasio aspek 16:9, rasio kontras 3000:1, waktu respons hanya 1-milidetik, serta telah tersertifikasi MSI True Colors (NTSC 85 persen dan sRPG 110 persen); juga didukung konektivitas DisplayPort 1,2, HDMI 1,4 dan DVI. Uniknya lagi, Optix MAG24C menyimpan fitur bernama ‘Gaming OSD’, yaitu overlay crosshair built-in yang dapat Anda manfaatkan di sejumlah game.

MSI Optix Mag 1

Pemanfaatan OSD seperti ini: di beberapa game shooter, senapan penembak jitu biasanya tidak mempunyai crosshair (bidikan di depan layar) dan mengharuskan pemain membidik sebelum menembak. Berkat OSD, Anda bisa memunculkan crosshair tambahan di sana – menghemat waktu berharga ketika kecepatan betul-betul diperlukan.

MSI Optix Mag 3

 

Optix MAG27CQ (27-inci)

Optix MAG27CQ menyimpan segala karakteristik model MAG27C (termasuk Gaming OSD), namun perbedaan terbesarnya terletaknya pada ukuran resolusi, yaitu WQHD 2560x1440p. Kelengkungan 1800R di sana dipercaya mampu meningkatkan immersion, membuat Anda lebih terikat pada apa yang terjadi di depan mata. Struktur ini juga pas saat Anda ingin menggabungkan tiga unit Optix MAG27CQ. Ketika dijajarkan, pengguna memperoleh output panorama seluas 180 derajat.

MSI Optix Mag 2

Ketiga produk kabarnya sudah tersedia secara global mulai bulan Desember 2018.

Sumber: MSI.

Samsung CHG90 Ialah Monitor Gaming Monster Dengan Panel Melengkung Seluas 49-Inci

Perbedaan monitor gaming dengan varian standar umumnya terletak dari resolusi dan refresh rate. Keduanya dibutuhkan untuk menampilkan visual yang lebih tajam serta memastikan gerakan objek tetap mulus. Model curved belakangan mulai populer karena mampu menyajikan field of view lebih luas, lalu ukuran biasanya menjadi faktor pertimbangan selanjutnya.

Namun Samsung Electronics sepertinya terdorong untuk melakukan hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Dalam Gamescom 2017, raksasa elektronik asal Korea Selatan itu menyingkap CHG90, monitor gaming QLED dengan layar paling luas saat ini, mencapai 49-inci. Ukuran tersebut setara dua monitor 27-inci 16:9 yang diletakkan sejajar. Perancangannya terinspirasi dari teater IMAX, dimaksudkan untuk memaksimalkan efek sinematik dari permainan video.

Samsung CHG90 2

Samsung CHG90 merupakan monitor super ultra-wide dengan rasio 32:9 yang dibekali fitur HDR (high dynamic range). Produsen memanfaatkan kelengkungan 1800R di panel seluas 49-inci tersebut untuk mendongkrak kualitas pengalaman bermain: pandangan jadi lebih menyeluruh karena jarak dari frame kanan ke kiri sangat lebar, juga memberikan persepsi kedalaman yang lebih baik.

Samsung CHG90 3

Monitor ini menyuguhkan resolusi 3840×1080-pixel dengan refresh rate 144Hz (bisa diturunkan ke 60/120Hz). Samsung menjamin gerakan-gerakan objek di game tampil mulus dan lancar, dan dibantu oleh waktu respons 1-milidetik, CHG90 sanggup menanggapi input hampir seketika. Teknologi Quantum dot kabarnya dimanfaatkan agar monitor mampu menghasilkan output warna secara akurat, dan selanjutnya, Samsung turut menyediakan opsi ‘game mode‘.

Samsung CHG90 1

Menurut sang produsen, CHG90 adalah alternatif lebih optimal dari setup multi-monitor, karena tak ada lagi bingkai yang mengganggu pandangan. Dan sebagai tambahan, Samsung membubuhkan fitur bernama Easy Setting Box, mempersilakan gamer mengustomsasi besar tampilan atau agar display memperlihatkan konten berbeda. Terdapat pula fungsi Picture-by-Picture tanpa ada pemangkasan kualitas output.

