Lineup Samsung Smart Monitor Kini Mencakup Varian 43 Inci dan 24 Inci

Keluarga Samsung Smart Monitor terus bertambah lengkap. Awalnya cuma tersedia dalam dua ukuran saja (27 inci dan 32 inci), Samsung baru saja menambahkan dua model lain, masing-masing dengan ukuran 43 inci dan 24 inci demi menyajikan lebih banyak pilihan kepada konsumen.

Seri Samsung Smart Monitor ini pertama hadir pada bulan November 2020, sebelum akhirnya tiba secara resmi di Indonesia pada bulan Januari 2021. Berbeda dari monitor pada umumnya, Smart Monitor dirancang sebagai perangkat serba bisa yang dapat menunjang kegiatan bekerja sekaligus hiburan. Berbekal Wi-Fi dan sistem operasi Tizen, Smart Monitor dapat dioperasikan secara mandiri tanpa harus terhubung ke PC.

Aplikasi-aplikasi seperti Netflix atau YouTube dapat langsung diakses hanya dengan mengandalkan sambungan Wi-Fi, demikian pula aplikasi produktivitas macam Microsoft Office 365. Andai diperlukan, Smart Monitor juga dapat disambungkan ke smartphone dengan mudah berkat dukungan terhadap fitur-fitur seperti Samsung DeX maupun AirPlay 2.

Sesuai namanya, Smart Monitor M7 43″ (Model: M70A) merupakan model yang paling besar dengan panel 43 inci beresolusi 4K. Model ini juga datang bersama remote control bertenaga matahari seperti yang terdapat pada lineup TV premiumnya, tidak ketinggalan pula port USB-C sebagai opsi konektivitas ekstra.

Samsung Smart Monitor M5 kini juga hadir dalam pilihan warna putih / Samsung

Untuk Smart Monitor M5 24″ (Model: M50A), model dengan panel 24 inci beresolusi 1080p ini ditujukan bagi mereka yang memiliki budget dan ruang kosong di atas meja yang terbatas. Dalam kesempatan yang sama, Samsung turut menghadirkan varian warna putih yang tampak sangat minimalis untuk M5 varian 27 inci dan 32 inci. Menurut Samsung, model-model barunya ini juga sudah di-upgrade agar mendukung integrasi Google Assistant dan Amazon Alexa di samping Bixby.

Samsung sejauh ini belum merincikan harga dari masing-masing model. Namun sebagai referensi, Samsung Smart Monitor M7 32″ sebelumnya dijual seharga Rp5.999.000, yang berarti varian 43 inci tadi sudah pasti bakal dibanderol lebih mahal dari itu. Untuk Smart Monitor M5 24″, harganya semestinya lebih terjangkau daripada M5 27″ yang dipatok Rp4.499.000.

Sumber: Samsung.

BenQ Eye Care Monitor GW2780T: Membuat Work From Home dan Online Learning Lebih Nyaman

Selama pandemi COVID-19 merebak, pemerintah memberlakukan peraturan untuk bekerja dan sekolah dari rumah. Hal ini tentu saja membuat semua orang, termasuk anak-anak, harus melihat layar monitor secara terus menerus. Lama kelamaan, hal ini tentu saja akan berakibat buruk pada mata dan sering membuat leher sakit. Untungnya, BenQ memiliki solusi untuk membuat konsumen nyaman dalam bekerja dan sekolah di rumah.

Solusi yang ditawarkan adalah dengan menggunakan BenQ Eye Care Monitor GW2780T. Monitor yang satu ini memang khusus dipasarkan oleh BenQ di Indonesia untuk mendukung konsumen yang akan selalu melihat monitor dalam bekerja dan belajar. Monitor yang satu ini memang bukan khusus diciptakan untuk gaming sehingga tidak memiliki refresh rate yang tinggi seperti Zowie.

BenQ GW2780T

BenQ Eye Care Monitor GW2780T sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut

Dimensi layar 27″
Rasio 16:9
Resolusi 1920×1080
Tipe panel IPS
Dimensi 463 x 612 x 183 mm
Berat total 6,5 KG
Port D-SUB / HDMI / Display Port 1.4 / audio jack‎‎‎ / audio in
Response Time 8 ms
Kontras 1000:1 (20M:1 Dynamic Contrast Ratio)

BenQ menyematkan teknologi Eye Care ke dalam monitor yang satu ini. Teknologi inilah yang membuat mata menjadi lebih nyaman. Selain itu, monitor ini juga tidak akan membuat penggunanya sakit leher dan tulang belakang akibat terlalu rendah atau tinggi saat ditaruh. Semua itu akan kita bahas pada segmen berikutnya.

Unboxing

Selain monitor dan kakinya, inilah yang bisa didapatkan pada paket penjualan dari BenQ Eye Care Monitor GW2780T.

BenQ GW2780T - Unboxing

Desain

Karena ditujukan untuk pemakaian serba guna, BenQ memberikan teknologi layar IPS pada GW2780T. Dengan menggunakan IPS yang memiliki resolusi Full HD atau 1920×1080, BenQ Eye Care Monitor GW2780T memiliki sudut pandang yang luas. Dengan begitu, menggunakan monitor ini secara bersamaan tentu saja tidak akan membuat para penggunanya merasa terganggu karena tidak kelihatan pada bagian ujungnya.

BenQ Eye Care Monitor GW2780T juga bisa diputar menjadi vertikal dan horizontal. Selain itu, monitor ini juga bisa dihadapkan ke kanan dan ke kiri, ke atas dan ke bawah agar dapat terlihat dengan nyaman oleh sang pengguna. Height Adjustable Monitor ini memang bisa diatur ketinggiannya sehingga pas dengan sudut pandang para penggunanya. Hal ini tentu saja membuat leher dan punggung menjadi tidak pegal.

BenQ GW2780T - Tombol

Monitor yang satu ini memiliki dukungan tiga interface monitor yang biasa digunakan pada saat ini. Di Bagian belakangnya bisa ditancapkan kabel D-SUB atau yang sering dikenal dengan VGA, HDMI 1.4, dan Display Port. Selain itu juga terdapat port audio out dan audio in. Hal ini tentu mengkonfirmasi bahwa BenQ Eye Care Monitor GW2780T juga bisa dihubungkan dengan Playstation 4 melalui HDMI.

