4 Cara Jitu Download Video YouTube Jadi MP3, Tanpa Aplikasi!

Mendengarkan musik merupakan hiburan di saat bosan, terutama saat sedang dalam perjalanan. Namun, akses mendengarkan musik seringkali mengharuskan kamu untuk terhubung ke internet. Jangan khawatir, kamu bisa mengunduh musik dari YouTube!

YouTube adalah salah satu platform video terbesar di dunia. Di dalamnya, kamu bisa menonton beragam tayangan yang kamu sukai, termasuk musik. Bahkan, kamu bisa mengunduh musik yang kamu sukai dari YouTube. Berikut beberapa cara mengunduh video YouTube jadi MP3.

Menggunakan Situs YTMP3

Youtube jadi MP3
Website – YTMP3

Cara pertama yang bisa kamu lakukan untuk mengunduh MP3 dari YouTube yaitu menggunakan situs YTMP3. Berikut langkah-langkahnya.

1. Jalankan aplikasi YouTube terlebih dahulu, kemudian pilih video yang ingin kamu unduh jadi MP3.

2. Klik Bagikan, lalu pilih Copy Link untuk menyalin tautan video.

3. Jika sudah, jalankan browser dari ponselmu lalu kunjungi tautan berikut ytmp3.cc.

4. Lalu tempel tautan video yang sudah disalin.

5. Klik Convert dan klik Download. Tunggu sampai proses selesai.

Menggunakan Situs Go-MP3

Cara Download Video Youtube Jadi MP3
Website – Go MP3

Kedua, kamu bisa menggunakan situs Go-MP3 untuk mengunduh musik kesukaanmu dari YouTube. Berikut langkah-langkahnya.

1. Jalankan aplikasi YouTube terlebih dahulu, kemudian pilih video yang ingin kamu unduh jadi MP3.

2. Klik Bagikan, lalu pilih Copy Link untuk menyalin tautan video.

3. Kunjungi tautan https://www.go-mp3.com/en30 dari browsermu.

4. Klik ikon lup lalu klik Download MP3 File.

5. Tunggu selama beberapa detik sampai proses mengunduh selesai.

Menggunakan Situs x2 Convert

Cara Download Video YouTube Jadi MP3
Website – X2 Convert

Selanjutnya, kamu bisa menggunakan situs x2 Convert untuk mengunduh MP3 dari YouTube. Berikut langkah-langkahnya.

1. Jalankan aplikasi YouTube terlebih dahulu, kemudian pilih video yang ingin kamu unduh jadi MP3.

2. Klik Bagikan, lalu pilih Copy Link untuk menyalin tautan video.

3. Kunjungi tautan x2convert.com dari browsermu lalu tempel tautan video yang sudah disalin.

4. Klik menu Get Link MP3.

5. Tunggu selama beberapa detik sampai proses mengunduh selesai.

Menggunakan Situs Y2Mate

Cara Download Youtube Jadi mp3
Website – Y2Mate

Terakhir, kamu bisa mengunduh video dari YouTube menggunakan situs Y2Mate. Selain format MP3, Y2Mate juga menyediakan berbagai format lain seperti, MP4, 3GP, WEBM, dan lainnya. Berikut langkah-langkahnya.

1. Pilih video yang ingin kamu unduh, lalu salin tautan.

2. Kunjungi situs Y2Mate yang tersedia pada tautan www.y2mate.com lalu tempel tautan video.

3. Klik menu unduh audio, kemudian tunggu sampai selesai.

Berikut cara yang bisa kamu lakukan dengan mudah untuk mengunduh audio dari YouTube. Jadi, kamu tidak perlu harus terhubung dengan internet hanya untuk mendengarkan musik kesukaanmu. Semoga artikel di atas bermanfaat, ya!

Cara Convert Audio MP3 ke MIDI Tanpa Install Aplikasi

Perangkat audio player yang berbeda mendukung format file yang berbeda pula, misalnya MP3 Player hanya mendukung file berjenis MP3 dan MP4. Sedangkan perangkat organ atau sejenisnya terbatas pada file berjenis MIDI. Artinya, jika file Anda berformat MP3 dan Anda ingin memutar di organ, maka Anda wajib meng-convert MP ke MIDI terlebih dahulu.