Monitor Samsung CHG90 QLED mempunyai tubuh berwarna hitam dengan tekstur matte, diposisikan di atas stand minimalis. Ia hanya memanfaatkan sebuah kabel untuk memasok tenaga, sehingga meja gaming Anda bisa tetap rapi. Kita dapat menyesuaikan ketinggian serta kemiringannya baik vertikal maupun horisontal, serta memasangkannya ke mounting VESA. CHG90 ditunjang konektivitas HDMI (dua buah), DisplayPort, dan audio (opsioal).

Samsung sama sekali belum membahas harga dari CHG90 di press release, tapi mereka mengungkapkan agenda untuk mulai memasarkan produk ini di kawasan Eropa begitu Gamescom 2017 berakhir. Rencananya, monitor gaming QLED CHG90 juga akan dipamerkan di IFA Berlin (tanggal 1-6 September).

Lenovo Luncurkan Tiga Gaming PC Berspesifikasi VR-ready

Lini gaming Lenovo, Legion, baru saja kedatangan empat anggota baru. Tiga di antaranya merupakan gaming PC yang berspesifikasi VR-ready, dan sisanya merupakan monitor gaming ber-refresh rate tinggi. Keempatnya hadir meramaikan panggung Gamescom 2017 yang digelar di Jerman.

Lenovo Legion Y920 Tower

Sebelum ini, Lenovo memang sudah memperkenalkan laptop gaming monster dengan nama yang sama – minus “Tower” – akan tetapi versi non-portable ini datang mengusung spesifikasi yang lebih gahar lagi, dan didedikasikan untuk kalangan gamer paling serius kalau menurut Lenovo sendiri.

Dapur pacu konfigurasi termahalnya diisi oleh prosesor quad-core Intel Core i7–7700K yang sejauh ini belum terkalahkan untuk urusan gaming, sedangkan kinerja grafisnya dipercayakan kepada Nvidia GeForce GTX 1080 8 GB. Lebih istimewa lagi, Y920 Tower juga mengemas RAM DDR4 32 GB 2800 MHz garapan Corsair

Lenovo Legion Y920 Tower

Media penyimpanannya melibatkan sepasang SSD tipe PCIe masing-masing sebesar 512 GB dalam konfigurasi RAID 0, atau kombinasi SSD 512 GB dan HDD 4 TB. Lenovo juga berniat menawarkan liquid cooling rancangan Asetek sebagai fitur opsional bagi yang tertarik meng-overclock PC-nya tanpa kompromi.

Semua ini tentunya harus ditebus dengan biaya yang sangat tinggi, tepatnya mulai €2.299 untuk konfigurasi terendahnya. Pemasarannya dijadwalkan dimulai pada bulan September besok, sedangkan varian dengan liquid cooling-nya menyusul di bulan Oktober.

Lenovo Legion Y720 dan Y520 Tower

Lenovo Legion Y720 Tower

Di tengah-tengah, ada Y720 Tower yang berharga lebih masuk akal tapi masih tetap menawarkan performa di atas kelas mainstream. Utamanya berkat prosesor Intel Core i7–7700 – tipe non-K yang tidak bisa di-overclock – GPU GeForce GTX 1070 8 GB, RAM DDR4 16 GB dan opsi untuk menyematkan memory Intel Optane 16 GB.

Kombinasi ini masih melebihi standar yang dibutuhkan untuk menjalankan Oculus Rift atau HTC Vive dengan mulus. Performa storage-nya juga tidak diabaikan begitu saja, mengingat Y720 mengemas kombo SSD PCIe 256 GB dan HDD 2 TB.

Lenovo Legion Y520 Tower

Di bawahnya lagi, Y520 Tower datang membawa spesifikasi yang cukup identik dengan Y720, terkecuali pada sektor grafis. Di sini konfigurasi tertinggi Y520 hanya mengusung GPU GeForce GTX 1060, yang merupakan opsi minimum yang diperlukan untuk bisa menjalankan konten VR secara mulus.

Lenovo berencana memasarkan Y720 Tower pada bulan September dengan banderol mulai €1.299, sedangkan Y520 Tower bakal lebih dulu hadir bulan ini dengan banderol mulai €749.

Lenovo Legion Y25f Gaming Monitor

Lenovo Legion Y25f Gaming Monitor

Monitor ini memang bukan yang paling high-end di ranah gaming, tapi spesifikasinya cukup menjanjikan: layar 24,5 inci beresolusi full-HD, tingkat kecerahan 400 nit, dan response time 1 milidetik. Namun yang paling menonjol tetap saja adalah dukungan refresh rate hingga 144 Hz, plus bezel di sekitar layar yang begitu tipis.