Untuk mengaktifkan feature-feature dari BenQ Eye Care Monitor GW2780T, kita bisa menggunakan On-screen display menu. Pada bagian kiri bawah terdapat beberapa tombol yang bisa digunakan untuk melakukan navigasi pada OSD menu tersebut.

BenQ GW2780T - Ports

Pada bagian bawah monitor terdapat sebuah tonjolan kecil. Pada bagian ini, terdapat sensor cahaya yang dinamakan Brightness Intelligence Technology (BI Tech). Teknologi ini bakal mendeteksi tingkat cahaya pada ruangan sehingga bisa mengubah tampilan cahaya pada monitor secara otomatis. Hal ini berarti mata kita akan aman dari kerusakan akibat cahaya yang terlalu terang.

Monitor ini juga sudah dilengkapi dengan dua buah speaker. Jadi, pengguna tidak perlu lagi membeli sebuah speaker tambahan. Namun, suaranya memang tidak terlalu kencang jika digunakan pada ruang yang luas. Saat digunakan pada sebuah kamar, saya tidak menemukan masalah suara saat menonton video.

Teknologi Eye Care

BenQ Monitor GW2780T memiliki teknologi yang dinamakan Eye CareEye Care sendiri terdiri dari beberapa teknologi yang bakal membantu kesehatan mata serta tulang. Teknologi Eye Care sendiri terdiri dari beberapa feature yang di antaranya adalah seperti berikut ini.

BenQ FW2780T - Eye Care Menu

Flicker Free Protection

Mungkin Anda sering mendengar istilah flickeringFlicker pada monitor  merupakan cahaya yang berkedip yang dipancarkan. Namun, jika kedipan tersebut terlalu rendah, bisa jadi membuat mata lelah dan bahkan tidak jarang membuat mual. Walaupun kedipan tersebut kencang, mata kita juga tidak luput dari kelelahan jika melihat dalam jangka waktu yang lama.

BenQ memiliki solusi teknologi Flicker Free yang membantu menghilangkan penyebab utama yang membuat monitor menjadi flickering. Hal ini dapat mengurangi kelelahan mata dan iritasi secara efektif untuk kenyamanan penglihatan yang lebih baik. Hal tersebut tentu saja berujung pada peningkatan produktivitas saat WFH (Work From Home) dan SFH (School From Home).

Low Blue Light

Saat ini, teknologi untuk membuat mata menjadi nyaman saat membaca di malam hari hadir pada kebanyakan smartphone. Padahal, monitor yang digunakan pada komputer untuk pekerjaan sehari-hari juga butuh teknologi seperti ini. Oleh karena itu, BenQ juga menghadirkan teknologi serupa yang dinamakan Low Blue Light.

BenQ GW2780T - Light Sensor

Cahaya biru yang dipancarkan dari perangkat digital dapat menurunkan produksi melatonin. Melatonin adalah hormon yang terutama dikeluarkan oleh kelenjar pineal pada malam hari, dan telah lama dikaitkan dengan kontrol siklus tidur seseorang. BenQ GW2780T dengan teknologi Low Blue Light menyaring cahaya biru yang berbahaya tersebut sehingga dapat menjaga kesehatan mata para penggunanya. Siklus tidur juga akan semakin baik jika seseorang bekerja dengan menggunakan teknologi ini pada monitornya.

Color Weakness

BenQ juga memiliki sebuah teknologi yang dinamakan Color Weakness Mode. Teknologi ini dirancang untuk menawarkan penglihatan yang lebih mudah dengan meningkatkan nada warna dan mengatur filter warna berdasarkan interview face-to-face dengan penggunanyaBenQ menghadirkan filter merah dan hijau untuk defisiensi warna merah dan hijau. Dengan BenQ Color Weakness mode, pengguna dengan color weakness dapat membuat diagram, statistik dan gambar tanpa usaha berlebih dan menikmati nuansa warna yang dapat dibedakan dan tampilan berwarna yang lebih baik.

Brightness Intelligence

Seperti yang sudah dikatakan di atas bahwa secara otomatis, monitor yang satu ini akan mengatur tingkat kecerahan cahaya pada monitor. Perbedaan besar antara cahaya sekitar dan cahaya layar dapat menyebabkan ketegangan mata. Dalam lingkungan cerah, mata perlu bekerja lebih keras untuk menghindari pantulan yang menyilaukan. Dalam ruangan remang-remang, mata membutuhkan lebih banyak tenaga untuk bisa fokus pada layar yang sangat terang.

BenQ FW2780T - Brightness Intelligence Light Meter

Hasil dari ketegangan tersebut dapat membuat tingkat minus pada mata para pengguna monitor menjadi lebih tinggi dan bahkan sakit kepala yang menyebabkan mual. Di sinilah BI Tech mampu membantu para penggunanya dengan memakai sensor cahaya yang ada pada bagian bawah monitor. Jadi, pengguna tidak perlu lagi repot-repot untuk mengubah tingkat kecerahan secara manual.

Untuk perubahannya, Anda bisa melihat langsung perbedaan kontras dan kecerahannya pada gambar di bawah ini. Pada pengujian, saya menggunakan sebuah senter untuk memberikan cahaya pada light sensor-nya. Hal ini cukup membuat perbedaan BI Tech saat kondisi lingkungan di sekitarnya gelap dan saat terang seperti di bawah ini.

Height Adjustment Stand (HAS)

Anda pasti pernah bekerja menggunakan komputer, di mana kepala Anda harus sedikit menunduk atau menengadah untuk melihat monitor. Apa yang dihasilkan dari gerakan tersebut jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama? Pegal pada leher dan tulang belakang? Yup, sama! Saya juga sering merasakan pegal-pegal di leher dan punggung saat bekerja.