Continue reading Cara Convert Audio MP3 ke MIDI Tanpa Install Aplikasi

MP3 Resmi ‘Dibunuh’ oleh Penciptanya

22 tahun sejak ia menyapa publik untuk pertama kalinya, MP3 yang tidak lain merupakan format audio terpopuler harus mengakhiri kiprahnya dengan cukup pahit. Ia ‘dibunuh’ oleh penciptanya sendiri, Fraunhofer Institute for Integrated Circuits, yang memulai pengembangan format tersebut pada akhir tahun 80-an.

Institusi asal Jerman tersebut baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka sudah menghentikan program licensing atas sejumlah paten yang berkaitan dengan MP3. Alasannya sederhana: dunia sudah menemukan format yang lebih superior, yakni AAC alias Advanced Audio Coding.

Memang benar, AAC merupakan format andalan mayoritas layanan streaming musik. Menurut Fraunhofer – yang sendirinya ikut membantu pengembangan AAC – AAC lebih efisien dan menawarkan lebih banyak fungsionalitas ketimbang MP3. Pernyataan ini juga benar, seperti yang bisa kita lihat pada layanan streaming film, dimana format audio yang dipakai sekali lagi adalah AAC.

Singkat cerita, AAC ke depannya bakal menggantikan MP3 sebagai standar format audio terkompresi. Namun hal ini bukan berarti MP3 lalu akan mati dan semua koleksi musik kita dalam format tersebut tiba-tiba tidak bisa lagi diputar.

Yang bisa terjadi kemungkinan adalah hilangnya dukungan format MP3 pada perangkat seperti speaker Bluetooth di masa yang akan datang, dikarenakan Fraunhofer tidak lagi ‘menjual’ lisensi patennya. Namun kemungkinan sebaliknya juga bisa terjadi seandainya Fraunhofer memutuskan untuk menggratiskan lisensinya.

Terlepas dari itu, MP3 tetap sangat berjasa dalam membantu kita bermigrasi ke musik digital. Meski tidak bisa dipungkiri MP3 adalah pemicu meledaknya angka pembajakan musik, MP3 juga yang pada akhirnya membiasakan kita menikmati musik di mana saja – dulu lewat iPod atau sejenisnya, sekarang melalui smartphone.

Karena sudah terbiasa, konsep layanan streaming musik pun terdengar begitu masuk akal di telinga kita, hingga akhirnya kita memutuskan untuk berlangganan Spotify, Apple Music, maupun layanan lainnya. Hasil akhirnya, angka pembajakan musik jadi bisa sedikit ditekan, dan menurut saya cukup wajar jika kita menganggap MP3 telah menebus ‘dosanya’.

Sumber: NPR. Gambar header: Pixabay.

Music Player Geek Wave Dirancang Buat Mereka Yang ‘Bertelinga Emas’

Ketika iPod melakukan debutnya tahun 2001, sebuah perombakan terjadi di pasar. Ia mungkin bukanlah player musik portable pertama, tapi iPod memudahkan kita mengelola seluruh koleksi lagu dan membawanya kemana-mana. Sayang sekali, kepopularitasan iPhone kini membuat iPod terlantar. Smartphone sebagai music player memang sudah cukup, tapi apakah ia memuaskan? Continue reading Music Player Geek Wave Dirancang Buat Mereka Yang ‘Bertelinga Emas’

Pemerintah Mulai Langkah Panjang Untuk Lindungi Industri Musik Digital

Industri musik memang sebuah industri yang rentan pembajakan, banyak musisi yang menderita karena karyanya dibajak dan disebarkan secara cuma-cuma. Setelah sekian lama berdiam diri, akhirnya para musisi ini memulai sebuah gerakan “Heal Our Music” yang bertujuan untuk melawan pembajakan terhadap musik mereka.

Para musisi ini-pun bekerjasama dengan Depkominfo untuk mulai memblokir akses internet ke situs-situs yang menyediakan layanan download mp3 bajakan. Hal ini tentu sangat merugikan bagi para musisi yang sudah bekerja keras untuk membuat musik yang bagus hanya untuk dibajak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Continue reading Pemerintah Mulai Langkah Panjang Untuk Lindungi Industri Musik Digital

Gamelan, Pemutar Musik Sosial Rasa Lokal

Pengen punya media player yang ngga sekedar muter musik, tapi juga bisa ngasih informasi lebih jauh tentang band/artis yang elo suka dan ngasih rekomendasi musik sejenis? Perkenalkan Gamelan, pemutar musik digital racikan lokal dengan rasa sosial.

Aplikasi keren ini dikembangkan oleh Ari Setyo dari Galenic, yang dapet ide untuk bikin Gamelan karena sering pengen tau lebih lanjut tentang band yang dia denger. Gamelan lalu dibangun di atas Adobe Air dengan tujuan agar bisa jalan di berbagai OS.