Harganya termasuk cukup bersahabat di kategori monitor gaming, cuma €299, namun baru akan meluncur ke pasaran mulai Januari tahun depan.

Sumber: Lenovo.

Cuma $350, Monitor Gaming Terbaru Asus Andalkan Layar Curved dan Refresh Rate Tinggi

Asus bukanlah nama yang asing di ranah monitor gaming. Konsumen pun juga tahu kalau deretan monitor gaming besutan Asus kerap mengusung banderol harga yang cukup tinggi. Itulah mengapa sangat menarik ketika Asus memperkenalkan monitor gaming baru yang bisa menawarkan keseimbangan antara fitur, performa dan harga.

Pertama-tama, secara desain monitor bernama Asus ROG Strix XG27VQ ini sudah bisa diunggulkan karena mengusung layar yang curved alias melengkung, dengan kurvatur sebesar 1800R guna memberikan kesan yang lebih immersive. Layar curved dalam dimensi seringkas ini tergolong langka di pasaran.

Kedua, meskipun panel layar 27 incinya cuma mengemas resolusi 1920 x 1080 pixel, refresh rate maksimumnya bisa mencapai angka 144 Hz, dan ia pun telah mendukung teknologi FreeSync untuk mengakomodasi pengguna kartu grafis AMD serta dynamic refresh rate. Sebagai pemanis, Asus turut menyertakan fitur Extreme Low Motion Blur (ELMB) guna mempertajam tampilan aksi-aksi cepat.

Asus ROG Strix XG27VQ

Spesifikasi lainnya tergolong standar untuk kategori monitor gaming, meliputi tingkat kecerahan maksimum 300 nit, rasio kontras 3.000:1, viewing angle 178º dan response time 4 milidetik. Konektivitasnya bisa memanfaatkan HDMI 1.4, DIsplayPort 1.2 atau DVI-D.

Kembali lagi soal desain, dudukannya bisa diatur tinggi-rendahnya, dan layar juga bisa dibelokkan ke kiri atau kanan dengan mudah. Kalau itu belum cukup, monitor ini juga sanggup memproyeksikan logo ROG di bawah dudukannya, dan sistem pencahayaan RGB-nya pun kompatibel dengan sistem Aura besutan Asus.

Namun tetap saja bagian terbaik dari monitor ini adalah harganya. Dengan modal $350 saja, konsumen bisa mendapat monitor gaming berlayar curved dan yang memiliki refresh rate tinggi.

Sumber: AnandTech dan Asus.

LG Ungkap Monitor Ultra-wide Baru, Kali Ini dengan Layar Melengkung dan Dukungan G-Sync

Mengikuti pesatnya perkembangan kartu grafis, monitor ultra-wide dengan refresh rate tinggi perlahan menjadi standar baru di ranah gaming. Produsen monitor seperti Acer paham akan pergeseran tren semacam ini, dan kini LG tampaknya tidak mau ketinggalan momentum.

Monitor terbaru mereka, LG 34UC89G, meneruskan jejak pendahulunya dengan layar seluas 34 inci dan aspect ratio 21:9, tapi kali ini yang berdesain melengkung demi menyuguhkan pengalaman yang lebih immersive. Resolusinya tetap di angka 2560 x 1080 – lebih rendah dari besutan Acer di atas – akan tetapi refresh rate-nya lebih tinggi di angka 144 Hz, dan bisa di-overclock hingga menjadi 166 Hz.

Kalau pendahulunya mengadopsi teknologi FreeSync, 34UC89G kini mengemas G-Sync yang diperuntukkan kartu grafis Nvidia. Panel IPS-nya pun juga lebih jago soal reproduksi warna, mendukung spektrum sRGB hingga lebih dari 99%.

LG 34UC89G

Fitur spesifik gaming macam Black Stabilizer turut tersedia, yang akan mempertajam detail pada area yang gelap. Demikian pula dengan Dynamic Action Sync yang akan memastikan pergerakan terus tampak mulus.

Secara desain, LG tampaknya mengambil rute yang lebih minimalis ketimbang Acer. Saya kira langkah ini diambil supaya pengguna bisa lebih berfokus pada konten yang disajikan, apalagi didukung oleh bezel layar yang begitu tipis.

Monitor ini sekarang telah dipasarkan lewat retailerretailer online macam Amazon, Newegg dan B&H seharga $999.

Sumber: The Verge dan LG.