BenQ GW2780T - Engsel

Untungnya, BenQ menggunakan HAS di mana posisi monitor bisa diatur tanpa harus mengangkat monitornya. HAS ,emastikan sudut pandang terbaik untuk kenyamanan penggunanya dengan berbagai macam penyesuaian monitor – tilt, pivot & height adjustment. Hal ini dengan mudah dapat diatur oleh seluruh anggota keluarga sesuai dengan ketinggian untuk menghindari postur tubuh yang salah selama bekerja atau belajar dalam jangka waktu yang panjang.

Nyaman saat mengetik artikel

Dailysocial juga tidak luput dari kegiatan work from home di saat pandemi COVID-19. Oleh karena itu, saya bekerja untuk menulis artikel dengan menggunakan sebuah laptop yang harus diatur posisinya agar lebih mudah untuk dilihat. Sayangnya, monitor laptop hanya memiliki dimensi 15 inci saja sehingga tidak terlalu nyaman untuk bekerja terlalu lama. Menggunakan monitor pun juga harus disesuaikan dengan tinggi meja yang saya gunakan.

Saat BenQ Eye Care Monitor GW2780T datang ke rumah saya, tentu saja buru-buru saya rakit. Akhirnya, setelah beberapa bulan saya bisa bekerja dengan posisi yang pas, di mana saat melihat monitor saya tidak harus sedikit menunduk. HAS yang dimiliki oleh GW2780T memang benar-benar membuat badan saya tegak lurus saat bekerja.

BenQ GW2780T - Vertikal

Bekerja di malam hari juga membuat saya cukup lelah saat melihat monitor. Hal ini tentu saja membuat saya cepat mengantuk. Saya juga mencoba BenQ Eye Care Monitor GW2780T pada malam hari untuk mengetahui apakah nyaman digunakan. Dan memang, saya tidak merasakan kelelahan pada mata saat bekerja hingga tengah malam.

Monitor yang satu ini secara otomatis melakukan penyesuaian cahaya saat keadaan di sekitar sudah redup. Jadi, saya tidak perlu melakukan penyesuaian manual saat saya gunakan pada siang dan malam hari serta saat digunakan oleh anak-anak saya pada saat sekolah di pagi hari. Saya juga tidak perlu lagi meminta anak-anak untuk menggunakan kaca mata anti UV karena memang BenQ Eye Care Monitor GW2780T nyaman saat digunakan.

Menggunakan monitor ini untuk melakukan editing gambar juga cukup menyenangkan. Selain itu, menonton video-video dengan resolusi full HD juga nyaman. Warna yang ditampilkan pada layarnya memang cukup cerah serta tidak pudar. Monitor ini juga cocok untuk dijadikan untuk keperluan hiburan.

Sayangnya, apa yang saya alami memang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Anda harus mencobanya sendiri dan merasakan kenyamanannya saat digunakan. Pengalaman yang saya rasakan sesuai dengan apa yang saya tulis pada artikel yang satu ini. Sebagai tambahan, artikel ini saya buat dengan menggunakan BenQ GW2780T.

Verdict

Saat melakukan kegiatan yang mengharuskan melihat monitor dalam jangka waktu lama, seperti bekerja dan belajar, tentu saja harus memperhatikan kesehatan mata dan badan. Jika monitornya memiliki refresh rate yang rendah, akan membuat mata lelah dan mual. Jika monitornya terlalu tinggi atau pendek dapat menyebabkan pegal pada leher dan punggung. Menggunakan BenQ GW2780T merupakan salah satu solusi yang mudah didapatkan.

Feature yang ditawarkan oleh BenQ GW2780T memang dibuat khusus untuk membantu kesehatan para penggunanya. Dengan Eye Care membuat mata para penggunanya menjadi tidak mudah lelah. Selain itu pegal pada leher dan punggung juga bisa dihindari dengan HAS yang mudah diatur posisinya. Teknologi ini belum tentu ada pada monitor lainnya di pasaran.

BenQ menjual monitor dengan teknologi Eye Care dengan dua tipe, yaitu GW2780T dengan 27 inci dan GW2480T dengan 24 inci. BenQ menjual GW2780T dengan harga 4 juta rupiah dan GW2480T dengan harga 3 juta rupiah. BenQ juga memberikan 3 tahun garansi service & spare part, serta 1 tahun untuk panel.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut bisa langsung dilihat di sini:

Informasi Produk: https://bit.ly/2Mcfovj

Link Pembelian Tokopedia: https://bit.ly/2ZBrmBZ

Link Pembelian Shopee: https://bit.ly/2NKR9oC

Rangkuman keunggulan monitor BenQ GW2780T

  • Layar nyaman untuk dipandang
  • Teknologi Eye Care yang benar-benar membuat mata tidak cepat lelah
  • Posisi monitor dapat diubah dengan mudah
  • Menu OSD yang mudah dimengerti
  • Sudah termasuk speaker
  • Sudah mendukung Display Port dan HDMI 1.4

Disclosure: Artikel ini didukung oleh BenQ. 

Samsung Ungkap Jajaran TV Premium dan Monitor Tahun 2021

Saat ini, banyak orang yang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah dan keberadaan perangkat televisi pun memegang peranan penting, baik untuk hiburan, edukasi, maupun mendukung kegiatan bekerja di rumah. Lewat acara virtual Unbox & Discover kemarin, Samsung mengungkap jajaran produk TV-nya di tahun 2021, meliputi lini MICRO LED, Samsung Neo QLED, Lifestyle TV, monitor, dan soundbar.

Di Samsung, kami dengan bangga senantiasa berinovasi untuk menjadikan hidup sehari-hari konsumen lebih baik. Selama setahun terakhir, teknologi yang awalnya sekadar ‘nice to have’, kini telah menjadi kebutuhan, sebab rumah kita telah menjadi kantor, sekolah, gym, dan lebih lagi. Peran televisi dalam kehidupan kita telah berkembang dan pada tahun 2021, Samsung terus mendefinisikan ulang peran televisi di seputar kebutuhan dan passion konsumen,” ujar James Fishler, Senior Vice President, Home Entertainment Division, Samsung Electronics America.