Walau statusnya saat ini masih dalam tahap Alpha 9, tapi banyak potensi menarik yang sudah ditunjukkan. Yuk kita liat lebih lanjut!
Continue reading Gamelan, Pemutar Musik Sosial Rasa Lokal

MusicDNA: Generasi Baru Pengganti MP3

Bagi anda penikmat musik, tentu akan hafal dengan MP3, file digital ini memang menjadi ‘merek’ generik untuk penyebutan file digital
untuk musik. Tapi salah satu co-inventor MP3 kini tengah mengembangkan sebuah teknologi baru yang akan merombak format audio musik.
Teknologi yang tengah dikembangkan itu bernama MusicDNA, seperti yang ditulis oleh paidcontent
format baru ini memungkinkan penikmati musik yang membeli secara online untuk
menikmati format audio dengan bentuk baru, tidak hanya format statis berupa file audio saja tetapi user bisa menikmati album art,
lyric, serta informasi tambahan lain yang berhubungan dengan artis dan lagu itu sendiri, bahkan ketika user yang membeli kontek musik ini
sedang online, maka fitur tambahan lain bisa dinikmati, seperti jadwal konser, blog posting sampai info dari Twitter dan akun
social networking lainnya.
Segala informasi yang ada di audio memang diserahkan pada penerbit, informasi apa yang akan ditambahkan ke dalam format audionya. Aplikasi
ini memang belum diluncurkan untuk publik, tapi saya sendiri membayangkan saja ketika format ini dirilis dan menari banyak publisher musik,
kita akan menikmati suguhan audio yang sangat lengkap, dan semuanya real-time.
Namun, seperti yang dikatakan oleh Cnet, MusicDNA memang harus bersaing dengan jawara bisnis musik sekarang, yaitu Apple yang telah
memiliki iTunes LP yang memungkinkan penambahan informasi tambahan ke dalam file musik. Pendapat yang lain juga di kemukakan oleh Paidcontent
yang mengatakan bawha, sebenarnya trend musik sekarang bergerak dari downloadable file ke web-hosted services, namun
MusicDNA tetap optimis bahwa pangsa pasar untuk downloadable file musik masih mempunai pangsa pasar sediri, terutama mereka
yang sendang mendengarkan musik di device tertentu yang tidak terkoneksi dengan internet, seperti ketika dalam perjalanan.
BBC menulis bahwa beberapa record label telah menjalin kerjasama untuk menggunakan musicDNA, seperti British record company Beggards
Group yang merupakan record label yang manaungi MIA, The Strokes, Vampire Weekend, serta record label dai U.S. Tommy Boy
Terus terang saya sangat penasaran dengan teknologi baru ini, penasaran akan tanggapan para record label tentang format baru ini dan
tentu saja penasaran akan seperti apa user musik akan menanggapinya, meskipun harus saya akui pengaruhnya untuk industri musik lokal
masih jauh, tapi berhubung kiblat musik kita masih ke international, perkembangan apapun pasti akan menarik untuk diikuti.

musicdnaBagi anda penikmat musik, tentu akan hafal dengan MP3, file digital ini memang menjadi ‘merek generik’ untuk penyebutan file digital untuk musik. Tapi salah satu co-inventor MP3 kini tengah mengembangkan sebuah teknologi baru yang akan merombak format audio musik.

Teknologi yang tengah dikembangkan itu bernama MusicDNA, seperti yang ditulis oleh paidContent format baru ini memungkinkan penikmati musik yang membeli secara online untuk menikmati format audio dengan bentuk baru, tidak hanya format statis berupa file audio saja tetapi user bisa menikmati album art, lyric, serta informasi tambahan lain yang berhubungan dengan artis dan lagu itu sendiri, bahkan ketika user yang membeli kontek musik ini sedang online, maka fitur tambahan lain bisa dinikmati, seperti jadwal konser, info dari Twitter, akun social networking  serta rich information lain.

Continue reading MusicDNA: Generasi Baru Pengganti MP3

Ayo Bookmark MP3 di Delicious!

Penyedia layanan bookmarking sosial Delicious kini sudah mengupgrade beberapa fitur internal di situsnya. Delicious yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang kelima telah memperbaiki beberapa bug dan menambah fitur baru antara lain sebuah audio player untuk memainkan file audio MP3 didalam browser.

Continue reading Ayo Bookmark MP3 di Delicious!