MICRO LED Hadir ke Rumah

Micro-LED

Kembali pada tahun 2018, Samsung memperkenalkan Micro LED dalam wujud “The Wall” – sistem modul-modul yang dapat dikonfigurasi hingga mencapai ukuran 292 inci. Dengan fleksibilitas seperti itu, The Wall membutuhkan instalasi profesional di rumah atau kantor.

Tahun ini, Samsung mengumpulkan semua kemampuan dari teknologi Micro LED tersebut ke dalam form factor TV tradisional. Sekarang, konsumen dapat menghadirkan pengalaman sinematik di rumah dalam layar edge-to-edge, tanpa memerlukan bantuan profesional untuk merakit dan memasangnya.

MICRO LED juga dapat menjadi layar 4-in-1. Dengan fitur 4Vue (Quad View), pengguna dapat menonton konten dari empat sumber berbeda secara bersamaan. Contohnya bisa memainkan video game sambil streaming panduan.

MICRO LED tersedia dalam ukuran 110 inci dan 99 inci dan secara global akan tersedia mulai akhir Maret 2021. Sedangkan, ukuran 88 inci akan diluncurkan pada musim gugur dan ukuran 76 inci di masa mendatang.

Samsung Neo QLED

Neo QLED_1

Ketika orang-orang beralih ke TV sebagai sarana penyaluran passion, Samsung mengembangkan Samsung Neo QLED untuk meningkatkan pengalaman menonton, apapun tontonannya. Pengalaman menonton di Samsung Neo QLED dimungkinkan berkat Neo Quantum Processor dan Quantum Mini LED terbaru.

Pada ukuran hanya 1/40 kali dari ukuran LED konvensional, Quantum Mini LED menghadirkan kendali pencahayaan yang sangat baik. Dengan warna hitam yang kelam, cahaya yang lebih terang, dan teknologi upscaling yang lebih cerdas.

Samsung Neo QLED dan QLED juga pendamping ideal untuk konsol seperti Xbox Series X. Samsung merupakan Official TV Partner dari Xbox Series X di Amerika Serikat dan Kanada. Samsung juga berpartner dengan AMD untuk mengembangkan TV pertama dengan dukungan Freesync Premium Pro, baik untuk PC dan game konsol untuk menyajikan pengalaman gaming HDR lebih baik.

Bagi yang menggemari fitness, Samsung Neo QLED menghadirkan training kebugaran dan gaya hidup sehat ke rumah dengan Samsung Health. Di tahun 2021, platform fitness ini menambahkan fitur Smart Trainer, dengan kamera opsional yang dijual terpisah, Smart Trainer memanfaatkan AI untuk menganalisis postur dan memberikan feedback secara real-time untuk membetulkan postur ketika menggunakan video instruksional.

Samsung Neo QLED 8K (QN800A dan QN900A) akan tersedia dalam ukuran 65 inci, 75 inci, dan 85 inci. Sementara model 4K-nya (QN90A dan QN85A) akan menyajikan pilihan yang lebih beragam, dimulai dari 50 inci.

Lifestyle TV

Pada kategori Lifestyle TV, Samsung menawarkan layar yang didesain sesuai kebutuhan, selera pribadi, dan style pengguna. The Frame dari Samsung mentransformasikan TV menjadi karya seni yang bisa dipersonalisasikan sesuai dengan estetika dan dekorasi rumah.

Melalui kerja sama yang baru pada Art Store, seperti NAVA Contemporary dan Etsy, The Frame menampilkan lebih banyak karya seni orisinil yang cocok dengan selera individu. The Frame juga menghadirkan ruang penyimpanan foto yang lebih besar, dari 500MB pada 2020 menjadi 6GB di 2021, sehingga dapat menyimpan hingga 1.200 foto dalam kualitas UHD.

Tahun ini ada cara-cara baru untuk mengkustomisasi The Frame, mulai dari pilihan mounting baru seperti Slim Fit Wall Mount hingga lima pilihan bezel dan lebih banyak lagi tawaran dari pihak ketiga. The Frame 2021 dibuat lebih ramping dari sebelumnya, dengan ketebalan hanya 24,9mm.

Samsung juga menawarkan cara baru untuk memajang The Frame 2021 melalui My Shelf, aksesoris baru yang akan diluncurkan secara global tahun ini yang memungkinkan pengguna menciptakan dinding yang diatur dengan sentuhan personal untuk melengkapi layar dan dekor rumah. My Shelf dapat dilekatkan pada The Frame berukuran 55, 65, dan 75 inci, dan akan tersedia dalam 4 pilihan warna: beige, putih, coklat, dan hitam.

Bagi yang merindukan pengalaman di bioskop, Samsung memiliki The Premiere, proyektor triple laser pertama di industri dengan resolusi 4K. Untuk membantu konsumen menggunakan The Premiere di manapun di rumahnya, Samsung akan menawarkan layar yang dapat digulung yang dioptimalkan untuk The Premiere pada tahun ini di Samsung.com.

Selanjutnya The Terrace, TV ini dirancang untuk digunakan di luar ruangan dan tentu sudah weather-resistant, dengan peringkat IP55 untuk melindungi perangkat dari air dan debu. Perangkat ini juga mudah dipasang dan mudah disambungkan ke layanan TV kabel dan jaringan Wi-Fi. The Terrace tersedia dalam ukuran 55 inci, 65 inci, dan model 75 inci.

Smart Monitor

Samsung Flip 75
Samsung Flip 75

Smart Monitor adalah monitor ‘do-it-all‘ pertama dari Samsung yang menggabungkan aspek terbaik dari monitor dan TV. Smart Monitor kompatibel dengan Wi-Fi, Bluetooth, Wireless DeX, dan Apple AirPlay 2, sehingga konsumen bisa bekerja dari mana saja tanpa harus terhubung ke PC.

Dengan fitur AirPlay 2, pengguna dapat menjalankan streaming, mengontrol, dan berbagi konten favorit mereka langsung dari iPhone, iPad, atau Mac ke monitor. Ketika butuh waktu untuk bersantai, pengguna bisa menikmati serial-serial favorit dengan menyalakan platform Smart TV dan mengakses aplikasi streaming favorit.

Untuk mendukung cara belajar dan bekerja yang baru, Samsung memperkenalkan Samsung Interactive Display FLIP 75 inci, papan tulis digital yang dapat digunakan untuk menulis, menggambar, dan mengedit. Dengan resolusi 4K, visual bisa dengan mudah dibaca, satu tim yang terdiri dari 20 orang juga dapat bekerja secara bersamaan, melakukan sinkronisasi perangkat mereka untuk berbagi konten secara real-time.

Soundbar

HW-950A

Lini produk Q Series 2021 menggunakan teknologi eksklusif Q-Symphony, mensinkronisasi audio dari Samsung TV untuk menghadirkan suara 3 dimensi yang disempurnakan. Soundbar ini bahkan mengukur lingkungannya untuk memproyeksikan audio ke arah yang dibutuhkan dengan presisi.

Untuk pengalaman yang imersif, Q950A menghadirkan 11.1.4 channel sound pertama di industri. Fitur baru Bass Boost memungkinkan pengguna untuk menambahkan “lebih banyak boom” dengan satu klik saja. Bagi yang memutar musik dari perangkat mobile, Tap Sound membuatnya semudah mengetukkan perangkat ke soundbar. Q950A juga mendukung beberapa voice assistant, termasuk Amazon Alexa dan Bixby, membuatnya lebih mudah mengendalikan pengalaman menikmati audio ini.

BenQ Umumkan SW271C, Monitor 4K 27 Inci Untuk Editing Foto dan Video Kelas Profesional

BenQ telah mengumumkan monitor 4K 27 inci terbarunya, bernama BenQ SW271C. Monitor ini merupakan penerus dari SW271 yang dirilis tahun 2017 dan generasi anyarnya ini menjanjikan akurasi warna tinggi, alat alur kerja, dan fitur yang lebih efisien.

BenQ SW271C mempertahankan resolusi 3840×2160 piksel yang sama seperti pendahulunya, tetapi panel yang digunakan mendukung HLG selain HDR10. Dukungan color space-nya lebih luas, termasuk sRGB 100%, AdobeRGB 99%, dan P3 90%.

adobe-rgb

Lebih lanjut, monitor ini mengusung teknologi AQCOLOR dari BenQ dan memiliki 16-bit 3D LUT dengan Delta E ≤ 2. Serta, telah mengantongi sertifikasi dari Pantone Validated, Calman Ready, Calman Verified, dan mendukung kalibrasi video dengan LightSpace Light Illusion. Monitor ini juga sudah dikalibrasi dari pabrikan dan laporan kalibarasi pabrik disertakan di dalam kotak penjualan.

Untuk memperlancar alur kerja, BenQ SW271C dilengkapi Hotkey Puck Gen 2 versi terbaru. Lewat tombol ini pengguna bisa beralih profil warna dan menyesuaikan pengaturan layar dengan mudah, termasuk akses cepat ke software Uniformity Technology dan Paper Color Sync.

Teknologi Uniformity tersebut memastikan keseragaman di seluruh tampilan dengan menyesuaikan ratusan sub-region di seluruh panel untuk kecerahan yang seimbang. Sementara, Paper Color Sync akan menghasilkan preview simulasi untuk berbagai pengaturan warna, printer, dan jenis kertas.

Lewat Hotkey Puck Gen 2, pengguna juga dapat mengaktifkan mode advanced black & white dan mode GamutDuo. Jadi, bisa melakukan preview foto berwarna dalam salah satu dari tiga preset black & white yang telah ditetapkan sebelum mengedit. Sementara, mode GamutDuo memungkinkan preview foto yang sama dalam dua color gamut secara berdampingan.

BenQ juga melengkapi SW271C dengan beberapa fitur baru untuk memenuhi kebutuhan para videografer profesional. Selain dukungan HDR10 dan HLG, layarnya juga dapat menampilkan konten video 24p, 25p, dan 30p pada frame rate native-nya.

Monitor ini juga kompatibel dengan SDI ke HDMI, sehingga videografer bisa mentransfer video uncompressed langsung ke monitor ini. Koneksi lain mencakup port USB-C yang mendukung power delivery 60W, dua port HDMI 2.0, DisplayPort 1.4, USB Type B (upstream) dan dua port USB 3.1 (downstream).

BenQ SW271C memiliki SD card reader dan dilengkapi kap pelindung yang dapat dilepas serta dapat digunakan dalam orientasi lanskap dan portrait. Mengenai harga, monitor BenQ SW271C dibanderol US$1.599 atau sekitar Rp22,8 jutaan.

Sumber: DPreview

Cooler Master Umumkan Empat Monitor Gaming Baru, Semuanya dengan Resolusi QHD dan Refresh Rate Tinggi

Setahun yang lalu, Cooler Master memutuskan untuk memperluas portofolio produknya secara signifikan, salah satunya dengan memperkenalkan monitor gaming pertamanya. Tahun ini, mereka sudah menyiapkan empat monitor baru, dan keempatnya ditargetkan bagi mereka yang bermain di resolusi 1440p (QHD).

Monitor yang pertama adalah GM32-FQ yang berukuran 31,5 inci. Model ini menggunakan panel IPS dengan refresh rate maksimum 165 Hz, lengkap beserta sertifikasi AMD FreeSync Premium maupun Nvidia G-Sync Compatible. Rasio kontrasnya tercatat di angka 1200:1, dan ia memiliki waktu respon 5 milidetik (grey-to-grey).

Reproduksi warnanya cukup akurat berkat dukungan 95% spektrum DCI-P3, akan tetapi tingkat kecerahan maksimumnya cuma terbatas di angka 250 nit. Monitor ini rencananya akan dilepas ke pasaran seharga $499 mulai akhir bulan Maret mendatang.

Jika lebih suka dengan monitor curved, alternatifnya ada GM32-CQ yang mengemas panel VA 32,5 inci dengan tingkat kurvatur 1500R. Refresh rate maksimumnya sama-sama berada di angka 165 Hz, demikian pula waktu responnya di 5 milidetik. Selain berbeda bentuk, GM32-CQ juga sudah mengantongi sertifikasi HDR400. Harganya sendiri sama persis di angka $499.

Untuk monitor yang ketiga dan keempat, dua-duanya sama-sama memiliki ukuran 27 inci. Model GM27-FQ ARGB menggunakan panel Fast-IPS dengan refresh rate 180 Hz dan waktu respon 1 milidetik, serta mendukung 95% spektrum warna DCI-P3. Ia pun juga sudah mengantongi sertifikasi FreeSync Premium maupun G-Sync Compatible, tidak ketinggalan pula HDR400. Harganya dipatok $549 saat mulai dijual pada babak kedua tahun ini.

Monitor yang terakhir, yakni GM27-FF, mengusung panel VA dengan refresh rate 240 Hz dan waktu respon 1 milidetik. Jelas sekali bahwa model ini adalah yang ditargetkan ke kalangan gamer kompetitif, dan ia juga sudah mulai dijual sekarang juga dengan harga $349.

Memang tidak ada yang begitu istimewa dan menonjol dari kuartet monitor ini. Namun yang cukup menarik menurut saya adalah fakta bahwa tidak ada satu pun dari antaranya yang mengemas resolusi 1080p. Melihat begitu perkasanya deretan GPU terbaru dari Nvidia maupun AMD, tidak heran apabila mulai banyak yang meninggalkan resolusi FHD. Problemnya sekarang tinggal bagaimana stok dan harga kartu grafis bisa kembali normal sehingga konsumen dapat menikmati sesi bermainnya secara mulus di resolusi QHD.

Sumber: PC Gamer dan Display Specifications.

Sony Hadirkan Xperia Pro dengan Port HDMI, Berfungsi Sebagai Monitor Eksternal Kamera

Sony telah mengumumkan Xperia Pro, smartphone flagship ini lain daripada yang lain karena dapat berfungsi ganda sebagai monitor eksternal portabel. Xperia Pro dilengkapi dengan konektor micro HDMI dan ketika dihubungkan misalnya ke kamera mirrorless Sony Alpha – smartphone ini bisa dijadikan sebagai monitor 4K HDR.

Monitor eksternal sendiri bisa dibilang merupakan perangkat wajib bagi videografer profesional, filmmaker, maupun content creator, terutama ketika produksi video serius untuk memberikan fleksibilitas dan memastikan komposisi, eksposur, dan fokusnya tepat. LCD monitor bawaan kamera mirrorless masih kurang untuk memenuhi kebutuhan para profesional, karena ukurannya kecil rata-rata 3 inci dan resolusinya tidak terlalu tinggi.

Untuk spesifikasi layarnya, Xperia Pro mengemas CinemaWide display 6,5 inci menggunakan panel OLED HDR beresolusi 4K (3840×1644 piksel) dalam aspek rasio 21:9. Serta, memiliki rasio kontras 1.000.000:1, color gamut DCI-P3 100%, dan tingkat kecerahan hingga 1000 nit. Saat menjadi monitor eksternal, layarnya juga mendukung fungsi pinch-to-zoom untuk memastikan fokus secara akurat.

Bukan hanya dapat sekedar menjadi monitor eksternal, Xperia Pro juga berfungsi sebagai solusi perangkat live streaming yang andal dengan dukungan koneksi 5G (mmWave). Pengguna bisa melakukan live streaming di YouTube hingga 720p menggunakan kamera yang terhubung dengan Xperia Pro lewat HDMI atau lewat platform live streaming seperti streamlabs dan StreamYard untuk multiple stream ke berbagai layanan termasuk YouTube, Facebook Live, Twitch, LinkedIn, dan lainnya.

Kemudian saat dihubungkan lewat port USB-C dengan kamera mirrorless Sony yang didukung. Xperia Pro juga dapat digunakan sebagai solusi transfer file untuk untuk mengirimkan foto dan video melalui jaringan 5G ke server FTP atau lokasi berbasis web lainnya.

Untuk spesifikasi lain, pada dasarnya Xperia Pro merupakan versi yang lebih tangguh dari Xperia 1 II dengan sasis yang lebih kokoh, memiliki empat antena 5G (mmWave), dan dilengkapi konektor micro HDMI. Sisanya bisa dibilang identik, dapur pacunya mengandalkan chipset Snapdragon 865 dengan RAM 12GB dan penyimpanan 512GB.

Sony Xperia Pro 7

Kemampuan kameranya juga istimewa, dengan tiga kamera belakang yang sama-sama beresolusi 12MP, dengan perbedaan pada luas sudut pandang lensa Zeiss-nya (standar, telephoto, ultrawide). Sony juga menyematkan teknologi Real-Time Eye AF miliknya di sini dan dapat menjepret tanpa henti dalam kecepatan 20 fps.

Lewat kombinasi fungsionalitas tambahan tersebut, Sony menjual Xperia Pro dengan harga yang tinggi yakni US$2.499 atau sekitar Rp35 juta di pasar Amerika. Sayangnya, masyarakat Indonesia sangat kecil kesempatannya untuk mendapatkan Xperia Pro secara resmi. Semoga saja, Xperia Pro menginspirasi brand lain untuk merilis smartphone dengan port HDMI.

Sumber: DPreview

Samsung Luncurkan Lini Smart Monitor untuk Memfasilitasi Kebutuhan Bekerja, Belajar dan Hiburan Sekaligus

Pandemi yang tak kunjung berakhir dan tren work from home (WFH) yang berkepanjangan memaksa sebagian konsumen untuk menerapkan sejumlah upgrade pada kantor dadakannya di rumah. Mulai dari yang sepele seperti membeli perlengkapan lighting baru guna menyempurnakan mood selama jam produktif, sampai yang lebih esensial seperti meng-upgrade PC, semuanya dilakukan demi memperlancar aktivitas selama pandemi.

Melihat tren kerja dari rumah dan pembelajaran jarak jauh yang kini sudah bergeser menjadi kebiasaan baru, Samsung ingin menawarkan inovasi yang memberikan fleksibilitas untuk melakukan beragam aktivitas di rumah, melalui satu perangkat: Samsung Smart Monitor. Sesuai namanya, Samsung Smart Monitor bukan sembarang monitor, melainkan yang dibekali sistem operasi Tizen, sehingga dapat mendukung kegiatan bekerja atau hiburan secara mandiri.

Samsung menggunakan istilah “do-it-all screen” dalam mendeskripsikan perangkat ini. Memang benar, karena selain bisa disambungkan ke PC atau laptop seperti biasa, ia juga dapat menjalankan berbagai aplikasi Microsoft Office 365 maupun memutar tayangan-tayangan terbaru di Netflix hanya dengan terhubung ke jaringan Wi-Fi. Dukungan Samsung DeX pun tentu juga tersedia, sehingga pengguna smartphone Samsung dapat memperlakukannya sebagai extension dari smartphone.

Singkat cerita, Samsung menciptakan satu perangkat ini untuk berbagai kebutuhan, mulai dari bekerja, belajar, sampai menikmati konten hiburan terfavorit, yang di titik ini hampir semuanya kita lakukan di dalam kediaman masing-masing. Yang mungkin jadi pertanyaan adalah, apa yang membedakan Smart Monitor dari Smart TV? Sederhana saja, lini Samsung Smart Monitor ini tidak dibekali TV tuner terintegrasi, sehingga ia tidak dapat dipakai untuk memutar saluran TV tradisional.

Samsung Smart Monitor hadir dalam dua tipa yang berbeda, yakni M7 dan M5. Tipe M7 hadir mengemas panel seluas 32 inci dengan resolusi 3840 x 2160 pixel, sedangkan tipe M5 dengan panel seluas 27 atau 32 inci beresolusi 1920 x 1080 pixel. Perbedaan selanjutnya terletak pada konektivitasnya; tipe M7 punya port USB-C yang memungkinkan transfer data sekaligus daya hingga 65 W hanya dengan menggunakan satu kabel saja.

Selebihnya, kedua tipe Samsung Smart Monitor ini sama-sama dilengkapi sepasang port HDMI 2.0, tiga port USB 2.0, Wi-Fi 5, dan Bluetooth 4.2. Dukungan format HDR10 turut tersedia, demikian pula sepasang speaker berdaya total 10 W dan remote control yang mendukung perintah suara. Aspek kenyamanannya pun kian disempurnakan berkat adanya fitur Adaptive Picture yang dapat menyesuaikan tingkat kecerahan dan temperatur warna layar secara otomatis berdasarkan kondisi pencahayaan ruangan.

Samsung saat ini telah membuka pre-order untuk Smart Monitor tipe M7 di Samsung.com/id, Blibli, JD.id, Bhinneka.com, dan Shopee. Harganya dipatok Rp5.999.000, dan bagi yang memesannya selama periode pre-order berlangsung (8 – 24 Januari 2021), mereka berhak mendapatkan bonus eksklusif berupa bundling Microsoft 365 Personal selama satu tahun dan keyboard plus mouse Microsoft Wireless Desktop 900 senilai Rp1.600.000.

Smart Monitor tipe M5 kabarnya baru akan menyusul pada bulan Februari 2021 dengan harga yang lebih terjangkau.

Acer Umumkan Tiga Monitor Gaming Terbarunya, Pertama Dengan Port HDMI 2.1

Acer telah mengumumkan tiga monitor gaming baru yang nantinya akan dipamerkan di CES 2021 dan akan tersedia mulai bulan Mei mendatang. Dari segi spesifikasi, produk yang paling menonjol ialah Acer Nitro XV28. Sebuah monitor gaming berukuran 28 inci dengan panel IPS beresolusi 4K dan punya refresh rate 144Hz dengan fitur FreeSync Premium.

Nitro XV28 juga merupakan monitor gaming pertama dari Acer yang dilengkapi port HDMI 2.1. Standar baru konektor High Definition Multimedia Interface ini menawarkan dukungan konten game hingga resolusi 4K pada 120fps dengan fitur variable refresh rate (VRR).

Dengan spesifikasi tersebut, Acer Nitro XV28 tak hanya bakal memikat para gamer PC. Namun juga siap memanjakan pemilik konsol PlayStation 5 atau Xbox Series X. Hal ini sejalan dengan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home yang menambah jam produktif setiap orang dan dorongan bermain game merupakan salah satu hiburan yang paling diminati.

Untuk kelengkapan konektivitasnya, monitor gaming ini meliputi dua port HDMI versi terbaru 2.1, satu DisplayPort, satu port USB Type-C yang mampu mengisi daya 65W PD, empat port USB Type-A 3.0, dan sebuah port USB Type-B. Acer menjual Nitro XV28 dengan harga US$899 atau sekitar Rp12,6 jutaan.

PSX_20210108_161453

Selanjutnya ialah Acer Predator XB27, monitor gaming 27 inci ini menggunakan panel IPS beresolusi QHD dengan kapabilitas HDR400. Hal ini berarti layar monitor ini kompatibel dengan HDR level terendah dengan tingkat kecerahan maksimum 400 nit yang mana masih sebetulnya kurang cerah.

Panel yang digunakan Acer Predator XB27 memiliki refresh rate native 240Hz dan mendukung sampai 275Hz dengan overclocking, serta memiliki response time hanya 0,5ms. Juga dilengkapi modul Nvidia G-Sync dengan fitur Nvidia Reflex Latency Analyzer yang berguna untuk membantu para gamer secara akurat mengukur dan mengoptimalkan latensi dari mouse, layar, dan PC gaming mereka.

Kelengkapan konektivitasnya meliputi dua port HDMI, satu DisplayPort, tiga port USB Type-A 3.0, satu port USB Type-A 2.0, dan port USB Type-B. Acer Predator XB27 akan dijual seharga US$1.099 atau Rp15,4 jutaan.

PSX_20210108_161508

Terakhir Acer Predator XB32 yang dibanderol US$1.199 atau Rp16,8 jutaan. Monitor gaming 4K dengan panel IPS berukuran 31,5 inci ini kompatibel dengan G-Sync, memiliki refresh rate native 144Hz, dan mendukung HDR400. Konektivitasnya meliputi dua port HDMI, satu DisplayPort, satu port USB Type-C dengan pengisian 65W PD, empat port USB Type-A 3.0, dan port USB Type-B untuk memberi daya.

Sumber: TheVerge

Jelang CES 2021, Dell Umumkan Rangkaian Monitor Terbarunya

Pameran teknologi tahunan Consumer Electronics Show (CES) 2021 akan digelar secara digital pada 11-14 Januari mendatang. Sebelum acara tersebut resmi dimulai, beberapa vendor biasanya mengumumkan produk barunya yang akan dipamerkan di CES 2021. Salah satunya Dell yang telah mengumumkan jajaran monitor terbarunya.

dell_ultrasharp_40_curved_monitor_front_back-700x467-c

Pertama Dell UltraSharp 40 Curved Monitor (U4021QW), layar monitor ini menggunakan panel IPS yang melengkung dengan radius 2.500. Ukurannya sangat lapang 40 inci dengan resolusi 5K (5.120×2.160 piksel) yang menghasilkan kerapatan 441 ppi, mendukung color gamut 98% DCI-P3 dan color space 100% Adobe sRGB.

Monitor ini dilengkapi dual speaker 9 watt dan jack audio 3.5mm. Koneksinya mencakup DisplayPort 1.4, sepasang port HDMI 2.0, Thunderbolt 3 yang bisa untuk charging 90W, port USB-B, port USB-C downstream untuk pengisian daya, empat port USB-A, port USB-A superspeed, dan port ethernet. Monitor terbaru Dell ini dibanderol US$2.100 atau sekitar Rp29 jutaan.

dell_ultrasharp_38_curved_usb-c_hub_monitor_front_back-700x467-c

Selanjutnya Dell UltraSharp 38 Curved USB-C Monitor, monitor lengkung berukuran 38 inci beresolusi WQHD+ (3.840×1.600 piksel). Layarnya ini melengkung dengan radius 2.350 dan mendukung color space 95% DCI-P3. Ukuran dan resolusi layar lebih kecil tersebut membuat harganya lebih murah yakni US$1.500 atau sekitar Rp20,9 jutaan.

Dell juga mengumumkan sepasang monitor kelas menengah yang lebih tradisional, yakni Dell UltraSharp 24 U2422HE dan UltraSharp 27 U2722DE dengan fungsionalitas USB-C Hub. Keduanya punya layar datar, tetapi dikemas dalam desain InfinityEdge dengan bezel sekiling layar yang tipis.

Untuk model berlayar 24 inci ditopang resolusi 1.920×1.080 piksel dan mendukung color gamut 85% DCI-P3 dan color space 100% Adobe sRGB. Monitor ini dapat menyuplai daya hingga 90 watt menggunakan kabel USB Type-C tunggal dan memiliki port ethernet. Sementara, model 27 inci didukung resolusi lebih tinggi QHD 2.560×1.440 piksel.

Harga Dell UltraSharp 24 USB-C Hub Monitor dijual US$460 atau Rp6,4 jutaan dan US$680 atau Rp9,4 jutaan untuk versi yang lebih besar. Dell juga menyediakan versi yang tanpa fungsionalitas USB-C Hub dengan spesifikasi identik, masing-masing dibanderol US$360 dan US$580.

Dell 1

Selain itu, Dell juga memperkenalkan tiga monitor yang dirancang untuk menyuguhkan pengalaman konferensi video lebih baik dengan webcam dan audio berkualitas tinggi. Monitor tersebut dilengkapi kamera IR 5MP, dual speaker 5W, dan punya mikrofon noise-cancelling.

Ketiga monitor ini telah disertifikasi untuk Microsoft Teams dan dibekali tombol Teams khusus. Ukuran layar yang tersedia ialah 24 inci, 27 inci, dan khusus model paling besar 34 inci memiliki layar lengkung. Keunggulan lain ialah fitur ComfortView Plus yang membantu mengurangi emisi cahaya biru tanpa mengorbankan akurasi warna. Harganya masing-masing dibanderol US$520 (24 inci), US$720 (27 inci), dan US$1.150 (34 inci).

Sumber: DPreview

BenQ PD3420Q Adalah Monitor 34 Inci Ultrawide 21:9 yang Dirancang Untuk Disainer

BenQ telah mengumumkan monitor ultrawide terbarunya, BenQ PD3420Q yang dirancang untuk disainer dan video/content editor. Monitor ini mengusung panel ‘panoramic frameless‘ berukuran 34 inci dengan resolusi WQHD 3440×1440 piksel dalam aspek rasio 21:9 yang menyuguhkan ekstra workspace 33%.

Layarnya memiliki sertifikasi VESA Display HDR 400, dengan teknologi low blue light, BenQ Flicker-free, dan anti-glare. Menggunakan panel IPS, dengan response time 5ms dan refresh rate 60Hz.

Untuk memberikan akurasi warna yang tinggi, BenQ PD3420Q dibekali teknologi BenQ AQCOLOR yang menyuguhkan 1,07 miliar warna dengan cakupan 99% sRGB, 98% DCI-P3, dan rata-rata Delta E ≤ 3. BenQ menjamin bahwa setiap panel telah dikalibrasi pabrik, memperoleh sertifikasi Pantone Validated, dan Calman Verified.

Monitor BenQ ini memiliki fitur partisi desktop dan picture-in-picture. Artinya Anda bisa bekerja layaknya menggunakan dua monitor, dengan partisi 16:9 dan 5:9 secara berdampingan yang memudahkan aktivitas multitasking.

Untuk konektivitas kabelnya, BenQ PD3420Q dilengkapi satu DisplayPort full-size, dua HDMI 2.0, USB 3.1 Hub (empat downstream dan satu upstream). Serta, satu port USB Type-C yang mendukung power delivery 65 watt.

Selain itu, juga terdapat BenQ Hotkey Puck Gen 2 hardware controller yang memungkinkan beralih beragam mode tampilan dengan mudah, seperti CAD/CAM, Animation, Darkroom, DualView, dan M-Book. Harga monitor ultrawide BenQ PD3420Q dibanderol US$900 atau sekitar Rp12,7 juta.

Sumber: Slashgear